Tuesday, March 10, 2020

❤️ Dialog Cinta dan Taqarrub 💙

👳‍♀️ Seorang murid berkata:

Guruku..
Aku mendekat kepadaNya, tapi aku tak merasa dekat ..

👳‍♂️ Sang guru menjawab:

Engkau tak kan pernah merasakannya ..

👳‍♀️ Murid pun menangis dan kaget, mengira ia terusir kemudian meminta :

Guru.. Tunjukkan aku jalan .. karena untuk itulah aku bersamamu ..

👳‍♂️ Sang guru berkata :

Teruslah mendekat ..

👳‍♀️ Sang murid heran dan bertanya :

Meski aku tidak merasa dekat ?

👳‍♂️ Sang guru berkata :

Anakku ..
Ada perbedaan antara keyakinanmu bahwa engkau terus mendekat ..
dengan engkau merasa dekat ..

Anakku ..
Yakinlah bahwa tidaklah engkau mendekat kepada Allah sejengkal,
kecuali Allah akan mendekat kepadamu sehasta ..
Dan tidaklah engkau mendekat kepadaNya sehasta,
kecuali Dia akan mendekat kepadamu sepanjang lengan..

Tidaklah engkau berjalan mendatangiNya,
kecuali Dia yang Mahasuci mendatangimu dengan berlari kecil ..

Wahai anakku ..
Allah mendekat kepadamu berkali lipat dari pendekatanmu kepadaNya
Dia mencintaimu ..
Dan tetap membalasmu - meski pendekatanmu sedikit - dengan keagungan pendekatanNya kepadamu..

Wahai anakku..
Tapi engkau tak kan merasa dekat ..
Sebagaimana pemberianNya tak terbatas, maka dekat dariNya pun tak berbatas..
Bagaimanapun engkau mendekat kepadaNya dan Dia mendekat kepadamu,
maka engkau tetap jauh, sejauh-jauhnya dari batas yang memang tidak ada ..
karenanya engkau tak kan merasa dekat..

Perhatikan orang yang mendaki puncak gunung ..
atau orang yang naik pesawat ulang alik ke bulan atau planet lain ..
di mana posisinya dari puncak langit atau akhir semesta..??

Jika ia memandang ke bawah, dan telah merasa tinggi,
ia jatuh dari ketinggian hakiki yang tak kan ia gapai meski ia telah meninggi..

Jika ia terus memandang ke atas ketinggian, ia akan terus naik tinggi..
Seperti itulah keadaan orang yang beriman ..
ia tak kan merasakan dekat bagaimanupun ia mendekat
jika ia telah merasa dekat, justru ia jatuh..

Wahai anakku..
engkau berada di negeri tempat ujian
dan esok (di akhirat) adalah negeri ganjaran
siapa yang menuntut ganjaran sebelum waktunya, sungguh ia telah zalim..

Adakah balasan yang lebih agung daripada semakin mendekatnya cinta❤️😭 ?
dan kelezatan bermunajat 🤲 ??
juga ridhaNya yang Engkau rengkuh ??

Maka jangan engkau ingin merasakannya sekarang..
tapi simpanlah untuk hari pertemuan ..😭😭😭

Dr. Asy-Syarif Hatim bin ‘Arif Al-‘Auni - hafizhahullah
(Penerjemah : Ahmad Sahal Hasan)

https://t.me/sahal_hasan/
https://t.me/sahal_hasan/904

Sumber:
https://t.me/hatimalsharif/844
https://youtu.be/3UOsUuePqA4

🎈 *MEMANFAATKAN WAKTU LUANG DENGAN ANAK*


Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari sebuah metode yang seandainya metode ini tidak kita terapkan dengan baik maka akan bisa berakibat fatal.
🍏 *_Yaitu memanfaatkan waktu luang_*

Apabila kita lihat perilaku anak-anak muda dizaman ini, maka kita akan melihat betapa banyak hal-hal aneh yang mereka kerjakan.

Seperti yang sering kita lihat, apa yang dilakukan oleh anak-anak punk.

Banyak hal-hal aneh bin ajaib yang mereka lakukan.
Ada yang mereka memakai anting di hidung, terkadang memakai anting bahkan di puser, terkadang mereka memakai anting di lidah.
Hal-hal yang mungkin menurut kebanyakan orang sesuatu yang aneh.

Belum lagi kalau kita melihat cara mereka mengolah rambut dan mencukurnya. Ada yang rambutnya mohawk, ada yang dicat warnanya ungu, hijau, orange, dan seterusnya.

Itu sebagian yang dilakukan oleh anak muda. Anak muda yang lain, mereka suka untuk kebut-kebutan. Terkadang kebut-kebutan berbonceng sampai tiga dan empat anak dalam satu motor.

Terkadang mereka juga tawuran antar sesama geng. Entah itu geng motor atau sesama sekolah.

Bahkan ada yang lebih parah dari itu, mereka membuat video pornografi. Tentunya dengan pasangan yang tidak sah. _Na’udzu billah min dzalik_


Kalau kita perhatikan bahwa salah satu yang menyebabkan adanya perilaku-perilaku yang menyedihkan tadi adalah karena banyak diantara mereka *memiliki kekosongan waktu.*
🍏 _Sehingga mereka mencari kegiatan yang menurut mereka bisa digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut._

Namun amat disayangkan ternyata kegiatan yang mereka gunakan untuk mengisi kekosongan waktu itu adalah ternyata kegiatan yang sifatnya negatif atau kegiatan yang jelek.

Dan ketika mereka mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang jelek itu, salah satu pemicunya adalah karena mereka tidak memiliki kegiatan yang sifatnya positif.


▶️ Al Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah, beliau menjelaskan bahwa,
🍏  _ketika manusia tidak memiliki kegiatan positif didalam kehidupannya, maka kehidupannya akan dia isi dengan kegiatan yang negatif._
Itu adalah kaidah kehidupan.

◆ Kalau kita ingin jauh dari sesuatu yang negatif, maka kerjakan yang positif.

◆ Contoh misalnya lisan kita, kenapa banyak orang lisannya digunakan untuk ngerumpi?

◆ Kenapa banyak orang lisannya digunakan untuk ghibah, untuk ngomongin aibnya orang lain?

◆ Kenapa banyak orang lisannya digunakan untuk mencela, mengadu domba, ngomongin sesuatu yang tidak bermanfaat?

Salah satu penyebabnya adalah karena lisannya tidak digunakan untuk hal-hal yang positif.
🍏 *Contohnya* _jarang membaca Al-Qur’an, jarang lisannya digunakan untuk berdzikir, jarang digunakan untuk memberikan nasihat._

Karena lisan ini jarang digunakan untuk kebaikan, akhirnya digunakan untuk keburukan. Sama juga, mata pun demikian.

◆ Kenapa banyak orang yang matanya hari-hari dihabiskan untuk nonton TV, sinetron, film-film India, telenovela dan seterusnya?

◆ Kenapa matanya digunakan untuk hal-hal yang negatif?
Karena dia tidak punya kegiatan positif untuk matanya. Karena dia jarang menggunakan matanya untuk melihat membaca Al-Qur’an, jarang digunakan untuk melihat membaca buku-buku agama, akhirnya yang terjadi matanya digunakan untuk hal yang negatif.

Telinga pun sama, tangan pun sama, kaki pun sama, harta juga sama. Seluruh anggota tubuh kalau tidak kita gunakan untuk kebaikan, maka akan digunakan untuk keburukan.

Nah, anak-anak muda tadi, kenapa mereka melakukan hal-hal yang negatif? Karena mereka tidak punya kegiatan positif.
Dan itu semakin diperparah ketika anak itu merasa tidak mendapatkan atau *kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya dan dari keluarganya.*

➖ Ketika dia pulang ke rumah, mungkin jarang disapa oleh ayah dan ibunya.

➖ Ketika pulang ke rumah, mungkin sering dia temukan rumahnya kosong tidak ada siapa-siapa yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk bercerita minimal atau berkeluh kesah tentang masalah yang dihadapi.

➖ Ketika dia pulang dia tidak temukan orang yang bisa merangkul dia, orang yang bisa untuk mendengarkan keluh kesahnya. Padahal dia butuh tempat untuk bercerita.

➖ Ketika dia tidak mendapatkan tempat untuk bercerita, akhirnya ketemulah dia dengan teman-teman yang tidak baik di luar sana.
Padahal teman-teman yang tidak baik itu sudah siap untuk menjadi serigala yang menerkam putra dan putri Anda.

*Akhirnya terjadilah anak-anak kita rusak karena pergaulan.*

_Kenapa bisa rusak karena pergaulan?_

Padahal teman ini baru dia temui sehari dua hari sebulan dua bulan.
Sedangkan orang tuanya sudah dia kenal selama belasan tahun sejak dari lahir. Bahkan sebelum lahir anak itu sudah kenal dengan orang tuanya.

🍏 _Kenapa kemudian anak itu lebih mendengar omongan seorang teman yang baru satu bulan dia kenal dan dia tidak mau mendengar omongan orang tuanya yang sudah belasan tahun dia kenal?_

🍏 *Salah satu pemicunya* _adalah karena dia merasa bahwa orang tuanya kurang mau untuk mendengar apa yang ingin dia ceritakan._

Maka dari sini kita mengetahui betapa pentingnya peran orang tua didalam mendidik anaknya.

Betapa pentingnya peran ayah dan ibu didalam membimbing putra dan putrinya.

Jangan kaget seandainya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits yang kita sering dengar:

مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ

_“Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik.”_ *(HR. Muslim)*

Dalam keadaan fitrah, dalam keadaan bersih, dalam keadaan suci, dalam keadaan suka kepada ajaran kebaikan. Akan tetapi kemudian anak itu berubah agamanya, maka yang paling bertanggung jawab adalah orang tuanya.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyalahkan anak. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hal ini tidak menyalahkan teman.
Dalam hal ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyalahkan tetangga. Tapi yang pertama kali dimintai pertanggungjawaban adalah orang tuanya. Bahwa kedua orang tuanya, dialah yang akan membuat anaknya menjadi Yahudi atau menjadi Nasrani atau menjadi Majusi.

Ini menggambarkan kepada kita betapa besarnya tanggung jawab orang tua kepada anaknya.

*Bagaimana kalau anak sudah terlanjur salah pergaulan?*

Kita katakan, *_“Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki.”_* Walaupun mungkin lebih berat, walaupun mungkin usahanya lebih banyak, walaupun mungkin waktu yang harus kita sisihkan lebih banyak. Itu wajar.
Akan tetapi jangan putus asa. Karena kita punya Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang bisa membolak-balikkan hati manusia bukan siapa-siapa, tapi yang bisa membolak-balikkan hati manusia adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita punya Allah, maka jangan putus asa.

Selalu kita acungkan kedua tangan kita, kita tengadahkan kedua tangan kita kepada Allah, berdo’a kepada Allah, memintalah kepada Allah, jangan pernah melupakan untuk membaca do’a”

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠٠﴾

_“Ya Allah, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.”_ *(QS. Ash-Shaffat[37]: 100)*

Jangan pernah melupakan untuk berdo’a dengan do’a ini kepada Allah. Do’anya tidak panjang.

Terus minta kepada Allah didalam sujud-sujud kita, didalam shalat-shalat kita, disepertiga malam terakhir. Harus ada usaha tersebut, kita ketuk pintu Allah untuk membuka hati putra dan putri kita.

Setelah kita berdo’a, jangan lupa kita siapkan kegiatan positif untuk anak-anak kita untuk mengisi waktu kosong dia.
Sebagaimana kita tahu bahwa anak ketika pulang sekolah biasanya sudah capek dan kemudian dihadapan dia ada PR. Maka tentu anak ini perlu dilatih untuk bisa mengatur waktunya dengan baik.


📡 _Untuk ulasan lengkapnya, silahkan buka link berikut:_
https://www.radiorodja.com/46475-memanfaatkan-waktu-luang-dengan-anak/
FUDHAIL BIN ‘IYADH – Ikutilah Jalan Kebenaran Meski Sedikit Penempuhnya*


💬Al-Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah, seorang imam zaman tabi’in pernah mengatakan:

اِتَّبِع طُرُقَ الهُدَى وَلَا يَضُرُّكَ قِلَّةُ السَّالِكِيْنَ وَإِيَّاكَ وَطُرُقَ الضَّلَالَةِ وَلَا تَغْتَرُّ بِكَثْرَةِ الهَالِكِيْنَ

_“Ikutilah jalan petunjuk (kebenaran) karena tidak akan merugikanmu sedikitnya orang yang berjalan di atasnya dan hati-hatilah engkau dari jalan kesesatan dan jangan engkau terpedaya dengan banyaknya orang yang binasa.”_ (Al-I’tishom: 1/112)

________________________

🛣 Kita harus terus berusaha meniti jalan kebenaran meski jalan itu tidak landai, penuh dengan onak dan duri. Karena memang demikian karakteristik jalan menuju surga yang digambarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

_“Surga diliputi oleh sesuatu yang dibenci sedangkan neraka diliputi oleh syahwat.”_ (HR. Muslim: 7308)

🌈Tidak perlu bersedih hati dengan sedikitnya orang yang menempuh jalan ini. Sebab, banyaknya orang bukanlah jaminan kebenaran, dahulu yang menjadi pengikut para nabi ada yang hanya satu atau dua orang saja, bahkan ada yang tidak ada sama sekali. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ

_"Telah diperlihatkan umat-umat kepadaku. Maka aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil, ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorang pun."_ (HR. Muslim: 220)

➡ Jadi betul bahwa banyaknya orang bukanlah tolak ukur kebenaran, bahkan Allah dalam beberapa ayat justru melarang kita mengikuti banyak orang. Allah berfirman:

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ الله

_“Jika engkau mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”_ (QS. Al-An’am: 116)

✅ Oleh sebab itu, jangan terpedaya dengan banyaknya orang karena kebenaran bukan diukur dari hal itu. Kebenaran adalah dengan al-Qur’an dan hadits yang di dipahami dengan pemahaman salafush shalih, bukan banyaknya orang. Teruslah meniti jalan kebenaran dan tidak perlu risau jika yang menempuh jalan itu hanya sedikit orang.

🔍 *Baca juga artikel menarik:*

https://maribaraja.com/ibnu-masud-terimalah-kebenaran-darimana-pun-datangnya/

https://maribaraja.com/abu-al-aliyah-nikmat-islam-dan-sunnah/

https://maribaraja.com/menolak-kebenaran-adalah-kesombongan/

*🔰Semoga bermanfaat.*
Ditulis oleh: _Zahir al-Minangkabawi_
Diterbitkan oleh: _Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja_
👥Daftar Grup *Maribaraja.com*, klik: *http://bit.ly/2SYzXh9*
_📢Gabungkan admin kami; *0838-9233-0404* ke grup Anda, *untuk support artikel* dakwah setiap hari in syaa Allah._
♻Silahkan dishare, follow;
Telegram: *http://bit.ly/2TEqyHj*
Fanspage: *http://bit.ly/2NVdxeH*
Instagram: *http://bit.ly/2S38siB*
Twitter: *http://bit.ly/2VGvOfu*
Man Rabuuka

Kuis ALA (1)

Pilihlah Jawaban yang Tepat Dari Pertanyaan Berikut!

مَنْ رَبُّك؟
10 points
إِلَهِيْ اللَّه
رَبُّك اللَّه
رَبُّهُ اللَّه
رَبِّيَ اللَّه 🔑

لِمَاذَا خَلَقَنَا اللَّه؟
10 points
لِعِبَادَةِ غَيْرِ اللَّهِ
لِعِبَادَتِهِ وَحْدَه 🔑
لِعِبَادَتِهِ مَعَ غَيْرِهِ
لِغَيْرِ العِبَادَة


وَمَا الدَّلِيْلُ؟
10 points
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 🔑
فَلَا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ
الحمد لله رب العالمين
Materi Tahsin dengan Ustadz Asep
Depok, 10 Maret 2020

Pelajaran tahsin pagi ini :




kita bahas hukum membaca basmalah di antara dua surat menurut panadangan Aimmatul qurro.

Membaca basmalah di antara dua surat terbagi menjadi 3 madzhab :
1. Membaca basmalah diantRa dua surat
2. Membca washol akhir surat ke surat berikutnya tanpa basmalah
3. Memiliki 3 cara :
👉 membaca basmalah diantara dua surat
👉 washol tanpa basmalah
👉 saktah tanpa basmalah..

✅Madzhab 1 yg membaca basmalah di antar 2 surat, yaitu  rumuz ب ( imam qolun ), دهز (ibnu katsir),نصع imam ashim, فضق ( imam hamzah, رسث ( imam kisai )

✅ mazhab 2:membaca washol akhor surat tanpa basmalah --> Imam Hamzah (ف)

✅ Mazhab 3: Saktah tanpa basmalah  --> Warus (ج) , Abu  Amr (ح), Ibnu Amr (ك)

 Khusus utk Arba'u Zuhr : diutamakan dengan basmalah.

1. Akhir surat mudatsir dg awal srt Al Qiyamah
2. Akhir srt Infithar dg awal srt Al Muthafifin
3. Akhir srt Al Fajr dg awal surat al balad
4. Akhir srt Al Ashr dg awal srt Al Humazah

Untuk rumus imam hamzah langung dgn فضق untuk imam abu amr dgn حطىuntuk ibnu amir dgn كلم.

Karena kalau di sebut nama imam qiroatnya otomatis ke dua perawinya tdk ada khilaf


Kalau di sebut nama nama salah satu perawinya berarti ada khilaf dgn perawi satunya

Untuk اربعة الزهر imam warsy, abu amr dan ibnu amir mwngutamakan mwmbaca baamalah

 Selain arabaatuzzuhr untuk warsy. Abu amr dan ibnu amir membaca saktah diantara 2 surat( yg lebih utama )

 Istilahnya adalah, almuqoddam al ada'


SI
■ *Siroh Nabawiyah*


■ *Halaqah 27 | Islām nya Beberapa Shahabat setelah dimulainya dakwah Jahriyah*
🌐 _link audio_
goo.gl/PnY3tK
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang Kedua Puluh tujuh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah *”Islām nya Beberapa Shahabat Setelah Dimulainya Dakwah Jahriyah”*.

Diantara yg masuk Islām setelah dimulainya dakwah Jahriyah adalah
Abu Dzar Al-Ghifari radiallahu anhu
Sebagaimana didalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari & Muslim.

Beliau adalah seseorang yang berasal dari luar kota Mekkah tepatnya dari Ghifar, datang ke kota Mekkah ingin bertemu dengan Rasulullãh ﷺ setelah mendengar tentang kedatangan beliau, kemudian setelah bertemu & mendengar ucapan beliau ﷺ, maka Abu Dzar pun masuk Islām, kemudian Nabi ﷺ menyuruh kepada Abu Dzar kepada kaumnya & mengabarkan kepada mereka sampai datang perintah Nabi ﷺ.

Kemudian Abu Dzar berkata
_demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya sungguh aku akan berteriak diantara mereka, maka dia pun keluar sampai mendatangi Masjidil Haram & berteriak dengan suara yang keras اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمد رسول الله_”
Maka merekapun mengeroyok Abu Dzar & memukul beliau sampai beliau terkapar, datanglah Al Abbas bin Abdul Mutholib, paman Rasulullãh ﷺ & mengingatkan orang-orang Quraisy dengan balasan orang Ghifar jika orang² Quraisy pergi berdagang ke arah Syam & melewati daerah mereka akhirnya Abbas bisa menyelamatkan Abu Dzar.

Pulanglah Abu Dzar ke Ghifar & masuk Islām lah separuh dari mereka, adapun separuh yang lain maka mereka baru masuk Islām setelah hijrah nya Rasulullãh ﷺ.

Diantara yg masuk Islām setelah dimulai dakwah Jahriyah adalah Dhimad al-Azdi dari Syanu’ah.

Beliau adalah tukang ruqyah & mendengar orang² bodoh kota Mekkah mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila. Berkata Dhimad
_seandainya aku melihat laki-laki ini semoga Allāh menyembuhkan dia dengan tanganku_

Dan ketika bertemu dengan Nabi ﷺ maka Dhimad menawarkan kepada Nabi untuk meruqyah beliau maka Nabi mengatakan

إن الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ

Maka Dhimad meminta Nabi ﷺ mengulang kata² tadi & akhirnya diulang oleh Nabi ﷺ tiga kali, kemudian Dhimad berkata
_sungguh aku telah mendengar ucapan para dukun, ucapan² tukang sihir, ucapan para tukang Syair, tetapi aku tidak pernah mendengar kata² seperti ini.

Kemudian akhirnya beliau masuk Islām & membaiat Nabi ﷺ untuk dirinya & kaumnya & kisah masuk Islām Dhimad diriwayatkan oleh Al Imam Muslim didalam shahih nya.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Pandeglang

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*

🖊Ibnu Mukri