💎🌷 HUKUM TIDUR SETELAH SHOLAT SHUBUH 🌥💤
❁ https://t.me/MutiaraFaedah
📨 Ada yang bertanya kepada Asy Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz rohimahullah, Bahwa bagi orang yang selesai sholat subuh untuk tidak tidur karena di waktu itu adalah waktu dibagikannya rezeki?
🔹 Beliau rohimahullah menjawab:
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على عبده ورسوله ، نبينا محمد ، وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.
🚫 Ini adalah perkara yang kami tidak ketahui asalnya, dan Pemberi rezeki adalah Allah satu satunya, Dialah Ar-Rozzaq jalla wa alaa, Dialah Allah yang membagikan rezeki kepada para hambanya PADA SETIAP WAKTU, bukan hanya setelah sholat subuh saja!!
🌷 Dialah Allah yang membagikan rezeki pada malam hari, di awal malam, di siang hari, dan di pagi hari, di pertengahannya, di akhirnya dan di setiap waktu subahanahu wa ta'alaa, Dialah Allah yang membagikan rezeki kepada para hambanya dengan perkara dariNya dan TakdirNya, dan apa yang Allah perintahkan dengan sebab sebab dan menganjurkan kepada berbagai macam amalan.
👉 Kami tidak mengetahui bahwa tidur setelah sholat subuh dilarang.
☑ Tetapi seseorang yang duduk beristighfar kepada Allah dan berdzikir kepada Allah maka ini lebih utama.
🌅 Yang mana Nabi shollallahu alaihi wa sallam duduk sampai terbitnya matahari berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala maka ini adalah keutamaan yang besar.
➡ Apabila seseorang duduk,
▪ Berdzikir kepada Allah
▪ Atau mengajarkan ilmu
▪ Atau menyibukkan diri dengan amalan yang lain yang memberikan manfaat kepadanya dan kepada kaum muslimin maka ini lebih baik dari tidur.
↪ Dan barangsiapa yang tidur setelah terbitnya matahari maka ini lebih utama, dan tidak mengapa bagi seseorang untuk tidur setelah sholat subuh.
➡ Tetapi jikalau dia menunda tidurnya sampai terbitnya matahari dan dia duduk,
▪ Berdzikir kepada Allah
▪ Dan beristighfar
▪ Dan mengucapkan tahlil
▪ Atau membaca buku buku ilmu
▪ Atau qiroatul qur'an
▪ Atau pada amalannya yang bermanfaat seperti dia mengurusi kebunnya
▪ Merawat pertaniaanya
▪ Atau di tempat kerja/perusahaannya, maka ini baik.
🌄 Tetapi tidur jika dibutuhkan maka setelah tingginya matahari, yang mana diriwayatkan dari Aisyah rodhiyallahu anha bahwasannya beliau tidur setelah terbitnya matahari, beliau membaca setelah sholat subuh dan apabila telah terbit matahari beliau istirahat, diriwayatkan yang demikian dari beliau rodhiallahu anha.
💡 Alhasil perkaranya longgar alhamdulillah, tetapi ini yang lebih utama yaitu menunda tidur apabila dibutuhkan sampai tingginya matahari, sehingga di pagi harinya dia menyibukkan diri dengan dzikir, membaca ilmu atau pada amalan yang lain yang memberinya manfaat.
🔵 http://www.binbaz.org.sa/node/17551
⚪ Berbagiilmuagama
🖋 Editor : Admin Asysyamil.com
•┈•◎❅❀❦❖🌷🌻💎🌻🌷❖❦❀❅◎•┈•
📮 CHANNEL MUTIARA FAEDAH
🌐 Telegram https://t.me/MutiaraFaedah
🔄 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🛰 Android app : https://goo.gl/ozGo2Q
🌍 Website : https://asysyamil.com
💠 FB : goo.gl/QmYFwl
📱 WA : 082369896570 Admin
◎❅❀🌷 Khusus Muslimah 🌷❀❅◎
( Untuk join grup silahkan kirim pesan via WA format : Daftar/Nama/Kota Domisili )
🌷 "Berbagi Faedah Bertabur Hikmah"🌷
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, March 28, 2018
Ilmu Qiroat
Pertanyaannya :
Bismillah
Semoga Allah senantiasa menjaga Ustadz Dan Keluarga ..Aamiin Allahuma Aamiin
Mohon maaf jika Sudah pernah diterangkan oleh Ustadz karena Ana masih awam sekali dg ilmu qiroat Dan baru tahu ketika belajar tahsin dg Ustadz ..
Afwan ada yg ingin Saya tanyakan Ustadz ..
*Apakah benar asal usul perbedaan qiroat dalam Alquran antara lain karena perbedaan bentuk tashrif (perubahan kata) dalam Al-Quran setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam wafat karena perbedaan cara baca di suatu daerah tertentu ?*
*atau apakah memang perbedaan itu sudah ada sejak Nabi masih hidup?*
Mohon penjelasannya ya Ustadz
Syukron jazakallahu khoiron
Barakallahu fiikum
Jawabannya :
bangsa arab dahulu mmpunyai berbagai lahjah ( dialek ) yang beragam antara satu kabilah dan kabilah yang lain, baik dari segi intonasi, bunyi maupun hurufnya, namun bahasa quraisy mempynyai kelebihan dan keistimewaan sendiri, dan lebih tinggi daripada bahasa dan dialek yang lain.
oleh karena perbedaan dan keragaman dialek dialek bangsa arab tersebut, maka al quran yang diwahyukan Allah kdp nabi muhammad akan menjadi sempurna kemukjzatannya apabila ia dapat menampubg berbagai dialek dan macam macam cara membaca, menghafal dan memahaminya.
perbedaan tersebut tidak hanya dalam bentuk tashrif saja, tp banyak faktor. dan keberagaman bacaan tersebut sudah mantap pada zaman nabi.
hadis hadis tentang sab'atul huruf ( tentang variasi bacaan ) sangat banyak yang meriwayatkan. arti dari sab'atu huruf menurut imam abu al fadl Ar Razzi tujuh wajah atau tujuh bentuk :
1. perbedaan bentuk isim ( mufrod, mutsanna atau jama' ). seprti lafadz لامنتهم ada yang membaca م nya saja yang panjang ada juga yang membaca م dan ن nya di baca panjang. tapi bentuk rosm nya sama.
2. perbedaan bentuk Fi'il ( madhi, mudhori', amar ) seprti. ربنا بعد ( robbana baa 'ada ) ada yang membaca robbana baa'id.
3. perbedaan bentuk i'rob ( nashab, rofa', jarr atau jazam) seperti cobtoh. وارجلكم ada yang membaca wa arjulakum ada juga yang membaca wa arjulikum.
4. perbedaan bentuk Naqis dan Ziyadah. seprti قالوااتخذ dan وقالوااتخذ
5. perbedaan bentuk taqdim dan ta'khir. contoh فيقتلون ويقتلون
6. perbedaan bentuk Tabdil ( pergantian huruf atau kata ). serti ننشزها huruf zay nya di ganti dengan ro jadi ننشرها
7. perbedaan dialek ( lahzah ) seperti imalah, taqliil, idghhom, idzhar dan lain lain..
wallahu a'alam..
lebih jelas lagi saat pertemuan ya jawabnya. 🙏
wajib di imani, hadis tentang sabatu ahruf semuanya mutawatir.
Pertanyaannya :
Bismillah
Semoga Allah senantiasa menjaga Ustadz Dan Keluarga ..Aamiin Allahuma Aamiin
Mohon maaf jika Sudah pernah diterangkan oleh Ustadz karena Ana masih awam sekali dg ilmu qiroat Dan baru tahu ketika belajar tahsin dg Ustadz ..
Afwan ada yg ingin Saya tanyakan Ustadz ..
*Apakah benar asal usul perbedaan qiroat dalam Alquran antara lain karena perbedaan bentuk tashrif (perubahan kata) dalam Al-Quran setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam wafat karena perbedaan cara baca di suatu daerah tertentu ?*
*atau apakah memang perbedaan itu sudah ada sejak Nabi masih hidup?*
Mohon penjelasannya ya Ustadz
Syukron jazakallahu khoiron
Barakallahu fiikum
Jawabannya :
bangsa arab dahulu mmpunyai berbagai lahjah ( dialek ) yang beragam antara satu kabilah dan kabilah yang lain, baik dari segi intonasi, bunyi maupun hurufnya, namun bahasa quraisy mempynyai kelebihan dan keistimewaan sendiri, dan lebih tinggi daripada bahasa dan dialek yang lain.
oleh karena perbedaan dan keragaman dialek dialek bangsa arab tersebut, maka al quran yang diwahyukan Allah kdp nabi muhammad akan menjadi sempurna kemukjzatannya apabila ia dapat menampubg berbagai dialek dan macam macam cara membaca, menghafal dan memahaminya.
perbedaan tersebut tidak hanya dalam bentuk tashrif saja, tp banyak faktor. dan keberagaman bacaan tersebut sudah mantap pada zaman nabi.
hadis hadis tentang sab'atul huruf ( tentang variasi bacaan ) sangat banyak yang meriwayatkan. arti dari sab'atu huruf menurut imam abu al fadl Ar Razzi tujuh wajah atau tujuh bentuk :
1. perbedaan bentuk isim ( mufrod, mutsanna atau jama' ). seprti lafadz لامنتهم ada yang membaca م nya saja yang panjang ada juga yang membaca م dan ن nya di baca panjang. tapi bentuk rosm nya sama.
2. perbedaan bentuk Fi'il ( madhi, mudhori', amar ) seprti. ربنا بعد ( robbana baa 'ada ) ada yang membaca robbana baa'id.
3. perbedaan bentuk i'rob ( nashab, rofa', jarr atau jazam) seperti cobtoh. وارجلكم ada yang membaca wa arjulakum ada juga yang membaca wa arjulikum.
4. perbedaan bentuk Naqis dan Ziyadah. seprti قالوااتخذ dan وقالوااتخذ
5. perbedaan bentuk taqdim dan ta'khir. contoh فيقتلون ويقتلون
6. perbedaan bentuk Tabdil ( pergantian huruf atau kata ). serti ننشزها huruf zay nya di ganti dengan ro jadi ننشرها
7. perbedaan dialek ( lahzah ) seperti imalah, taqliil, idghhom, idzhar dan lain lain..
wallahu a'alam..
lebih jelas lagi saat pertemuan ya jawabnya. 🙏
wajib di imani, hadis tentang sabatu ahruf semuanya mutawatir.
Subscribe to:
Comments (Atom)