Friday, May 8, 2015


Time Management Belajar dengan Mind Mapping


Mulai awal semester gasal 2010, banyak dosen STIE Malangkucecwara Malang memberlakukan sistem pembelajaran dengan menugaskan mahasiswa membuat mind mapping.

Cukup dengan satu lembar kertas saja, mahasiswa sudah dapat merangkum, memahami materi kuliah 1 bab, serta mampu mempresentasikannya. Dengan demikian mahasiswa mampu mengaplikasikan Time Management dalam belajar. Hebat bukan??


Mind mapping (peta pikiran) adalah metode yang berhubungan dengan cara kerja otak menyimpan informasi. Ditemukan pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris sebelum tahun 1980-an. Konsep ini diformulasikan untuk memolakan informasi yang diterima otak dalam bentuk sel-sel syaraf bercabang sepertinya halnya cabang pohon.

Dengan menerapkan pola penyimpanan seperti cara kerja otak ini diharapkan proses belajar semakin cepat dan mudah.

Metode mind mapping terbukti mampu mempertajam daya ingat dan mempermudah proses belajar setiap siswa. Pada awalnya di Indonesia mind mapping banyak diterapkan untuk kalangan mahasiswa S2. Saat ini sudah banyak sekolah dan kampus-kampus S-1 yang menerapkan mind mapping dalam pembelajaran. Bahkan dinsekolah SD dan SMP Serta SMA sudah mulai diterapkan.

Penerapan mind mapping dimaksudkan untuk membantu mendongkrak prestasi siswa.

Sebenarnya otak manusia sebenarnya hanya merekam kata-kata kunci (keyword) saat menerima setiap informasi.

Dengan membuat peta pikiran kita seolah mengikuti cara kerja otak. Kita hanya mencatat kata-kata kunci yang dihubungkan dengan garis-garis atau gambar.

 Hasilnya, kita lebih mudah menyerap dan mengingat pelajaran. Dengan mind mapping otak kiri dan kanan sama-sama bekerja. Hal ini diharapkan dapat mengasah kemampuan logis matematis dan wawasan berpikir siswa.

Copas dari blognya Mb Irawati

Asyiknya Belajar dengan Mind Map

Oleh : Majawati Oen

Pada kurikulum 2013, peta pikiran sudah mulai digunakan pada buku tematik kelas 4 SD. Mungkin pula hal ini juga berlaku di tingkat SMP dan SMU, saya kurang tahu karena saat ini saya mengajar di tingkat SD saja.

 Peta pikiran atau Mind Map adalah bentuk belajar yang membantu murid untuk memahami suatu pelajaran secara keseluruhan dan dipetakan menjadi bagian-bagian dan sub bagian yang penting dari pelajaran tersebut. Akan tetapi peta pikiran yang digunakan pada kurikulum 2013 ini masih sebatas dalam bentuk bagan.

Padahal mind map adalah bentuk membuat catatan atau ringkasan yang tidak membosankan dan mendorong pembuatnya kreatif. Catatan atau ringkasan yang dibuat dengan mind map dibuat dengan kata-kata, warna, garis dan gambar. Keunggulan inilah yang membuat mind map tidak membosankan dan membuat kesan lebih dari sekedar membaca rangkaian tulisan. Kesan yang diciptakan itulah yang membuat pembelajar menjadi lebih mudah mengingatnya.


Sejarah Mind Map

Mind map digagas oleh Tony Buzan dan Barry Buzan, kakak beradik yang meneliti tentang kemampuan kerja otak. Biasanya seseorang belajar dengan membuat catatan yang banyak dan harus membaca buku dalam waktu yang lama, tetapi dalam waktu singkat terlupakan.

Mind map memberi terobosan yang berbeda. Membuat catatan dalam bentuk sketsa yang dapat dilihat dengan cepat dan saling berkaitan. Dengan bebas dibuat dan diberi kesan untuk dapat mengingatnya secara khas oleh si pembuat.

Mind Map dapat membantu belajar, membuat catatan, membuat suatu rencana menjadi mudah, cepat dan lama diingat.


Cara Membuat Mind Map

Membuat mind map diawali dengan meletakkan topik utama di tengah-tengah kertas dengan posisi horizontal. Kemudian buatlah kaki/tangkai untuk sub topik yang digambar searah jarum jam.

Kemudian bisa ditambahkan kaki lagi sebagai sub dari sub topik. Membuat mind mapp juga bisa dikerjakan dengan program yang disediakan oleh beberapa situs yang bisa didownload dari sana.

Pembuatannya lebih gampang tinggal klik dan menuliskan ide-ide, memasangkan gambar yang sesuai saja sudah jadi. Semua sudah tersedia.
Tetapi membuat mind map dengan cara manual juga menjadi keasyikan tersendiri karena rangkaian sub topik bisa diatur sendiri. Disamping itu membuat sendiri juga memberi kesan mengingat lebih kuat dibandingkan dengan program yang tersedia di komputer.

Keluwesan dan kreativitas pembuatnya menjadikan mind map itu tampak indah dan mengesankan sehingga menjadi bahan belajar yang lebih membantunya dalam mengingat bahan yang sedang dipelajari.


Mind Map diterapkan di Sekolah

Beberapa sekolah sudah menerapkan mind map dalam pengajaran. Memang murid belum disuruh membuat sendiri, lebih banyak guru yang membuatnya sebagai bahan ajar, tetapi yang saya pernah tahu, bentuknya masih begitu kaku.

 Mind map yang lebih luwes dan disertai banyak gambar adalah seperti bentuk gambar yang bisa diingat secara keseluruhan. Belajar dengan metode mind map yang diterapkan di sekolah atau buku pelajaran lebih banyak dalam bentuk bagan.

Bentuknya tidak menarik dan kurang detail. Mungkin juga materi pelajaran yang begitu banyak dan waktu yang tersedia terbatas membuat guru-guru di sekolah mengabaikan metode ini.

Yang pernah saya baca di buku-buku pendidikan, sekolah-sekolah di luar negeri menerapkan metode ini dengan membagi murid-murid di kelas dalam beberapa kelompok, kemudian masing-masing kelompok mendapat tugas untuk membuat mind map untuk bab yang ditugaskan. Lalu mereka mempresentasikan di depan kelas secara bergiliran. Menarik sekali!


Temukan Keasyikan Ber-Mind Map

Bagi orang tua yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah dan mereka sulit belajar memahami materi pelajarannya, bisa mencoba cara ini ini dalam belajar.

Belajar dengan catatan berbentuk deretan huruf memang membosankan dan sulit dibayangkan. Mereka serasa dipaksa untuk mengingat, padahal yang terekam di otak kita adalah gambar bukan huruf atau angka.

Padaanak-anak yang suka menggambar metode ini akan mengasyikan mereka. Belajar sambil menuangkan hobi mereka. Tetapi yang terpenting dari keunggulan metode mind map ini adalah kesan yang terekam di otak lebih menonjol, sehingga lebih muda diingat oleh otak karena belajar dengan mengelola bahan itu agar bisa dipahami dan diingat dengan cara kita sendiri.

 Pada awalnya memang belum terbiasa dan memakan waktu lama, tetapi bila sudah terbiasa akan terasa cepat. Saya sendiri sudah terbiasa menggunakan metode ini, membuat ide yang muncul di otak saya sudah dalam bentuk sketsa keseluruhan berupa bayangan visual. Inilah manfaat yang saya alami setelah beberapa tahun belajar metode ini.

 Bagi anak yang kurang suka menggambar sebaiknya tidak ditekankan gambarnya dulu. Yang terpenting dia bisa menentukan pokok-pokok penting pada bab tersebut. Pada anak usia di bawah 8 tahun masih dibutuhkan pendampingan orang tua.

Manfaat Belajar dengan bantuan Mind Map

Ada banyak manfaat belajar dengan bantuan mind map. Meskipun pada awalnya belum terbiasa dan terasa lebih lama. Belajar atau bekerja dengan mind map sesuai dengan cara kerja otak dan tidak membatasi otak pada pola yang diciptakan oleh orang lain, karena kreasi mind map adalah murni cara kita sendiri untuk memahami suatu hal secara bebas dan kreatif.

Beberapa manfaat itu antara lain :

Membantu belajar atau bekerja dengan skematis dan secara menyeluruh.

Belajar atau bekerja jadi tidak membosankan, karena dibuat menarik dan kaya warna.

Lebih mudah berkonsentrasi.

Melatih kreativitas dan kebebasan berpikir.

Lebih cepat memahami dan mengingat karena terangkum dalam satu lembar.

Demikian pengalaman saya memanfaatkan mind map untuk belajar dan bekerja, dan mengajak murid-murid saya untuk mencobanya. Semoga bermanfaat.
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap Hasil Belajar Siswa

Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan keberhasilan belajar siswa terhadap pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku). Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan melakukan tes prestasi belajar.

Tes prestasi belajar yang dilaksanakan oleh siswa memiliki peranan penting, baik bagi guru ataupun bagi siswa yang bersangkutan. Bagi guru, tes prestasi belajar dapat mencerminkan sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh siswa sebagai tujuan instruksional.

Bagi siswa tes prestasi belajar bermanfaat untuk mengetahui sebagai mana kelemahan-kelemahannya dalam mengikuti pelajaran.

Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tingkat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Otak dapat menerima informasi berupa gambar, simbol, citr dan lain lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan.

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang memusatkan kegiatan belajar pada guru.

 Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi.

Cara penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat, walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton dan linear.

Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa.

Dengan metode pembelajaran yang sesuai, siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh emosi di dalam dirinya.

 Emosi dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Pembelajaran berbasis peta pikiran, berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).

Dengan demikian, adanya teknik Mind Mapping atau pemetaan pikiran patut diduga dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.

Pengaruh Mind Mapping terhadap Kreativitas Siswa

Kreativitas adalah segala potensi yang terdapat dalam setiap diri individu yang meliputi ide-ide atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan, sehingga dapat menciptakan suatu produk yang baru dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Kreativitas muncul karena adanya motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan. Produk dari kreativitas dapat dihasilkan melalui serangkaian tahapan yang memerlukan waktu relatif lama.

 Secara efektif, individu kreatif memiliki ciri rasa ingin tahu yang besar, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

Mind Mapping dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang dilakukan oleh siswa.

 Dengan penggunaan warna dan symbol-simbol yang menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda. Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar.

Sistem limbik pada otak manusia memiliki peranan penting dalam penyimpanan dan pengaturan informasi (memori) dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang secara tepat.

Dalam proses belajar, siswa menginginkan materi pelajaran yang diterima menjadi memori jangka panjang, sehingga ketika materi tersebut diperlukan kembali siswa dapat mengingatnya.

Belahan neocortex juga memiliki peranan penting dalam penguatan memori. Belahan otak kiri yang berkaitan dengan kata-kata, angka, logika, urutan, dan rincian (aktivitas kademik).

Belahan otak kanan berkaitan dengan warna, gambar, imajinasi, dan ruang atau disebut sebagai aktivitas kreatif. Jika kedua belahan neocortex ini dipadukan secara bersamaan maka informasi (memori) yang diterima dapat bertahan menjadi memori jangka panjang.Mind Mapping merupakan teknik mencatat yang memadukan kedua belahan otak. Sebagai contoh, catatan materi pelajaran yang dimiliki siswa dapat dituangkan melalui gambar, simbol dan warna.

Mind Mapping mewujudkan harapan siswa untuk memori jangka panjang. Materi pelajaran yang dibuat dalam bentuk peta pikiran akan mempermudah sistem limbik memproses informasi dan memasukkannya menjadi memori jangka panjang.

Keuntungan lain penggunaan catatan Mind Mapping yaitu membiasakan siswa untuk melatih aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Hal lain yang berkaitan dengan sistim limbik yaitu peranaannya sebagai pengatur emosi seperti marah, senang, lapar, haus dan sebagainya.

Emosi sangat diperlukan untuk menciptakan motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang tinggi dapat menambah kepercayaan diri siswa, sehingga siswa tidak ragu dan malu serta mau mengembangkan potensi-potensi yang terdapat dalam dirinya terutama potensi yang berhubungan dengan kreativitas.

 Pemetaan pikiran adalah salah satu produk kreatif bentuk sederhana yang dapat dikembangkan. Dengan teknik mencatat pemetaan pikiran patut diduga bahwa kreativitas(sikap kreatif) siswa akan meningkat.

Menurut Yovan (2008), aplikasi peta pikiran dapat meningkatkan kreativitas individu maupun kelompok. Hal ini disebabkan karena peta pikiran memungkinkan penggunaan unsure-unsur kreativitas seperti gambar, bentuk, warna, dan lainnya dalam membentuk representasi mental.

Selain itu, peta pikiran juga mengakomodir berbagai sudut pandang yang berbeda dari individu dan kelompok. Berbagai teknologi pikiran yang memacu kreativitas seperti, brainwriting, brainwalking dan semantic intuition sangat kompatibel dengan aplikasi peta pikiran.


Implementasi Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran

 Pembuatan Peta Pikiran

Menurut Djohan (2008), proses pembuatan sebuah Mind Mappig (MM) secara step by step dapat dibagi menjadi empat langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :

Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan MM-nya, untuk buku pelajaran Central Topik biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.

Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).

Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu MM.

Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya.

 Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.

Dalam membuat Mind Mapping, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM:

Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.
Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran

Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:

 Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.

Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview.

Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.

Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah.

 Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

Manfaat Mind Mapping Dalam Peningkatan Belajar - Study Skill & Sukses Kehidupan - Life Skill

Rabu

Oleh: Susanto Edy P. BLI – Official Buzan Licensed Instructor

Berbicara mengenai Pembelajaran yang baik tentu tidak lepas dari metoda yang baik pula. Metoda dan ala pembelajar yang tepat akan mendorong prestasi siswa secara umum. Proses pembelajaran yang semakin hari semakin menumpuk juga merupakan momok yang menghantui para siswa dan pengajar itu sendiri. Dimana Siswa dituntut untuk Belajar Tuntas, demikian juga Guru harus bisa menuntaskan pembelajaran.

Mind Mapping atau dikenal juga Peta Pikiran adalah tool yang terstruktur dan efektif untuk membantu siswa dan guru mengerjakan proses pengajaran dengan lebih baik. Karena Mind Mapping menstimulasi Otak Kiri dan OTak Kanan secara sinergis.
Mind Mapping akan sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan mengingat, antara lain:
  • membantu dengan kemampuan otak untuk berkonsentrasi
  • memungkinkan esensi materi menjadi jelas
  • secara visual relatif lebih jelas urutan dan informasinya
  • membuat sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat
  • meningkatkan daya ingat menjadi Long term memory
  • meningkatkan keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar

Peta Pikiran selain meningkatkan keterampilan belajar (study skill) juga meningkatkan keterampilan hidup (Life Skill)


Jadi, mengapa Mind Map atau Peta Pikiran bisa Hebat?

Dalam cara cara yang konvensional, pikiran kita cenderung hanya diarahkan kepada salah satu belahan otak kita, yakni kiri atau kanan saja.

MindMap-Law
Dalam Peta Pikiran, informasi disusun dengan cara yang mencerminkan tepat bagaimana fungsi otak - dalam serial bukan secara linier. Dalam Peta Pikiran, disusun Artikel Baru Informasi dengan Cara tepat Yang mencerminkan bagaimana otak - dalam radian atau serial untuk menghubungkan secara linier.

Sebuah Peta Pikiran secara harfiah 'peta' dari pikiran Anda, menggunakan asosiasi, koneksi dan memicu untuk merangsang ide-ide lebih lanjut. Peta yang tersususn memicu koneksi untuk merangsang lebih lanjut ide-ide. Selanjutnya di ekstrak ide-ide tersebut dari kepala kita menjadi sesuatu yang terlihat dan terstruktur. Ekstrak ide-ide tersebut akan menjadi sesuatu Yang terlihat dan terstruktur.

Mind Mapping mempertahankan gagasan ini menghasilkan proses radial atau memancar dengan gambar cabang unik organik. Mind Map mempertahankan gagasan gagasan dalam waktu relative lebih lama dari cara linier.


Penelitian menunjukkan bahwa otak suka bekerja berdasarkan asosiasi dan akan menghubungkan setiap ide, memori atau bagian dari informasi kepada puluhan, ratusan bahkan ribuan ide-ide dan konsep lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa otak Suka bekerja berdasarkan asosiasi akan keanaeragaman dan menghubungkan ide terkait yang masih berlangsung, Memori Danijel sebagai contoh dalam mengingat menggunakan Informasi kepada puluhan, ratusan bahkan ribuan ide-ide dan konsep konsep Lainnya.

Mind Mapping dan Penelitaian tentang Ingatan Jangka Panjang.
Proses Pemetaan Pikiran melibatkan kombinasi unik yakni anatara citra, warna, dan pengaturan visual-spasial yang terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat jika dibandingkan dengan metode konvensional mencatat dan belajar dengan hafalan. MindMap sangat konsisten untuk dengan cabang berwarna-warni dan berbagai gaya tata letak untuk meningkatkan stimulasi Otak.

• Penelitian oleh Toi (2009) menunjukkan bahwa Mind Mapping bisa membantu anak-anak mengingat kata-kata lebih efektif daripada menggunakan daftar, dengan perbaikan dalam memori hingga 32%.

• Penelitian Farrand, Hussain dan Hennessey (2002) menemukan bahwa Pemetaan Pikiran meningkatkan memori jangka panjang dari informasi faktual di mahasiswa kedokteran sebesar 10%. Mereka melaporkan bahwa "Mind Maps menyediakan teknik belajar efektif bila diterapkan pada bahan tertulis" dan cenderung "mendorong tingkat yang lebih dalam pengolahan" untuk pembentukan memori yang lebih baik.

• Kaca dan Holyoak (1986) menemukan bahwa dengan mencantumkan dan menonjolkan cabang utama dalam pemahaman, seperti diberi tanda/warna awan, Anda menggunakan teknik yang dikenal sebagai chunking memori. Dimana karena keterbatasan Memori jangka pendek kita adalah rata-rata hanya mampu menyimpan tujuh hal informasi, maka dengan chunking dapat membantu kita menggunakan ruang penyimpanan lebih efektif dan lebih banyak.

Mind Mapping dan Kreativitas
Peta Pikiran benar-benar mnejadi bukti untuk mendorong kreativitas dan memungkinkan Anda untuk menghasilkan ide-ide baru dalam sesi brainstorming/urun pendapat. MindMap terbukti untuk mendorong komunikasi yang terbuka dalam grup brainstorming. Mind Mapping juga mencakup gambaran besar dan perpustakaan ikon untuk mengkatalisasi kreativitas. Tata letak ruang membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih baik dan membuat koneksi baru yang lebih terlihat sehingga Anda dapat membuat jumlah tak terbatas pemikiran, ide, link dan asosiasi pada setiap topik.

• Sebuah studi oleh Al-Jarf (2009) membuktikan bahwa Pemetaan Pikiran menawarkan sebuah pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk menghasilkan, memvisualisasikan dan ide mengatur. Para siswa yang terlibat melaporkan bahwa alat Pemetaan Pikiran mendorong berpikir kreatif dan mereka menjadi lebih cepat untuk menghasilkan dan mengatur ide-ide untuk menulis mereka.

• Menurut Margulies (1991), sebelum anak-anak belajar bahasa, mereka memvisualisasikan foto dalam pikiran mereka yang terkait dengan konsep. Sayangnya, setelah anak-anak dilatih untuk menulis kata-kata hanya dalam satu warna, di atas kertas bergaris, saluran kreatif dan fleksibilitas mental mereka berkurang. Menggunakan gambar, seperti Peta Pikiran, kreativitas ini terus bersemangat.

Demikian sekilas manfaat dan kehebatan Mind Mapping untuk Pembelajaran, Daya ingat dan Kreatifitas. Peta Pikiran akan mengakomodasi keterampilan belajar (study skill) dan keterampilan hidup (Life Skill).

Semoga dengan adanya tulisan ini akan mendorong kita untuk mempertimbangkan mind mapping sebagai salah satu alat yang efektif yang dapat membantu kita didalam proses pembelajaran, karir pekerjaan, bisnis bahkan dalam kehidupan kita sehari hari.