BBG Al-ilmu:
*💦 SELEKTIF MENCARI GURU 💦*
_☘ Ketika seseorang sakit, ia akan mendatangi dokter, tidak mendatangi insinyur, dan dokternya pun sesuai dengan sakit yang diderita, bukan asal dokter dan ia pun akan mencari yang spesialis dari sekian banyak dokter..._
_☘ Ketika seseorang mencari pasangan hidup, maka ia pun betul-betul memilih calon yang baik..._
_☘ Ketika seseorang mencari barang, ia pun akan selektif dalam memilih..._
Dan seterusnya, memilih, melihat-lihat dan selektif sesuatu yang wajar bahkan ia dituntut ketika untuk sebuah kebaikan...
🚫Tetapi aneh tapi nyata dalam perkara Din (agama), banyak diantara kita yang tidak selektif mencari guru, padahal orang-orang terdahulu sangat selektif mencari guru...
🔈Ibnu Sirin -rahimahullah- berkata :
إن هذا العلم دين ، فانظروا عمن تأخذون دينكم
_*"Sesungguhnya ilmu ini adalah bagian dari agama, maka lihatlah (perhatikanlah) darimana kalian mengambil agama kalian".*_
[Di keluarkan oleh Muslim dalam mukadimah shahihnya : 1/14]
🔈As Syaikh Ibnu Utsaimin - rahimahullah - berkata :
التلميذ محتاج إلى الأستاذ من الناحية العلمية و الناحية العملية، لهذا كان لزاما عليه أن يحرص غاية الحرص على انتقاء الأساتذة الذين عرفوا بالعلم و عرفوا بالأمانة و الدين، و عرفوا بالمنهج السليم و التوجه الصحيح، حتى يتلقى من علمهم أولا ثم من منهجهم ثانيا
_*"Seorang murid butuh terhadap GURU dari sisi ilmiyah dan amaliyahnya, oleh karenanya wajib atasnya betul-betul semangat untuk selektif dalam memilih asatidzah (ustadz-ustadz/guru-guru), yang dikenal ilmunya, dikenal amanah dan din-nya, serta dikenal akan manhajnya yang lurus dan tawajjuhnya yang benar, sehingga pertama bisa mengambil dari ilmu mereka, kemudian yang kedua bisa mengambil manhaj mereka".*_ (Syarah qaul ibni Sirin : 107).
*✅ Kita harus selektif memilih guru, agar bisa membimbing kita untuk memahami Islam dengan benar...*
*✅ Ambil Pemahaman Islam dari Ahlussunnah...*
*⛔ Tidak dari khawarij yang mudah mengkafir-kafirkan kaum muslimin, yang berujung kepada pengeboman...*
*⛔ Bukan dari syi'ah...*
*⛔Bukan dari mu'tazilah para pengagung akal...*
*⛔Bukan dari murji'ah, dst*
📌 Semoga Allah selalu membimbing kita, آمين ...
*🖊Akhukum : Abu Ya'la Kurnaedi*
http://muslim.or.id/28938-solusi-masalah-negeri-adalah-meng…
Banyak orang yang ragu, bahkan seakan tidak lagi percaya bahwa solusi carut marut negeri kita ialah dengan cara kembali mengaji dan mendalami agama kita, lalu mengamalkan dan mendakwahkannya.
Sampai-sampai banyak orang yang berkata: “lha kalau kita tidak ikut nyebur ke dunia politik, atau ikut memperebutkan kursi yang ada maka orang-orang kafirlah yang akan menguasai negeri kita”. “Lha sekarang sudah jungkir balik saja kursi berhasil dikuasai oleh orang kafir, dan cecunguknya”.
Betul sobat, gara-gara anda jungkir balik rebutan kursi akhirnya anda lupa bahwa kursi itu sebenarnya milik Allah Ta’ala. Anda kira kursi itu milik rakyat, sampai sampai anda terjerambab dalam kebutaan idiologi sesat: “suara rakyat adalah suara Tuhan“.
Karena anda lupa pemilik kursi yang sebenarnya, akhirnya anda hanya berbekalkan otot, sedangkan otot anda tak sekuat otot orang-orang kafir, ya pantas saja anda kalah.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Ali Imran 26).
Barang kali anda berkata: “Waah, tambah ngawur saja nih, la kalau kita hanya ngaji dan ngaji, lalu beribadah dan berdoa saja, apa ya mungkin Islam dapat berkuasa? Atau malah sebaliknya, Islam malah tersingkirkan?“.
Sobat! Inilah ujian iman yang sebenarnya. Barang kali ini salah satu hikmah yang dapat kita petik dari membaca surat Al Kahfi setiap hari Jum’at. Dalam surat ini dikisahkan bagaimana para pemuda Ashabul Kahfi, yang telah kehabisan akal dan cara untuk bisa mengislamkan ummatnya, hingg akhirnya mereka bersembunyi di dalam suatu gua, dan kemudian mereka tertidur selama 309 tahun .
Dan subhanallah, tatkala mereka terjaga dari tidurnya ternyata kaumnya telah berubah 100 %, mereka semua telah beriman.
Allah Ta’ala juga menceritakan kisah kaumnya Nabi Yunus alaihissalam. Tatkala Nabi Yunus telah merasa kehabisan cara dan asa untuk mengislamkan kaumnya, beliau pergi agar tidak ikut terkena azab, namun subhanallah setelah kepergian beliau, ternyata kaumnya mendapat hidayah dan beriman, sedangkan beliau harus menerima takdir, ditelan ikan besar hingga beberapa saat.
Bagaimana sobat, masih ragu bahwa pemilik kursi yang sebenarnya adalah Allah? mintalah kursi tersebut kepada pemiliknya yang sebenarnya. bagaimana? ya tentu dengan menegakkan iman anda, ibadah anda, rasa cinta anda, rasa takut anda dan pengagungan anda hanya kepada-Nya.
Percayalah, bila jiwa jiwa ummat Islam Indonesia telah suci dari noda-noda syirik dan bid’ah, tiada akan pernah telat atau tertunda, kursi segera menjadi milik ummat Islam. Demikianlah janji Allah Ta’ala:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah or
ang-orang yang fasik” (QS. An Nur 55).
***
Penulis: Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., MA.,
Artikel Muslim.or.id
Bbg-alilmu.com telegram.me/alilmu
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, February 8, 2017
Cahaya Sunnah:
◾ Oh...Alangkah Besarnya Penyesalan... ◾
Bagaimana mata kan terpejam, kalau ia terbelalak diam, di mana seharusnya ia sangat awam, di Surga atau Neraka ia berdiam...
Seseorang masìh memungkinkan untuk berbuat durhaka atau taat kepada Allah selama hayat masih di kandung badan...
Keleluasaan yang ia minta, sebaliknya akan menjadi keterkungkungan yang ia terima...
Lalu di manakah letak nikmatnya kedurhakaan seseorang dan dimana jerih payah ketaatannya...?
Seseorang yang telah tergoda oleh nafsu syahwat, ia akan begitu cepat menghampirinya dan tidak pernah berpikir tentang apa akibat yang akan ditimbulkannya kelak...
Berapa banyak sudah penyesalan yang telah ia teguk di dalam menjalani sisa-sisa hidupnya...?
Berapa besar kehinaan yang harus ia tanggung setelah kematiannya...?
Dan siksa yang tidak bisa dihindarkan datangnya, yaitu mempertanggungjawabkan atas semua perbuatannya dihadapan Allah...
Dan itu semua disebabkan oleh kenikmatan yang sesaat, yang terasa bagaikan sebuah kilat...
Alangkah mengkhawatirkan bagi orang yang meyakini sebuah perintah, akan tetapi setelah itu melupakannya...
Juga bagi orang yang telah melihat dengan mata kepala sendiri bahaya yang akan tersimpan di balik suatu persoalan, akan tetapi kemudian menutup mata darinya...
Sebesar-besar hukuman adalah apabila si terhukum tidak merasa dirinya sedang dihukum...
Ketahuilah...
Derajat yang tinggi di sisi Allah tidak akan diraih kecuali setelah bersungguh-sungguh...
Sungguh-sungguh tidak akan ada kecuali setelah adanya rasa takut...
Rasa takut tidak akan ada kecuali setelah adanya keyakinan...
Keyakinan tidak akan ada kecuali setelah adanya ilmu...
Ilmu tidak akan ada kecuali setelah belajar...
Belajar sulit dilakukan jika tanpa adanya niat, tekad dan semangat yang kuat...
Manfaatkanlah waktu dan ketahuilah perbuatan apa saja yang mengiringi malam dan siangmu yang telah berlalu...
Perbaharuilah taubat setiap waktu, dan jadikanlah umurmu dalam tiga waktu : waktu untuk ilmu, waktu untuk beramal dan waktu untuk memenuhi hak dan kewajibanmu...
Ambillah pelajaran dari orang-orang yang telah lalu, dan pikirkanlah tempat kembalinya dua kelompok di hadapan Allah. Satu kelompok di dalam Surga dengan ridha-Nya dan satu kelompok berada di Neraka dengan murka-Nya...
Kesenangannya Iblis bukan menjerumuskanmu dalam berbagai kemaksiatan, akan tetapi cita-citanya agar engkau masuk bersamanya ke tempat yang dia akan memasukinya, yaitu Neraka Jahannam...
Hindarilah maksiat hati yaitu menganggap sedikitnya rezeki, menganggap remeh nikmat Allah, lalai dari Allah, menganggap remeh bencana agama, menganggap besar dunia dan bersedih hati karena dunia yang telah meninggalkannya...
Dosa itu mewariskan kelalaian...
Kelalaian mewariskan kekerasan hati...
Kekerasan hati mewariskan jauh dari Allah...
Jauh dari Allah mewariskan Neraka...
Umur manusia hanyalah hitungan hari...
Manusia akan mendapatkan kebahagiaan jika ia menghibahkan dirinya untuk Allah 'Azza wa Jalla...
Ingatlah suatu hari, dimana penyesalan tidaklah berguna lagi...
ٌيَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ...
"...Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah..." (QS. Az-Zumar [39]: 56)
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
"Dia mengatakan : "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini" (QS. Al-Fajr [89]: 24)
قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا...
"...Mereka berkata : Sungguh betapa menyesalnya kami atas apa yang kami sia-siakan dahulu di dunia..." (QS. Al-An'aam [6]: 31)
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam Neraka, mereka berkata : "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul" (QS. Al-Ahzab [33]: 66)
Semoga Allah selalu memberikan taufiq bagi para pengikut kebenaran, dan semoga menjadikan kita termasuk bagian dari mereka...
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
join ↪https://telegram.me/najmiumar
◾ Oh...Alangkah Besarnya Penyesalan... ◾
Bagaimana mata kan terpejam, kalau ia terbelalak diam, di mana seharusnya ia sangat awam, di Surga atau Neraka ia berdiam...
Seseorang masìh memungkinkan untuk berbuat durhaka atau taat kepada Allah selama hayat masih di kandung badan...
Keleluasaan yang ia minta, sebaliknya akan menjadi keterkungkungan yang ia terima...
Lalu di manakah letak nikmatnya kedurhakaan seseorang dan dimana jerih payah ketaatannya...?
Seseorang yang telah tergoda oleh nafsu syahwat, ia akan begitu cepat menghampirinya dan tidak pernah berpikir tentang apa akibat yang akan ditimbulkannya kelak...
Berapa banyak sudah penyesalan yang telah ia teguk di dalam menjalani sisa-sisa hidupnya...?
Berapa besar kehinaan yang harus ia tanggung setelah kematiannya...?
Dan siksa yang tidak bisa dihindarkan datangnya, yaitu mempertanggungjawabkan atas semua perbuatannya dihadapan Allah...
Dan itu semua disebabkan oleh kenikmatan yang sesaat, yang terasa bagaikan sebuah kilat...
Alangkah mengkhawatirkan bagi orang yang meyakini sebuah perintah, akan tetapi setelah itu melupakannya...
Juga bagi orang yang telah melihat dengan mata kepala sendiri bahaya yang akan tersimpan di balik suatu persoalan, akan tetapi kemudian menutup mata darinya...
Sebesar-besar hukuman adalah apabila si terhukum tidak merasa dirinya sedang dihukum...
Ketahuilah...
Derajat yang tinggi di sisi Allah tidak akan diraih kecuali setelah bersungguh-sungguh...
Sungguh-sungguh tidak akan ada kecuali setelah adanya rasa takut...
Rasa takut tidak akan ada kecuali setelah adanya keyakinan...
Keyakinan tidak akan ada kecuali setelah adanya ilmu...
Ilmu tidak akan ada kecuali setelah belajar...
Belajar sulit dilakukan jika tanpa adanya niat, tekad dan semangat yang kuat...
Manfaatkanlah waktu dan ketahuilah perbuatan apa saja yang mengiringi malam dan siangmu yang telah berlalu...
Perbaharuilah taubat setiap waktu, dan jadikanlah umurmu dalam tiga waktu : waktu untuk ilmu, waktu untuk beramal dan waktu untuk memenuhi hak dan kewajibanmu...
Ambillah pelajaran dari orang-orang yang telah lalu, dan pikirkanlah tempat kembalinya dua kelompok di hadapan Allah. Satu kelompok di dalam Surga dengan ridha-Nya dan satu kelompok berada di Neraka dengan murka-Nya...
Kesenangannya Iblis bukan menjerumuskanmu dalam berbagai kemaksiatan, akan tetapi cita-citanya agar engkau masuk bersamanya ke tempat yang dia akan memasukinya, yaitu Neraka Jahannam...
Hindarilah maksiat hati yaitu menganggap sedikitnya rezeki, menganggap remeh nikmat Allah, lalai dari Allah, menganggap remeh bencana agama, menganggap besar dunia dan bersedih hati karena dunia yang telah meninggalkannya...
Dosa itu mewariskan kelalaian...
Kelalaian mewariskan kekerasan hati...
Kekerasan hati mewariskan jauh dari Allah...
Jauh dari Allah mewariskan Neraka...
Umur manusia hanyalah hitungan hari...
Manusia akan mendapatkan kebahagiaan jika ia menghibahkan dirinya untuk Allah 'Azza wa Jalla...
Ingatlah suatu hari, dimana penyesalan tidaklah berguna lagi...
ٌيَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ...
"...Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah..." (QS. Az-Zumar [39]: 56)
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
"Dia mengatakan : "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini" (QS. Al-Fajr [89]: 24)
قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا...
"...Mereka berkata : Sungguh betapa menyesalnya kami atas apa yang kami sia-siakan dahulu di dunia..." (QS. Al-An'aam [6]: 31)
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam Neraka, mereka berkata : "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul" (QS. Al-Ahzab [33]: 66)
Semoga Allah selalu memberikan taufiq bagi para pengikut kebenaran, dan semoga menjadikan kita termasuk bagian dari mereka...
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
join ↪https://telegram.me/najmiumar
Subscribe to:
Comments (Atom)