🗓🌕 DIANAK - TIRIKAN
(BULAN DZULQA’DAH)
۞ https://t.me/RisalahSunnah
✍🏻 _Oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc_
Ia adalah bulan mulia...
Bulan ibadah...
Bulan yang memiliki 2 gelar:
1. Bulan Haji
ALLAH Ta'ala berfirman:
ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومات
"Musim haji jatuh pada beberapa bulan yang telah diketahui (Syawwal, Dzul Qa'dah, 10 hari pertama Dzul Hijjah)."
(Al Baqarah: 197)
2. Bulan Haram
Bulan dimana *dosa* dilipatgandakan, sebagaimana *pahala* setiap tetesan keringat dan langkah kebajikan dilipatgandakan.
ALLAH Ta'ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمٰوٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram/mulia (Dzul Qa'dah, Dzul hijjah, Al Muharram, dan Rajab)."
(At Taubah: 36)
Namun...
Bulan ini cenderung dilupakan.
Jarang terlihat penyambutan dan jamuan.
Jangankan menyambut kedatangannya, banyak dari kita tidak sadar bahwa ia telah bertamu dalam kehidupan kita.
Saudaraku,
Kita telah berada di bulan *Dzul Qa'dah.*
Lumbung dari pahala dan mimpi buruk bagi setiap dosa.
Maksimalkanlah...
Perlakukanlah dia dengan semestinya dan jangan sampai kita "menganak-tirikan"-nya.
(Tafsir Ath Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Baqarah: 197 dan Surat At Taubah: 36)
🌐 http://www.salamdakwah.com/artikel/4869-bulan-dzulqodah-dianak-tirikan
✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
🍯◎❦ RISALAH SUNNAH ❦◎🍯
🌐 https://t.me/RisalahSunnah
🔄 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
👥 https://bit.ly/JoinGrupKami
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp
📱 WA : 081381173870
🔭 *TAHUKAH ANDA BAHWA KITA SEDANG BERADA DI BULAN IBADAH, BULAN HAJI TEPATNYA❓*
🌕 Kita terbiasa mengatakan Ramadhan adalah bulan puasa. Sekarang marilah kita populerkan bahwa *bulan Syawwal, Dzulqo'dah dan 10 hari pertama Dzulhijjah adalah bulan haji.*
📖 Mari kita simak QS. Al Baqarah: 197
الحج أشهر معلومات
Musim haji jatuh pada beberapa bulan yang telah diketahui (Syawwal, Dzulqo'dah, 10 hari pertama Dzulhijjah).
💯 _Memang benar prosesi haji sendiri baru dimulai tanggal 8 Dzulhijjah, namun jika anda mau, anda sudah bisa melakukan ihram pada bulan Syawwal ini._
🌕
Selamat datang di bulan haji...
Hadirkan suasana ibadah, khususnya haji di dalam diri kita!
⚖ *Perbanyaklah ibadah di hari-hari ini!*
✈ _Bagi yang akan berangkat tahun ini, lakukan persiapan semaksimal mungkin!_
🔳 *Bagi yang belum mendaftar, segera daftarkan diri anda!*
🔳 *Bagi yang telah mendapatkan nomor porsi, selamat menunggu dengan penuh kesabaran!*
🔳 *Bagi yang telah berhaji, semikan kembali memori indah itu serta bumikan makna dan hikmah dalam keseharian anda, tancapkan tonggak-tonggak tauhid di dalam hati anda.*
📝 Catatan:
- Terinspirasi dari nasehat Al 'Allaamah Syaikh 'Abdul Aziz Alu Syaikh, mufti KSA tentang bulan haji.
- Lihat tafsir Ibnu Katsir pada QS. Al Baqarah: 197.
- Penjelasan apa saja bulan-bulan haji diatas disitir dari penjelasan ulama, diantaranya pandangan madzhab Syafi'i.
✒ _Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri_
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, July 3, 2019
Tes IQ di TK, seberapa perlu?
Ketika ada orangtua mempertanyakan perlunya tes IQ di TK, orangtua lainnya mungkin mengajari sang anak untuk menjawab pertanyaan dalam tes.
Suatu hari saya sempat mengantarkan si kecil Rafi yang duduk di TK A berangkat ke sekolah. Di sekolahnya, terpampang lembar kertas berisi daftar anak kelas TK B yang hendak mengikuti tes IQ di hari Sabtu. Saya jadi teringat akan surat pemberitahuan yang saya terima minggu lalu dari sekolah. Isinya mengenai tawaran tes IQ bagi anak yang duduk di TK A. Saya belum mengembalikan formulir untuk kesediaan dites. Terus terang, saya belum memahami pentingnya tes IQ bagi anak saya yang masih di TK A.
Kebetulan, saya kenal seorang psikolog anak, Yelia Dini Puspita, M.Psi. Ia bekerja di LPT UI, Salemba dan menjadi konsultan psikologi di TKIF Al Fikri, Depok. Akhirnya, untuk memenuhi keingintahuan saya sebagai orangtua, saya pun menyempatkan diri bertemu dengan Mbak Dini guna menanyakan masalah pentingnya tes IQ bagi anak TK.
Sebelum menjawab pertanyaan saya, Mbak Dini terlebih dahulu menjelaskan sekilas mengenai yang dimaksud dengan tes IQ (Intelligence Quotient). Menurutnya, inteligensi itu sendiri berarti keseluruhan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan beradaptasi secara efektif terhadap lingkungan. Nah, tes ini lebih menekankan kemampuan (intelektual) dalam beradaptasi dengan lingkungan. Gambaran kemampuan ini diperoleh melalui kemampuan memecahkan masalah secara intelektual (problem solving), serta kemampuan berpikir abstrak (berpikir dengan menggunakan simbol-simbol dan konsep-konsep).
Jadi, spesifiknya, kemampuan yang dinilai oleh tes IQ antara lain: daya tangkap, daya ingat, minat terhadap lingkungan atau pengetahuan umum (yang menggambarkan kesigapan anak
terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya dan stimulasi dari lingkungan), kemampuan bahasa (pemahaman konsep-konsep bahasa), kemampuan analisis dan sintesis dalam tataran konseptual maupun praktis, kemampuan memecahkan masalah secara konseptual maupun praktis, fleksibilitas berpikir, kemampuan konsentrasi, serta kemampuan dasar numerik atau hitung menghitung.
TUJUANNYA APA?
Nah, berikut ini bincang-bincang saya selengkapnya dengan Mbak Dini seputar tes IQ pada anak prasekolah.
Sebenarnya, apa tujuan TK melakukan tes IQ pada murid-muridnya?
Biasanya lebih ditujukan untuk mengevaluasi kesiapan anak masuk sekolah dasar nantinya. Juga untuk mengetahui (taraf kecerdasan yang diperoleh melalui skor IQ) si anak. Beberapa sekolah dasar ada yang menjadikan (taraf kecerdasan) tersebut sebagai suatu hal mutlak yang menentukan diterima-tidaknya si anak di sekolah itu. Kalau yang ini, biasanya tes IQ dilakukan di SD sebagai proses penerimaan siswa baru di SD tersebut.
Ada pula yang memanfaatkan tes IQ untuk penempatan kelas di SD, misal, penempatan kelas khusus atau kelas reguler. Juga ada yang memanfaatkannya sebagai dasar dari pembuatan program khusus. Contoh, anak berkebutuhan khusus tentu memerlukan program belajar khusus. Nah, sekolah dapat memanfaatkan hasil tes IQ dengan melihat pada kekuatan dan kelemahan si anak. Jika melalui tes IQ ternyata diketahui ada kelemahan dalam kemampuan bahasa, maka bisa dirancang program yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa untuk membantu proses belajar si anak di SD.
Kalau begitu, ada manfaatnya juga ya tes IQ untuk anak TK?
Kembali pada kebutuhan dan tujuan sekolah itu sendiri. Jika tak ada tujuan khusus ataupun suatu manfaat yang didapat dari hasil tes IQ, baik manfaat bagi sekolah maupun bagi anak, sebaiknya anak tak perlu ikut.
Jika tidak ikut tes IQ, bagaimana kita dapat melihat kesiapan si anak bersekolah nantinya?
Kesiapan atau kematangan anak bersekolah tidak ditentukan oleh skor IQ saja. Tak kalah penting terutama kematangan emosinya yang dapat dilihat antara lain dari:
1. Kemandirian, terutama adalah kemampuan memilih kegiatan yang ingin dilakukan, serta rasa percaya diri dalam bertindak.
2. Tingkat ketergantungan pada orang tua; apakah anak sudah mampu berpisah dari orangtuanya untuk jangka waktu tertentu dan dapat menerima tokoh otoritas lain seperti guru? Juga, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baik lingkungan sosial maupun lingkungan belajar.
3. Ketepatan prestasi kerja. Maksudnya, anak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, mampu memusatkan perhatian pada tugas, bagaimana daya tahan dalam mengerjakan tugas, daya konsentrasi, keuletan, serta kemandirian mengatasi kesulitan dalam penyelesaian tugas.
4. Keteraturan dalam berpikir dan bertindak. Bagaimana anak dapat mengarahkan tingkah lakunya di sekolah, kemampuan mengikuti rutinitas, serta kemampuan bersosialisasi dengan teman maupun guru.
Bila tidak menggunakan tes IQ, apakah ada tes lainnya untuk mengukur kesiapan sekolah?
Ya, tes IQ memang bukan satu-satunya tes yang tersedia untuk mengukur kesiapan sekolah. Masih ada tes khusus yang mengukur kematangan sekolah anak atau mengevaluasi kesiapan anak untuk bersekolah. Aspek yang diukur dalam tes tersebut adalah:
1. Persepsi visual atau kemampuan pengamatan, antara lain mengukur kemampuan anak dalam membedakan bentuk dan mengukur ketajaman pengamatan atau kemampuan membedakan bentuk dengan latarnya. Kemampuan ini nantinya sangat diperlukan dalam proses belajar, terutama dalam membaca dan menulis.
2. Motorik halus, yaitu kemampuan anak dalam membuat bentuk-bentuk sederhana sebagai dasar dari kemampuan menulis.
3. Konsep dasar berhitung seperti kemampuan membandingkan ukuran, jumlah, dan urutan.
4. Daya ingat.
5. Kemampuan konsentrasi.
6. Pemahaman konsep-konsep dasar dan penilaian terhadap situasi, pemahaman instruksi dan bahasa.
Apakah tes tersebut lebih bagus dibandingkan tes IQ?
Bagaimanapun, setiap tes memiliki kelebihannya sendiri. Namun memang, tes IQ memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
- Dapat memberikan profil mengenai kekuatan dan kelemahan anak. Tentunya dalam kemampuan intelektual.
- Bisa memprediksi prestasi akademis yang dapat dicapai oleh anak.
- Hasil tes IQ juga lebih bermanfaat bagi anak yang mengalami gangguan perkembangan, karena melalui hasil tes IQ dapat diketahui batas-batas kemampuan anak dan pengaruh dari gangguan yang dialami terhadap kemampuan belajar anak, sehingga melalui hasil tersebut dapat dikembangkan program khusus yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak.
PERSIAPAN KHUSUS?
Sebenarnya, mulai usia berapa anak dapat ikut tes IQ?
Sejak usia 2 tahun, anak sudah bisa dites IQ. Namun ingat, harus dilakukan sesuai kebutuhan. Misal, ada kebutuhan untuk mencari masalah atau gangguan pada anak menyangkut tingkat kecerdasannya untuk menentukan treatment yang sesuai.
Andaikan saya tetap ingin mengikutsertakan anak tes IQ, apa yang harus diperhatikan?
Tidak perlu persiapan khusus, kok. Yang penting, ketika menjalani tes IQ, anak harus dalam kondisi sehat dan keadaan emosi yang positif. Jadi, anak perlu istirahat cukup sebelum tes, hindari aktivitas yang melelahkan dan jangan lupa makan sesuai kebutuhannya supaya dapat berkonsentrasi selama tes.
Apa lagi yang harus menjadi perhatian orangtua kalau anaknya hendak tes IQ?
Tidak memaksa anak untuk belajar bahkan melakukan drilling sebelum tes yang sebetulnya memang tidak perlu. Ada juga yang mewanti-wanti anaknya untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, duduk dengan tenang, dan sebagainya. Padahal, itu semua tidak perlu karena justru membuat anak merasa cemas dan dapat memengaruhi hasil pemeriksaan IQ. Jadi, kalau anak mau tes IQ, santai saja deh.
Seperti apa penyelenggaraan tes IQ untuk anak prasekolah?
Tes dilakukan secara individual, satu anak dengan satu psikolog, mengingat kemampuan konsentrasi dan rentang perhatian yang masih terbatas. Cara tes seperti ini cukup efektif. Disamping itu mereka biasanya juga melakukan pendekatan khusus atau rapport di awal pengetesan. Utamanya untuk beradaptasi dengan situasi tes ataupun beradaptasi dengan tester sehingga mereka dapat mengikuti pengetesan secara optimal.
Tapi, kok di sekolah dilakukan secara massal?
Sebetulnya, pelaksanaan secara klasikal atau berkelompok untuk anak prasekolah tidak terlalu efektif, bahkan hasil yang diperoleh dapat menjadi kurang optimal.
SKOR DAPAT BERUBAH
Jika hasil skor tes anak rendah, bagaimana kita menyikapinya?
Bersikaplah bijaksana. IQ hanya salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan belajar anak, jadi bukan satu-satunya. Meskipun dapat memprediksi prestasi akademis, namun hasil tes IQ memiliki keterbatasan dalam memprediksi keberhasilan kerja nantinya. Pengukuran IQ yang ada saat ini juga masih belum mampu mengevaluasi konsep IQ secara multidimensi atau belum dapat mengakomodasi pengukuran multiple intelligence.
Jadi, ada baiknya orangtua memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki anak melalui hasil tes IQ yang diperoleh saat ini, namun tidak menjadikannya sebagai "patokan" dan beranggapan bahwa hasil tersebut sudah harga mati yang tidak dapat berubah.
Akan lebih baik jika hasil tersebut digunakan untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak, baik kemampuan yang belum tampil secara optimal maupun memperkuat kemampuan yang sudah optimal, misalnya dengan memperbanyak stimulasi.
Jika hasil yang diperoleh ternyata kemampuan intelektual anak berfungsi di bawah rata-rata, ada baiknya orang tua berkonsultasi dengan ahlinya atau psikolog untuk menentukan arah pendidikan serta treatment yang dapat dilakukan selanjutnya.
Jika anak saya nanti di SD misalnya dilakukan tes IQ lagi apakah hasil skornya sama?
Hasil tes IQ masih dapat berubah sesuai dengan perkembangan anak, terutama selama usia 5 tahun pertama. Bahkan setelah usia 5 tahun masih dapat terjadi perubahan yang signifikan dalam kemampuan inteligensi.
Apa yang menyebabkan hasil tersebut bisa berubah?
Karena ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi, di antaranya:
- Faktor pengukuran, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan proses pengetesan, antara lain jenis item yang bisa sangat beragam seperti pengukuran wawasan, koordinasi antara mata dan tangan, persepsi visual, bahasa, numerik, problem solving, dan sebagainya. Tentunya, jenis item ini yang sesuai dengan usia atau kemampuan anak.
- Faktor lainnya adalah kesalahan dalam administrasi tes dan skoring, faktor situasional—seperti pendekatan awal yang dibina atau rapor, kelelahan, kondisi fisik anak, motivasi, rentang perhatian, toleransi terhadap frustrasi, rasa percaya diri, tingkat aspirasi, kecemasan, reaksi terhadap kegagalan—serta jarak waktu antara pengambilan tes pertama dengan tes berikutnya.
- Faktor lingkungan, yaitu faktor fisik dan emosional—seperti kondisi kesehatan fisik, adanya trauma emosional, juga kemampuan berpisah dari orangtua—serta faktor stimulasi kognitif, yaitu berbagai rangsangan dari lingkungan yang dapat memperkaya kemampuan intelektual anak).
- Faktor nutrisi juga berperan penting dalam perkembangan inteligensi seseorang.
Usai bincang-bincang tersebut, kini saya jadi lebih mengerti dan dapat mengambil keputusan atas penawaran tes IQ yang diberikan pihak sekolah.
SKOR IQ
Umumnya, tes IQ yang digunakan berdasarkan standar Wechsler. Berikut skornya dari yang tertinggi hingga terendah:
* Very superior (sangat cerdas): 128 ke atas
* Superior (cerdas): 120–127
* Bright normal (di atas rata-rata): 111–119
* Average (rata-rata): 91-110
* Dull normal (di bawah rata-rata): 80–90
* Borderline: 66–79
* Mentally defective (terbelakang mental): 65 ke bawah
(Sumber: David Wechsler, The Measurement of Adult Intelligence.3 rd ed)
Suatu hari saya sempat mengantarkan si kecil Rafi yang duduk di TK A berangkat ke sekolah. Di sekolahnya, terpampang lembar kertas berisi daftar anak kelas TK B yang hendak mengikuti tes IQ di hari Sabtu. Saya jadi teringat akan surat pemberitahuan yang saya terima minggu lalu dari sekolah. Isinya mengenai tawaran tes IQ bagi anak yang duduk di TK A. Saya belum mengembalikan formulir untuk kesediaan dites. Terus terang, saya belum memahami pentingnya tes IQ bagi anak saya yang masih di TK A.
Kebetulan, saya kenal seorang psikolog anak, Yelia Dini Puspita, M.Psi. Ia bekerja di LPT UI, Salemba dan menjadi konsultan psikologi di TKIF Al Fikri, Depok. Akhirnya, untuk memenuhi keingintahuan saya sebagai orangtua, saya pun menyempatkan diri bertemu dengan Mbak Dini guna menanyakan masalah pentingnya tes IQ bagi anak TK.
Sebelum menjawab pertanyaan saya, Mbak Dini terlebih dahulu menjelaskan sekilas mengenai yang dimaksud dengan tes IQ (Intelligence Quotient). Menurutnya, inteligensi itu sendiri berarti keseluruhan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan beradaptasi secara efektif terhadap lingkungan. Nah, tes ini lebih menekankan kemampuan (intelektual) dalam beradaptasi dengan lingkungan. Gambaran kemampuan ini diperoleh melalui kemampuan memecahkan masalah secara intelektual (problem solving), serta kemampuan berpikir abstrak (berpikir dengan menggunakan simbol-simbol dan konsep-konsep).
Jadi, spesifiknya, kemampuan yang dinilai oleh tes IQ antara lain: daya tangkap, daya ingat, minat terhadap lingkungan atau pengetahuan umum (yang menggambarkan kesigapan anak
terhadap berbagai peristiwa di sekitarnya dan stimulasi dari lingkungan), kemampuan bahasa (pemahaman konsep-konsep bahasa), kemampuan analisis dan sintesis dalam tataran konseptual maupun praktis, kemampuan memecahkan masalah secara konseptual maupun praktis, fleksibilitas berpikir, kemampuan konsentrasi, serta kemampuan dasar numerik atau hitung menghitung.
TUJUANNYA APA?
Nah, berikut ini bincang-bincang saya selengkapnya dengan Mbak Dini seputar tes IQ pada anak prasekolah.
Sebenarnya, apa tujuan TK melakukan tes IQ pada murid-muridnya?
Biasanya lebih ditujukan untuk mengevaluasi kesiapan anak masuk sekolah dasar nantinya. Juga untuk mengetahui (taraf kecerdasan yang diperoleh melalui skor IQ) si anak. Beberapa sekolah dasar ada yang menjadikan (taraf kecerdasan) tersebut sebagai suatu hal mutlak yang menentukan diterima-tidaknya si anak di sekolah itu. Kalau yang ini, biasanya tes IQ dilakukan di SD sebagai proses penerimaan siswa baru di SD tersebut.
Ada pula yang memanfaatkan tes IQ untuk penempatan kelas di SD, misal, penempatan kelas khusus atau kelas reguler. Juga ada yang memanfaatkannya sebagai dasar dari pembuatan program khusus. Contoh, anak berkebutuhan khusus tentu memerlukan program belajar khusus. Nah, sekolah dapat memanfaatkan hasil tes IQ dengan melihat pada kekuatan dan kelemahan si anak. Jika melalui tes IQ ternyata diketahui ada kelemahan dalam kemampuan bahasa, maka bisa dirancang program yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa untuk membantu proses belajar si anak di SD.
Kalau begitu, ada manfaatnya juga ya tes IQ untuk anak TK?
Kembali pada kebutuhan dan tujuan sekolah itu sendiri. Jika tak ada tujuan khusus ataupun suatu manfaat yang didapat dari hasil tes IQ, baik manfaat bagi sekolah maupun bagi anak, sebaiknya anak tak perlu ikut.
Jika tidak ikut tes IQ, bagaimana kita dapat melihat kesiapan si anak bersekolah nantinya?
Kesiapan atau kematangan anak bersekolah tidak ditentukan oleh skor IQ saja. Tak kalah penting terutama kematangan emosinya yang dapat dilihat antara lain dari:
1. Kemandirian, terutama adalah kemampuan memilih kegiatan yang ingin dilakukan, serta rasa percaya diri dalam bertindak.
2. Tingkat ketergantungan pada orang tua; apakah anak sudah mampu berpisah dari orangtuanya untuk jangka waktu tertentu dan dapat menerima tokoh otoritas lain seperti guru? Juga, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baik lingkungan sosial maupun lingkungan belajar.
3. Ketepatan prestasi kerja. Maksudnya, anak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, mampu memusatkan perhatian pada tugas, bagaimana daya tahan dalam mengerjakan tugas, daya konsentrasi, keuletan, serta kemandirian mengatasi kesulitan dalam penyelesaian tugas.
4. Keteraturan dalam berpikir dan bertindak. Bagaimana anak dapat mengarahkan tingkah lakunya di sekolah, kemampuan mengikuti rutinitas, serta kemampuan bersosialisasi dengan teman maupun guru.
Bila tidak menggunakan tes IQ, apakah ada tes lainnya untuk mengukur kesiapan sekolah?
Ya, tes IQ memang bukan satu-satunya tes yang tersedia untuk mengukur kesiapan sekolah. Masih ada tes khusus yang mengukur kematangan sekolah anak atau mengevaluasi kesiapan anak untuk bersekolah. Aspek yang diukur dalam tes tersebut adalah:
1. Persepsi visual atau kemampuan pengamatan, antara lain mengukur kemampuan anak dalam membedakan bentuk dan mengukur ketajaman pengamatan atau kemampuan membedakan bentuk dengan latarnya. Kemampuan ini nantinya sangat diperlukan dalam proses belajar, terutama dalam membaca dan menulis.
2. Motorik halus, yaitu kemampuan anak dalam membuat bentuk-bentuk sederhana sebagai dasar dari kemampuan menulis.
3. Konsep dasar berhitung seperti kemampuan membandingkan ukuran, jumlah, dan urutan.
4. Daya ingat.
5. Kemampuan konsentrasi.
6. Pemahaman konsep-konsep dasar dan penilaian terhadap situasi, pemahaman instruksi dan bahasa.
Apakah tes tersebut lebih bagus dibandingkan tes IQ?
Bagaimanapun, setiap tes memiliki kelebihannya sendiri. Namun memang, tes IQ memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
- Dapat memberikan profil mengenai kekuatan dan kelemahan anak. Tentunya dalam kemampuan intelektual.
- Bisa memprediksi prestasi akademis yang dapat dicapai oleh anak.
- Hasil tes IQ juga lebih bermanfaat bagi anak yang mengalami gangguan perkembangan, karena melalui hasil tes IQ dapat diketahui batas-batas kemampuan anak dan pengaruh dari gangguan yang dialami terhadap kemampuan belajar anak, sehingga melalui hasil tersebut dapat dikembangkan program khusus yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak.
PERSIAPAN KHUSUS?
Sebenarnya, mulai usia berapa anak dapat ikut tes IQ?
Sejak usia 2 tahun, anak sudah bisa dites IQ. Namun ingat, harus dilakukan sesuai kebutuhan. Misal, ada kebutuhan untuk mencari masalah atau gangguan pada anak menyangkut tingkat kecerdasannya untuk menentukan treatment yang sesuai.
Andaikan saya tetap ingin mengikutsertakan anak tes IQ, apa yang harus diperhatikan?
Tidak perlu persiapan khusus, kok. Yang penting, ketika menjalani tes IQ, anak harus dalam kondisi sehat dan keadaan emosi yang positif. Jadi, anak perlu istirahat cukup sebelum tes, hindari aktivitas yang melelahkan dan jangan lupa makan sesuai kebutuhannya supaya dapat berkonsentrasi selama tes.
Apa lagi yang harus menjadi perhatian orangtua kalau anaknya hendak tes IQ?
Tidak memaksa anak untuk belajar bahkan melakukan drilling sebelum tes yang sebetulnya memang tidak perlu. Ada juga yang mewanti-wanti anaknya untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, duduk dengan tenang, dan sebagainya. Padahal, itu semua tidak perlu karena justru membuat anak merasa cemas dan dapat memengaruhi hasil pemeriksaan IQ. Jadi, kalau anak mau tes IQ, santai saja deh.
Seperti apa penyelenggaraan tes IQ untuk anak prasekolah?
Tes dilakukan secara individual, satu anak dengan satu psikolog, mengingat kemampuan konsentrasi dan rentang perhatian yang masih terbatas. Cara tes seperti ini cukup efektif. Disamping itu mereka biasanya juga melakukan pendekatan khusus atau rapport di awal pengetesan. Utamanya untuk beradaptasi dengan situasi tes ataupun beradaptasi dengan tester sehingga mereka dapat mengikuti pengetesan secara optimal.
Tapi, kok di sekolah dilakukan secara massal?
Sebetulnya, pelaksanaan secara klasikal atau berkelompok untuk anak prasekolah tidak terlalu efektif, bahkan hasil yang diperoleh dapat menjadi kurang optimal.
SKOR DAPAT BERUBAH
Jika hasil skor tes anak rendah, bagaimana kita menyikapinya?
Bersikaplah bijaksana. IQ hanya salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan belajar anak, jadi bukan satu-satunya. Meskipun dapat memprediksi prestasi akademis, namun hasil tes IQ memiliki keterbatasan dalam memprediksi keberhasilan kerja nantinya. Pengukuran IQ yang ada saat ini juga masih belum mampu mengevaluasi konsep IQ secara multidimensi atau belum dapat mengakomodasi pengukuran multiple intelligence.
Jadi, ada baiknya orangtua memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki anak melalui hasil tes IQ yang diperoleh saat ini, namun tidak menjadikannya sebagai "patokan" dan beranggapan bahwa hasil tersebut sudah harga mati yang tidak dapat berubah.
Akan lebih baik jika hasil tersebut digunakan untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak, baik kemampuan yang belum tampil secara optimal maupun memperkuat kemampuan yang sudah optimal, misalnya dengan memperbanyak stimulasi.
Jika hasil yang diperoleh ternyata kemampuan intelektual anak berfungsi di bawah rata-rata, ada baiknya orang tua berkonsultasi dengan ahlinya atau psikolog untuk menentukan arah pendidikan serta treatment yang dapat dilakukan selanjutnya.
Jika anak saya nanti di SD misalnya dilakukan tes IQ lagi apakah hasil skornya sama?
Hasil tes IQ masih dapat berubah sesuai dengan perkembangan anak, terutama selama usia 5 tahun pertama. Bahkan setelah usia 5 tahun masih dapat terjadi perubahan yang signifikan dalam kemampuan inteligensi.
Apa yang menyebabkan hasil tersebut bisa berubah?
Karena ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi, di antaranya:
- Faktor pengukuran, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan proses pengetesan, antara lain jenis item yang bisa sangat beragam seperti pengukuran wawasan, koordinasi antara mata dan tangan, persepsi visual, bahasa, numerik, problem solving, dan sebagainya. Tentunya, jenis item ini yang sesuai dengan usia atau kemampuan anak.
- Faktor lainnya adalah kesalahan dalam administrasi tes dan skoring, faktor situasional—seperti pendekatan awal yang dibina atau rapor, kelelahan, kondisi fisik anak, motivasi, rentang perhatian, toleransi terhadap frustrasi, rasa percaya diri, tingkat aspirasi, kecemasan, reaksi terhadap kegagalan—serta jarak waktu antara pengambilan tes pertama dengan tes berikutnya.
- Faktor lingkungan, yaitu faktor fisik dan emosional—seperti kondisi kesehatan fisik, adanya trauma emosional, juga kemampuan berpisah dari orangtua—serta faktor stimulasi kognitif, yaitu berbagai rangsangan dari lingkungan yang dapat memperkaya kemampuan intelektual anak).
- Faktor nutrisi juga berperan penting dalam perkembangan inteligensi seseorang.
Usai bincang-bincang tersebut, kini saya jadi lebih mengerti dan dapat mengambil keputusan atas penawaran tes IQ yang diberikan pihak sekolah.
SKOR IQ
Umumnya, tes IQ yang digunakan berdasarkan standar Wechsler. Berikut skornya dari yang tertinggi hingga terendah:
* Very superior (sangat cerdas): 128 ke atas
* Superior (cerdas): 120–127
* Bright normal (di atas rata-rata): 111–119
* Average (rata-rata): 91-110
* Dull normal (di bawah rata-rata): 80–90
* Borderline: 66–79
* Mentally defective (terbelakang mental): 65 ke bawah
(Sumber: David Wechsler, The Measurement of Adult Intelligence.3 rd ed)
Copas dari blog
Tes psikolog untuk masuk SMA
Tes psikotes masuk SMA/SMK, SMP, SD tahun 2018terbagi dua, ada yang diawal pendaftaran dan ada pula pada saat menentukan kelas unggulan.
Kebanyakan sekolah favorit di kota besar mewajibkan calon siswa barunya mengikuti berbagai tes psikotes/psikologi untuk bisa masuk dan menjadi siswa baru di sekolah tersebut. Namun memang ada beberapa sekolah tidak memakai tes psikotes dalam penerimaan siswa baru melainkan mnggunakan nilai UN atau rapor namun tes psikotes tetap dilakukan untuk menentukan kelas unggulannya.
Siswa yang memiliki nilai psikotes yang tinggi adalah siswa yang memiliki pola pikir yang rasional atau kritis. Maka dari itu sekolah-sekolah favorit biasanya mengadakan tes psikotes baik diawal mapun saat menentukan kelas unggulannya karena menyangkut kualitas siswa dan citra atau nama baik dari sekolah tersebut dimata masyarakat sekitarnya.
Berbeda dengan contoh soal psikotes yang sering dipakai diberbagai perusahaan besar berskala internsional seperti PT EPSON yang berasal dari Jepang, contoh soal psikotes masuk SMA Favorit atau kelas unggulan sedikit dibuat lebih mudah untuk dijawab.
Banyak-banyak mengerjakan soal psikotes bisa mendongkrak pengetahuan dan wawasan anda mengenai contoh soal psikotes masuk SMA, SMP, SD tersebut.
Baca juga: Cara Menjawab Soal Psikotes
Lancar kaji karna diulang, alah bisa karna biasa. Kalau sama sekali tidak pernah belajar atau mengenal soal psikotes masuk SMA manalah mungkin anda bisa menjawab soal demi soal yang diberikan.
Untuk itu berikut ini akan kami berikan latihan soal psikotes secara gratis yang sudah kami kumpulkan dari berbagai media yang terpercaya dengan jawaban yang akurat.
Silahkan untuk mempelajarinya....
1. Tes Inteligensi dan Ketelitian
Baca juga: Persiapan Menghadapi Tes Psikotes
Tes Inteligensi adalah suatu tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan intelegensi/kecerdasan dalam memecahkan soal. Biasanya soal dibagagi kedalam beberapa tingkatan/kerumitan soal dari mulai tingkat mudah, menengah hingga tingkat soal yang sulit
Contoh Soal :
A. Tuliskan bilangan 4836 dalam bentuk huruf!
B. 10 + 8 x 3 – 6 : 3 =
C. 4, 8, 13, 19, ….
D. 2, 7, …., 20, 28
2. Tes Ketelitian
Tes ketelitian digunakan dalam mengukur nilai ketelitian dalam membedakan, mencari persamaan dari sebuah soal yang ditanyakan.
Contoh Soal :
a. Obeng, Martil, Palu, Kompor
b. Mil, Meter, Gram, Desi Meter
c. Pernyataan 1 : Muhammad Suryatman - Pernyataan 2 : Muhammad Surjatman
d. Paus, Hiu, Lumba-lumba, Teri
1. Tes Sinonim
Semua tes sinonim sama, yaitu merupakan tes untuk mencari/memilih kata yang memiliki arti kata yang sama dengan kata yang telah ditentukan.
Contoh Soal :
a. Debat :
a. Bantahan,
b. Komentar
c. Berbicara
d. Permasalahan
Kebanyakan sekolah favorit di kota besar mewajibkan calon siswa barunya mengikuti berbagai tes psikotes/psikologi untuk bisa masuk dan menjadi siswa baru di sekolah tersebut. Namun memang ada beberapa sekolah tidak memakai tes psikotes dalam penerimaan siswa baru melainkan mnggunakan nilai UN atau rapor namun tes psikotes tetap dilakukan untuk menentukan kelas unggulannya.
Siswa yang memiliki nilai psikotes yang tinggi adalah siswa yang memiliki pola pikir yang rasional atau kritis. Maka dari itu sekolah-sekolah favorit biasanya mengadakan tes psikotes baik diawal mapun saat menentukan kelas unggulannya karena menyangkut kualitas siswa dan citra atau nama baik dari sekolah tersebut dimata masyarakat sekitarnya.
Berbeda dengan contoh soal psikotes yang sering dipakai diberbagai perusahaan besar berskala internsional seperti PT EPSON yang berasal dari Jepang, contoh soal psikotes masuk SMA Favorit atau kelas unggulan sedikit dibuat lebih mudah untuk dijawab.
Banyak-banyak mengerjakan soal psikotes bisa mendongkrak pengetahuan dan wawasan anda mengenai contoh soal psikotes masuk SMA, SMP, SD tersebut.
Baca juga: Cara Menjawab Soal Psikotes
Lancar kaji karna diulang, alah bisa karna biasa. Kalau sama sekali tidak pernah belajar atau mengenal soal psikotes masuk SMA manalah mungkin anda bisa menjawab soal demi soal yang diberikan.
Untuk itu berikut ini akan kami berikan latihan soal psikotes secara gratis yang sudah kami kumpulkan dari berbagai media yang terpercaya dengan jawaban yang akurat.
Silahkan untuk mempelajarinya....
Soal psikotes masuk SMA, SMP, SD biasanya terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Tes Inteligensi dan Ketelitian
- Tes Inteligensi
- Ketelitian
- Tes Sinonim
- Tes Antonim
- Tes Analogi
- Tes Deret Angka, Huruf, dan Matematika
- Tes Penalaran
- Tes Pehaman Bacaan
Baca juga: Persiapan Menghadapi Tes Psikotes
I. Tes Inteligensi dan Ketelitian
1. Tes InteligensiTes Inteligensi adalah suatu tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan intelegensi/kecerdasan dalam memecahkan soal. Biasanya soal dibagagi kedalam beberapa tingkatan/kerumitan soal dari mulai tingkat mudah, menengah hingga tingkat soal yang sulit
Contoh Soal :
A. Tuliskan bilangan 4836 dalam bentuk huruf!
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Empat ribu delapan ratus tiga puluh lima
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : 32 (ingat: Operasi penghitungan pembagian dan perkalian terlebih dahulu dikerjakan)
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : 26, sebab ini berantai mulai dari jarak 4 ke 8 adalah 4, kemudian jarak 8 ke 13 adalah 5 dan seterusnya
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : 13, sama seperti pedoman diatas (soal nomor D)
Tes ketelitian digunakan dalam mengukur nilai ketelitian dalam membedakan, mencari persamaan dari sebuah soal yang ditanyakan.
Contoh Soal :
a. Obeng, Martil, Palu, Kompor
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Kompor, karena yang ditampilkan diatas adalah nama alat bangunan namun kompor bukan termasuk kedalam daftar tersebut
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Gram, karena option yang ditampilkan diatas merupakan option pengukuran jarak sedangkan Gram tidak menggunakan satuan jarak (melainkan berat)
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Benar, karena "j" pada kata "Muhammad Surjatman" adalah ejaan lama dari huruf "y"
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Teri, sebab teri tidak termasuk jenis ikan yang berbadan besar seperti paus, hiu, lumba-lumba.
II Tes Kecerdasan Umum
1. Tes Sinonim
Semua tes sinonim sama, yaitu merupakan tes untuk mencari/memilih kata yang memiliki arti kata yang sama dengan kata yang telah ditentukan.
Contoh Soal :
a. Debat :
a. Bantahan,
b. Komentar
c. Berbicara
d. Permasalahan
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Debat mempunyai sinonim "Bantahan"
a. Bahaya
b. Keterangan
c. Paparan
d. Gambaran
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Eksposisi mempunyai sinonim "Paparan"
Pada tes ini kita diminta untuk mencari kata yang memiliki arti berlawanan dengan arti kata yang sudah ditentukan.
Contoh Soal:
a. Sporadis :
a. Pemisahan
b. Bersatu
c. Jarang
d. Sering
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Sporadis mempunya antonim "Sering", karena sporadis mempunya arti kadang kadang
a. Derma
b. Amal
c. Lurus
d. Benar
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Sumbang mempunyai antonim "Benar", karena sumbang disini mempunyai arti salah
Tes ini meminta kita untuk lebih hati-hati dalam mencari padanan hubungan antar kata yang ada di sebelah kiri dan kanan.
Contoh Soal:
Telur: Ayam= …. : ….
a. Telur: Kambing
b. Anak: Entok
c. Kembar : Manusia
d. Anak: Kucing
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Anak dan Kucing, karena secara logika Telur berasal dari ayam (ayam bertelur) dan kucing beranak.
Pada tes ini terdapat deret angka (bilangan), huruf (verbal), dari tes ini dapat diketahui kecepatan berhitung atau analisa kita.
a. 3,5,,8, …
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : 10, sebab setiap suku bertambah dua atau dengan rumus 2n
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : 126 Liter, caranya dengan mengalikan ukurannya setelah itu dikonversikan ke liter atau dm pangkat 3, lalu dikalikan dengan 3/4
Baca juga: Tes Psikotes Gambar Terbaru
5. Tes Penalaran
Tes Penalaran atau tes logika adalah sebuah tes verbal yang menuntut logika kita terhadap sebuah soal, pandai memaikan logika berfikir dengan tepat sehingga dapat memecahkan persoalan yang diberikan.
Jika tidak serapan, Budi sakit perut. Hari ini Budi berangkat selokah tidak sarapan berarti ….
a. Budi sarapan di sekolah
b. Budi sakit perut
c. Budi tidak sakit perut
d. Budi ijin sarapan di sekolah
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban : Budi sakit perut, karena Budi tidak sarapan sekolah
Pada tes ini kita dites seberapa besar kemampuan kita untuk memahami sebuah bacaan, dan bagaimana cara kita menerimanya.
Warga negara berkebangsaan Thailand ditangkap petugas Bea Cukai Bandara Juanda Surabaya karena kedapatan membawa heroin seberat 2,671kg.
Chanraem Suwason, ditangkap diterminal kedatangan internasional, Kamin (23/4/2009)malam. Polisi menduga Chanraem Suwason hanya sebagai kurir.
Wanita berusia 27 tahun ini diduga menjadi korban sindikat narkotika internasional.
Dari pengakuan tersangka selama diinterogasi polisi barang itu berasal dari seorang ABK asli Liberia saat di Thailand.
(Dikutip dari Kumpulan Soal TPA Gratis)
A. Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus di atas adalah....
a. Abk asal liberia
b. Polisi
c. Petugas bea cukai
d. Chanraem Suwasson
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban: Abk asal liberia
Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus yang disebutkan pada bacaan tersebut adalah ABK asal Liberia.
Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus yang disebutkan pada bacaan tersebut adalah ABK asal Liberia.
B. Bacaan diatas termasuk....
a. Rentetan peristiwa
b. Pengumuman
c. Berita
d. Klarifikasi
Kunci Jawaban dan Pembahasan:
Jawaban: Berita
Bacaaan tersebut termasuk berita karena merupakan laporan suatu peristiwa yang berdasarkan fakta.
Bacaaan tersebut termasuk berita karena merupakan laporan suatu peristiwa yang berdasarkan fakta.
Kesimpulan
Contoh soal psikotes masuk SMA favorit ataupun kelas unggulan di sekolah SMA favorit itu sangat banyak namun keseluruhannya hanya terbagi dua kelompok besar yaitu Tes Intelegensi dan Tes Kecerdasan Umum.Terimakasih sudah belajar soal-soal psikotes masuk SMA, SMP, SD di situs kami, semoga soal-soal yang kami berikan ini dapat bermanfaat dan semoga anda di terima/lulus di sekolah impian, amin
*ANDA AHLUSSUNNAH?*
📖 📖________✒
Pada ngaku *AHLUSSUNNAH* , dan menuduh orang lain *BUKAN* ahlussunnah, hanya karena berbeda pendapat dalam suatu masalah.
Apakah mereka mengatakan sesuatu tanpa mengetahui maksudnya?!
Tidakkah mereka tahu bahwa makna “ahlussunnah”, adalah _“Pengikut Sunnah Nabi”_, atau lebih diindonesiakan lagi _“Pengikut Ajaran Nabi”_ -shollallohu alaihi wasallam-.
Jika mereka mengaku “Pengikut Ajaran Nabi”, lalu *mana peraktek ajaran Nabi pada diri mereka?!*
Mana sholat berjama’ah di masjid?!
Mana jenggot yang panjang?!
Mana baju yang tidak isbal?!
Mana jilbab yang syar’i?!
Mana pengharaman musik?!
Mana ajaran Nabi yang kau tampakkan pada dirimu dan amalmu?!
Pantaskah mereka mengaku sebagai Ahlussunnah “Para Pengikut Ajaran Nabi”, tapi hidupnya selalu menyelisihi beliau?!
Lihatlah para sahabat -rodhiallohu anhum-! Mereka berusaha mencari tahu mana yang SUNNAH untuk mereka LAKUKAN. Tapi orang sekarang, berusaha mencari tahu mana yang *SUNNAH* untuk mereka *TINGGALKAN* .
Nas’alullahassalamah, semoga Allah memperbaiki keadaan ini, Aamiin.
🖊 Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc. MA,
# *Islamic Center Assunnah* #
📖 📖________✒
Pada ngaku *AHLUSSUNNAH* , dan menuduh orang lain *BUKAN* ahlussunnah, hanya karena berbeda pendapat dalam suatu masalah.
Apakah mereka mengatakan sesuatu tanpa mengetahui maksudnya?!
Tidakkah mereka tahu bahwa makna “ahlussunnah”, adalah _“Pengikut Sunnah Nabi”_, atau lebih diindonesiakan lagi _“Pengikut Ajaran Nabi”_ -shollallohu alaihi wasallam-.
Jika mereka mengaku “Pengikut Ajaran Nabi”, lalu *mana peraktek ajaran Nabi pada diri mereka?!*
Mana sholat berjama’ah di masjid?!
Mana jenggot yang panjang?!
Mana baju yang tidak isbal?!
Mana jilbab yang syar’i?!
Mana pengharaman musik?!
Mana ajaran Nabi yang kau tampakkan pada dirimu dan amalmu?!
Pantaskah mereka mengaku sebagai Ahlussunnah “Para Pengikut Ajaran Nabi”, tapi hidupnya selalu menyelisihi beliau?!
Lihatlah para sahabat -rodhiallohu anhum-! Mereka berusaha mencari tahu mana yang SUNNAH untuk mereka LAKUKAN. Tapi orang sekarang, berusaha mencari tahu mana yang *SUNNAH* untuk mereka *TINGGALKAN* .
Nas’alullahassalamah, semoga Allah memperbaiki keadaan ini, Aamiin.
🖊 Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc. MA,
# *Islamic Center Assunnah* #
GALAU
.
.
.
Adalah ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi
.
Sehingga jika pekerjaannya, hartanya, jabatannya, dan pasangannya tidak sesuai dengan harapan akan timbul rasa Galau
.
Akan tetapi jika harapan atau ekspektasinya adalah Rahmat Allah maka tidak akan ada lagi Galau
.
Karena untuk memperoleh rahmat Allah ketika mendapatkan kegembiraan bersyukur, dan ketika mendapat kesedihan atau cobaan akan bersabar
.
.
@faidah kajian
Ust. Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullahu ta'ala
.
.
#Terus_Belajar
#SeeWithTwoEyes
———————————
.
"Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya."
(HR. Muslim, no. 2999)
.
.
.
Adalah ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi
.
Sehingga jika pekerjaannya, hartanya, jabatannya, dan pasangannya tidak sesuai dengan harapan akan timbul rasa Galau
.
Akan tetapi jika harapan atau ekspektasinya adalah Rahmat Allah maka tidak akan ada lagi Galau
.
Karena untuk memperoleh rahmat Allah ketika mendapatkan kegembiraan bersyukur, dan ketika mendapat kesedihan atau cobaan akan bersabar
.
.
@faidah kajian
Ust. Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullahu ta'ala
.
.
#Terus_Belajar
#SeeWithTwoEyes
———————————
.
"Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya."
(HR. Muslim, no. 2999)
Renungan tazkiyatun nufus
Siapakah orang yg paling bodoh??
Umar bin Abdul Azis bertanya kepada para mentrinya,
"Siapakah orang yg paling bodoh ?"
.
Mentrinya menjawab, "orang yang paling bodoh adalah orang yang menjual akhiratnya untuk kepentingan dunianya."
.
Umar bin Abdul Azis berkata, "BUKAN, orang yang paling bodoh adalah orang yang menjual akhiratnya untuk kepentingan dunia orang lain"
.
————
.
Perhatikanlah wahai orang-orang yang sedang berjuang, untuk kepentingan siapakah anda berjuang...
.
Kepentingan Agama Allah ?
Kepentingan dunia mu ?
Kepentingan dunia orang lain ?
.
.
#Faidah_kajian
#Terus_belajar
#SeeWithTwoEyes
Siapakah orang yg paling bodoh??
Umar bin Abdul Azis bertanya kepada para mentrinya,
"Siapakah orang yg paling bodoh ?"
.
Mentrinya menjawab, "orang yang paling bodoh adalah orang yang menjual akhiratnya untuk kepentingan dunianya."
.
Umar bin Abdul Azis berkata, "BUKAN, orang yang paling bodoh adalah orang yang menjual akhiratnya untuk kepentingan dunia orang lain"
.
————
.
Perhatikanlah wahai orang-orang yang sedang berjuang, untuk kepentingan siapakah anda berjuang...
.
Kepentingan Agama Allah ?
Kepentingan dunia mu ?
Kepentingan dunia orang lain ?
.
.
#Faidah_kajian
#Terus_belajar
#SeeWithTwoEyes
Apakah Wajib Membaca Al Qur’an Dengan Tajwid?
Membaca Al Qur’an adalah amalan yang agung dan banyak keutamaannya. Dalam membaca Al Qur’an dikenal ilmu tajwid. Bagaimanakah hukum ilmu tajwid ini? Apakah wajib membaca Al Qur’an dengan menerapkan kaidah-kaidah tajwid?
Definisi ilmu tajwid
Tajwid secara bahasa adalah mashdar dari jawwada-yujawwidu, yang artinya membaguskan. Sedangkan secara istilah, Imam Ibnul Jazari menjelaskan:
الإتيان بالقراءة مجودة بالألفاظ بريئة من الرداءة في النطق ومعناه انتهاء الغاية في التصحيح وبلوغ النهاية في التحسين
“tajwid adalah membaca dengan membaguskan pelafalannya, yang terhindar dari keburukan pelafalan dan keburukan maknanya, serta membaca dengan maksimal tingkat kebenarannya dan kebagusannya” (An Nasyr fil Qira’at Al ‘Asyr, 1/210).
Beliau juga menjelaskan hakekat dari ilmu tajwid,
فالتجويد هو حلية التلاوة ، وزينة القراءة ، وهو إعطاء الحروف حقوقها وترتيبها مراتبها ، ورد الحرف إلى مخرجه وأصله ، وإلحاقه بنظيره وتصحيح لفظه وتلطيف النطق به على حال صيغته ، وكمال هيئته ; من غير إسراف ولا تعسف ولا إفراط ولا تكلف
“maka tajwid itu merupakan penghias bacaan, yaitu dengan memberikan hak-hak, urutan dan tingkatan yang benar kepada setiap huruf, dan mengembalikan setiap huruf pada tempat keluarnya dan pada asalnya, dan menyesuaikan huruf-huruf tersebut pada setiap keadaannya, dan membenarkan lafadznya dan memperindah pelafalannya pada setiap konteks, menyempurnakan bentuknya. tanpa berlebihan, dan tanpa meremehkan” (An Nasyr fil Qira’at Al ‘Asyr, 1/212).
Hukum ilmu tajwid
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pernah ditanya, “apakah seorang Muslim boleh membaca Al Qur’an tanpa berpegangan pada kaidah-kaidah tajwid?”. Beliau menjawab:
نعم يجوز ذلك إذا لم يلحن فيه فإن لحن فيه فالواجب عليه تعديل اللحن وأما التجويد فليس بواجب التجويد تحسين للفظ فقط وتحسين اللفظ بالقرآن لا شك أنه خير وأنه أتم في حسن القراءة لكن الوجوب بحيث نقول من لم يقرأ القرآن بالتجويد فهو آثم قول لا دليل عليه بل الدليل على خلافه بل إن القرآن نزل على سبعة أحرف حتى كان كل من الناس يقرؤه بلغته إلا أنه بعد أن خيف النزاع والشقاق بين المسلمين وحد المسلمون في القراءة على لغة قريش في زمن أمير المؤمنين عثمان بن عفان رضي الله عنه وهذا من فضائله ومناقبه وحسن رعايته في خلافته أن جمع الناس على حرف واحد لئلا يحصل النزاع والخلاصة أن القراءة بالتجويد ليست بواجبة وإنما الواجب إقامة الحركات والنطق بالحروف على ما هي عليه فلا يبدل الراء لاما مثلا
ولا الذال زاياً وما أشبه ذلك هذا هو الممنوع
“Ya, itu dibolehkan. Selama tidak terjadi lahn (kesalahan bacaan) di dalamnya. Jika terjadi lahn maka wajib untuk memperbaik lahn-nya tersebut. Adapun tajwid, hukumnya tidak wajib. Tajwid itu untuk memperbagus pelafalan saja, dan untuk memperbagus bacaan Al Qur’an. Tidak diragukan bahwa tajwid itu baik, dan lebih sempurna dalam membaca Al Qur’an. Namun kalau kita katakan ‘barangsiapa yang tidak membaca Al Qur’an dengan tajwid maka berdosa‘ ini adalah perkataan yang tidak ada dalilnya. Bahkan dalil-dalil menunjukkan hal yang berseberangan dengan itu.
Yaitu bahwasanya Al Qur’an diturunkan dalam 7 huruf, hingga setiap manusia membacanya dengan gaya bahasa mereka sendiri. Sampai suatu ketika, dikhawatirkan terjadi perselisihan dan persengketaan di antara kaum Muslimin, maka disatukanlah kaum Muslimin dalam satu qira’ah dengan gaya bahasa Qura’isy di zaman Amirul Mukminin Utsman bin Affan radhiallahu’anhu. Dan ini merupakan salah satu keutamaan beliau (Utsman), dan jasa beliau, serta bukti perhatian besar beliau dalam masa kekhalifahannya untuk mempersatukan umat dalam satu qira’ah. Agar tidak terjadi perselisihan di tengah umat.
Kesimpulannya, membaca Al Qur’an dengan tajwid tidaklah wajib. Yang wajib adalah membaca harakat dan mengucapkan huruf sesuai yang sebagaimana mestinya. Misalnya, tidak mengganti huruf ra’ (ر) dengan lam (ل), atau huruf dzal (ذ) diganti zay (ز), atau semisal itu yang merupakan perkara yang terlarang”. (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 5/2, Asy Syamilah).
Dengan demikian, apa yang disebutkan sebagian ulama qiraat, bahwa wajib membaca Al Qur’an dengan tajwid, yaitu semisal wajib membaca dengan ikhfa, idgham, izhar dan lainnya, adalah hal yang kurang tepat dan membutuhkan dalil syar’i untuk mewajibkannya. Yang tepat adalah, ilmu tajwid wajib dalam kadar yang bisa menghindari seseorang dari kesalahan makna dalam bacaannya. Terdapat penjelasan yang bagus dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah :
ذَهَبَ الْمُتَأَخِّرُونَ إِلَى التَّفْصِيل بَيْنَ مَا هُوَ (وَاجِبٌ شَرْعِيٌّ) مِنْ مَسَائِل التَّجْوِيدِ، وَهُوَ مَا يُؤَدِّي تَرْكُهُ إِلَى تَغْيِيرِ الْمَبْنَى أَوْ فَسَادِ الْمَعْنَى، وَبَيْنَ مَا هُوَ (وَاجِبٌ صِنَاعِيٌّ) أَيْ أَوْجَبَهُ أَهْل ذَلِكَ الْعِلْمِ لِتَمَامِ إِتْقَانِ الْقِرَاءَةِ، وَهُوَ مَا ذَكَرَهُ الْعُلَمَاءُ فِي كُتُبِ التَّجْوِيدِ مِنْ مَسَائِل لَيْسَتْ كَذَلِكَ، كَالإِْدْغَامِ وَالإِْخْفَاءِ إِلَخْ. فَهَذَا النَّوْعُ لاَ يَأْثَمُ تَارِكُهُ عِنْدَهُمْ.
قَال الشَّيْخُ عَلِيٌّ الْقَارِيُّ بَعْدَ بَيَانِهِ أَنَّ مَخَارِجَ الْحُرُوفِ وَصِفَاتِهَا، وَمُتَعَلِّقَاتِهَا مُعْتَبَرَةٌ فِي لُغَةِ الْعَرَبِ: فَيَنْبَغِي أَنْ تُرَاعَى جَمِيعُ قَوَاعِدِهِمْ وُجُوبًا فِيمَا يَتَغَيَّرُ بِهِ الْمَبْنَى وَيَفْسُدُ الْمَعْنَى، وَاسْتِحْبَابًا فِيمَا يَحْسُنُ بِهِ اللَّفْظُ وَيُسْتَحْسَنُ بِهِ النُّطْقُ حَال الأَْدَاءِ
قَال الشَّيْخُ عَلِيٌّ الْقَارِيُّ بَعْدَ بَيَانِهِ أَنَّ مَخَارِجَ الْحُرُوفِ وَصِفَاتِهَا، وَمُتَعَلِّقَاتِهَا مُعْتَبَرَةٌ فِي لُغَةِ الْعَرَبِ: فَيَنْبَغِي أَنْ تُرَاعَى جَمِيعُ قَوَاعِدِهِمْ وُجُوبًا فِيمَا يَتَغَيَّرُ بِهِ الْمَبْنَى وَيَفْسُدُ الْمَعْنَى، وَاسْتِحْبَابًا فِيمَا يَحْسُنُ بِهِ اللَّفْظُ وَيُسْتَحْسَنُ بِهِ النُّطْقُ حَال الأَْدَاءِ
“para ulama muta’akhirin merinci antara wajib syar’i dengan wajib shina’i dalam masalah tajwid. Wajib syar’i (kewajiban yang dituntut oleh syariat) adalah yang jika meninggalkannya dapat menjerumuskan pada perubahan struktur kalimat atau makna yang rusak.
Dan wajib shina’i adalah hal-hal yang diwajibkan para ulama qiraat untuk menyempurnakan kebagusan bacaan.
Maka apa yang disebutkan pada ulama qiraat dalam kitab-kitab ilmu tajwid mengenai wajibnya berbagai hukum tajwid, bukanlah demikian memahaminya. Seperti idgham, ikhfa’, dan seterusnya, ini adalah hal-hal yang tidak berdosa jika meninggalkannya menurut mereka.
Asy Syaikh Ali Al Qari setelah beliau menjelaskan bahwa makharijul huruf berserta sifat-sifat dan hal-hal yang terkait dengannya itu adalah hal yang berpengaruh dalam bahasa arab, beliau berkata: ‘hendaknya setiap orang memperhatikan semua kaidah-kaidah makharijul huruf ini. Wajib hukumnya dalam kadar yang bisa menyebabkan perubahan struktur kalimat dan kerusakan makna. Sunnah hukumnya dalam kadar yang bisa memperbagus pelafalan dan pengucapan ketika membacanya'” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 10/179).
Maka tidak benar sikap sebagian orang yang menyalahkan bacaan Al Qur’an dari orang-orang yang belum pernah mendapatkan pelajaran tajwid yang mendalam, padahal bacaan mereka masih dalam kadar yang sudah memenuhi kadar wajib, yaitu tidak rusak makna dan susunan katanya.
Bahkan sebagian orang ada yang merasa tidak sah shalat di belakang imam yang tidak membaca dengan tajwid.
Dan ada pula sebagian pengajar tajwid yang menganggap tidak sah bacaan Al Qur’an setiap orang yang tidak menerapkan semua kaidah-kaidah tajwid dengan sempurna. Ini adalah sikap-sikap yang kurang bijak yang disebabkan oleh kurangnya ilmu. Wallahul musta’an.
Makna ayat “bacalah secara tartil”
Sebagian orang yang menganggap wajibnya menerapkan kaidah tajwid secara mutlak, berdalil dengan ayat:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
“dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS. Al Muzammil: 4).
1.Tartil i sini dimaknai dengan hukum-hukum tajwid. Kita simak penjelasan para ulama tafsir mengenai ayat ini.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
وَقَوْلُهُ: {وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا} أَيِ: اقْرَأْهُ عَلَى تَمَهُّلٍ، فَإِنَّهُ يَكُونُ عَوْنًا عَلَى فَهْمِ الْقُرْآنِ وَتَدَبُّرِهِ
“dan firman-Nya: ‘dan bacalah Al Qur’an dengan tartil‘, maksudnya bacalah dengan pelan karena itu bisa membantu untuk memahaminya dan men-tadabburi-nya” (Tafsir Ibni Katsir, 8/250).
2. Imam Thabari juga menjelaskan:
وقوله: (وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا) يقول جلّ وعزّ: وبين القرآن إذا قرأته تبيينا، وترسل فيه ترسلا
“dan firman-Nya: ‘dan bacalah Al Qur’an dengan tartil‘, maksudnya Allah ‘Azza wa Jalla mengatakan: perjelaslah jika engkau membaca Al Qur’an dan bacalah dengan tarassul(pelan dan hati-hati)” (Tafsir Ath Thabari, 23/680).
3.Asy Sa’di menjelaskan:
{وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا} فإن ترتيل القرآن به يحصل التدبر والتفكر، وتحريك القلوب به، والتعبد بآياته، والتهيؤ والاستعداد التام له
“‘dan bacalah Al Qur’an dengan tartil‘, karena membaca dengan tartil itu adalah membaca yang disertai tadabbur dan tafakkur, hati bisa tergerak karenanya, menghamba dengan ayat-ayat-Nya, dan tercipta kewaspadaan dan kesiapan diri yang sempurna kepadanya” (Taisir Karimirrahman, 892).
4. Ali bin Abi Thalib
"Membahayakan huruf2nya (makhroj dan sifatnya ), dan mengetahui tempat2 waqof (Alwaqfu Wal Ibtida')
4. Ali bin Abi Thalib
"Membahayakan huruf2nya (makhroj dan sifatnya ), dan mengetahui tempat2 waqof (Alwaqfu Wal Ibtida')
Demikian yang dijelaskan para ulama ahli tafsir mengenai makna tartil.
Maka kurang tepat jika ayat ini dijadikan dalil untuk mewajibkan untuk membaca Al Qur’an dengan kaidah-kaidah tajwid secara mutlak.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lamu bis shawab.
***
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
PENGANTAR ILMU TAJWID
A. Definisi Ilmu Tajwid
• Secara bahasa : merupakan Lafadz dari bahasa arab yang berasal dari kata جود يجود yang berarti membaguskan
• Secara Istilah :
إخراج كل حرف من مخرجه مع إعطا ئـه حقه و مستحقه
yang artinya mengeluarkan setiap huruf dari ‘makhrojnya’ dengan memberikan ‘hak’ dan ‘mustahaknya’
*Makhroj : Tempat keluarnya huruf. Contoh : huruf ع(‘ain) adalah huruf yang keluar dari tengah tenggorokan.
*Hak : Sifat yang senantiasa ada bersama dengan huruf. Contoh : huruf ث senantiasa diucapkan dengan disertai keluarnya nafas dalam kondisi apapun dan dimanapun ia berada.
*Mustahak: Sifat yang sewaktu-waktu ada bersama dengan huruf. Contoh : sifat samar pada nun sukun atau tanwin hanya ada pada keadaan tertentu.
Perhatikanlah :
أنعمت عليهم
ينفقون
من يقولُ آمَنَّا
Huruf nun sukun diatas memiliki sifat yang berbeda-beda sesuai dengan kondisinya. Pada contoh yang pertama kita mendapatkan nun sukun dibaca secara jelas ketika bertemu dengan “‘ain”, pada contoh yang kedua dibaca dengan samar ketika bertemu dengan “fa”, dan pada contoh yang ketiga ia melebur dengan huruf “ya”.
Pada dasarnya pembahasan seputar tajwid akan senantiasa berkaitan dengan ketiga hal tersebut; makhroj, hak dan mustahak, yang perinciannya akan lebih jelas pada bagian-bagiannya insya Allah.
B. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, dimana apabila di suatu daerah telah ada orang yang menguasainya maka kewajiban tersebut gugur atas yang lain. Sedangkan hukum membaca Al Qur’an sesuai dengan tajwid yang benar adalah fardu ‘ain
Beberapa dalil yang menunjukkan bahwa membaca Al Qur’an sesuai dengan tajwid adalah kewajiban atas tiap-tiap muslim adalah :
• Alqur’an :
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً
“Dan bacalah Alqur’an dengan tartil "(QS. 73:4)
Ayat diatas merupakan perintah yang bersifat umum dari Allah untuk membaca Alqur’an dengan tartil, dan Ali bin Abi Thalib Rhadiallahu ‘anhu mengatakan bahwa yang dimaksud tartil dalam ayat diatas adalah “mentajwidkannya dan mengetahui tempat waqaf (berhenti)”, sedangkan didalam kaidah ushul dikatakan bahwa “hukum asal perintah menunjukkan kewajiban”
• Assunnah :
Perintah Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam kepada para sahabat agar mengambil bacaan dari sahabat yang ahli dalam bidang ini, sebagaimana sabda nabi :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَاَل
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اسْتَقْرِئُوا الْقُرْآنَ مِنْ أَرْبَعَةٍ مِنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَسَالِمٍ مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ وَأُبَيٍّ ابْنٍِ كَعَْبٍ وَمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ
“Dari Abdullah bin ‘Amr berkata: telah bersabda Rasullullah Shallallahu alaihi wasallam:” ambillah oleh kalian bacaan Alqur’an dari empat orang; dari Abdullah bin Mas’ud, Saalim Maula Abi Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Mu’adz bin Jabal.” (HR. Bukhari)
Para sahabat adalah orang yang sangat fasih berbahasa arab, dan dipastikan mereka juga fasih dalam melafalkan Alqur’an, akan tetapi Rasulullah tetap memerintahkan mereka untuk mengambil(mengikuti) bacaannya dari empat orang sahabatnya, karena merekalah yang paling menguasainya, hal ini menunjukkan atas wajibnya membaca Alqur’an sesuai dengan tajwid yang benar.
• Ijma
Seluruh quro’ telah sepakat tentang wajibnya membaca Alqur’an sesuai dengan tajwid.
Imam Ibnu Al Jazary mengatakan dalam syairnya:
الأ خذ با التجويد حطم لازم من لم يجود القرأن أثم
وهكذ منه إلينا وصلا لانه به الإله أنزلا
“Membaca Alqur’an dengan tajwid hukumnya wajib”
“Barangsiapa yang tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa”
“Karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Alqur’an”
“Dan demikian pula AlQur’an sampai kepada kita dariNYA”.
C. Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid
Tujuan mempelajari Ilmu tajwid adalah untuk mejnjaga lisan agar tidak terjatuh pada kesalahan didalam membaca Alqur’an.
Kesalahan (Al Lahn) didalam membaca Alqur’an terbagi menjadi:
• Al Lahn Al Jaly (kesalahan nyata)
Yaitu kesalahan yang nyata yang terjadi dalam lafal Alqur’an baik dapat merubah arti ataupun tidak.
Contoh:
رَبِّ الْعَالَمِينَ dibaca رَبِّ الأ لَمِينَ
• Al Lahn Al Khofiy (kesalahan kecil)
yaitu kesalahn yang berkaitan dengan ketidaksempurnaan dalam pengucapan bacaan dan tidak sampai merubah arti, yang hal ini hanya bisa diketahui oleh orang yang ahli dalam bidang tajwid.
Contoh:
Memantulkan huruf Ghoin
(غ) pada saat sukun yang tidak termasuk kedalam huruf pantul (Qolqolah).
غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ
Melakukan Al Lahn Al Jaly secara sengaja hukumnya haram, sedangkan melakukan Al Lahn Al Khofiy hukumnya makruh.
D. keutamaan Membaca Al Qur’an Dan Pembacanya
1. Al Qur’an akan menjadi syafaat terhadap orang yang membacanya pada hari kiamat.
Diriwayatkan dari Abu Umamah Rhadiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah AlQur’an, karena sesungguhnya AlQur’an itu akan datang pada hari kiamat seebagai syafaat kepada para pembacanya”.(HR. Muslim)
2. Satu huruf dari Al Qur’an sama dengan satu kebaikan, dan satu kebaikan diganjar dengan sepuluh pahala.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Rhadiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْف
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf”. (HR. Tirmidzi)
3. Merupakan tolak ukur kebaikan seseorang muslim
Dari Utsman Bin Affan Rhadiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
"Orang yang terbak diantara kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengamalkannya”.(HR. Bukhari)
4. Orang yang ahli dalam Al Qur’an adalah keluarga Allah, menjadi orang yang khusus disisi Allah
Diriwayatkan dari Anas Bin Malik Rhadiallahu ‘anhu , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ فَقِيلَ مَنْ أَهْلُ اللَّهِ مِنْهُمْ قَالَ أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesunguhnya Allah itu mempunyai keluarga, dikatakan: siapakah mereka ? beiau (Rasulu
lah) menjawab: orang yang ahli dalam Al Qur’an, mereka itulah keluarga Allah dan orang-orang khususnya”.(HR. Ahmad)
Orang yang membaca Al Qur’an akan senantiasa berada dalam kebaikan, baik membacanya dengan mahir maupun dengan terbata-bata.
Diriwayatkan dari Aisyah Rhadiallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang mahir dalam membaca Al Qur’an akan bersama dengan para Malaikat yang mulia lagi taat, dan siapa yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata akan mendapatkan dua pahala”. (HR. Al Bukhari & Muslim)
6. Allah akan memberikan Mahkota di hari Kiamat kepada setiap orangtua yang anaknya senantiasa membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya.
Diriwayatkan dari Sahl Bin Mu’adz Al Juhhany Rhadiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَمَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَكْمَلَهُ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أَلْبَسَ وَالِدَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا هُوَ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ
“Dan barangsiapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada didalamnya, maka Allah akan memberikan Mahkota kepada kedua orangtuanya pada hari Kiamat, yang mahkotanya lebih bagus dari sinar matahari.” (HR. Ahmad)
E. Adab didalam membaca Al Qur’an
Ada beberapa adab yang harus diperhatikan ketika membaca Al Qur’an
1. Suci dari hadats besar maupun kecil
Allah berfirman :
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak meyentuhnya melainkan orang yang disucikan”. (QS. Al Waqiah:79)
Ayat ini berlaku khusus bagi mereka yang membaca Al Qur’an dengan menggunakan Mushaf, adapun membacanya tanpa melalui mushaf maka diperbolehkan meskipun dalam keadaan hadats terkecuali hadats besar sebagaimana yang telah disebutkan oleh para ulama (*lihat Mulakhas Fiqih karya “Syaikh Fauzan
Pada Bab “Amalan-amalan yang haram bagi orang yang berhadats”)
Namun demikian dalam keadaan yang memungkinkan Sangat dianjurkan bagi seseorang untuk senantiasa berada dalam keadaan suci meskipun tidak membaca Al Qur’an dengan menggunakan mushaf .
Imam Haromain berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama". (At-Tibyan, hal. 58-59)
2. Berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk
Allah berfirman :
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Maka apabila engkau membaca Al Qur’an, maka mintalah perlidungan kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk”. (QS. An Nahl:98)
3. Berusaha untuk memperbagus suara
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR: Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Di dalam hadits lain dijelaskan, yang artinya: “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR: Bukhari dan Muslim).
Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
4. Membaca Al Qur’an dengan perlahan dan tidak terburu-buru agar dapat dihayati maknanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
“Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.” (HR: Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar hadits di atas. Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatam kan Al-Qur’an setiap satu minggu (7 hari) (HR: Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.
- Wallaahu Ta'ala A'laam bi shawab -
Subscribe to:
Comments (Atom)