Berikut Ini Ringkasan Petunjuk Amalan Bagi Orang Yang Sudah Tua:
1. Lebih memperhatikan amalan-amalan wajib. Sebab, ibadah-ibadab yang bersifat wajib (fardhu) merupakan kewajiban yang bersifat individual yang harus ditegakkan sendiri-sendiri oleh setiap Muslim dan Muslimah hingga ajal datang. Selain itu, amal-amal wajib adalah amalan yang paling dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla .
2. Menghindari hal-hal yang diharamkan oleh syariat.
3. Menambah amalan-amalan sunnah.
4. Banyak bertahmid, membaca istighfar dan bertaubat.
5. Bersedekah.
6. Memperbanyak amal-amal ringan, tapi berpahala besar, seperti berdzikir dan membaca shalawat.
7. Rutin membaca dzikir pagi dan sore, membaca dzikir pagi dan sore ditekankan di sini, karena secara umum itu merupakan rutininas Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apalagi, banyak keutamaan yang termuat dalam dzikir pagi dan sore, di antaranya: terhindar dari godaan setan, amalan ringan berpahala besar, husnul khâtimah, memperoleh syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan lain-lain
8. Tetap aktif dalam thalabul ilmi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَعْذَرَ اللهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً
Allâh tidak akan menerima argumen kepada seseorang yang Allâh tunda ajalnya hingga mencapai 60 tahun [HR. Al-Bukhâri no.641]
“Bila seseorang dipanjangkan usianya hingga 60 tahun, sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla telah menegakkah hujjah atas dirinya dan menolak adanya alasan-alasan. Sebab dalam kurung waktu 60 tahun seseorang dipanjangkan usianya selama itu, ia dapat mengetahui ayat-ayat Allâh, apalagi bila seseorang hidup di negeri Islam. Tidak diragukan lagi, masa yang panjang ini menyebabkan seseorang tidak punya alasan lagi untuk membela diri bila berjumpa dengan Allâh Azza wa Jalla “.
Maka, dengan tetap menghadiri majlis ilmu, ia bisa mengejar ketinggalan bila di masa mudanya acuh tak acuh dengan ilmu dan amal shaleh. Ilmunya menjadi bertambah dan otomatis ada kesempatan untuk mengamalkan ibadah-ibadah tertentu yang belum diketahui sebelumnya. Dan jika ajal dating kepadanya, ia dalam keadaan yang lebih baik, berada di majlis ilmu, mengulang-ulang ilmu atau mengamalkan ilmu.
9. Rutin membaca Al-Qur`ân dan mentadaburinya, membaca Al-Qur`ân menjadi salah satu lumbung pahala bagi orang yang rutin membacanya. Selain itu, kandungan Al-Qur`ân yang ia renungi akan meningkatkan keimanannya terhadap kebesaran Allâh Azza wa Jalla.
10. Berpesan kepada anak-anak dan keturunan agar menjadi shaleh dan shalehah, gemar mendoakan orang tua baik saat masih hidup atau setelah meninggal, dan membantu mentalqin orang tua ketika akan meninggal. Wallâhu a’lam.
Demikianlah uraian ringkas tentang menyikapi masa tua yang akan mendatangi setiap manusia. Intinya, dengan mengisi masa tua dengan amal-amal shaleh dan menjalin kedekatan yang lebih intens dengan Allâh Azza wa Jalla , bukan dengan lari dari kenyataan yang datang, juga bukan dengan melawannya, karena usaha apapun untuk melawan fase tua hanya akan sia-sia belaka.
SemogaAllâh Azza wa Jalla memberikan taufik kepada kita untuk menggapai cinta dan ridha-Nya dan menutup hidup kita dengan husnulkhâtimah. Amin.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XX/1438H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] Al-Jâmi li AhkâmilQur`ân 15/215.
_______
Footnote
[1] Al-Jâmi li AhkâmilQur`ân 15/215.
[2] Tafsiîul Qur`ânil ‘Azhîm 6/588.
[3] Taisîrul Karîmir Rahmân hlm.644.
[4] Tuhfatul Maudûd, hlm. 178.
[5] Bahjatun Nâzhirîn, Salîm al-Hilâli 1/188.
[6] Marâhilu An-Numuwwi fî Dhauit Tarbiyatil Islâmiyyah Dr. Khâlid Al-Hâzimi, hlm. 58
[7] Syarh Riyâdhis Shâlihîn 1/348.
Read more https://almanhaj.or.id/8268-melawan-masa-tua.html