Monday, February 1, 2016

Dunia Anak 

Menikmati Pengasuhan dengan Prinsip Sederhana (untuk usia anak 0-8 tahun)

Ketika kita dianugrahi buah hati, maka amanat besar ada di pundak kita, untuk merawatnya, untuk mendidiknya.
Untuk orangtua yang dewasa dan memiliki tanggungjawab, ia pasti mencari tahu apa yang seharusnya ia lakukan pada anaknya.

"Anak saya sering mengamuk sekarang, bagaimana ya menanganinya?"

"Apa yang perlu diajarkan ya pada anak saya?"

dan tentunya banyak sekali pertanyaan di benak orangtua yang dewasa yang penuh tanggung jawab tersebut.

Saya menyebut orangtua yang dewasa penuh tanggungjawab, karena tidak sedikit saya menemui orangtua yang tidak peduli dengan anak anaknya. Usia bertambah, amanat bertambah, tapi rasa tanggungjawab tidak bertambah.

Sisi lain terdapat orangtua yang sangat peduli pada pendidikan anak hingga nyaris menjadi orangtua yang penuh dengan kecemasan.

"Bagaimana ini anak saya kalau mewarnai masih coret coret, menulis angka masih terbalik?" "Berapa usianya?" "3 tahun"

"Bagaimana ini anak saya belum bisa membaca?" "Berapa usianya?" " 3 tahun"

Target yang terlalu tinggi melebihi usianya membuat orangtua mengalami kecemasan yang tidak perlu.

 Memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan dan melupakan hal yang perlu dipikirkan.

Padahal usia 3 tahun wajar jika mereka belum bisa.
Lalu bagaimana seharusnya?

Idealnya rasa tanggung jawab orangtua tersebut dijalankan dengan penuh ketenangan dan keyakinan. Tanpa terlalu banyak kecemasan, kecuali memang ada permasalahan yang cukup berat tentunya.

Selama tumbuh kembang anak kita wajar sesuai usia, mari kita mensyukurinya dengan menghayati dan menikmati masa masa pengasuhan.

Mulailah pengasuhan dengan prinsip prinsip sederhana. Penting saat mengasuh kita memiliki prinsip, agar pengasuhan terarah.

Untuk anak usia dini 0-8 tahun prinsip pertama yan perlu dipegang adalah kelekatan dan kehangatan.

 Bangunlah ikatan yang kuat antara anak dan orangtua melalui aktivitas bersama penuh keceriaan. Sediakan waktu bukan waktu sisa, untuk membangun kelekatan ini. 

Percayalah bermodalkan kelekatan ini saja, pengasuhan orangtua dikemudian hari akan sangat dimudahkan.

Prinsip kedua adalah jadikan orangtua sebagai mainan atau teman bermain paling asyik bagi anak. Terutama di usia 0-4 tahun. 

Untuk usia setelahnya tentu saatnya ia memperluas sosialisasinya. Dunia anak adalah bermain dengan bermain anak akan melesatkan kemampuan motoriknya, bahasa, intelektual, sosial emosi secara lengkap!

 Mulailah dengan menjadikan kita sebagai mainan seru bagi anak, gratis tersedia setiap saat. Main kuda-kudaan, main gulat gulatan, petak umpet dan permainan-permainan lain yang hanya bermodalkan anggota tubuh, dan keceriaan diri kita. 

Percayalah ini akan memperkuat ikatan orangtua dan anak dan ini akan sangat berguna di masa yang akan datang.

Prinsip ketiga, ciptakan kenangan baik. Jadikan masa kecilnya masa indah yang tak terlupakan secara positif. Bukan tak terlupakan karena ia mengalami kekerasan, penyiksaan dan sejenisnya. Tetapi tak terlupakan karena kenangan baik.

 Misalnya bagaimana kita mendampingi mereka saat kesulitan, bagaimana kita selalu siap mendengarkan cerita mereka. Bukan dalam arti dimanjakan, tetapi terpenuhi kebutuhan dasar dari anak yaitu dicintai, diperhatikan.

Prinsip keempat, sebesar apapun kasih sayang kita pada anak, untuk anak lebih dari usia dua tahun. jangan penuhi keinginan anak yang diungkapkan dengan rengekan dan amukan. 

Ajarkan anak untuk berkata baik saat meminta dengan penuh ketenangan, Jika dirasa perlu, ajak anak untuk menunda pemenuhan kebutuhannya, Ini baik untuk pengelolan emosinya, yang akan membuat dia berkembang menjadi sosok dewasa kelak. 

Mengajarkan menabung, berprestasi sebelum dia mencapai keinginan adalah salah satu contoh saja.

Prinsip kelima, ajarkan kemandirian, disiplin dan tanggungjawab. 

Seberapa sayangnya kita pada anak, seberapa besar kemampuan kita melayani mereka., tetapi kita perlu mengendalikan diri dan mulai mengajarkan tiga ketrampilan ini sejak anak berusia dua tahun secara bertahap sesuai usia.

Prinsip keenam pasang target pendidikan sesuai usia. 
Orangtua perlu tahu persis perkembangan yang wajar sesuai usia, supaya tidak terlalu cemas terhadap perkembangan anak, atau terlalu santai hingga ketika ada keterlambatan terlambat sekali menyadarinya.

Prinsip ketujuh, kembangkan apresiasi, minimalkan kritik pada anak. Jika mau memberikan masukan pikirkan baik-baik bagaimana mengutarakannya dengan bijak. Kritik tajam, bisa tertanam terus pada diri anak hingga ia dewasa, terlalu banyak kiritik hanya akan menjadikannya sosok yang tidak percaya diri.

Masih banyak prinsip yang perlu kita gali, yang khas sesuai dengan kondisi kita dan anak kita. Jika perlu kita catat dan tempelkan pada tempat yang strategis agar baik Ayah maupun Ibu memiliki prinsip yang sama dan saling mendukung. Memegang prinsip yang sederhana dan mudah diingat memudahkan kita dalam menjalankan pengasuhan pada anak.
Lita Edia