Saturday, May 16, 2015

CARA MEMBUAT RESEP PAI PROL TAPE SINGKONG


Prol tape singkong yang dialasi dengan adonan pai yang rentah menjadi suatu hidangan yang nikmat dan menggiurkan. Anda pasti langsung jatuh cinta dengan kreasi pai yang satu ini.


bahan-bahan/bumbu-bumbu:
bahan kulit pai:
125 gram margarin
50 gram gula tepung
1 kuning telur
25 gram tepung beras
175 gram tepung terigu protein sedang
30 gram susu bubuk
1 sendok makan air es

bahan prol tape:
300 gram tape singkong, dihaluskan
75 gram gula pasir halus
1/2 sendok teh garam
3 butir telur, dikocok lepas
50 gram tepung terigu protein sedang
100 ml susu cair
50 gram margarin, dilelehkan
1 kuning telur untuk olesan

bahan taburan:
25 gram kenari, dipotong-potong, dioven setengah matang


Cara membuat :
Kulit pai, aduk rata margarin, gula tepung, kuning telur, tepung beras, tepung terigu, susu bubuk, dan air es sampai bergumpal. Dinginkan 15 menit dalam lemari es.
Giling tipis adonan. Cetak di ad;a, cetakan pai oval besar. Tusuk – tusuk.
Oven dengan api bawah suhu 170 derajat Celsius 20 menit sampai setengah matang.
Prol tape, aduk rata  tape singkong, gula pasir halus, dan garam sampai gula larut. Tambahkan telur. Aduk rata.
Masukkan tepung terigu sambil diayak dan diaduk rata. Tambahkan susu cair dan margarin leleh. Aduk rata. Tuang di dalam pai.
Oven dengan suhu api bawah 180 derajat Celsius 20 menit. Oleskan kuning telur.Taburkan  kenari. Oven lagi  dengan api bawah  suhu yang sama 20 menit sampai matang.


Untuk 10 potong
Resep Mendidik Anak :

1— Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2— Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: "Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!". Tapi katakan kepada mereka: "Mainnya 5 menit lagi yaaa". Kemudian ingatkan kembali:"Dua menit lagi yaaa". Kemudian barulah katakan:"Ayo, waktu main sudah habis". Mereka akan berhenti bermain.

3— Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: "Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..". Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4— Katakan kepada anak-anak menjelang tidur:"Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh", maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: "Ayo tidur, besok kan sekolah", akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5— Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. 
Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6— Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon urusan tak penting, katakan:"Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak". Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak. 

Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan. Aamiin YRA

Semoga Bermanfaat
JSIT SULSEL
13 permintaan anak


Menurut Psikolog LAKSMI ANDHIYANI SETIAWAN S.Psi, ada 13 permintaan anak yg mungkin tidak pernah mereka ucapkan:

1. Cintailah aku sepenuh hatimu.

2. Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku.

3. Cobalah mengerti aku dan cara belajarku.

4. Jangan marahi aku di depan orang banyak.

5. Jangan bandingkan aku dengan Kakak atau adikku atau orang lain.

6, Bapak Ibu jangan lupa, aku adalah fotocopy-mu.
👥

7. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku anak kecil.🙇

8. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu aku bila salah.🏃

9. Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku.

10. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.🙈

11. Aku adalah Ladang Pahala bagimu.

12. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu adalah doa bagiku?

13. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN" tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu.😇

"SEMOGA BERMANFAAT, BAGI PARA ORANG TUA"
Syukur Akan Terus Menambah Nikmat

Syukur akan terus menambah nikmat dan membuat nikmat itu terus ada. Hakekat syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat.

Ibnu Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, ia berkata bahwa telah menceritakan padanya Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy, dari bapaknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة

“Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” (QS. Ibrahim: 7) (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124)

Al Hasan Al Bashri berkata, “Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika seseorang tidak mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik jadi siksa.”

Ibnul Qayyim berkata, “Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya tidak sampai hilang.” (‘Iddatush Shobirin, hal. 148)

Dalam hadits disebutkan,

وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ

“Sesungguhnya seseorang terhalang mendapatkan rezeki karena dosa yang ia perbuat.” (HR. Ibnu Majah no. 4022. Hadits ini adalah hadits dho’if kata Syaikh Al Albani)

Semoga bermanfaat.

Referensi:

‘Iddatush Shobirin wa Dzakhirotisy Syakiriin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan kedua, tahun 1429 H.

Disusun di Pesantren Darush Sholihin, 13 Ramadhan 1435 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com
Persiapkan Anak sebagai generasi Rabbani

Renungan Pagi

Ketika orang-orang Cina zaman kuno dulu ingin hidup dalam kondisi aman, mereka membangun tembok Cina yang sangat besar. 
Mereka berkeyakinan tidak akan ada orang yang sanggup menerobosnya karena tinggi sekali. 
Akan tetapi,100 tahun pertama setelah tembok selesai dibangun, Cina terlibat tiga kali perperangan besar. 
Pada setiap kali perperangan, angkatan darat musuh tidak butuh menghancurkan tembok atau memanjatnya untuk menerobos masuk.
Tapi cukup bagi mereka setiap kali perang menyogok penjaga pintu gerbang, kemudian mereka masuk melalui pintu.
Perhatian orang Cina di zaman itu disibukkan dengan pembangunan tembok, tapi mereka lupa membangun manusia. 

Membangun manusia seharusnya dilakukan sebelum membangun apapun. 

Dan itulah yang dibutuhkan oleh umat sekarang ini.

"Apabila anda ingin menghancurkan peradaban sebuah umat, ada tiga cara untuk melakukannya:

1. Hancurkan tatanan keluarga.
2. Hancurkan pendidikan.
3. Hancurkan keteladanan dari orang-orang yang jadi panutan dan ulama.

Untuk menghancurkan keluarga caranya dengan mengikis peranan Ibu. 
Jadikan mereka malu menjalani peran sebagai Ibu rumah tangga.

Untuk menghancurkan pendidikan caranya; jangan jadikan para pendidik sebagai orang yang penting dalam masyarakat. 
Kurangi penghargaan terhadap mereka, hingga para pelajar meremehkannya.

Untuk menghancurkan keteladanan, rusak akhlak para ulama dan orang-orang yang ditokohkan dalam masyarakat. Hingga tidak ada lagi orang pintar yang patut dipercayai. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya, apalagi meneladani perbuatan dan sifatnya.

Apabila Ibu-Ibu rumah tangga yang punya kesadaran sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap, dan para ulama panutan sudah sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur..?!?!"

Saat itulah kehancuran umat akan terjadi sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bernaung di bangunan nan megah dan dibawa dengan kendaraan yang super wah.

Sudahkah ini terjadi...???

Septi Peni W
Tolak ukur keberhasilan RT


trully a reminder.. 

(copas dari grup sebelah)

Apa sih tolak ukur keberhasilan Rumah Tangga ?

Sebagian besar masyarakat mengatakan, ada 2 hal yang jika terjadi maka Rumah Tangga tersebut terbilang sukses :

1) Punya anak, 
2) Banyak harta.

Bukan. Bukan itu.

Pertama, Rumah Tangga 'Aisyah Radhiallaahu 'anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata Suami-Isteri tersebut tidak harmonis ? Tidak bahagia ?

Kedua, Rumah Tangga Fatimah Radhiallaahu 'anha sangat minim harta. Sang Istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau. Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa Rumah Tangga mereka hancur berantakan diujung tombak ? Tidak. Bahkan Suami beliau adalah salah satu penghuni Surga Allaah. Maa syaa'Allaah..

Benar, sebagai seorang Isteri jangan bermudah-mudahan untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena kedua sebab diatas. Sebab ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela.

Juga, sebagai seorang Suami jangan bermudah-mudahan mengatakan "aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu.. Duhai Isteriku.." Innalillaahi wa inna ilayhi rooji'un. Tau kah para Suami, kalimat tersebut justru enggan didengar oleh Istri kalian. Sebab para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus-asaan.

Tolak ukur keberhasilan Rumah Tangga seorang Muslim ialah,

~ Ketika setelah menikah, maka bertambahlah taqwa mereka kepada Allaah..

~ Ketika setelah menikah, maka bertambahlah amalan-amalan sunnah mereka..

~ Ketika setelah menikah, bertambahlah hapalan-hapalan mereka..

~ Ketika setelah menikah, bertambahlah kesabaran mereka dalam setiap taqdir Allaah..

~ Ketika setelah menikah, bertambahlah ghiroh mendatangi majelis-majelis 'ilmu Allaah..

~ Pun, ketika setelah menikah, bertambah takutlah mereka sebab mengingat hari dimana mereka akan terpisah dan menghadap sidang Rabb-nya yang paling adil. Bertambah berharaplah mereka kepada Rabb-nya agar bisa dinikahkan lagi dalam Jannah Allaah tanpa hisab..

♡ ♡ ♡ Maa syaa'Allaah ♡ ♡ ♡ 
BaarakAllaahu fiikum