Rumah Ilmu Al Furqon dan Agen Travel Haji dan Umroh Umi Tour di Depok

Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)

Friday, July 12, 2019

Sosialisasi planning kaldik TA 2019/2020

Taud Saqu Zidna ILMA
GDA blok B2 no 6 Depok
Sabtu, 13 Juli 2019
Jam 8.30-11.00

Pembicara ke 1 ;  Ummu Mirza



Visi




Misi




Tujuan




HIWAR sebagai Mitra




Sasaran dakwah
1. Para orang tua (ayah dan ibu)
2. Anak2
3. Masyarakat sekitar
4.




Peran orang tua
~ Ayah dan ibu saling ta'awun utk mendidik anak2 di sela2 kesibukan ...
~ Sholehkan diri sebelum berharap mjd Sholih
~ Bekali diri dg ilmu
~ Beri teladan yg baik
~ Terus berdoa

Doa agar Alquran itu menjadi cahaya



Adab komitmen ortu

Bertujuan mendukung
Tertib administrasi
Tidak mengijinkan gadget dan acara TV yg TDK syar'i



Program kerja

Program jangka pendek

Program jangka

Program jangka menengah

Program jangka panjang
Sekolah khusus dhuafa dan yatim
MIT
Memiliki lahan dan gedung sendiri baik taud maupun MIT


.Ari bersama arungi bahtera dakwah ini ...menuju ridho illahi


Kami membuka kesempatan kepada siapa saja yg ingin mendukung dakwah ini dengan

#doa
#ikhtiar
#bekerja

-------------------------------------

Pemateri ke 2: ustadzah Popon

Latar belakang

Semua makhluk yg. Erakal maupun yg TDK berakal ---rizkinya telah di jamin oleh Allah

Ada banyak dalil yg menunjukkan hal ini . Diantaranya firman Allah
"Tidak ada satupun yg bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yg menanggung rizkinya (Q.S. HUD :6)


Latar belakang

Mengajarkan Al Qur'an kpd anak2 merupakan bagian dari syiar agama Islam (Ibnu khaldun Rahimahullah)

Selayaknya bagi setiap penuntut ilmu memulai dari menghafalkan Al-Qur'an .karena Alquran karena ilmu yg paling mulai dan yg paling pantas didahulukan .".(Al Khotib Al Baghdad dalan Al Jaam'li Akhlaaqir Rowi wa Li adabis Saami')


1. Kedudukan hafidz  Al-Qur'an

2. Akan diberikan mahkota dan pakaian kemulyaan

3. Al Qur'an memberikan syafaat baginya
Dari Abu Umamah Al Bahili ra

"R"membaca Alquran ....

4. Human Brain Development
Ketika anak berkembang pesat maka doktrin anak2 dg Alquran , aqidah ,hadist , jauhkan tv , bacaan2 , gadget yg sangat mengancam

Jauhkan dari Dajjal jangan sampe kalian berteman dg Dajjal
Inilah yg menjadi motivasi kita para orang tua utk menjaga anak2 dg aqidah yg kuat


Visi dan misi

Visi
Menjadi lembaga pendidikan Tahfidz usia dini yg mampu mencetak generasi penghafal Alquran dan berakhlak Qur'ani


Misi
* Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca dan menghafal Al Qur'an
*  membekali amalan praktis harian anak sesuai tuntunan Islam lewat pemahman dan pengamalan hadist dan dzIkir harian serta praktik ibadah

Standar output kelulusan

Diharapkan mampu menghafal alquran 1 juz di tahun pertama dan  3 juz  di tahun ke dua  (usia 5-6 tahun )

Diharapkan mampu menghafal hadist , doa2 dan dzIkir pilihan

Diharapkan mampu membaca Alquran dg tartil sesuai tajwid , sifat , makhrojul huruf )

Diharapkan mampu memiliki fondasi aqidah yg lurus dan bermanhaj Ahlussunnah Wal jamaah

Diharapkan mampu menguasai praktik ibadah dan terbiasa mengamakannya seharinya


Kepala sekolah
Ustadzah Popon Erlina , S.pd

Kelas Alif
1. Ustadz Eva
2. Yenni
3. Ikil
4. Widyawati
5. Ustadzah Yanti

Kelas Ba dan Ta
1. Popon
2. Vita
3. Luthfiah

FAO
1.Qonita




Kata dr Amir Zuhdi
1, bagaimana makanannya ? Apakah mengandung Omega , vit, mineral
2. Waktu tidur apakah cukup
3. Ibunya apakah menghafal
4.


Materi pelajaran
Tahfidzul Alquran
~Menggunakan metode yg khas yg senantiasa dimutaakhirkan.
~ Menekankan jumlah hafalan juga murajah (pengulangan)
Menghafal itu hanya sampe 120 hari jika tidak di ulang maka akan hilang

Qiroatul Qur'an
Menggunakan metode mutaakhir dari Mesir "At Ribuan yg sudah diterapkan negara Afrika , Mauritana, India , Pakistan , Malaysia , Austri la, Perancis , Amerika

AT ribuan Tarbiyah

Pendidikan jasmani

Konsep calistung
( di TK itu lebih ke emosi , psikomotorik)

Pramuka pra siaga 

Kreativitas
(Tugas guru menyeimbangkan , dan menggali potensi anak)

Rihlah

Garshul Qiyam (hidden cuericulum)

Pengertian
Merupakan proses menanamkan nilai2 , adab dan akhlak islami yg terimplementasi dalam keseharian santri

Tahapan
1. At Tayaquzh ( membangun fitrah kemanusiaan)
2. At Taaqul (memberi pemahaman)
3. AT TAKHALLUQ (prkatek)
4. At tamatsul (terus menerus )
(Menjadi wasilah utk memperbaiki akhlaknya )

Pemateri ke 3 : Ibu Ika (psikolog)
Mendikte anak sejak dini sangat penting

~ Bagiamana riwayat melahirkan
~ Apakah melewati masa tahap perkembangan
Efek nya anak2 akan suka jatuh , sulit konsentrasi

Utk anak yg tidak bisa sosialisasi

Jangan memberikan gadget kpd anak sebagai alat utk mendiamkan anak


Perkembangan anak itu sesuatu yg penting diikuti

Pola pikir
Emosi
Kemandirian
Tidak cukup hanya makanan dan fisik

Usia 3 tahun
*Bisa menunjukan rasa sayang
* Memiliki banyak emosi
*Bisa pake sendiri

Usia 4 tahun
*Kemandirian
* Dialihkan atau bilang stop
* Eksplor
*

Usia 5 tahun
* Jangan suka membandingkan tapi bandingkan dg pencapaian yg dulu
* Konsentrasi sudah mulai bagus
*Motorik

Yg hrs diperhatikan adalah 4 aspek perkembangan anak:
1. Aspek fisik dan motorik
2. Perkem sosial
3. Perkemb emosi
4. Perkem kognitif

Ke 4 aspek diatas perkembangan itu perlu dipenuhi

Jangan mudah utk menyalahhkan anak tapi berikan konsepnya dan ajarkan anak utk bicara ,


Kemampuan fisik
Memiliki pandangan yg lebih tajam
* Gigi permanen pertama biasanya mulai tumbuh
* Koordinasi meningkat

Tips
* Bawa anak keluar utk bergaul
*Berenang ata olah raga
*Ada tahapan kongrit utk mengajarkam anak
*Benarkan bahasa anak yg pelo
*
Jika anak belum siap membaca dan menulis jangan dipaksakan . Ajak ia secara perlahan sampai dia menunjukan minat dg sendirinya

Kemampuan sosial dan emosinya.

* Senang bergabung dg teman2 nya
Masa ego di usia 3 tahun
*Ajarkan anak sopan di depan umum
* Jadilah pendengar yg baik bagi si kecil
* Banyak otak anak yg harus di stimulasi




Posted by Diana Gasim at 8:24 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
At Tibyan

Sebuah metode belajar mengeja (tahaji) dan membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar. 
Keunggulan metode ini:
.
🔹Menekankan pengucapan huruf dengan benar sejak dini.
🔹Mengajarkan kaidah tajwid dengan benar.
🔹Membiasakan bahasa arab dalam belajar Al-Qur’an.
🔹Memasukkan hadist, dan doa sebagai pendukung pembelajaran Al-Qur’an.

#taud Saqu Zidna ILMA 
#generasi Rabbani 
# tajwidul Qur'an 
# tahfidzul Qur'an 


Posted by Diana Gasim at 6:53 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
*HUKUM ISLAMMUAMALAH*

*6 Tips Mencari Kerja*


Ada beberapa tips yang moga bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari kerja.

*1- Pahamilah, Setiap Jiwa Tidak Akan Mati Sampai Rezekinya Sempurna*

Ingat, setiap jiwa tidak akan mati sampai rezekinya sempurna. Kalau sudah ada jaminan demikian, setiap yang bekerja teruslah bekerja, jangan khawatir dengan jatah rezekinya.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ


*“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).*

Dalam hadits di atas diperintahkan untuk mencari rezeki dengan cara yang halal. Janganlah rezeki tadi dicari dengan cara bermaksiat atau dengan menghalalkan segala cara. Kenapa ada yang menempuh cara yang haram dalam mencari rezeki? Di antaranya karena sudah putus asa dari rezeki Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

*2- Cari Pekerjaan yang Halal, Jauhi yang Haram*

Dalam mencari pekerjaan berusalah untuk menyeleksi pekerjaan. Carilah yang halal dan jauhilah yang haram. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Jika cara yang ditempuh adalah cara yang halal, tentu akan berpengaruh pada ampuhnya do’a. Sebaliknya, yang ditempuh adalah cara yang tidak halal, lihat saja bagaimana akibat buruknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no. 1015)

Yusuf bin Asbath berkata,

بَلَغَنَا أنَّ دُعَاءَ العَبْدِ يَحْبِسُ عَنِ السَّمَاوَاتِ بِسُوْءِ المطْعَمِ

“Telah sampai pada kami bahwa do’a seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia konsumsi.”

Lihatlah para salaf sangat memperhatikan apa yang mereka masukkan dalam perutnya. Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqash,

تُسْتَجَابُ دَعْوَتُكَ مِنْ بَيْنَ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ؟ فَقَالَ : مَا رَفَعْتُ إِلَى فَمِي لُقْمَةً إِلاَّ وَأَنَا عَالِمٌ مِنْ أَيْنَ مَجِيْئُهَا ، وَمِنْ أَيْنَ خَرَجَتْ

“Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya?” “Aku tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan aku mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيْبَ اللهُ دَعْوَتَهُ ، فَلْيُطِبْ طُعْمَتَهُ

“Siapa yang berharap do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.” (Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 275-276)

*3- Cari Berkah dalam Pekerjaan, Bukan Besarnya Gaji*

Ada sahabat yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi)

*Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi).*
*Sehingga dari sini kita tahu bahwa tujuan dalam mencari rezeki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah pekerjaan yang penghasilannya paling besar.*

*Karena penghasilan yang besar belum tentu berkah.*

 Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6: 10.

*PEKERJAAN YANG GAJINYA BESAR PUN KADANG SAMPAI MELALAIKAN DARI IBADAH SEPERTI SHALAT. SUNGGUH MENGKHAWATIRKAN.*

*4- Jauhkan Diri dari Pekerjan Meminta-Minta*

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

*“Jika seseorang meminta-minta (mengemis) pada manusia, ia akan datang pada hari kiamat tanpa memiliki sekerat daging di wajahnya.” (HR. Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1040)*

Dari Hubsyi bin Junadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ

*“Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidaklah fakir, maka ia seakan-akan memakan bara api.” (HR. Ahmad 4: 165. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)*

Perlu dipahami bahwa hanya tiga orang yang diperbolehkan meminta-minta sebagaimana disebutkan dalam hadits Qabishah, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا قَبِيصَةُ إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لاَ تَحِلُّ إِلاَّ لأَحَدِ ثَلاَثَةٍ رَجُلٍ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – وَرَجُلٍ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُومَ ثَلاَثَةٌ مِنْ ذَوِى الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ لَقَدْ أَصَابَتْ فُلاَنًا فَاقَةٌ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ – أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ – فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْأَلَةِ يَا قَبِيصَةُ سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا

*“Wahai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal kecuali untuk tiga orang:*

*(1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya,*

*(2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan*

*(3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata, ‘Si fulan benar-benar telah tertimpa kesengsaraan’, maka boleh baginya meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup.*

Meminta-minta selain ketiga hal itu, wahai Qabishah adalah haram dan orang yang memakannya berarti memakan harta yang haram.” (HR. Muslim no. 1044)

Patut dipahami bahwa orang miskin yang sebenarnya adalah seperti yang disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah berikut, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ ، وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِى أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا

“Namanya miskin bukanlah orang yang tidak menolak satu atau dua suap makanan. Akan tetapi miskin adalah orang yang tidak punya kecukupan, lantas ia malu atau tidak meminta dengan cara mendesak.” (HR. Bukhari no. 1476). Orang miskin berarti bukan pengemis. Orang miskin adalah yang sudah bekerja, namun tetap belum mencukupi kebutuhan pokoknya.

*5- Cari Pekerjaan yang Tidak Menyengsarakan Orang Lain*

Ada salah satu pekerjaan yang terlarang yaitu menimbun barang sehingga mematikan stok barang di pasaran, terutama untuk barang kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat banyak. Dalam hadits disebutkan,

لاَ يَحْتَكِرُ إِلاَّ خَاطِئٌ

“Tidak boleh menimbun barang, jika tidak, maka ia termasuk orang yang berdosa.” (HR. Muslim no. 1605).

Apa hikmah terlarangnya menimbun barang?

Imam Nawawi berkata, “Hikmah terlarangnya menimbun barang karena dapat menimbulkan mudarat bagi khalayak ramai.” (Syarh Shahih Muslim, 11: 43).

Namanya orang yang berutang, rata-rata adalah rakyat kecil atau mereka memang orang yang butuh. Apakah pantas orang yang butuh semacam itu disengsarakan? Rata-rata pula orang bisa stress dan bahkan bisa gantung diri hanya karena tumpukan utang pada para rentenir. Karena prinsip utang di zaman ini hanyalah untuk mencari untung. Dan itu menyengsarakan rakyat jelata sama halnya menimbun barang yang penulis singgung di atas.

Bahkan di tempat kami di Gunungkidul, rata-rata yang gantung diri atau bunuh diri adalah karena masalah utang yang berat yang mesti dilunasi di rentenir. Bahkan tingkat bunuh diri di Gunungkidul dapat dibilang sangat tinggi. Sebab utama karena masalah ekonomi yaitu numpuknya utang. Bank saat ini tak jauh dari kerjaan para rentenir walau mungkin bunganya lebih ringan. Tetapi riba tetap haram tak pandang ringannya. Karena para ulama menyepakati, “Setiap utang piutang yang di dalamnya meraup keuntungan (ada manfaat yang diambil), maka itu adalah riba.”

*6- Banyak Do’a Supaya dapat Rezeki yang Halal*

Tanpa do’a dan tanpa banyak memohon pada Allah, kita sulit mendapatkan yang halal. Hanya dengan banyak terus memohon pada Allah, kita akan dipermudah untuk raih yang halal.

Cobalah terus meminta pada Allah untuk mendapatkan pekerjaan yang halal sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan berikut ini,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”

[Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu] (HR. Tirmidzi no. 3563, hasan menurut At Tirmidzi, begitu pula hasan kata Syaikh Al Albani)

Share tulisan ini jika menarik. Moga membuka hati yang lain.

—

Naskah Khutbah Jumat di Masjid Baiturrahim, Klampok, Purwosari, Gunungkidul

Selesai disusun di Darush Sholihin Gunungkidul, Jumat, 4 Sya’ban 1436 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com



Sumber http://rumaysho.com/11110-6-tips-mencari-kerja.html
Posted by Diana Gasim at 4:31 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest







  • Ustadz Firanda Andirja

    ORANG TUAMU PINTU SURGAMU

    Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Tirmidzi 2022, Ibn Majah 3794). .
    .
    Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Makna hadits, bahwa cara terbaik untuk masuk surga, dan sarana untuk mendapatkan derajat yang tinggi di surga adalah mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu itu adalah menjaga hak orang tua. (Tuhfatul Ahwadzi, 6/21). .
    .
    Suatu ketika Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bertanya kepada seseorang, “Apakah engkau takut masuk neraka dan ingin masuk ke dalam surga?” Orang itu menjawab, “Ya.” Ibnu Umar berkata, “Berbaktilah kepada ibumu. Demi Allah, jika engkau melembutkan kata-kata untuknya, memberinya makan, niscaya engkau akan masuk surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Bukhari)

    Rasulullah bersabda, “Celaka, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

    Judul full kajian: pesona bidadari surga
Posted by Diana Gasim at 4:11 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Kajian Pasutri

Ustadz Zaenal Abidin

HENDAKNYA ISTRI BERSYUKUR ATAS KEBAIKAN SUAMI

Bersyukur adalah ciri dari hamba-hamba Allah yang mulia. Dan orang-orang yang bersyukur sangat sedikit, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “ … Sedikit dari hamba-Ku yang bersyukur.” [Saba’ :13]

Setiap mukmin dan mukminah diperintahkan untuk bersyukur karena dengan bersyukur, Allah akan menambahkan rizki yang telah Dia berikan kepadanya. Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat.’” [Ibrahim : 7]

Seorang isteri diperintahkan untuk bersyukur kepada suaminya yang telah memberikan nafkah lahir dan batin kepadanya. Karena dengan syukurnya isteri kepada suaminya dan tidak banyak menuntut, maka rumah tangga akan bahagia. Isteri yang tidak bersyukur kepada suaminya dan banyak menuntut merupakan pertanda isteri tidak baik dan tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah karuniakan kepadanya.

Judul full kajian: rumah tangga satu hati satu langkah
Posted by Diana Gasim at 5:55 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Kajian Pasutri 



Ustadz Zainal Abidin

Cara Menjalani Hidup Menjanda

Menjanda akan menimbulkan dampak buruk ketika si wanita tidak menjaga diri, atau tidak memenuhi hukum-hukum yang termuat dalam ayat-ayat al-Qur`an tentang perceraian.

Allah Azza wa Jalla berfirman, “Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri”. [ath-Thalaq/65: 1]

Jadi, hendaknya menjaga sikap selaku muslimah. Berpakaianlah sesuai dengan petunjuk syariat. Hindari hal-hal yang dapat mencoreng kehormatan, seperti sering keluar apalagi di waktu malam, umpamanya. Rumah adalah tempat terbaik bagi Anda. Kalau terpaksa bekerja di luar rumah, maka tidak boleh melanggar syari’at dan pilihlah jenis pekerjaan yang jauh dari campur-baur dengan lawan jenis.

Kemungkinan rasa khawatir akan nafkah dan pendidikan menggelayuti perasaan dan hati Anda. Karena itu, yakinlah, Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang suami-istri yang terpaksa bercerai setelah mengalami kebuntuan, “Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana”. [an-Nisa/4:130] hal ini juga berlaku bagi muslimah yang ditinggal mati suaminya.

Yakinlah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala amat dekat dengan orang yang bertakwa dan senantiasa berserah diri kepada-Nya.

Judul full kajian: rumah tangga satu hati satu langkah
Posted by Diana Gasim at 5:54 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
KAJIAN PASUTRI

Ustadz Zainal Abidin

Larangan Tajassus, Mencari-Cari Kesalahan Orang Lain

Larangan dari Alquran

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)

Larangan dari hadis

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563)

Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi berkata dalam sebuah kitabnya yang dikutip oleh Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-‘Abbad al-Badr dalam tulisannya sebagai berikut, ”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya.” (Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala’) .
.
Judul full kajian: rumah tangga satu hati satu langkah
Posted by Diana Gasim at 5:50 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Ustadz Zainal Abidin

KEMULIAAN SEORANG ISTRI ADALAH MENTAATI SUAMINYA

Ketaatan istri kepada suaminya adalah ciri seorang wanita shalihah. Wanita yang diidam-idamkan oleh setiap suami. Wanita yang menjadi harapan setiap lelaki sepanjang jaman adalah wanita yang taat kepada suaminya. Rasulullah bersabda: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah [HR. Muslim no 2668]

Itulah perhiasan terindah di bumi ini, yaitu wanita yang shalihah dan mampu membahagiakan  suaminya dalam bentuk ketaatan kepadanya. Mencintai suaminya karena mengharap surga Allah dan keridhaan-Nya. 
Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah: “Seorang wanita jika telah menikah, maka suaminya lebih berhak daripada kedua orangtua wanita tersebut. Dan Istri lebih wajib mentaati suaminya daripada kedua orangtuanya. [Majmu’ al-Fatawa: 32/261]

Islam mendudukan seorang suami dalam kedudukan yang mulia. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan perintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi suami atas mereka (para istri). (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Sujud adalah bentuk ibadah yang tidak boleh diberikan kepada makhluk. Sehingga Nabi tidak memerintahkan istri sujud kepad suaminya. Namun seandainya sujud kepada makhluk perkara yang dibolehkan, maka nabi akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya sebagai bentuk ketaatan dan penghargaan kepada suami. Demikianlah kedudukan suami terhadap istrinya karena tanggungjawab suami terhadap istrinya yang berat.

Judul full kajian: rumah tangga satu hati satu langkah

#kajian Islam
#kajjian Sunnah 
# isteri taat 
# suami tanggung jawab 

Posted by Diana Gasim at 5:42 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest


Tazkiyatun Nufus 


Mengharap Pahala Dari Tiap Musibah


Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَ
وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573.

Balasan minimal bagi seorang Muslim yang tertimpa musibah, sekecil apapun musibah tersebut, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya.

Namun, apabila ia mampu bersabar & mengharapkan pahala dari musibah tersebut, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan tambahan kebaikan.

Kebanyakan manusia lalai mengharapkan pahala ketika mereka tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, terkena sakit ringan (flu, batuk ), atau ketika mereka lelah karena bekerja seharian misalnya, baik seorang Ayah yang bekerja di luar rumah ataupun Ibu yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga kesehariannya dan juga hal-hal lainnya sebagaimana yang disebutkan pada hadits di atas.

Padahal dalam semua hal tersebut, mereka memiliki peluang untuk mendapatkan kebaikan selain kepastian dihapuskannya kesalahan-kesalahan mereka.

Sudah selayaknya bagi seorang Muslim agar selalu menghadirkan niat & mengharapkan pahala di Setiap musibah yang ia alami, baik kecil maupun besar.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu mengharapkan balasan pahala hingga musibah terkecil yang kita terima.


(Disarikan dari Syarah Riyadush Shalihin oleh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin dengan beberapa penambahan).
***
Penulis: Boris Tanesia
Artikel Muslim.or.id


Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/27197-mengharap-pahala-dari-tiap-musibah.html
Posted by Diana Gasim at 4:52 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
*TAZKIYATUN NUFUS*

*Bala’ dan Musibah Turun karena Dosa dan Terangkat karena Taubat*



Sebuah ungkapan bijak dalam bahasa Arab berbunyi,

ما نزل البلاء إلا بذنب وما رفع إلا بتوبة

“Setiap musibah yang turun disebabkan oleh dosa, dan tidak akan terangkat kecuali dengan taubat”

Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap muslim, agar ia tidak terlalu mencari “kambing hitam” atas apa yang terjadi di dunia ini, akan tetapi hendaknya langsung introspeksi terhadap dirinya sendiri kemudian memperbaik dosa kesalahan tersebut serta mengiringi keburukan tersebut dengan segera melakukan kebaikan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻭَﺃَﺗْﺒِﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ

“Iringilah kejelakan dengan kebaikan, niscaya kebaikan kebaikan  akan menghapuskannya.”[1]

Semua musibah dan kesesahan yang menimpa kita adalah karena dosa dan maksiat yang kita lakukan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syura: 30).

Oleh karena itu kita dianjurkan agar memperbanyak bertaubat dan beristighfar agar dosa dihapus oleh Allah dan tidak Allah turunkan kepada kita dalam bentuk bala’ dan musibah.

Istighfar adalah sumber kemudahaan hidup dengan izin Allah, karenanya kita sangat dianjurkan memperbanyak istigfar di manapun dan kapan pun. Istigfar adalah amalan yang sangat mudah karena hanya menggerakkan lidah dan menghadirkan hati.

Al-Hasan Al-Bashri berkata,

أَكْثِرُوا مِنَ الِاسْتِغْفَارِ فِي بُيُوتِكُمْ، وَعَلَى مَوَائِدِكُمْ، وَفِي طُرُقِكُمْ، وَفِي أَسْوَاقِكُمْ، وَفِي مَجَالِسِكُمْ أَيْنَمَا كُنْتُمْ، فَإِنَّكُمْ مَا تَدْرُونَ مَتَى تَنْزِلُ الْمَغْفِرَةُ

“Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada, karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”[2]

Luqman bepesan kepada anaknya,

يَا بُنِيَّ عَوِّدْ لِسَانَكَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، فَإِنَّ لِلَّهِ سَاعَاتٍ لَا يَرُدَّ فِيهَا سَائِلًا

“Wahai anakku biasakan lisanmu dengan ucapan: [اللهم اغفر لي] ‘Allhummafirli’  karena Allah memiliki waktu-waktu yang tidak ditolak permintaan hamba-Nya di waktu itu.”[3]

Dengan taubat kepada Allah maka bala’ dan musibah akan diangkat.

Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata,

شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا قُلْتُ مِنْ عِنْدِي شَيْئًا، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ فِي سُورَةِ” نُوحٍ”

“Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!”

yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!”

yang lain lagi berkata kepadanya, “Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!”

Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!”

Dan kami pun menganjurkan demikian kepada orang tersebut.

Maka Hasan Al-Bashri menjawab: “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh [ayat 10-12].”[4]

Dan dengan istigfar kita akan mendapatkan berbagai kemudahan, hati yang lapang dan rezeki

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى

“dan hendaklah kamu meminta ampun [istigfar] kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian),niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan.” (Hud: 3)

Syaikh Muhammad Amin As-Syinqithi berkata menafsirkan ayat ini,

وَالظَّاهِرُ أَنَّ الْمُرَادَ بِالْمَتَاعِ الْحَسَنِ: سَعَةُ الرِّزْقِ، وَرَغَدُ الْعَيْشِ، وَالْعَافِيَةُ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَّ الْمُرَادَ بِالْأَجَلِ الْمُسَمَّى: الْمَوْتُ

“Pendapat terkuat tentang yang dimaksud dengan kenikmatan adalah rezeki yang melimpah, kehidupan yang lapang, dan keselamatan di dunia dan yang dimaksud dengan waktu yang ditentukan adalah kematian.”[5]

Hendaknya kita renungkan sabda  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.”[6]

Demikian semoga bermanfaat

@ Di antara Langit dan bumi Allah, Pesawat Citilink, Perjalanan Yogyakarta – Medan

Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel muslim.or.id

Catatan kaki:

[1] HR. Tirmidzi

[2] Jami’ Al-ulum wal hikam hal. 535, Darul Aqidah, Kairo, cet.1, 1422 H

[3] Kalamul Layaali wal Ayyaami libni Abid Dunya

[4]Jami’ Liahkamil Quran 18/302, Darul Kutub Al-Mishriyah, kairo, cet. Ke-2, 1348 H, Asy-Syamilah

[5] Adhwa’ul Bayan 2/170, Darul Fikr, Libanon, 1415 H, Asy-Syamilah

[6] HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani


Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/38223-bala-dan-musibah-turun-karena-dosa-dan-terangkat-karena-taubat.html
Posted by Diana Gasim at 4:47 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
*Menangis dan Menceritakan Musibah Kepada Orang Lain*



Salah satu tanda tinggi tauhid seseorang adalah menyandarkan diri kepada Allah. Allah adalah tempat paling pertama sebagai tempat ia mengadu semua permasalahannya, curhat dan bahkan menangis kepada Allah. Sebaliknya, salah satu tanda kurangnya tauhid seseorang adalah ia lupa kepada Allah. Ketika ada masalah, ia langsung mengadu kepada makhluk, mengadu kepada keluarga dan sahabat, bahkan menangis dan menceritakan masalahnya kepada keluarga dan sahabatnya.


Mengadu dan curhat kepada Allah pertama kali

Seorang hamba hendaknya memprioritaskan Allah dalam segala urusan, karena Allah adalah Rabbnya yang telah menciptakan dan memberikan segalanya. Ketika mendapatkan masalah dan musibah, hendaknya ia langsung mengadu kepada Allah pertama kali. Sebagaimana teladan dari para nabi dan orang shalih.

Nabi Ya’qub ‘alaihis salam ketika mendengar berita sangat menyedihkan, yaitu anak kesayangannya Nabi Yusuf diberitakan telah di makan oleh srigala. Beliau langsung mengadu kepada Allah dan berkata,

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ

Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” (Yusuf : 86)

Demikian juga Nabi Ayyub ‘alaihis salam, yang sangat terkenal dengan cobaan yang sangat berat menimpa beliau dengan cobaan bertubi-tubi, ia sangat sabar dan mengadu kepada Allah. Allah berfirman,

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia Amat taat (kepada Tuhan-nya)” (Shad : 44)

Orang yang bersabar dan tidak menceritakan masalah/musibah pada orang lain akan mendapatkan keutamaan yang besar. Allah berfirman dalam hadits qudsi,

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى الْمُؤْمِنَ فَلَمْ يَشْكُنِى إِلَى عُوَّادِهِ أَطْلَقْتُهُ مِنْ إِسَارِى ثُمَّ أَبْدَلْتُهُ لَحْمًا خَيْرًا مِنْ لَحْمِهِ وَدَمًا خَيْرًا مِنْ دَمِهِ ، ثُمَّ يَسْتَأْنِفُ الْعَمَلَ

“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Jika Aku (Allah) memberikan cobaan (musibah) kepada hambaKu yang beriman sedang ia tidak mengeluh kepada orang yang mengunjunginya maka Aku akan melepaskannya dari tahananKu (penyakit) kemudian Aku gantikan dengan daging yang lebih baik dari dagingnya juga dengan darah yang lebih baik dari darahnya. Kemudian dia memulai amalnya (bagaikan bayi yang baru lahir).” [HR. Al Hakim, shahih]

Pertanyaan yang muncul, apakah benar-benar tidak boleh bagi seserorang untuk menceritakan musibahnya kepada orang lain secara mutlak? Jawabannya: boleh saja, asalkan ia menceritakan dalam keadaan tegar, memuji dan bersyukur kepada Allah serta dengan tujuan musyawarah dan untuk mencari solusi dari musibah yang sedang ia hadapi. Penting diperhatikan juga bahwa orang yang ia ceritakan itu adalah orang yang benar-benar bisa membantunya dalam masalah/musibah ini, bukan menceritakan musibah kepada semua orang.

Perharikan fatwa berikut, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya,

الأخت تقول في سؤالها أنا مريضة وأحيانا أبكي لما صارت إليه حالتي بعد مرضي فهل هذا البكاء معناه اعتراض على الله عز وجل وعدم الرضا بقضائه وهذا الفعل خارج عن إرادتي وكذلك هل التحدث مع المقربين عن المرض يدخل في ذلك ؟

Seorang wanita berkata: Aku sedang sakit dan kadang aku menangisi keadaanku ketika tertimpa penyakit. Apakah tangisan ini menunjukkan rasa tidak terima dan tidak ridha terhadap takdir Allah? Padahal perasaan sedih ini muncul begitu saja. Lalu apakah menceritakan keadaanku tersebut kepada teman-teman dekat juga termasuk sikap tidak ridha terhadap takdir?

Beliau menjawab:

لا حرج عليك في البكاء إذا كان بدمع العين فقط لا بصوت لقول النبي صلى الله عليه وسلم لما مات ابنه إبراهيم: ((العين تدمع والقلب يحزن ولا نقول إلا ما يرضي الرب وإنا لفراقك يا إبراهيم لمحزونون))، والأحاديث في هذا المعنى كثيرة ولا حرج عليك أيضا في إخبار الأقارب والأصدقاء بمرضك مع حمد الله وشكره والثناء عليه وسؤاله العافية وتعاطي الأسباب المباحة، نوصيك بالصبر والاحتساب وأبشري بالخير لقول الله سبحانه وتعالى: إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ[1]، ولقوله تعالى: وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ[2]، ولقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((لا يصيب المسلم هم ولا غم ولا نصب ولا وصب وهو المرض ولا أذى حتى الشوكة إلا كفر الله بها من خطاياه))، وقوله عليه الصلاة والسلام : ((من يرد الله به خيرا يصب منه)) نسأل الله أن يمن عليك بالشفاء والعافية وصلاح القلب والعمل إنه سميع مجيب

Anda boleh saja menangis, namun cukup dengan linangan air mata saja, jangan bersuara. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ketika anaknya, Ibrahim, meninggal,

العين تدمع والقلب يحزن ولا نقول إلا ما يرضي الرب وإنا لفراقك يا إبراهيم لمحزونون

“Air mata berlinang dan hati bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu kecuali yang diridhai Allah. Dengan kepergianmu ini wahai Ibrahim, kami sangat bersedih.” (HR. Al Bukhari bab Al Jana’iz no 1241, Muslim bab Al Fadhail no.2315, Abu Daud bab Al Jana’iz no.3126, Ahmad 3/194)

Anda pun boleh mengabarkan teman dan sahabat anda tentang keadaan anda, namun dengan memuji Allah, bersyukur kepada Allah, dengan menyebutkan bahwa anda telah memohon kesembuhan kepada Allah dan telah menjalani upaya untuk sembuh yang mubah. Aku menasehatkan anda agar bersabar dan mengharap pahala dari Allah. Aku akan memberi anda kabar gembira, yaitu bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. Az Zumar: 10)

Allah Ta’ala juga berfirman:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun“. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al-Baqarah: 156-158)

Juga sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

لا يصيب المسلم هم ولا غم ولا نصب ولا وصب( وهو المرض) ولا أذى حتى الشوكة إلا كفر الله بها من خطاياه

“Seorang Muslim tertimpa kesedihan, kesusahan, penyakit, gangguan walau sekedar tertusuk duri, pasti Allah akan menjadikannya penghapus dosa-dosa yang ia miliki.” (HR. Al Bukhari bab Al Mardhi no.5318, Muslim bab Al Birr Was Shilah Wal Adab no.2573, At Tirmidzi bab Al Jana’iz no.966, Ahmad 3/19)

Juga sabda beliau,

من يرد الله به خيرا يصب منه

“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seseorang, Allah akan memberinya cobaan.” (HR. Al Bukhari bab Al Mardhi no.5321, Ahmad 2/237, Malik dalam Al Muwatha, 1752)

Aku memohon kepada Allah semoga anda diberikan kesembuhan dan kesehatan, serta kebaikan lahir dan batin. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi mengabulkan doa.” [Majmu’ Fatawa 4/144]

Demikian semoga bermanfaat

@ Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen



Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/44136-menangis-dan-menceritakan-musibah-kepada-orang-lain.html
Posted by Diana Gasim at 4:43 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest



Berbakti kepada orang tua yg sudah meninggal 

Rasulullah alaihi wa salam bersabda 

إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ

Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552)

hal yang bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia:

1.Mendo’akan kedua orang tua.

2.Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.

3.Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.

4.Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.

5.Memuliakan teman dekat keduanya.

6.Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.

Semoga bisa diamalkan. Selama masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orang tua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga.

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Sumber https://rumaysho.com/11752-cara-berbakti-pada-orang-tua-setelah-mereka-tiada.html
Posted by Diana Gasim at 2:29 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Comments (Atom)

Followers

Blog Archive

  • ►  2020 (325)
    • ►  June (4)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 05 (1)
      • ►  Jun 03 (2)
    • ►  May (22)
      • ►  May 29 (1)
      • ►  May 21 (2)
      • ►  May 12 (2)
      • ►  May 10 (3)
      • ►  May 09 (1)
      • ►  May 08 (1)
      • ►  May 06 (2)
      • ►  May 05 (1)
      • ►  May 04 (3)
      • ►  May 03 (3)
      • ►  May 02 (1)
      • ►  May 01 (2)
    • ►  April (117)
      • ►  Apr 30 (1)
      • ►  Apr 29 (1)
      • ►  Apr 27 (2)
      • ►  Apr 26 (1)
      • ►  Apr 25 (8)
      • ►  Apr 23 (4)
      • ►  Apr 22 (3)
      • ►  Apr 21 (3)
      • ►  Apr 20 (11)
      • ►  Apr 19 (5)
      • ►  Apr 18 (9)
      • ►  Apr 17 (2)
      • ►  Apr 16 (2)
      • ►  Apr 15 (7)
      • ►  Apr 14 (5)
      • ►  Apr 13 (2)
      • ►  Apr 11 (2)
      • ►  Apr 09 (3)
      • ►  Apr 08 (5)
      • ►  Apr 07 (8)
      • ►  Apr 06 (4)
      • ►  Apr 05 (4)
      • ►  Apr 04 (3)
      • ►  Apr 03 (8)
      • ►  Apr 02 (6)
      • ►  Apr 01 (8)
    • ►  March (96)
      • ►  Mar 31 (3)
      • ►  Mar 30 (1)
      • ►  Mar 29 (3)
      • ►  Mar 27 (13)
      • ►  Mar 26 (11)
      • ►  Mar 25 (2)
      • ►  Mar 23 (4)
      • ►  Mar 22 (2)
      • ►  Mar 20 (3)
      • ►  Mar 18 (2)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 16 (5)
      • ►  Mar 14 (5)
      • ►  Mar 13 (7)
      • ►  Mar 12 (5)
      • ►  Mar 11 (5)
      • ►  Mar 10 (6)
      • ►  Mar 09 (5)
      • ►  Mar 08 (3)
      • ►  Mar 07 (4)
      • ►  Mar 06 (1)
      • ►  Mar 05 (3)
      • ►  Mar 04 (1)
      • ►  Mar 03 (1)
    • ►  February (64)
      • ►  Feb 27 (3)
      • ►  Feb 26 (2)
      • ►  Feb 23 (3)
      • ►  Feb 22 (5)
      • ►  Feb 21 (3)
      • ►  Feb 20 (2)
      • ►  Feb 19 (2)
      • ►  Feb 18 (3)
      • ►  Feb 17 (1)
      • ►  Feb 15 (2)
      • ►  Feb 14 (3)
      • ►  Feb 12 (2)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 10 (24)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 08 (1)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
      • ►  Feb 02 (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  January (22)
      • ►  Jan 30 (2)
      • ►  Jan 29 (1)
      • ►  Jan 28 (1)
      • ►  Jan 27 (2)
      • ►  Jan 24 (1)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 22 (1)
      • ►  Jan 21 (1)
      • ►  Jan 20 (2)
      • ►  Jan 17 (1)
      • ►  Jan 16 (2)
      • ►  Jan 11 (1)
      • ►  Jan 10 (2)
      • ►  Jan 07 (1)
      • ►  Jan 06 (1)
      • ►  Jan 05 (2)
  • ▼  2019 (518)
    • ►  December (6)
      • ►  Dec 24 (2)
      • ►  Dec 18 (1)
      • ►  Dec 16 (1)
      • ►  Dec 09 (1)
      • ►  Dec 05 (1)
    • ►  November (12)
      • ►  Nov 26 (1)
      • ►  Nov 23 (1)
      • ►  Nov 22 (4)
      • ►  Nov 16 (1)
      • ►  Nov 12 (1)
      • ►  Nov 09 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
      • ►  Nov 05 (1)
      • ►  Nov 01 (1)
    • ►  October (19)
      • ►  Oct 27 (1)
      • ►  Oct 18 (1)
      • ►  Oct 17 (3)
      • ►  Oct 16 (2)
      • ►  Oct 15 (3)
      • ►  Oct 05 (4)
      • ►  Oct 04 (2)
      • ►  Oct 03 (3)
    • ►  September (58)
      • ►  Sep 29 (2)
      • ►  Sep 27 (3)
      • ►  Sep 24 (1)
      • ►  Sep 23 (1)
      • ►  Sep 22 (1)
      • ►  Sep 21 (2)
      • ►  Sep 20 (2)
      • ►  Sep 19 (1)
      • ►  Sep 18 (1)
      • ►  Sep 17 (1)
      • ►  Sep 16 (2)
      • ►  Sep 13 (4)
      • ►  Sep 12 (3)
      • ►  Sep 11 (7)
      • ►  Sep 10 (2)
      • ►  Sep 09 (6)
      • ►  Sep 08 (1)
      • ►  Sep 07 (1)
      • ►  Sep 06 (2)
      • ►  Sep 05 (5)
      • ►  Sep 04 (1)
      • ►  Sep 03 (4)
      • ►  Sep 02 (2)
      • ►  Sep 01 (3)
    • ►  August (44)
      • ►  Aug 30 (1)
      • ►  Aug 29 (4)
      • ►  Aug 28 (1)
      • ►  Aug 24 (5)
      • ►  Aug 23 (1)
      • ►  Aug 21 (7)
      • ►  Aug 20 (1)
      • ►  Aug 18 (1)
      • ►  Aug 16 (1)
      • ►  Aug 08 (1)
      • ►  Aug 07 (3)
      • ►  Aug 06 (2)
      • ►  Aug 05 (1)
      • ►  Aug 04 (2)
      • ►  Aug 03 (5)
      • ►  Aug 02 (7)
      • ►  Aug 01 (1)
    • ▼  July (165)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 30 (5)
      • ►  Jul 29 (1)
      • ►  Jul 28 (3)
      • ►  Jul 26 (4)
      • ►  Jul 25 (5)
      • ►  Jul 24 (7)
      • ►  Jul 23 (10)
      • ►  Jul 22 (4)
      • ►  Jul 21 (11)
      • ►  Jul 20 (2)
      • ►  Jul 19 (3)
      • ►  Jul 18 (3)
      • ►  Jul 17 (2)
      • ►  Jul 16 (4)
      • ►  Jul 15 (1)
      • ►  Jul 13 (4)
      • ▼  Jul 12 (12)
        • Sosialisasi planning kaldik TA 2019/2020 Taud Saq...
        • At TibyanSebuah metode belajar mengeja (tahaji) da...
        • *HUKUM ISLAMMUAMALAH* *6 Tips Mencari Kerja* Ad...
        • Kajian Pasutri Ustadz Zaenal AbidinHENDAKNYA IST...
        • Kajian Pasutri  Ustadz Zainal AbidinCara Menja...
        • KAJIAN PASUTRI Ustadz Zainal AbidinLarangan Tajas...
        • Ustadz Zainal Abidin KEMULIAAN SEORANG ISTRI ADAL...
        • Tazkiyatun Nufus  Mengharap Pahala Dari Ti...
        • *TAZKIYATUN NUFUS* *Bala’ dan Musibah Turun karen...
        • *Menangis dan Menceritakan Musibah Kepada Orang La...
        • Berbakti kepada orang tua yg sudah meninggal 
      • ►  Jul 11 (5)
      • ►  Jul 10 (7)
      • ►  Jul 09 (6)
      • ►  Jul 08 (12)
      • ►  Jul 07 (12)
      • ►  Jul 06 (3)
      • ►  Jul 05 (5)
      • ►  Jul 04 (7)
      • ►  Jul 03 (9)
      • ►  Jul 02 (9)
      • ►  Jul 01 (8)
    • ►  June (65)
      • ►  Jun 30 (6)
      • ►  Jun 29 (5)
      • ►  Jun 28 (4)
      • ►  Jun 27 (10)
      • ►  Jun 26 (13)
      • ►  Jun 25 (3)
      • ►  Jun 24 (1)
      • ►  Jun 22 (10)
      • ►  Jun 21 (3)
      • ►  Jun 20 (1)
      • ►  Jun 17 (1)
      • ►  Jun 14 (1)
      • ►  Jun 12 (1)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 07 (2)
      • ►  Jun 06 (2)
      • ►  Jun 01 (1)
    • ►  May (5)
      • ►  May 28 (1)
      • ►  May 27 (3)
      • ►  May 23 (1)
    • ►  April (17)
      • ►  Apr 27 (1)
      • ►  Apr 26 (1)
      • ►  Apr 24 (1)
      • ►  Apr 22 (2)
      • ►  Apr 16 (1)
      • ►  Apr 15 (2)
      • ►  Apr 14 (2)
      • ►  Apr 13 (5)
      • ►  Apr 11 (1)
      • ►  Apr 01 (1)
    • ►  March (55)
      • ►  Mar 30 (2)
      • ►  Mar 29 (1)
      • ►  Mar 27 (2)
      • ►  Mar 26 (2)
      • ►  Mar 25 (2)
      • ►  Mar 22 (4)
      • ►  Mar 19 (3)
      • ►  Mar 18 (3)
      • ►  Mar 17 (1)
      • ►  Mar 15 (2)
      • ►  Mar 13 (2)
      • ►  Mar 11 (2)
      • ►  Mar 10 (2)
      • ►  Mar 06 (5)
      • ►  Mar 05 (18)
      • ►  Mar 04 (1)
      • ►  Mar 02 (3)
    • ►  February (41)
      • ►  Feb 25 (1)
      • ►  Feb 24 (1)
      • ►  Feb 22 (2)
      • ►  Feb 19 (2)
      • ►  Feb 17 (1)
      • ►  Feb 16 (4)
      • ►  Feb 15 (1)
      • ►  Feb 14 (4)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 12 (3)
      • ►  Feb 11 (3)
      • ►  Feb 10 (2)
      • ►  Feb 09 (1)
      • ►  Feb 08 (2)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 06 (3)
      • ►  Feb 05 (2)
      • ►  Feb 03 (6)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  January (31)
      • ►  Jan 30 (5)
      • ►  Jan 29 (4)
      • ►  Jan 28 (1)
      • ►  Jan 24 (2)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 20 (5)
      • ►  Jan 18 (3)
      • ►  Jan 17 (1)
      • ►  Jan 16 (1)
      • ►  Jan 15 (1)
      • ►  Jan 14 (1)
      • ►  Jan 13 (2)
      • ►  Jan 12 (4)
  • ►  2018 (64)
    • ►  October (1)
      • ►  Oct 04 (1)
    • ►  September (6)
      • ►  Sep 06 (4)
      • ►  Sep 05 (2)
    • ►  August (7)
      • ►  Aug 23 (1)
      • ►  Aug 18 (2)
      • ►  Aug 17 (1)
      • ►  Aug 13 (1)
      • ►  Aug 05 (2)
    • ►  July (5)
      • ►  Jul 26 (1)
      • ►  Jul 22 (2)
      • ►  Jul 18 (2)
    • ►  June (2)
      • ►  Jun 29 (1)
      • ►  Jun 26 (1)
    • ►  May (4)
      • ►  May 23 (2)
      • ►  May 03 (1)
      • ►  May 01 (1)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 23 (1)
      • ►  Apr 19 (2)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 13 (1)
    • ►  March (27)
      • ►  Mar 28 (2)
      • ►  Mar 27 (2)
      • ►  Mar 23 (2)
      • ►  Mar 17 (4)
      • ►  Mar 15 (3)
      • ►  Mar 13 (10)
      • ►  Mar 11 (2)
      • ►  Mar 09 (2)
    • ►  February (4)
      • ►  Feb 24 (1)
      • ►  Feb 20 (1)
      • ►  Feb 04 (2)
    • ►  January (3)
      • ►  Jan 26 (1)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 22 (1)
  • ►  2017 (36)
    • ►  December (6)
      • ►  Dec 17 (2)
      • ►  Dec 11 (2)
      • ►  Dec 07 (1)
      • ►  Dec 06 (1)
    • ►  November (4)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 29 (2)
      • ►  Nov 26 (1)
    • ►  October (4)
      • ►  Oct 27 (1)
      • ►  Oct 26 (1)
      • ►  Oct 08 (1)
      • ►  Oct 05 (1)
    • ►  September (2)
      • ►  Sep 12 (1)
      • ►  Sep 10 (1)
    • ►  July (4)
      • ►  Jul 27 (1)
      • ►  Jul 23 (1)
      • ►  Jul 06 (1)
      • ►  Jul 02 (1)
    • ►  May (1)
      • ►  May 13 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 30 (1)
      • ►  Apr 20 (1)
      • ►  Apr 19 (1)
    • ►  March (1)
      • ►  Mar 06 (1)
    • ►  February (8)
      • ►  Feb 18 (1)
      • ►  Feb 08 (2)
      • ►  Feb 03 (1)
      • ►  Feb 02 (4)
    • ►  January (3)
      • ►  Jan 24 (1)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 07 (1)
  • ►  2016 (104)
    • ►  December (16)
      • ►  Dec 31 (1)
      • ►  Dec 26 (2)
      • ►  Dec 21 (1)
      • ►  Dec 12 (3)
      • ►  Dec 08 (1)
      • ►  Dec 03 (1)
      • ►  Dec 02 (7)
    • ►  November (10)
      • ►  Nov 29 (1)
      • ►  Nov 22 (1)
      • ►  Nov 21 (2)
      • ►  Nov 10 (1)
      • ►  Nov 07 (2)
      • ►  Nov 06 (1)
      • ►  Nov 01 (2)
    • ►  October (12)
      • ►  Oct 29 (2)
      • ►  Oct 28 (1)
      • ►  Oct 27 (1)
      • ►  Oct 26 (1)
      • ►  Oct 19 (1)
      • ►  Oct 17 (4)
      • ►  Oct 12 (1)
      • ►  Oct 11 (1)
    • ►  June (1)
      • ►  Jun 18 (1)
    • ►  May (16)
      • ►  May 25 (1)
      • ►  May 17 (5)
      • ►  May 16 (6)
      • ►  May 10 (1)
      • ►  May 08 (1)
      • ►  May 07 (2)
    • ►  April (19)
      • ►  Apr 27 (1)
      • ►  Apr 26 (4)
      • ►  Apr 22 (1)
      • ►  Apr 18 (5)
      • ►  Apr 12 (1)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 09 (1)
      • ►  Apr 07 (2)
      • ►  Apr 04 (2)
      • ►  Apr 03 (1)
    • ►  March (13)
      • ►  Mar 24 (1)
      • ►  Mar 23 (2)
      • ►  Mar 22 (1)
      • ►  Mar 15 (1)
      • ►  Mar 14 (1)
      • ►  Mar 06 (4)
      • ►  Mar 03 (1)
      • ►  Mar 02 (2)
    • ►  February (15)
      • ►  Feb 21 (2)
      • ►  Feb 20 (1)
      • ►  Feb 19 (3)
      • ►  Feb 17 (5)
      • ►  Feb 14 (2)
      • ►  Feb 08 (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  January (2)
      • ►  Jan 30 (1)
      • ►  Jan 05 (1)
  • ►  2015 (386)
    • ►  December (4)
      • ►  Dec 16 (1)
      • ►  Dec 02 (1)
      • ►  Dec 01 (2)
    • ►  November (16)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 29 (1)
      • ►  Nov 26 (1)
      • ►  Nov 23 (6)
      • ►  Nov 22 (5)
      • ►  Nov 07 (1)
      • ►  Nov 03 (1)
    • ►  October (14)
      • ►  Oct 30 (1)
      • ►  Oct 28 (1)
      • ►  Oct 27 (1)
      • ►  Oct 25 (6)
      • ►  Oct 24 (1)
      • ►  Oct 23 (1)
      • ►  Oct 21 (1)
      • ►  Oct 20 (1)
      • ►  Oct 08 (1)
    • ►  September (27)
      • ►  Sep 28 (1)
      • ►  Sep 19 (1)
      • ►  Sep 18 (1)
      • ►  Sep 16 (1)
      • ►  Sep 15 (2)
      • ►  Sep 14 (1)
      • ►  Sep 12 (1)
      • ►  Sep 11 (1)
      • ►  Sep 08 (2)
      • ►  Sep 05 (4)
      • ►  Sep 04 (1)
      • ►  Sep 03 (1)
      • ►  Sep 02 (7)
      • ►  Sep 01 (3)
    • ►  August (51)
      • ►  Aug 31 (2)
      • ►  Aug 30 (4)
      • ►  Aug 29 (1)
      • ►  Aug 27 (1)
      • ►  Aug 26 (3)
      • ►  Aug 24 (3)
      • ►  Aug 23 (1)
      • ►  Aug 22 (2)
      • ►  Aug 21 (3)
      • ►  Aug 20 (1)
      • ►  Aug 19 (2)
      • ►  Aug 18 (4)
      • ►  Aug 16 (2)
      • ►  Aug 13 (2)
      • ►  Aug 12 (5)
      • ►  Aug 11 (4)
      • ►  Aug 10 (1)
      • ►  Aug 08 (1)
      • ►  Aug 07 (4)
      • ►  Aug 05 (2)
      • ►  Aug 04 (1)
      • ►  Aug 02 (1)
      • ►  Aug 01 (1)
    • ►  July (34)
      • ►  Jul 31 (3)
      • ►  Jul 30 (3)
      • ►  Jul 29 (1)
      • ►  Jul 28 (4)
      • ►  Jul 27 (4)
      • ►  Jul 17 (1)
      • ►  Jul 15 (2)
      • ►  Jul 14 (1)
      • ►  Jul 13 (2)
      • ►  Jul 11 (2)
      • ►  Jul 09 (3)
      • ►  Jul 05 (3)
      • ►  Jul 04 (3)
      • ►  Jul 01 (2)
    • ►  June (68)
      • ►  Jun 30 (4)
      • ►  Jun 29 (1)
      • ►  Jun 27 (1)
      • ►  Jun 25 (1)
      • ►  Jun 23 (2)
      • ►  Jun 22 (1)
      • ►  Jun 18 (5)
      • ►  Jun 17 (6)
      • ►  Jun 16 (7)
      • ►  Jun 15 (2)
      • ►  Jun 14 (2)
      • ►  Jun 13 (1)
      • ►  Jun 11 (3)
      • ►  Jun 10 (7)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 07 (2)
      • ►  Jun 06 (1)
      • ►  Jun 05 (4)
      • ►  Jun 04 (8)
      • ►  Jun 02 (7)
      • ►  Jun 01 (2)
    • ►  May (113)
      • ►  May 31 (2)
      • ►  May 28 (1)
      • ►  May 25 (4)
      • ►  May 23 (21)
      • ►  May 19 (4)
      • ►  May 18 (1)
      • ►  May 17 (5)
      • ►  May 16 (6)
      • ►  May 15 (2)
      • ►  May 14 (5)
      • ►  May 13 (9)
      • ►  May 12 (4)
      • ►  May 11 (1)
      • ►  May 10 (9)
      • ►  May 09 (5)
      • ►  May 08 (3)
      • ►  May 07 (2)
      • ►  May 06 (1)
      • ►  May 05 (4)
      • ►  May 04 (9)
      • ►  May 03 (5)
      • ►  May 01 (10)
    • ►  April (52)
      • ►  Apr 30 (27)
      • ►  Apr 29 (1)
      • ►  Apr 28 (22)
      • ►  Apr 03 (1)
      • ►  Apr 01 (1)
    • ►  March (6)
      • ►  Mar 26 (1)
      • ►  Mar 13 (1)
      • ►  Mar 09 (1)
      • ►  Mar 05 (1)
      • ►  Mar 01 (2)
    • ►  February (1)
      • ►  Feb 27 (1)
  • ►  2014 (25)
    • ►  August (2)
      • ►  Aug 30 (1)
      • ►  Aug 26 (1)
    • ►  June (2)
      • ►  Jun 05 (2)
    • ►  May (21)
      • ►  May 30 (1)
      • ►  May 26 (5)
      • ►  May 25 (1)
      • ►  May 24 (3)
      • ►  May 22 (9)
      • ►  May 20 (1)
      • ►  May 19 (1)
  • ►  2012 (1)
    • ►  August (1)
      • ►  Aug 16 (1)
  • ►  2010 (9)
    • ►  December (4)
      • ►  Dec 24 (4)
    • ►  November (5)
      • ►  Nov 20 (5)

My Profile

My photo
Diana Gasim
banyak maunya, senang mencoba hal-hal yang baru, senang membaca, makan, buat kue,traveling, organisasi. . . .dan banyak lagi. . . Alhamdulillah sekarang sudah hijrah semoga bisa istiqomah, tidak riya' apalagi sum'ah ...aamiin
View my complete profile

Siapa yang paling hebat ya??

Watermark theme. Powered by Blogger.