Prol Tape
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Friday, May 1, 2015
::: KEINDAHAN LAHIRIAH ... :::
Oleh :
Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى
Di dalam hadits muttafaq alaih nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian.”
Hadits ini seringkali salah difahami oleh sebagian orang.
Sehingga tak jarang kita mendapati sebagian kaum muslimin berpenampilan acak-acakan dalam kesehariannya, bahkan saat mendatangi pengajian. Ketika di tanya, jawabannya “YANG PENTING HATINYA’
Namun marilah sejenak kita buka kembali buku catatan kita di pengajian dulu, mungkin saja kita pernah menulis sebuah hadits yang mengisahkan tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan soal takabbur (sombong) , tiba-tiba salah seorang sahabat memberi komentar,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang lelaki senang kalau sandal dan bajunya bagus,.” Sahabat tadi seolah meminta tanggapan rasulullah.
Lalu rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab,
انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس
“Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan. Al-Kibru (sombong) itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Sebenarnya kedua hadits diatas dengan fasih menjelaskan bahwa Islam tidak hanya memperhatikan keindahan batin semata, tapi islam juga memberi perhatian pada keindahan lahiriah yang membuat seorang muslim semakin bernilai. Bahkan pada kondisi tertentu penampilan lahiriah memberi peran penting dalam interaksi kita dengan orang lain, terutama bagi seorang da’i dalam memberi kesan yang baik pada objek dakwahnya. Penampilan lahiriah juga berperan sebagai penguat izzah dan wibawa seorang muslim dihadapan orang-orang kafir. Oleh karena itu, sebagai apapun kita, kita tidak boleh melalaikan persoalan ini. Terlebih lagi bagi para pemegang panji dakwah.
Meskipun Allah hanya akan melihat hati dan amal kita, bukan berati kita boleh menyepelekan keindahan lahiriyah. Karena dengan memadukan keduanya kita dapat menerjemahkan islam dalam performa yang luhur.
Ada satu gubahan syair yang sering kami dengarkan dari Prof. Anis Thohir -hafidzahullah-. Gubahan syair itu berbunyi:
جمال الوجه مع قبح النفوس # كقنديل على قبر مجوس
Keindahan wajah yang berpadu bersama buruknya perilaku, bagai pelita di atas kuburan seorang majusi.
Maksudnya tak bernilai sama sekali.
“Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah fisikku, maka perindahlah perangaiku..”
Oleh :
Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى
Di dalam hadits muttafaq alaih nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian.”
Hadits ini seringkali salah difahami oleh sebagian orang.
Sehingga tak jarang kita mendapati sebagian kaum muslimin berpenampilan acak-acakan dalam kesehariannya, bahkan saat mendatangi pengajian. Ketika di tanya, jawabannya “YANG PENTING HATINYA’
Namun marilah sejenak kita buka kembali buku catatan kita di pengajian dulu, mungkin saja kita pernah menulis sebuah hadits yang mengisahkan tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan soal takabbur (sombong) , tiba-tiba salah seorang sahabat memberi komentar,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang lelaki senang kalau sandal dan bajunya bagus,.” Sahabat tadi seolah meminta tanggapan rasulullah.
Lalu rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab,
انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس
“Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan. Al-Kibru (sombong) itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Sebenarnya kedua hadits diatas dengan fasih menjelaskan bahwa Islam tidak hanya memperhatikan keindahan batin semata, tapi islam juga memberi perhatian pada keindahan lahiriah yang membuat seorang muslim semakin bernilai. Bahkan pada kondisi tertentu penampilan lahiriah memberi peran penting dalam interaksi kita dengan orang lain, terutama bagi seorang da’i dalam memberi kesan yang baik pada objek dakwahnya. Penampilan lahiriah juga berperan sebagai penguat izzah dan wibawa seorang muslim dihadapan orang-orang kafir. Oleh karena itu, sebagai apapun kita, kita tidak boleh melalaikan persoalan ini. Terlebih lagi bagi para pemegang panji dakwah.
Meskipun Allah hanya akan melihat hati dan amal kita, bukan berati kita boleh menyepelekan keindahan lahiriyah. Karena dengan memadukan keduanya kita dapat menerjemahkan islam dalam performa yang luhur.
Ada satu gubahan syair yang sering kami dengarkan dari Prof. Anis Thohir -hafidzahullah-. Gubahan syair itu berbunyi:
جمال الوجه مع قبح النفوس # كقنديل على قبر مجوس
Keindahan wajah yang berpadu bersama buruknya perilaku, bagai pelita di atas kuburan seorang majusi.
Maksudnya tak bernilai sama sekali.
“Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah fisikku, maka perindahlah perangaiku..”
::: MUTIARA JUM'AT :::
Oleh :
Al-Ustadz Abdullah Sholeh Al-Hadromi hafidhahullah
Diantara Tujuan Belajar Adalah:
1. Untuk Mencari Ilmu.
2. Supaya Dekat Allah.
3. Memberikan Manfaat Orang Lain...
Bukan Untuk Mencari Materi Semata Karena Materi Telah Dijamin Allah..
Semoga Allah jadikan cita-cita mulia kita semua tercapai, aamiin..
*****
JUM'AT DAN SHALAWAT
Perbanyak bershalawat kepada kekasih hati, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam..
"Sesungguhnya orang yang paling utama (untuk berkumpul dan dekat) denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku".
[HR. At-Tirmizdi, Ibnu Hibban dalam 'Shahihnya' dan Abu Ya'la dalam 'Musnadnya'. Al-Albani menyatakan 'Hasan' dalam 'Shahih Al-Jami' dan 'Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib]
*****
JUM'AT DAN AL-KAHFI
Disunnahkan Membaca Surat ke 18, Al-Kahfi Setiap Hari Jum'at, Boleh Juga Malam Jum'at.. Jangan Lupa Mengambil Pelajaran Darinya..
Mengapa Membaca Surat 18 Al-Kahfi Setiap Jum'at..?
Agar supaya tertanam dalam hati kita 4 kisah sehingga kita waspada dari 4 fitnah kehidupan..!
1- Kisah Ash-habul Kahfi (ayat 9-26) agar kita waspada dari fitnah agama.
2- Kisah si kaya dan si miskin (ayat 32-44) agar kita waspada dari fitnah harta.
3- Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidlir -Alaihimas Salam (ayat 60-82) agar kita waspada dari fitnah ilmu.
4- Kisah Dzul Qornain dan sikapnya terhadap Ya'juj Wa Ma'juj (ayat 83-98) agar kita waspada dari fitnah kedudukan.
Pendorong dan penghias agar manusia terjerumus ke dalam fitnah-fitnah besar tersebut adalah Iblis.. [Ayat 50]
Solusi dari semua fitnah tersebut terdapat di akhir surat, yaitu:
Iman kepada hari kebangkitan..!
[Ayat 110]
Diantara Fadhilah Membaca Surat 18 Al-Kahfi;
"مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ."
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya akan memancar cahaya terang yang menyinari dirinya di antara kedua Jum’at".
(HR. Al-Hakim (2/399), Al-Baihaqi (3/249).
Berkata Ibnu Hajar dalam takhrij Al-Adzkar: "Hadits Hasan".
Beliau juga berkata: "Ini adalah hadis paling kuat tentang keutamaan membaca surat Al-Kahfi".
Lihat "Faidlul Qadir" (6/198).
Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam "Shahih Al Jami' (6470)."
*****
TIADA HARI TANPA AL-QUR'AN
Ajarkan kepada anakmu Al-Qur'an, maka Al-Qur'an akan mengajarkan kepada anakmu segala sesuatu..!
*****
Ajarkan Kepada Anakmu Cinta Rasul..
Para Sahabat Nabi dahulu mengajarkan sirah Nabi kepada anak-anak mereka seperti mengajarkan surat dari Al-Qur'an..
"Dahulu diajarkan kepada kami 'Maghozi Nabi' (sirah Nabi) sebagaimana diajarkan kepada kami surat dari Al-Qur'an"
[Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhum]
*****
Mengajarkan Kepada Anak-Anak Cinta Sahabat Nabi ﷺ..
Berkata Al-Imam Malik rahimahullah:
"Para salaf dahulu mengajarkan kepada anak-anak mereka cinta Abu Bakar dan Umar seperti mereka mengajarkan surat dari Al-Qur'an"
[Riwayat Ibnu 'Asakir dalam 'Tarikh Damaskus']
Oleh :
Al-Ustadz Abdullah Sholeh Al-Hadromi hafidhahullah
Diantara Tujuan Belajar Adalah:
1. Untuk Mencari Ilmu.
2. Supaya Dekat Allah.
3. Memberikan Manfaat Orang Lain...
Bukan Untuk Mencari Materi Semata Karena Materi Telah Dijamin Allah..
Semoga Allah jadikan cita-cita mulia kita semua tercapai, aamiin..
*****
JUM'AT DAN SHALAWAT
Perbanyak bershalawat kepada kekasih hati, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam..
"Sesungguhnya orang yang paling utama (untuk berkumpul dan dekat) denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku".
[HR. At-Tirmizdi, Ibnu Hibban dalam 'Shahihnya' dan Abu Ya'la dalam 'Musnadnya'. Al-Albani menyatakan 'Hasan' dalam 'Shahih Al-Jami' dan 'Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib]
*****
JUM'AT DAN AL-KAHFI
Disunnahkan Membaca Surat ke 18, Al-Kahfi Setiap Hari Jum'at, Boleh Juga Malam Jum'at.. Jangan Lupa Mengambil Pelajaran Darinya..
Mengapa Membaca Surat 18 Al-Kahfi Setiap Jum'at..?
Agar supaya tertanam dalam hati kita 4 kisah sehingga kita waspada dari 4 fitnah kehidupan..!
1- Kisah Ash-habul Kahfi (ayat 9-26) agar kita waspada dari fitnah agama.
2- Kisah si kaya dan si miskin (ayat 32-44) agar kita waspada dari fitnah harta.
3- Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidlir -Alaihimas Salam (ayat 60-82) agar kita waspada dari fitnah ilmu.
4- Kisah Dzul Qornain dan sikapnya terhadap Ya'juj Wa Ma'juj (ayat 83-98) agar kita waspada dari fitnah kedudukan.
Pendorong dan penghias agar manusia terjerumus ke dalam fitnah-fitnah besar tersebut adalah Iblis.. [Ayat 50]
Solusi dari semua fitnah tersebut terdapat di akhir surat, yaitu:
Iman kepada hari kebangkitan..!
[Ayat 110]
Diantara Fadhilah Membaca Surat 18 Al-Kahfi;
"مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ."
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya akan memancar cahaya terang yang menyinari dirinya di antara kedua Jum’at".
(HR. Al-Hakim (2/399), Al-Baihaqi (3/249).
Berkata Ibnu Hajar dalam takhrij Al-Adzkar: "Hadits Hasan".
Beliau juga berkata: "Ini adalah hadis paling kuat tentang keutamaan membaca surat Al-Kahfi".
Lihat "Faidlul Qadir" (6/198).
Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam "Shahih Al Jami' (6470)."
*****
TIADA HARI TANPA AL-QUR'AN
Ajarkan kepada anakmu Al-Qur'an, maka Al-Qur'an akan mengajarkan kepada anakmu segala sesuatu..!
*****
Ajarkan Kepada Anakmu Cinta Rasul..
Para Sahabat Nabi dahulu mengajarkan sirah Nabi kepada anak-anak mereka seperti mengajarkan surat dari Al-Qur'an..
"Dahulu diajarkan kepada kami 'Maghozi Nabi' (sirah Nabi) sebagaimana diajarkan kepada kami surat dari Al-Qur'an"
[Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhum]
*****
Mengajarkan Kepada Anak-Anak Cinta Sahabat Nabi ﷺ..
Berkata Al-Imam Malik rahimahullah:
"Para salaf dahulu mengajarkan kepada anak-anak mereka cinta Abu Bakar dan Umar seperti mereka mengajarkan surat dari Al-Qur'an"
[Riwayat Ibnu 'Asakir dalam 'Tarikh Damaskus']
WAHAI ANAKKU, CINTAILAH AL-QUR'AN!
Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak adalah hal yang paling pokok dalam Islam. Dengan hal tersebut, anak akan senantiasa dalam fitrahnya dan di dalam hatinya bersemayam cahaya-cahaya hikmah sebelum hawa nafsu dan maksiat mengeruhkan hati dan menyesatkannya dari jalan yang benar.
Para sahabat nabi benar-benar mengetahui pentingnya menghafal Al-Qur’an dan pengaruhnya yang nyata dalam diri anak. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anaknya sebagai pelaksanaan atas saran yang diberikan Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadits yang diriwayatkan dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash,
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Sebelum kita memberi tugas kepada anak-anak kita untuk menghafal Al-Qur’an, maka terlebih dahulu kita harus menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Sebab, menghafal Al-Qur’an tanpa disertai rasa cinta tidak akan memberi faedah dan manfaat. Bahkan, mungkin jika kita memaksa anak untuk menghafal Al-Qur’an tanpa menanamkan rasa cinta terlebih dahulu, justru akan memberi dampak negatif bagi anak. Sedangkan mencintai Al-Qur’an disertai menghafal akan dapat menumbuhkan perilaku, akhlak, dan sifat mulia.
Menanamkan rasa cinta anak terhadap Al-Qur’an pertama kali harus dilakukan di dalam keluarga, yaitu dengan metode keteladanan. Karena itu, jika kita menginginkan anak mencintai Al-Qur’an, maka jadikanlah keluarga kita sebagai suri teladan yang baik dengan cara berinteraksi secara baik dengan Al-Qur’an. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memuliakan kesucian Al-Qur’an, misalnya memilih tempat paling mulia dan paling tinggi untuk meletakkan mushaf Al-Qur’an, tidak menaruh barang apapun di atasnya dan tidak meletakkannya di tempat yang tidak layak, bahkan membawanya dengan penuh kehormatan dan rasa cinta, sehingga hal tersebut akan merasuk ke dalam alam bawah sadarnya bahwa mushaf Al-Qur’an adalah sesuatu yang agung, suci, mulia, dan harus dihormati, dicintai, dan disucikan.
Sering memperdengarkan Al-Qur’an di rumah dengan suara merdu dan syahdu, tidak memperdengarkan dengan suara keras agar tidak mengganggu pendengarannya. Memperlihatkan pada anak kecintaan kita pada Al-Qur’an, misalnya dengan cara rutin membacanya.
Adapun metode-metode yang bisa digunakan anak mencintai Al-Qur’an diantaranya adalah:
1. Bercerita kepada anak dengan kisah-kisah yang diambil dari Al-Qur’an.
Mempersiapkan cerita untuk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah Ta’ala dan Al-Qur’an Al-Karim, akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil dari Al-Qur’an secara langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah tentang Ashabul Kahfi, dan lain-lain.
Mempersiapkan cerita untuk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah Ta’ala dan Al-Qur’an Al-Karim, akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil dari Al-Qur’an secara langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah tentang Ashabul Kahfi, dan lain-lain.
Sebelum kita mulai bercerita kita katakan pada anak, “Mari Sayangku, bersama-sama kita dengarkan salah satu kisah Al-Qur’an.”
Sehingga rasa cinta anak terhadap cerita-cerita itu dengan sendirinya akan terikat dengan rasa cintanya pada Al-Qur’an. Namun, dalam menyuguhkan cerita pada anak harus diperhatikan pemilihan waktu yang tepat, pemilihan bahasa yang cocok, dan kalimat yang terkesan, sehingga ia akan memberi pengaruh yang kuat pada jiwa dan akal anak.
2. Sabar dalam menghadapi anak.
Misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita harus menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Namun kita harus selalu memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.
Misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita harus menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Namun kita harus selalu memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.
3. Menggunakan metode pemberian penghargaan untuk memotivasi anak.
Misalnya jika anak telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia untuk jalan-jalan/rekreasi, atau dengan menggunakan lembaran prestasi/piagam penghargaan, sehingga anak akan semakin terdorong untuk mengahafal Al-Qur’an.
Misalnya jika anak telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia untuk jalan-jalan/rekreasi, atau dengan menggunakan lembaran prestasi/piagam penghargaan, sehingga anak akan semakin terdorong untuk mengahafal Al-Qur’an.
4. Menggunakan semboyan untuk mengarahkan anak mencintai Al-Qur’an.
Misalnya :
- Saya mencintai Al-Qur’an.
- Al-Qur’an Kalamullah.
- Allah mencintai anak yang cinta Al-Qur’an.
- Saya suka menghafal Al-Qur’an.
- Atau sebelum menyuruh anak memulai menghafal Al-Quran, kita katakan kepada mereka, “Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya, maka Allah akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh kepadanya, maka akan mendapat pertolongan dari Allah. Kitab ini akan menjadikan hati seseorang baik dan berperilaku mulia.”
Misalnya :
- Saya mencintai Al-Qur’an.
- Al-Qur’an Kalamullah.
- Allah mencintai anak yang cinta Al-Qur’an.
- Saya suka menghafal Al-Qur’an.
- Atau sebelum menyuruh anak memulai menghafal Al-Quran, kita katakan kepada mereka, “Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya, maka Allah akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh kepadanya, maka akan mendapat pertolongan dari Allah. Kitab ini akan menjadikan hati seseorang baik dan berperilaku mulia.”
5. Menggunakan sarana menghafal yang inovatif.
Hal ini disesuaikan dengan kepribadian dan kecenderungan si anak (cara belajarnya), misalnya :
# Bagi anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya, dapat menggunakan sarana berupa kaset, atau program penghafal Al-Qur’an digital, agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering memperdengarkan kepadanya bacaan Al-Qur’an dengan lantunan yang merdu dan indah.
# Bagi anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Qur’an yang cantik dan terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena ia ditulis dalam lembaran-lembaran yang indah dan rapi.
# Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan tulis, dan lain-lain yang menarik perhatiannya.
Hal ini disesuaikan dengan kepribadian dan kecenderungan si anak (cara belajarnya), misalnya :
# Bagi anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya, dapat menggunakan sarana berupa kaset, atau program penghafal Al-Qur’an digital, agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering memperdengarkan kepadanya bacaan Al-Qur’an dengan lantunan yang merdu dan indah.
# Bagi anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Qur’an yang cantik dan terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena ia ditulis dalam lembaran-lembaran yang indah dan rapi.
# Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan tulis, dan lain-lain yang menarik perhatiannya.
6. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an.
Hal ini sangat penting, karena kita tidak boleh menganggap anak seperti alat yang dapat dimainkan kapan saja, serta melupakan kebutuhan anak itu sendiri. Karena ketika kita terlalu memaksa anak dan sering menekannya dapat menimbulkan kebencian di hati anak, disebabkan dia menanggung kesulitan yang lebih besar. Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di hati anak, maka kita harus memilih waktu yang tepat untuk menghafal dan berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Hal ini sangat penting, karena kita tidak boleh menganggap anak seperti alat yang dapat dimainkan kapan saja, serta melupakan kebutuhan anak itu sendiri. Karena ketika kita terlalu memaksa anak dan sering menekannya dapat menimbulkan kebencian di hati anak, disebabkan dia menanggung kesulitan yang lebih besar. Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di hati anak, maka kita harus memilih waktu yang tepat untuk menghafal dan berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Adapun waktu yang dimaksud bukan saat seperti di bawah ini:
- Setelah lama begadang, dan baru tidur sebentar,
- Setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat,
- Setelah makan dan kenyang,
- Waktu yang direncanakan anak untuk bermain,
- Ketika anak dalam kondisi psikologi yang kurang baik,
- Ketika terjadi hubungan tidak harmonis anatara orangtua dan anak, supaya anak tidak membenci Al-Qur’an disebabkan perselisihan dengan orangtuanya.
- Setelah lama begadang, dan baru tidur sebentar,
- Setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat,
- Setelah makan dan kenyang,
- Waktu yang direncanakan anak untuk bermain,
- Ketika anak dalam kondisi psikologi yang kurang baik,
- Ketika terjadi hubungan tidak harmonis anatara orangtua dan anak, supaya anak tidak membenci Al-Qur’an disebabkan perselisihan dengan orangtuanya.
Kemudian hal terakhir yang tidak kalah penting agar anak mencintai Al-Qur’an adalah dengan membuat anak-anak kita mencintai kita, karena ketika kita mencintai Al-Qur’an, maka anak-anak pun akan mencintai Al-Qur’an, karena mereka mengikuti orang yang dicintai. Adapun beberapa cara agar anak-anak kita semakin mencintai kita antara lain:
# Senantiasa bergantung kepada Allah, selalu berdo’a kepada Allah untuk kebaikan anak-anak. Dengan demikian Allah akan memberikan taufikNya dan akan menyatukan hati kita dan anak-anak.
# Bergaul dengan anak-anak sesuai dengan jenjang umurnya, yaitu sesuai dengan kaedah, “Perlakukan manusia menurut kadar akalnya.” Sehingga kita akan dengan mudah menembus hati anak-anak.
# Dalam memberi pengarahan dan nasehat, hendaknya diterapkan metode beragam supaya anak tidak merasa jemu saat diberi pendidikan dan pengajaran.
# Memberikan sangsi kepada anak dengan cara tidak memberikan bonus atau menundanya sampai waktu yang ditentukan adalah lebih baik daripada memberikan sangsi berupa sesuatu yang merendahkan diri anak. Tujuannya tidak lain supaya anak bisa menghormati dirinya sendiri sehingga dengan mudah ia akan menghormati kita.
# Memahami skill dan hobi yang dimiliki anak-anak, supaya kita dapat memasukkan sesuatu pada anak dengan cara yang tepat.
# Berusaha dengan sepenuh hati untuk bersahabat dengan anak-anak, selanjutnya memperlakukan mereka dengan bertolak pada dasar pendidikan, bukan dengan bertolak pada dasar bahwa kita lebih utama dari anak-anak, mengingat kita sudah memberi makan, minum, dan menyediakan tempat tinggal. Hal ini secara otomatis akan membuat mereka taat tanpa pernah membantah.
# Membereskan hal-hal yang dapat menghalangi kebahagiaan dan ketenangan hubungan kita dengan anak-anak.
# Mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik baik dengan lisan maupun perbuatan.
# Senantiasa bergantung kepada Allah, selalu berdo’a kepada Allah untuk kebaikan anak-anak. Dengan demikian Allah akan memberikan taufikNya dan akan menyatukan hati kita dan anak-anak.
# Bergaul dengan anak-anak sesuai dengan jenjang umurnya, yaitu sesuai dengan kaedah, “Perlakukan manusia menurut kadar akalnya.” Sehingga kita akan dengan mudah menembus hati anak-anak.
# Dalam memberi pengarahan dan nasehat, hendaknya diterapkan metode beragam supaya anak tidak merasa jemu saat diberi pendidikan dan pengajaran.
# Memberikan sangsi kepada anak dengan cara tidak memberikan bonus atau menundanya sampai waktu yang ditentukan adalah lebih baik daripada memberikan sangsi berupa sesuatu yang merendahkan diri anak. Tujuannya tidak lain supaya anak bisa menghormati dirinya sendiri sehingga dengan mudah ia akan menghormati kita.
# Memahami skill dan hobi yang dimiliki anak-anak, supaya kita dapat memasukkan sesuatu pada anak dengan cara yang tepat.
# Berusaha dengan sepenuh hati untuk bersahabat dengan anak-anak, selanjutnya memperlakukan mereka dengan bertolak pada dasar pendidikan, bukan dengan bertolak pada dasar bahwa kita lebih utama dari anak-anak, mengingat kita sudah memberi makan, minum, dan menyediakan tempat tinggal. Hal ini secara otomatis akan membuat mereka taat tanpa pernah membantah.
# Membereskan hal-hal yang dapat menghalangi kebahagiaan dan ketenangan hubungan kita dengan anak-anak.
# Mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik baik dengan lisan maupun perbuatan.
Itulah beberapa point cara untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada Al-Qur’an. Semoga kegiatan menghafal Al-Qur’an menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga kita akan mendapat hasil sesuai yang kita harapkan.
Diringkas dari Agar Anak Mencintai Al-Qur’an, Dr. Sa’ad Riyadh oleh muslimah.or.id
»8 Pesan untuk para suami«*°°
Untuk Para Suami ini agar engkau tahu bagaimana seharusnya memperlakukan Isterimu.”
1. Hargai isterimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab isterimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
2. Jika marah, boleh tidak berbicara dengan isterimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).
3. Kantung rumah adalah seorang isteri, jika hati isterimu tidak bahagia, maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian),maka sayangi isterimu agar dia bahagia dan kau akan merasa seperti disurga.
4. Besar atau kecil gajimu, seorang isteri tetap ingin diperhatikan. dengan begitu, maka isterimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
5. 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.
6. Di luar banyak wanita idaman melebihi isterimu,namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu,saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.
7. Banyak isteri yang baik,tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai isteri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. mereka akan menawarkan perlindungan terhadap isterimu,maka jangan biarkan isterimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan isterinya.
Semoga Bermanfaat.
Komunikasi Efektif Berbeda dengan Sekedar Bicara
Setiap hari kita berkomunikasi. Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Kita bisa berkomunikasi dengan bahasa verbal dan non verbal. Kita juga bisa berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Setiap hari akan ada banyak pesan, apakah kepada orangtua, pasangan, anak, rekan kerja, maupun kerabat.
Saat berkomunikasi tersebut, penting untuk disadari apakah komunikasi kita efektif. Efektif berarti pesan yang kita maksud diterima sesuai dengan maksud kita.
Kerap kali dalam keseharian kita lebih banyak bicara daripada sekedar berkomunikasi efektif. Sehingga penerima pesan sering tidak menerima pesan yang kita maksud, hingga akhirnya terjadi miskomunikasi.
Miskomunikasi bisa berakibat ringan maupun berat. Yang berat misalnya konflik antar pasangan.
Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif? Hal yang perlu dipelajari oleh kita, sebagaimana kita belajar bagaimana memelihara kesehatan, karena ini skill yang sangat mendasar untuk ketangguhan hidup.
Sayangnya banyak yang menganggap tidak perlu, karena merasa rumit alias ribet.
Padahal bisa jadi kerumitan hidup bermula dari miskomunikasi
Nasihat Tanpa Menghakimi
Sebagai istri, sebagai ibu, sebagai suami, sebagai Ayah, ada satu keterampilan yang penting dikuasai.
Keterampilan itu adalah memberi nasihat.
Agama adalah nasihat. Secara alami jika kita ingin menyelamatkan keluarga dari api neraka pasti perlu memberikan nasihat.
Sisi lain, manusia memiliki jiwa. Jiwa ini ternyata sangat dinamis. Tidak seperti kotak kosong. Ada ego, ada proses berpikir, ada motivasi, emosi dan berbagai aspek yang melekat dalam jiwa.
Sebagaimana ilmu kedokteran berkembang, untuk meningkatkan kesejahteraan fisik mamusia. Maka berkembang juga ilmu untuk mencapai kesejahteraan jiwa atau kita mengenal dengan istilah batin atau psikologis.
Dari sanalah berkembang ilmu jiwa - psikologi.
Bagaimana cara memberikan nasihat yang baik, kita bisa langsung merujuk pada literatur dari para ulama, dan sejumput ilmu teknis yang diperoleh dari psikologi.
Kali ini saya ingin berbagi trik menasihati yang efektif dalam sudut pandang psikologi. Tentu ini sekali lagi hanya sejumput dan atau secuil dari teknis efektif lain.
Panjang jika membahas dinamika ego manusia. Namun secara intuitif atau mari kita hayati dalam diri kita, kita akan paham bahwa ego yang kuat itu ada pada tiap diri kita. Hal ini yang mendorong terjadinya defence mechanism misalnya ngeles, menyangkal, mencipta alibi yang logis, dan lain sebagainya.
Kita coba hayati dari kalimat nasihat di bawah ini, mana yang berpotensi mencipta konflik, mana yang bisa diterima penerima nasihat?
"Jangan boroslah!"
Atau...
"Punya ide ngga gimana biar keuangan kita lebih terkelola?"
Atau...
"Punya ide ngga gimana biar keuangan kita lebih terkelola?"
"Jangan hitungan dong kalau ngasih sama keluargaku"
Atau
"Saya sedih sebenarnya, belum bisa membantu meringankan keperluan orangtua"
Atau
"Saya sedih sebenarnya, belum bisa membantu meringankan keperluan orangtua"
"Berantakan banget, rumah kayak kapal pecah"
Atau
"Saya lelah habis macet macetan, dimana ya bisa beristirahat dengan lebih nyaman"
Atau
"Saya lelah habis macet macetan, dimana ya bisa beristirahat dengan lebih nyaman"
Saya yakin kalimat kalimat kedua akan lebih senang didengar oleh seorang istri ataupun suami.
Suami dan istri sama sama tidak mau dihakimi sebagai pencipta masalah.
Hanya kita kerap kurang bersabar, untuk berlatih memberikan nasihat tanpa menghakimi.
Istilahnya sudah merasa bagian dari diri, sudah menikah, terkadang kita sudah tidak berhitung bagaimana perasaan pasangan kita.
Langsung serbu saja dengan penilaian penilaian dan penghakimam yang menumpuk dalam pikir kita.
Berlatih yuk, bersikap lembut memberikan banyak manfaat. Mengurangi konflik dan menambah kedamaian dan kemesraan antara suami istri.
Hingga menjadi ikhtiar terwujudnya keluarga sakinah seperti yang kita harapkan.
Caranya dengan membiasakan menggunakan pola :
Saya + perasaan + jika kamu + perilaku
Ibu khawatir kalau kamu tidak membiasakan diri mengelola waktu nanti akan kesulitan di masa depanmu
Bukan...
Kamu ini bagaimana? main terus, ngga pernah belajar!
Kamu ini bagaimana? main terus, ngga pernah belajar!
Ibu senang kalau kamu merapikan kewajibanmu dulu sebelum pergi bermain
Bukan haduh bagaimana sih kamu, sudah berapa kali ibu bilang, belajar dulu baru main!
Bukan haduh bagaimana sih kamu, sudah berapa kali ibu bilang, belajar dulu baru main!
Kalem itu lebih menenangkan... Berlatih yuk!
Bagaimana Agar Anak Mampu Berpikir Positif
Membentuk kemampuan anak berpikir positif berakar pada ada rasa aman yang ada pada diri anak.
Tahukah Ayahbunda, jika rasa aman dibentuk sangat dini, yaitu ketika ia terlahir ke dunia hingga berusia dua tahun.
Responsifnya orangtua atau pengasuh terhadap anak, mencipta rasa aman pada anak. Responsif berarti segera memenuhi apa yang anak minta. Haus lapar segera disusui, rewel dimandikan air hangat, kedinginan di selimuti, minta diayun segera diayun. Walau komunikasi bayi relatif sama yaitu menangis, namun kepekaan orangtua atau pengasuh akan mampu meresponnya dengan benar.
Kepekaan bermula dari kelekatan. Semakin lekat kita pada anak, semakin peka kita akan kebutuhannya.
Sebaliknya anak anak yang tertolak, atau pengasuh tidak merespon yang ia minta, akan memiliki rasa tidak aman. Dampaknya ia memiliki kecemasan yang relatif tinggi.
Seiring dengan waktu kemampuan berpikir positif juga dipengaruhi oleh penilaiaj diri. Jika penilaian terhadap dirinya positif, ia akan yakin bahwa dirinya akan mampu melalui tantangan dalam hidupnya.
Sebaliknya anak yang memandang dirinya negatif, penuh kekurangan akan bersikap pesimis. Anak yang memiliki konsep diri negatif, juga akan sensitif terhadap perlakuan dan respon orang lain. Setiap ada saran dari orang lain, ia memandang hal itu sebagai sesuatu yang buruk, dan mudah tersinggung. Sulit baginya untuk berpikir biasa biasa saja atau berpikir positif.
Bagaimana agar anak memiliki
konsep diri positif. Mulailah dari apresiasi. Pujilah dengan tepat dan wajar dari setiap pencapaian positifnya.
konsep diri positif. Mulailah dari apresiasi. Pujilah dengan tepat dan wajar dari setiap pencapaian positifnya.
Kurangi kritik, berikan nasihat dengan tepat.
Anak anak yang mampu berpikir positif akan bisa hidup secara efektif. Tak banyak waktunya habis untuk memikirkan hal yang kurang bermanfaat. Produktif, selalu optimis, tidak takut gagal.
Percayakah Ayahbunda bahwa pembentukan karakter ini justru masa pentingnya di usia emas anak 0-8 tahun?
Namun betapa kita kerapkali keliru dalam bersikap karena kurang terjaganya diri dari ilmu. Atau karena menyerah yang disebabkan lelah.
Semoga kita selalu dimudahkan ya untuk berikhtiar membentuk karakter anak sebagai pondasi kesehatan psikologis mereka.
- lita edia
:: Rainbow Cake Kukus ::
Resep Oleh Cutez Jiya
https:// www.facebook.com /cutez.jiya
Bahan :
4btr telor,
200gr gulpas,
150gr terigu,
tbm 1/2sdm,
skm 1scht,
susu bubuk dancow 1scht,
minyak 150ml. pewarna
carbut:
kocok telur,gula,tbm sampai mengembang lalu tambah terigu n susu bubuk dancow aduk sampai rata tambah minyak sayur yg sudah dicampur skm. bagi 6 bagian masing3 dikasih pewarna. panaskan kukusan lalu ku2s 10menit setiap lapisny...selam at mencoba ya
Resep Oleh Cutez Jiya
https://
Bahan :
4btr telor,
200gr gulpas,
150gr terigu,
tbm 1/2sdm,
skm 1scht,
susu bubuk dancow 1scht,
minyak 150ml. pewarna
carbut:
kocok telur,gula,tbm sampai mengembang lalu tambah terigu n susu bubuk dancow aduk sampai rata tambah minyak sayur yg sudah dicampur skm. bagi 6 bagian masing3 dikasih pewarna. panaskan kukusan lalu ku2s 10menit setiap lapisny...selam
:: Klepon ::
Resep Oleh imelda hariyandi
https:// www.facebook.com /imelda.azzam
500 gr tepung ketan
1/2sdk teh garam
1/2sdk teh pewrna hijau
200gr kelapa di parut kasar
200gr gula merah di serut kasar.
2lmbr daun pandan
Air secukup nya.
Cara:
Campur tepung ketan,garam,pew arna,air aduk smpai kalis.
Bulat kan lalu pipihkan kasi sedikit gula merah bulatkan lagi.
Didihkan air masukkan daun pandan diikat.
Lalu rebus smpai mengapung angkat masukkan k air dingin..angkat lalu gulingkan k kelapa yg udah di kukus dan beri sedikit garam.
Selesai.
Resep Oleh imelda hariyandi
https://
500 gr tepung ketan
1/2sdk teh garam
1/2sdk teh pewrna hijau
200gr kelapa di parut kasar
200gr gula merah di serut kasar.
2lmbr daun pandan
Air secukup nya.
Cara:
Campur tepung ketan,garam,pew
Bulat kan lalu pipihkan kasi sedikit gula merah bulatkan lagi.
Didihkan air masukkan daun pandan diikat.
Lalu rebus smpai mengapung angkat masukkan k air dingin..angkat lalu gulingkan k kelapa yg udah di kukus dan beri sedikit garam.
Selesai.
Subscribe to:
Comments (Atom)
