๐ฌ SEPUTAR DHAMIR ๐ฌ
1⃣Ditinjau dari Nampak atau tidaknya, isim dhamir terbagi menjadi:
๐1. Dhamir Bariz (Jelas)
Disebut bariz, karena jelas terlihat baik lafal maufun tulisannya. Seperti َُูู sampe َูุญُْู
๐2. Dhamir Mustatir (Tersembunyi)
Disebut mustatir, karena secara tulisan tidak terlihat bentuknya, namun secara makna ada.
Seperti َูุชَุจَ danَْููุชُุจُ .
secara tulisan tidak Nampak ada dhamirnya, tapi keduanya mengandung makna dhamirَُูู
๐PEMBAHASAN I : DHAMIR BARIZ
Dhamir Bariz sendiri ada 2:
๐บ1. Muttashil (bersambung)
➡Maksudnya, isim dhamirnya bersambung dengan isim, fi’il atau huruf.
✏Macam-macam dhamir bariz muttashil:
๐a. DHAMIR RAFA’ MUTTASHIL
๐Disebut dhamir rafa’ karena dhamirnya menjadi fa’il (pelaku).
Ia berlaku pada:
✅ Seluruh fiil madhi kecuali dhamir huwa dan hiya.
Misalkan untuk kata ุถَุฑَุจَ . Selain ุถَุฑَุจَ dan ุถَุฑَุจَุชْ. Misalnya ุถَุฑَุจَุง , ุถَุฑَุจُْูุง , ุถَุฑَุจَุชَุง , ุถَุฑَุจَْู, ุถَุฑَุจْุชَ hingga ุถَุฑَุจَْูุง termasuk dhamir bariz muttashil.
✅ Fiil mudhari dhamir anti dan Seluruh fi’il mudhari dari bilangan mutsannaa dan jamak kecuali dhamir nahnu.
Contohnya, َูุถْุฑِุจَุงِู ,ุชَุถْุฑِุจَุงِู , َูุถْุฑِุจَُْูู , ุชَุถْุฑِุจَُْูู , ุชَุถْุฑِุจَِْูู , َูุถْุฑِุจَْู , ุชَุถْุฑِุจَْู
✅ Seluruh fi’il amar kecuali dhamir anta. Contohnya ุงِุถْุฑِุจَุง , ุงِุถْุฑِุจُْูุง , ุงِุถْุฑِุจِْู , ุงِุถْุฑِุจَุง , ุงِุถْุฑِุจَْู
๐b. DHAMIR NASHAB MUTTASHIL
Seluruh dhamir nashab, yaitu dhamir yang berkedudukan sebagai objek (korban) termasuk dhamir bariz karena Kita bisa melihat secara tertulis.
Misalnya ุถَุฑَุจَู, ุถَุฑَุจَُูู
َุง , ุถَุฑَุจَُูู
ْ , ุถَุฑَุจَูุง dan seterusnya sampai ุถَุฑَุจََูุง
๐c. DHAMIR JAR MUTTASHIL
Ini adalah kelompok isim dhamir yang bersambung dengan huruf jar dan isim.
๐พYang bersambung dengan huruf jar contohnya ู
ُِْูู , ู
ُِْููู
َุง, ู
ُِْููู
ْ dan seterusnya sampai ู
َِّูุง
๐พYang bersambung dengan isim contohnya ِูุชَุงุจُُู , ِูุชَุงุจُُูู
َุง , ِูุชَุงุจُُูู
ْ dan seterusnya sampai ِูุชَุงุจَُูุง
๐บ2. Munfashil (berpisah)
➡Maksudnya, isim dhamirnya berdiri sendiri, tidak menempel dengan isim, fi’il, apalagi huruf. Macam-macam dhamir bariz munfashil:
๐a. DHAMIR RAFA’ MUNFASHIL
Keempat belas dhamir yang berdiri sendiri yang kita kenal sebagai asal dari isim dhamir, yaitu َُูู hingga َูุญُْู
๐b. DHAMIR NASHAB MUNFASHIL
Yaitu dhamir yang hanya bisa berkedudukan sebagai objek (korban), yaitu dhamir ุฅَِّูุงُู sampai ุฅَِّูุงَูุง. Jangan terkecoh dengan menempelnya ُู dengan ุฅَِّูุง sehingga beberapa orang menyangkanya sebagai dhamir muttashil. Padahal, ia suatu kesatuan yag tidak dapat dipisahkan sebagi dhamir nashab munfashil
๐PEMBAHASAN II : DHAMIR MUSTATIR
Dhamir mustatir hanya 'berlaku pada fi’il saja. Ia berlaku pada fi’il:
๐บa.Fi’il madhi dhamir huwa dan hiya.
Misalnya ุถَุฑَุจَ dan ุถَุฑَุจَุชْ
๐บb.Fi’il Mudhari dari bilangan tunggal kecuali dhamir anti. Yaitu dhamir huwa, hiya, ana, dan nahnu.
Misalnya َูุถْุฑِุจُ , ุชَุถْุฑِุจُ , ุฃَุถْุฑِุจُ , َูุถْุฑِุจُ
๐บc.Fi’il amr dhamir anta.
Misalnya ุงِุถْุฑِุจْ
Bila diperhatikan, fi’il-fi’il tersebut memang tidak mengandung dhamir apapun secara tertulis. Berbeda dengan dhamir bariz yang terlihat jelas ada isim dhamirnya.
๐ Mustatir (tersembunyi), terbagi menjadi 2 , yaitu
๐ Mustatir Wujuban, yaitu setiap dhomir yang tidak mungkin isim dzohir menempati tempatnya, terdapat pada :
๐นFi’il mudhori', dhomir ana, anta dan nahnu , contoh:
ุฃَُููู
ُ ู ุชَْููู
ُ ู َูููู
ُ
๐นpada fi'il amr , dhamir anta, contoh:
ُูู
ْ
๐ Mustatir jawazan, yaitu dhomir yang bisa isim dzohir menempati posisinya. Terdapat pada dhomir ghoib - huwa dan hiya (madhi dan mudhori').
Contoh :
ูููู
ُ ุฒูุฏٌ
✒ Encang iRul
๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Saturday, March 2, 2019
*๐PEMENANG PEMANASAN๐*
*๐Pekan ❶❶๐*
Selamat kepada Ukht *Siti Muhlisoh* dari kelas 11.2 Akhawat yang telah menjawab pemanasan dengan benar dan indah.
ุจุงุฑู ุงููู ูููุง ๐น
┈•❖❀❖••๐น❶❶๐น••❖❀❖•┈
๐ฅ *PEMANASAN PEKAN 11* ๐ฅ
BINREG 1⃣1⃣
1. Sebutkan 5 kaidah yang berlaku untuk munada❗
*๐JAWAB*๐
๐จ *5 kaidah munada adalah :*
1⃣Bila munadanya isim alam kata tunggal
๐ปkaidahnya๐ didhammahkan tanpa tanwin (mabniy dhammah)
✍contoh :
⛲ *َูุง ู َุฑَْูู ُ*
⛲ *َูุง َูุงุชِุญُ*
2⃣ Bila munadanya isim nakirah yang sudah ditentukan (nakirah maqshudah)
๐ปkaidahnya๐ didhammahkan tanpa tanwin.
✍contoh :
⛲ *َูุง ุบَُูุงู ُ*
⛲ *َูุง ََููุฏُ*
3⃣Bila munadanya isim nakirah yang tidak ditentukan (nakirah ghoiru maqshudah)
๐ปkaidahnya๐ harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ุบَُูุงู ًุง*
*⛲ َูุง ََููุฏًุง*
4⃣Bila munadanya susunan kata (mudhaf-mudhaf ilaih)
๐ปkaidahnya๐ harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ู َُِّููุจَ ุงُُْْููููุจِ*
5⃣Bila munada menyerupai mudhaf.
๐ปkaidahnya ๐harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ุทَุงِูุจًุง ุนِْูู ًุง*
(wahai pencari ilmu)
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
2. Apa perbedaan laa naafiyah dengan laa nahiyah❓
Berikan 3 contoh penggunaan laa naafiyah❗
*๐ JAWAB๐*
๐๐Laa Nahiyah๐๐
๐Laa nahiyah adalah huruf ูุงَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah)
๐Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan fi’il mudhori’.
✍Contoh:๐
*⛲ูุงَ ุชَู ْุฒَุญْ*
Janganlah kamu begurau!
*⛲ูุงَ ุชَุฏْุฎُูุงَ*
Janganlah kalian berdua masuk!
*⛲ูุงَ ุชَْูุนَุจُْูุง*
Janganlah kalian semua bermain!
๐๐Laa Nafiyah๐๐
๐Laa nafiyah adalah huruf ูุงَ yang berfungsi untuk menafikan (diartikan tidak)
๐Ciri dari laa nafiyah adalah tidak menjazmkan fi’il mudhori’ dan bisa masuk pada jumlah ismiyah
✍Contoh:๐
*⛲ูุงَ ุชَู ْุฒَุญُ*
Kamu tidak begurau
*⛲ูุงَ ุชَุฏْุฎُูุงَِู*
Kalian berdua tidak masuk
*⛲ูุงَ ุชَْูุนَุจَُْูู*
Kalian semua tidak bermain
*✍Contoh Penggunaan laa nafiyah :*
1. ูุงَ ََููุฏَ َูุงุนِุจٌ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki yang bermain”
2. ูุงَ ََููุฏَ ِْูู ุงูุฏَّุงุฑِ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki di rumah”
3. ูุงَ ََููุฏَ ุฌَุงِูุณٌ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki yang duduk”
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
3. Apa pengaruh laa naafiyah terhadap fi'il❓Jelaskan dengan contoh ❗️
*๐JAWAB*๐
๐ฅPengaruh laa nafiyah terhadap fi’il :
๐ฆ1. *Laa nafiyah tidak mengubah i’rob fi’il*๐๐
๐Artinya, laa nafiyah tidak menjadikan fi’il nya menjadi manshub atau majzum. Ia tetap dalam keadaan asal (marfu’).
✍Contoh :
*⛲َูุง َูุฐَْูุจُ ุญَู ْุฒَุฉُ*
Hamzah tidak pergi
๐ฆ *2. Laa nafiyah hanya bisa menafikan fi’il mudhori*๐ญ๐ญ
๐๐Laa nafiyah merupakan huruf nafiy yg khusus untuk fi’il mudhori.
✍Contoh :
*⛲َูุง َูุฑْุฌِุนُ ุญَุงู ِุฏٌ*
Hamid tidak pulang
⛔Laa nafiyah tidak bisa digunakan untuk menafikan fi’il madhy (kecuali bila berulang seperti Al Qiyamah ayat 31)
*⛲ََููุง ุตَุฏََّู ََููุง ุตََّูู*
✍✍Kita bisa menggunakan Maa nafiyah (ู َุง) untuk menafikan fi’il madhy.
♥Contoh :๐
*⛲ู َุง َูุงู َ ุฒَْูุฏٌ*
Zaid tidak berdiri
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
4. Sebutkan adat ististna❗
Berikan 2 contoh kalimat yang mengandung istitsna❗
๐ *JAWAB*๐
♥Adaat istitsna ada 8,yakni :♥
๐ุงَِّูุٕง،
๐ุบَْูุฑُ،
๐ุณَِูู،
๐ุณَُูู،
๐ุณََูุงุกُ،
๐ุฎََูุง،
๐ุนَุฏَุง،
๐ุญَุงุดَุง
✍Contoh :๐
*⛲ุฑَุฌَุนَ ุงูุฑِّุฌَุงُู ุงَِّูุٕง ุฎَุงِูุฏًุง*
Para laki laki telah kembali kecuali Kholid
⚠Maka “ุงَّูุٕง” disebut adatul istitsna,
⚠lalu "ุฎَุงِูุฏًุง” disebut dengan mustatsna,
⚠dan “ุงูุฑِّุฌَุงُู” disebut dengan mustatsna minhu
*⛲ุฎَุฑَุฌَ ุงَّููุงุณُ ุบَْูุฑَ ุฎَุงِูุฏٍ*
Para manusia keluar selain Kholid
⚠Maka "ุบَْูุฑَ” disebut adatul istitsna,
⚠lalu "ุฎَุงِูุฏٍ” disebut dengan mustatsna
⚠dan “ุงَّููุงุณُ” disebut dengan mustatsna minhu
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
5. Sebutkan kaidah istitsna yang berlaku untuk kalimat positif yang sempurna, kalimat negatif yang sempurna, serta kalimat negatif yang tidak sempurna❗Beri masing-masing 1 contoh
*๐JAWAB*๐
๐ฅ๐ฅ KAIDAH ISTITSNA KALIMAT SEMPURNA POSITIF๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
⛔mustatsna wajib manshub
✍contoh :
*⛲ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏًุง*
(orang orang muslim telah duduk kecuali zaid)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐ isim istitsna wajib manshub sedang mustatsna wajib majrur.
✍contoh :
*⛲ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑَ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim telah duduk kecuali zaid)
๐ฅ๐ฅ KAIDAH ISTITSNA KALIMAT SEMPURNA NEGATIF ๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
๐boleh menghukumi mustatsna sebagai badal atau manshub dg adat istitsnaa
✍contoh jika badal:
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏٌ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
✍contoh jika manshub :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏًุง*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐ boleh menghukumi isim istitsna sebagai badal atau manshub dg adat istitsnaa
sedang mustatsna wajib majrur.
✍contoh sebagai badal:
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑُ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
๐ contoh sebagai manshub :
*⛲ู َุงุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑَ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
๐ฅ๐ฅ UNTUK KALIMAT NEGATIF YANG TIDAK SEMPURNA๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
๐i'rab mustatsna mengikuti ‘amilnya.
✍contoh :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงَِّูุٕง ู ُุญَู َّุฏٌ َู ู َุง َูุธَุฑْุชُ ุงَِّูุٕง ู ُุญَู َّุฏًุง َูู َุง ุฌَุฑَْูุชُ ุงَِّูุٕง ุจِู ُุญَู َّุฏٍ*
( tidak duduk kecuali muhammad, tidak aku lihat kecuali muhammad, aku tidak berlomba kecuali dg muhammad)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐i'rab isim ististna mengikuti 'amilnya sedang mustastna wajib majrur.
✍contoh :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุบَْูุฑُ ู ُุญَู َّุฏٍ َู ู َุง َูุธَุฑْุชُ ุบَْูุฑَ ู ُุญَู َّุฏٍ َูู َุง ุฌَุฑَْูุชُ ุจِุบَْูุฑِ ู ُุญَู َّุฏٍ*
( tidak duduk kecuali muhammad, tidak aku lihat kecuali muhammad, aku tidak berlomba kecuali dg muhamm)
♥untuk pengecualian dg
*๐ุฎََูุง، ุนَุฏَุง، ุญَุงุดَุง.*
๐boleh mustatsnanya menggunakan manshub atau majrur.
๐bila majrur maka ketiga adat istitsna dianggap huruf jar
๐ tapi jika manshub maka dianggap fi'il dan mustatsnanya sebagai maf'ul bih..
✍ *Siti Muhlisoh 11.2*
┈•❖❀❖••๐น๐ป๐น••❖❀❖•┈
*๐Pekan ❶❶๐*
Selamat kepada Ukht *Siti Muhlisoh* dari kelas 11.2 Akhawat yang telah menjawab pemanasan dengan benar dan indah.
ุจุงุฑู ุงููู ูููุง ๐น
┈•❖❀❖••๐น❶❶๐น••❖❀❖•┈
๐ฅ *PEMANASAN PEKAN 11* ๐ฅ
BINREG 1⃣1⃣
1. Sebutkan 5 kaidah yang berlaku untuk munada❗
*๐JAWAB*๐
๐จ *5 kaidah munada adalah :*
1⃣Bila munadanya isim alam kata tunggal
๐ปkaidahnya๐ didhammahkan tanpa tanwin (mabniy dhammah)
✍contoh :
⛲ *َูุง ู َุฑَْูู ُ*
⛲ *َูุง َูุงุชِุญُ*
2⃣ Bila munadanya isim nakirah yang sudah ditentukan (nakirah maqshudah)
๐ปkaidahnya๐ didhammahkan tanpa tanwin.
✍contoh :
⛲ *َูุง ุบَُูุงู ُ*
⛲ *َูุง ََููุฏُ*
3⃣Bila munadanya isim nakirah yang tidak ditentukan (nakirah ghoiru maqshudah)
๐ปkaidahnya๐ harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ุบَُูุงู ًุง*
*⛲ َูุง ََููุฏًุง*
4⃣Bila munadanya susunan kata (mudhaf-mudhaf ilaih)
๐ปkaidahnya๐ harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ู َُِّููุจَ ุงُُْْููููุจِ*
5⃣Bila munada menyerupai mudhaf.
๐ปkaidahnya ๐harus manshub.
✍contoh :
*⛲َูุง ุทَุงِูุจًุง ุนِْูู ًุง*
(wahai pencari ilmu)
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
2. Apa perbedaan laa naafiyah dengan laa nahiyah❓
Berikan 3 contoh penggunaan laa naafiyah❗
*๐ JAWAB๐*
๐๐Laa Nahiyah๐๐
๐Laa nahiyah adalah huruf ูุงَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah)
๐Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan fi’il mudhori’.
✍Contoh:๐
*⛲ูุงَ ุชَู ْุฒَุญْ*
Janganlah kamu begurau!
*⛲ูุงَ ุชَุฏْุฎُูุงَ*
Janganlah kalian berdua masuk!
*⛲ูุงَ ุชَْูุนَุจُْูุง*
Janganlah kalian semua bermain!
๐๐Laa Nafiyah๐๐
๐Laa nafiyah adalah huruf ูุงَ yang berfungsi untuk menafikan (diartikan tidak)
๐Ciri dari laa nafiyah adalah tidak menjazmkan fi’il mudhori’ dan bisa masuk pada jumlah ismiyah
✍Contoh:๐
*⛲ูุงَ ุชَู ْุฒَุญُ*
Kamu tidak begurau
*⛲ูุงَ ุชَุฏْุฎُูุงَِู*
Kalian berdua tidak masuk
*⛲ูุงَ ุชَْูุนَุจَُْูู*
Kalian semua tidak bermain
*✍Contoh Penggunaan laa nafiyah :*
1. ูุงَ ََููุฏَ َูุงุนِุจٌ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki yang bermain”
2. ูุงَ ََููุฏَ ِْูู ุงูุฏَّุงุฑِ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki di rumah”
3. ูุงَ ََููุฏَ ุฌَุงِูุณٌ
“Tidak ada seorang pun anak laki-laki yang duduk”
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
3. Apa pengaruh laa naafiyah terhadap fi'il❓Jelaskan dengan contoh ❗️
*๐JAWAB*๐
๐ฅPengaruh laa nafiyah terhadap fi’il :
๐ฆ1. *Laa nafiyah tidak mengubah i’rob fi’il*๐๐
๐Artinya, laa nafiyah tidak menjadikan fi’il nya menjadi manshub atau majzum. Ia tetap dalam keadaan asal (marfu’).
✍Contoh :
*⛲َูุง َูุฐَْูุจُ ุญَู ْุฒَุฉُ*
Hamzah tidak pergi
๐ฆ *2. Laa nafiyah hanya bisa menafikan fi’il mudhori*๐ญ๐ญ
๐๐Laa nafiyah merupakan huruf nafiy yg khusus untuk fi’il mudhori.
✍Contoh :
*⛲َูุง َูุฑْุฌِุนُ ุญَุงู ِุฏٌ*
Hamid tidak pulang
⛔Laa nafiyah tidak bisa digunakan untuk menafikan fi’il madhy (kecuali bila berulang seperti Al Qiyamah ayat 31)
*⛲ََููุง ุตَุฏََّู ََููุง ุตََّูู*
✍✍Kita bisa menggunakan Maa nafiyah (ู َุง) untuk menafikan fi’il madhy.
♥Contoh :๐
*⛲ู َุง َูุงู َ ุฒَْูุฏٌ*
Zaid tidak berdiri
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
4. Sebutkan adat ististna❗
Berikan 2 contoh kalimat yang mengandung istitsna❗
๐ *JAWAB*๐
♥Adaat istitsna ada 8,yakni :♥
๐ุงَِّูุٕง،
๐ุบَْูุฑُ،
๐ุณَِูู،
๐ุณَُูู،
๐ุณََูุงุกُ،
๐ุฎََูุง،
๐ุนَุฏَุง،
๐ุญَุงุดَุง
✍Contoh :๐
*⛲ุฑَุฌَุนَ ุงูุฑِّุฌَุงُู ุงَِّูุٕง ุฎَุงِูุฏًุง*
Para laki laki telah kembali kecuali Kholid
⚠Maka “ุงَّูุٕง” disebut adatul istitsna,
⚠lalu "ุฎَุงِูุฏًุง” disebut dengan mustatsna,
⚠dan “ุงูุฑِّุฌَุงُู” disebut dengan mustatsna minhu
*⛲ุฎَุฑَุฌَ ุงَّููุงุณُ ุบَْูุฑَ ุฎَุงِูุฏٍ*
Para manusia keluar selain Kholid
⚠Maka "ุบَْูุฑَ” disebut adatul istitsna,
⚠lalu "ุฎَุงِูุฏٍ” disebut dengan mustatsna
⚠dan “ุงَّููุงุณُ” disebut dengan mustatsna minhu
๐พ๐พ๐พ๐พ๐น๐พ๐พ๐พ๐พ
5. Sebutkan kaidah istitsna yang berlaku untuk kalimat positif yang sempurna, kalimat negatif yang sempurna, serta kalimat negatif yang tidak sempurna❗Beri masing-masing 1 contoh
*๐JAWAB*๐
๐ฅ๐ฅ KAIDAH ISTITSNA KALIMAT SEMPURNA POSITIF๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
⛔mustatsna wajib manshub
✍contoh :
*⛲ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏًุง*
(orang orang muslim telah duduk kecuali zaid)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐ isim istitsna wajib manshub sedang mustatsna wajib majrur.
✍contoh :
*⛲ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑَ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim telah duduk kecuali zaid)
๐ฅ๐ฅ KAIDAH ISTITSNA KALIMAT SEMPURNA NEGATIF ๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
๐boleh menghukumi mustatsna sebagai badal atau manshub dg adat istitsnaa
✍contoh jika badal:
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏٌ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
✍contoh jika manshub :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุงَِّูุٕง ุฒَْูุฏًุง*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐ boleh menghukumi isim istitsna sebagai badal atau manshub dg adat istitsnaa
sedang mustatsna wajib majrur.
✍contoh sebagai badal:
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑُ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
๐ contoh sebagai manshub :
*⛲ู َุงุฌََูุณَ ุงْูู ُุณِْูู َُْูู ุบَْูุฑَ ุฒَْูุฏٍ*
(orang orang muslim tidak duduk kecuali zaid)
๐ฅ๐ฅ UNTUK KALIMAT NEGATIF YANG TIDAK SEMPURNA๐๐
♥untuk ุงَِّูุٕง
๐i'rab mustatsna mengikuti ‘amilnya.
✍contoh :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุงَِّูุٕง ู ُุญَู َّุฏٌ َู ู َุง َูุธَุฑْุชُ ุงَِّูุٕง ู ُุญَู َّุฏًุง َูู َุง ุฌَุฑَْูุชُ ุงَِّูุٕง ุจِู ُุญَู َّุฏٍ*
( tidak duduk kecuali muhammad, tidak aku lihat kecuali muhammad, aku tidak berlomba kecuali dg muhammad)
♥untuk
*๐ุบَْูุฑُ ،ุณَِูู ،ุณَُูู ،ุณََูุงุกُ*
๐i'rab isim ististna mengikuti 'amilnya sedang mustastna wajib majrur.
✍contoh :
*⛲ู َุง ุฌََูุณَ ุบَْูุฑُ ู ُุญَู َّุฏٍ َู ู َุง َูุธَุฑْุชُ ุบَْูุฑَ ู ُุญَู َّุฏٍ َูู َุง ุฌَุฑَْูุชُ ุจِุบَْูุฑِ ู ُุญَู َّุฏٍ*
( tidak duduk kecuali muhammad, tidak aku lihat kecuali muhammad, aku tidak berlomba kecuali dg muhamm)
♥untuk pengecualian dg
*๐ุฎََูุง، ุนَุฏَุง، ุญَุงุดَุง.*
๐boleh mustatsnanya menggunakan manshub atau majrur.
๐bila majrur maka ketiga adat istitsna dianggap huruf jar
๐ tapi jika manshub maka dianggap fi'il dan mustatsnanya sebagai maf'ul bih..
✍ *Siti Muhlisoh 11.2*
┈•❖❀❖••๐น๐ป๐น••❖❀❖•┈
*Sakit Badan Tidak Merasakan Lezatnya Makanan, Penyakit Hati Juga Demikian*
Ketika badan sakit, makanan selezat apapun tidak akan terasa di mulut dan lidah, demikian juga apabila hati yang sakit (bahkan hati yang mati), tidak akan merasakan manisnya iman yaitu kebahagiaan dan ketenangan sejati di dunia-akhirat.
Hal ini sejalan dengan ucapan Malik bin Dinar. Beliau berkata,
ุฅู ุงูุจุฏู ุฅุฐุง ุณูู ูุง ููุฌุน ููู ุทุนุงู ููุง ุดุฑุงุจ ، ููุฐูู ุงูููุจ ุฅุฐุง ุนูู ุญุจ ุงูุฏููุง ูู ููุฌุน ููู ุงูู ูุงุนุธ
“Sesungguhnya badan apabila terkena penyakit maka akan sulit untuk menelan makanan dan minuman, demikian pula hati apabila telah tertutup dengan kecintaan kepada dunia, maka akan sulit menerima nasihat.” [Sifatus Shafwah 2/172]
Baca Juga: Keadaan Susah atau Stres, Tetap Perhatikan Kebutuhan Hidup dan Keadaan Diri
Ada yang mengatakan:
“Sungguh rugi, sudah datang ke kota A, tapi tidak merasakan lezatnya makanan khas kota A”
Demikian juga manusia yang hidup di dunia ini, sangat merugi apabila tidak pernah merasakan yang namanya manisnya iman selama hidup di dunia.
Iman itu memilki rasa manis dan manusia bisa merasakannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุซََูุงุซٌ ู َْู َُّูู ِِْููู َูุฌَุฏَ ุจَِِّูู ุญََูุงَูุฉَ ุงْูุฅِْูู َุงِู، ู َْู َูุงَู ุงُููู َูุฑَุณُُُْููู ุฃَุญَุจَّ ุฅَِِْููู ู ِู َّุง ุณَِูุงُูู َุง َูุฃَْู ُููุญِุจَّ ุงْูู َุฑْุกَ َูุง ُูุญِุจُُّู ุฅَِّูุง ِِููู، َูุฃَْู َْููุฑََู ุฃَْู َูุนُْูุฏَ ِููู ุงُْْูููุฑِ ุจَุนْุฏَ ุฃَْู ุฃََْููุฐَُู ุงُููู ู ُِْูู، َูู َุง َْููุฑَُู ุฃَْู ُْููุฐََู ِููู ุงَّููุงุฑِ
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) Barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allรขh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” [HR. Bukhari & Muslim]
Manisnya iman itulah surga dunia, barang siapa di dunia tidak pernah merasakan manisnya iman, maka di akhirat tidak mendapatkan kebahagiaan berupa surga di akhirat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
ุฃู ูู ุงูุฏููุง ุฌูุฉ ู ู ูู ูุฏุฎููุง ูุง ูุฏุฎู ุฌูุฉ ุงูุขุฎุฑุฉ
“Sesungguhnya di dunia ada surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan masuk surga di akhirat” [Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits]
Perhatikan bagaimana surga dunia berupa manisnya iman di hari para ulama. Mereka berkata,
َْูู َูุนَْูู ُ ุงูู ُُُْููู َูุฃَุจَْูุงุกُ ุงูู ُُِْููู ู َุง َูุญُْู ِِْููู َูุฌَِูุฏَُْููุง ุนََِْููู ุจِุงูุณُُِّْููู
“Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.” [Rawai’ut Tafsir Ibnu Rajab 2/134, Darul ‘Ashimah]
Inilah janji Allah bagi mereka yang beramal shalih, akan diberikan kehidupan yang baik dengan manisnya iman.
Allah berfirman,
ู َْู ุนَู َِู ุตَุงِูุญًุง ู ِْู ุฐََูุฑٍ ุฃَْู ุฃُْูุซَู ََُููู ู ُุคْู ٌِู ََُูููุญََُِّْูููู ุญََูุงุฉً ุทَِّูุจَุฉً َََูููุฌْุฒََُِّูููู ْ ุฃَุฌْุฑَُูู ْ ุจِุฃَุญْุณَِู ู َุง َูุงُููุง َูุนْู ََُููู (ูฉูง)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl : 97).
Allah juga berfirman,
ُْูู ุจَِูุถِْู ุงَِّููู َูุจِุฑَุญْู َุชِِู َูุจِุฐََِูู ََْْููููุฑَุญُูุง َُูู ุฎَْูุฑٌ ู ِู َّุง َูุฌْู َุนَُูู
Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS Yunus : 58).
Demikian semoga bermanfaat
@ Madinah, Kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslim.or.id
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/45299-sakit-badan-tidak-merasakan-lezatnya-makanan-penyakit-hati-juga-demikian.html
Ketika badan sakit, makanan selezat apapun tidak akan terasa di mulut dan lidah, demikian juga apabila hati yang sakit (bahkan hati yang mati), tidak akan merasakan manisnya iman yaitu kebahagiaan dan ketenangan sejati di dunia-akhirat.
Hal ini sejalan dengan ucapan Malik bin Dinar. Beliau berkata,
ุฅู ุงูุจุฏู ุฅุฐุง ุณูู ูุง ููุฌุน ููู ุทุนุงู ููุง ุดุฑุงุจ ، ููุฐูู ุงูููุจ ุฅุฐุง ุนูู ุญุจ ุงูุฏููุง ูู ููุฌุน ููู ุงูู ูุงุนุธ
“Sesungguhnya badan apabila terkena penyakit maka akan sulit untuk menelan makanan dan minuman, demikian pula hati apabila telah tertutup dengan kecintaan kepada dunia, maka akan sulit menerima nasihat.” [Sifatus Shafwah 2/172]
Baca Juga: Keadaan Susah atau Stres, Tetap Perhatikan Kebutuhan Hidup dan Keadaan Diri
Ada yang mengatakan:
“Sungguh rugi, sudah datang ke kota A, tapi tidak merasakan lezatnya makanan khas kota A”
Demikian juga manusia yang hidup di dunia ini, sangat merugi apabila tidak pernah merasakan yang namanya manisnya iman selama hidup di dunia.
Iman itu memilki rasa manis dan manusia bisa merasakannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุซََูุงุซٌ ู َْู َُّูู ِِْููู َูุฌَุฏَ ุจَِِّูู ุญََูุงَูุฉَ ุงْูุฅِْูู َุงِู، ู َْู َูุงَู ุงُููู َูุฑَุณُُُْููู ุฃَุญَุจَّ ุฅَِِْููู ู ِู َّุง ุณَِูุงُูู َุง َูุฃَْู ُููุญِุจَّ ุงْูู َุฑْุกَ َูุง ُูุญِุจُُّู ุฅَِّูุง ِِููู، َูุฃَْู َْููุฑََู ุฃَْู َูุนُْูุฏَ ِููู ุงُْْูููุฑِ ุจَุนْุฏَ ุฃَْู ุฃََْููุฐَُู ุงُููู ู ُِْูู، َูู َุง َْููุฑَُู ุฃَْู ُْููุฐََู ِููู ุงَّููุงุฑِ
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) Barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allรขh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” [HR. Bukhari & Muslim]
Manisnya iman itulah surga dunia, barang siapa di dunia tidak pernah merasakan manisnya iman, maka di akhirat tidak mendapatkan kebahagiaan berupa surga di akhirat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
ุฃู ูู ุงูุฏููุง ุฌูุฉ ู ู ูู ูุฏุฎููุง ูุง ูุฏุฎู ุฌูุฉ ุงูุขุฎุฑุฉ
“Sesungguhnya di dunia ada surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan masuk surga di akhirat” [Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits]
Perhatikan bagaimana surga dunia berupa manisnya iman di hari para ulama. Mereka berkata,
َْูู َูุนَْูู ُ ุงูู ُُُْููู َูุฃَุจَْูุงุกُ ุงูู ُُِْููู ู َุง َูุญُْู ِِْููู َูุฌَِูุฏَُْููุง ุนََِْููู ุจِุงูุณُُِّْููู
“Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.” [Rawai’ut Tafsir Ibnu Rajab 2/134, Darul ‘Ashimah]
Inilah janji Allah bagi mereka yang beramal shalih, akan diberikan kehidupan yang baik dengan manisnya iman.
Allah berfirman,
ู َْู ุนَู َِู ุตَุงِูุญًุง ู ِْู ุฐََูุฑٍ ุฃَْู ุฃُْูุซَู ََُููู ู ُุคْู ٌِู ََُูููุญََُِّْูููู ุญََูุงุฉً ุทَِّูุจَุฉً َََูููุฌْุฒََُِّูููู ْ ุฃَุฌْุฑَُูู ْ ุจِุฃَุญْุณَِู ู َุง َูุงُููุง َูุนْู ََُููู (ูฉูง)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl : 97).
Allah juga berfirman,
ُْูู ุจَِูุถِْู ุงَِّููู َูุจِุฑَุญْู َุชِِู َูุจِุฐََِูู ََْْููููุฑَุญُูุง َُูู ุฎَْูุฑٌ ู ِู َّุง َูุฌْู َุนَُูู
Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS Yunus : 58).
Demikian semoga bermanfaat
@ Madinah, Kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslim.or.id
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/45299-sakit-badan-tidak-merasakan-lezatnya-makanan-penyakit-hati-juga-demikian.html
Subscribe to:
Comments (Atom)