*Itmamul Harokat ( Memyempurnakan Harokat )*
بسم الله الرحمن الرحيم
من الخطاء الشائعة في قراءة القرآن عدم ضم الشفتين عند النطق بالحرف المضموم, إذ أن كل حرف مضموم لا يتم ضمه إلا بضم الشفتين و إلا كان ضمه ناقصًا. و لا تتم الحرف إلا بتمام حركته, فإن لم يتم الحركة لا يتم الحرف. وكذلك الحرف المكسور لا يتم إلا بخفض الفك السفلى, و إلا كان كسره ناقصًا, و كذلك الحرف المفتوح لا يتم إلا بفتح الفم و إلا كان فتحه ناقصًا
👉Salah satu kesalahan umum saat membaca Al Quran adalah tidak mengumpulkan bibir saat melafazhkan huruf-huruf dhommah, padahal seluruh huruf dhommah tidak sempurna dhommahnya kecuali dengan mengumpulkan bibir.
👉Jika tidak demikian, maka dhommahnya menjadi kurang, karena tidaklah sempurna huruf kecuali dengan menyempurnakan harokatnya. Jika tidak sempurna harokatnya, maka tidaklah sempurna pula huruf.
👉Demikian pula huruf kasrah, tidak sempurna kecuali dengan menurunkan rahang bawah, jika tidak maka kasrahnya menjadi kurang.
👉Begitu pula dengan huruf fathah, tidak sempurna kecuali dengan membuka mulut, jika tidak maka fathahnya menjadi kurang.
و إلى ذلك أشار العلامة الطيبي :
👉Tentang hal tersebut, Imam Ath Thibi menyebutkan dalam Manzhumahnya :
وَكُـلُّ مَضْمُـومٍ فَلَـنْ يَتِـمَّا * إِلَّا بِـضَـمِّ الشَّفَتَـيْنِ ضَـمَّـا
👉Dan setiap dhommah tidak akan sempurna kecuali dengan mengumpulkan (memonyongkan) dua bibir
وَذُو انْخِفَاضٍ بِانْخِفَاضٍ لِلْفَـمِ * يَتِـمُّ وَالْمَفْتُوحُ بِالْفَتْـحِ افْهَـمِ
👉Dan khafadh (kasrah) dengan merendahkan rahang maka akan sempurna, dan fathah dengan membuka. Fahamilah
إِذِ الْحُرُوفُ إِنْ تَكُنْ مُحَرَّكَـهْ * يَشْرَكُهَا مَخْرَجُ أَصْلِ الْحَـرَكَهْ
👉Jika hurufnya berharokat, bergabung makhrojnya dengan ushul harokat
أَيْ مَخْرَجُ الْوَاوِ وَمَخْرَجُ الْأَلِفْ * وَالْيَاءُ فِي مَخْرَجِهَا الَّذِي عُـرِفْ
Yakni makhroj Wawu, makhroj Alif dan ya pada makharojnya yang telah diketahui
فَـإِنْ تَـرَ الْقَارِئَ لَـنْ تَنْطَبِقَا * شِفَاهُـهُ بِالضَّمِّ كُـنْ مُحَقِّـقَا
👉Maka jika engkau melihat seorang qaari bibirnya tidak dhommah (mengumpul), maka perbaikilah
بِأَنَّـهُ مُنْتَـقِـصٌ مَـا ضَـمَّ * وَالْـوَاجِبُ النُّـطْقُ بِـهِ مُتَمَّـا
Dikarenakan kurang mengumpulkan (monyong), dan wajib membunyikannya dengan sempurna
كَذَاكَ ذُو فَتْحٍ وَذُو كَسْرٍ يَجِبْ * إِتْـمَامُ كُـلٍّ مِنْهُمَا افْهَمْهُ تُصِبْ
👉Demikian pula fathah dan kasrah, wajib di-itmam-kan (sempurnakan) keduanya, pahamilah
فَالنَّقْصُ فِي هَـذَا لَـدَى التَّأَمُّلِ * أَقْبَحُ فِي الْمَعْنَى مِنَ اللَّحْنِ الْجَلِي
Maka kurang hati-hati dalam hal ini dapat menyelewengkan makna hingga jatuh ke dalam lahn jaliy
إِذْ هُـوَ تَغْيِيرٌ لِـذَاتِ الْحَرْفِ * وَاللَّحْنُ تَغْيِيرٌ لَـهُ بِالْـوَصْـفِ
👉Karena merubah dzat huruf dan merupakan lahn yang dapat merubah definisi kata
*Makna Kalam tersebut :*
أن الحروف تيقص بنقص الحركات فتكون حينئذ أقبح من اللحن الجلي لأن النقص من ذات الحرف أقبح من ترك الصفات
👉Bahwa huruf menjadi tidak sempurna dengan tidak sempurnanya harokat, sehingga bisa jadi lebih buruk dari lahn jaliy, dikarenakan mengurangi dzat huruf lebih buruk dari meninggalkan sifat huruf.
فمثلا : عند النطق بالباء المضمومة (بُ) : نضم الشفتين فإذ قلنا (( بُو )) ازداد من ضم الشفتين لأن الضمة عبارة عن (( واو )) قصيرة , زمنها نصف زمن حرف المد, و كذلك الفتحة عبارة عن (( ألف)) قصيرة, و كذلك الكسرة عبارة عن (( ياء )) قصيرة
👉Misalnya dalam penyebutan huruf Baa dhommah, berkumpul bibir sehingga kita menyebut “Bu” disebabkan mengangkatnya bibir yang berkumpul, dikarenakan dhommah adalah representasi dari wawu qashirah (pendek), yang panjangnya separuh dari panjang huruf mad.
👉Demikian juga fathah adalah representasi dari alif qashirah dan pula kasrah adalah representasi dari huruf ya qashirah.
و عند قولنا : كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۖ
لابد من فتح ما بين الشفتين عند النطق بكلمة – كَتَبَ – و مساواة زمن النطق باالفتحة في الكاف والتاء و الباء, لأن الحركات تساوي أزمنة الحروف
👉Kedua bibir haruslah membuka saat melafazkan kata – Kataba. Lamanya penyebutan fathah pada huruf Kaaf, Taa dan Ba adalah sama, dikarenakan lamanya/panjang harokat sama dengan lamanya/panjang huruf.
كذلك عند نطقنا ( كُنْتُمْ ) لا بد من ضم الشفتين مثل ضم الشفتين في قولنا : ( كُونُو ) أي لا بد أن يتساوى صوت الضمة في الحالتين لأن القاعدة هي ( و اللفظ في نظيره كمثله ) كما عبر عن هذا ابن الجزري في المقدمة
👉Demikian pula dalam penyebutan : Kuntum – mestilah mengumpulkan bibir seperti mengumpulnya bibir saat kita menyebut : Kuunuu – sehingga haruslah sama suara dhommah diantara keduanya, karena kaidahnya adalah :
و اللفظ في نظيره كمثله
“Dan setiap lafazh yang sama hukumnya mesti konsisten ketika mengucapkannya”, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Al Jazariy dalam Muqaddimah-nya.
كذلك إذا قلنا : ( بسم الله ) لابد من تحقيق الكسر و لا ننطقها بين الكسرة و الفتحة
👉Demikian pula saat kita menyebut : Bismilah – mestilah mentahqiqkan (menyebutkan dengan jelas) kasrah, tidak melafazhkannya (secara samar) antara kasrah dan fathah.
و مثلا قولنا : ( ولله المشرق و المغرب ) – لا بد من تحقيق كسرة الراء و نطقها مكسورة كسرًا تامًّا مثل نطق كلمة : ريح
👉Misalnya dalam penyebutan : wa lillahil masyriqi wal maghrib (Al Baqarah ayat 115) – mestilah mentahqiqkan (membaca dengan jelas) kasrah pada huruf ro, dan menyempurnakan kasrah seperti pada penyebutan : riihi
و تظهر مهارة القارئ عند توالي الحركات فمثلا عند نطقتا ( تُبْتُمْ ) :نضم الشفتين أولًا للنطق بالتاء المضمومة, ثم نرجع الشفتين لوضع السكون للنطق بالباء الساكنة, ثم نعود لضم الشفتين النطق بالتاء لثانية المضمومة, ثم نعود لوضع السكون للنطق بالميم الساكنة
👉Kita mendapati seorang qori yang mahir membaca harokat yang berurutuan seperti pada : tubtum ( تبتم ) – pertama-tama mereka mengumpulkan kedua bibir saat menyebut huruf ta dhommah, kemudian mengembalikan bibir ke posisi sukun untuk melafazhkan huruf ba sakinah, kemudian kembali mengumpulkan kedua bibir untuk melafazhkan huruf ta dhommah yang kedua, kemudian kembali ke posisi sukun untuk melafazhkan mim sukun.
Allahu Ta’ala ‘A’lam
[Taisir Rahman fii Tajwidil Quran halaman 39 s.d. 41]
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, June 26, 2019
Kaum Sodom Bangkit Lagi Lewat LGBT
Feb 03, 2016Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Dahulu hubungan seksual itu dengan lawan jenis. Itulah hubungan yang normal dan wajar. Bukan SSA (Same Sex Attraction) seperti yang dilakukan kaum homo dan lesbian saat ini. Bahkan saat ini perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) terus didukung. Bahkan di Amerika hubungan mereka dilegalkan, nikahnya pun teranggap. Padahal sebenarnya perilaku LGBT sejatinya cuma kebangkitan dari perilaku kaum Sodom dahulu di masa Nabi Luth.
Nabi Luth dan Kaum Sodom
Perlu diketahui hubungan seksual sesama jenis barulah ada di masa Nabi Luth dan tidak ada sebelumnya. Luth sendiri adalah putera dari Haran bin Azar. Luth adalah putera dari saudara laki-laki dari Nabi Ibrahim -khalilullah (kekasih Allah)-. Artinya, Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Di samping sebagai keponakan, Luth juga banyak mengambil ilmu dari Ibrahim.
Nabi Luth beriman bersama Nabi Ibrahim dan berhijrah bersama Ibrahim ke Syam. Adapun Nabi Luth diutus pada kaum Sadum (Sodom) dan beberapa negeri yang ada di sekitarnya. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59 dan Qishash Al-Anbiya’, hlm. 131)
Nabi Luth Mendakwahi Perilaku LGBT
Misi Nabi Luth adalah mendakwahi kaumnya untuk mentauhidkan Allah. Beliau juga mengajarkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
Yang beliau ingatkan keras pada kaumnya ketika itu mengenai perilaku mereka yang tidak pernah ditemukan pada masa-masa sebelumnya, yaitu suka sesama jenis. Sebelumnya keturunan Nabi Adam tidak pernah punya ketertarikan pada hubungan seksual semacam itu. Barulah datang masa Nabi Luth, perilaku tidak normal semacam itu dilakukan oleh kaum Sodom. Oleh karena itu, di dalam ayat Al-Qur’an disebutkan,
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81)
‘Amr bin Dinar menyatakan tentang ayat di atas, maksudnya perzinaan antara sesama lelaki belum ada sebelumnya sampai diperbuat oleh kaum Luth. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
LGBT itu Perilaku Seksual yang Aneh dan Tidak Normal
Al-Walid bin ‘Abdul Malik, Khalifah Al-Umawi pernah berkata, “Seandainya Allah tidak mengisahkan kisah Luth (dan kaumnya, pen.), tentu aku sendiri tak bisa berpikir bagaimana laki-laki bisa main di atas laki-laki (maksudnya: bagaimana mungkin laki-laki bisa berhubungan seks dengan sesamanya).” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
Artinya, Al-Walid tidak bisa membayangkan kenapa bisa ada hubungan percintaan seperti itu. Karena memang hubungan cinta itu seperti itu terbilang aneh. Oleh karenanya, perbuatan kaum Luth disebut melampaui batas sebagaimana dalam ayat,
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 81)
Dalam ayat lain disebutkan,
أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ , وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 165-166)
Disebut melampaui batas karena mereka tidak menyukai wanita. Padahal wanita sudah diciptakan sebagai pasangan bagi pria. Itulah bentuk melampaui batas dan kejahilan mereka karena mereka telah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
Para ulama pakar tafsir menyatakan, di masa Nabi Luth, laki-laki saat itu hanya suka dengan sesamanya. Begitu pula perempuan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 60)
Hal ini sama seperti yang terjadi pada komunitas LGBT yang saat ini ada.
Bela Atas Nama HAM
Saat ini, perilaku LGBT terus dibela dan didukung atas nama HAM (Hak Asasi Manusia) oleh kaum liberalis. Mereka menyatakan, tolonglah berilah kebebasan kepada yang punya perilaku seks yang berbeda dengan kita-kita.
HAM lagi, HAM lagi alasannya.
Seandainya para pelaku Homo dan Lesbi itu mati berpenyakit (AIDS misalnya), lalu mereka termasuk di antara kaum muslimin, apa pendukung HAM dan kaum liberal mau ambil peduli?
Yang ada akibat dari perilaku LGBT:
Rambut rontok
Kulit bernanah
Lidah jadi kelu/ kaku
Tak mampu mengunyah
Buta/ katarak hebat
Infeksi penis/ anus/ vagina
Tak mampu duduk atau berdiri
Fatal error fungsi imun
Gangguan fungsi organ
Ditinggal seluruh teman
Dijauhi aktivis HAM
Menunggu mati
Atau kalau tidak, Allah bisa menurunkan siksaannya yang lebih pedih dengan segera. Coba kita bisa renungkan siksa yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam ayat berikut ini,
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ (33) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آَلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ (34) نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ (35) وَلَقَدْ أَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ (36) وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (37) وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ (38) فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (39) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآَنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (40)
“Kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal. Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 33-40)
Siksaan tersebut bisa jadi menimpa orang beriman dan orang yang rusak sekaligus. Ingatlah,
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan keterangan mengenai ayat di atas. Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Allah memerintahkan orang beriman untuk tidak mendiamkan kemungkaran begitu saja di tengah-tengah mereka karena azab tersebut bisa menimpa yang lainnya pula.”
Semoga Allah memberi taufik.
Referensi:
Qishash Al-Anbiya’. Cetakan pertama, tahun 1422 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Dar Ibnu Hazm.
Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
—
Feb 03, 2016Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Dahulu hubungan seksual itu dengan lawan jenis. Itulah hubungan yang normal dan wajar. Bukan SSA (Same Sex Attraction) seperti yang dilakukan kaum homo dan lesbian saat ini. Bahkan saat ini perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) terus didukung. Bahkan di Amerika hubungan mereka dilegalkan, nikahnya pun teranggap. Padahal sebenarnya perilaku LGBT sejatinya cuma kebangkitan dari perilaku kaum Sodom dahulu di masa Nabi Luth.
Nabi Luth dan Kaum Sodom
Perlu diketahui hubungan seksual sesama jenis barulah ada di masa Nabi Luth dan tidak ada sebelumnya. Luth sendiri adalah putera dari Haran bin Azar. Luth adalah putera dari saudara laki-laki dari Nabi Ibrahim -khalilullah (kekasih Allah)-. Artinya, Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Di samping sebagai keponakan, Luth juga banyak mengambil ilmu dari Ibrahim.
Nabi Luth beriman bersama Nabi Ibrahim dan berhijrah bersama Ibrahim ke Syam. Adapun Nabi Luth diutus pada kaum Sadum (Sodom) dan beberapa negeri yang ada di sekitarnya. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59 dan Qishash Al-Anbiya’, hlm. 131)
Nabi Luth Mendakwahi Perilaku LGBT
Misi Nabi Luth adalah mendakwahi kaumnya untuk mentauhidkan Allah. Beliau juga mengajarkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
Yang beliau ingatkan keras pada kaumnya ketika itu mengenai perilaku mereka yang tidak pernah ditemukan pada masa-masa sebelumnya, yaitu suka sesama jenis. Sebelumnya keturunan Nabi Adam tidak pernah punya ketertarikan pada hubungan seksual semacam itu. Barulah datang masa Nabi Luth, perilaku tidak normal semacam itu dilakukan oleh kaum Sodom. Oleh karena itu, di dalam ayat Al-Qur’an disebutkan,
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81)
‘Amr bin Dinar menyatakan tentang ayat di atas, maksudnya perzinaan antara sesama lelaki belum ada sebelumnya sampai diperbuat oleh kaum Luth. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
LGBT itu Perilaku Seksual yang Aneh dan Tidak Normal
Al-Walid bin ‘Abdul Malik, Khalifah Al-Umawi pernah berkata, “Seandainya Allah tidak mengisahkan kisah Luth (dan kaumnya, pen.), tentu aku sendiri tak bisa berpikir bagaimana laki-laki bisa main di atas laki-laki (maksudnya: bagaimana mungkin laki-laki bisa berhubungan seks dengan sesamanya).” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
Artinya, Al-Walid tidak bisa membayangkan kenapa bisa ada hubungan percintaan seperti itu. Karena memang hubungan cinta itu seperti itu terbilang aneh. Oleh karenanya, perbuatan kaum Luth disebut melampaui batas sebagaimana dalam ayat,
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 81)
Dalam ayat lain disebutkan,
أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ , وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 165-166)
Disebut melampaui batas karena mereka tidak menyukai wanita. Padahal wanita sudah diciptakan sebagai pasangan bagi pria. Itulah bentuk melampaui batas dan kejahilan mereka karena mereka telah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
Para ulama pakar tafsir menyatakan, di masa Nabi Luth, laki-laki saat itu hanya suka dengan sesamanya. Begitu pula perempuan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 60)
Hal ini sama seperti yang terjadi pada komunitas LGBT yang saat ini ada.
Bela Atas Nama HAM
Saat ini, perilaku LGBT terus dibela dan didukung atas nama HAM (Hak Asasi Manusia) oleh kaum liberalis. Mereka menyatakan, tolonglah berilah kebebasan kepada yang punya perilaku seks yang berbeda dengan kita-kita.
HAM lagi, HAM lagi alasannya.
Seandainya para pelaku Homo dan Lesbi itu mati berpenyakit (AIDS misalnya), lalu mereka termasuk di antara kaum muslimin, apa pendukung HAM dan kaum liberal mau ambil peduli?
Yang ada akibat dari perilaku LGBT:
Rambut rontok
Kulit bernanah
Lidah jadi kelu/ kaku
Tak mampu mengunyah
Buta/ katarak hebat
Infeksi penis/ anus/ vagina
Tak mampu duduk atau berdiri
Fatal error fungsi imun
Gangguan fungsi organ
Ditinggal seluruh teman
Dijauhi aktivis HAM
Menunggu mati
Atau kalau tidak, Allah bisa menurunkan siksaannya yang lebih pedih dengan segera. Coba kita bisa renungkan siksa yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam ayat berikut ini,
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ (33) إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّا آَلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ (34) نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ شَكَرَ (35) وَلَقَدْ أَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ (36) وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (37) وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ (38) فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ (39) وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآَنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (40)
“Kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal. Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 33-40)
Siksaan tersebut bisa jadi menimpa orang beriman dan orang yang rusak sekaligus. Ingatlah,
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan keterangan mengenai ayat di atas. Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Allah memerintahkan orang beriman untuk tidak mendiamkan kemungkaran begitu saja di tengah-tengah mereka karena azab tersebut bisa menimpa yang lainnya pula.”
Semoga Allah memberi taufik.
Referensi:
Qishash Al-Anbiya’. Cetakan pertama, tahun 1422 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Dar Ibnu Hazm.
Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
—
CHOCOLATE BROWNIES KEDUT
Bahan2
400 gm coklat masakkan / coklat compound ~ Dark Chocolate
150 gm unsalted butter
100 gm gula perang
100 gm gula kastor
4 biji telur ~ gred A
1 sudu kecil esen vanilla
100 gm tepung naik sendiri
30 gm serbuk koko
Bahan2
Coklat masakkan atau coklat compound, di potong kecil. Untuk dapatkan bronies yang enak sebaiknya guna coklat masakkan yang baik kualiti dan mutunya. Barulah rasa coklatnya lebih umph!
Satukan coklat masakkan dan buter, dan cairkan dengan kaedah double boiler hingga coklat dan butter larut. Gaul rata.
Dalam bekas yang lain pula, satukan gula kastor, gula perang, telur dan esen vanila. Gaul rata menggunakan wisk sahaja.
Satukan juga tepung naik sendiri dan serbuk koko. Kemudian di ayak. Untuk rasa brownies yang lebih enak, pilihan serbuk koko juga amat mempengaruhi kesedapan brownies. Pilihlah serbuk koko yang bermutu tinggi untuk hasil brownies yang lebih lazat.
Tuangkan adunan telur dan gula ke dalam adunan coklat masakkan dan ratakan.
Kemudian ayakkan tepung yang bercampur koko tadi kedalam adunan. Jika dah ayak terlebih dahulu.. masukkan sedikit-sedikit dalam adunan. Kemudian gaul rata.
Tuangkan adunan ke dalam loyang 10 x 10 inc yang telah di lapik kertas kek dan di oleskan juga dengan butter.
Bakar adunan dalam ketuhar yang telah di panaskan 15 minit awal dengan suhu 160 C selama 30 minit mengikut kepanasan suhu ketuhar masing-masing.
Bila dah masak, tutup oven. Biarkan kek dalam oven dengan pintu oven di renggangkan sedikit dan biarkan selama 15 minit
Bila dah sejuk, bolehlah di potong dan sedia untuk di nikmati.
Bahan2
400 gm coklat masakkan / coklat compound ~ Dark Chocolate
150 gm unsalted butter
100 gm gula perang
100 gm gula kastor
4 biji telur ~ gred A
1 sudu kecil esen vanilla
100 gm tepung naik sendiri
30 gm serbuk koko
Bahan2
Coklat masakkan atau coklat compound, di potong kecil. Untuk dapatkan bronies yang enak sebaiknya guna coklat masakkan yang baik kualiti dan mutunya. Barulah rasa coklatnya lebih umph!
Satukan coklat masakkan dan buter, dan cairkan dengan kaedah double boiler hingga coklat dan butter larut. Gaul rata.
Dalam bekas yang lain pula, satukan gula kastor, gula perang, telur dan esen vanila. Gaul rata menggunakan wisk sahaja.
Satukan juga tepung naik sendiri dan serbuk koko. Kemudian di ayak. Untuk rasa brownies yang lebih enak, pilihan serbuk koko juga amat mempengaruhi kesedapan brownies. Pilihlah serbuk koko yang bermutu tinggi untuk hasil brownies yang lebih lazat.
Tuangkan adunan telur dan gula ke dalam adunan coklat masakkan dan ratakan.
Kemudian ayakkan tepung yang bercampur koko tadi kedalam adunan. Jika dah ayak terlebih dahulu.. masukkan sedikit-sedikit
Tuangkan adunan ke dalam loyang 10 x 10 inc yang telah di lapik kertas kek dan di oleskan juga dengan butter.
Bakar adunan dalam ketuhar yang telah di panaskan 15 minit awal dengan suhu 160 C selama 30 minit mengikut kepanasan suhu ketuhar masing-masing.
Bila dah masak, tutup oven. Biarkan kek dalam oven dengan pintu oven di renggangkan sedikit dan biarkan selama 15 minit
Bila dah sejuk, bolehlah di potong dan sedia untuk di nikmati.
Resep kue
Bukan bolu jerman ya, cuma sponge cake biasa pakai 5 butir telur utuh tanpa tbm, sp, ovalet dll
Bukan bolu jerman ya, cuma sponge cake biasa pakai 5 butir telur utuh tanpa tbm, sp, ovalet dll
Bahan cuma:
5 butir telur (pisahkan putih dan kuning nya)
Gula pasir 100 gr
Mentega 100 gr (lelehkan sampai pisah antara minyak dan lemaknya)
Tepung terigu 100 gr
Susu dancow bubuk 20 gr /1 sachet (sesuai selera aja) ^^
Gula pasir 100 gr
Mentega 100 gr (lelehkan sampai pisah antara minyak dan lemaknya)
Tepung terigu 100 gr
Susu dancow bubuk 20 gr /1 sachet (sesuai selera aja) ^^
Cara membuat:
Kocok putih telur sampai putih dan mengembang
Masukkan gula pasir sedikit2 sampai habis
Masukkan kuning telur satu persatu sampai habis
Kocok lagi adonan sampai mengembang naik
Masukkan gula pasir sedikit2 sampai habis
Masukkan kuning telur satu persatu sampai habis
Kocok lagi adonan sampai mengembang naik
Kecilkan mixer sampai kecepatan paling rendah
Masukkan adonan kering (tepung terigu dan susu yang sudah diaduk jadi 1) dan mentega cair secara bergantian sampai bahan habis langsung matikan mixer dan aduk rata adonan sebentar menggunakan spatula
Masukkan adonan kering (tepung terigu dan susu yang sudah diaduk jadi 1) dan mentega cair secara bergantian sampai bahan habis langsung matikan mixer dan aduk rata adonan sebentar menggunakan spatula
Contoh gbr menggunakan loyang kotak uk 20, tinggi nya kurleb 5 cm
Panggang dalam oven dengan suhu 180-200 derajat celcius
Jika menggunakan otang gunakan api sedang
Panggang dalam oven dengan suhu 180-200 derajat celcius
Jika menggunakan otang gunakan api sedang
🗝🔓🗝 * *KJ UJIAN SABTU BINREG 11* 🗝🔓🗝
♻ *Sesi 1* ♻
*1. PEDOMAN PENILAIAN MEMBUAT KALIMAT*
📒 _Setiap nomor bernilai 20 (jika benar semua)_
📒 _Jumlah point setiap nomor = jumlah kata yang diminta + terjemah_
📒 _Nilai tiap point = 20/jumlah point_
📒 _Nilai kalimat = (jumlah point yang benar) x (nilai tiap point)_
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
📌 *Koreksi Kalimat*
١. لَمْ يُطْعِمْ الرَّجُلُ البَخِيْلُ الْفُقَرَاءَ أَجْمَعِيْنَ ✅
🕌Terjemah :
Laki2 yang pelit itu tidak memberi makan orang-orang faqir itu semuanya.
🕌 لَمْ :
huruf jazm (dan nafi), mabni, sukun
🕌 يُطْعِمْ :
fi'il mudhori, majzum, sukun
🕌 الرَّجُلُ :
fa'il, marfu, dhommah
🕌 البَخِيْلُ :
na'at, marfu, dhomah
🕌 الفُقَرَاءَ :
maf'ul bih, manshub, fathah
🕌 أَجْمَعِيْنَ :
taukid untuk maful bih, manshub, ya.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🕌 yang benar x 2.9
📌 Tiap kesalahan pada keadaan / kedudukan / tanda = -0,8
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٢. قَالَ الْمُدَرِّسَةُ : يَا بِلَالٌ، اِقْرَؤُوْا كِتَابَكُمْ جَالِسًا ❌
🗂 Fi'il tidak MANIS , karena fa'ilnya muannats maka fi'il harusnya قَالَتْ
🗂 Munada isim alam mufrad maka seharusnya didhommahkan tanpa tanwin menjadi بِلَالُ
🗂 Fi'il amr ditujukan untuk fa'il anta seharusnya اِقْرَأْ
🗂 Kata كِتَابَكُمْ , dhomir yang menunjukkan kepemilikan mengacu kepada بِلَالٌ seharusnya كِتَابَكَ
🗂 Kalimat yang benar :
قَالَتِ الْمُدَرِّسَةُ : يَا بِلَالُ، اِقْرَأْ كِتَابَكَ جَالِسًا
🗂 Terjemah :
Bu Guru berkata : "Wahai Bilal, bacalah bukumu dalam keadaan duduk".
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🗂 yang benar x 3.3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٣. تَعَلَّمُوْا عِلْمَ النَّحْوِ تَعَلُّمًا كَأَنَّهُ مَعِيْنُ طُلَّابِ العِلْمِ فِيْ صَحْرَاءَ مَاحِلَةٍ ✅
💧 _Pelajarilah (oleh kalian) ilmu nahwu dengan sebenar-benarnya (belajar) seakan-akan dia mata air para penuntut ilmu di padang pasir yang gersang_
💧تَعَلَّمُوْا :
Fi'il amr, mabni, hadzfu nun
fa'il dhomir muttashil wawu jamaah, mabni sukun, pada posisi rofa'
💧عِلْمَ :
Maf'ul bih, manshub, fathah, mudhof
💧النَّحْوِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh
💧تَعَلُّمًا :
Maf'ul muthlaq, manshub, fathah
💧كَأَنَّ :
Huruf nashob / ( tasybih) , mabni, fathah
💧هُ / الهَاءُ :
Dhomir muttashil, mabni, dhommah pada posisi nashob sebagai isim kaanna
💧مَعِيْنُ :
Khobar kaanna, marfu, dhommah, mudhof
💧طُلَّابِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh, mudhof
💧العِلْمِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh
💧فِيْ :
Huruf jar, mabni, sukun
💧صَحْرَاءَ :
Isim majrur, majrur, fathah
💧مَاحِلَةٍ :
Naat, majrur, kasroh
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 💧yang benar x 1,5
📌 Tiap kesalahan pada keadaan / kedudukan / tanda = -0,3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٤. صَارَ أَحْمَدٌ الصَّغِيْرِ تَاجِرٌ أَمِيْنٍ الْيَوْمَ ❌
🔰 Kata أَحْمَدٌ
itu IGM seharusnya tidak bertanwin, yang benar أَحْمَدُ
🔰 Kata الصَّغِيْرِ
adalah na'at untuk أَحْمَدُ seharusnya marfu', yang benar الصَّغِيْرُ
🔰 Kata تَاجِرٌ
sebagai khobar صَارَ seharusnya manshub, yg benar تَاجِرًا
🔰 Kata أَمِيْنٍ
itu naat untuk تَاجِرًا seharusnya manshub, yang benar أَمِيْنًا
🔰 Kalimat yang benar
صَارَ أَحْمَدُ الصَّغِيْرُ تَاجِرًا أَمِيْنًا الْيَوْمَ
🔰 Ahmad yang kecil itu telah menjadi pedagang yang jujur pada hari ini.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🔰 yang benar x 3.3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٥. شَذَّبَتْ الْبُسْتَانِيِّ الْأَشْجَارُ وَرَاءَ هَذِهِ الْبَيْتَ أَمْسِ ❌
🏮Fi'il شَذَّبَتْ seharusnya mudzakkar mengikuti fa'ilnya, yang benar شَذَّبَ
🏮 Fa'il الْبُسْتَانِيِّ seharusnya marfu', yang benar الْبُسْتَانِيُّ
🏮 Maf'ul bih الْأَشْجَارُ seharusnya manshub, yg benar الْأَشْجَارَ
🏮 Kata هَذِهِ sebagai dhomir yang menjadi mabdul dari البيت, harusnya هَذَا
🏮 Kata الْبَيْتَ sebagai badal dari هَذَا, menempati posisi majrur, seharusnya الْبَيْتِ
🏮 Kalimat yang benar
شَذَّبَ الْبُسْتَانِيُّ الْأَشْجَارَ وَرَاءَ هَذَا الْبَيْتِ أَمْسِ
🏮 Tukang kebun itu memangkas/memotong pohon2 dibelakang rumah ini kemarin.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🏮 yang benar x 2.9
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
💫*NILAI TOTAL TUGAS TULIS* : 💫
jumlah (nilai bag 1⃣ + bag 2⃣) */2* = *100*
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
♻ *Sesi 1* ♻
*1. PEDOMAN PENILAIAN MEMBUAT KALIMAT*
📒 _Setiap nomor bernilai 20 (jika benar semua)_
📒 _Jumlah point setiap nomor = jumlah kata yang diminta + terjemah_
📒 _Nilai tiap point = 20/jumlah point_
📒 _Nilai kalimat = (jumlah point yang benar) x (nilai tiap point)_
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
📌 *Koreksi Kalimat*
١. لَمْ يُطْعِمْ الرَّجُلُ البَخِيْلُ الْفُقَرَاءَ أَجْمَعِيْنَ ✅
🕌Terjemah :
Laki2 yang pelit itu tidak memberi makan orang-orang faqir itu semuanya.
🕌 لَمْ :
huruf jazm (dan nafi), mabni, sukun
🕌 يُطْعِمْ :
fi'il mudhori, majzum, sukun
🕌 الرَّجُلُ :
fa'il, marfu, dhommah
🕌 البَخِيْلُ :
na'at, marfu, dhomah
🕌 الفُقَرَاءَ :
maf'ul bih, manshub, fathah
🕌 أَجْمَعِيْنَ :
taukid untuk maful bih, manshub, ya.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🕌 yang benar x 2.9
📌 Tiap kesalahan pada keadaan / kedudukan / tanda = -0,8
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٢. قَالَ الْمُدَرِّسَةُ : يَا بِلَالٌ، اِقْرَؤُوْا كِتَابَكُمْ جَالِسًا ❌
🗂 Fi'il tidak MANIS , karena fa'ilnya muannats maka fi'il harusnya قَالَتْ
🗂 Munada isim alam mufrad maka seharusnya didhommahkan tanpa tanwin menjadi بِلَالُ
🗂 Fi'il amr ditujukan untuk fa'il anta seharusnya اِقْرَأْ
🗂 Kata كِتَابَكُمْ , dhomir yang menunjukkan kepemilikan mengacu kepada بِلَالٌ seharusnya كِتَابَكَ
🗂 Kalimat yang benar :
قَالَتِ الْمُدَرِّسَةُ : يَا بِلَالُ، اِقْرَأْ كِتَابَكَ جَالِسًا
🗂 Terjemah :
Bu Guru berkata : "Wahai Bilal, bacalah bukumu dalam keadaan duduk".
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🗂 yang benar x 3.3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٣. تَعَلَّمُوْا عِلْمَ النَّحْوِ تَعَلُّمًا كَأَنَّهُ مَعِيْنُ طُلَّابِ العِلْمِ فِيْ صَحْرَاءَ مَاحِلَةٍ ✅
💧 _Pelajarilah (oleh kalian) ilmu nahwu dengan sebenar-benarnya (belajar) seakan-akan dia mata air para penuntut ilmu di padang pasir yang gersang_
💧تَعَلَّمُوْا :
Fi'il amr, mabni, hadzfu nun
fa'il dhomir muttashil wawu jamaah, mabni sukun, pada posisi rofa'
💧عِلْمَ :
Maf'ul bih, manshub, fathah, mudhof
💧النَّحْوِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh
💧تَعَلُّمًا :
Maf'ul muthlaq, manshub, fathah
💧كَأَنَّ :
Huruf nashob / ( tasybih) , mabni, fathah
💧هُ / الهَاءُ :
Dhomir muttashil, mabni, dhommah pada posisi nashob sebagai isim kaanna
💧مَعِيْنُ :
Khobar kaanna, marfu, dhommah, mudhof
💧طُلَّابِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh, mudhof
💧العِلْمِ :
Mudhof ilaih, majrur, kasroh
💧فِيْ :
Huruf jar, mabni, sukun
💧صَحْرَاءَ :
Isim majrur, majrur, fathah
💧مَاحِلَةٍ :
Naat, majrur, kasroh
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 💧yang benar x 1,5
📌 Tiap kesalahan pada keadaan / kedudukan / tanda = -0,3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٤. صَارَ أَحْمَدٌ الصَّغِيْرِ تَاجِرٌ أَمِيْنٍ الْيَوْمَ ❌
🔰 Kata أَحْمَدٌ
itu IGM seharusnya tidak bertanwin, yang benar أَحْمَدُ
🔰 Kata الصَّغِيْرِ
adalah na'at untuk أَحْمَدُ seharusnya marfu', yang benar الصَّغِيْرُ
🔰 Kata تَاجِرٌ
sebagai khobar صَارَ seharusnya manshub, yg benar تَاجِرًا
🔰 Kata أَمِيْنٍ
itu naat untuk تَاجِرًا seharusnya manshub, yang benar أَمِيْنًا
🔰 Kalimat yang benar
صَارَ أَحْمَدُ الصَّغِيْرُ تَاجِرًا أَمِيْنًا الْيَوْمَ
🔰 Ahmad yang kecil itu telah menjadi pedagang yang jujur pada hari ini.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🔰 yang benar x 3.3
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
٥. شَذَّبَتْ الْبُسْتَانِيِّ الْأَشْجَارُ وَرَاءَ هَذِهِ الْبَيْتَ أَمْسِ ❌
🏮Fi'il شَذَّبَتْ seharusnya mudzakkar mengikuti fa'ilnya, yang benar شَذَّبَ
🏮 Fa'il الْبُسْتَانِيِّ seharusnya marfu', yang benar الْبُسْتَانِيُّ
🏮 Maf'ul bih الْأَشْجَارُ seharusnya manshub, yg benar الْأَشْجَارَ
🏮 Kata هَذِهِ sebagai dhomir yang menjadi mabdul dari البيت, harusnya هَذَا
🏮 Kata الْبَيْتَ sebagai badal dari هَذَا, menempati posisi majrur, seharusnya الْبَيْتِ
🏮 Kalimat yang benar
شَذَّبَ الْبُسْتَانِيُّ الْأَشْجَارَ وَرَاءَ هَذَا الْبَيْتِ أَمْسِ
🏮 Tukang kebun itu memangkas/memotong pohon2 dibelakang rumah ini kemarin.
📌 Nilai = 20
📌 Nilai bonus = jumlah 🏮 yang benar x 2.9
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
💫*NILAI TOTAL TUGAS TULIS* : 💫
jumlah (nilai bag 1⃣ + bag 2⃣) */2* = *100*
◎❅❀❦🔶❖💠❖🔶❦❀❅◎
RENUNGAN PAGI.......
كلام اعجبني
Nasehat yg membuatku termenung.
شهادة الميلاد .. ورقـــــه
شهادة التطعيم .. ورقــــه
شهادة ال?نجاح .. ورقــــــه
شهادة التخرج .. ورقـــــه
... وتتوالى الأوراق ......
Akte kelahiran... adalah kertas.
Kartu imunisasi... kertas.
Piagam kelulusan... kertas.
Ijazah... juga kertas.
--- semuanya hanya berupa kertas!! ---
عقد الزواج .. ورقــــــــه
جواز السفر .. ورقــــــــه
وثيقة ملگــية البيت .. ورقة
حسن السلوگــ .. ورقـــــه
وصفة العلاج .. ورقــــــــه
الدعوة للمناسبات .. ورقــه
Akad nikah... kertas.
Paspor... kertas.
Surat kepemilikan rumah... juga kertas.
Resep dokter... kertas.
Undangan acara... juga kertas.
حياتنا عباره عن ورق في ورق ..
تطويها الأيام .. وتمزقها .. ثم ترميها
Kehidupan kita layaknya kertas-kertas.
Seiring waktu berlaku, dirobek, kemudian dibuang.
الدنيا كلها .. أوراق ..
Dunia itu semuanya terdiri dari kertas2.
فكم يحزن الإنسان .. لورقه
Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya.
وكم يفرح .. لـــــــورقه .. ^^
Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya.
لكن ...
الورقه الوحيدة التي لايمكن للإنسان ان يراها هي :
ورقــــــــة شهادة الوفاة ..
Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak mungkin dilihat manusia selamanya, yaitu:
SURAT KEMATIAN.
فأعمل لها فإنها أهم ورقــه
Maka persiapkanlah untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "KERTAS" terpenting.
قال: الامام علي بن ابي طالب :
Ali bin Abi Thalib ra berkata:
أمران لا يدومان للمؤمن :
" شبابه وقوته "
Dua hal yang tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin: "masa mudanya dan kekuatannya."
وأمران ينفعان كل مؤمن :
" حسن الخلق وسماحة النفس "
Dan dua hal yang berguna untuk setiap mukmin: "akhlak yang mulia dan jiwa yang lapang".
وأمران يرفعان شأن المؤمن :
" التواضع وقضاء حوائج الناس "
Dan dua hal pula yang akan mengangkat derajat seorang mukmin: "sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain".
وأمران يدفعان البلاء :
" الصدقة وصلة الأرحام "
Dan dua hal pula yang menjadi penolak bala': "sedekah dan silaturahmi"
###
ثلاث مراحل مضحكة في الحياة...!!
١) سن المراهقة :
تملك الوقت + الطاقة
لكن ليس لديك المال
٢) مرحله العمل :
تملك المال + الطاقة
لكن ليس لديك الوقت
٣) مرحلة الشيب :
تملك المال + الوقت
لكن ليس لديك الطاقة
Ada tiga fase hidup yang tampak lucu:
1. Masa puber: anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
2. Masa bekerja: anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
3. Masa tua: anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.
هذة هي الحياة .....
عندما تمنحك شيئا...
تسلب منك شيئا اخر ....
Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia. Maka akan hilang karunia lainnya.
دائما تعتقد إن حياة الاخرين
هي افضل من حياتنا ..!!!
Anda selalu yakin bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita !!!
والاخرون يعتقدون إن حياتنا افضل ..
Dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya.
كل ذلك لاننا نفقد شي مهم في حياتنا وهي :
. ( القناعه ) .
Hal itu dikarenakan kita melupakan hal terpenting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qanaah (mensyukuri apa yang kita miliki).
لو كان هناك محلات لبيع السعادة
لوجدت البشر يتھافتون عليھا ..
ويشترونھا بِأغلى الاثمان ..
لكنھم يجھلون بـ إنھا المساجد ..
Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya. Mereka melupakan bahwa kebahagiaan itu dengan menyempurnakan (sholat) di mesjid.
(Diterjemahkan oleh Yasin Elgehad, Lc)
كلام اعجبني
Nasehat yg membuatku termenung.
شهادة الميلاد .. ورقـــــه
شهادة التطعيم .. ورقــــه
شهادة ال?نجاح .. ورقــــــه
شهادة التخرج .. ورقـــــه
... وتتوالى الأوراق ......
Akte kelahiran... adalah kertas.
Kartu imunisasi... kertas.
Piagam kelulusan... kertas.
Ijazah... juga kertas.
--- semuanya hanya berupa kertas!! ---
عقد الزواج .. ورقــــــــه
جواز السفر .. ورقــــــــه
وثيقة ملگــية البيت .. ورقة
حسن السلوگــ .. ورقـــــه
وصفة العلاج .. ورقــــــــه
الدعوة للمناسبات .. ورقــه
Akad nikah... kertas.
Paspor... kertas.
Surat kepemilikan rumah... juga kertas.
Resep dokter... kertas.
Undangan acara... juga kertas.
حياتنا عباره عن ورق في ورق ..
تطويها الأيام .. وتمزقها .. ثم ترميها
Kehidupan kita layaknya kertas-kertas.
Seiring waktu berlaku, dirobek, kemudian dibuang.
الدنيا كلها .. أوراق ..
Dunia itu semuanya terdiri dari kertas2.
فكم يحزن الإنسان .. لورقه
Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya.
وكم يفرح .. لـــــــورقه .. ^^
Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya.
لكن ...
الورقه الوحيدة التي لايمكن للإنسان ان يراها هي :
ورقــــــــة شهادة الوفاة ..
Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak mungkin dilihat manusia selamanya, yaitu:
SURAT KEMATIAN.
فأعمل لها فإنها أهم ورقــه
Maka persiapkanlah untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "KERTAS" terpenting.
قال: الامام علي بن ابي طالب :
Ali bin Abi Thalib ra berkata:
أمران لا يدومان للمؤمن :
" شبابه وقوته "
Dua hal yang tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin: "masa mudanya dan kekuatannya."
وأمران ينفعان كل مؤمن :
" حسن الخلق وسماحة النفس "
Dan dua hal yang berguna untuk setiap mukmin: "akhlak yang mulia dan jiwa yang lapang".
وأمران يرفعان شأن المؤمن :
" التواضع وقضاء حوائج الناس "
Dan dua hal pula yang akan mengangkat derajat seorang mukmin: "sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain".
وأمران يدفعان البلاء :
" الصدقة وصلة الأرحام "
Dan dua hal pula yang menjadi penolak bala': "sedekah dan silaturahmi"
###
ثلاث مراحل مضحكة في الحياة...!!
١) سن المراهقة :
تملك الوقت + الطاقة
لكن ليس لديك المال
٢) مرحله العمل :
تملك المال + الطاقة
لكن ليس لديك الوقت
٣) مرحلة الشيب :
تملك المال + الوقت
لكن ليس لديك الطاقة
Ada tiga fase hidup yang tampak lucu:
1. Masa puber: anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
2. Masa bekerja: anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
3. Masa tua: anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.
هذة هي الحياة .....
عندما تمنحك شيئا...
تسلب منك شيئا اخر ....
Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia. Maka akan hilang karunia lainnya.
دائما تعتقد إن حياة الاخرين
هي افضل من حياتنا ..!!!
Anda selalu yakin bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita !!!
والاخرون يعتقدون إن حياتنا افضل ..
Dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya.
كل ذلك لاننا نفقد شي مهم في حياتنا وهي :
. ( القناعه ) .
Hal itu dikarenakan kita melupakan hal terpenting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qanaah (mensyukuri apa yang kita miliki).
لو كان هناك محلات لبيع السعادة
لوجدت البشر يتھافتون عليھا ..
ويشترونھا بِأغلى الاثمان ..
لكنھم يجھلون بـ إنھا المساجد ..
Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya. Mereka melupakan bahwa kebahagiaan itu dengan menyempurnakan (sholat) di mesjid.
(Diterjemahkan oleh Yasin Elgehad, Lc)
Menasehati Tanpa Melukai
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/7352-menasehati-tanpa-melukai.html
Siapakah yang tak ingin hidayah mengetuk hati orang yang dicintai?
Orang tua, kerabat dekat, teman, tetangga, dan bahkan orang-orang di luar Islam. Hidayah yang melembutkan hati yang keras, menyabarkan hati tatkala ditimpa musibah, meredakan kemarahan, menjalin tali yang lama terpisah, menyatukan prinsip syariat sehingga berjalan beriringan dalam satu jalan yang haq menuju shiraathal mustaqiim.
Pasti banyak orang yang kita inginkan kebaikan terlimpah padanya.
Kebaikan yang senantiasa menghiasi diri sehingga melahirkan generasi Rabbani yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih
sebagaimana yang diharapkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sejak beratus abad yang lalu hingga sekarang, sampai nanti datang hari penghisaban sedangkan amal tak lagi terhitung dan tergores tintanya dalam catatan.
Pasti banyak orang yang kita inginkan kebaikan terlimpah padanya.
Kebaikan yang senantiasa menghiasi diri sehingga melahirkan generasi Rabbani yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih
sebagaimana yang diharapkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sejak beratus abad yang lalu hingga sekarang, sampai nanti datang hari penghisaban sedangkan amal tak lagi terhitung dan tergores tintanya dalam catatan.
Siapa mengira, Al Fudhail bin Iyadh yang kita kenal sebagai seorang hamba yang shalih dan tokoh teladan bagi umat, dahulunya adalah seorang perampok jalanan yang banyak ditakuti orang.
Lalu beliau terketuk hatinya dan mendapat hidayah tatkala mendengar percakapan dua saudagar yang tengah takut kepadanya.
Lalu beliau terketuk hatinya dan mendapat hidayah tatkala mendengar percakapan dua saudagar yang tengah takut kepadanya.
Tak kenalkah dengan Salman Al Farisi? Dahulunya beliau adalah seorang Majusi kemudian beliau mendapatkan hidayah tatkala melihat orang muslim yang sedang shalat di gereja.
Dan banyak dari kaum muslimin di zaman Nabi yang berbondong-bondong masuk Islam tidak lain karena mulianya dakwah beliau.
Dan banyak dari kaum muslimin di zaman Nabi yang berbondong-bondong masuk Islam tidak lain karena mulianya dakwah beliau.
Oleh karena itu, mari kita lihat bagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam beserta orang-orang shalih dahulu mengajarkan kepada kita bagaimana adab tatkala memberikan nasehat sehingga membuka pintu-pintu hidayah bagi seseorang.
Adab Memberi Nasehat
Ketika seseorang hendak memberikan nasehat hendaklah memperhatikan adab-adabnya karena adab tersebut sangat menentukan diterima atau tidaknya nasehat. Beberapa adab yang perlu diperhatikan adalah:
1. Mengharapkan ridha Allah Ta’ala
Seorang yang ingin menasehati hendaklah meniatkan nasehatnya semata-semata untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Karena hanya dengan maksud inilah dia berhak atas pahala dan ganjaran dari Allah Ta’ala di samping berhak untuk diterima nasehatnya. Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artinya, “Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya (dinilai) kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka (hakikat) hijrahnya itu hanyalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak dalam rangka mempermalukan orang yang dinasehati
Seseorang yang hendak memberikan nasihat harus berusaha untuk tidak mempermalukan orang yang hendak dinasehati. Ini adalah musibah yang sering terjadi pada kebanyakan orang, saat dia memberikan nasihat dengan nada yang kasar. Cara seperti ini bisa berbuah buruk atau memperparah keadaan. Dan nasehatpun tak berbuah sebagaimana yang diharapkan.
3. Menasehati secara rahasia
Nasihat disampaikan dengan terang-terangan ketika hendak menasehati orang banyak seperti ketika menyampaikan ceramah. Namun kadangkala nasehat harus disampaikan secara rahasia kepada seseorang yang membutuhkan penyempurnaan atas kesalahannya.
Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik.
Itulah saat yang tepat untuk menasehati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasehat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasehat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.
Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik.
Itulah saat yang tepat untuk menasehati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasehat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasehat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia...
Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat.
Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)
Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat.
Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)
Abu Muhammad Ibnu Hazm Azh Zhahiri menuturkan, “Jika kamu hendak memberi nasehat sampaikanlah secara rahasia bukan terang-terangan dan dengan sindiran bukan terang-terangan.
Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasehati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasehati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
4. Menasehati dengan lembut, sopan, dan penuh kasih
Seseorang yang hendak memberikan nasehat haruslah bersikap lembut, sensitif, dan beradab di dalam menyampaikan nasehat.
Sungguh menerima nasehat itu diperumpamakan seperti membuka pintu. Pintu tak akan terbuka kecuali dibuka dengan kunci yang tepat.
Seseorang yang hendak dinasehati adalah seorang pemilik hati yang sedang terkunci dari suatu perkara, jika perkara itu yang diperintahkan Allah maka dia tidak melaksanakannya atau jika perkara itu termasuk larangan Allah maka ia melanggarnya.
Sungguh menerima nasehat itu diperumpamakan seperti membuka pintu. Pintu tak akan terbuka kecuali dibuka dengan kunci yang tepat.
Seseorang yang hendak dinasehati adalah seorang pemilik hati yang sedang terkunci dari suatu perkara, jika perkara itu yang diperintahkan Allah maka dia tidak melaksanakannya atau jika perkara itu termasuk larangan Allah maka ia melanggarnya.
Oleh karena itu, harus ditemukan kunci untuk membuka hati yang tertutup. Tidak ada kunci yang lebih baik dan lebih tepat kecuali nasehat yang disampaikan dengan lemah lembut, diutarakan dengan beradab, dan dengan ucapan yang penuh dengan kasih sayang.
Bagaimana tidak, sedangkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Bagaimana tidak, sedangkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Artinya, “Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)
Fir’aun adalah sosok yang paling kejam dan keras di masa Nabi Musa namun Allah tetap memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun agar menasehatinya dengan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman,
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا
Artinya, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.” (QS. Ath Thaha: 44)
Saudariku… dan lihatlah tatkala nasehat dilontarkan dengan keras dan kasar maka akan banyak pintu yang tertutup karenanya.
Banyak orang yang diberi nasehat justru tertutup dari pintu hidayah. Banyak kerabat dan karib yang hatinya menjauh.
Banyak pahala yang terbuang begitu saja. Dan tentu banyak bantuan yang diberikan kepada setan untuk merusak persaudaraan.
Banyak orang yang diberi nasehat justru tertutup dari pintu hidayah. Banyak kerabat dan karib yang hatinya menjauh.
Banyak pahala yang terbuang begitu saja. Dan tentu banyak bantuan yang diberikan kepada setan untuk merusak persaudaraan.
5. Tidak memaksakan kehendak
Salah satu kewajiban seorang mukmin adalah menasehati saudaranya tatkala melakukan keburukan.
Namun dia tidak berkewajiban untuk memaksanya mengikuti nasehatnya.
Sebab, itu bukanlah bagiannya. S
Seorang pemberi nasehat hanyalah seseorang yang menunjukkan jalan, bukan seseorang yang memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya.
Ibnu Hazm Azh Zhahiri mengatakan: “Janganlah kamu memberi nasehat dengan mensyaratkan nasehatmu harus diterima.
Jika kamu melanggar batas ini, maka kamu adalah seorang yang zhalim…” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
Namun dia tidak berkewajiban untuk memaksanya mengikuti nasehatnya.
Sebab, itu bukanlah bagiannya. S
Seorang pemberi nasehat hanyalah seseorang yang menunjukkan jalan, bukan seseorang yang memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya.
Ibnu Hazm Azh Zhahiri mengatakan: “Janganlah kamu memberi nasehat dengan mensyaratkan nasehatmu harus diterima.
Jika kamu melanggar batas ini, maka kamu adalah seorang yang zhalim…” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
6. Mencari waktu yang tepat
Tidak setiap saat orang yang hendak dinasehati itu siap untuk menerima petuah.
Adakalanya jika sedang gundah, marah, sedih, atau hal lain yang membuatnya menolak nasehat tersebut. Ibnu Mas’ud pernah bertutur: “Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak.
Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)
Adakalanya jika sedang gundah, marah, sedih, atau hal lain yang membuatnya menolak nasehat tersebut. Ibnu Mas’ud pernah bertutur: “Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak.
Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)
Jika seseorang ternyata tak bisa menasehati dengan baik maka dianjurkan untuk diam dan hal itu lebih baik karena akan lebih menjaga dari perkataan-perkataan yang akan memperburuk keadaan dan dia bisa meminta tolong temannya agar menasehati orang yang dimaksudkan.
Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam…”(HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarhu Al Arba’in An Nawawi memberikan beberapa faedah dari cuplikan hadits di atas yaitu wajibnya diam kecuali dalam kebaikan dan anjuran untuk menjaga lisan.
Jangan pernah putus asa untuk memohon pertolongan Allah karena pada hakekatnya Allah-lah Yang Maha Membolak-balikkan hati seseorang.
Meski sekeras apapun hati seseorang namun tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak untuk melembutkan hatinya dan menunjukkan kepada jalan-Nya. Wallaahu Musta’an.
Meski sekeras apapun hati seseorang namun tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak untuk melembutkan hatinya dan menunjukkan kepada jalan-Nya. Wallaahu Musta’an.
“Jika engkau inginkan kebaikan pada saudaramu
Maka ajaklah ia tuk bergandengan
Dan beriringan menuju jalan-Nya
Bertuturlah dengan baik
Berilah senyuman tatkala ia tak peduli
Tunggulah… Bersabarlah… hingga pintu itu terbuka
Jangan kau paksa.. dan jangan pula kau marahi
Sebab nasehat itu akan berubah menjadi pisau yang tajam
Yang hanya membuat goresan di hati
Dan akan membuat lari
Jangan kau paksa.. dan jangan pula kau marahi
Sesungguhnya hidayah itu ada di tangan Sang Rabb
Yang Maha Membolak-balikkan hati”
***
Referensi:
- “Menasehati Tanpa Menyakiti“. Abu Muhammad Shu’ailik. Pustaka Arafah
- “Syarhu Al Arba’in An Nawawi“. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Daarul Ittiba’ dan Ad Daaru Al ‘Aalamiyyah Lin Nasyr wat Tauzii’
- “99 Kisah Orang Shalih“. Muhammad bin Hamid Abdul Wahab. Darul Haq
—
Penulis: Lilis Mustikaningrum
Murojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/7352-menasehati-tanpa-melukai.html
🏷🗒 *Cara Menasehati keluarga*
🖊Ustadz Abu Salman Al-Kwasayni, MA حفظه الله.
Nasihat kepada keluarga bukan hanya sekedar mengucapkan tanpa mendisiplinkan yang dinasehati.
🍃 Wahai para suami dan ayah, ketika dirimu akan memberikan nasihat kepada istri dan anakmu, maka perhatilah hal-hal berikut ini.
1⃣ Panggilah istri atau anakmu untuk di hadapanmu sebelum dirimu mulai menasehatinya.
•Janganlah engkau mulai menasehati mereka, ketika keadaan mereka masih berdiri, tiduran atau jalan, sedang minum/makan, memegang sesuatu, menyaksikan sesuatu atau mendengar sesuatu, karena nasehat tak akan mereka gubris sedikitpun, walau lisan mereka bilang ya aku dengar nasehatnya, namun ini hanya pembenaran saja atau lipstik biar nampak baik.
2⃣ Suruh memperhatikan tutur katamu ketika dirimu menasehati mereka.
•Jangan ajari istri dan anakmu durhaka...!, karena jika seorang suami atau ayah menasehati keluarganya, namun yang dinasehati tak memperhatikan dengan serius yang menasehati dengan tidak tengak-tengok kemana-mana.
3⃣Menasehati keluarga harus ada 'amar ma'ruf dan nahi munkar.
•Yaitu ingkari dulu kesalahannya atau disiplinkan kelalaiannya, barulah mulailah memberikan nasihat.
•Jangan pernah mimpi istri dan anak-anakmu akan paham serta akan menjalani nasihatmu tanpa dirimu nahi munkar kesalahannya terlebih dahulu. *Ibarat seorang yang akan menambal bannya namun tak mencabut paku atau duri yang tertancap pada bannya, maka pastilah akan terus bocor bannya walau nampaknya ditambal berulang"*, inilah gambaran seorang suami atau ayah yang memberikan nasihat kepada keluarganya tanpa nahi munkar kemudian mendisiplinkan terlebih dahulu.
Begitu juga seorang ibu ketika ia menasehati anak-anaknya harus mengikuti adab-adab nasehat apa yang telah dicontohkan oleh suaminya.
Ingatlah wahai para suami dan ayah, bahwa suksesmu bukan banyak hartumu, namun suksesmu adalah jika engkau menjaga keluarga mu dari api neraka.
Allah Ta'ala berfiirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[At-Tahrim/66:6]
Begity juga engkau wahai para ibu, dirimu disebut sukses jika dirimu mampu menjaga anak-anakmu dari api neraka.
📝 *Sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin keluarga tergantung kondisi dan situasi yang dinasehati:*
1. Hukum asal lembut.
2. Bisa tegas.
3. Bisa bercanda.
4. Bisa romantis kepada pasangannya.
📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚
�
🖊Ustadz Abu Salman Al-Kwasayni, MA حفظه الله.
Nasihat kepada keluarga bukan hanya sekedar mengucapkan tanpa mendisiplinkan yang dinasehati.
🍃 Wahai para suami dan ayah, ketika dirimu akan memberikan nasihat kepada istri dan anakmu, maka perhatilah hal-hal berikut ini.
1⃣ Panggilah istri atau anakmu untuk di hadapanmu sebelum dirimu mulai menasehatinya.
•Janganlah engkau mulai menasehati mereka, ketika keadaan mereka masih berdiri, tiduran atau jalan, sedang minum/makan, memegang sesuatu, menyaksikan sesuatu atau mendengar sesuatu, karena nasehat tak akan mereka gubris sedikitpun, walau lisan mereka bilang ya aku dengar nasehatnya, namun ini hanya pembenaran saja atau lipstik biar nampak baik.
2⃣ Suruh memperhatikan tutur katamu ketika dirimu menasehati mereka.
•Jangan ajari istri dan anakmu durhaka...!, karena jika seorang suami atau ayah menasehati keluarganya, namun yang dinasehati tak memperhatikan dengan serius yang menasehati dengan tidak tengak-tengok kemana-mana.
3⃣Menasehati keluarga harus ada 'amar ma'ruf dan nahi munkar.
•Yaitu ingkari dulu kesalahannya atau disiplinkan kelalaiannya, barulah mulailah memberikan nasihat.
•Jangan pernah mimpi istri dan anak-anakmu akan paham serta akan menjalani nasihatmu tanpa dirimu nahi munkar kesalahannya terlebih dahulu. *Ibarat seorang yang akan menambal bannya namun tak mencabut paku atau duri yang tertancap pada bannya, maka pastilah akan terus bocor bannya walau nampaknya ditambal berulang"*, inilah gambaran seorang suami atau ayah yang memberikan nasihat kepada keluarganya tanpa nahi munkar kemudian mendisiplinkan terlebih dahulu.
Begitu juga seorang ibu ketika ia menasehati anak-anaknya harus mengikuti adab-adab nasehat apa yang telah dicontohkan oleh suaminya.
Ingatlah wahai para suami dan ayah, bahwa suksesmu bukan banyak hartumu, namun suksesmu adalah jika engkau menjaga keluarga mu dari api neraka.
Allah Ta'ala berfiirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
[At-Tahrim/66:6]
Begity juga engkau wahai para ibu, dirimu disebut sukses jika dirimu mampu menjaga anak-anakmu dari api neraka.
📝 *Sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin keluarga tergantung kondisi dan situasi yang dinasehati:*
1. Hukum asal lembut.
2. Bisa tegas.
3. Bisa bercanda.
4. Bisa romantis kepada pasangannya.
📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚
�
♻ *PELAJARAN DARI SEEKOR SEMUT*
▪〰▪〰▪〰▪
▪ Asy Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata :
وقد حدثني شيخنا المثابر عبدالرحمن السعدي ـ رحمه الله ـ
أنه ذكر عن الكسائي إمام أهل الكوفة في النحو أنه طلب النحو فلم يتمكن،
وفي يوم من الأيام وجد نملة تحمل طعاماً لها وتصعد به إلى الجدار وكما صعدت سقطت ، ولكنها ثابرت حتى تخلصت من هذه العقبة وصعدت الجدار
فقال الكسائي: هذه النملة ثابرت حتى وصلت الغاية، فثابر حتى صار إماماً في النحو.
ولهذا ينبغي لنا أيها الطلبة أن نثابر ولا نيأس ، فإن اليأس معناه سد باب الخير، وينبغي لنا ألا نتشاءم بل نتفاءل وأن نعد أنفسنا خيراً..
"Guru kami yang penyabar Abdurrahman As Sa’di rahimahullah mengkabarkan kepada kami :
Bahwasanya beliau menyebutkan kisah tentang Al-Kisaa’i, seorang imam Ahli Kufah di bidang ilmu nahwu, bahwasanya beliau pernah belajar ilmu nahwu namun tidak kokoh (gagal).
Pada suatu hari dia mendapati seekor semut membawa makanannya dan ia membawanya sambil memanjat dinding. Dan setiapkali memanjat ia terjatuh, akan tetapi ia terus bersabar sampai ia berhasil melampaui rintangan ini dan berhasil memanjat dinding.
Al-Kisaa’i berkata :
“Semut ini terus bersabar hingga bisa mencapai tujuannya.”
Maka iapun terus bersabar hingga menjadi seorang imam dalam ilmu Nahwu.
Oleh karena itu hendaknya kita wahai para penuntut ilmu selalu bersabar dan jangan berputus asa. Karena putus asa itu maknanya menutup pintu kebaikan. Dan sebaiknya kita tidak beranggapan jelek, bahkan kita harus selalu optimis dan menjanjikan kepada diri kita kebaikan."
📚 Kitab Al-Ilmi (62).
============
✍🏻 *Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy* _hafizhahullah._
——————————————————
▪〰▪〰▪〰▪
▪ Asy Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata :
وقد حدثني شيخنا المثابر عبدالرحمن السعدي ـ رحمه الله ـ
أنه ذكر عن الكسائي إمام أهل الكوفة في النحو أنه طلب النحو فلم يتمكن،
وفي يوم من الأيام وجد نملة تحمل طعاماً لها وتصعد به إلى الجدار وكما صعدت سقطت ، ولكنها ثابرت حتى تخلصت من هذه العقبة وصعدت الجدار
فقال الكسائي: هذه النملة ثابرت حتى وصلت الغاية، فثابر حتى صار إماماً في النحو.
ولهذا ينبغي لنا أيها الطلبة أن نثابر ولا نيأس ، فإن اليأس معناه سد باب الخير، وينبغي لنا ألا نتشاءم بل نتفاءل وأن نعد أنفسنا خيراً..
"Guru kami yang penyabar Abdurrahman As Sa’di rahimahullah mengkabarkan kepada kami :
Bahwasanya beliau menyebutkan kisah tentang Al-Kisaa’i, seorang imam Ahli Kufah di bidang ilmu nahwu, bahwasanya beliau pernah belajar ilmu nahwu namun tidak kokoh (gagal).
Pada suatu hari dia mendapati seekor semut membawa makanannya dan ia membawanya sambil memanjat dinding. Dan setiapkali memanjat ia terjatuh, akan tetapi ia terus bersabar sampai ia berhasil melampaui rintangan ini dan berhasil memanjat dinding.
Al-Kisaa’i berkata :
“Semut ini terus bersabar hingga bisa mencapai tujuannya.”
Maka iapun terus bersabar hingga menjadi seorang imam dalam ilmu Nahwu.
Oleh karena itu hendaknya kita wahai para penuntut ilmu selalu bersabar dan jangan berputus asa. Karena putus asa itu maknanya menutup pintu kebaikan. Dan sebaiknya kita tidak beranggapan jelek, bahkan kita harus selalu optimis dan menjanjikan kepada diri kita kebaikan."
📚 Kitab Al-Ilmi (62).
============
✍🏻 *Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy* _hafizhahullah._
——————————————————
*Hukum-Hukum Mad*
Mad secara bahasa artinya bertambah/memanjang.
Mad secara istilah artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf-huruf Mad dan Lin atau salah satu dari huruf Lin saja.
Apakah huruf Mad itu? Huruf-huruf Mad ada 3 yaitu Alif (ا) wawu (و) dan ya (ي). Ada syarat terjadinya huruf Mad, yakni:
- Huruf Alif sukun sebelumnya harokat Fathah بَــا
- Huruf Ya sukun sebelumnya harokat Kasroh بِــيْ
- Huruf Wawu sukun sebelumnya harokat Dhommah بُــوْ
Contoh: نُـــوْحِـيْــهَـــا
Sedangkan huruf Lin ada 2, Wawu (و) dan Ya (ي) yang sebelumnya berharokat Fathah.
*Mengapa Dinamakan Huruf Mad?*
3 huruf Mad disebut “Huruf Mad dan Liin” adalah karena tatkala ketiga huruf tersebut diucapkan, maka suara memanjang dan lunak di dalam mulut dengan mudah .
Kesimpulan 3 huruf Alif (ا) wawu (و) dan ya (ي) adalah:
- Huruf Alif adalah huruf yang berlaku bagi Mad dan Lin, adapun huruf wawu dan ya’ berlaku bagi Mad dan Lin apabila keduanya sukun dan di dahului oleh harokat yang sesuai dengan pasangannya.
- Dan yang dimaksud memanjangkan dengan salah satu huruf Lin saja adalah apabila wawu dan ya’ sukun dan sebelumnya berharokat Fathah
*Garis Besar Hukum Mad*
1. Mad Thabi'i (Asli)*
2. Mad Far'i (cabang)**
Kategori Mad Thabi'i ada 3:
1. Mad 'Iwadh
2. Mad Shilah (Qoshiroh)
3. Mad Thabi'i Harfiy
Macam-macam Mad Far'i, garis besarnya ada 2:
Disebabkan "Hamzah" ada 4 hukum;
1. Mad wajib muttashil
2. Mad jaiz munfashil
3. Mad shilah thawilah
4. Mad badal
Disebabkan "Sukun" ada 3 hukum:
1. Mad lazim
- Mad lazim kalimy Mutsaqqol
- Mad lazim kalimy mukhoffaf
- Mad lazim harfi mutsaqqol
- Mad lazim harfi mukhoffaf
2. Mad ‘aridh lis sukun
3. Mad lin
Dan termasuk Mad Far’i juga adalah Mad Farq dan Mad Tamkin.
Wallahu A'lam
Mad secara bahasa artinya bertambah/memanjang.
Mad secara istilah artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf-huruf Mad dan Lin atau salah satu dari huruf Lin saja.
Apakah huruf Mad itu? Huruf-huruf Mad ada 3 yaitu Alif (ا) wawu (و) dan ya (ي). Ada syarat terjadinya huruf Mad, yakni:
- Huruf Alif sukun sebelumnya harokat Fathah بَــا
- Huruf Ya sukun sebelumnya harokat Kasroh بِــيْ
- Huruf Wawu sukun sebelumnya harokat Dhommah بُــوْ
Contoh: نُـــوْحِـيْــهَـــا
Sedangkan huruf Lin ada 2, Wawu (و) dan Ya (ي) yang sebelumnya berharokat Fathah.
*Mengapa Dinamakan Huruf Mad?*
3 huruf Mad disebut “Huruf Mad dan Liin” adalah karena tatkala ketiga huruf tersebut diucapkan, maka suara memanjang dan lunak di dalam mulut dengan mudah .
Kesimpulan 3 huruf Alif (ا) wawu (و) dan ya (ي) adalah:
- Huruf Alif adalah huruf yang berlaku bagi Mad dan Lin, adapun huruf wawu dan ya’ berlaku bagi Mad dan Lin apabila keduanya sukun dan di dahului oleh harokat yang sesuai dengan pasangannya.
- Dan yang dimaksud memanjangkan dengan salah satu huruf Lin saja adalah apabila wawu dan ya’ sukun dan sebelumnya berharokat Fathah
*Garis Besar Hukum Mad*
1. Mad Thabi'i (Asli)*
2. Mad Far'i (cabang)**
Kategori Mad Thabi'i ada 3:
1. Mad 'Iwadh
2. Mad Shilah (Qoshiroh)
3. Mad Thabi'i Harfiy
Macam-macam Mad Far'i, garis besarnya ada 2:
Disebabkan "Hamzah" ada 4 hukum;
1. Mad wajib muttashil
2. Mad jaiz munfashil
3. Mad shilah thawilah
4. Mad badal
Disebabkan "Sukun" ada 3 hukum:
1. Mad lazim
- Mad lazim kalimy Mutsaqqol
- Mad lazim kalimy mukhoffaf
- Mad lazim harfi mutsaqqol
- Mad lazim harfi mukhoffaf
2. Mad ‘aridh lis sukun
3. Mad lin
Dan termasuk Mad Far’i juga adalah Mad Farq dan Mad Tamkin.
Wallahu A'lam
Sistem zonasi
*Ini ringkasan dari tulisan yang berjudul "Kecerdasan Majemuk",oleh Kaharuddin Djenod,dimuat Republika 25-6-19:*
1.Sistem zonasi sekolah sebenarnya bertujuan menghilangkan stigma sekolah favorit dan nonfavorit.Sistem zonasi juga membuat sekolah menampung siswa dari berbagai bakat dan potensi,jadi zonasi membuat sekolah menerapkan prinsip *kecerdasan majemuk*.
2.Jepang telah lama menerapkan sistem zonasi,tujuannya untuk mengurangi ketimpangan kualitas siswa masuk,menghilangkan disparitas kesenjangan sosial.Siwa,baik SD,SMP maupun SMA bisa menjangkau sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda.
3.Apa yang membuat Jepang berhasil dengan sistem zonasi:
@ Sarana sekolah yang merata di semua daerah(laboratorium,olahraga,ekstra kurikuler).
@ Sarana lalulintas yang aman dan nyaman untuk anak,misalnya trotoar.
@ Dukungan orangtua murid,mereka bahu membahu dengan bendera kuning berjaga disepanjang jalan yang dilalui anak.
@ Kemampuan manajerial dari guru,baik untuk materi pembelajaran maupun administrasi.
4.Lalu bagaimana dengan kondisi disini?
@ Jumlah sekolah negeri belum mencukupi untuk menampung seluruh anak usia sekolah disekitarnya.
@ Sarana dan prasarana jauh dari kata lengkap,sehingga membuat sekolah kesulitan memenuhi prinsip kecerdasan majemuk.
@ Sistem manajerial dari sekolah,guru dan koordinasi dengan orangtua masih menjadi kendala besar.
5.Sudah waktunya sistem pendidikan di Indonesia mengadopsi model Pendidikan 4.0 yang menggabungkan artificial intelligence,internet of things,dan big data.
Model pendidikan ini akan mampu meningkatkan kapasitas guru untuk menangani 200 siswa lebih sekaligus tanpa harus menambah fasilitas dan kapasitas gedung sekolah.
Penilaian pada akhir semester atau akhir tahun ajaran,tidak lagi didominasi nilai akademik yang kaku,tetapi juga memasukkan nilai psikologis dan nilai kemampuan nonakademis yang tidak bisa diekspresikan dalam ujian tulis.
Suntik miningits di Depok
DKK (Dinas Kesehatan Kota ) Depok : Jl. Margonda Raya No. 54, Gedung Baleka II Lantai 3, Pancoran MAS, Kota Depok, Tlp : 02177203904
Cara DAN SYARAT SUNTIK MENINGITIS
- Ambil formulir pendaftaran Vaksinasi Meningitis dan isi data anda.
- Serahkan formulir dan berkas pendaftaran : Pas Photo 4x6 ( 1 lembar ), photo copy KTP ( 1 lembar ), dan photo copy Passport ( 1 lembar ).
- Setelah mendapat nomor antrian dan setelah dipanggilan untuk masuk ke ruang pemeriksaan di ruang petugas kesehatan maka anda akan ditanya riwayat penyakit yang pernah dialami.
- Petugas kesehatan akan menawarkan juga vaksin influenza kepada anda yang sifatnya tidak harus anda terima tawaran tersebut.
- Pembayaran di loket yang ditunjuk yang berkerja sama dengan KPP, Seringnya Bank BRI. Rincian : Pendaftaran Rp. 5.000, Pengobatan dan Pemeriksaan Rp. 15.000, Vaksinasi Meningitis Rp. 260.000, ICV ( buku kuning ) RP. 25.000. Total biaya : Rp 305.000,-
- Setelah melakukan suntik Vaksinasi Meningitis anda akan langsung menerima Buku Kuning atau ICV (International Certificate of Vacination).
Masa efektif dari vaksin meningitis tersebut selama 3 tahun, Tujuan pelaksanaan suntik meningitis adalah untuk melindungi para jamaah umroh dan haji dari terinfeksinya virus meningitis selama berada di Saudi Arabia karena begitu banyaknya manusia dari berbagai negara berkumpul pada satu waktu untuk melaksakan ibadah umroh ataupun terlebih lagi haji.
Kami sarankan agar datang lebih awal untuk sampai di tempat suntik meningitis sebelum jam buka operasional kantor yaitu pukul 08:00 WIB. Setelah selesai suntik meningitis kami sarankan untuk istirahat (tidur) dirumah. Jika demam dan panas, kami sarankan untuk minum obat.
ALAMAT TEMPAT SUNTIK MENINGITIS DI DEPOK
Tempat Suntik Meningitis di depok Jl. Margonda Raya No. 54, Gedung Baleka II Lantai 3, Depok, Pancoran MAS, Kota Depok, Tlp : 02177203904
Version: Mobile | Web
Subscribe to:
Comments (Atom)



