📜INILAH HARTA KITA YANG TERSISA
.
👤 Ustadz Firanda Andirja حفظه الله .
.
HARTA YANG SESUNGGUHNYA
Harta yang disedekahkan adalah harta yang tersisa bagi orang yang bersedekah itu. Yang tidak disedekahkan, itulah yang bukan miliknya. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada ‘Aisyah tentang apakah yang tersisa dari seekor kambing yang disembelih untuk disedekahkan? Ada seekor kambing yang sudah disembelih untuk disedekahkan. ‘Aisyah menjawab bahwa tidak ada yang tersisa selain bagian bahunya. Semua babis sudah untuk dibagi-bagikan, disedekahkan. Maka Nabi pun meluruskan perkataan ‘Aisyah itu dengan mengatakan:
بَقِي كُلُّهَا غَيرَ كَتِفِهَ .
“Yang tersisa adalah seluruhnya kecuali bagian bahunya” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Semuanya itu sudah menjadi miliknya dan yang belum menjadi miliknya tinggal bahunya karena belum disedekahkan. Kalau sudah disedekahkan, maka semuanya menjadi miliknya. Itulah sedekah. Sedekah akan menjadi harta kita. Itulah yang diharapkan oleh orang yang mati, dia ingin kembali bertemu dengan hartanya lagi. Dia mengatakan:
يَا رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ أَقِمِ السَّاعَةَ، حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
. .
“Ya Allah! Datangkanlah hari kiamat segera, agar aku bisa segera berkumpul kembali bersama keluarga dan hartaku” (HR. Ahmad)
Dia ingin kembali bertemu dengan hartanya, yaitu harta yang disedekahkannya. Adapun harta yang belum disedekahkannya, sudah berpindah tangan kepada ahli waris, kepada orang lain, sementara harta yang betul-betul menjadi miliknya adalah harta yang sudah disedekahkannya. Itu yang betul-betul menjadi miliknya dan dia ingin kembali kepada hartanya itu.
https://www.radiorodja.com/45536-sedekah-tidak-mengurangi-harta-ceramah-singkat-tentang-s
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Tuesday, July 23, 2019
l
[SYARAT-SYARAT TAUBAT]
Taubat yang benar adalah jika dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat nya, sebagaimana yang dirincikan oleh syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah:
الإخلاص لله, الندم على ما فعل من المعصية, أن يقلع عن الذنب الذي هو فيه, العزم أن لا يعود في المستقبل, أن تكون في زمن تقبل فيه التوبة (… قبل حلول الأجل وقبل طلوع الشمس من مغربها…)
“(Syarat-syarat Taubat) adalah:
1. Ikhlas kepada Allah
2. Penyesalan atas maksiat yang pernah ia lakukan
3. Meningglkan dosa tersebut
4. Bertekad agar tidak kembali lagi berbuat dosa di waktu yang akan datang
5. Taubat dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu: Sebelum datangnya Ajal dan Sebelum Matahri terbit dari barat.
(Lihat: Syarah Riyadhus Shalihin: 1/45-47).
Read more https://konsultasisyariah.com/35135-taubat-adalah-salah-satu-sebab-terhapusnya-dosa.html
✍️ Ketika Ku Futur
.
Ketika Ku Futur,
Aku membayangkan akan ada teman-teman yang menasehatiku, mereka akan begitu intens menasehati agar aku kembali ke jalan-Nya. Namun, kenyataan ternyata tidak demikian, terkadang mereka tidak mengetahui diriku futur, pun ketika mereka tahu, mereka menasehatiku sesekali saja.
Kecewa? mungkin iya. Aku pun mencoba merenungkan mengapa hal ini bisa terjadi, dan kudapatkan jawabannya.
.
Ketika Ku Futur,
Aku lebih mudah menyalahkan orang lain, menyalahkan teman-teman yang tidak mengajakku kembali daripada menyalahkan diriku sendiri. Padahal, tidaklah futur terjadi karena kesalahan dan dosaku sendiri. Di samping itu, teman-temanku tidak senantiasa bisa menemaniku, mereka tidak meninggalkanku, hanya saja mereka memang tidak tahu.
.
Ketika Ku Futur,
Aku berharap teman-teman menasehatiku, namun ketika mereka menasehatiku, aku pun bebal dan tidak melaksanakan nasehat itu. Aku seakan-akan menantang nasehat mereka, maka sungguh tak salah jika mereka pun berhenti menasehati. Kewajiban telah mereka laksanakan, mereka tak bisa memaksakan.
.
Ketika Ku Futur,
Aku menuduh teman-teman menjauhiku, padahal hati manusia ada di tangan Allah, bukankah hati yang sudah tidak satu frekuensi pasti akan saling menjauh?
.
Ketika Ku Futur,
Aku bertanya-tanya mengapa teman-teman tidak sedekat lagi seperti dulu, padahal bisa jadi mereka menjaga jarak karena takut tertular penyakit futurku. .
Ketika Ku Futur,
Aku paham betul banyak hal yang kulakukan salah, namun aku cuek, enggan untuk berubah.
.
🖊 Kini ku sadar, hal pertama yang harus kulakukan adalah kembali kepada Allah, bertaubat, meminta maaf atas diriku yang telah begitu jauh berbelok. Memohon kepada-Nya agar membimbingku kembali sebagaimana Dia dulu membimbingku di awal perjalanan. Kembali mempelajari agama-Nya yang dapat memberikan ketentraman hatiku. .
Aku tak ingin berlama-lama di lembah kefuturan, hatiku sakit, kujalani hidup dengan kebahagiaan semu. Wajahku tersenyum dan tertawa namun jauh di dalam sana sedih dan kacau dirasakan jiwa. Ragaku terlihat sibuk, namun hatiku kosong lagi kesepian.
.
Duhai Tuhanku, terimalah kembali hamba-Mu ini.
.
.
Ketika Ku Futur,
Aku membayangkan akan ada teman-teman yang menasehatiku, mereka akan begitu intens menasehati agar aku kembali ke jalan-Nya. Namun, kenyataan ternyata tidak demikian, terkadang mereka tidak mengetahui diriku futur, pun ketika mereka tahu, mereka menasehatiku sesekali saja.
Kecewa? mungkin iya. Aku pun mencoba merenungkan mengapa hal ini bisa terjadi, dan kudapatkan jawabannya.
.
Ketika Ku Futur,
Aku lebih mudah menyalahkan orang lain, menyalahkan teman-teman yang tidak mengajakku kembali daripada menyalahkan diriku sendiri. Padahal, tidaklah futur terjadi karena kesalahan dan dosaku sendiri. Di samping itu, teman-temanku tidak senantiasa bisa menemaniku, mereka tidak meninggalkanku, hanya saja mereka memang tidak tahu.
.
Ketika Ku Futur,
Aku berharap teman-teman menasehatiku, namun ketika mereka menasehatiku, aku pun bebal dan tidak melaksanakan nasehat itu. Aku seakan-akan menantang nasehat mereka, maka sungguh tak salah jika mereka pun berhenti menasehati. Kewajiban telah mereka laksanakan, mereka tak bisa memaksakan.
.
Ketika Ku Futur,
Aku menuduh teman-teman menjauhiku, padahal hati manusia ada di tangan Allah, bukankah hati yang sudah tidak satu frekuensi pasti akan saling menjauh?
.
Ketika Ku Futur,
Aku bertanya-tanya mengapa teman-teman tidak sedekat lagi seperti dulu, padahal bisa jadi mereka menjaga jarak karena takut tertular penyakit futurku. .
Ketika Ku Futur,
Aku paham betul banyak hal yang kulakukan salah, namun aku cuek, enggan untuk berubah.
.
🖊 Kini ku sadar, hal pertama yang harus kulakukan adalah kembali kepada Allah, bertaubat, meminta maaf atas diriku yang telah begitu jauh berbelok. Memohon kepada-Nya agar membimbingku kembali sebagaimana Dia dulu membimbingku di awal perjalanan. Kembali mempelajari agama-Nya yang dapat memberikan ketentraman hatiku. .
Aku tak ingin berlama-lama di lembah kefuturan, hatiku sakit, kujalani hidup dengan kebahagiaan semu. Wajahku tersenyum dan tertawa namun jauh di dalam sana sedih dan kacau dirasakan jiwa. Ragaku terlihat sibuk, namun hatiku kosong lagi kesepian.
.
Duhai Tuhanku, terimalah kembali hamba-Mu ini.
.
بسم الله الرحمن الرحيم .
BETAH DIRUMAH ADALAH SUNNAH BUKAN KUPER
.
Diantara yg diteladankan oleh WANITA salaf yg shalihah adalah betah dirumah serta sungguh2 menghindari laki2 serta tdk keluar rumah kecuali ada keperluan syar'i atupun darurat
.
Hal ini menyelamatkan masyarakat & tetangga sekitar dari godaan WANITA , krn tdk semua laki2bisa menundukkan pandangannya yg tdk halal baginya
.
Allah Subhanallahu wa Taala berfirman :
Dan tinggallah kalian dlm rumah2 kalian & janganlah kalian berdandan sebagaimana ala jahiliyah terdahulu
(Qs Al-ahzab:33)
.
Disebutkan bahwa ada yg bertanya kpd saudah istri Rasulullah shallahualaihi wa sallam : mengapa engkau tdk berhaji & berumrah seperti saudara2mu (yaitu para istri nabi yg lain)
.
Jawab :
Aku sdh pernah berhaji & berumrah sedangkan Allah memerintahkan aku utk tinggl di dlm rumah, perawi mengatakan,
.
Demi Allah beliau tdk pernh keluar dari pintu rumahnya kecuali ketika jenazahnya dikeluarkan utk dimakamkan, sungguh moga Allah Subhanallahu wa Taala ridho kepadanya.
(Tafsir Al Qurthubi ketika menjelaskan Ayat di atas)
.
Dari Abdullah, Nabi Muhammad shallahualaihi wa sallam bersabda: sesungguhnya perempuan itu aurat , jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya, keadaan perempuan yg paling deket dgn wajah Allah Subhanallahu wa Taala adalah ketika dia berada dlm rumahnya
(HR IBNU KHUZAIMAH 1685)
Telkom tuai kritik dari netizen NU dilini masa media sosial.
.
Telkom dikritik karena beredarnya pamflet iklan IndiHOME yang menampilkan Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Syafiq Basalamah. Mereka menilai kedua ustadz tersebut merupakan da’i intoleran di Indonesia.
.
“Macem kek gak ada Ustadz yang mencintai negerinya laksana ibu kandungnya, Ustadz kayak begini dikasih panggung ma @Telkomsel@KemenBUMN #TelkomProIntoleran,” tulis akun Nuryudi Darmawan @DarmawanNuryudi, Sabtu (20/07/2019).
.
Netizen NU ramai-ramai mempertanyakan kebijakan Telkom sebagai BUMN yang memberi panggung terhadap Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Reza Basalamah.
.
Iklan pamflet Ustadz Khalid, Ustadz Syafiq dan Ustadz Abduh Tuasikal mulai hadir di tayangan IndiHOME dalam program “Sapa Muslim”, yang kemudian dikritik oleh netizen NU.
.
Sementara itu, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Basalamah dan Ustadz Abduh Tuasikal selama ini dikenal merupakan da’i yang sejuk dalam penyampaian dakwahnya. Ketiga Ustadz tersebut memiliki jutaan pengikut di media sosial dan memiliki ribuan video dakwah populer di Youtube. (DH/MTD)
.
Telkom dikritik karena beredarnya pamflet iklan IndiHOME yang menampilkan Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Syafiq Basalamah. Mereka menilai kedua ustadz tersebut merupakan da’i intoleran di Indonesia.
.
“Macem kek gak ada Ustadz yang mencintai negerinya laksana ibu kandungnya, Ustadz kayak begini dikasih panggung ma @Telkomsel@KemenBUMN #TelkomProIntoleran,” tulis akun Nuryudi Darmawan @DarmawanNuryudi, Sabtu (20/07/2019).
.
Netizen NU ramai-ramai mempertanyakan kebijakan Telkom sebagai BUMN yang memberi panggung terhadap Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Reza Basalamah.
.
Iklan pamflet Ustadz Khalid, Ustadz Syafiq dan Ustadz Abduh Tuasikal mulai hadir di tayangan IndiHOME dalam program “Sapa Muslim”, yang kemudian dikritik oleh netizen NU.
.
Sementara itu, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Basalamah dan Ustadz Abduh Tuasikal selama ini dikenal merupakan da’i yang sejuk dalam penyampaian dakwahnya. Ketiga Ustadz tersebut memiliki jutaan pengikut di media sosial dan memiliki ribuan video dakwah populer di Youtube. (DH/MTD)
🎋 *KIAT MENJAGA ISTIQAMAH* 🎋
Semudah ucapan di lisan, namun sangat sulit direalisasikan. Istiqamah, berlaku lurus dalam koridor syariat ternyata tidak seringan ucapan di lisan ini. Perjuangan untuk tetap tegar di jalan syariat ternyata tidak sepi dari gangguan dan ancaman.
Namun, Sang Khaliq sangat sayang kepada para hamba-Nya hingga solusi dan tips untuk membuat istiqamah pun telah dipilihkan, yaitu ikhlas dan mempelajari aqidah shalih, berdoa kepada Allah, pendek angan-angan, memperhatikan kandungan Al-Qur’an. Selain itu, masih ada beberapa kiat untuk menjaga keistiqamahan tersebut, diantaranya;
Memikirkan Akibat Dosa dan Kengerian Adzab-Nya
Hendaklah seorang muslim meyakini dan mengingat selalu hanya kepada Allah semata. Segala sesuatu akan dikembalikan kelak. Dia akan memperhitungkan segala perbuatan hamba-hamba-Nya, lalu membalas perbuatan mereka yang telah mereka kerjakan di kehidupan ini. Setiap kali seorang hamba menghadirkan semua hal di atas, maka hal itu dapat membantunya untuk tetap sabar dalam beristiqamah dan teguh di atas agama Allah. Oleh karena itu, allah berfirman di dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya:
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (١٩)إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلاقٍ حِسَابِيَهْ (٢٠)
“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitab dari sebelah kanannya, maka dia berkata, ’Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa aku menemui hisab terhadap diriku.’”(QS. Al-Haqqah: 19-20)
Apabila seorang hamba mengetahui bahwa dirinya akan dihisab dan mengingat-ingat hisab, balasan dan berdiri di hadapan Allah, maka hal ini termasuk sarana terbesar untuk dapat beristiqamah dan tegar di atas agama Allah tabaroka wa ta’ala.
Membiasakan Mengerjakan Perintah-Nya
Hendaklah dalam menuntut ilmu bukan sekadar mendapat ilmu semata. Namun lebih dari itu, harus mengamalkannya. Ali bin Abi Thalib berkata:
“Ilmu akan bersambung bila diamalkan, bila tidak, maka ia akan pergi.”
Hendaklah membiasakan diri mengamalkan perintah-perintah Allah. Bila mendengar kalimat dari gurunya, mendengar nasihat dari khatib, atau mendengar peringatan dari orang alim, hendaklah membiasakan diri untuk mengamalkannya. Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
“Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).” (QS. An-Nisa’: 66)
Dengan demikian membiasakan diri melaksanakan perintah Allah dapat menjadi salah satu sarana meraih keteguhan di atas agama Allah ta’ala.
Pilih Teman Shalih
Teman yang baik adalah yang mengingatkan bila kita lalai, menegur bila kita bermaksiat, dan memberikan dukungan bila kita mengamalkan dan menyambut ketaatan. Allah berfirman:
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ
“Kami akan membantumu dengan saudaramu.” (QS. Al-Qashash: 35);
Teman yang baik akan membantu saudaranya berbuat kebaikan. Maka sudah sepatutnya seorang muslim antusias dalam mencari teman yang baik lagi istiqamah, yang dapat membantunya untuk istiqamah di atas ketaatan kepada Allah.
Berhati –hatilah!
Tidak kalah pentingnya bersikap waspada dari sarana fitnah, kesesatan, dan kebatilan. Sebab semua itu dilandasi salah satu atau kedua senjata syaitan menggoda manusia dan menggelincirkannya.
Mempelajari Sejarah Nabi dan Orang-Orang Shalih Setelah Beliau
Sirah mereka yang mulia, kisah mereka yang mewangi, dan kehidupan mereka yang penuh berkah lagi makmur dengan ketaatan kepada Allah bisa menjadi motivator untuk menumbuhkan kecintaan. Bila seseorang sudah cinta, maka ia akan mengikuti jejak mereka. Kemudian orang yang mengikuti jalan mereka niscaya akan diberi taufik untuk mengerjakan segala kebaikan dan dengan izin Allah ia akan terjaga dari segala keburukan.
Nabi shallallahu alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya ilmu hanya didapat dengan belajar, dan sifat santun dapat diraih dengan membiasakannya. Barangsiapa yang mencari kebaikan pasti ia akan diberi, dan barangsiapa yang berhati-hati dari keburukan maka ia akan dijaga darinya.”(Riwayat Al-Khatib al-Baghdadi)
***
Sumber:
Majalah Elfata edisi 11 volume 13, tahun 2013, Kiat Menjaga Istiqamah tulisan Ustadz Khalid Syamhudi, Lc,
Muslimah.Or.Id
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5579-kiat-menjaga-istiqamah.html
Semudah ucapan di lisan, namun sangat sulit direalisasikan. Istiqamah, berlaku lurus dalam koridor syariat ternyata tidak seringan ucapan di lisan ini. Perjuangan untuk tetap tegar di jalan syariat ternyata tidak sepi dari gangguan dan ancaman.
Namun, Sang Khaliq sangat sayang kepada para hamba-Nya hingga solusi dan tips untuk membuat istiqamah pun telah dipilihkan, yaitu ikhlas dan mempelajari aqidah shalih, berdoa kepada Allah, pendek angan-angan, memperhatikan kandungan Al-Qur’an. Selain itu, masih ada beberapa kiat untuk menjaga keistiqamahan tersebut, diantaranya;
Memikirkan Akibat Dosa dan Kengerian Adzab-Nya
Hendaklah seorang muslim meyakini dan mengingat selalu hanya kepada Allah semata. Segala sesuatu akan dikembalikan kelak. Dia akan memperhitungkan segala perbuatan hamba-hamba-Nya, lalu membalas perbuatan mereka yang telah mereka kerjakan di kehidupan ini. Setiap kali seorang hamba menghadirkan semua hal di atas, maka hal itu dapat membantunya untuk tetap sabar dalam beristiqamah dan teguh di atas agama Allah. Oleh karena itu, allah berfirman di dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya:
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (١٩)إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلاقٍ حِسَابِيَهْ (٢٠)
“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitab dari sebelah kanannya, maka dia berkata, ’Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa aku menemui hisab terhadap diriku.’”(QS. Al-Haqqah: 19-20)
Apabila seorang hamba mengetahui bahwa dirinya akan dihisab dan mengingat-ingat hisab, balasan dan berdiri di hadapan Allah, maka hal ini termasuk sarana terbesar untuk dapat beristiqamah dan tegar di atas agama Allah tabaroka wa ta’ala.
Membiasakan Mengerjakan Perintah-Nya
Hendaklah dalam menuntut ilmu bukan sekadar mendapat ilmu semata. Namun lebih dari itu, harus mengamalkannya. Ali bin Abi Thalib berkata:
“Ilmu akan bersambung bila diamalkan, bila tidak, maka ia akan pergi.”
Hendaklah membiasakan diri mengamalkan perintah-perintah Allah. Bila mendengar kalimat dari gurunya, mendengar nasihat dari khatib, atau mendengar peringatan dari orang alim, hendaklah membiasakan diri untuk mengamalkannya. Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
“Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).” (QS. An-Nisa’: 66)
Dengan demikian membiasakan diri melaksanakan perintah Allah dapat menjadi salah satu sarana meraih keteguhan di atas agama Allah ta’ala.
Pilih Teman Shalih
Teman yang baik adalah yang mengingatkan bila kita lalai, menegur bila kita bermaksiat, dan memberikan dukungan bila kita mengamalkan dan menyambut ketaatan. Allah berfirman:
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ
“Kami akan membantumu dengan saudaramu.” (QS. Al-Qashash: 35);
Teman yang baik akan membantu saudaranya berbuat kebaikan. Maka sudah sepatutnya seorang muslim antusias dalam mencari teman yang baik lagi istiqamah, yang dapat membantunya untuk istiqamah di atas ketaatan kepada Allah.
Berhati –hatilah!
Tidak kalah pentingnya bersikap waspada dari sarana fitnah, kesesatan, dan kebatilan. Sebab semua itu dilandasi salah satu atau kedua senjata syaitan menggoda manusia dan menggelincirkannya.
Mempelajari Sejarah Nabi dan Orang-Orang Shalih Setelah Beliau
Sirah mereka yang mulia, kisah mereka yang mewangi, dan kehidupan mereka yang penuh berkah lagi makmur dengan ketaatan kepada Allah bisa menjadi motivator untuk menumbuhkan kecintaan. Bila seseorang sudah cinta, maka ia akan mengikuti jejak mereka. Kemudian orang yang mengikuti jalan mereka niscaya akan diberi taufik untuk mengerjakan segala kebaikan dan dengan izin Allah ia akan terjaga dari segala keburukan.
Nabi shallallahu alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya ilmu hanya didapat dengan belajar, dan sifat santun dapat diraih dengan membiasakannya. Barangsiapa yang mencari kebaikan pasti ia akan diberi, dan barangsiapa yang berhati-hati dari keburukan maka ia akan dijaga darinya.”(Riwayat Al-Khatib al-Baghdadi)
***
Sumber:
Majalah Elfata edisi 11 volume 13, tahun 2013, Kiat Menjaga Istiqamah tulisan Ustadz Khalid Syamhudi, Lc,
Muslimah.Or.Id
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5579-kiat-menjaga-istiqamah.html
•••┈┈┈┈•••✿❁✿••••✿❁✿•••┈┈┈┈•••
*🗒 MUHADHOROH PEKAN KE-1*
[10 Dzulqa'dah 1440 H / 13 Juli 2019 M]
*📚 Materi:*
*[ 1 ] Pengantar Ilmu Nahwu*
*[ 2 ] Ma'rifat dan Nakiroh*
*[ 3 ] Munshorif dan Ghoiru Munshorif*
*[ 4 ] Mu'rab dan Mabniy*
🍂🍃————————————————●
*Group Muhadharah Akhawaat 1*
🍃🍂————————————————●
❶ *Penanya: Syafriani - Binreg 12.02*
~ a. di buku, contoh nama laki-laki yang diakhiri ta marbuthah itu maisarah, jadi maisarah itu nama laki-laki atau perempuan?
~ b. Isim yang lima itu yang mana, pada penjelasan isim mu'rob. syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
~ a. nama laki - laki
~ b. Isim yang lima ada pada catatan kaki hal. 43 أَبٌ، أَخٌ ،حمٌ، فَمٌ ، ذُوْ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya: Tatit - Binreg 12.03*
~ a. Apakah setiap isim yang bertanwin itu nakirah? Karena ana liat di diktat tidak disebutkan secara tekstual begitu, sedangkan keterangan begitu di search engine
~ b. Majrur itu apa ya umm? Afwan ana masih belum paham dengan beberapa istilah baru di text book
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
~ a. Tidak semua isim bertanwin itu Nakirah, ada yang ma’rifah
contohnya :
زَيْدٌ
~ b. Majrur adalah kondisi i’rab dengan jar, ditandai dengan harakat kasrah (di materi berikutnya kita akan pelajari)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya: Yuki - Binreg 12.05*
Salah satu jenis isim ghairu munsharif adalah seluruh kata yang mengikuti wazan af'alu. Contohnya nama-nama warna.
Tapi ana liat di google, warna-warna juga ada yang bentuk muannats. Apa juga termasuk ghairu munsharif ketika sudah berubah menjadi bentuk muannats? apa berlaku untuk kata yang lain yang berubah ketika muannats.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Na'am, warna spt ُأحمر, أسود dll adalah bentuk mudzakkar. Bentuk muannatsnya adalah dengan diubah ke pola alif ta'nits mamdudah menjadi حمراء، سوداء dll. Dan semua kata yg diakhiri alif ta'nis mamdudah termasuk isim ghairu munsharif.
Kata warna muannats termasuk isim ghairu munsharif jika terakhirnya alif ta'nist mamdudah.
untuk yang selain wazan ini dari warna-warna tidak termasuk isim ghairu munsharif.
contoh : banafsajiyyatun
بنفسجية
_Ungu bukan isim gairu munsharif_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya: Refia - Binreg 12.01*
Apakah dalam menentukan isim harus tau artinya?? Di al qur'an agak susah menentukannya karena mirip-mirip dengan fi'il dan wazan-wazan tertentu.
itu dulu pertanyaan saya. jazaakillah khoir
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Salah satu caranya iya dengan mengetahui artinya.
Selain itu dengan mengetahui ciri-cirinya seperri *dilekati alif lam, bertanwin, bertemu dg huruf jar* (sudah dijelaskan di diktat)
_semua ada di diktat silahkan baca diktatnya ya_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya: Jamila Hasbi - Binreg 12.05*
Bismillah afwan ana baru pindah akun ke hp lain mau bertanya jenis isim ghairu munsharif mana saja yang jika ber alif lam dan mudhaf ilaih bisa berbaris kasrah.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Semua IGM bisa berharakat kasrah bila dilekati alif lam dan menjadi mudhaf, dengan catatan posisi isim tersebut adalah majrur, kecuali yang awalnya memang ma'rifah seperti isim 'alam.
Pengecualian pada IGM yg di akhiri alif ta'nis maksurah, harakat akhirnya muqaddarah (tidak muncul harakatnya), sehingga tidak nampak berharakat kasrah.
~ a. Ketika kedudukan kata GM tersebut sebagai *mudhaf* dan sebelumnya ada
amil yang mengkasrahkan, misal :
فِيْ *أَحْسَنِ* تَقْوِيْمٍ
فِي : harf jar
*) _amil/penyebab_
أَحْسَنِ : ism majrur*
_*) kata أَحسن adalah mudhaf dan termasuk IGM_
~ b. Ketika isim GM tersebut dilekati ال
Contoh :
ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى *الْمَسَاجِدِ*
إِلَى : harf jarr
الْمَسَاجِدِ : ism majrur*
*) kata المساجد asalnya مساجد yg berupa IGM
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya: Hanum Sufiyah - Binreg 12.01*
Saya ingin bertanya mengenai nama laki-laki dalam bahasa arab yang berakhiran ta' marbuthah, misalkan, ميسرة
Apakah ميسرة ini, dalam kaidah bahasa arab termasuk bagian mudzakkar atau masuk muannats ya ukh?
Karena sy pernah membaca buku bahasa arab, bahwa semua yang berakhiran ta' marbuthoh itu masuk muannats walopun itu nama laki-laki.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Nama laki laki yang ada ta marbuthahnya tetap dihukumi mudzakkar maknawi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❼ *Penanya: Anita dewi rahmawati - Binreg 12.05*
Apakah setiap isim munsharif harus bertanwin?
Soalnya saya bingung dengan kuis koin kemaren.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Hukum asalnya setiap Isim memang bertanwin, sampai ada sebab yang menjadikan tanwinnya hilang.
Hilangnya tanwin bisa karena 2 hal,
~ a. Dilekati Alif Lam,
~ b. Menjadi sandaran (Mudhaf)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❽ *Penany: Ummu Abdil Aziz - Binreg 12.04*
Bagaimana kita tahu kalau nama itu bukan berasal dari bahasa arab seperti yusuf, yunus padahal ada dalam al qur'an? Sulaiman dan marwan, apa termasuk bahasa ajam? Apa kita bisa mengatakan sulaiman dan marwan ini penyebab keduanya IGM karena dia bukan bahasa arab dan juga karena berakhiran Alif dan Nun.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Kebanyakan nama nabi adalah ajam. kecuali yang namanya berasal dari bahasasa arab seperti Muhammad, Shaleh, Syu'aib, dan Hud, karena rata-rata nabi diutus bukan ke arab tapi ke bani israil
~ Karena nama Yusuf dan Yunus termasuk nama yang tidak bisa berharakat tanwin, sementara Nama laki-laki yang berasal dari Arab, biasanya berharakat tanwin.
~ Benar. Nama Marwan dan Sulaiman, dikatakan IGM karena berakhiran Alif dan Nun.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❾ *Penanya: Putri Mahardini - Binreg 12.05*
Misalkan مسجد ketika dalam ayat tertulis المسجد yang hilang tanwinnya itu termasuk isim munsharif atau ghairu munsharif karena tidak bertanwin?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Munsharif, karena munsharif atau enggaknya itu dapat dilihat dari jika dihilangkan alif lamnya maka ia bisa bertanwin. jadi apabila dimasuki alif lam bukan berarti Isim ghairu munsharif.
Untuk menentukan apakah isim tersebut munsharif atau bukan bisa di cocokkan kedalam kondisi-kondisi di mana saja isim gairu munsharif berada (Silahkan baca diktatnya ya.)
Maka selain dari pada kondisi tersebut adalah isim munsharif.
kalau dimasuki alif lam bukanlah otomatis isim ghairu munsharif tapi ketika masuk ال otomatis tanwinnya harus hilang karena tanwin dan ال tidak pernah bersatu dalam satu kata.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🍂🍃————————————————●
*Group Muhadharah Akhawaat 2*
🍃🍂————————————————●
❶ *Penanya: Yun Dewinta - Binreg 12.10*
Assalamu'alaikum, saya ingin bertanya tentang isim yang lima, dicontohkan bisa bersandar ke kata ganti, apakah bisa disandarkan ke isim yang lain? Kalau bisa, disandarkan dengan isim apa saja dan mohon disertakan contohnya, syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Syarat disebut isim yang lima:
1. Dalam bentuk mufrad. Jika dalam bentuk jamak tidak disebut isim yang lima.
2. Diidhafahkan (disandarkan) kepada kata lain.
Misal
ذو علم
أبُوْ جَهْلٍ
Adapun jika tidak diidhafahkan maka bukan disebut isim yang lima.
3. Tidak disandarkan / diidhafahkan kepada ya' mutakallim.
Pembahasan lebih detail tentang idhafah dll insyaaAllah akan dibahas di pekan-pekan mendatang.
*Tanggapan Penanya*
Jadi syaratnya harus diidhafahkan, lalu ketika diidhafahkan dengan isim dhamir itu kan isim dhamir termasuk isim mabniy, jadi tidak berubah harakat belakangnya. lalu jika diidhafahkan dengan isim alam apakah nanti harakat isim alam bisa berubah ubah? Syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Ketika diidhafahkan maka mudhaf ilaihnya majrur.
Misal:
ابو محمدٍ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya Asmayanti - Binreg 12.07*
بسم الله
السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
Umm,salah satu jenis isim ghairu munsharif kan "seluruh nama laki laki yang diakhiri ta marbuthah"
jadi kalau nama laki laki yang tidak diakhiri ta marbuthoh berarti bukan isim ghairu munsharif kah??
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak semua nama laki-laki yang tidak berakhiran ta marbutah munsharif.
Selama tidak masuk 10 kategori isim ghairu munsharif berarti munsharif
Contoh nama laki-laki yang IGM
أَحْمَدُ
عَدْنَانُ
Contoh nama laki-laki yang munsharif
مُحَمَّدٌ
عَبَّاسٌ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya: Roro - Binreg 12.10*
Izin bertanya, apakah nama tempat/kota bisa termasuk ke dalam IGM? Terima kasih.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Salah satu IGM adalah isim alam, maka termasuk di dalamnya nama orang maupun nama kota/negara
Contohnya :
مكة، مَالِيْزِيَا
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya: Nabila - Binreg 12.09*
1.Afwan Mba, asal kata dari بَنِي itu apa ya?
2.Seperti pada tugas *koin* kemarin
Lafzhul jalaalah الله juga dhamir seperti كُم juga بَنِي mereka tidak dikategorikan munsharif ataupun ghairu munsharif kenapa ya mbak?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Klo بني itu kan mulhaq jamak mudzakkar salim
Asalnya بنين kemudian jadi mudhaf maka nun nya dibuang, sedangkan pembahasan untuk munsharif dan ghairu munsharif hanya sebatas untuk kata yang mu'rab dengan harakat saja.
kemudian untuk lafzhul jalaalah (اللّٰه ) not aplicable, tidak masuk Isim munshorif maupun IGM
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya: Riana Arum Sari - Binreg 12.07*
Apakah isim maushul termasuk mabniy?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Na'am kecuali yang mutsanna
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya : Ita Masitoh - Binreg 12.06*
Isim munsharif itu bertanwin bisa dhammahtain, kasrahtain atau fathahtain ya?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Iya selama dia asalnya bertanwin/bisa bertanwin, maka dia munshorif
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❼ *Penanya : Siti Nurul Hajar - Binreg 12.08*
Apa Pengertian sama'i dan qiyasi?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Sama'i = sesuai penuturan orang arab, tidak diketahui secara pasti polanya
Qiyasi = sesuai pola
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❽ *Penanya : Dessy - Binreg 12.06*
Kita tahunya IGM itu bisa berharakat kasrah (majrur) karena diawali dengan alif lam dan menjadi mudhaf? Mksdnya apa semua IGM bisa majrur dalam kondisi ini?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Iya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❾ *Penanya : Desi - Binreg 12.06*
Bismillah, masih bingung dengan isim yang tadinya munsharif bisa menjadi isim ghairu munsharif jika dilekati alif lam.
Jadi yang dimaksud dengan isim ghairu munsharif itu bisa jadi yang tadinya isim munsharif tapi karena dilekati alif lam maka dikatakan isim ghairu munsharif ya?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak mba,
Isim ghairu munsharif itu baik dilekati alif lam maupun tidak dia sama sekali tidak bisa bertanwin.
Sila merujuk 10 jenis Igm yang kita pelajari di pekan sebelumnya.
Ghairu munsharif meskipun bersambung dengan al atau idhofah tetap saja ghairu munsharif hanya saja sifatnya yang majrur dengan fathah hilang.
Yang berubah hanya hukum i'rab nya aja ketika dia sudah ber alif lam atau menjadi mudhaf.
Adapun munsharif, awalnya ia menerima tanwin namun ketika menerima alif lam tanwinnya hilang, bukan berarti jadi IGM.
*Tanggapan Penanya*
Thayyib Mbak, Jazakillahu Khayran. Mungkin pengecualian seperti di halaman 40 ada yg berharakat kasrah apakah itu untuk semua IGM yang dilekati alif lam dan menjadi mudhaf?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Kaidah pada halaman 40 itu adalah pengeculian bentuk harakat akhir IGM yang awalnya tidak bisa dikasrah menjadi bisa dikasrah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❿ *Penanya : Widi - Binreg 12.10*
Pertanyaan ana adalah, bagaimana cara menentukan kaidah huruf alif mad dan alif nun dalam posisi majrur
شكرا جزاك الله خيرا🌹
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Untuk kaidah perubahan harakat akan dipelajari di pekan berikutnya. Kita fokus dulu pada materi pekan ini ya..
بارك الله فيك
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❶❶ *Penanya : Endang - Binreg 12.06*
بسم الله الر حمن الر حيم
Bagaimana perubahan harakat pada kata هِنْدٌ ketika manshub dan majrur ?
شكرا.. جزاك الله خيرا
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Hal itu akan segera kita pelajari, bersabar dulu ya ukh.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❶❷ *Penanya : Vidiani - Binreg 12.08*
Apakah semua isim nakirah dan munsharif selalu berakhiran dhammahtain ? tidak ada yg fathahtain atau kasrahtain?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak mba,
Isim nakirah maupun munsharif bisa berakhiran fathantain atau kasrahtain, tergantung kedudukannya dalam kalimat mba.
Tanda dhammah biasanya untuk kedudukan marfu,
Tanda fathah biasanya untuk kedudukan manshub
Tanda kasrah biasanya untuk kedudukan majrur.
Untuk kedudukan dalan kalimat akan kita pelajari dalam bab-bab selanjutnya, insyaallah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🍂🍃—————————————●
*Group Muhadharah Ikhwan*
🍃🍂—————————————●
❶ *Penanya : Eko Hariyanto - Binreg 12.02*
Assalamualaikum Ustadz, saya mau tanya:
1. Apakah nakirah pasti bertanwin dan tanwin berarti isim nakirah ?
2. Apakah ada perbedaan antara isim nakiroh dan munsharif?
Syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Assalamualaikum Ustadz, saya mau tanya:
1. Apakah nakirah pasti bertanwin dan tanwin berarti isim nakirah ?
*Nakirah pasti bertanwin, karena isim bertanwin bisa Nakirah, bisa Ma'rifah.* _hal. 21
2. Apakah ada perbedaan antara isim nakiroh dan munsharif?
*Mereka berdua pasti beda dalam pembagian isim, Nakirah isim yang bersifat kata umum yang belum jelas peruntukkannya. Kebalikan dari Ma'rifah.*
*Musharif suatu kasus isim boleh bertanwin, kebalikan dari Ghairu Munsharif*
Syukron
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya : M.Rizal Pratama - Binreg 12.07*
Bismillah
Berikut beberapa pertanyaan ana
1. Kenapa majzum tidak berlaku pada isim dan majrur tidak berlaku pada fi'il ?
2. Kenapa isim muannats salim manshubnya tidak dengan fathah akan tetapi malah dengan kasrah ?
3. Untuk 10 klompok isim ghairu munsharif, bukankan poin 8 termasuk poin 5 أَفْعَلُ kan termasuk wazan fi'il. Terus knapa dibedakan kelompoknya ?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Bismillah, ana coba jawab. Mohon dilengkapi MS/MQ yg lain
Untuk pertanyaan 1&2 sependek pengetahuan ana, itu kaidah yang berlaku dalam ilmu nahwu. Dan kaidah tersebut disesuaikan dengan al-Qur'an dan kebiasaan orang arab asli.
No. 3
Poin 5 dan 8 memang wazannya sama, bedanya poin 5 adalah *nama orang* seperti أحمدُ. No. 8 *kata sifat* seperti أَسْوَدُ dan sebagainya.
#wallahu a'lam
✍ *Tambahan Tim Muhadharah*
Na'am ahsanta, kenapa dipisah?
No. 5 itu asalnya dari fi'il, tapi menjadi isim karena digunakan menjadi nama orang
حمِد-يحمد👈 *أحمدُ*
Aku memuji
زاد *يزيد*
Menambah
No. 8 memang *isim tersebut* berwazan أفعل
أعلمُ 👈 lebih mengetahui
أسود 👈 hitam
#wallahu a'lam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya : Erfan Suhartanto - Binreg 12.01*
Akhii, kemarin waktu tugas percobaan. Masih kesulitan dalam praktek menentukan isim ma'rifah atau nakirah, sama munsharif dalam suatu ayat atau hadist.
Ada tidak cara menentukannya akhii? Dan sesuai dengan teori yang dipelajari.
Syukron. Jazaakumullahu khoir
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Dalam menentukan Isim Ma’rifah dan Isim Nakirah, kita tidak perlu memahami makna dalam kalimat tersebut. *Kita hanya butuh mengenali tanda-tanda Isim ma’rifah*.
Ada beberapa tanda Isim Ma’rifah yaitu huruf Alif dan Lam, Isim 'Alam (nama orang/nama kota), Idhafah (frasa), Dhomir (kata ganti), Isim Maushul (kata sambung), dan isim isyarah, Sedangkan ketika ada kata yang memiliki tidak enam kriteria di atas, maka sudah dipastikan bahwa kata tersebut merupakan Isim Nakirah.
Isim Ma’rifah merupakan kata benda yang sudah jelas. Adapun Isim Nakirah merupakan kata benda yang belum jelas.
والله أعلم
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya : Rendy Fernando - Binreg 12.04*
Apa yang dimaksud dengan majrur? Karna ana liat di dikatat hal.40 tentang penjelasan bahwa isim ghairu munsharif itu *majrurnya* dengan fathah? Tapi di situ tidak dijelaskan makna/artinya.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Majrur adalah keadaan isim beri'rab jar. IGM ketika majrur menggunakan fathah bukan kasrah
Contoh
Kata أََحْمَد ketika majrur
أَحْمَدَ bukan أَحْمَدِ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya : Fiki Herdianto - Binreg 12.02*
Mengapa mudhaf ilaih tidak termasuk keadaan yang bisa menyebabkan IGM menjadi kasrah.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Catatan ini perlu kita perhatikan, karena demikian Al-Qur'an memberi kaidah.
Jadinya: IGM bisa kasrah kalau dia sebagai mudhaf.
Bahasan mudhaf lebih rinci di pekan-pekan yang akan datang.
إن شاء الله
IGM tidak bisa kasrah/jar (kaidah umum), tetapi bisa kasrah/jar kalau seperti dalam contoh (kaidah khusus).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya : Yogi Santoso - Binreg 12.07*
Afwan akh, minta dijelaskan, kenapa isim yang diidhafahkan ke mudhafun ilaih disebut sebagai isim yang ma'rifah dan ghairu munsharif, dan seandainya dikatakan ghairu munsharif, mengapa dia masih majrur dengan kasrah bukan dengan fathah. Mohon penjelasannya ustadz. Jazakallahu khoiron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Isim ketika menjadi mudhaf mempunyai sifat seperti IGM yaitu tidak bisa ditanwin tapi ia tetap majrur dengan kasrah (kaidah khusus) liat hal 40
•••┈•••✿❁✿••SELESAI••✿❁✿•••┈•••
*🗒 MUHADHOROH PEKAN KE-1*
[10 Dzulqa'dah 1440 H / 13 Juli 2019 M]
*📚 Materi:*
*[ 1 ] Pengantar Ilmu Nahwu*
*[ 2 ] Ma'rifat dan Nakiroh*
*[ 3 ] Munshorif dan Ghoiru Munshorif*
*[ 4 ] Mu'rab dan Mabniy*
🍂🍃————————————————●
*Group Muhadharah Akhawaat 1*
🍃🍂————————————————●
❶ *Penanya: Syafriani - Binreg 12.02*
~ a. di buku, contoh nama laki-laki yang diakhiri ta marbuthah itu maisarah, jadi maisarah itu nama laki-laki atau perempuan?
~ b. Isim yang lima itu yang mana, pada penjelasan isim mu'rob. syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
~ a. nama laki - laki
~ b. Isim yang lima ada pada catatan kaki hal. 43 أَبٌ، أَخٌ ،حمٌ، فَمٌ ، ذُوْ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya: Tatit - Binreg 12.03*
~ a. Apakah setiap isim yang bertanwin itu nakirah? Karena ana liat di diktat tidak disebutkan secara tekstual begitu, sedangkan keterangan begitu di search engine
~ b. Majrur itu apa ya umm? Afwan ana masih belum paham dengan beberapa istilah baru di text book
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
~ a. Tidak semua isim bertanwin itu Nakirah, ada yang ma’rifah
contohnya :
زَيْدٌ
~ b. Majrur adalah kondisi i’rab dengan jar, ditandai dengan harakat kasrah (di materi berikutnya kita akan pelajari)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya: Yuki - Binreg 12.05*
Salah satu jenis isim ghairu munsharif adalah seluruh kata yang mengikuti wazan af'alu. Contohnya nama-nama warna.
Tapi ana liat di google, warna-warna juga ada yang bentuk muannats. Apa juga termasuk ghairu munsharif ketika sudah berubah menjadi bentuk muannats? apa berlaku untuk kata yang lain yang berubah ketika muannats.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Na'am, warna spt ُأحمر, أسود dll adalah bentuk mudzakkar. Bentuk muannatsnya adalah dengan diubah ke pola alif ta'nits mamdudah menjadi حمراء، سوداء dll. Dan semua kata yg diakhiri alif ta'nis mamdudah termasuk isim ghairu munsharif.
Kata warna muannats termasuk isim ghairu munsharif jika terakhirnya alif ta'nist mamdudah.
untuk yang selain wazan ini dari warna-warna tidak termasuk isim ghairu munsharif.
contoh : banafsajiyyatun
بنفسجية
_Ungu bukan isim gairu munsharif_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya: Refia - Binreg 12.01*
Apakah dalam menentukan isim harus tau artinya?? Di al qur'an agak susah menentukannya karena mirip-mirip dengan fi'il dan wazan-wazan tertentu.
itu dulu pertanyaan saya. jazaakillah khoir
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Salah satu caranya iya dengan mengetahui artinya.
Selain itu dengan mengetahui ciri-cirinya seperri *dilekati alif lam, bertanwin, bertemu dg huruf jar* (sudah dijelaskan di diktat)
_semua ada di diktat silahkan baca diktatnya ya_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya: Jamila Hasbi - Binreg 12.05*
Bismillah afwan ana baru pindah akun ke hp lain mau bertanya jenis isim ghairu munsharif mana saja yang jika ber alif lam dan mudhaf ilaih bisa berbaris kasrah.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Semua IGM bisa berharakat kasrah bila dilekati alif lam dan menjadi mudhaf, dengan catatan posisi isim tersebut adalah majrur, kecuali yang awalnya memang ma'rifah seperti isim 'alam.
Pengecualian pada IGM yg di akhiri alif ta'nis maksurah, harakat akhirnya muqaddarah (tidak muncul harakatnya), sehingga tidak nampak berharakat kasrah.
~ a. Ketika kedudukan kata GM tersebut sebagai *mudhaf* dan sebelumnya ada
amil yang mengkasrahkan, misal :
فِيْ *أَحْسَنِ* تَقْوِيْمٍ
فِي : harf jar
*) _amil/penyebab_
أَحْسَنِ : ism majrur*
_*) kata أَحسن adalah mudhaf dan termasuk IGM_
~ b. Ketika isim GM tersebut dilekati ال
Contoh :
ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى *الْمَسَاجِدِ*
إِلَى : harf jarr
الْمَسَاجِدِ : ism majrur*
*) kata المساجد asalnya مساجد yg berupa IGM
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya: Hanum Sufiyah - Binreg 12.01*
Saya ingin bertanya mengenai nama laki-laki dalam bahasa arab yang berakhiran ta' marbuthah, misalkan, ميسرة
Apakah ميسرة ini, dalam kaidah bahasa arab termasuk bagian mudzakkar atau masuk muannats ya ukh?
Karena sy pernah membaca buku bahasa arab, bahwa semua yang berakhiran ta' marbuthoh itu masuk muannats walopun itu nama laki-laki.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Nama laki laki yang ada ta marbuthahnya tetap dihukumi mudzakkar maknawi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❼ *Penanya: Anita dewi rahmawati - Binreg 12.05*
Apakah setiap isim munsharif harus bertanwin?
Soalnya saya bingung dengan kuis koin kemaren.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Hukum asalnya setiap Isim memang bertanwin, sampai ada sebab yang menjadikan tanwinnya hilang.
Hilangnya tanwin bisa karena 2 hal,
~ a. Dilekati Alif Lam,
~ b. Menjadi sandaran (Mudhaf)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❽ *Penany: Ummu Abdil Aziz - Binreg 12.04*
Bagaimana kita tahu kalau nama itu bukan berasal dari bahasa arab seperti yusuf, yunus padahal ada dalam al qur'an? Sulaiman dan marwan, apa termasuk bahasa ajam? Apa kita bisa mengatakan sulaiman dan marwan ini penyebab keduanya IGM karena dia bukan bahasa arab dan juga karena berakhiran Alif dan Nun.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Kebanyakan nama nabi adalah ajam. kecuali yang namanya berasal dari bahasasa arab seperti Muhammad, Shaleh, Syu'aib, dan Hud, karena rata-rata nabi diutus bukan ke arab tapi ke bani israil
~ Karena nama Yusuf dan Yunus termasuk nama yang tidak bisa berharakat tanwin, sementara Nama laki-laki yang berasal dari Arab, biasanya berharakat tanwin.
~ Benar. Nama Marwan dan Sulaiman, dikatakan IGM karena berakhiran Alif dan Nun.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❾ *Penanya: Putri Mahardini - Binreg 12.05*
Misalkan مسجد ketika dalam ayat tertulis المسجد yang hilang tanwinnya itu termasuk isim munsharif atau ghairu munsharif karena tidak bertanwin?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Munsharif, karena munsharif atau enggaknya itu dapat dilihat dari jika dihilangkan alif lamnya maka ia bisa bertanwin. jadi apabila dimasuki alif lam bukan berarti Isim ghairu munsharif.
Untuk menentukan apakah isim tersebut munsharif atau bukan bisa di cocokkan kedalam kondisi-kondisi di mana saja isim gairu munsharif berada (Silahkan baca diktatnya ya.)
Maka selain dari pada kondisi tersebut adalah isim munsharif.
kalau dimasuki alif lam bukanlah otomatis isim ghairu munsharif tapi ketika masuk ال otomatis tanwinnya harus hilang karena tanwin dan ال tidak pernah bersatu dalam satu kata.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🍂🍃————————————————●
*Group Muhadharah Akhawaat 2*
🍃🍂————————————————●
❶ *Penanya: Yun Dewinta - Binreg 12.10*
Assalamu'alaikum, saya ingin bertanya tentang isim yang lima, dicontohkan bisa bersandar ke kata ganti, apakah bisa disandarkan ke isim yang lain? Kalau bisa, disandarkan dengan isim apa saja dan mohon disertakan contohnya, syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Syarat disebut isim yang lima:
1. Dalam bentuk mufrad. Jika dalam bentuk jamak tidak disebut isim yang lima.
2. Diidhafahkan (disandarkan) kepada kata lain.
Misal
ذو علم
أبُوْ جَهْلٍ
Adapun jika tidak diidhafahkan maka bukan disebut isim yang lima.
3. Tidak disandarkan / diidhafahkan kepada ya' mutakallim.
Pembahasan lebih detail tentang idhafah dll insyaaAllah akan dibahas di pekan-pekan mendatang.
*Tanggapan Penanya*
Jadi syaratnya harus diidhafahkan, lalu ketika diidhafahkan dengan isim dhamir itu kan isim dhamir termasuk isim mabniy, jadi tidak berubah harakat belakangnya. lalu jika diidhafahkan dengan isim alam apakah nanti harakat isim alam bisa berubah ubah? Syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Ketika diidhafahkan maka mudhaf ilaihnya majrur.
Misal:
ابو محمدٍ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya Asmayanti - Binreg 12.07*
بسم الله
السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
Umm,salah satu jenis isim ghairu munsharif kan "seluruh nama laki laki yang diakhiri ta marbuthah"
jadi kalau nama laki laki yang tidak diakhiri ta marbuthoh berarti bukan isim ghairu munsharif kah??
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak semua nama laki-laki yang tidak berakhiran ta marbutah munsharif.
Selama tidak masuk 10 kategori isim ghairu munsharif berarti munsharif
Contoh nama laki-laki yang IGM
أَحْمَدُ
عَدْنَانُ
Contoh nama laki-laki yang munsharif
مُحَمَّدٌ
عَبَّاسٌ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya: Roro - Binreg 12.10*
Izin bertanya, apakah nama tempat/kota bisa termasuk ke dalam IGM? Terima kasih.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Salah satu IGM adalah isim alam, maka termasuk di dalamnya nama orang maupun nama kota/negara
Contohnya :
مكة، مَالِيْزِيَا
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya: Nabila - Binreg 12.09*
1.Afwan Mba, asal kata dari بَنِي itu apa ya?
2.Seperti pada tugas *koin* kemarin
Lafzhul jalaalah الله juga dhamir seperti كُم juga بَنِي mereka tidak dikategorikan munsharif ataupun ghairu munsharif kenapa ya mbak?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Klo بني itu kan mulhaq jamak mudzakkar salim
Asalnya بنين kemudian jadi mudhaf maka nun nya dibuang, sedangkan pembahasan untuk munsharif dan ghairu munsharif hanya sebatas untuk kata yang mu'rab dengan harakat saja.
kemudian untuk lafzhul jalaalah (اللّٰه ) not aplicable, tidak masuk Isim munshorif maupun IGM
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya: Riana Arum Sari - Binreg 12.07*
Apakah isim maushul termasuk mabniy?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Na'am kecuali yang mutsanna
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya : Ita Masitoh - Binreg 12.06*
Isim munsharif itu bertanwin bisa dhammahtain, kasrahtain atau fathahtain ya?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Iya selama dia asalnya bertanwin/bisa bertanwin, maka dia munshorif
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❼ *Penanya : Siti Nurul Hajar - Binreg 12.08*
Apa Pengertian sama'i dan qiyasi?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Sama'i = sesuai penuturan orang arab, tidak diketahui secara pasti polanya
Qiyasi = sesuai pola
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❽ *Penanya : Dessy - Binreg 12.06*
Kita tahunya IGM itu bisa berharakat kasrah (majrur) karena diawali dengan alif lam dan menjadi mudhaf? Mksdnya apa semua IGM bisa majrur dalam kondisi ini?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Iya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❾ *Penanya : Desi - Binreg 12.06*
Bismillah, masih bingung dengan isim yang tadinya munsharif bisa menjadi isim ghairu munsharif jika dilekati alif lam.
Jadi yang dimaksud dengan isim ghairu munsharif itu bisa jadi yang tadinya isim munsharif tapi karena dilekati alif lam maka dikatakan isim ghairu munsharif ya?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak mba,
Isim ghairu munsharif itu baik dilekati alif lam maupun tidak dia sama sekali tidak bisa bertanwin.
Sila merujuk 10 jenis Igm yang kita pelajari di pekan sebelumnya.
Ghairu munsharif meskipun bersambung dengan al atau idhofah tetap saja ghairu munsharif hanya saja sifatnya yang majrur dengan fathah hilang.
Yang berubah hanya hukum i'rab nya aja ketika dia sudah ber alif lam atau menjadi mudhaf.
Adapun munsharif, awalnya ia menerima tanwin namun ketika menerima alif lam tanwinnya hilang, bukan berarti jadi IGM.
*Tanggapan Penanya*
Thayyib Mbak, Jazakillahu Khayran. Mungkin pengecualian seperti di halaman 40 ada yg berharakat kasrah apakah itu untuk semua IGM yang dilekati alif lam dan menjadi mudhaf?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Kaidah pada halaman 40 itu adalah pengeculian bentuk harakat akhir IGM yang awalnya tidak bisa dikasrah menjadi bisa dikasrah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❿ *Penanya : Widi - Binreg 12.10*
Pertanyaan ana adalah, bagaimana cara menentukan kaidah huruf alif mad dan alif nun dalam posisi majrur
شكرا جزاك الله خيرا🌹
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Untuk kaidah perubahan harakat akan dipelajari di pekan berikutnya. Kita fokus dulu pada materi pekan ini ya..
بارك الله فيك
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❶❶ *Penanya : Endang - Binreg 12.06*
بسم الله الر حمن الر حيم
Bagaimana perubahan harakat pada kata هِنْدٌ ketika manshub dan majrur ?
شكرا.. جزاك الله خيرا
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Hal itu akan segera kita pelajari, bersabar dulu ya ukh.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❶❷ *Penanya : Vidiani - Binreg 12.08*
Apakah semua isim nakirah dan munsharif selalu berakhiran dhammahtain ? tidak ada yg fathahtain atau kasrahtain?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Tidak mba,
Isim nakirah maupun munsharif bisa berakhiran fathantain atau kasrahtain, tergantung kedudukannya dalam kalimat mba.
Tanda dhammah biasanya untuk kedudukan marfu,
Tanda fathah biasanya untuk kedudukan manshub
Tanda kasrah biasanya untuk kedudukan majrur.
Untuk kedudukan dalan kalimat akan kita pelajari dalam bab-bab selanjutnya, insyaallah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🍂🍃—————————————●
*Group Muhadharah Ikhwan*
🍃🍂—————————————●
❶ *Penanya : Eko Hariyanto - Binreg 12.02*
Assalamualaikum Ustadz, saya mau tanya:
1. Apakah nakirah pasti bertanwin dan tanwin berarti isim nakirah ?
2. Apakah ada perbedaan antara isim nakiroh dan munsharif?
Syukron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Assalamualaikum Ustadz, saya mau tanya:
1. Apakah nakirah pasti bertanwin dan tanwin berarti isim nakirah ?
*Nakirah pasti bertanwin, karena isim bertanwin bisa Nakirah, bisa Ma'rifah.* _hal. 21
2. Apakah ada perbedaan antara isim nakiroh dan munsharif?
*Mereka berdua pasti beda dalam pembagian isim, Nakirah isim yang bersifat kata umum yang belum jelas peruntukkannya. Kebalikan dari Ma'rifah.*
*Musharif suatu kasus isim boleh bertanwin, kebalikan dari Ghairu Munsharif*
Syukron
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❷ *Penanya : M.Rizal Pratama - Binreg 12.07*
Bismillah
Berikut beberapa pertanyaan ana
1. Kenapa majzum tidak berlaku pada isim dan majrur tidak berlaku pada fi'il ?
2. Kenapa isim muannats salim manshubnya tidak dengan fathah akan tetapi malah dengan kasrah ?
3. Untuk 10 klompok isim ghairu munsharif, bukankan poin 8 termasuk poin 5 أَفْعَلُ kan termasuk wazan fi'il. Terus knapa dibedakan kelompoknya ?
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Bismillah, ana coba jawab. Mohon dilengkapi MS/MQ yg lain
Untuk pertanyaan 1&2 sependek pengetahuan ana, itu kaidah yang berlaku dalam ilmu nahwu. Dan kaidah tersebut disesuaikan dengan al-Qur'an dan kebiasaan orang arab asli.
No. 3
Poin 5 dan 8 memang wazannya sama, bedanya poin 5 adalah *nama orang* seperti أحمدُ. No. 8 *kata sifat* seperti أَسْوَدُ dan sebagainya.
#wallahu a'lam
✍ *Tambahan Tim Muhadharah*
Na'am ahsanta, kenapa dipisah?
No. 5 itu asalnya dari fi'il, tapi menjadi isim karena digunakan menjadi nama orang
حمِد-يحمد👈 *أحمدُ*
Aku memuji
زاد *يزيد*
Menambah
No. 8 memang *isim tersebut* berwazan أفعل
أعلمُ 👈 lebih mengetahui
أسود 👈 hitam
#wallahu a'lam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❸ *Penanya : Erfan Suhartanto - Binreg 12.01*
Akhii, kemarin waktu tugas percobaan. Masih kesulitan dalam praktek menentukan isim ma'rifah atau nakirah, sama munsharif dalam suatu ayat atau hadist.
Ada tidak cara menentukannya akhii? Dan sesuai dengan teori yang dipelajari.
Syukron. Jazaakumullahu khoir
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Dalam menentukan Isim Ma’rifah dan Isim Nakirah, kita tidak perlu memahami makna dalam kalimat tersebut. *Kita hanya butuh mengenali tanda-tanda Isim ma’rifah*.
Ada beberapa tanda Isim Ma’rifah yaitu huruf Alif dan Lam, Isim 'Alam (nama orang/nama kota), Idhafah (frasa), Dhomir (kata ganti), Isim Maushul (kata sambung), dan isim isyarah, Sedangkan ketika ada kata yang memiliki tidak enam kriteria di atas, maka sudah dipastikan bahwa kata tersebut merupakan Isim Nakirah.
Isim Ma’rifah merupakan kata benda yang sudah jelas. Adapun Isim Nakirah merupakan kata benda yang belum jelas.
والله أعلم
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❹ *Penanya : Rendy Fernando - Binreg 12.04*
Apa yang dimaksud dengan majrur? Karna ana liat di dikatat hal.40 tentang penjelasan bahwa isim ghairu munsharif itu *majrurnya* dengan fathah? Tapi di situ tidak dijelaskan makna/artinya.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Majrur adalah keadaan isim beri'rab jar. IGM ketika majrur menggunakan fathah bukan kasrah
Contoh
Kata أََحْمَد ketika majrur
أَحْمَدَ bukan أَحْمَدِ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❺ *Penanya : Fiki Herdianto - Binreg 12.02*
Mengapa mudhaf ilaih tidak termasuk keadaan yang bisa menyebabkan IGM menjadi kasrah.
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Catatan ini perlu kita perhatikan, karena demikian Al-Qur'an memberi kaidah.
Jadinya: IGM bisa kasrah kalau dia sebagai mudhaf.
Bahasan mudhaf lebih rinci di pekan-pekan yang akan datang.
إن شاء الله
IGM tidak bisa kasrah/jar (kaidah umum), tetapi bisa kasrah/jar kalau seperti dalam contoh (kaidah khusus).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
❻ *Penanya : Yogi Santoso - Binreg 12.07*
Afwan akh, minta dijelaskan, kenapa isim yang diidhafahkan ke mudhafun ilaih disebut sebagai isim yang ma'rifah dan ghairu munsharif, dan seandainya dikatakan ghairu munsharif, mengapa dia masih majrur dengan kasrah bukan dengan fathah. Mohon penjelasannya ustadz. Jazakallahu khoiron
✍ *Jawaban Tim Muhadharah*
Isim ketika menjadi mudhaf mempunyai sifat seperti IGM yaitu tidak bisa ditanwin tapi ia tetap majrur dengan kasrah (kaidah khusus) liat hal 40
•••┈•••✿❁✿••SELESAI••✿❁✿•••┈•••
*MENCERDASKAN MENTAL ANAK Bag-1*
Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA حفظه الله
Setiap orang tua tentu mengharapkan putra-putrinya bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Sayangnya, banyak orang tua yang menghubungkan arti kecerdasan hanya dengan prestasi akademis di sekolah. Padahal tidaklah demikian adanya. Kecerdasan juga mencakup aspek yang lebih luas lagi, meliputi kecerdasan otak, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan mental.
Mungkin pembahasan tentang kecerdasan otak, emosional dan spiritual sudah cukup sering kita dengar. Tapi, bagaimana dengan istilah kecerdasan mental? Sebagian besar orang tua mungkin masih asing dengan hal itu dan kurang memahaminya. Padahal, kecerdasan tersebut termasuk hal yang juga penting untuk dimiliki setiap anak. Orang tua perlu mengetahuinya agar bisa memupuk dan mengasah kecerdasan tersebut dalam diri anak-anaknya. Semoga artikel ini sedikit memberikan informasi mengenai kecerdasan mental dan bagaimana cara mengasahnya dalam diri anak.
Kecerdasan mental adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi masalah dan kesulitan.Kecerdasan ini juga bisa dikaitkan dengan tingkat kematangan dan ketangguhan mental yang dimiliki oleh seseorang. Mereka yang mentalnya kuat, tangguh, gigih tahan banting dan pantang menyerah dikatakan memiliki kecerdasan mental yang tinggi. Sementara itu, mereka yang mudah menyerah, banyak mengeluh, cengeng, labil, semangat dan daya juangnya kecil; bisa dikatakan memiliki tingkat kecerdasan mental yang rendah.
Kecerdasan mental tidak muncul serta merta dalam diri seseorang, melainkan harus ditanamkan dan mulai diasah sejak kecil. Orang tua perlu mengasah kecerdasan ini dalam diri anak-anaknya, karena kecerdasan mental berperan cukup besar dalam menentukan keberhasilan seseorang.
Untuk mencerdaskan mental anak, maka orang tua perlu mengasah kecerdasan ini dalam diri anaknya. Bagaimana caranya mengasahnya?
1. Bangun kecerdasan mental sejak dini
Bangun dan pupuklah kecerdasan mental pada diri anak sejak dini. Karena, kecil kemungkinan seseorang bisa memiliki kecerdasan ini secara tiba-tiba tanpa ada suatu proses yang sudah menempanya terlebih dahulu. Meskipun demikian, orang tua tentu tidak boleh mengharapkan hasil yang instan dari anak. Sesuaikan dengan kondisi, usia, kesiapan dan kemampuan masing-masing anak.
2. Tegas dan disiplin dalam peraturan, namun tidak harus keras dan kasar
Sebagian orang tua mungkin berpendapat bahwa agar anak memiliki mental yang kuat dan tahan banting, maka anak perlu dididik dengan aturan yang super keras, dengan disiplin yang sangat tinggi dan super ketat. Tindakan-tindakan tersebut bisa jadi justru tidak memberikan dampak yang positif pada anak. Tetapi sebaliknya, bisa memberikan pengaruh yang tidak baik pada anak. Mendidik anak terlalu keras dengan disiplin yang sangat tinggi dan super ketat bukannya akan mengasah kecerdasan mental anak, melainkan tanpa disadari orang tua mengajari anak untuk terbiasa bersikap keras, kaku dan otoriter. Lalu, bagaimana sebaiknya? Terapkan aturan dan disiplin yang cukup tinggi dengan konsisten dan tegas, bukan dengan cara yang keras dan kasar.
3. Latih anak agar bisa memilih dan menentukan sendiri
Ajari anak untuk berani bersikap dan bisa menentukan pilihannya sendiri. Misalnya dalam memilih mainan, tuntun anak agar bisa menentukan satu mainan saja yang memang dibutuhkannya. Ajari pula anak untuk bisa bertanggung jawab atas pilihannya itu.
Pada pembahasan lalu kita telah membahas beberapa kiat untuk mengasah kecerdasan mental anak. Berikut kelanjutannya:
4. Bangun motivasi dan optimisme dalam diri anak
Ajari anak untuk selalu optimis dan bersikap positif. Sikap positif ini tentu akan sangat berpengaruh bagi anak ketika ia mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya nanti. Misalnya dalam melakukan sesuatu katakanlah pada anak, “Ayo, coba dulu nak, ini tidak sulit seperti yang kamu bayangkan. Ayah/Ibu yakin kamu pasti bisa.”
Anak yang diajarkan untuk selalu memiliki sikap optmis dan motivasi yang tinggi akan tumbuh menjadi pribadi yang produktif, memiliki semangat/kemauan untuk belajar, siap mencoba hal-hal yang baru, dan mampu tampil menjadi pribadi yang berani mengambil risiko.
5. Latih anak agar sanggup menghadapi kesulitan
Dalam kehidupan, pasti akan ditemui berbagai macam kesulitan. Yang perlu ditanamkan dalam diri anak adalah bagaimana nantinya anak bisa memiliki mental yang kuat, tangguh, dan tak mudah menyerah dalam menghadapai berbagai masalah dan rintangan. Bagaimana cara melatihnya? Orangtua perlu membiarkan anak agar bisa menyelesaikan masalah dan kesulitan yang dihadapinya. Misalnya, saat anak menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang cukup sulit, biarkan anak agar bisa menyelesaikan tugasnya sendiri. Jangan terlalu cepat membantu anak saat anak menemui kesulitan. Hal yang seperti itu tidak baik karena akan membuat anak menjadi pribadi yang tidak mandiri, tidak tangguh, dan terlalu bergantung pada sesuatu/seseorang. Biarkan anak mencoba sendiri terlebih dahulu dalam menyelesaikan kesulitannya. Anda sebagai orang tua dapat mendampingi anak, dan bila memang anak benar-benar tidak bisa menyelesaikannya, barulah Anda bisa membantu anak.
6. Ajarkan anak untuk bangkit dan tetap tegar ketika jatuh
Kegagalan demi kegagalan yang dialami anak bisa menempa anak menjadi lebih tangguh. Reaksi anak saat mengalami kegagalan biasanya akan sedih, kecewa, bahkan mungkin marah. Itu reaksi yang wajar dan normal. Namun, di saat seperti itulah peran Anda sebagai orang tua diperlukan. Ajarkan anak untuk bisa bangkit kembali saat jatuh dan tetap tegar menghadapi kegagalannya dengan terus memberikan dorongan dan semangat kepada anak. Tanamkan pada diri anak Anda agar tidak mudah menyerah dan cepat putus asa saat menemui kegagalan. Tanamkan juga dalam diri anak untuk tidak takut mencoba lagi meski sebelumnya pernah gagal.
7. Latih anak agar mampu menganalisa kegagalannya
Saat anak mengalami kegagalan, jangan mengecam atau mengejeknya dengan kata-kata yang pedas. Mentalnya bisa jatuh bila terus-menerus diperlakukan seperti itu. Sebaiknya, ajari anak agar bisa menganalisa kegagalannya. Anda sebagai orang tua dapat membantu anak, namun Anda juga perlu untuk mendorong anak agar mampu menemukan sendiri penyebab kegagalannya. Dengan demikian, anak akan tahu apa masalah yang telah menghambatnya dan bagaimana mengantisipasi agar kegagalan tersebut tidak terulang kembali.
8. Orang tua harus menjadi contoh
Orang tua merupakan cermin bagi anak. Anak akan meniru sebagian besar apa yang dilihatnya dari orang tua. Bila Anda memperlihatkan kepada anak bahwa Anda memiliki mental yang kuat, pantang menyerah, dan selalu berpikiran positif, tentunya anak Anda juga akan meniru hal-hal positif yang Anda contohkan tersebut. Jangan mengharapkan anak bisa tangguh, sementara diri Anda sendiri mempertontonkan sikap lemah dan cengeng di depan anak.
•┈┈➖•◈◉✹❒📖❒✹◉◈•➖┈┈•
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA حفظه الله
Setiap orang tua tentu mengharapkan putra-putrinya bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Sayangnya, banyak orang tua yang menghubungkan arti kecerdasan hanya dengan prestasi akademis di sekolah. Padahal tidaklah demikian adanya. Kecerdasan juga mencakup aspek yang lebih luas lagi, meliputi kecerdasan otak, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan mental.
Mungkin pembahasan tentang kecerdasan otak, emosional dan spiritual sudah cukup sering kita dengar. Tapi, bagaimana dengan istilah kecerdasan mental? Sebagian besar orang tua mungkin masih asing dengan hal itu dan kurang memahaminya. Padahal, kecerdasan tersebut termasuk hal yang juga penting untuk dimiliki setiap anak. Orang tua perlu mengetahuinya agar bisa memupuk dan mengasah kecerdasan tersebut dalam diri anak-anaknya. Semoga artikel ini sedikit memberikan informasi mengenai kecerdasan mental dan bagaimana cara mengasahnya dalam diri anak.
Kecerdasan mental adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi masalah dan kesulitan.Kecerdasan ini juga bisa dikaitkan dengan tingkat kematangan dan ketangguhan mental yang dimiliki oleh seseorang. Mereka yang mentalnya kuat, tangguh, gigih tahan banting dan pantang menyerah dikatakan memiliki kecerdasan mental yang tinggi. Sementara itu, mereka yang mudah menyerah, banyak mengeluh, cengeng, labil, semangat dan daya juangnya kecil; bisa dikatakan memiliki tingkat kecerdasan mental yang rendah.
Kecerdasan mental tidak muncul serta merta dalam diri seseorang, melainkan harus ditanamkan dan mulai diasah sejak kecil. Orang tua perlu mengasah kecerdasan ini dalam diri anak-anaknya, karena kecerdasan mental berperan cukup besar dalam menentukan keberhasilan seseorang.
Untuk mencerdaskan mental anak, maka orang tua perlu mengasah kecerdasan ini dalam diri anaknya. Bagaimana caranya mengasahnya?
1. Bangun kecerdasan mental sejak dini
Bangun dan pupuklah kecerdasan mental pada diri anak sejak dini. Karena, kecil kemungkinan seseorang bisa memiliki kecerdasan ini secara tiba-tiba tanpa ada suatu proses yang sudah menempanya terlebih dahulu. Meskipun demikian, orang tua tentu tidak boleh mengharapkan hasil yang instan dari anak. Sesuaikan dengan kondisi, usia, kesiapan dan kemampuan masing-masing anak.
2. Tegas dan disiplin dalam peraturan, namun tidak harus keras dan kasar
Sebagian orang tua mungkin berpendapat bahwa agar anak memiliki mental yang kuat dan tahan banting, maka anak perlu dididik dengan aturan yang super keras, dengan disiplin yang sangat tinggi dan super ketat. Tindakan-tindakan tersebut bisa jadi justru tidak memberikan dampak yang positif pada anak. Tetapi sebaliknya, bisa memberikan pengaruh yang tidak baik pada anak. Mendidik anak terlalu keras dengan disiplin yang sangat tinggi dan super ketat bukannya akan mengasah kecerdasan mental anak, melainkan tanpa disadari orang tua mengajari anak untuk terbiasa bersikap keras, kaku dan otoriter. Lalu, bagaimana sebaiknya? Terapkan aturan dan disiplin yang cukup tinggi dengan konsisten dan tegas, bukan dengan cara yang keras dan kasar.
3. Latih anak agar bisa memilih dan menentukan sendiri
Ajari anak untuk berani bersikap dan bisa menentukan pilihannya sendiri. Misalnya dalam memilih mainan, tuntun anak agar bisa menentukan satu mainan saja yang memang dibutuhkannya. Ajari pula anak untuk bisa bertanggung jawab atas pilihannya itu.
Pada pembahasan lalu kita telah membahas beberapa kiat untuk mengasah kecerdasan mental anak. Berikut kelanjutannya:
4. Bangun motivasi dan optimisme dalam diri anak
Ajari anak untuk selalu optimis dan bersikap positif. Sikap positif ini tentu akan sangat berpengaruh bagi anak ketika ia mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya nanti. Misalnya dalam melakukan sesuatu katakanlah pada anak, “Ayo, coba dulu nak, ini tidak sulit seperti yang kamu bayangkan. Ayah/Ibu yakin kamu pasti bisa.”
Anak yang diajarkan untuk selalu memiliki sikap optmis dan motivasi yang tinggi akan tumbuh menjadi pribadi yang produktif, memiliki semangat/kemauan untuk belajar, siap mencoba hal-hal yang baru, dan mampu tampil menjadi pribadi yang berani mengambil risiko.
5. Latih anak agar sanggup menghadapi kesulitan
Dalam kehidupan, pasti akan ditemui berbagai macam kesulitan. Yang perlu ditanamkan dalam diri anak adalah bagaimana nantinya anak bisa memiliki mental yang kuat, tangguh, dan tak mudah menyerah dalam menghadapai berbagai masalah dan rintangan. Bagaimana cara melatihnya? Orangtua perlu membiarkan anak agar bisa menyelesaikan masalah dan kesulitan yang dihadapinya. Misalnya, saat anak menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang cukup sulit, biarkan anak agar bisa menyelesaikan tugasnya sendiri. Jangan terlalu cepat membantu anak saat anak menemui kesulitan. Hal yang seperti itu tidak baik karena akan membuat anak menjadi pribadi yang tidak mandiri, tidak tangguh, dan terlalu bergantung pada sesuatu/seseorang. Biarkan anak mencoba sendiri terlebih dahulu dalam menyelesaikan kesulitannya. Anda sebagai orang tua dapat mendampingi anak, dan bila memang anak benar-benar tidak bisa menyelesaikannya, barulah Anda bisa membantu anak.
6. Ajarkan anak untuk bangkit dan tetap tegar ketika jatuh
Kegagalan demi kegagalan yang dialami anak bisa menempa anak menjadi lebih tangguh. Reaksi anak saat mengalami kegagalan biasanya akan sedih, kecewa, bahkan mungkin marah. Itu reaksi yang wajar dan normal. Namun, di saat seperti itulah peran Anda sebagai orang tua diperlukan. Ajarkan anak untuk bisa bangkit kembali saat jatuh dan tetap tegar menghadapi kegagalannya dengan terus memberikan dorongan dan semangat kepada anak. Tanamkan pada diri anak Anda agar tidak mudah menyerah dan cepat putus asa saat menemui kegagalan. Tanamkan juga dalam diri anak untuk tidak takut mencoba lagi meski sebelumnya pernah gagal.
7. Latih anak agar mampu menganalisa kegagalannya
Saat anak mengalami kegagalan, jangan mengecam atau mengejeknya dengan kata-kata yang pedas. Mentalnya bisa jatuh bila terus-menerus diperlakukan seperti itu. Sebaiknya, ajari anak agar bisa menganalisa kegagalannya. Anda sebagai orang tua dapat membantu anak, namun Anda juga perlu untuk mendorong anak agar mampu menemukan sendiri penyebab kegagalannya. Dengan demikian, anak akan tahu apa masalah yang telah menghambatnya dan bagaimana mengantisipasi agar kegagalan tersebut tidak terulang kembali.
8. Orang tua harus menjadi contoh
Orang tua merupakan cermin bagi anak. Anak akan meniru sebagian besar apa yang dilihatnya dari orang tua. Bila Anda memperlihatkan kepada anak bahwa Anda memiliki mental yang kuat, pantang menyerah, dan selalu berpikiran positif, tentunya anak Anda juga akan meniru hal-hal positif yang Anda contohkan tersebut. Jangan mengharapkan anak bisa tangguh, sementara diri Anda sendiri mempertontonkan sikap lemah dan cengeng di depan anak.
•┈┈➖•◈◉✹❒📖❒✹◉◈•➖┈┈•
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.
🏡 *Ayo Ngaji Qur'an di Masjid Jami’ Nurul Ilmi*
🏷 Dibimbing oleh *Tim Pengajar dari Rumah Tahfidz Raudhatul Qur'an:*
- Alumni Syari'ah LIPIA
- Alumni Pesantren Al-Irsyad Tengaran
- Alumni Pesantren Imam Bukhori Solo
- dll
1⃣ *Program Tajwid (Perbaikan Bacaan) & Talaqqi Al-Qur'an*
dengan memperhatikan Mahkorijul (tempat-tempat keluar) serta sifat-sifat Huruf dan hukum-hukum Tajwid.
2⃣ *Program Tingkat lanjutan (menghafal), Matan Tajwid & Sanad Al-Qur'an* _Riwayat Hafs 'an Ashim dari Jalur Syaathibiyyah_
-Bagi yang memenuhi syarat
📝 *TEKNIS & SYARAT PENDAFTARAN*
1. Kirim Informasi Pendaftran ini ke *min. 3 ke WA Grup aktif*.
2. *Screenshoot* bukti pengiriman WA Grup kirim ke no:
082123638100 (ikhwan)
081382820722 (akhwat)
3. Pembelian Buku Panduan seharga Rp. 25.000,-
4. Kami akan berikan *Link Formulir Pendaftran*
*Beasiswa Pendidikan*
*tidak ada SPP Wajib bulanan*
(kecuali jika ingin donasi sesuai keinginan-nya/seikhlasnya untuk Operasional Kajian)
✍ *Waktu Pendaftaran*:
21 - 27 Juli 2019
KBM mulai dilaksanakan
_In Syaa Allah_ pada
*Ahad, 28 Juli 2019*
Pukul 15.00 - selesai
di *Masjid Jami Nurul Ilmi*
Jl. H. Salim, Gg. H. Musa 2 Kelapa Dua, Cimanggis Depok
📌 *Google Map*
https://goo.gl/maps/15AhCNrottJ2
Selanjutnya KBM akan dilaksanakan
*Setiap Ahad pekan ke-2 & ke-4*
*Peserta minimal usia 15 tahun & tidak ada batasan maksimal usia*
🗣 *Mau Amal Jariyah?*
Share informasi baik ini,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْر *مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ أَوْ قَالَ عَامِلِهِ* رواه الترمذي
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wasallam_ bersabda: *"Barangsiapa yang menunjukkan pada kebaikan, maka dia mendapatkan seperti pahala pelakunya, atau orang yang mengerjakannya'.* Hadist shahih yg diriwayatkan oleh imam Tirmidzi.
🌐 *Follow & share link Instagram kami:*
http://www.instagram.com/manhaj_sahabat
http://www.instagram.com/rq_raudhatulquran
*Informasi Pendaftaran:*
Ikhwan 082123638100
Akhwat 081382820722
🏷 Dibimbing oleh *Tim Pengajar dari Rumah Tahfidz Raudhatul Qur'an:*
- Alumni Syari'ah LIPIA
- Alumni Pesantren Al-Irsyad Tengaran
- Alumni Pesantren Imam Bukhori Solo
- dll
1⃣ *Program Tajwid (Perbaikan Bacaan) & Talaqqi Al-Qur'an*
dengan memperhatikan Mahkorijul (tempat-tempat keluar) serta sifat-sifat Huruf dan hukum-hukum Tajwid.
2⃣ *Program Tingkat lanjutan (menghafal), Matan Tajwid & Sanad Al-Qur'an* _Riwayat Hafs 'an Ashim dari Jalur Syaathibiyyah_
-Bagi yang memenuhi syarat
📝 *TEKNIS & SYARAT PENDAFTARAN*
1. Kirim Informasi Pendaftran ini ke *min. 3 ke WA Grup aktif*.
2. *Screenshoot* bukti pengiriman WA Grup kirim ke no:
082123638100 (ikhwan)
081382820722 (akhwat)
3. Pembelian Buku Panduan seharga Rp. 25.000,-
4. Kami akan berikan *Link Formulir Pendaftran*
*Beasiswa Pendidikan*
*tidak ada SPP Wajib bulanan*
(kecuali jika ingin donasi sesuai keinginan-nya/seikhlasnya untuk Operasional Kajian)
✍ *Waktu Pendaftaran*:
21 - 27 Juli 2019
KBM mulai dilaksanakan
_In Syaa Allah_ pada
*Ahad, 28 Juli 2019*
Pukul 15.00 - selesai
di *Masjid Jami Nurul Ilmi*
Jl. H. Salim, Gg. H. Musa 2 Kelapa Dua, Cimanggis Depok
📌 *Google Map*
https://goo.gl/maps/15AhCNrottJ2
Selanjutnya KBM akan dilaksanakan
*Setiap Ahad pekan ke-2 & ke-4*
*Peserta minimal usia 15 tahun & tidak ada batasan maksimal usia*
🗣 *Mau Amal Jariyah?*
Share informasi baik ini,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْر *مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ أَوْ قَالَ عَامِلِهِ* رواه الترمذي
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wasallam_ bersabda: *"Barangsiapa yang menunjukkan pada kebaikan, maka dia mendapatkan seperti pahala pelakunya, atau orang yang mengerjakannya'.* Hadist shahih yg diriwayatkan oleh imam Tirmidzi.
🌐 *Follow & share link Instagram kami:*
http://www.instagram.com/manhaj_sahabat
http://www.instagram.com/rq_raudhatulquran
*Informasi Pendaftaran:*
Ikhwan 082123638100
Akhwat 081382820722
HSI Pembatal Keislaman 47
Nawaqidhul Islam:
■ *Nawāqidhul Islām*
■ *Halaqah 47 | PENJELASAN PENUTUP KITAB PEMBATAL KEISLAMAN*
📀 _link audio_
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
Kemudian beliau mengatakan
*وَلَا فَرْقَ فِي جَمِيعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الهَازِلِ وَالجَادِّ وَالخَائِفِ إِلَّا المُكْرَهِ.*
Setelah beliau menyelesaikan sepuluh perkara yang bisa membatalkan keIslaman seseorang beliau mengatakan :
*وَلَا فَرْقَ فِي جَمِيعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الهَازِلِ وَالجَادِّ وَالخَائِفِ إِلَّا المُكْرَهِ.*
Setelah beliau menyelesaikan sepuluh perkara yang bisa membatalkan keIslaman seseorang beliau mengatakan :
“tidak ada bedanya didalam pembatal-batal keIslaman yang sepuluh ini antara orang yang bercanda & orang yang sungguh²”
Sebagaimana sudah kita sebutkan ketika kita membahas tentang orang yang mengejek agama Allāh / mengejek ayat-ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, apakah dia mengejek dengan maksud bercanda / bersenda gurau atau dia bersungguh-sungguh dalam ejekanya. Sama saja apakah dia mengejek dalam keadaan bercanda atau tidak, semuanya membatalkan keIslaman. Didalam surat At Taubah ketika Allāh menceritakan tentang kisah orang-orang munafik
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Ketika orang-orang /sebagian manusia di zaman Rasulullãh ﷺ, mengejek Allāh, mengejek RasulNya & mengejek ayat-ayatNya ditanya oleh Rasulullãh ﷺ, kenapa kalian melakukan demikian?
Sebagaimana sudah kita sebutkan ketika kita membahas tentang orang yang mengejek agama Allāh / mengejek ayat-ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, apakah dia mengejek dengan maksud bercanda / bersenda gurau atau dia bersungguh-sungguh dalam ejekanya. Sama saja apakah dia mengejek dalam keadaan bercanda atau tidak, semuanya membatalkan keIslaman. Didalam surat At Taubah ketika Allāh menceritakan tentang kisah orang-orang munafik
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Ketika orang-orang /sebagian manusia di zaman Rasulullãh ﷺ, mengejek Allāh, mengejek RasulNya & mengejek ayat-ayatNya ditanya oleh Rasulullãh ﷺ, kenapa kalian melakukan demikian?
Mereka mengatakan
*إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَب*
Kami hanya bersenda gurau
Kami hanya bermain-main
Artinya kami mengucapkan ucapan ini /ejekan ini bukan karena kesungguhan tapi karena hanya bermain.
Maka Allāh berkata kepada RasulNya
*قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ*
Katakanlah apakah dengan Allāh dan dengan ayat-ayatNya dan dengan RasulNya kalian mengejek? Janganlah kalian meminta udzur sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian
Dihukumi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla bahwasanya mereka adalah orang yang kafir karena mengejek Allāh, mengejek ayatNya, mengejek RasulNya. Meskipun mereka beralasan ini adalah sesuatu yang permainan. Sesuatu permainan atau bersenda gurau tapi Allāh menghukumi mereka sebagai orang yang kafir.
Menunjukkan kepada kita, orang yang mengejek agama Allāh, mengejek ayat-ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla baik dia bersenda gurau atau sungguh² maka keduanya mengeluarkan dari agama Islām
Artinya kami mengucapkan ucapan ini /ejekan ini bukan karena kesungguhan tapi karena hanya bermain.
Maka Allāh berkata kepada RasulNya
*قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ*
Katakanlah apakah dengan Allāh dan dengan ayat-ayatNya dan dengan RasulNya kalian mengejek? Janganlah kalian meminta udzur sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian
Dihukumi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla bahwasanya mereka adalah orang yang kafir karena mengejek Allāh, mengejek ayatNya, mengejek RasulNya. Meskipun mereka beralasan ini adalah sesuatu yang permainan. Sesuatu permainan atau bersenda gurau tapi Allāh menghukumi mereka sebagai orang yang kafir.
Menunjukkan kepada kita, orang yang mengejek agama Allāh, mengejek ayat-ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla baik dia bersenda gurau atau sungguh² maka keduanya mengeluarkan dari agama Islām
①
②
Rasulullãh ﷺ,
_*Abdullāh Roy*_
_Di kota Al-Madīnah_
Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*
Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•
Subscribe to:
Comments (Atom)