Sunday, February 3, 2019

Alquran materi

🕋 MATERI SHIFATUL HURUF 🕋

📌 Pembahasan Makharijul Huruf dan Shifatul Huruf merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

📌 Seseorang tidak akan bisa mengucapkan huruf Hijaiyyah dengan bahasa yang paling fasih kecuali memahami persoalan Makhraj dan Shifatul Huruf.

📌 Teori-teori makhraj dan sifat dapat dipelajari dan dipahami dalam waktu yang singkat. Adapun mutqin dalam tathbiq butuh proses, latihan, dan koreksi dari seorang guru yang kompeten.

👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻

Pengantar Shifatul Huruf
https://youtu.be/S2hg0-ZbnQk

Sifat Hams-Jahr dan Syiddah-Rakhawah
https://youtu.be/V3QYNqBOd_M

https://youtu.be/yLAxOLadI-U

Sifat Isti'la-Istifal dan Ithbaq-Infitah
https://youtu.be/EjWYVhQxZB8

https://youtu.be/dnboLqQjhj0

Sifat Idzlaq-Ishmat
https://youtu.be/9NPGZrWEM2g

Sifat Shafir dan Qalqalah
https://youtu.be/Ala39x9P8TE

Sifat Liin, Inhiraf, Takrir, Tafasysyi, dan Istithalah
https://youtu.be/yzF8p3tUnW4

Takrir
https://youtu.be/agTYX-J5QCU

Tambahan Sifat (Khafa dan Ghunnah)
https://youtu.be/IK1BlEnr73Q

https://youtu.be/6pzxKxFda7I

Tambahan: An-Nabr
https://youtu.be/vP6j2SPFo6E

👆🏻👆🏻👆🏻👆🏻👆🏻

https://t.me/online_tajwid/1532

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 29 Jumādâ Al-Ūlā 1440 H / 04 Februari 2019 M
👤 Ustadz Ratno, Lc
📗 Adab Sosial Media
🔊 Halaqah 01: Ahlan wa Sahlan wa Marhaban Bikum Jami'an (Selamat Datang)
⬇ Download audio: bit.ly/UR-AdabSosMed-01
〰〰〰〰〰〰〰

*ADAB DALAM SOSIAL MEDIA*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Alhamdulilāh,

Pujian yang sempurna hanyalah milik Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Washshalātu wassalāmu 'alā rasūlullāh (Semoga shalawat dan salam selalu tercurah dan terlimpahkan kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam). 

Wa 'alā ālihu wa ashhābihi wa man tabi'ahum bi ihsānin ilā yaumil qiyyamah (Begitu juga kepada keluarga, shahābat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat).

Amā ba'du.

Sahabat BiAS rahīmaniy  wa rahīmakumullāh.

Saya ucapkan selamat datang dalam group Bimbingan Islām

Ahlan wa sahlan wa marhaban bikum jami'an

Semoga group ini nantinya bisa menjadi teman, bisa menjadi sahabat atau bisa menjadi sarana antum semuanya dalam mempelajari agama Islām.

Sebuah agama yang telah Allāh ridhāi untuk dianut, bahkan telah disempurnakan sebelum Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam wafat.

Tidaklah seorang berpaling darinya kecuali dia akan binasa.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :

قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ

_"Telah ku tinggalkan untuk kalian agama, telah kutinggapkan untuk kalian penjelasan yang sangat jelas, yang sangat terang malamnya seperti siangnya. Tidaklah seorang berpaling dari agama tersebut setelah kepergianku kecuali dia akan binasa."_

Sahabat BiAS rahīmaniy wa rahīmakumullāh.

Setelah memberikan pesan kepada umatnya, bahwa Beliau telah meninggalkan agama Islām ini dalam kesempurnaan, dalam kejelasan yang sangat sempurna seakan-akan malamnya seperti siangnya.

Maka Beliau mengabarkan sebuah berita yang akan terjadi pada masa yang akan datang setelah kepergian Beliau.

Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) bersabda :

فمَنْ يَعِش مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا

_"Siapa yang berumur panjang, dia akan melihat banyak perselisihan (akan melihat banyak perbedaan, berbagai pendapat akan bermunculan)."_

Apa nasihat Beliau ?

فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ

_"(Untuk menghadapi perselisihan dan berbagai berbedaan pendapat tersebut), amalkanlah sunnahku, ikuti jalan hidupku yang telah kalian ketahui, begitu juga sunnahnya Khulafa Ar Rasyidun (pemimpin-pemimpin para khalifah setelahku yang terbimbing)."_

عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

_"Gigitlah sunnah-sunnah tersebut dengan gigi geraham."_

وَعَلَيْكُمْ بِالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا

_"Dan hendaknya, kalian mentaati pemerintah yang berkuasa, walaupun pemimpinnya adalah seorang budak hitam dari negeri Habasyah."_

فَإِنَّمَا الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ الْأَنِفِ، حَيْثُمَا قِيدَ انْقَادَ

_"Karena seorang mukmin itu, bagaikan unta yang ditusuk hidungnya, kemanapun tali kekang diarahkan ia akan mengikutinya."_

(Hadīts shahīh riwayat Imām Ibnu Mājah dalam sunan beliau dengan nomor 43 dan dishahīhkan oleh Syaikh Albāniy rahimahullāh ta'āla)

Di antara pelajaran hadīts tersebut adalah:

√ Kita akan berada pada masa yang banyak perbedaan, banyak pendapat. Yang satu bilang A, yang lain bilang B, C, D, atau bahkan E.

Untuk menghadapi berbagai perbedaan pendapat ini, kita membutuhkan ilmu. Kita butuh sunnah-sunnah Nabi dan kita butuh sunnah Khulafā'i Ar Rāsyidīn, kemudian memeganginya dengan kuat-kuat.

Dan seorang tidak akan bisa tahu apa saja sunnah Nabi kecuali dengan belajar, menuntut ilmu dan sering bertanya.

√ Apa sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hal ini?

√ Apa sikap yang Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bimbingkan dalam permasalan ini?

Dengan hadirnya group bimbingan Islām ini, ada sebuah harapan, semoga bisa membuat kaum muslimin sedikit demi sedikit bisa mengerti sunnah, bisa mengerti apa saja yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan juga para Khulafa Ar Rasyidin ajarkan.

Dan in syā Allāh dalam group ini, akan ada berbagai audio dari berbagai macam cabang ilmu.

▪️ ILMU FIQIH

Ada ilmu fiqih yang akan diajarkan, ilmu tentang tatacara beribadah.

Semisal shalāt-shalāt. Apa saja syaratnya, apa saja rukunnya, apa saja kewajibannya, bagaimana jika lupa dalam shalāt dan lain sebabagainya yang berkaitan dengan shalāt. Begitu juga akan dibahas tentang zakāt, puasa, haji dan bermuamalah, serta permasalahan lainnya tentang fiqih.

Semuanya (in syā Allāh) merujuk kepada kitāb dalam madzhab Syāfi'iyyah. Sebuah kitāb yang sering dikenal dengan Matan Abū Syujā' atau matan Al Ghāyah wat Taqrib, karya Syihābuddien Abuth Thiib Al Ashfahāni. Nama beliau Ahmad bin Al Husain yang meninggal pada tahun 593 Hijriyah.

▪️99 HADITS PILIHAN

In syā Allāh juga akan diperlajari 99 hadīts-hadīts yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari, berkaitan dengan Islām, iman dan lain-lain yang in syā Allāh akan merujuk kepada kitāb Bahjah Qulūbil abrār wa Qurratu ‘Uyuunil Akhyār, karya Syaikh Abdurrahman bin Nāshir As Sa’di rahimahullāh yang meninggal pada tahun 1376 Hijriyyah.

▪️ AQIDAH

Ada juga pembahasan tentang aqidah, dimana itu adalah pembahasan yang sangat penting dalam kehidupan beragama. Tentang kepercayaan atau iman terhadap hal-hal yang ghāib. Tentang sifat Allāh, Surga, Neraka, dan berbagai kejadian setelah kematian.

▪️ PENDIDIKAN ANAK

Kemudian juga akan ada pelajaran tentang pendidikan anak, merujuk kepada kitāb Tarbiyatul Abna.


▪️ASY SYAMA’IL AL MUHAMMADIYYAH

Dan ada juga pembahasan tentang sifat-sifat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, baik itu sifat fisik, akhlak dan kepribadian Beliau atau barang-barang yang dimiliki oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang merujuk pada kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah, karya Imam At Tirmidzī , Abū Īsā, Muhammad bin Īsā yang meninggal pada tahun 279 Hijriyyah.

Semoga dengan berbagai keterbatasan kami, Allāh memberikan keberkahan yang banyak kepada kaum muslimin dan semoga apa yang bisa kami hadirkan ini menjadi amal yang ikhlās karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, sehingga kita bisa meraih keridhāan dan surga-Nya.

Semoga bermanfaat.

Wallāhu Ta'āla A'lam bish Shawwāb.

Washallallāhu 'alā Nabiyyina Muhammad

__________________


🏦 *Salurkan Donasi Dakwah Terbaik Anda* melalui :

| BNI Syariah
| Kode Bank (427)
| Nomor Rekening : 8145.9999.50
| a.n Yayasan Bimbingan Islam
| Konfirmasi klik https://bimbinganislam.com/konfirmasi-donasi/
__________________
Terapi
Metode ABA

ABA adalah salah satu teknik penanganan untuk anak dg spektrum autis.

 Metode terapi perilaku  diberikan dengan maksud untuk melakukan perubahan perilaku pd anak autis dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan ( belum ada ) ditambahkan.

 Metode ABA ditemukan oleh O Ivar Lovaas, PhD dari University of California Los Angeles ( UCLA ) memfokuskan penanganan pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespon benar sesuai dengan instruksi yang diberikan. Tidak ada hukuman dalam terapi ini akan tetapi bila anak berespon negative ( salah / tidak tepat ) atau tidak berespon sama sekali maka ia tidak mendapatkan reinforcement positif yang dia sukai. Diharapkan dengan perlakuan ini dapat meningkatkan kemungkinan anak agar berespons positif dan mengurangi kemungkinan dia berespon negative atau tidak merespon instruksi yang diberikan.

Sesuai dengan namanya, teknik ini berangkat dari teori behavioristik dimana mereka meyakini bahwa perilaku berhubungan dengan system reward ( hadiah / penghargaan ) dan konsekuensi ( akibat ). Berangkat dari pemahaman dasar ini maka teknik ini biasanya digunakan sebagai dasar untuk metode mengajar dan sangat direkomendasikan untuk intervensi awal anak dg spektrum autis

Dalam penelitian awal spt itu..tp pada prakteknya...saya.di Sahabat Qualita menjalankan AbA bukan hny untuk Autis sj, anak dg ADHD, speech delay, bahkan anak dg Down sindrom kita terapkan ABA..hasilnya Alhamdulillah...mrk bs ke sekolah reguler
Terapi utk autis , spaech delay , ADHD 

 OT :Terapi Okupasi fokus utk motorik halusnya

TW:Terapi Wicara fokus utk bicaranya

SI:terapi Sensory Integrasi fokus utk motorik kasar

Materi ABA


*4 Nasihat untuk Penuntut Ilmu*


Di akhir majelis yang membahas hadits ke-146 dari kitab ‘Umdatul Ahkaam, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala menyampaikan beberapa nasihat penting kepada para penuntut ilmu dengan mengatakan,

“Kita tutup majelis ini dengan beberapa kalimat yang ringkas, aku meminta kepada Allah Ta’ala untuk bisa mengambil manfaat darinya.

1️⃣ *Pertama*
Aku menyampaikan kabar gembira kepada saudara sekalian yang hadir untuk menuntut ilmu pada zaman ini bahwa sesungguhnya mereka akan mendapatkan pahala, dan mereka termasuk dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah Ta’ala akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

Lebih-lebih mereka menahan beratnya safar (perjalanan jauh), terpisah dari keluarga dan kampung halaman. Aku berharap kepada Allah Ta’ala untuk melipatgandakan pahala bagi mereka.

2️⃣ *Kedua*
 Sesungguhnya seseorang yang melatih (membiasakan) dirinya untuk menanggung kesulitan selama menuntut ilmu termasuk dalam ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Karena hal itu termasuk dalam firman Allah Ta’ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 200)

3️⃣ *Ketiga*
Aku berharap agar semua yang hadir dapat mengambil manfaat dari ilmu yang didapatkan. Bukan manfaat dari sisi hapalan dan pemahaman, dua hal ini insyaa Allah juga ditekankan, akan tetapi (yang lebih penting adalah) manfaat dengan diamalkan dan (perubahan) akhlak. Karena tujuan dari ilmu adalah untuk diamalkan. Bukanlah maksud dari ilmu adalah sebagai argumen (hujjah) yang menyudutkan orang yang mempelajarinya (karena tidak diamalkan, pent.).

Wajib atas kalian untuk beramal dengan semua ilmu yang shahih yang telah sampai kepada kalian, sehingga ilmu tersebut berfaidah, menancap dan kokoh di hati kalian. Oleh karena itu dikatakan,

العلم يهتف بالعمل، فإن أجاب و إلا ارتحل

“Ilmu memanggil untuk diamalkan. Jika panggilan itu disambut, ilmu akan tetap. Namun jika panggilan itu tidak disambut, ilmu akan pergi.”

Perkataan ini benar. Karena jika Engkau mengamalkan ilmumu, maka hal itu akan lebih memperkokoh ilmu dan lebih bermanfaat. Sesungguhnya Allah Ta’ala akan menambahkan untuk kalian ilmu, cahaya, dan juga bashirah.

4️⃣ *Keempat*
Demikian pula aku berharap kepada para penuntut ilmu jika sedang menuntut ilmu, hendaknya membantu saudaranya sesuai dengan kemampuannya dan tidak memiliki penyakit hasad kepada mereka. Janganlah mengatakan, “Jika aku mengajarkan ilmu kepadanya, aku takut dia menjadi lebih berilmu dibandingkan aku.” Bahkan kami katakan, “Jika Engkau mengajari saudaramu, Engkau menjadi lebih berilmu darinya.” Karena Allah Ta’ala telah memberikan kepadamu ilmu yang sebelumnya Engkau tidak mengetahuinya.

Terdapat hadits yang valid dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Dan Allah akan senantiasa meonolong hamba-Nya ketika hamba-Nya tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)

Jika Engkau menolong saudaramu dengan mengajarkannya suatu masalah (bab) ilmu, Allah Ta’ala akan membantumu dengan mengajarkan ilmu lainnya yang belum Engkau miliki. Maka janganlah hasad dengan saudaramu, sebarkanlah ilmu di tengah-tengah mereka, inginkanlah bagi mereka sama seperti apa yang Engkau inginkan bagi dirimu sendiri.”

Selesai.

✍️ Ustadz Muhammad Saifudin Hakim  حفظه اللّٰه تعالى

📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚


[5/2 05.21] ‪+62 857-2523-9866‬: *Silsilah Fiqih Pendidikan Anak*

Oleh : _*Ustadz Abdullah Zaen Lc, M.A حفظه الله*_

*KARAKTER PENDIDIK SUKSES bag-4*

Di antara karakter yang harus dimiliki pendidik:

*4. BERTANGGUNG JAWAB*

Anak merupakan salah satu karunia terbesar yang diberikan Allah kepada suatu rumah tangga. Sebuah keluarga tanpa anak, akan terasa amat sepi dan hambar. Kalau boleh diumpamakan, seperti masakan tanpa bumbu.

Betapa banyak orang yang menanti kehadiran si jabang bayi selama puluhan tahun, ternyata Allah belum berkenan untuk mengaruniakan sang buah hati. Karena hikmah yang diinginkan-Nya, yang barangkali salah satunya adalah orang tersebut dinilai Allah belum siap untuk menjadi bapak atau ibu.

“لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ . أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ”

Artinya: “Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan. Dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa”. QS. Asy-Syura (42): 49-50.

Jadi, manakala Allah telah mengaruniakan anak kepada kita, bisa jadi itu pertanda bahwa kita telah harus siap untuk menjadi orang tua. Seberapapun jumlah anak yang Allah karuniakan kepada kita, maka sebenarnya kita harus telah siap untuk menanganinya. Sebab Allah tidak mungkin membebani hamba-Nya melebihi kemampuan-Nya. (Baca: QS. Al-Baqarah: 286).

Sebagai orang yang mendapatkan amanah, apalagi dari Allah ta’ala, maka kita harus menjalankan tugas tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

“أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، … وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، …”.

“Ketahuilah, kalian semua adalah penanggungjawab dan seluruh kalian akan ditanya tentang tanggung jawabnya. _Seorang lelaki penanggungjawab atas keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang wanita penanggungjawab atas anak-anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka_ …”. HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma.

Jadi manakala mendidik anak, kita harus senantiasa berusaha menghadirkan perasaan tanggung jawab terhadap amanah yang Allah berikan kepada kita. Bukan hanya tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan duniawi sang anak. Namun yang lebih penting dari itu adalah tanggung jawab dalam pendidikan agama dan perilaku kesehariannya.

Rasa tanggung jawab ini, akan mendorong kita untuk mengerahkan segala daya dan upaya, serta apapun yang kita miliki demi kesuksesan pendidikan anak. Tanpa perasaan itu, semangat akan mengendur dan segala aktifitas dalam mendidik anak akan terasa menjadi sebuah beban yang amat berat !

 📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚



Oleh : _*Ustadz Abdullah Zaen Lc, M.A حفظه الله*_



*5. SABAR*

Sabar merupakan salah satu syarat mutlak bagi mereka yang ingin berhasil mengarungi kehidupan di dunia. Kehidupan yang tidak lepas dari susah dan senang, sedih dan bahagia, musibah dan nikmat, menangis dan tertawa, sakit dan sehat, lapar dan kenyang, rugi dan untung, miskin dan kaya, serta mati dan hidup.

Di antara episode perjalanan hidup yang membutuhkan kesabaran ekstra adalah masa-masa mendidik anak. Sebab rentang waktunya tidak sebentar dan seringkali anak berperilaku yang tidak sesuai dengan harapan kita.

• Contoh aplikasi kesabaran

1. Sabar dalam membiasakan perilaku baikterhadap anak

Anak bagaikan kertas yang masih putih, tergantung siapa yang menggoreskan lukisan di atasnya. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menggambarkan hal itu dalam sabdanya,

“مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِه”

“Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya lah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.

Andaikan sejak kecil anak dibiasakan berperilaku baik, mulai dari taat beribadah hingga adab mulia dalam keseharian, insyaAllah hal itu akan sangat membekas dalam dirinya. Sebab mendidik di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.

Mengukir di atas batu membutuhkan kesabaran dan keuletan, namun jika ukiran tersebut telah jadi niscaya ia akan awet dan tahan lama.

2. Sabar dalam menghadapi pertanyaan anak

Menghadapi pertanyaan anak, apalagi yang baru saja mulai tumbuh dan menginginkan untuk mengetahui segala sesuatu yang ia lihat, memerlukan kesabaran yang tidak sedikit. Terkadang timbul rasa jengkel dengan pertanyaan anak yang tidak ada habis-habisnya, hingga kerap kita kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaannya.

Sesungguhnya kesediaan anak untuk bertanya kepada kita, ‘seburuk’ apa pun pertanyaan yang ia lontarkan, merupakan pertanda bahwa mereka memberikan kepercayaannya kepada kita untuk menjawab. Maka jalan terbaik adalah menghargai kepercayaannya dengan tidak mematikan kesediaannya untuk bertanya, serta memberikan jawaban yang mengena dan menghidupkan jiwa.

3. Sabar menjadi pendengar yang baik

Banyak orang tua adalah pendengar yang buruk bagi anak-anaknya. Bila ada suatu masalah yang terjadi pada anak, orangtua lebih suka menyela, langsung menasihati tanpa mau bertanya permasalahannya serta asal-usul kejadiannya.

4. Sabar manakala emosi memuncak

Hendaknya kita tidak memberikan sanksi atau hukuman pada anak ketika emosi kita sedang memuncak. Pada saat emosi kita sedang tinggi, apa pun yang keluar dari mulut kita, cenderung untuk menyakiti dan menghakimi, tidak untuk menjadikan anak lebih baik.


*HATI YANG BENING*

📖 📖________✒


Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia… Dialah *_“hati yang bening”._*

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan,

_“Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, saya mendoakannya agar diberkahi.”_

Sebagian lagi berkata,

_“Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri shalihah, keturunan yang baik), saya mendoakan: ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya’”._

Ada juga dari mereka yang mengatakan,

_“Setiapkali kulihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, saya berdo’a kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah”._

Ada lagi yang mengatakan,

_“Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudoakan dia agar mendapat hidayah”._

Yang lain lagi mengatakan,

_“Saya selalu berdo’a semoga Allah memberikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka”._

Yang lainnya lagi mengatakan:

_“Setiapkali hendak tidur, aku berdoa: ‘Ya Rabb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zalim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya, oleh karena itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka’”._

```Itulah hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.```

*_Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga._*

Suatu malam, Hasan Bashri berdo’a,

_“Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzalimiku”…_

dan ia terus memperbanyak do’a itu!

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya,

_“Wahai Abu Sai’d… Sungguh, malam ini aku mendengar engkau berdoa untuk kebaikan orang yang menzalimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang menzalimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya?_

Beliau menjawab:

_“Firman Allah (yang artinya):_

_“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah’”._ *[Q.S. Asy-Syuuro: 40].*

*[Kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576]*

Sungguh, itulah hati yang dijadikan shalih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, *yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.*

```Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.```

Apapun yang ditakdirkan menjadi milikmu akan mendatangimu walaupun engkau lemah!

Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milikmu, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kekuatanmu!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya.

Semoga Allah menjadikan hari-harimu bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

***

🖊  Oleh : Ustadz Musyaffa' ad Dariny, Lc., M.A.
_______________

💎  Mutiara Risalah Islam
📚  Mau Dapat Ilmu? Gabung Yuk bersama Grup Mutiara Risalah Islam, dibawah asuhan Dewan Pembina Risalah Islam Ustadz Musyaffa' ad Dariny, Lc., M.A. di :
📱  WA: 089628222285 klik http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI