🌻 *بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم*🌻
*Bab Istia'dzah ( membaca ta'awudz)*
Seluruh ulama qiroat (7 imam qiroat dgn 14 perawinya) sepakat bahwa membaca istiadzah di perintahkan bagi orang yang mau membaca Al- Quran. sesuai firman Allah Surat An Nahl ayat 98:
*فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ*
*Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.*
*-Sura An-Nahl, Ayah 98*
terjadi khilaf , apakah fiil amar (kata perintah) dalam ayat tersebut sebagai sunnah atau wajib...
Jumhur ulama berpendapt bahwa perintah ayat tersebut adalah sunah dan qori tidak membaca istia'adzah tidak berdosa.
Sedangkab sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa perintah pada ayat tersebut adalah wajib. sebagimana dijelaskan oleh imam ibnu jazari dalam kita toyyibanunnashr..
*Lafadz ISTIADZAH...*
Lafadz istiadzah yang terpilih menurut ulam qiroat adalah
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم,
sebab lafadz ini mirip yang ada dalam surat An Nahl ayat 98.
Perlu di pahami juga bahwa dikalangan ulama ahli qiroat juga tidak ada khilaf, bahwa lafadz tersebut boleh di kurangi atau ditambahi, seprti,
اعوذ بالله من الشيطان
atau ada tambahan
, السميع العليم من الشيطان الرجيم
dan lain2.
*Cara membaca istiadzah...*
Imam Nafi' dan ima hamzah membaca istiadzah di mana saja dalam al quran, dengan suara samar atau sir.
Diriwayatkan pula bahwa imam kholaf ( perawi imam hamzah ) memvaca istiadzah dengan suara nyaring pada surat al fatihah dan membacanya dengan suara samar pada tempat tempat lain ( selain al fatihah )dalam al quran.
Begitu juga imam khollad ( perawi imam hamzah ) membaca pada seluruh tenpat dalam Al Qu'ran dengan suara samar atau dengan suara nyaring ( yakni tidak ada bedanya ).
*Tetapi menurur pendapat yang terpilih, dalam masalah cara membaca istiadzah ini, seluruh imam qiroat mempunyai rincian. maksudnya ada tempt tempat yang di sunahkan membaca dengan suara samar dan ada pula tenpat2 yang di sunahkan membaca dengan suara nyaring.*
*Tempat tenpat yang di sunahkan mebaca istiadzah dengan suara samar adalah :*
1. bilmana pembaca al quran memakai suara pelan
2. pembaca al quran berada pada tempat yang sepi ( sendirian )
3. pembaca al quran sedag mengerjan sholat
4. pembaca al quran berada didalam sebuah jamaah halqoh quran ( tadarusan ), sedang dia tidak sebgi pembaca pertama
selain 4 tenpat ini, pembaca al quran membaca dengan suara nyaring.
*Memulai bacaan al quran dari awal surat...*
Bilamana pembaca albquran memulai dari awal surat di sunahkan memakai basmalah ( bab basmalah akan khusu dijelaskan nanti ). maka dari situ bagi pembaca Al quran dalan mewaqofkan bacaan istiadzah atau mewasholkan dengan basmalah boleh memakai 4 cara berikut :
1. waqof pada istiadzah dan juga basmalah
2. waqof pada istiadzah dan mewasholkan basmalah dengan awal surat.
3. mewasholkan istiaadzah dengan basmalh dan waqof di basmalah.
4. mewasholkan istiadzah dengan basmalh, begitu juga mewasholkan basmalah dengan awal surat ( istiadzah, basmalah dan awal surat di washolkan ).
*Ke empat cara ini di pakai oleh seluruh ulama ahli qiroat ketika mau membaca a quran dari setiap awal surat, kecuali surat at taubah.*
*jika sedang membaca memulai dari surat at taubah imam imam qiroat mempunyai dua cara :*
1. waqof pada istiadzah dan tidak memakai basmalah.
2. mewasholkan istiadzah dengan awal surat.
*Memulai bacaan al quran dari pertengahan surat*
Jika pembaca Al quran memulai dari pertengahan surat, maksudnya tidak dari awal surat, maka menurut semua imam qiroat, pembaca boleh memakai dan boleh jiga tidak memakai bacaan basmalah. dan jika memakai basmalah, tentunya dapt memberlakuakan 4 cara tadi👆
*namun bila tidak memakai basmalah, maka boleh memberlakukan 2 cara berikut :*
1. waqof pada istiadzah
2. mewasholkan istiadzah dengan awal surat.
*Catatan :*
➡ Bilaman pembaca Alquran terputus bacaannya karena keadaan yang terpaksa, sprti batuk, bersin atau yang lainnya, atau bicara yang masih ada hubungannya dengan bacaan al quran, misalnya dia ragu tentang suatu bacaan lalu bertanya kepada orang yang di sampingnya, maka tidak usah membaca istiadzah lagi.
➡ Tapi bilamana bacaan Al quran terputus karena di sengaja, atau karena bicara yang tidak ada hubungannya dengan bacaan al quran, maka pembaca di sunahkan lagi membaca istiadzah...
*والله اعلم..*
🌻☘ 🌻☘🌻☘🌻☘🌻☘🌻
*Ustadz Asep Millah Abu Hamas*
*(Pengajar Tahsin Metode Matan Jazari dg buku Qiroah Lil Athfal)*
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Tuesday, March 27, 2018
*HURUF*
💍Dalam bahasa arab, huruf ada dua macam :
🅰Huruf mabaaniy (حرف مباني)
Yaitu huruf yang menyusun sebuah Al Kalimat / kata.
✅Bisa juga disebut huruf hijaa-iy (حرف هجائي).
Contoh :
alif (ا), ba (ب), ta (ت), tsa (ث), dst
sebagaimana yang kita hafal…
👉Contoh praktek, Kita ambil satu kata, yaitu nahwu (نَحْوٌ).
Kata “nahwu (نَحْوٌ)“
terdiri dari 3 huruf mabaaniy/3 huruf hijaa-iy, yaitu :
Nun (ن), Haa (ح), dan Wawu (و)
🅱Huruf ma’aaniy (حرف معاني)
Yaitu adalah setiap lafal yang memiliki arti namun tidak sempurna jika berdiri sendiri.
*Seringkali huruf ma’aaniy dimaknai dengan kata depan atau kata keterangan atau semacamnya dalam bahasa Indonesia*
Walaupun kita katakan perbandingan tersebut tidak pas 100%.
🔰Contoh huruf ma’aaniy :
fii (فِيْ) = di …
min (مِنْ) = dari …
⚠️Huruf fii (فِيْ) punya arti? Punya, yaitu “di”.
*Tetapi belum sempurna*
❓Sebab orang yang dengar pasti bingung?
Di mana yang dia maksud?
Di rumah?
Di Kantor ?
Di terminal ?
👉Sehingga supaya maknanya jelas, maka harus diterangkan kata lainnya.
Contoh :
Fil jaami’ati (فِيْ الجَامِعَةِ)
= Di kampus.
Oh, ternyata di kampus. (dapat dipahami setelah ditambah kata lain)
👉Contoh dari Al Qur’an, firman Allah Ta’ala,
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ
“Di dalam hati mereka terdapat penyakit” (QS. Al Baqarah : 10)
🌐Sehingga untuk Mengetahui apakah kata tersebut huruf dengn ciri:
🔹Tidak terdapat ciri khusus (bukan isim atau fiil)
🔸sehingga harus dihafal
🔹tidak memiliki makna jika tidak bersambung dg lainnya
🌿Wallahu a’lam.
💍Dalam bahasa arab, huruf ada dua macam :
🅰Huruf mabaaniy (حرف مباني)
Yaitu huruf yang menyusun sebuah Al Kalimat / kata.
✅Bisa juga disebut huruf hijaa-iy (حرف هجائي).
Contoh :
alif (ا), ba (ب), ta (ت), tsa (ث), dst
sebagaimana yang kita hafal…
👉Contoh praktek, Kita ambil satu kata, yaitu nahwu (نَحْوٌ).
Kata “nahwu (نَحْوٌ)“
terdiri dari 3 huruf mabaaniy/3 huruf hijaa-iy, yaitu :
Nun (ن), Haa (ح), dan Wawu (و)
🅱Huruf ma’aaniy (حرف معاني)
Yaitu adalah setiap lafal yang memiliki arti namun tidak sempurna jika berdiri sendiri.
*Seringkali huruf ma’aaniy dimaknai dengan kata depan atau kata keterangan atau semacamnya dalam bahasa Indonesia*
Walaupun kita katakan perbandingan tersebut tidak pas 100%.
🔰Contoh huruf ma’aaniy :
fii (فِيْ) = di …
min (مِنْ) = dari …
⚠️Huruf fii (فِيْ) punya arti? Punya, yaitu “di”.
*Tetapi belum sempurna*
❓Sebab orang yang dengar pasti bingung?
Di mana yang dia maksud?
Di rumah?
Di Kantor ?
Di terminal ?
👉Sehingga supaya maknanya jelas, maka harus diterangkan kata lainnya.
Contoh :
Fil jaami’ati (فِيْ الجَامِعَةِ)
= Di kampus.
Oh, ternyata di kampus. (dapat dipahami setelah ditambah kata lain)
👉Contoh dari Al Qur’an, firman Allah Ta’ala,
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ
“Di dalam hati mereka terdapat penyakit” (QS. Al Baqarah : 10)
🌐Sehingga untuk Mengetahui apakah kata tersebut huruf dengn ciri:
🔹Tidak terdapat ciri khusus (bukan isim atau fiil)
🔸sehingga harus dihafal
🔹tidak memiliki makna jika tidak bersambung dg lainnya
🌿Wallahu a’lam.
Subscribe to:
Comments (Atom)