Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Tuesday, July 2, 2019
NEUROPARENTING
Oleh: Joko Intarto
Setiap orangtua "wajib" belajar Neuroparenting, model pengasuhan anak berbasis otak.
Kok "Wajib"?
Karena sangat mustahil bila pengasuhan tidak menggunakan otak anak.
Juga berbagai riset telah membuktikan bahwa perilaku manusia ( termasuk pengasuhan anak ) melibatkan aktivitas otak anak.
Dengan belajar otak anak ( yang saya beri nama : "9 Otak Asuh" ), orangtua dapat mengetahui piranti-piranti otak yang berhubungan dengan pengasuhan, yang kemudian piranti-piranti tersebut menjadi panduan untuk merancang kegiatan mengasuh anak.
Tentunya,...
Belajar otaknya pasti tidak sama atau tidak serumit pelajaran otak untuk para Dokter.
Apalagi ini belajar otak anak yang bisa diaplikasikan dalam pengasuhan anak.
Bayangkan otak adalah komputer. Perangkatnya sama. Komponennya sama. Prosesornya sama. Tapi kemampuannya tidak sama.
Kok bisa? Karena software yang diinstal pada setiap komputer berbeda. Itu kesimpulan saya. Untuk menyederhanakan. Setelah berulang kali mendengarkan pemaparan dr Amir Zuhdi tentang neuroscience: ilmu tentang otak berikut sistem kerjanya.
Sebagaimana komputer, seharusnya otak manusia bisa diinstal dengan berbagai software sehingga bisa memiliki kemampuan yang hebat. Rupanya, saat ini banyak orang tua yang salah menginstal program. Karena orang tua tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap perkembangan otak anak-anak. Akibatnya anaknya berkembang tidak sesuai dengan harapan.
‘’Itulah salah satu manfaat langsung neuroscience. Bisa menjadi ilmu yang memandu semua orang tua untuk membimbing anak-anaknya sejak usia dini secara ilmiah berdasarkan perkembangan otak anak-anak itu,’’ terangnya.
Mantan wartawan Manado Post itu mulai tertarik dengan neuroscience sejak masih kuliah di fakultas kedokteran. Ia mulai mendalami bidang ilmu ini pada dekade 2000-an. Bahkan mulai menyelenggarakan seminar dan workshop Neuroparenting sejak tahun 2008. ‘’Saat itu masih sangat sedikit orang yang paham neuroparenting,’’ katanya seusai meninjau studio baru Sekolah Wira di Tebet Timur.
Kesuksesan anak di masa depan adalah impian terbesar semua orang tua. Tapi, ingat, tidak ada sukses yang diperoleh secara instan. Semua harus dimulai dari awal. Sejak usia dini.
Ibroh dari seorang pensiunan RS Islam di Jakarta
Tadi baru saja saya mendengarkan sebuah ceramah yg diisi oleh ustadz Komarudin. Beliau ini pensiunan pegawai RS Islam Jakarta bagian kerohanian.
Salah satu kegiatan yg menjadi tanggung jawab beliau adalah membimbing seseorang utk mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH di saat sdg sakaratul maut.
Ternyata dari hasil riset kecil2an yg beliau lakukan...dari 1000 orang yg sdg mengalami sakaratul maut, hanya 7 % saja yg mampu mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH, selebihnya tidak mampu atau hanya 70 orang dari 1000 orang yg mampu mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH.
Kemudian Ustad Komarudin ini bertanya kepada pihak keluarga yg meninggal. Apa saja kegiatan sehari-hari almarhum/almarhumah ini. Ternyata jawaban dr pihak keluarga yg 7% semua rata2 sama yaitu:
1. Almarhum/almarhumah ini selalu menjaga sholatnya
2. Selalu membaca Al Quran
3. Istiqomah dlm bersedekah, meskipun hanya Rp. 5000 perhari
4. Tidak memakan harta dg cara yang batil
5. Tidak memutus tali silahturahmi dg siapapun
Perkara mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH di saat Sakaratul maut bukanlah perkara yg mudah..., semoga pesan di atas bisa bermaanfaat utk kita semua.
Terakhir... semoga kita termasuk ke dlm orang-orang yang mati dg husnul khatimah..
Aamiin Allahumma Aamiin
*dari bang Nadjamudin
Tadi baru saja saya mendengarkan sebuah ceramah yg diisi oleh ustadz Komarudin. Beliau ini pensiunan pegawai RS Islam Jakarta bagian kerohanian.
Salah satu kegiatan yg menjadi tanggung jawab beliau adalah membimbing seseorang utk mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH di saat sdg sakaratul maut.
Ternyata dari hasil riset kecil2an yg beliau lakukan...dari 1000 orang yg sdg mengalami sakaratul maut, hanya 7 % saja yg mampu mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH, selebihnya tidak mampu atau hanya 70 orang dari 1000 orang yg mampu mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH.
Kemudian Ustad Komarudin ini bertanya kepada pihak keluarga yg meninggal. Apa saja kegiatan sehari-hari almarhum/almarhumah ini. Ternyata jawaban dr pihak keluarga yg 7% semua rata2 sama yaitu:
1. Almarhum/almarhumah ini selalu menjaga sholatnya
2. Selalu membaca Al Quran
3. Istiqomah dlm bersedekah, meskipun hanya Rp. 5000 perhari
4. Tidak memakan harta dg cara yang batil
5. Tidak memutus tali silahturahmi dg siapapun
Perkara mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH di saat Sakaratul maut bukanlah perkara yg mudah..., semoga pesan di atas bisa bermaanfaat utk kita semua.
Terakhir... semoga kita termasuk ke dlm orang-orang yang mati dg husnul khatimah..
Aamiin Allahumma Aamiin
*dari bang Nadjamudin
Oleh2 berilmu dg dr. Amir Zuhdi
Beliau Pakar neuroparenting
Alhamdulillah Jum'at (28 Juni 2019) lalu telah terlaksana Pelatihan Neuro Teaching yang sangat luar biasa sekali, mulai dari Materinya, Narasumber, juga para pesertanya yakni Guru-guru SDIT AL KAMIL. Berikut salah satu tanggapan ibu Riya Andriyani (Guru kelas SDIT AL KAMIL)
-----
Masyaa Alloh ...luar biasa sekali pelatihan Neuro Teaching bersama Dokter Amir Zuhdi
Untuk menciptakan smart child dan good child memerlukan sinergi dari good parents, good family character dan good environment. Konsep Neuro teaching mengkaji bagaimana belajar dan mengajar sesuai dengan kinerja otak. Setiap proses pembelajaran anak akan terekam dalam neuron semakin anak nyaman dan senang dalam belajar, semakin tinggi keingintahuannya, maka sambungan-sambungan neuronnya semakin banyak, anak akan semakin cerdas.
Dewasa ini, banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan guru agar anak menjadi baik, penurut diberikan ancaman, kalimat-kalimat negatif sehingga anak menjadi ketakutan yang akhirnya membentuk pola pengasuhan destruktif. Ketika anak dalam posisi terancam dan takut justru sangat berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otaknya. Neuron-neuron yang seharusnya tersambung akan mengecil dan hancur yang menandakan tahap perkembangan anak terganggu, emosinya labil,dan belajarnya terhambat.
Otak guru dan orangtuanya harus sehat, tidak hanya normal sehingga bisa menyehatkan otak anak-anak. Tahapan perkembangan anak yang harus dibangun:
1. Tahapan 0-7 tahun membangun ketangguhan. Anak yang tangguh memerlukan 2 kecerdasan: kinestetik dan emosional
2. Tahap 7-14 tahun membangun kecerdasan kognisi
3. Tahap 14-21 tahun membangun akhlaq dan nilai kebaikan
Agar anak memiliki tahap perkembangan tersebut, sistem pembelajaran di rumah dan sekolah harus sesuai dengan kurikulum berbasis kinerja otak. Merancang kegiatan berbasis kinerja 7 bagian otak (batang otak, amigdala, cerebelum, cortex parietal dan cortex insula, Basal ganglia, hippocampus, pre frontal cortex)
sangat penting untuk mencapai perkembangan kecerdasan anak yang optimal sehingga menjadi pribadi "sang pemimpin"
Mencapai tujuan pendidikan anak yang optimal mutlak diperlukan sinergi antara sekolah dengan orang tua...
Setelah mengikuti pelatihan ini, saya harus segera berbenah diri, bermuhasabah dan berusaha menjadi guru yang selayaknya digugu dan ditiru.
Untuk Ayah Bunda ada loh program Dr. Amir Zuhdi yaitu Neuro parenting
yang pastinya luar biasa ilmunya
Beliau Pakar neuroparenting
Alhamdulillah Jum'at (28 Juni 2019) lalu telah terlaksana Pelatihan Neuro Teaching yang sangat luar biasa sekali, mulai dari Materinya, Narasumber, juga para pesertanya yakni Guru-guru SDIT AL KAMIL. Berikut salah satu tanggapan ibu Riya Andriyani (Guru kelas SDIT AL KAMIL)
-----
Masyaa Alloh ...luar biasa sekali pelatihan Neuro Teaching bersama Dokter Amir Zuhdi
Untuk menciptakan smart child dan good child memerlukan sinergi dari good parents, good family character dan good environment. Konsep Neuro teaching mengkaji bagaimana belajar dan mengajar sesuai dengan kinerja otak. Setiap proses pembelajaran anak akan terekam dalam neuron semakin anak nyaman dan senang dalam belajar, semakin tinggi keingintahuannya, maka sambungan-sambungan neuronnya semakin banyak, anak akan semakin cerdas.
Dewasa ini, banyak kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan guru agar anak menjadi baik, penurut diberikan ancaman, kalimat-kalimat negatif sehingga anak menjadi ketakutan yang akhirnya membentuk pola pengasuhan destruktif. Ketika anak dalam posisi terancam dan takut justru sangat berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otaknya. Neuron-neuron yang seharusnya tersambung akan mengecil dan hancur yang menandakan tahap perkembangan anak terganggu, emosinya labil,dan belajarnya terhambat.
Otak guru dan orangtuanya harus sehat, tidak hanya normal sehingga bisa menyehatkan otak anak-anak. Tahapan perkembangan anak yang harus dibangun:
1. Tahapan 0-7 tahun membangun ketangguhan. Anak yang tangguh memerlukan 2 kecerdasan: kinestetik dan emosional
2. Tahap 7-14 tahun membangun kecerdasan kognisi
3. Tahap 14-21 tahun membangun akhlaq dan nilai kebaikan
Agar anak memiliki tahap perkembangan tersebut, sistem pembelajaran di rumah dan sekolah harus sesuai dengan kurikulum berbasis kinerja otak. Merancang kegiatan berbasis kinerja 7 bagian otak (batang otak, amigdala, cerebelum, cortex parietal dan cortex insula, Basal ganglia, hippocampus, pre frontal cortex)
sangat penting untuk mencapai perkembangan kecerdasan anak yang optimal sehingga menjadi pribadi "sang pemimpin"
Mencapai tujuan pendidikan anak yang optimal mutlak diperlukan sinergi antara sekolah dengan orang tua...
Setelah mengikuti pelatihan ini, saya harus segera berbenah diri, bermuhasabah dan berusaha menjadi guru yang selayaknya digugu dan ditiru.
Untuk Ayah Bunda ada loh program Dr. Amir Zuhdi yaitu Neuro parenting
yang pastinya luar biasa ilmunya
*Neuroparenting (Pengasuhan Berbasis Otak) – Part 1*
Bismillah, mulai menuliskan kembali apa yang saya dapat dari mengikuti training neuroparenting bersama dr.Amir Zuhdi. Beliau adalah Dokter Neuroscience dan founder Neuronesia Community. Belasan tahun fokus belajar tentang otak manusia termasuk di bawah bimbingan seorang dokter dari California. Karena ini adalah hal pertama bagi saya, emak – emak yg biasa riweuh di dapur, ada bbrp hal yg bisa jadi tdk saya pahami secara utuh. Karenanya, di catatan ini saya hanya menuliskan apa yg sekiranya saya paham dan bisa segera diaplikasikan untuk kita dan ananda di rumah. Saya coba tuliskan dalam bentuk point2 dan dengan gaya bahasa saya agar mudah dipahami, setidaknya oleh saya pribadi. Karena bagi saya, dengan menuliskan kembali seperti ini sama saja seperti belajar kembali. Sekalian saya posting di medsos krn sayang kalau training pagi sampai sore dengan investasi 7 digit ini hanya kami yang tahu dan memanfaatkan. Insya allah resume materi trainingnya akan saya bagi dalam 2 atau 3 kali postingan agar nyaman dibaca dan mudah diaplikasikan secara bertahap. Silahkan di share bagi yang merasa tulisan ini bermanfaat. Mohon doanya saja moga menjadi jalan kebaikan bagi kami sekeluarga dan sumber aslinya.
Salam Hangat,
Euis Kurniawati
Bundanya Kakak Tsabita dan Adek Farisah
💝💝💝💝💝💝
NEUROPARENTING PRACTITIONER – NPP (part 1)
1⃣ Apa Latar Belakang ada NPP ?
❗NPP sebenernya muncul karena banyak fenomena ketidakmatangan pengasuhan (immaturity parenting) di masyarakat kita. Jika menjadi dokter ada sekolahnya. Jika menjadi guru ada sekolahnya. Jika menjadi enginer ada sekolahnya. Namun untuk menjadi orang tua belum ada sekolahnya. Padahal menjadi orang tua bukanlah hal yang sederhana. Ini peristiwa peradaban ! Alhasil, pengasuhan pada ananda sering dilakukan asal-asalan. Apa yang dulu kita alami, di copy paste. Apa yang sering kita lihat, langsung dicontoh. Padahal tidak semua benar. Belum tentu semua tepat.
Maka sangat disayangkan saat banyak orang tua yang mudah terbakar emosinya saat anak rewel. Banyak anak menjadi korban kekerasan, baik kekerasan fisik (dipukul, di jewer, dsb) maupun kekerasan verbal (labeling anak nakal, bentakan, hardikan, dsb).
Efek kekerasan ini tidak sederhana efeknya bagi anak terutama jika terjadi pada usia 0 – 13 tahun. Sangat mungkin terjadi Penurunan pertumbuhan neuron (sel saraf yang membangun otak).
PENGASUHAN pada anak itu sebenarnya TERJADI DI WILAYAH NEURON. Mengasuh anak logikanya seperti merajut. Pada usia 0-13 tahun proses tersambungnya neuron2 yg ada di otak terjadi dg sangat cepat. Pengasuhan sendiri adalah proses stimulasi otak anak yang sesuai dengan perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar NPP. Agar bisa tahu bagaimana mengoptimalkan pertumbuhannya dan mewaspadai apa yang bia menghambat bahkan menghancurkannya.
Theodore John Kaczynski. Seorang genius yang pernah dicatat dalam sejarah. Memiliki IQ 145 dan lulus dari Harvard University pada usia 14 tahun. Dan di usia 16 tahun sudah mendapatkan gelar doktornya. Sangat pintar membuat sirkuit bom yang tidak bisa dideteksi. Hingga akhirnya ia memilih keluar dari tempnya mengabdi dan menebar teror bom disana sini. Setelah tertangkap, diteliti, ternyata bagian otaknya yg bernama orbito frontalisnya mengecil dan menyebabkan kematangan emosinya terganggu.
Ada seorang anak di Jakarta yang sangat cerdas. Masa SD hanya dilalui selama 4 tahun, masa SMP 2 tahun dan masa SMA 2 tahun. Langsung diterima di Fakultas Kedokteran. Sangat pintar namun emosinya kurang matang. Setelah ditelusuri penyebabnya ternyata karena sang ortu salah mengasuh dikarenakan belum punya ilmunya. Bahkan sang ayah mendapat predikat ‘ayah jahat’ karena sedikit anak nakal langsung diikat ke meja, di masukkan kamar mandi dsb. Padahal apa yang dilakukan ini adalah duplikasi dr pengasuhan sang kakek. Menyadari apa yang dulu dilakukan salah, sang kakekpun meminta maaf, begitu pula sang ayah. Alhamdulillah si anak cerdas yang menjadi dokter ini, kini juga menekuni belajar neuroscience bidang musik karena bakatnya menjadi musisi. Di bawah bimbingan salah satu profesor, sang dokter fokus belajar not-not musik yang mampu menstimulus neuron. Sang dokter cerdas ini tak lain adalah putra dr.amir zuhdi.
📝Ada beberapa gangguan emosi akibat kesalahan pengasuhan a.l :
✅ Mudah resah dan kesepian,
✅ Minder/murung/tidak bersemangat,
✅ Mudah marah,
✅ Tidak mampu mengendalikan keinginan
✅ Tidak patuh pada aturan.
Jika kita dapati ciri2 ini ada pada ananda, maka kita patut evaluasi, jangan2 memang ada kesalahan yang kia lakukan pada pola pengasuhan yang kita terapkan selama ini ❗
Cerita serupa saya dapatkan di forum parenting yang lain. Sang trainer dari Depok menceritakan dulu ketika ananda masih kecil, bundanya sulit mengontrol emosi. Mudah marah, mudah berteriak. Ternyata hal ini berpengaruh pada kemampuan berbicara anak yg ditengarai ada bagian sel saraf di otaknya yg terputus. Selalu gagap saat bicara. Sampai dewasa dan lulus sma pun pengaruhnya juga belum hilang, jika gagapnya sudah berkurang, saat ini jusru bicaranya sangat cepat dan terkesan seperti oang marah2. Menyadari kesalahan pengasuhan seperti ini, bundapun mempersering meminta maaf pada ananda dan membantunya menerapi bicara. Alhamdulillah ada banyak kemajuan yang layak disyukuri hingga kini ananda mengabdi sebagai seorang ustadz pasca lulus dari pondok pesantren ternama di negri ini.
💝 3 cerita ini menjadi hikmah beharga bagi kita semua. Penting untuk punya bekal menjadi orang tua. Bukan sekedar karena anak adalah buah hati kita, tapi lebih dari itu. Karena anak adalah AMANAH yang mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, HARUS KITA PERTANGGUNGJAWABKAN dihadapanNya. Dan pengetahuan Neuroparenting (pengasuhan berbasis otak) mudah2an bisa menjadi salah satu bekal untuk kita mengantar anak2 menemukan takdir terbaiknya.
2⃣ Apa Fungsi neuro parenting dlm pengasuhan ?
Setidaknya ada 3 fungsi belajar neuroparenting, yaitu :
✅ Untuk membangun sinapsis antar neuron. Bayi yang baru lahir memiliki 100 milyar neuron. Nah sinapsis (hubungan) antar neuron tsb terbangun melalui proses pengasuhan. Dia Akan terus tumbuh sampai usia 22 atau 24 tahun. Semakin banyak sambungan (sinaps), maka makin kreatif, makin banyak ide dan makin pintar.
✅ Memperlancar neurontransmiter dan kelistrikan (proses jalannya informasi antar neuron)
✅ Untuk membentuk MYELIN yaitu lapisan yang menyelubungi saraf manusia. Selain membungkus saraf, myelin ini juga berfungsi untuk mempercepat impuls yang dikirim dari satu saraf ke saraf yang lain. Semakin tebal myelin, bisa dikatakan daya hantar impulsnya semakin cepat. Begitu juga sebaliknya.
Dalam sebuah literatur dan dr penjelasan pak suami yg kerap menyertakan poin ini dalam materi trainingnya,, saya dapati selain brain memory, ada istilah lain yang sangat unik dalam mendeskripsikan bagian tubuh kita. Dia bisa dilatih untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Istilah tersebut adalah muscle memory. Wah??? Apakah otot kita ada memorynya? Yup, karena otot sendiri bisa belajar untuk meningkatkan performanya. Dalam bahasa yang lebih mendalam, myelin inilah yang dikenal dengan muscle memory.
Myelin akan terlatih dengan baik dan akan memberikan respon yang cepat dalam menyikapi perubahan keadaan jika senantiasa selalu dilatih. Seperti atlet yang tak henti-hentinya melatih tubuhnya agar bisa menjadi yang terbaik dalam sebuah kejuaraan. Berlatihnya seorang atlet merupakan proses pembentukan myelin agar semakin hebat dan semakin gesit dalam menghadapi lawan.
3⃣ Apa GOAL belajar NPP?
Agar anak-anak kita CERDAS. Ada 3 kecerdasan yang menjadi goal NPP
📝 Cerdas Kognitif (bersifat keilmuan, kemampuan berpikir) ~ Masuk wilayah bagian otak yang bernama Pre Frontal Cortex (PFC)
📝 Cerdas Emosi ~ Masuk wilayah otak yang bernama Sistem Limbik
📝 Cerdas Motorik ~ Masuk wilayah otak yang bernama Batang Otak (Reptilian Brain)
*4⃣ APA INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR NEURO PARENTING?*
Goal belajar NPP adalah menghasilkan anak yang cerdas dan memiliki 5 sklll sebagai indikator, yaitu :
❤ 1. Punya kemampuan dlm mengkalkulasi.
Bukan sekedar menghitung angka melainkan juga dalam hal menghitung baik buruk, menganalisa baik atau tidak
❤ 2. Punya ketrampilan komunikasi
Misal anak berani menyampaikan masalah apa pun kpd orang tua. Tidak ada kendala komunikasi dengan orang lain disekitarnya.
❤ 3. Punya kemampuan self control dlm kondisi bagaimana pun (baik dlm pengawasan ataupun tidak, baik dalam kondisi mampu maupun tidak). Self control ini bisa bagus kalau self motivationnya juga baik.
Salah satu klien dr.amir adalah seorang wanita eksekutif muda yang kaya, pernah menginginkan sebuah gaun dengan harga jutaan rupiah dan sudah dicari ke beberapa negara. Ternyata malah ketemu di salah satu mall jakarta dan hanya tinggal satu2nya. Saat akan membayar, dicegah oleh dr.amir agar sang klien belajar self control. meski mampu secara finansial, tapi ini bisa jadi terapi efektif untuk berlatih self control.
Saat itu saya tanya tentang tsabita yang sangat sensitif pada makanan halal. Selalu memastikan ada logo halal pada kemasan makanan yang akan dibeli dan tak segan menolak pemberian orang lain yang tidak berlogo halal MUI. Apakah ini masuk kategori latihan self control? bisa jadi ini masuk kategori, tapi perlu dilatih dengan hal lain yang lebih kuat kata dr amir. Karena memastikan kehalalan adalah kewajiban. Latih anak pada kondisi yang boleh mereka lakukan dan bisa, namun kita tahan melakukannya. Ilustrasi lebih detail bisa kita search di youtube dg keyword : the marshmallow test.
Saat ikut seminar sebelum ikut training, dr. Amir memaparkan perbedaan anak penurut vs anak taat. Kebanyakan orang tua mengharapkan memiliki anak2 yang penurut. Padahal anak penurut sebenarnya tidak baik. Anak menurut bisa jadi karena ia takut pada kita orang tuanya. Alhasil, seandainya si orang tua tak bersamanya, bisa jadi ia akan melanggarnya. Berbeda dengan anak taat krn paham dg baik knp peraturan tsb dibuat. Jadi meskipun tanpa pengawasan tetap sesuai aturan. Dengan neuro parenting ini diharapkan kita bisa menghasilkn anak2 yang taat.
❤ 4. Punya ketrampilan mengambil keputusan.
Yang berperan disini adalah PFC (akan dijelaskan kemudian secara detail) Misal anak bisa memilih mau pakai baju mana, mau belajar apa, bisa menjelaskan kenapa lebih suka warna biru daripada merah, misalnya.
❤ 5. Punya ketrampilan motorik (fisik)
Misal baik tumbuh kembangnya, tidak mudah sakit, bisa memilih mana makanan yg baik untuk kesehatan, sadar untuk mejaga kesehatan jantung dsb
5⃣ Bagaimana sih gambaran sederhana otak manusia?
Otak manusia itu seperti alam semesta. Ada gunung, ada sungai, ada pohon dan sebagainya. Meski beratnya hanya 1,5 kg, namun jika direntangkan, luasnya bisa setengah lapangan bola.
Otak Einstein sendiri beratnya hanya 1,3 kg. Jadi dulu saat einstein meninggal, ada seorang ilmuwan yang mencuri otaknya untuk diteliti. Meski lebih ringan dari otak manusia pada umumnya, namun hubungan antar neuronnya (sinaps) sangat banyak. Dan inilah yang menjadi kunci kejeniusan seorang Einstein. Meski diganjar harus mendekam di penjara selama 3 bulan atas perbuatannya, tapi akhirnya sang ilmuwan ini mendapatkan hadiah nobel atas penelitiannya.
Otak bayi yang baru lahir terdiri dari 100 Milyar neuron !
Pada anak usia 0-3 tahun, 1 neuron mampu menyambung (sinaps) ke 15 ribu neuron lain. Usia 3-13 tahun, 1 neuron bisa menyambung ke 10 ribu neuron lain. Otak anak2 bekerja 5X lebih banyak dari orang dewasa.
Ini tentu menjadi informasi berharga pada kita agar bisa mengoptimalkan rentang usia 0-13 tahun untuk mengoptimalkan terbangunnya sinaps yang lebih banyak pada otak ananda.
*6⃣ KUALITAS NEURON DITENTUKAN OLEH APA SAJA ?*
🍎 1. Gizi atau nutrisi.
Proses pembentukan otak paling pesat terjadi pada waktu ibu hamil. Oleh karena itu diharapkan selama hamil, ibu mengkonsumsi makanan bergizi yg menunjang pertumbuhan otak. Misal mengandung asam folat seperti minyak ikan, brokoli dll. Lebih detail bisa searching di google dengan keyword : makanan ibu hamil untuk perkembangan otak janin
🎪2. Pengalaman.
Dalam usia 0-13 tahun, neuron berkembang dengan sangat cepat. Maka pastikan kita memberi banyak pengalaman pada ananda. Sering2 belanja pengalaman. Misal dg membawa ananda ke taman, pantai, kebun bintang, bengkel, pasar, termasuk memperkenalkan dengan beragam profesi (tour the tallent). Berkunjung ke dokter yg sukses dan bahagia, belajar ke petani yang sukses dan bahagia, dsb.
💕 3. Stimulan emosi.
latih anak untuk mengenal macam2 emosi.
Emosi sendiri ada 5: cinta/bahagia, marah, takut, sedih, jengkel/jijik. Kalau diinget-inget mirip seperti film kartun berjudul inside out. Yang coba kami lakukan di rumah dengan ngobrol bersama anak2 untuk mengenalkan emosi. Kenapa koq nangis? Adek sedih atau marah ?
Kuraang lebih begitu.
Setelah anak paham macam2 emosi, maka kita mulai mengenalkan untuk menghitung level emosi yang dirasakan, agar ortu tau bagaimana mensikapi emosi yang dirasakan anak, apakah perlu bantuan ortu atau tidak. contoh yang diberikan waktu itu adalah pengalaman dr.Amir ketika mnghadapi anak nya yg marah karena kesulitan menambah angin pada bola basketnya. Pertama beliau mengkomunikasikan kpd anak “adik lg marah? Berapa level marahnya?” kemudian di jawab sang anak “iya adik lg marah,level 3” nah karena masih dlm level 3 maka oleh dr.amir cukup dibiarkan, krn marah yang perlu dibantu jika sudah level 5 s.d 10. Dan ternyata benar setelah bbrp saat si anak sudah kembali ke rumahnya dengan bola yang terpompa sempurna berkat bantuan temannya yang lebih besar.
Jujur kami belum bisa praktek poin mengenalkan level emosi ini, karena pembahasan detail memang khusus dibahas pada modul pelatihan berikutnya dan itu artinya harus bayar 7 digit lagi hehehe. Mohon doanya moga pas ada trainingnya pas Allah berikan kelapangan rizki untuk belajar.
💡4. Rangsangan rasio.
Cobalah memberikan tantangan yg baru. Misal saat main puzzle, naikkan level kesulitannya secara perlahan. Kenalkan juga dengan konsep pemahaman soal sebab akibat dlm peristiwa sehari2. Misal saat itu kami pernah bawa anak2 ke tempat pembuangan akhir, kami ajak mereka belajar tentang membuang sampah dan akan berakibat apa jika lalai.
💪🏻 5. Latihan fisik.
masih ingat 3 bagian otak yang menentukan kecerdasan pada bahasan di atas bukan? Nah ada 3 olah raga yang bisa menstimulus 3 bagian otak tersebut.
🏊🏻 Pertama berenang. Aktifitas ini mampu melatih batang otak yang kita tahu salah satu fungsinya adalah membentuk kecerdasan motorik. Saat masuk ke dalam air, sebenarnya melatih koordinasi bbrp bagian tubuh kita. Kalau anaknya takut air gimana? Kuncinya adalah pelibatan orang yang paling ia percayai, bisa ayah atu ibunya. Bisa diawali dengan memangku ananda saat tubuh kita basah dg air kolam. Lalu di ajak ke tepi kolam, biarkan kakinya menyentuh air kolam. Baru perlahan diajak masuk dan bermain di dalam kolam. Intinya pelan2 aja jangan dipaksa. Karena kalau dipaksa juga gak baik untuk otaknya. Sistem limbiknya bisa panas.
🏹Kedua, Memanah. Olah raga ini bisa melatih otak bagian Pre Frontal Cotex (PFC) untuk merangsang kecerdasan kognitif. Jika belum memungkinkan memanah, bisa coba basket meskipun tak seefektif latihan memanah dalam melatih PFC. Sekarang di bbrp kota seperti surabaya sudah mulai mudah menemukan tempat latihan memanah, kalau ananda masih kecil gak ada salahnya dibelikan panahan dari plastik yang mudah kita temui di toko2 mainan anak. Bisa juga permainan basket kita modifikasi dengan melempar bola2 kecil ke keranjang sampah untuk anak2 balita. Atau bisa juga kita modifikasi dg permainan2 serupa.
🏇🏻Ketiga, berkuda. Olah raga ini mampu melatih otak bagian sistem limbik yang mengatur kecerdasan emosi. Tentu tak sama saat kita berolah raga dengan melibatkan makhluk hidup lain. Ada keterlibatan emosi di dalamya. Jujur kami juga belum praktek untuk poin ini. Baru renang dan panahan (meski plastik). Moga someday…
Sementara di tulisan kali ini saya hanya sampaikan 6 point dulu. Agar tidak terlalu banyak, mudah dipahami dan bisa segera diaplikasikan. Point2 berikutnya akan saya posting di tulisan berikutnya a.l bagaimana agar kita bisa memperbanyak sambungan neuron (sinaps) yg notabene ini kunci jeniusnya einstein, bagian otak mana saja yang berhubungan dengan pola asuh dan bagaimana menstimulusnya, bagaimana mengontrol emosi dan mengelola marah, mengenal dan mengoptimalkan kerja amigdala – PFC – cinguli – ganglia basalis dsb. Gimana caranya agar anak mudah menerima nasehat dan bagian otak mana yang harus disentuh. Bagaimana agar anak punya kebiasaan baik dan automatically, bagian otak mana yang harus dilatih. Belajar self awarness, focusing skills, patient and persistence, rem emosi (sistem kopling) dsb. Insya allah. Selamat berlatih dengan apa yang sudah dibaca pada tulisan ini. Moga bermanfaat 🙂
Bismillah, mulai menuliskan kembali apa yang saya dapat dari mengikuti training neuroparenting bersama dr.Amir Zuhdi. Beliau adalah Dokter Neuroscience dan founder Neuronesia Community. Belasan tahun fokus belajar tentang otak manusia termasuk di bawah bimbingan seorang dokter dari California. Karena ini adalah hal pertama bagi saya, emak – emak yg biasa riweuh di dapur, ada bbrp hal yg bisa jadi tdk saya pahami secara utuh. Karenanya, di catatan ini saya hanya menuliskan apa yg sekiranya saya paham dan bisa segera diaplikasikan untuk kita dan ananda di rumah. Saya coba tuliskan dalam bentuk point2 dan dengan gaya bahasa saya agar mudah dipahami, setidaknya oleh saya pribadi. Karena bagi saya, dengan menuliskan kembali seperti ini sama saja seperti belajar kembali. Sekalian saya posting di medsos krn sayang kalau training pagi sampai sore dengan investasi 7 digit ini hanya kami yang tahu dan memanfaatkan. Insya allah resume materi trainingnya akan saya bagi dalam 2 atau 3 kali postingan agar nyaman dibaca dan mudah diaplikasikan secara bertahap. Silahkan di share bagi yang merasa tulisan ini bermanfaat. Mohon doanya saja moga menjadi jalan kebaikan bagi kami sekeluarga dan sumber aslinya.
Salam Hangat,
Euis Kurniawati
Bundanya Kakak Tsabita dan Adek Farisah
💝💝💝💝💝💝
NEUROPARENTING PRACTITIONER – NPP (part 1)
1⃣ Apa Latar Belakang ada NPP ?
❗NPP sebenernya muncul karena banyak fenomena ketidakmatangan pengasuhan (immaturity parenting) di masyarakat kita. Jika menjadi dokter ada sekolahnya. Jika menjadi guru ada sekolahnya. Jika menjadi enginer ada sekolahnya. Namun untuk menjadi orang tua belum ada sekolahnya. Padahal menjadi orang tua bukanlah hal yang sederhana. Ini peristiwa peradaban ! Alhasil, pengasuhan pada ananda sering dilakukan asal-asalan. Apa yang dulu kita alami, di copy paste. Apa yang sering kita lihat, langsung dicontoh. Padahal tidak semua benar. Belum tentu semua tepat.
Maka sangat disayangkan saat banyak orang tua yang mudah terbakar emosinya saat anak rewel. Banyak anak menjadi korban kekerasan, baik kekerasan fisik (dipukul, di jewer, dsb) maupun kekerasan verbal (labeling anak nakal, bentakan, hardikan, dsb).
Efek kekerasan ini tidak sederhana efeknya bagi anak terutama jika terjadi pada usia 0 – 13 tahun. Sangat mungkin terjadi Penurunan pertumbuhan neuron (sel saraf yang membangun otak).
PENGASUHAN pada anak itu sebenarnya TERJADI DI WILAYAH NEURON. Mengasuh anak logikanya seperti merajut. Pada usia 0-13 tahun proses tersambungnya neuron2 yg ada di otak terjadi dg sangat cepat. Pengasuhan sendiri adalah proses stimulasi otak anak yang sesuai dengan perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar NPP. Agar bisa tahu bagaimana mengoptimalkan pertumbuhannya dan mewaspadai apa yang bia menghambat bahkan menghancurkannya.
Theodore John Kaczynski. Seorang genius yang pernah dicatat dalam sejarah. Memiliki IQ 145 dan lulus dari Harvard University pada usia 14 tahun. Dan di usia 16 tahun sudah mendapatkan gelar doktornya. Sangat pintar membuat sirkuit bom yang tidak bisa dideteksi. Hingga akhirnya ia memilih keluar dari tempnya mengabdi dan menebar teror bom disana sini. Setelah tertangkap, diteliti, ternyata bagian otaknya yg bernama orbito frontalisnya mengecil dan menyebabkan kematangan emosinya terganggu.
Ada seorang anak di Jakarta yang sangat cerdas. Masa SD hanya dilalui selama 4 tahun, masa SMP 2 tahun dan masa SMA 2 tahun. Langsung diterima di Fakultas Kedokteran. Sangat pintar namun emosinya kurang matang. Setelah ditelusuri penyebabnya ternyata karena sang ortu salah mengasuh dikarenakan belum punya ilmunya. Bahkan sang ayah mendapat predikat ‘ayah jahat’ karena sedikit anak nakal langsung diikat ke meja, di masukkan kamar mandi dsb. Padahal apa yang dilakukan ini adalah duplikasi dr pengasuhan sang kakek. Menyadari apa yang dulu dilakukan salah, sang kakekpun meminta maaf, begitu pula sang ayah. Alhamdulillah si anak cerdas yang menjadi dokter ini, kini juga menekuni belajar neuroscience bidang musik karena bakatnya menjadi musisi. Di bawah bimbingan salah satu profesor, sang dokter fokus belajar not-not musik yang mampu menstimulus neuron. Sang dokter cerdas ini tak lain adalah putra dr.amir zuhdi.
📝Ada beberapa gangguan emosi akibat kesalahan pengasuhan a.l :
✅ Mudah resah dan kesepian,
✅ Minder/murung/tidak bersemangat,
✅ Mudah marah,
✅ Tidak mampu mengendalikan keinginan
✅ Tidak patuh pada aturan.
Jika kita dapati ciri2 ini ada pada ananda, maka kita patut evaluasi, jangan2 memang ada kesalahan yang kia lakukan pada pola pengasuhan yang kita terapkan selama ini ❗
Cerita serupa saya dapatkan di forum parenting yang lain. Sang trainer dari Depok menceritakan dulu ketika ananda masih kecil, bundanya sulit mengontrol emosi. Mudah marah, mudah berteriak. Ternyata hal ini berpengaruh pada kemampuan berbicara anak yg ditengarai ada bagian sel saraf di otaknya yg terputus. Selalu gagap saat bicara. Sampai dewasa dan lulus sma pun pengaruhnya juga belum hilang, jika gagapnya sudah berkurang, saat ini jusru bicaranya sangat cepat dan terkesan seperti oang marah2. Menyadari kesalahan pengasuhan seperti ini, bundapun mempersering meminta maaf pada ananda dan membantunya menerapi bicara. Alhamdulillah ada banyak kemajuan yang layak disyukuri hingga kini ananda mengabdi sebagai seorang ustadz pasca lulus dari pondok pesantren ternama di negri ini.
💝 3 cerita ini menjadi hikmah beharga bagi kita semua. Penting untuk punya bekal menjadi orang tua. Bukan sekedar karena anak adalah buah hati kita, tapi lebih dari itu. Karena anak adalah AMANAH yang mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, HARUS KITA PERTANGGUNGJAWABKAN dihadapanNya. Dan pengetahuan Neuroparenting (pengasuhan berbasis otak) mudah2an bisa menjadi salah satu bekal untuk kita mengantar anak2 menemukan takdir terbaiknya.
2⃣ Apa Fungsi neuro parenting dlm pengasuhan ?
Setidaknya ada 3 fungsi belajar neuroparenting, yaitu :
✅ Untuk membangun sinapsis antar neuron. Bayi yang baru lahir memiliki 100 milyar neuron. Nah sinapsis (hubungan) antar neuron tsb terbangun melalui proses pengasuhan. Dia Akan terus tumbuh sampai usia 22 atau 24 tahun. Semakin banyak sambungan (sinaps), maka makin kreatif, makin banyak ide dan makin pintar.
✅ Memperlancar neurontransmiter dan kelistrikan (proses jalannya informasi antar neuron)
✅ Untuk membentuk MYELIN yaitu lapisan yang menyelubungi saraf manusia. Selain membungkus saraf, myelin ini juga berfungsi untuk mempercepat impuls yang dikirim dari satu saraf ke saraf yang lain. Semakin tebal myelin, bisa dikatakan daya hantar impulsnya semakin cepat. Begitu juga sebaliknya.
Dalam sebuah literatur dan dr penjelasan pak suami yg kerap menyertakan poin ini dalam materi trainingnya,, saya dapati selain brain memory, ada istilah lain yang sangat unik dalam mendeskripsikan bagian tubuh kita. Dia bisa dilatih untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Istilah tersebut adalah muscle memory. Wah??? Apakah otot kita ada memorynya? Yup, karena otot sendiri bisa belajar untuk meningkatkan performanya. Dalam bahasa yang lebih mendalam, myelin inilah yang dikenal dengan muscle memory.
Myelin akan terlatih dengan baik dan akan memberikan respon yang cepat dalam menyikapi perubahan keadaan jika senantiasa selalu dilatih. Seperti atlet yang tak henti-hentinya melatih tubuhnya agar bisa menjadi yang terbaik dalam sebuah kejuaraan. Berlatihnya seorang atlet merupakan proses pembentukan myelin agar semakin hebat dan semakin gesit dalam menghadapi lawan.
3⃣ Apa GOAL belajar NPP?
Agar anak-anak kita CERDAS. Ada 3 kecerdasan yang menjadi goal NPP
📝 Cerdas Kognitif (bersifat keilmuan, kemampuan berpikir) ~ Masuk wilayah bagian otak yang bernama Pre Frontal Cortex (PFC)
📝 Cerdas Emosi ~ Masuk wilayah otak yang bernama Sistem Limbik
📝 Cerdas Motorik ~ Masuk wilayah otak yang bernama Batang Otak (Reptilian Brain)
*4⃣ APA INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR NEURO PARENTING?*
Goal belajar NPP adalah menghasilkan anak yang cerdas dan memiliki 5 sklll sebagai indikator, yaitu :
❤ 1. Punya kemampuan dlm mengkalkulasi.
Bukan sekedar menghitung angka melainkan juga dalam hal menghitung baik buruk, menganalisa baik atau tidak
❤ 2. Punya ketrampilan komunikasi
Misal anak berani menyampaikan masalah apa pun kpd orang tua. Tidak ada kendala komunikasi dengan orang lain disekitarnya.
❤ 3. Punya kemampuan self control dlm kondisi bagaimana pun (baik dlm pengawasan ataupun tidak, baik dalam kondisi mampu maupun tidak). Self control ini bisa bagus kalau self motivationnya juga baik.
Salah satu klien dr.amir adalah seorang wanita eksekutif muda yang kaya, pernah menginginkan sebuah gaun dengan harga jutaan rupiah dan sudah dicari ke beberapa negara. Ternyata malah ketemu di salah satu mall jakarta dan hanya tinggal satu2nya. Saat akan membayar, dicegah oleh dr.amir agar sang klien belajar self control. meski mampu secara finansial, tapi ini bisa jadi terapi efektif untuk berlatih self control.
Saat itu saya tanya tentang tsabita yang sangat sensitif pada makanan halal. Selalu memastikan ada logo halal pada kemasan makanan yang akan dibeli dan tak segan menolak pemberian orang lain yang tidak berlogo halal MUI. Apakah ini masuk kategori latihan self control? bisa jadi ini masuk kategori, tapi perlu dilatih dengan hal lain yang lebih kuat kata dr amir. Karena memastikan kehalalan adalah kewajiban. Latih anak pada kondisi yang boleh mereka lakukan dan bisa, namun kita tahan melakukannya. Ilustrasi lebih detail bisa kita search di youtube dg keyword : the marshmallow test.
Saat ikut seminar sebelum ikut training, dr. Amir memaparkan perbedaan anak penurut vs anak taat. Kebanyakan orang tua mengharapkan memiliki anak2 yang penurut. Padahal anak penurut sebenarnya tidak baik. Anak menurut bisa jadi karena ia takut pada kita orang tuanya. Alhasil, seandainya si orang tua tak bersamanya, bisa jadi ia akan melanggarnya. Berbeda dengan anak taat krn paham dg baik knp peraturan tsb dibuat. Jadi meskipun tanpa pengawasan tetap sesuai aturan. Dengan neuro parenting ini diharapkan kita bisa menghasilkn anak2 yang taat.
❤ 4. Punya ketrampilan mengambil keputusan.
Yang berperan disini adalah PFC (akan dijelaskan kemudian secara detail) Misal anak bisa memilih mau pakai baju mana, mau belajar apa, bisa menjelaskan kenapa lebih suka warna biru daripada merah, misalnya.
❤ 5. Punya ketrampilan motorik (fisik)
Misal baik tumbuh kembangnya, tidak mudah sakit, bisa memilih mana makanan yg baik untuk kesehatan, sadar untuk mejaga kesehatan jantung dsb
5⃣ Bagaimana sih gambaran sederhana otak manusia?
Otak manusia itu seperti alam semesta. Ada gunung, ada sungai, ada pohon dan sebagainya. Meski beratnya hanya 1,5 kg, namun jika direntangkan, luasnya bisa setengah lapangan bola.
Otak Einstein sendiri beratnya hanya 1,3 kg. Jadi dulu saat einstein meninggal, ada seorang ilmuwan yang mencuri otaknya untuk diteliti. Meski lebih ringan dari otak manusia pada umumnya, namun hubungan antar neuronnya (sinaps) sangat banyak. Dan inilah yang menjadi kunci kejeniusan seorang Einstein. Meski diganjar harus mendekam di penjara selama 3 bulan atas perbuatannya, tapi akhirnya sang ilmuwan ini mendapatkan hadiah nobel atas penelitiannya.
Otak bayi yang baru lahir terdiri dari 100 Milyar neuron !
Pada anak usia 0-3 tahun, 1 neuron mampu menyambung (sinaps) ke 15 ribu neuron lain. Usia 3-13 tahun, 1 neuron bisa menyambung ke 10 ribu neuron lain. Otak anak2 bekerja 5X lebih banyak dari orang dewasa.
Ini tentu menjadi informasi berharga pada kita agar bisa mengoptimalkan rentang usia 0-13 tahun untuk mengoptimalkan terbangunnya sinaps yang lebih banyak pada otak ananda.
*6⃣ KUALITAS NEURON DITENTUKAN OLEH APA SAJA ?*
🍎 1. Gizi atau nutrisi.
Proses pembentukan otak paling pesat terjadi pada waktu ibu hamil. Oleh karena itu diharapkan selama hamil, ibu mengkonsumsi makanan bergizi yg menunjang pertumbuhan otak. Misal mengandung asam folat seperti minyak ikan, brokoli dll. Lebih detail bisa searching di google dengan keyword : makanan ibu hamil untuk perkembangan otak janin
🎪2. Pengalaman.
Dalam usia 0-13 tahun, neuron berkembang dengan sangat cepat. Maka pastikan kita memberi banyak pengalaman pada ananda. Sering2 belanja pengalaman. Misal dg membawa ananda ke taman, pantai, kebun bintang, bengkel, pasar, termasuk memperkenalkan dengan beragam profesi (tour the tallent). Berkunjung ke dokter yg sukses dan bahagia, belajar ke petani yang sukses dan bahagia, dsb.
💕 3. Stimulan emosi.
latih anak untuk mengenal macam2 emosi.
Emosi sendiri ada 5: cinta/bahagia, marah, takut, sedih, jengkel/jijik. Kalau diinget-inget mirip seperti film kartun berjudul inside out. Yang coba kami lakukan di rumah dengan ngobrol bersama anak2 untuk mengenalkan emosi. Kenapa koq nangis? Adek sedih atau marah ?
Kuraang lebih begitu.
Setelah anak paham macam2 emosi, maka kita mulai mengenalkan untuk menghitung level emosi yang dirasakan, agar ortu tau bagaimana mensikapi emosi yang dirasakan anak, apakah perlu bantuan ortu atau tidak. contoh yang diberikan waktu itu adalah pengalaman dr.Amir ketika mnghadapi anak nya yg marah karena kesulitan menambah angin pada bola basketnya. Pertama beliau mengkomunikasikan kpd anak “adik lg marah? Berapa level marahnya?” kemudian di jawab sang anak “iya adik lg marah,level 3” nah karena masih dlm level 3 maka oleh dr.amir cukup dibiarkan, krn marah yang perlu dibantu jika sudah level 5 s.d 10. Dan ternyata benar setelah bbrp saat si anak sudah kembali ke rumahnya dengan bola yang terpompa sempurna berkat bantuan temannya yang lebih besar.
Jujur kami belum bisa praktek poin mengenalkan level emosi ini, karena pembahasan detail memang khusus dibahas pada modul pelatihan berikutnya dan itu artinya harus bayar 7 digit lagi hehehe. Mohon doanya moga pas ada trainingnya pas Allah berikan kelapangan rizki untuk belajar.
💡4. Rangsangan rasio.
Cobalah memberikan tantangan yg baru. Misal saat main puzzle, naikkan level kesulitannya secara perlahan. Kenalkan juga dengan konsep pemahaman soal sebab akibat dlm peristiwa sehari2. Misal saat itu kami pernah bawa anak2 ke tempat pembuangan akhir, kami ajak mereka belajar tentang membuang sampah dan akan berakibat apa jika lalai.
💪🏻 5. Latihan fisik.
masih ingat 3 bagian otak yang menentukan kecerdasan pada bahasan di atas bukan? Nah ada 3 olah raga yang bisa menstimulus 3 bagian otak tersebut.
🏊🏻 Pertama berenang. Aktifitas ini mampu melatih batang otak yang kita tahu salah satu fungsinya adalah membentuk kecerdasan motorik. Saat masuk ke dalam air, sebenarnya melatih koordinasi bbrp bagian tubuh kita. Kalau anaknya takut air gimana? Kuncinya adalah pelibatan orang yang paling ia percayai, bisa ayah atu ibunya. Bisa diawali dengan memangku ananda saat tubuh kita basah dg air kolam. Lalu di ajak ke tepi kolam, biarkan kakinya menyentuh air kolam. Baru perlahan diajak masuk dan bermain di dalam kolam. Intinya pelan2 aja jangan dipaksa. Karena kalau dipaksa juga gak baik untuk otaknya. Sistem limbiknya bisa panas.
🏹Kedua, Memanah. Olah raga ini bisa melatih otak bagian Pre Frontal Cotex (PFC) untuk merangsang kecerdasan kognitif. Jika belum memungkinkan memanah, bisa coba basket meskipun tak seefektif latihan memanah dalam melatih PFC. Sekarang di bbrp kota seperti surabaya sudah mulai mudah menemukan tempat latihan memanah, kalau ananda masih kecil gak ada salahnya dibelikan panahan dari plastik yang mudah kita temui di toko2 mainan anak. Bisa juga permainan basket kita modifikasi dengan melempar bola2 kecil ke keranjang sampah untuk anak2 balita. Atau bisa juga kita modifikasi dg permainan2 serupa.
🏇🏻Ketiga, berkuda. Olah raga ini mampu melatih otak bagian sistem limbik yang mengatur kecerdasan emosi. Tentu tak sama saat kita berolah raga dengan melibatkan makhluk hidup lain. Ada keterlibatan emosi di dalamya. Jujur kami juga belum praktek untuk poin ini. Baru renang dan panahan (meski plastik). Moga someday…
Sementara di tulisan kali ini saya hanya sampaikan 6 point dulu. Agar tidak terlalu banyak, mudah dipahami dan bisa segera diaplikasikan. Point2 berikutnya akan saya posting di tulisan berikutnya a.l bagaimana agar kita bisa memperbanyak sambungan neuron (sinaps) yg notabene ini kunci jeniusnya einstein, bagian otak mana saja yang berhubungan dengan pola asuh dan bagaimana menstimulusnya, bagaimana mengontrol emosi dan mengelola marah, mengenal dan mengoptimalkan kerja amigdala – PFC – cinguli – ganglia basalis dsb. Gimana caranya agar anak mudah menerima nasehat dan bagian otak mana yang harus disentuh. Bagaimana agar anak punya kebiasaan baik dan automatically, bagian otak mana yang harus dilatih. Belajar self awarness, focusing skills, patient and persistence, rem emosi (sistem kopling) dsb. Insya allah. Selamat berlatih dengan apa yang sudah dibaca pada tulisan ini. Moga bermanfaat 🙂
NeuroParenting, Metode Pengasuhan Anak Berbasis Otak
Neuroparenting, dikenalkan tahun 2008 oleh dr. Amir Zuhdi, seorang dokter yang menyenangi bidang otak atau neuroscience. Pada awalnya dikenal dengan istilah Neuroscience For Parenting. Agar lebih mudah diingat, disingkat menjadi NeuroParenting. Jadi NeuroParenting adalah istilah yang dipopulerkan oleh dokter Amir untuk menamai bagaimana cara beliau menerapkan pengasuhan anak sesuai tumbuh kembang otak anak.
Dengan mengacu kepada tahapan tumbuh kembang otak anak, progres pengasuhan tidak lagi abstrak melainkan menjadi nyata atau jelas.
Seperti kenapa bayi dianjurkan untuk mendengarkan murotal ? Jawabannya karena sel otak pendengaranlah yang tumbuh pertama kali dari panca indera pada bayi baru lahir. Ma syaa Allah..
Ada 9 otak asuh yang bisa memandu kita dalam mengasuh anak. Dan ilmu neuroparenting ini lebih memfokuskan bagaimana pengasuhan anak yang benar dengan berbasis pada tahapan perkembangan otak. Neuroparenting lebih focus diterapkan pada usia anak 0-14 tahun, karena pada usia ini otak anak berkembang mencapai 95%. Pada usia ini juga merupakan usia pembentukan dasar-dasar karakter kepemimpinan pada anak yang kuat.
Kita sebagai orangtua pastinya bercita-cita ingin menerapkan pola asuh yang baik pada anak-anak. Tujuan utama pengasuhan adalah kepemimpinan anak atau khalifah fiil Ard, dengan 3 ( tiga ) karakter utamanya yaitu tangguh, cerdas dan berakhlak mulia. Tujuan tersebut insyaAllah dapat tercapai dengan melakukan 3 (tiga) langkah pengasuhan yaitu :
1. Mengasah 9 otak asuh (neuroscience)
2. Melibatkan pikiran dan perilaku orangtua (nurturing)
3. Melakukan bimbingan anak untuk menemukan kehebatan anak (coaching for child)
بسم الله الرحمن الرحيم
❤PANTESAN JAMINANNYA SYURGA❤
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🌹Memilih DIAM saat Suami Angkat Suara itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih TAAT saat Suami Memberi Keputusan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih SABAR saat Suami Banyak Kekurangan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih BERLEMAH LEMBUT saat Mendengarkan Suami Berkata Dengan Suara Tinggi itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih SETIA saat Suami Diterpa Ujian itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih TEGAR saat Suami Khilaf Berlaku Kasar itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENDO'AKAN saat Suami Berada Dalam Kedzaliman itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MEMAAFKAN saat Suami Ada Dalam Kesalahan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENENANGKAN daripada Memenangkan saat Suami Mendebat itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih AMANAH saat Suami Menitip Harta itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENJAGA KEHORMATAN saat Suami Tidak Ada Dirumah itu TIDAK MUDAH.
🌹❤🌹
Masyaa Allaah💍
Tahukah Balasan Ke-TIDAK MUDAH-an itu Wahai Wanita Shalihah?
Kalian adalah RATU BIDADARI SYURGA💦
Keadaan Wanita Beriman yang Berada Di Syurga Lebih Utama Dari Keadaan Para Bidadari.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
بارك الله فيكم
❤PANTESAN JAMINANNYA SYURGA❤
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🌹Memilih DIAM saat Suami Angkat Suara itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih TAAT saat Suami Memberi Keputusan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih SABAR saat Suami Banyak Kekurangan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih BERLEMAH LEMBUT saat Mendengarkan Suami Berkata Dengan Suara Tinggi itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih SETIA saat Suami Diterpa Ujian itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih TEGAR saat Suami Khilaf Berlaku Kasar itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENDO'AKAN saat Suami Berada Dalam Kedzaliman itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MEMAAFKAN saat Suami Ada Dalam Kesalahan itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENENANGKAN daripada Memenangkan saat Suami Mendebat itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih AMANAH saat Suami Menitip Harta itu TIDAK MUDAH.
🌹Memilih MENJAGA KEHORMATAN saat Suami Tidak Ada Dirumah itu TIDAK MUDAH.
🌹❤🌹
Masyaa Allaah💍
Tahukah Balasan Ke-TIDAK MUDAH-an itu Wahai Wanita Shalihah?
Kalian adalah RATU BIDADARI SYURGA💦
Keadaan Wanita Beriman yang Berada Di Syurga Lebih Utama Dari Keadaan Para Bidadari.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
بارك الله فيكم
🔰 *KONDISI ORANG YANG TAAT*
🍃🍂🍃🍂🍃
▪Berkata Asy Syeikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah:
« أهل الطاعة عندهم استقرار وعندهم طمأنينة ، ولو كان الواحد منهم فقيرا ، فإنّ الله يعطيه سعة بال وقناعة ».
Orang yang taat mereka memiliki ketenangan, dan mereka memiliki ketentraman, walaupun mungkin salah satu dari mereka adalah orang yang fakir, namun Allah Azza wa Jalla memberikan kepadanya luasnya keadaan serta qona'ah (merasa cukup).
________
📘 Tafsir Surah Al Maidah (2/90).
============
✍🏻 *Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy* _hafizhahullah._
——————————————————
🍃🍂🍃🍂🍃
▪Berkata Asy Syeikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah:
« أهل الطاعة عندهم استقرار وعندهم طمأنينة ، ولو كان الواحد منهم فقيرا ، فإنّ الله يعطيه سعة بال وقناعة ».
Orang yang taat mereka memiliki ketenangan, dan mereka memiliki ketentraman, walaupun mungkin salah satu dari mereka adalah orang yang fakir, namun Allah Azza wa Jalla memberikan kepadanya luasnya keadaan serta qona'ah (merasa cukup).
________
📘 Tafsir Surah Al Maidah (2/90).
============
✍🏻 *Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy* _hafizhahullah._
——————————————————
HSI Pembatal Keislaman 33
Nawaqidhul Islam:
■ *Nawāqidhul Islām*
■ *Halaqah 33 | PENJELASAN PEMBATAL KEISLAMAN KETUJUH IV*
📀 _link audio_
══════❁﷽❁══════
Bukan hanya mengamalkan bahkan mengajarkan kepada orang lain sihir, ini termasuk bentuk kekufuran, karena Allāh mengatakan :
يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ
يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ
[Surat Al-Baqarah 102]
Dan apa yang telah diturunkan kepada dua orang Malaikat di Babil yaitu Harut & Marut
Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengutus Harut & juga Marut sebagai fitnah /sebagai ujian bagi manusia, menurunkan kepada keduanya sihir.
وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ
Dan tidaklah keduanya mengajarkan kepada orang lain sihir tersebut kecuali setelah memberikan nasihat
Memberikan nasihat, berkata kepada orang yang mau diajari
فَلَا تَكْفُرْ ۖ
وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ
Dan tidaklah keduanya mengajarkan kepada orang lain sihir tersebut kecuali setelah memberikan nasihat
Memberikan nasihat, berkata kepada orang yang mau diajari
فَلَا تَكْفُرْ ۖ
Janganlah engkau kufur
Kami ini hanyalah fitnah / kami ini hanyalah ujian, Allāh Subhānahu wa Ta’āla menurunkan kami sebagai ujian bagi kalian, kami mengajarkan sihir tetapi janganlah kalian amalkan
فَلَا تَكْفُرْ ۖ
Menunjukkan bahwasanya mengamalkan sihir ini adalah kekufuran
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ
Maka manusia mempelai dari keduanya (yaitu Harut & Marut) apa yang bisa memisahkan antara seseorang dengan istrinya
Dan ini menunjukkan bahwasanya sihir ini adalah hakiki & dia ada & kita harus meyakini bahwasanya sihir itu ada, Diantara dalilnya adalah Allāh berfirman
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ
Dan ini menunjukkan bahwasanya sihir ini adalah hakiki & dia ada & kita harus meyakini bahwasanya sihir itu ada, Diantara dalilnya adalah Allāh berfirman
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ
Bisa memisahkan antara seseorang dengan istrinya
karena sebagian ada yang mengingkari adanya sihir /tidak percaya dengan adanya sihir. Sihir adalah hakiki & bisa memudhoroti dengan ijin Allāh Subhānahu wa Ta’āla
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ
Dan mereka tidak bisa memudhoroti seseorang dengan sihir tersebut kecuali dengan ijin dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Semuanya dengan ijin dari Allāh & Ijin dari Allāh tidak menunjukkan bahwasanya Allāh ridha dengan perbuatan tersebut, disana ada iradah syar’iyah & iradah Kauniah.
Iradah Kauniah adalah kehendak Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan tetapi tidak berkaitan dengan mahabbah. Dikehendaki oleh Allāh belum tentu di cintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, adanya syaitan, adanya maksiat, adanya kesyirikan adalah dengan kehendak Allāh tetapi tidak Allāh cintai.
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
[QS Yasin 82]
Sesunggunya urusan Allāh /perkara Allāh apabila menginginkan sesuatu hanyalah dengan mengatakan “كُنْ” jadilah ” فَيَكُونُ” maka jadilah sesuatu tersebut.
Dan disini ada Iradah syar’iyah yaitu kehendak Allāh yg berkaitan dengan mahabbah & juga kecintaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Seperti Allāh Subhānahu wa Ta’āla menurunkan syariat memerintahkan manusia beriman maka ini adalah kehendak Allāh & keinginan Allāh yang syar’iyah yang berkaitan dengan kecintaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dan disini ada Iradah syar’iyah yaitu kehendak Allāh yg berkaitan dengan mahabbah & juga kecintaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Seperti Allāh Subhānahu wa Ta’āla menurunkan syariat memerintahkan manusia beriman maka ini adalah kehendak Allāh & keinginan Allāh yang syar’iyah yang berkaitan dengan kecintaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
_*Abdullāh Roy*_
_Di kota Al-Madīnah_
Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*
Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*
═══════ ❁ ❁ ═══════
💐``AKHLAK DAN NASEHAT KELUARGA DAN WANITA
```
Muslimah, Tetap Produktif di Rumah
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya. Wa ba’du.
Agar muslimah tetap produktif di rumah, ia bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini:
1. Bertaqwa kepada Allah dan mengharapkan keberkahan di setiap aktivitas.
Kunci produktivitas adalah keberkahan waktu dan tidak melakukan aktivitas yang sia-sia. Ruang gerak bisa terbatas, tapi jalan mendapatkan pahala Allah terbuka sangat luas dengan porsi yang sama bagi muslim maupun muslimah.
Bagi muslimah yang menetap di rumah karena ketaqwaannya kepada Allah Ta’ala tentu sudah mendapatkan balasan di sisi Allah karena niatnya untuk ketaatan. Luruskan niat dan jujur kepada Allah bahwa kita memang ingin pengoptimalkan waktu untuk kebaikan.
Dimanapun kita berada, mintalah keberkahan kepada Allah untuk setiap aktivitas. Diantara tanda keberkahan waktu adalah Allah jauhkan kita dari aktivitas yang sia-sia.
Ibnu ‘Aqil al-Hanbali rahimahullaah menuturkan :
“Saya persingkat waktu makan saya sesingkat mungkin sehingga saya lebih memilih kue basah daripada roti tawar kering karena antara keduanya ada perbedaan waktu dalam mengunyahnya, hal tersebut saya lakukan untuk mendapatkan waktu yang lebih untuk menelaah dan menulis ilmu yang belum saya dapatkan.” (Dzail Thabaqat Al-Hanabilah, Ibnu Rajab Al-Hanbali)
2. Senantiasa memperbanyak dzikir.
Muslimah yang tinggal di rumah sering berhadapan dengan berbagai pekerjaan rumah. Kadang muslimah merasa amat lelah dan bosan. Salah satu obat mujarabnya adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah. Dzikir akan menyejukkan hati dan mendatangkan ketenangan.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’du : 28)
3. Menyibukkan diri dengan ilmu.
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Dengan mudahnya akses belajar saat ini, muslimah bisa menuntut ilmu di rumahnya. Ia bisa belajar melalui rekaman kajian, membaca buku-buku bermanfaat dan mengkajinya.
Sebagian muslimah lalai dari kesungguhan menuntut ilmu, sehingga kita dapati muslimah yang semangat beramal tanpa ilmu. Ia menyangka telah mendekatkan diri kepada Allah, padahal amalnya jauh dari apa yang Allah perintahkan melalui Rasul-Nya.
Banyak muslimah yang lalai dari mempelajari hukum-hukum yang khusus untuk dirinya seperti tatacara berhijab yang sesuai syariat, hukum seputar haid, istihadhoh dan nifas, adab berinteraksi dengan non-mahram, dll.
4. Memiliki aktivitas bermanfaat yang digemari.
Cobalah miliki hobi yang positif yang dilakukan di rumah sehingga muslimah merasa bermanfaat dan tidak bosan.
Misalnya menulis, membaca dan menelaah buku, menjahit, berkebun, mengajar, dll.
Tentu waktu dan porsinya disesuikan dengan keluangan setiap muslimah dan tidak mengganggu kewajibannya kepada Allah, Rasul-Nya, suami maupun keluarganya.
5. Mendidik anak-anak.
Rumah adalah madrasah pertama setiap manusia. Wanita dengan perannya sebagai ibu akan menjadi guru pertama untuk anak-anaknya. Seorang ibu yang sadar akan peran dan pengaruhnya kepada anak-anaknya akan berusaha membangun pondasi yang kokoh untuk madrasahnya sehingga anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang shalih dan muslih. Anak yang shalih akan menjadi investasi berharga bagi orangtuanya.
Apa yang ia tanamkan kepada anaknya berupa ilmu, adab dan akhlaq mulia akan akan menghasilkan banyak pahala, yaitu pahala mendidik anak, pahala berdakwah dan pahala jariah jika sang anak mengamalkannya.
Mendidik dan merawat buah hati sudah cukup membuat muslimah produktif di dalam rumahnya dengan berbagai aktivitas mendidik dan belajar.
Setiap sudut rumahmu ada pahala
Muslimah menjadi tidak produktif di rumah karena ia merasa sibuk dengan aktivitas yang sia-sia seperti membereskan rumah, menyiapkan makanan, mencuci pakaian keluarganya atau aktivitas lainnya yang terkesan tidak menghasilkan apa-apa.
Padahal, tidak ada kebaikan yang sia-sia di sisi Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah: 7)
Bahkan seorang wanita akan mendapatkan kemuliaan memasuki surga dari pintu manapun yang ia suka, hanya dengan empat syarat yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya :
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Ketika wanita shalat lima waktu, berpuasa ramadhan, menjaga kehormatan kemaluannya, dan taat kepada suaminya, akan dikatakan kepadanya (diakherat kelak) : ‘masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki’” (HR. Ahmad no. 1161 dan Al-Albani rahimahullah mengatakan hasan lighairi)
Kuncinya adalah ikhlas, melakukannya karena Allah Ta’ala. Niatkan setiap aktivitas rumah tangga untuk mendapatkan ridho Allah dengan berbakti kepada orangtua atau suami dan memudahkan urusan mereka.
Semoga para muslimah Allah mudahkan untuk meraih banyak keutamaan di rumahnya.
Wallaahu a’lam
Penulis: Titi Komalasari
Murojaah: Ustadz Ratno, Lc
Artikel Muslimah.or.id
🍃Semoga bermanfaat untuk kita semua.
📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚
```
Muslimah, Tetap Produktif di Rumah
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya. Wa ba’du.
Agar muslimah tetap produktif di rumah, ia bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini:
1. Bertaqwa kepada Allah dan mengharapkan keberkahan di setiap aktivitas.
Kunci produktivitas adalah keberkahan waktu dan tidak melakukan aktivitas yang sia-sia. Ruang gerak bisa terbatas, tapi jalan mendapatkan pahala Allah terbuka sangat luas dengan porsi yang sama bagi muslim maupun muslimah.
Bagi muslimah yang menetap di rumah karena ketaqwaannya kepada Allah Ta’ala tentu sudah mendapatkan balasan di sisi Allah karena niatnya untuk ketaatan. Luruskan niat dan jujur kepada Allah bahwa kita memang ingin pengoptimalkan waktu untuk kebaikan.
Dimanapun kita berada, mintalah keberkahan kepada Allah untuk setiap aktivitas. Diantara tanda keberkahan waktu adalah Allah jauhkan kita dari aktivitas yang sia-sia.
Ibnu ‘Aqil al-Hanbali rahimahullaah menuturkan :
“Saya persingkat waktu makan saya sesingkat mungkin sehingga saya lebih memilih kue basah daripada roti tawar kering karena antara keduanya ada perbedaan waktu dalam mengunyahnya, hal tersebut saya lakukan untuk mendapatkan waktu yang lebih untuk menelaah dan menulis ilmu yang belum saya dapatkan.” (Dzail Thabaqat Al-Hanabilah, Ibnu Rajab Al-Hanbali)
2. Senantiasa memperbanyak dzikir.
Muslimah yang tinggal di rumah sering berhadapan dengan berbagai pekerjaan rumah. Kadang muslimah merasa amat lelah dan bosan. Salah satu obat mujarabnya adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah. Dzikir akan menyejukkan hati dan mendatangkan ketenangan.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’du : 28)
3. Menyibukkan diri dengan ilmu.
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Dengan mudahnya akses belajar saat ini, muslimah bisa menuntut ilmu di rumahnya. Ia bisa belajar melalui rekaman kajian, membaca buku-buku bermanfaat dan mengkajinya.
Sebagian muslimah lalai dari kesungguhan menuntut ilmu, sehingga kita dapati muslimah yang semangat beramal tanpa ilmu. Ia menyangka telah mendekatkan diri kepada Allah, padahal amalnya jauh dari apa yang Allah perintahkan melalui Rasul-Nya.
Banyak muslimah yang lalai dari mempelajari hukum-hukum yang khusus untuk dirinya seperti tatacara berhijab yang sesuai syariat, hukum seputar haid, istihadhoh dan nifas, adab berinteraksi dengan non-mahram, dll.
4. Memiliki aktivitas bermanfaat yang digemari.
Cobalah miliki hobi yang positif yang dilakukan di rumah sehingga muslimah merasa bermanfaat dan tidak bosan.
Misalnya menulis, membaca dan menelaah buku, menjahit, berkebun, mengajar, dll.
Tentu waktu dan porsinya disesuikan dengan keluangan setiap muslimah dan tidak mengganggu kewajibannya kepada Allah, Rasul-Nya, suami maupun keluarganya.
5. Mendidik anak-anak.
Rumah adalah madrasah pertama setiap manusia. Wanita dengan perannya sebagai ibu akan menjadi guru pertama untuk anak-anaknya. Seorang ibu yang sadar akan peran dan pengaruhnya kepada anak-anaknya akan berusaha membangun pondasi yang kokoh untuk madrasahnya sehingga anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang shalih dan muslih. Anak yang shalih akan menjadi investasi berharga bagi orangtuanya.
Apa yang ia tanamkan kepada anaknya berupa ilmu, adab dan akhlaq mulia akan akan menghasilkan banyak pahala, yaitu pahala mendidik anak, pahala berdakwah dan pahala jariah jika sang anak mengamalkannya.
Mendidik dan merawat buah hati sudah cukup membuat muslimah produktif di dalam rumahnya dengan berbagai aktivitas mendidik dan belajar.
Setiap sudut rumahmu ada pahala
Muslimah menjadi tidak produktif di rumah karena ia merasa sibuk dengan aktivitas yang sia-sia seperti membereskan rumah, menyiapkan makanan, mencuci pakaian keluarganya atau aktivitas lainnya yang terkesan tidak menghasilkan apa-apa.
Padahal, tidak ada kebaikan yang sia-sia di sisi Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah: 7)
Bahkan seorang wanita akan mendapatkan kemuliaan memasuki surga dari pintu manapun yang ia suka, hanya dengan empat syarat yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya :
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Ketika wanita shalat lima waktu, berpuasa ramadhan, menjaga kehormatan kemaluannya, dan taat kepada suaminya, akan dikatakan kepadanya (diakherat kelak) : ‘masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki’” (HR. Ahmad no. 1161 dan Al-Albani rahimahullah mengatakan hasan lighairi)
Kuncinya adalah ikhlas, melakukannya karena Allah Ta’ala. Niatkan setiap aktivitas rumah tangga untuk mendapatkan ridho Allah dengan berbakti kepada orangtua atau suami dan memudahkan urusan mereka.
Semoga para muslimah Allah mudahkan untuk meraih banyak keutamaan di rumahnya.
Wallaahu a’lam
Penulis: Titi Komalasari
Murojaah: Ustadz Ratno, Lc
Artikel Muslimah.or.id
🍃Semoga bermanfaat untuk kita semua.
📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚
Subscribe to:
Comments (Atom)
