Thursday, September 6, 2018

HSI QAWA’ID 04

■ SILSILAH Al-Qowāidul Arba
■ Halaqah 4 | Penjelasan  IV
═════════ ❁❁ ═════════
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Ilmiyyah Al-Qowāidul Arba’, beliau rahimahullah mengatakan :
وأن يجعلك مباركا أينما كنت،  وأن يجعلك ممن إذا أعطى شكر ، وإذا ابتلي صبر
“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau wahai pembaca / wahai pendengar – مباركا -> menjadi orang yang berbarokah dimanapun engkau berada.
Ini juga doa yang sangat agung beliau mendoakan untuk kita supaya kita menjadi orang yang berbarokah.
✓ Berbarakah : Banyak kebaikan , bisa memberikan manfaat memiliki banyak kebaikan & kebaikan tsb langgeng dan terus menerus bersama kita. Orang yang berbarokah ini adalah orang yang banyak kebaikannya, memberikan kebaikan tsb kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
◆ Ketika dia memiliki ilmu dia adalah orang yang berbarokah bermanfaat ilmu yang dimiliki baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
◆ Ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan keluasan di dalam masalah rizki bermanfaat rizki tersebut untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.
◆Apabila dia seorang pengusaha / penjabat bermanfaat kekuasaannya / jabatannya untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.
Dia memiliki kebaikan yang banyak dan kebaikan tersebut adalah kebaikan yang langgeng.
Beliau mengatakan:
وأن يجعلك مباركا أينما كنت،
“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau berbarokah dimanapun engkau berada ” baik didalam rumah, ketika keluar rumah, baik bersama keluarga maupun bersama orang lain, baik bersama bawahannya maupun dengan teman-temannya, menjadikan seseorang menjadi orang yang berbarokah. Tidak ada orang yang duduk dengannya atau dekat dengannya kecuali dia akan mengambil Faidah dari dirinya.
Kemudian beliau mengatakan :
يجعلك ممن إذا أعطى شكر
“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau termasuk orang yang apabila diberi maka ia bersyukur ”
وإذا ابتلي صبر
” Dan apabila diberikan ujian menjadikan orang yang bersabar ”
وإذا أذنب استغفر،
” Dan apabila dia berdosa maka dia beristighfar ”
فإن هذه الثلاث: عنوان السعادة
” Karena sesungguhnya tiga perkara ini adalah termasuk Tanda-tanda kebahagiaan”.
Ini adalah doa yang lain yang beliau panjatkan kepada Allāh untuk kita beliau berdoa supaya kita termasuk orang yang apabila diberi bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla
✓Diberikan kenikmatan
✓Diberikan karunia
Sekecil apapun kenikmatan tersebut, beliau berdoa kepada Allāh, supaya kita termasuk orang yang bersyukur apabila diberikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dan beliau berdoa :
supaya apabila kita terkena musibah maka kita termasuk orang yang bersabar.
Dan apabila kita berdosa atau melakukan maksiat kepada Allāh (melakukan dosa) maka kita termasuk orang-orang yang beristighfar kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Beliau menyebutkan tiga perkara dan tidak terlepas keadaan kita dari salah satu dari tiga perkara ini.
Seorang manusia didalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan, maka kewajiban dia saat itu adalah bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Seorang yang tidak bersyukur maka cepat atau lambat Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan mengambil kenikmatan tersebut. Namun orang yang bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menambah kenikmatan diatas kenikmatan.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Apabila engkau bersyukur mengakui bahwasanya kenikmatan ini dari Allāh, bersyukur dengan lisannya, menggunakan kenikmatan ini didalam perkara yang diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, maka  Allāh menjanjikan akan menambah kenikmatan tersebut Ditambah kenikmatan diatas kenikmatan ”
وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
” Dan apabila engkau kufur kepada Allāh mendapatkan kenikmatan akan tetapi mengingkari bahwasanya itu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”
Menganggap bahwasanya kenikmatan itu dari dirinya dari ilmu yang dia miliki dari usaha yang dia kerjakan, lupa bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla yg telah memberikan kenikmatan tersebut dan memudahkan dia untuk mendapatkan kenikmatan tsb.
وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
“apabila engkau kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”
Maka ketahuilah bahwasanya Adzab Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah adzab yang sangat pedih.
Ini adalah akibat dari orang yang kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, seorang ketika diberikan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla kenikmatan maka kewajiban dia adalah bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dan Apabila mendapatkan musibah maka hendaklah ia bersabar kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Seseorang tidak lepas dalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan dan terkadang dia mendapatkan musibah, maka kewajiban dia ketika mendapatkan musibah adalah bersabar. Beriman ini semua adalah takdir dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla bahkan sudah sejak lama 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi. Langit dan bumi telah diciptakan oleh Allah Ta’ala dalam waktu yang sudah cukup lama dan ditulisnya takdir sebelum diciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. Telah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla kenikmatan yang diterima oleh seseorang.
⇒ Umur nya, Rezeki nya, termasuk diantaranya musibah.
Dan tidak mungkin apa yang sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla luput dari seseorang.
Oleh karena itu seseorang ketika ditimpa musibah baik didalam dirinya, hartanya, keluarganya ataupun yg lain bahkan hendaklah dia ingat dan beriman bahwasanya ini semua sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan harus terjadi.
Barangsiapa yang beriman kepada Allāh, beriman kepada Takdir dan mengetahui bahwasanya ini adalah termasuk takdir Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika terjadi musibah, maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan hidayah, memberikan hidayah kepada hatinya, memberikan ketenangan didalam menghadapi musibah tersebut bagaimanapun besar musibah.
ومن يؤمن بالله يهد قلبه
“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allāh maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memberikan hidayah / memberikan petunjuk kepada hatinya”
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
═════════ ❁❁ ═════════

HSI QAWA’ID 03

■ SILSILAH Al-Qowāidul Arba
■ Halaqah 3 | Penjelasan 
═════════ ❁❁ ═════════
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang ketiga penjelasan kitab  Al-Qowāidul Arba’ karangan Syaikh Muhammad At Tamiimi rahimahullaah
Beliau rahimahullah mengatakan :
أسأل الله الكريم رب العرش العظيم أن يتولاك في الدنيا والآخرة
“Aku berdoa kepada Allāh – الكريم – Yang Maha Pemurah, – رب العرش العظيم – Rabb yang memiliki yang Menguasai Ars yang besar supaya Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjagamu didunia dan juga di akhirat “.
Setelah beliau mengucapkan Basmallah, beliau mendoakan untuk kita, setiap yang membaca kitab beliau dengan beberapa doa diantaranya adalah :
أن يتولاك في الدنيا والآخرة
Supaya Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjagamu – menolongmu di dunia maupun di akhirat.
Ini Adalah adab yang sangat baik, seorang yang mengajari orang lain mendoakan muridnya dengan doa-doa yang baik.
Rasulullãh ﷺ didalam Al-Qurān diperintahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk mendoakan orang lain, mendoakan para shahabat radiallahu anhum.
Sebagaimana Firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla :
..وصلِّ عليهِمْ إنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لهم..
“Dan hendaklah engkau wahai Muhammad mendoakan mereka karena sesungguhnya doa yang engkau panjatkan – yang engkau tujukan yang engkau berikan kepada mereka ini adalah “sakanulahum-memberikan ketenangan kepada mereka “”
Doa nya Rasulullãh ﷺ doa yang berupa kebaikan untuk para sahabat beliau menjadi ketenangan didalam hati para shahabat radiallahu anhum.
Oleh karena itu disini beliau rahimahullah mendoakan kepada setiap yang mendengar & mendoakan kepada setiap yang membaca kitab beliau ini supaya Allāh Subhānahu wa Ta’āla menolong, menjaga didunia & diakhirat. Ini adalah doa yang agung, seseorang dijaga didunia baik agamanya maupun dunianya, dijaga dari musibah, dijaga dari kecelakaan demikian pula didalam agamanya dijaga dari kesesatan dari kerancuan² dari keraguan2 dan dijaga dari akhirat semenjak seseorang meninggal dunia dijaga dari azab kubur, dijaga dari kegagalan dalam menjawab pertanyaan Malaikat, dijaga ketika dibangkitkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika manusia dalam keadaan takut, menghadapi & melihat kejadian² besar pada hari kiamat, dijaga oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dari ketakutan tsb,dan seterusnya dijaga ketika melewati Ash Shiroth, dijaga dari neraka, maka ini adalah doa yang sangat agung.
Beliau mengatakan :
أن يتولاك في الدنيا والآخرة
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

HSI QAWA’ID 01

■ SILSILAH Al-Qowāidul Arba
■ Halaqah 1 | Pengantar
═════════ ❁❁ ═════════
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah Al-Qowāidul Arba.
Kita akan bersama² mempelajari tentang sebuah kitab yang ringkas tetapi telah memberikan manfaat yang banyak kepada kaum muslimin yang dikarang oleh seorang Ulama yang lahir th 1115 H & wafat pada tahun 1206 H.
Beliau adalah Al Imam Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab at Tamimi dan Kitab yang akan kita pelajari adalah Al-Qowāidul Arba’ yang artinya Qoidah² yang empat / empat Qoidah.
Kitab ini adalah kitab yang ringkas, telah banyak diantara Ulama & penuntut Ilmu yang telah mengambil pelajaran & mengambil manfaat dari kitab yang mulia ini.
Syaikh Muhammad at Tamimi seorang ulama jazirah Arab telah menuntut Ilmu sejak kecil, beliau mengambil Ilmu dari bapak beliau sendiri demikian pula dengan Ulama² besar di zamannya, diantaranya adalah Syaikh Muhammad Hayyah as Sindi dan juga yang lain dan telah melakukan perjalanan dalam rangka menuntut ilmu Agama pergi ke daerah² yang ada di hijaj ini (Kota Madinah, Mekkah) & mengambil ilmu dari banyak ulama, demikian pula pergi ke Bashrah dan hampir-hampir pergi ke Syam akan tetapi karena suatu halangan beliau tidak bisa kesana.
Di zaman beliau banyak kerusakan² didalam Agama, daerah beliau sendiri dan juga daerah² tetangga tersebar yg dinamakan dengan kesyirikan , penyembahan terhadap selain  Allāh Ajja wa jālla diantaranya :
① Ada diantara mereka yang mengagung²kan kuburan Shahabat radiallahu anhum
② ada diantara mereka yang mengagung²kan pohon yang besar, meminta kepadanya, meminta manfaat dari pohon tersebut.
Oleh karena itu beliau rahimahullah selama hidupnya menghabiskan waktunya untuk berdakwah dan mengajak orang-orang yang berada disekitar beliau, baik orang yang awam, anak kecil orang yang sudah besar bahkan petinggi kerajaan tidak lepas dari dakwah beliau.
Diantara usaha beliau adalah mengarang beberapa karangan / beberapa kitab, diantaranya adalah kitab yang akan kita pelajari, beliau rahimahullah memiliki banyak karangan yang sangat bermanfaat diantaranya adalah Kitabut Tauhid, Nafsu Subhāt, Al Usul Salasah, Fadhul Islam, Ushulu Iman dan juga Kitab-kitab yang lain & kaum muslimin telah banyak mengambil dari beliau.
Beliau meninggal dunia pada tahun 1206 h, semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menerima amal Ibadah beliau, ketaatan beliau & memberikan manfaat kepada kaum muslimin dari apa yang sudah beliau sampaikan.
Kitab ini yaitu Al-Qowāidul Arba’ berisi tentang empat Qoidah, supaya seseorang bisa memahami ” Apa itu Tauhid?”.
Mungkin ada diantara kita atau banyak diantara kita sudah mendengar dan pernah mendengar apa itu Tauhid dan apa itu As Syirik, didalam kitab ini beliau berusaha untuk memberikan pemahaman kepada kita tentang Tauhid dan juga Syirik dengan kalimat² yang ringkas dan beliau meringkasnya menjadi empat Qoidah.
Allāhu Taala alam, Itulah yang bisa kita sampaikan.
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

HSI QAWA’ID 02

■ SILSILAH Al-Qowāidul Arba
■ Halaqah 2 | Penjelasan Basmallah
═════════ ❁❁ ═════════
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang kedua dari Silsilah Ilmiyyah Al-Qowāidul Arba’, beliau rahimahullah mengatakan :
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
Mengawali kitab beliau dengan Basmallah, mengikuti apa yang Allāh lakukan didalam Al-Qurān, karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla memulai Kitab-Nya yaitu Al-Qurānul Karim dengan Basmallah, demikian pula Rasulullãh ﷺ ketika beliau mengirim risalah kesebagian para penguasa dizaman beliau beliau memulai risalah nya / surat nya yang isinya adalah dakwah kepada Islam kepada Tauhid dengan Basmallah, diantaranya ketika beliau ﷺ mengirim surat kepada Hiraql, beliau memulai memulai surat nya dengan Basmallah. Disini beliau rahimahullah memulai kitab nya dengan Basmallah.
✓ Basmallah،bi disini adalah (ب) istianah yaitu (ب) yang fungsinya memohon pertolongan, orang yang mengucapkan
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
Maka maknanya adalah aku memohon pertolongan kepada Allāh ar-Rahman ar-Rahim, orang yang mengucapkan Basmallah maka pada hakikatnya dia telah memohon pertolongan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
 
✓Ism artinya adalah Nama, (بسم الله) artinya adalah nama Allāh sebuah kalimat yang Mufrad apabila jika disandarkan maka ini maknanya adalah umum sehingga makna bismillah adalah Seluruh nama Allāh, bukan hanya satu nama akan tetapi mencakup seluruh nama Allāh, Bismillah > dengan Nama-nama Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki Asmaul Husna
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ
“Dan Allāh Ta’āla memiliki nama-nama yang Husna maka hendaklah kalian berdoa dengan Nya ”
Orang yang mengatakan bismillah berarti telah beristianah memohon pertolongan dengan seluruh nama Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh adalah lafdul Jalalah diambil dari kata Al Huluhah yang artinya adalah Al Ma’lub yaitu Al Mabud yang disembah dan lafdzul Jalalah adalah nama Allāh yang paling Agung disandarkan dengan nama-nama yang lain kepada nama ini.
Seorang mengatakan الرَّحْمَنِ adalah diantara nama Allāh, الرَّحِيْـــــــــــــم adalah diantara nama Allāh, العزيـز adalah diantara nama Allāh, nama-nama yang lain kembali kepada Lafdzul Jallalah yang artinya adalah Al Ma’bud Al Ma’lub yang disembah, الرَّحْمَنِ adalah salah satu dari nama Allāh yang berasal dari Ar Rohmah yg artinya adalah yang maha Penyayang , الرَّحِيْـــــــــــــم juga demikian berasal dari Ar Rohmah yang artinya maha Penyayang & perbedaan antara الرَّحْمَنِ dengan الرَّحِيْـــــــــــــم  disebutkan oleh para ulama diantaranya :
✓Bahwasanya الرحمن : Allāh Maha Penyayang, Kasih sayang disini mencakup seluruh makhluk baik yang mukmin maupun yg kafir, baik yang taat kepada Allāh maupun yg berbuat maksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, semuanya mendapatkan rahmat dari Allāh, orang kafir meskipun dia adalah orang yang kafir mendapatkan rezeki dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla (mendapatkan makanan, minuman, diberikan kesempatan hidup) ini adalah bagian dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
✓ Adapun الرَّحِيْـــــــــــــم:  maka rahmat Nya disini adalah rahmat untuk orang-orang yang beriman tidak diberikan kepada orang-orang yang kafir dan diantara rahmat yang Allāh berikan kepada orang-orang yang beriman adalah iman itu sendiri – hidayah kepada Agama Islam -, dibuka hatinya untuk beriman dan percaya kepada Allāh, kepada Rasul-Nya, kepada Malaikat-malaikat, kepada Kitab-kitab, kepada Takdir.
Dan ini adalah bagian dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang Allāh khususkan untuk orang-orang yang beriman
وكان بالمؤمنين رحيما
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah Dzat Yang sangat Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah