Wednesday, July 17, 2019

HSI Pembatal Keislaman 43

​Nawaqidhul Islam:
 ■ *Nawāqidhul Islām*
■ *Halaqah 43 |  PENJELASAN  PEMBATAL KEISLAMAN KESEPULUH I*
📀 _link audio_
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
*
PEMBATAL KEISLAMAN KE-10
*
Beliau mengatakan
*العَاشِرُ*: الإِعْرَاضُ عَنْدِينِ اللهِ تَعَالَى لَا يَتَعَلَّمُـهُ وَلَا يَعْمَـلُ بِهِ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمَنْأَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَالْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ﴾
Beliau mengatakan – *العَاشِرُ* –
 *Kesepuluh*: _berpaling_ dari agama Allâh  tidak _mempelajarinya & tidak mengamalkannya agama Allāh Subhānahu wa Ta’āla_ dan Dalilnya firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang artinya :
“Dan siapa yang lebih zhalim daripada orang yang diingatkan kepadanya ayat-ayat Rabb-nya – ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا – kemudian dia berpaling dari ayat² Allāh Subhānahu wa Ta’āla – إِنَّا مِنَالْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُون – . Sesungguhnya Kami akan mengazab orang-orang Mujrimin / orang-orang yang kufur & berpaling dari ayat² Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”
(QS. As-Sajdah [32]: 22)
Ini adalah pembatal keIslaman yang ke10, yang ingin beliau sampaikan yaitu berpaling dari agama Allāh. Seorang muslim apabila dia sudah bersyahadat mengatakan
 – أشهد أن لا إله إلا الله – 
mengatakan
 – وأشهد أن محمد رسول الله –
 Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh dan mengatakan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah Rasulullãh. Maka hendaklah dia mempelajari dua kalimat ini 
Apa isinya 
Apa makna dari dua kalimat syahadat
Dan apa konsekuensi yang harus di lakukan oleh  seseorang ketika mengatakan
 أشهد أن لا إله إلا 
Ketika mengatakan
 و أشهد أن محمد رسول الله
Kalimat ini adalah kalimat yang agung, Kalimat yang memiliki makna yang memiliki konsekuensi, orang yang mengatakan 
أشهد أن لا إله إلا الله
Maka dia diharuskan untuk menyembah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla & meninggalkan segala sesembahan selain Allāh *Meninggalkan kesyirikan dengan berbagai jenis nya*
Orang yang mengatakan 
وأشهد أن محمد رسول الله
Maka dia harus konsekuen dengan kalimat ini, apabila dia yakin & percaya & percaya bahwasanya Muhammad adalah seorang Rasul, maka dia harus:
Membenarkan apa yang datang dari beliau
Menjalankan perintah beliau 
Meninggalkan larangan beliau 
Dan tidak beribadah kepada Allāh kecuali dengan syariat & cara yang beliau ajarkan
Dua kalimat syahadat
 – أشهد أن لا إله إلا الله و أن محمد رسول الله
Adalah dua kalimat yang agung yang memiliki makna yang memiliki konsekuensi, memiliki tuntutan.

_*Abdullāh Roy*_
_Di kota Al-Madīnah_
 Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•
BERSYUKUR

Suatu hari di suatu tempat, saya mengamati dua anak kecil (3,5 tahun dan 5 tahun) sedang bermain di dekat sebuah gundukan tanah dengan tinggi sekitar 80cm di bawah sebuah  'monkey bar'.
Keduanya anak-anak 'biasa'.
Tak ada yang berbeda.

Si 3,5 tahun asyik saja naik turun gundukan tanah.
Biasa saja.
Sama seperti anak-anak lain seusia itu.

Si 5 tahun kesulitan naik turun gundukan itu.
Dia harus meminta bantuan Si 3,5 tahun untuk naik dan turun gundukan itu.

Saya tidak bermaksud membandingkan.
Saya hanya terheran-heran dan berpikir bahwa naik turun sebuah gundukan itu pasti bukan sesuatu yang sederhana hingga ada anak yang kesulitan melakukannya.

Bertanyalah saya pada Mbak Dini (nggak saya colek ya, ntar kebanjiran pertemanan) tentang hal-hal terkait naik turun gundukan itu.

Ternyata ini berkaitan dengan:

- Sensor pada sendi
- Kekuatan otot core
- Motor planning
- Vestibular
Dll

Kompleks.

Masya Allah.

Saya tersadar.
Sungguh nikmat Allah luar biasa.

Untuk 'sekadar' naik turun,
Untuk 'sekadar' mengangkat tangan,
Untuk 'sekadar' mengukur besar kekuatan mengulek sambel,
Bahkan untuk 'sekadar' berkedip saja,
Banyak hal kait mengait yang mempengaruhinya.
Sungguh sangat kompleks.

Dan kita, karena tampak biasa dan umum pada hampir semua orang, kita tak menyadari nikmat 'sederhana' itu.
Hingga kita lupa mensyukurinya.

Astaghfirullah...

Semoga kita bukan termasuk orang yang kufur nikmat.

Sama halnya dgn nikmat penglihatan dan pendengaran,bnyak orang menganggapnya biasa2 sj bhkan jarang yg menyadari betapa luar biasanya kedua nikmat tersebut,toh semua orang memilikinya_sekalipun ada org di luar sana yg kehilangannya.

Nnti kemudian kita baru mnyadari bhw betapa pentingnya nikmat pendengaran/penglihatan tatkala suatu wkt kt mngalami gangguan pd salah satu indera kt,mata atau telinga.Dan,trnyata betapa penting dan berharganya nikmat itu,bahkan andaikan kt diminta menukarnya dgn uang segunung kt tdk akan rela kehilangan pendengaran/penglihatan kita demi uang itu.

======Copas====