Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, June 26, 2019
Sistem zonasi
*Ini ringkasan dari tulisan yang berjudul "Kecerdasan Majemuk",oleh Kaharuddin Djenod,dimuat Republika 25-6-19:*
1.Sistem zonasi sekolah sebenarnya bertujuan menghilangkan stigma sekolah favorit dan nonfavorit.Sistem zonasi juga membuat sekolah menampung siswa dari berbagai bakat dan potensi,jadi zonasi membuat sekolah menerapkan prinsip *kecerdasan majemuk*.
2.Jepang telah lama menerapkan sistem zonasi,tujuannya untuk mengurangi ketimpangan kualitas siswa masuk,menghilangkan disparitas kesenjangan sosial.Siwa,baik SD,SMP maupun SMA bisa menjangkau sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda.
3.Apa yang membuat Jepang berhasil dengan sistem zonasi:
@ Sarana sekolah yang merata di semua daerah(laboratorium,olahraga,ekstra kurikuler).
@ Sarana lalulintas yang aman dan nyaman untuk anak,misalnya trotoar.
@ Dukungan orangtua murid,mereka bahu membahu dengan bendera kuning berjaga disepanjang jalan yang dilalui anak.
@ Kemampuan manajerial dari guru,baik untuk materi pembelajaran maupun administrasi.
4.Lalu bagaimana dengan kondisi disini?
@ Jumlah sekolah negeri belum mencukupi untuk menampung seluruh anak usia sekolah disekitarnya.
@ Sarana dan prasarana jauh dari kata lengkap,sehingga membuat sekolah kesulitan memenuhi prinsip kecerdasan majemuk.
@ Sistem manajerial dari sekolah,guru dan koordinasi dengan orangtua masih menjadi kendala besar.
5.Sudah waktunya sistem pendidikan di Indonesia mengadopsi model Pendidikan 4.0 yang menggabungkan artificial intelligence,internet of things,dan big data.
Model pendidikan ini akan mampu meningkatkan kapasitas guru untuk menangani 200 siswa lebih sekaligus tanpa harus menambah fasilitas dan kapasitas gedung sekolah.
Penilaian pada akhir semester atau akhir tahun ajaran,tidak lagi didominasi nilai akademik yang kaku,tetapi juga memasukkan nilai psikologis dan nilai kemampuan nonakademis yang tidak bisa diekspresikan dalam ujian tulis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment