Thursday, September 19, 2019

I N T E R A K S I  S O S I A L

Oleh: Abu Fuhairah az-Zahid

Salah satu kesuksesan seorang da'i dalam berdakwah adalah interaksi sosial. Jika da'i pandai berinteraksi dengan masyarakat sebagai obyek dakwah, besar kemungkinan dakwahnya diterima. Sebaliknya, jika seorang da'i bersikap introvet atau eksekutif maka dakwahnya berjalan di tempat. Bahkan sampai pada tahap penolakan atau pengusiran.

Hadirnya da'i di tengah-tengah masyarakat, ibarat dokter sedang mengobati pasiennya. Hal ini senada dengan ucapan ulama besar pada masanya, yaitu Sufyan ats-Tsauri Rahimahullah. Ia berkata:

العالم طبيب الدين والدرهم داء الدين. فإذا اجتر الطبيب الداء إلى نفسه فمتى يداوي غيره؟

"Seorang ahli ilmu (da'i) adalah dokter dalam agama, sedangkan dirham (mata uang) adalah penyakit dalam agama. Maka apabila seorang dokter telah terjangkiti penyakit pada dirinya, bagaimana pula ia mau mengobati selainnya?" (Raudhatul 'Uqala, hal.27).

Seorang da'i harus paham kondisi dan situasi obyek dakwah yang akan dibimbing. Sebab dengan mengetahui latar belakang obyek dakwah akan memudahkan bagi da'i untuk mencari solusi pada setiap problematika yang mereka hadapi. Tak kalah pentingnya, bagi da'i harus luwes dalam pergaulan, sopan dan santun tutur katanya, lemah lembut dalam bertindak. Dan selalu menjaga harga dirinya.

Betapa banyak kita lihat obyek dakwah yang lari dan futur dari bimbingan seorang da'i. Disebabkan sikap dan sifat personal sang da'i yang tidak konsekuen. Mencla-mencle dalam bertutur dan bersikap. Pilih kasih terhadap obyek dakwah. Yang didekati khususnya orang kaya saja atau sepadan dengan dirinya.

Dalam hubungan interaksi sosial, seorang da'i tidak boleh memanfaatkan obyek dakwah untuk kepentingan pribadi atau memperkaya diri sendiri. Namun, sebaliknya da'i tersebut yang membantu obyek dakwah keluar dari permasalahannya sehari-hari, seperti kesulitan ekonomi, pekerjaan dan lain sebagainya.

Pada hakikatnya da'i itu multi talenta, serba bisa sebab obyek dakwah yang dihadapinya notabene beraneka ragam, baik profesi, kepribadian, pendidikan, etnis, marga, ataupun keturunan. Setiap persoalan yang muncul di tengah masyarakat sang da'i segera mencari akar permasalahannya, menemukan solusi yang jitu dan tepat sasaran. Sehingga awan kekalutan di wajah obyek dakwah segera redup dan menghilang seketika.

Adakalanya jadi da'i itu menjadi sorotan mata obyek dakwah. Diperbincangkan setiap waktu dan tempat, jika da'i tersebut berkelakuan baik, cerdas dan lugas dalam berbicara. Sebaliknya, jika da'i melakukan sebuah kesalahan maka akan dikenang, sepanjang hayat dikandung badan. Disorot sampai tujuh keturunan.

Berhati-hatilah, jika Anda sudah diustadzkan oleh masyarakat sekitar. Dituakan dalam majeli ilmu, dimuliakan oleh anak didik, dihargai karena punya jasa terhadap orang lain. Dihormati karena keilmuan Anda. Maka jangan sesekali mengambil keuntungan dari obyek dakwah tersebut. Ataupun memanfaatkan ketidaktahuan mereka akan dienul Islam demi meraup kebahagiaan  dunia dan materi. Dan jadilah agent of change di tengah mereka. Tuanglah teladan yang baik dalam lautan interaksi sosial dengan obyek dakwah. Niscaya Anda akan dikenang sepanjang masa karena kebaikan yang telah ditorehkan.

Wallahu A'lam bish-Showab.

Catatan dakwah di pedalaman Aceh.

💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚

📲 Yuk share ke yang  lain *tanpa merubah isi artikel dan sumbernya* dan jangan lupa like halaman kami...!

🚿Dan jangan sampai ketinggalan, dengan ikuti jaringan medsos kami untuk mendapatkan artikel dan nasihat yang manfaat.

 •┈┈➖•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•➖┈┈•

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.

🌍 Di bumi Allah *Kantor bersih.or.id*, Senin,  20 Muharam 1441 H.
⁠⁠⁠
🌎www.bersih.or.id
📱Apk: bit.ly/2nzgGlN
🐦twitter.com/BERSIH_TV
📹youtube : bit.ly/2nQkBIm
🖼instagram.com/bersih.tv
🏡 Lokasi : bit.ly/2mOm00e
📪telegram.me/berbaginasihat
🔵facebook.com/programbersih
♻Admin: wa.me/628170889103
📱WA Ikhwan 1: https://bit.ly/2O3xDSy
📱WA Ikhwan 2: https://bit.ly/2xOT5kn
📱WA Akhwat: https://bit.ly/2Dj1thG