Saturday, January 12, 2019

๐Ÿ”Š Audio Durus BINA Pekan 3
via Dropbox ๐Ÿ“ฆ

Dars 12. Jumlah Filiyyah Mutaaddiyah dengan maful bih mufrad๐Ÿ‘‡

http://bit.ly/1SkiiJj

Dars 13: Jumlah Filiyyah Mutaaddiyah dengan maful bih mufrad

http://bit.ly/1mvrlci

Dars 14: Jumlah Filiyyah Mutaaddiyah dengan maful bih mutsanna

http://bit.ly/1Tbo0fz

Dars 15: Jumlah Filiyyah Mutaaddiyah dengan maful bih jamak salim

http://bit.ly/1QaaxPU

Dars 16: Jumlah Filiyyah Mutaaddiyah dengan maful bih jamak taksir

http://bit.ly/1mvrCw0
*๐Ÿ†PEMENANG PEMANASAN ๐Ÿ†*

                             ๐Ÿ“˜ *Pekan 3*๐Ÿ“˜


Selamat kepada Ukh  *Meutia Larasati* dari kelas  *BINREG 11.12 Akhawat* yang telah menjawab pemanasan dengan benar dan indah.


                           ๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐ŸŽ—๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž

*ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠู€ู‡ุง* ๐ŸŒ 
   
                            ๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐ŸŽ—๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
                               

๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ *Pemanasan BINA Pekan 3* ๐Ÿ”ฅ๐Ÿ”ฅ

                           *BINREG 1⃣1⃣*



1⃣Pada pembahasan tentang jumlah fi'liyyah, terdapat istilah jumlah fi'liyyah muta'addiyah. Jelaskan dengan contoh apa yang dimaksud dengan jumlah tersebut !
*Jawab* :
๐Ÿ“
๐Ÿ“š *Jumlah Fi’iliyah Muta’addiyah* ๐Ÿ“š

_Adalah_

Susunan kalimah dalam bahasa arab yang menggunakan Fi’il Muta’ady atau Fi’il yang membutuhkan objek.

Objek disini disebut dengan *Maf’ul Bih.*
Sehingga struktur kalimatnya menjadi :

✍๐Ÿป *Fi’il ➕Fa’il ➕ Maf’ul Bih* ✍๐Ÿป
[Predikat (Kata Kerja) ➕Subjek ➕ Objek]

Contoh :

‎ูƒَุชَุจَุชْ ุนَุฃِุดَุฉُ ุงู„ุฑِّุณَู„َุฉَ
_Aisyah Telah Menulis Surat_  ✉๐Ÿ“œ

๐Ÿ“ฉ Surat / ุงู„ุฑِّุณَู„َุฉَ disini, berposisi sebagai Maf’ul bih, karena Menulis/ูƒَุชَุจَ merupakan fi’il muta’ady


2⃣Pada pembahasan sebelumnya, kita juga mengenal istilah jumlah fi'liyyah lazimah, lalu apa perbedaan dari kedua jumlah tersebut ! (Jelaskan dan berikan 3 contoh untuk perbedaan kedua jumlah tersebut !)
*Jawab* :
๐Ÿ“Perbedaan antara *Jumlah Fi’iliyyah Lazimah* dengan *Jumlah Fi’ilyyah Muta’adiyyah* terletak pada keberadaan Maf’ul bih.

✍๐ŸปDimana pada
๐Ÿ…ฐ *Jumlah Fi’iliyyah Lazimah* tidak terdapat Maf’ul bih karena fi’il lazim tidak membutuhkan objek,
Namun bisa jadi kalimat tersebut diberi keterangan tambahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam contoh berikut:

‎๐Ÿ›Œ ูŠَู†َุงู…ُ ุจَูƒْุฑٌ ูِูŠْ ุบُุฑْูَุฉِ ู†َูˆُู…ٍ - _Bakr sedang tidur di kamar tidur_๐Ÿ›Œ

Kalimat ูŠَู†َุงู…ُ ุจَูƒْุฑٌ ูِูŠْ sudah merupakan kalimat sempurna, karena kata ูŠَู†ุงู…ُ merupakan fi’il lazim yang tidak membutuhkan maf’ul bih, namun, boleh diberi keterangan tambahan untuk memperjelas kalimat,
๐Ÿ”ฝ
kata  ูِูŠْ ุบُุฑْูَุฉِ ู†َูˆُู…ٍ disini merupakan keterangan tambahan, bukan maf’ul bih.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di contoh lain seperti :

‎๐ŸŽ“ ูŠَู‚ُูˆْู…ُ ุงู„ู…ُุฏِูŠْุฑُ ุนَู„َู‰ ุงู„ู…ِู†ْุจَุฑِ - _Pak Kepala Sekolah sedang berdiri diatas mimbar_ ๐ŸŽ“

‎๐Ÿ•Œุฐَู‡َุจَ ุนَู„ِูŠٌّ ุฅِู„َู‰ ุงู„َู…َุณْุฌِุฏِ - _Ali telah pergi ke Masjid_ ๐Ÿ•Œ

Sedangkan pada
๐Ÿ…ฑ *Jumlah Fi’iliyyah Muta’addiyah*
Kalimat membutuhkan Maf’ul bih / objek agar dapat menjadi kalimat sempurna.

Contoh :

‎๐Ÿ–ุฃَูƒَู„َ ุจَูƒْุฑٌ ุงู„ู„َุญْู…َ - _Bakr telah memakan daging_๐Ÿ–

‎☕ุชَุดْุฑَุจُ ู‡ِู†ْุฏٌ ุงู„ู‚َู‡ْูˆَุฉَ - _Hindun sedang meminum kopi_ ☕

‎๐ŸฅŠุถَุฑَุจَ ุนُู…َุฑُ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ - _Umar telah memukul Mu’awiyah_๐ŸฅŠ

3⃣Terdapat satu kaidah jumlah fi'liyyah untuk fi'il muta'addiy. Apakah kaidah tersebut ? Jelaskan dengan rumus "Fira dan Fara Manis Mana ?"
Beri contoh dan penjelasannya !
*Jawab* :
๐Ÿ“ Jika kita memperhatikan contoh kalimat diatas, :

‎ุฃَูƒَู„َ ุจَูƒْุฑٌ ุงู„ู„َุญْู…َ - Bakr telah memakan daging
‎ุชَุดْุฑَุจُ ู‡ِู†ْุฏٌ ุงู„ู‚َู‡ْูˆَุฉَ - Hindun sedang meminum kopi
‎ุถَุฑَุจَ ุนُู…َุฑُ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ - Umar telah memukul Mu’awiyah

Dapat kita lihat harakat dari Maf’ul bih (ุงู„ู„َุญْู…َ، ุงู„ู‚َู‡ْูˆَุฉَ, ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ) adalah _Fathah_

❗Ini merupakan suatu *Kaidah Jumlah Fi’iliyyah Muta’addiyah* dimana *Maf’ul bih selalu dihukumi _Manshub_*
Dan seperti yang kita ketahui,tanda baca asli dari kalimat berhukum Manshub adalah : *Fathah*

๐Ÿ”–Sehingga dapat dirumuskan dengan kaidah :

✨ *FIRA FARA MANIS MANA*✨

Maksudnya adalah
๐ŸฅFIRA = FIil harus mufRAd
_Fi’il harus dalam bentuk tunggal, meskipun fa’il nya berbentuk mustanna atau bahkan jamak._
Contoh:
‎ุฌَู„َุณَ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ✅

‎ุฌَู„َุณُูˆْุง ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ❌

๐ŸฅฏFARA = Fail harus RAfa
_Fail harus berhukum marfu/rafa. Tidak boleh mansub/nashab atau majrur/jar_
Contoh :
‎ุฌَู„َุณَ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ✅

‎ุฌَู„َุณَ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ ❌

๐ŸžMANIS = Fi’il dan Fa’il harus saMA jeNIS
_Meskipun terkadang fi’il dan fa’il tidak sama dalam hal jumlah, namun fi’il dan fa’il harus sama dalam hal jenis, mudzakkar ๐Ÿšน, atau muannats ๐Ÿšบ._
Contoh :
‎ุฌَู„َุณَุชْ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…َุงุชٌ ✅

‎ุฌَู„َุณَุชْ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ❌


๐ŸชMANA = MAf’ul Bih harus NAshab
_Tidak boleh dalam keadaan rofa atau majrur_
Contoh :
‎ู‚َุฑَุฃَ ุณَุนِูŠْุฏٌ ุงู„ู‚ُุฑْุงูٓ†َ ✅

‎ู‚َุฑَุฃَ ุณَุนِูŠْุฏٌ ุงู„ู‚ُุฑُุงูٓ†ُ /ุงู„ู‚ُุฑِุงูٓ†


4⃣Jelaskan keadaan i'rab kata-kata berikut ini ketika nashab :
*Jawab* :
๐Ÿ“Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengenal jenis kata-kata yang *Mu’rab* atau dapat berubah harakat akhirnya tergantung jabatan/posisi dalam kalimat. _Nashab_ adalah salah satu jenis i’rab dimana tanda baca aslinya adalah _Fathah_, meskipun nantiya ada tanda baca far’i yg juga menunjukkan kalimat tersebut manshub atau dikenal juga dengan mansub dengan huruf.

Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan contoh berikut :
A. *Isim Mufrad*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Fathah_
Contoh : ู…ُุณْู„ِู…ًุง

B. *Mutsanna*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Ya_
Contoh : ู…ُุณْู„ِู…َูŠْู†ِ

C. *Jamak Mudzakkar Salim*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Ya_
Contoh : ู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ

D. *Jamak Taksir lighairil 'aqil*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Fathah_
Contoh : ู…َุฏَุงุฑِุณَ

E. *Jamak Taksir lil 'aqil*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Fathah_
Contoh : ุฑِุฌَุงู„ًุง

F. *Jamak Muannats Salim*
Tanda _Nashab_ nya dengan _Kasrah_
Contoh : ู…ُุณْู„ِู…َุงุชٍ

5⃣Berikan masing-masing 1 contoh saja jumlah fi'liyyah muta'addiyah dengan maf'ul bih sesuai urutan kata pada soal nomor 3 (A-F). Failnya bebas.
*Jawab* :
๐Ÿ“
๐Ÿ“•Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Mufrad*
‎ู‚َุฑَุฃَ ุณَุนِูŠْุฏٌ ุงู„ู‚ُุฑْุงูٓ†َ  - _Said telah membaca Al-Qur’an_

๐Ÿ“—Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Mutsanna*
‎ุงِุดْุชَุฑَ ุนُู…َุฑُ ุงู„ูƒِุชَุจَูŠْู†ِ - _Umar telah membeli 2 buku_

๐Ÿ“˜Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Jamak Mudzakkar Salim*
‎ุถَุฑَุจَ ุฃَุญْู…َุฏُ ุงู„ุณَّุฑِู‚ِูŠْู†َ- _Ahmad telah memukul para pencuri_

๐Ÿ“™Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Jamak Taksir lighairil 'aqil*
‎ู†َุธَّูَ ุงู„ู…ُุฏَุฑِุณُ ุงู„ู…َุณَุงุฌِุฏَ - _Pak guru telah membersihkan masjid-masjid_

๐Ÿ““Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Jamak Taksir lil 'aqil*
‎ู‚َุชَู„َ ุฎَุงู„ِุฏٌ ุงู„ูƒُูَّุงุฑَ - Khalid telah membunuh orang-orang kafir

๐Ÿ“”Jumlah Fi’iliyyah Muta’adiyyah dengan Maf’ul bih *Jamak Muannats Salim*
‎ุณَุงุนَุฏَุชْ ุณَู„ْู…َู‰ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ - _Salma telah membantu wanita-wanita muslim_

6⃣Apakah maf'ul bih wajib sama dengan fa'il atau fi'il ? Jelaskan !
*Jawab* :
๐Ÿ“ Maf’ul bih, bisa terdiri dari jenis maupun jumlah apa saja karena menyesuaikan dengan konteks kalimat. Hal ini dikarenakan Maf’ul bih sama sekali tidak terkait dengan kondisi fi’il dan fail karena memang akan disesuaikan dengan maksud pembicaraan.

Contoh :
Jika kita ingin mengatakan
“ _Para Pria muslim telah membersihkan masjid,_ ”
Maka kita harus tetap menggunakan masjid dalam bentuk mufrad sehingga tidak keluar dari konteks kalimat.

‎ู†َุธَّูَ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ุงู„ู…َุณْุฌِุฏَ ๐Ÿ•Œ✅

Karena apabila kita memaksakan Maf’ul nya jamak mengikuti fa’il, maka bentuknya akan menjadi :

‎ู†َุธَّูَ ุงู„ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ุงู„ู…َุณَุงุฌِุฏَ ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ ❌

“ _Pria-pria muslim telah membersihkan masjid-masjid_.”

Kita tidak bisa memaksakan bentuk selerti ini bila memang kenyataannya masjid yang dibersihkan hanya 1.



7⃣Apakah maf'ul bih wajib ma'rifat ? Jelaskan !
*Jawab* :
๐Ÿ“Tidak, maf’ul bih dapat terdiri dari jenis apa saja baik isim Nakirah maupun isim Ma’rifat, perbedaannya hanya pada
Apabila kita menggunakan isim Nakirah sebagai Maf’ul, maka sifatnya masih umum,
Misal ู‚َุฑَุฃَ ุนَู„ِูŠٌّ ูƒِุชَุงุจًุง ๐Ÿ“š

Disini bukunya belum jelas buku apa, apa judulnya, atau buku milik siapa,

Berbeda dengan
‎ู‚َุฑَุฃَ ุนَู„ِูŠٌّ ุงู„ูƒِุชَุงุจَ ๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ“•
Makna buku disini sudah jelas, karena artinya telah mengerucut, misal buku yang mana, apa judulnya,

8⃣Adakah kekhususan jamak muannats salim ketika manshub ? Jika ada, jelaskan kekhususan tersebut !
*Jawab* :
๐Ÿ“Seperti kita ketahui bahwa _Nashab_ adalah salah satu jenis i’rab dimana tanda baca aslinya adalah _Fathah_, namun khusus pada *Jamak Muannats Salim* maka tanda baca Nashab nya dengan _Kasrah_

Misal : ุงู„ู…ُุฏَุฑِّุณَุงุชٌ
Jika posisinya sebagai Maf’ul, maka harakat akhirnya menjadi ุงู„ู…ُุฏَุฑِّุณَุงุชِ

Seperti contoh jika kita ingin mengatakan “ _Saya telah melihat para guru (wanita) itu,_ “
maka kalimatnya bukan  :
‎ู†َุธَุฑْุชُ ุงู„ู…ُุฏَุฑِّุณَุงุชَ ❌
Melainkan
‎ ู†َุธَุฑْุชُ ุงู„ู…ُุฏَุฑِّุณَุงุชِ ✅

Baik dalam keadaan Nashab b Jar harakat akhirnya sama yaitu _Kasrah_

   
                            ๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐ŸŽ—๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
*๐Ÿ†PEMENANG KOIN PEKAN 3๐Ÿ†*


๐Ÿฅ‡Selamat kepada Ukht  *Ria Arini* dari *kelas BINREG 11.1 Akhawat* yang telah berhasil menjawab kuis dengan benar dalam waktu *15 menit*

๐ŸŽ— ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠู‡ุง ๐ŸŽ—

๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ๐ŸŽŠ

*KJ KOIN PEKAN 3 BINREG 11*


ูก. ูŠُุญَุงุฑِุจُ ุงู„ْุฌُู†ُูˆْุฏُ ุฃَุนْุฏَุงุกً ✅

Terjemah :
*Para tentara itu sedang memerangi musuh-musuh*

ูข. ุณَูˆَّุฑَ ุงู„ْุจُูŠُูˆْุชُ ุทَุฑِูŠْู‚ًุง❌

๐Ÿ’ฃ Fi'il tidak MANIS dengan fa'ilnya (jamak taksir lighoiril aqil dianggap mufrod muannats), seharusnya --> ุณَูˆَّุฑَุชْ

๐Ÿ’ฃ Kalimat yang benar :
ุณَูˆَّุฑَุชِ ุงู„ْุจُูŠُูˆْุชُ ุทَุฑِูŠْู‚ًุง
Terjemah :
*Rumah-rumah itu telah menutup sebuah jalan (kecil)*

ูฃ. ุงِุณْุชَุฃْุฌَุฑَุชْ ุนُุซْู…َุงู†ٌ ูƒَุณْู„َุงู†ًุง ❌

๐Ÿšœ Fi'il tidak MANIS dengan fa'ilnya, seharusnya --> ุงِุณْุชَุฃْุฌَุฑَ

๐Ÿšœ Kata ุนُุซْู…َุงู†ٌ seharusnya tidak ditanwin karena termasuk IGM --> ุนُุซْู…َุงู†ُ

๐Ÿšœ Maf'ul bihnya seharusnya tidak ditanwin karena termasuk IGM --> ูƒَุณْู„َุงู†َ

๐Ÿšœ Kalimat yang benar :
ุงِุณْุชَุฃْุฌَุฑَ ุนُุซْู…َุงู†ُ ูƒَุณْู„َุงู†َ
Terjemah :
*Utsman telah mempekerjakan seorang pemalas*

ูค. ุชُุณَูˆِّูƒُ ุขู…ِู†َุฉُ ุงู„ู†َّุงูِุฐَุงุชِ✅

Terjemah :
*Aminah sedang membersihkan jendela-jendela itu*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿƒ๐Ÿ‚๐Ÿƒ


๐Ÿ”‘ _Format jawaban menggunakan KJ untuk dipelajari_ ๐Ÿ”‘