Cara mendaftar ke Univ Al Azhar Cairo
Gimana si cara biar bisa kuliah di AL AZHAR KAIRO?
Oke jadi inshaallah ane akan bahas gimana cara untuk bisa ngelanjutin kuliah di azhar.
Syarat dan ketentuannya yaitu :
1.melakukan pendaftaran secara online melalui website : http//diktiskemenag.co.id dan mengunduh bukti pendaftaran (kartu peserra) .
.
2. Pas foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar.
.
3.melampirkan legalisir ijazah sma. .
A. Usia ijazah tidak boleh melebihi 3 tahun
B. Bagi yg blm punya ijazah harus melampirkan surat jeterangan lulus dari SMANYA .
4.semua persyaratan dalam bentuk hardcopy dan diserahkan langsung ke lokasi pendaftaran H-3 sebelum tes.
5.peserta harus mengikuti seleksi sesuai lokasi yang dipilih saat pendaftaran online. .
Pendaftaran online dibuka sekitar bulan april di web www.diktis.kemenag.go.id
Pilihan tes timur tengah ada di bawah pojok kanan .
Informasi : http://diktis. Kemenag.go.id/timteng12/2017 .
.
Materi kan akan diujikan yaitu : hafalan minimal 2juz (ga tau kalau tahun ini , tulisan maupun lisan)
Bahasa arab (tulisan maupun lisan)
Fiqih, sejarah islam . .
Yops selamat berjuang semoga bisa nyusul kesinii
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Friday, March 23, 2018
┏●❃❀❃●━━━━━━━━━━━━━━━┓
*CATATAN KAJIAN ~ MT. AS-SUNNAH*
*_Ustadz Najmi Umar Bakkar_*
*📚 "Andaikan Yang Mati Bisa Bicara"*
Kamis 4 Rajab 1439H / 22 Maret 2018
┗━━━━━━━━━━━━━━━●❃❀❃●┛
🌐 _Catatan selesai diperiksa oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar: Jum'at 23 Maret 2018, diizinkan untuk disebarkan._
------
🔺️ *Terputusnya Amal Setelah Kematian*
Orang yang sudah mati akan terputus amalnya, kecuali :
(1). Sedekah Jariyah.
(2). Ilmu yang bermanfaat ➡️ ilmu syar’i (ilmu agama) yang diajarkan kepada orang lain.
(3). Anak Shalih yang mendoakan orang tuanya. Karena anak adalah hasil usaha orangtuanya.
Dalil-dalil tentang tidak dapatnya makhluk Allah Ta'ala menghindar dari kematian:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ (١٨٥)
*_“Setiap jiwa pasti akan mengalami kematian. Dan sesungguhnya kelak pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasan atas pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia adalah orang yang beruntung”._* (QS. Ali Imran : 185)
٧) قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨)
*_Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."_* (QS. Al-Jumu'ah ayat 8)
----------
🔺️ *Permintaan Orang Yang Sudah Mati*
Andaikan orang yang sudah mati ini bisa bicara, baik yang berdosa maupun orang yang bertaqwa, mereka memohon kepada Allah untuk bisa kembali ke dunia.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka ingin kembali ke dunia karena merasa menyesal, karena merasa belum banyak beramal shalih ketika di dunia, sbb:
✅ *1. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa shalat*
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ مَرَّ بِقَبْرٍ فَقَالَ : مَنْ صَاحِبَ هَذَا الْقَبْرِ؟ فَقَالُوْا: فُلاَنُ، فَقَالَ : رَكْعَتَانِ أَحَبُّ إِلَى هَذَا مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ
Rasulullah melewati sebuah kuburan, kemudian bertanya : "Siapa penghuni kuburan ini ?". Mereka menjawab : "Ini kuburan si Fulan", lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sholat dua rakaat lebih dia cintai daripada apa yang tersisa dari dunia kalian" (HR. Ath-Thabrani, lihat Shahîhut Targhiib wat Tarhiib no. 391)
✅ *2. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa sedekah.*
Penyesalan orang-orang fâsiq yang enggan melaksanakan kewajiban mengeluarkan sebagian harta mereka untuk bersedekah, Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh” [al-Munâfiqûn/63:10]
- QS. Ali Imran ayat 134: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
----------
✅ *3. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa beramal shalih.*
Angan-angan mereka yang telah mati ialah kembali ke dunia meski sejenak untuk menjadi orang shalih. Mereka ingin taat kepada Allah, dan memperbaiki segala kerusakan yang dahulu mereka perbuat. Mereka ingin berdzikir kepada Allah, bertasbih, atau bertahlil walau sekali saja. Namun mereka tidak lagi diijinkan untuk itu. Allah ta’ala berfirman mengenai mereka:
- QS Al-Mukminun ayat 99-100
>حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)
“Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.”
- QS. As-Sajdah (32:12)
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (١٢)
"Alangkah ngerinya, jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal saleh. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin."
Allâh Azza wa Jalla mengabarkan tentang keadaan orang-orang kafir pada hari Kiamat, saat mereka menyaksikan langsung adzab neraka dengan mata kepala mereka sendiri. Pada saat itu, mereka menjadi yakin sepenuhnya bahwa mereka akan ditimpa adzab yang ada di hadapan mereka. Mereka malu di hadapan Allâh Azza wa Jalla , sampai menundukkan kepala. Betapa dalam penyesalan mereka saat itu, sampai mereka memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar dikembalikan ke dunia untuk melakukan amal shaleh.
----------
✅ *4. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin memberitahu keluarga mereka, bahwa mereka mendapatkan keselamatan.*
Yaitu orang yang husnul khatimah, orang yang mempertahankan aqidah nya
- QS. Yaasin (36 : 26-27):
Ayat 26 - "Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui."
Ayat 27 - "Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan"."
- QS. Fussilat (41 : 30-31):
Ayat 30 - "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"."
Ayat 31 - "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta."
----------
✅ *5. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin dikembalikan ke dunia padahal mereka mati syahid, mati dalam keadaan husnul khatimah.*
Mereka ingin terbunuh lagi dan mati syahid, sehingga kembali mendapatkan nikmat kubur.
Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ
“Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” [HR. Al-Bukhari no. 2817 dan Muslim no. 1877]
〰️〰️〰️〰️〰️
▫️ *Q&A*
1. Seandainya kita sudah beramal shalih, anggota tubuh kita akan bersaksi?
Jawab:
Banyak disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa anggota tubuh akan bersaksi kelak di hari kiamat. Ibadah kita akan dicatat, bermanfaat dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla asalkan memenuhi 2 persyaratan untuk diterimanya Ibadah yaitu Ikhlas dan I'tiba.
- QS. Yaasin (36 : 65)
- QS. Al-Zalzalah
----------
2. Syarat sedekah, jika ingin sedekah sehari2 dengan nominal yang kecil, bingung disedekahkan ke siapa. Pengemis, anak yatim banyak yg kaya, ingin ke Masjid tapi banyak yg melakukan kebid'ahan.
Jawab:
Jangan memberikan sedekah kepada orang2 pelaku dosa dan maksiat (misal pengamen yg main musik), ke tempat2 kebid'ahan dll.
----------
3. Bolehkah membantu seseorang bayar cicilan karena berhutang ke nank ?
Jawab:
Boleh Membantu orang yang mempunyai hutang riba ke bank agar terlepas dari hutang riba.
----------
4. Bolehkah shalat qobliyah dan ba'diyah dirumah teman?
Jawab: Boleh.
----------
5. Apakah orang yang Ibadah nya hanya ikut2an Tidak bisa menjawab
Jawab: benar
Orang2 yang bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir adalah orang2 yang Beriman dan beramal shalih
QS. Ibrahim ayat 27
----------
6. Apakah boleh kita memberikan sedekah kepada keluarga
Jawab:
Boleh. Orang tua, keluarga
Infaq = uang. Sedekah = bisa apa saja, senyum saja sudah sedekah.
----------
7. Apakah boleh kita membersihkan dan merawat makam keluarga:
Jawab:
Boleh, dibersihkan sehingga mudah untuk berziarah dan mendoakan, Tidak boleh disemen, dibagus-bagusin, ditinggikan, Tidak boleh shalat menghadap kuburan. Jika sudah terlanjur disemen, dibongkar saja.
----------
8. Kriteria orang yg layak mendapatkan sedekah, jika orang tsb tidak baik akhlaknya boleh kita berikan Sedekah?
Jawab:
Boleh, dengan niat untuk mendakwahi
----------
9. Tidak ada orang yang terbebas dari himpitan alam kubur, mohon penjelasan.
Jawab:
Benar, semua orang akan dicoba oleh Allah Azza wa Jalla dengan himpitan kubur, baik orang yang bertaqwa maupun orang yang berbuat maksiat.
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz radhiyallahu anhu, padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.
Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ
"Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; lihat Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]
Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
"Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat" [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]
Himpitan kubur in akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ
"Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]
Al Hafizh Adz Dzahabi mengatakan :
هذه الضمة ليست من عذاب القبر في شئ، بل هو أمر يجده المؤمن كما يجد ألم فقد ولده وحميمه (3) في الدنيا، وكما يجد من ألم مرضه، وألم خروج نفسه، وألم سؤاله في قبره وامتحانه، وألم تأثره ببكاء أهله عليه، وألم قيامه من قبره، وألم الموقف وهوله، وألم الورود على النار، ونحو ذلك.
فهذه الاراجيف كلها قد تنال العبد وما هي من عذاب القبر، ولا من عذاب جهنم قط، ولكن العبد التقي يرفق الله به في بعض ذلك أو كله، ولا راحة للمؤمن دون لقاء ربه.
"Himpitan ini bukanlah adzab kubur sama sekali. Akan tetapi, ini adalah sesuatu yang dirasakan seorang mukmin seperti rasa sakit yang dirasakannya saat kehilangan anak dan orang yang dicintainya di dunia, seperti rasa sakit dari penyakitnya, rasa sakit keluarnya ruhnya, sakit saat ditanya dan diuji di kuburnya, sakit karena pengaruh tangisan keluarganya saat meratapinya, sakit saat bangkit dari kuburnya, sakit saat di mauqif dan huru-haranya, sakit saat mendatangi neraka, dan semacam itu.
Semua kengerian ini bisa jadi dirasakan seorang hamba, tapi itu bukanlah adzab kubur, bukan pula adzab Jahanam sama sekali. Akan tetapi, seorang hamba yang bertakwa, Allah akan mengasihinya pada sebagian hal itu atau seluruhnya. Dan tak ada ketenangan bagi seorang mukmin sampai bertemu Rabbnya." (Siyar A'laam An Nubalaa')
----------
10. Do'a apa yang terbaik untuk ortu?
Jawab:
Do'a ketika shalat jenazah
----------
11. Bolehkah mengirimkan bacaan Al-Qur'an untuk orang tua?
Jawab:
Tidak boleh. Tidak ada tuntunannya, Tidak ada riwayat dari para sahabat membaca Al-Qur'an untuk dikirimkan, dihadiahkan kepada ortu.
Anak membaca Al-Qur'an, beramal shalih sesuai tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, maka Insya Allah pahalanya sampai ke ortu
----------
12. Apakah benar jika orang yang meninggal tersenyum maka dia melihat Surga? Jika menangis dia melihat neraka?
Jawab:
Tidak bisa dipastikan seperti itu.
----------
13. Saya istri yang tidak bekerja, semua uang dari suami, bolehkah kita sedekah tanpa sepengetahuan suami?
Jawab:
Boleh
----------
14. Sedekah harus dari harta yang halal, maka bagaimana mengetahui uang yang didapat suami harta halal atau Haram?
Jawab:
Istri harus mengetahui apa pekerjaan suami. Jika misal suami bekerja di Bank maka penghasilan yang di dapat adalah harta Haram.
----------
15. Apakah jika sudah menikah kita tinggal bersama ortu atau pisah? Karena ortu sudah usia lanjut, suka setel musik dan sinetron.
Jawab:
Sebaiknya tinggal terpisah, tetapi jika ortu Tidak ada yg merawat, maka anak harus tetap tinggal dengan ortu dan merawat ortu, dakwahi ortu.
~ ●❃❀❃● ~
🌐 *_Catatan selesai diperiksa oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar: Jum'at 23 Maret 2018, diizinkan untuk disebarkan._*
#indahnyaIslam #indahnyaSunnah #UstadzNUB #kajianMT-AsSunnah🔖dirangkum: _nia ummu farah_ 📆 22 Maret 2018
*CATATAN KAJIAN ~ MT. AS-SUNNAH*
*_Ustadz Najmi Umar Bakkar_*
*📚 "Andaikan Yang Mati Bisa Bicara"*
Kamis 4 Rajab 1439H / 22 Maret 2018
┗━━━━━━━━━━━━━━━●❃❀❃●┛
🌐 _Catatan selesai diperiksa oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar: Jum'at 23 Maret 2018, diizinkan untuk disebarkan._
------
🔺️ *Terputusnya Amal Setelah Kematian*
Orang yang sudah mati akan terputus amalnya, kecuali :
(1). Sedekah Jariyah.
(2). Ilmu yang bermanfaat ➡️ ilmu syar’i (ilmu agama) yang diajarkan kepada orang lain.
(3). Anak Shalih yang mendoakan orang tuanya. Karena anak adalah hasil usaha orangtuanya.
Dalil-dalil tentang tidak dapatnya makhluk Allah Ta'ala menghindar dari kematian:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ (١٨٥)
*_“Setiap jiwa pasti akan mengalami kematian. Dan sesungguhnya kelak pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasan atas pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia adalah orang yang beruntung”._* (QS. Ali Imran : 185)
٧) قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨)
*_Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."_* (QS. Al-Jumu'ah ayat 8)
----------
🔺️ *Permintaan Orang Yang Sudah Mati*
Andaikan orang yang sudah mati ini bisa bicara, baik yang berdosa maupun orang yang bertaqwa, mereka memohon kepada Allah untuk bisa kembali ke dunia.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka ingin kembali ke dunia karena merasa menyesal, karena merasa belum banyak beramal shalih ketika di dunia, sbb:
✅ *1. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa shalat*
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ مَرَّ بِقَبْرٍ فَقَالَ : مَنْ صَاحِبَ هَذَا الْقَبْرِ؟ فَقَالُوْا: فُلاَنُ، فَقَالَ : رَكْعَتَانِ أَحَبُّ إِلَى هَذَا مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ
Rasulullah melewati sebuah kuburan, kemudian bertanya : "Siapa penghuni kuburan ini ?". Mereka menjawab : "Ini kuburan si Fulan", lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sholat dua rakaat lebih dia cintai daripada apa yang tersisa dari dunia kalian" (HR. Ath-Thabrani, lihat Shahîhut Targhiib wat Tarhiib no. 391)
✅ *2. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa sedekah.*
Penyesalan orang-orang fâsiq yang enggan melaksanakan kewajiban mengeluarkan sebagian harta mereka untuk bersedekah, Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh” [al-Munâfiqûn/63:10]
- QS. Ali Imran ayat 134: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
----------
✅ *3. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin bisa beramal shalih.*
Angan-angan mereka yang telah mati ialah kembali ke dunia meski sejenak untuk menjadi orang shalih. Mereka ingin taat kepada Allah, dan memperbaiki segala kerusakan yang dahulu mereka perbuat. Mereka ingin berdzikir kepada Allah, bertasbih, atau bertahlil walau sekali saja. Namun mereka tidak lagi diijinkan untuk itu. Allah ta’ala berfirman mengenai mereka:
- QS Al-Mukminun ayat 99-100
>حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)
“Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.”
- QS. As-Sajdah (32:12)
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (١٢)
"Alangkah ngerinya, jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal saleh. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin."
Allâh Azza wa Jalla mengabarkan tentang keadaan orang-orang kafir pada hari Kiamat, saat mereka menyaksikan langsung adzab neraka dengan mata kepala mereka sendiri. Pada saat itu, mereka menjadi yakin sepenuhnya bahwa mereka akan ditimpa adzab yang ada di hadapan mereka. Mereka malu di hadapan Allâh Azza wa Jalla , sampai menundukkan kepala. Betapa dalam penyesalan mereka saat itu, sampai mereka memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar dikembalikan ke dunia untuk melakukan amal shaleh.
----------
✅ *4. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin memberitahu keluarga mereka, bahwa mereka mendapatkan keselamatan.*
Yaitu orang yang husnul khatimah, orang yang mempertahankan aqidah nya
- QS. Yaasin (36 : 26-27):
Ayat 26 - "Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui."
Ayat 27 - "Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan"."
- QS. Fussilat (41 : 30-31):
Ayat 30 - "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu"."
Ayat 31 - "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta."
----------
✅ *5. Andaikan orang yang mati bisa bicara: mereka ingin dikembalikan ke dunia padahal mereka mati syahid, mati dalam keadaan husnul khatimah.*
Mereka ingin terbunuh lagi dan mati syahid, sehingga kembali mendapatkan nikmat kubur.
Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ
“Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” [HR. Al-Bukhari no. 2817 dan Muslim no. 1877]
〰️〰️〰️〰️〰️
▫️ *Q&A*
1. Seandainya kita sudah beramal shalih, anggota tubuh kita akan bersaksi?
Jawab:
Banyak disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa anggota tubuh akan bersaksi kelak di hari kiamat. Ibadah kita akan dicatat, bermanfaat dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla asalkan memenuhi 2 persyaratan untuk diterimanya Ibadah yaitu Ikhlas dan I'tiba.
- QS. Yaasin (36 : 65)
- QS. Al-Zalzalah
----------
2. Syarat sedekah, jika ingin sedekah sehari2 dengan nominal yang kecil, bingung disedekahkan ke siapa. Pengemis, anak yatim banyak yg kaya, ingin ke Masjid tapi banyak yg melakukan kebid'ahan.
Jawab:
Jangan memberikan sedekah kepada orang2 pelaku dosa dan maksiat (misal pengamen yg main musik), ke tempat2 kebid'ahan dll.
----------
3. Bolehkah membantu seseorang bayar cicilan karena berhutang ke nank ?
Jawab:
Boleh Membantu orang yang mempunyai hutang riba ke bank agar terlepas dari hutang riba.
----------
4. Bolehkah shalat qobliyah dan ba'diyah dirumah teman?
Jawab: Boleh.
----------
5. Apakah orang yang Ibadah nya hanya ikut2an Tidak bisa menjawab
Jawab: benar
Orang2 yang bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir adalah orang2 yang Beriman dan beramal shalih
QS. Ibrahim ayat 27
----------
6. Apakah boleh kita memberikan sedekah kepada keluarga
Jawab:
Boleh. Orang tua, keluarga
Infaq = uang. Sedekah = bisa apa saja, senyum saja sudah sedekah.
----------
7. Apakah boleh kita membersihkan dan merawat makam keluarga:
Jawab:
Boleh, dibersihkan sehingga mudah untuk berziarah dan mendoakan, Tidak boleh disemen, dibagus-bagusin, ditinggikan, Tidak boleh shalat menghadap kuburan. Jika sudah terlanjur disemen, dibongkar saja.
----------
8. Kriteria orang yg layak mendapatkan sedekah, jika orang tsb tidak baik akhlaknya boleh kita berikan Sedekah?
Jawab:
Boleh, dengan niat untuk mendakwahi
----------
9. Tidak ada orang yang terbebas dari himpitan alam kubur, mohon penjelasan.
Jawab:
Benar, semua orang akan dicoba oleh Allah Azza wa Jalla dengan himpitan kubur, baik orang yang bertaqwa maupun orang yang berbuat maksiat.
Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz radhiyallahu anhu, padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.
Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ
"Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; lihat Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]
Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
"Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat" [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]
Himpitan kubur in akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ
"Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]
Al Hafizh Adz Dzahabi mengatakan :
هذه الضمة ليست من عذاب القبر في شئ، بل هو أمر يجده المؤمن كما يجد ألم فقد ولده وحميمه (3) في الدنيا، وكما يجد من ألم مرضه، وألم خروج نفسه، وألم سؤاله في قبره وامتحانه، وألم تأثره ببكاء أهله عليه، وألم قيامه من قبره، وألم الموقف وهوله، وألم الورود على النار، ونحو ذلك.
فهذه الاراجيف كلها قد تنال العبد وما هي من عذاب القبر، ولا من عذاب جهنم قط، ولكن العبد التقي يرفق الله به في بعض ذلك أو كله، ولا راحة للمؤمن دون لقاء ربه.
"Himpitan ini bukanlah adzab kubur sama sekali. Akan tetapi, ini adalah sesuatu yang dirasakan seorang mukmin seperti rasa sakit yang dirasakannya saat kehilangan anak dan orang yang dicintainya di dunia, seperti rasa sakit dari penyakitnya, rasa sakit keluarnya ruhnya, sakit saat ditanya dan diuji di kuburnya, sakit karena pengaruh tangisan keluarganya saat meratapinya, sakit saat bangkit dari kuburnya, sakit saat di mauqif dan huru-haranya, sakit saat mendatangi neraka, dan semacam itu.
Semua kengerian ini bisa jadi dirasakan seorang hamba, tapi itu bukanlah adzab kubur, bukan pula adzab Jahanam sama sekali. Akan tetapi, seorang hamba yang bertakwa, Allah akan mengasihinya pada sebagian hal itu atau seluruhnya. Dan tak ada ketenangan bagi seorang mukmin sampai bertemu Rabbnya." (Siyar A'laam An Nubalaa')
----------
10. Do'a apa yang terbaik untuk ortu?
Jawab:
Do'a ketika shalat jenazah
----------
11. Bolehkah mengirimkan bacaan Al-Qur'an untuk orang tua?
Jawab:
Tidak boleh. Tidak ada tuntunannya, Tidak ada riwayat dari para sahabat membaca Al-Qur'an untuk dikirimkan, dihadiahkan kepada ortu.
Anak membaca Al-Qur'an, beramal shalih sesuai tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, maka Insya Allah pahalanya sampai ke ortu
----------
12. Apakah benar jika orang yang meninggal tersenyum maka dia melihat Surga? Jika menangis dia melihat neraka?
Jawab:
Tidak bisa dipastikan seperti itu.
----------
13. Saya istri yang tidak bekerja, semua uang dari suami, bolehkah kita sedekah tanpa sepengetahuan suami?
Jawab:
Boleh
----------
14. Sedekah harus dari harta yang halal, maka bagaimana mengetahui uang yang didapat suami harta halal atau Haram?
Jawab:
Istri harus mengetahui apa pekerjaan suami. Jika misal suami bekerja di Bank maka penghasilan yang di dapat adalah harta Haram.
----------
15. Apakah jika sudah menikah kita tinggal bersama ortu atau pisah? Karena ortu sudah usia lanjut, suka setel musik dan sinetron.
Jawab:
Sebaiknya tinggal terpisah, tetapi jika ortu Tidak ada yg merawat, maka anak harus tetap tinggal dengan ortu dan merawat ortu, dakwahi ortu.
~ ●❃❀❃● ~
🌐 *_Catatan selesai diperiksa oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar: Jum'at 23 Maret 2018, diizinkan untuk disebarkan._*
#indahnyaIslam #indahnyaSunnah #UstadzNUB #kajianMT-AsSunnah🔖dirangkum: _nia ummu farah_ 📆 22 Maret 2018
Subscribe to:
Comments (Atom)