Thursday, June 4, 2015

Pentingnya Asupan Gizi Di Usia 6-24 Bulan

ASI eksklusif diberikan kepada bayi usia 0-6 bulan. Pada usia selanjutnya, bayi tetap dapat mendapat atau diberi ASI. Akan tetapi, seiring pertumbuhan dan perkembangannya, kecukupan zat gizi bayi tak bisa terpenuhi hanya dari ASI. Karena itulah, bayi perlu mendapat makanan pendamping ASI (MPASI).

MPASI adalah makanan maupun minuman yang bervariasi yang diberikan kepada bayi. MPASI terbagi menjadi dua, yaitu MPASI yang dibuat sendiri di rumah (MPASI keluarga) dan MPASI siap saji (pabrikan). Nah, yang penting diperhatikan, kuantitas MPASI yang diberikan harus mencukupi kebutuhan bayi dengan kualitas zat gizi yang baik dan seimbang.
Menurut pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia (FKUI), Dr Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K), memberikan makanan MPASI merupakan masa atau titik kritis makan anak.
"Ajari anak makan makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu-satu, tapi bergantian untuk semua makanan karena tidak ada satu pun makanan yang kandungan gizinya sempurna."

Secara umum, MPASI harus memenuhi persyaratan tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya. Menurut Lilian Juwono (2004), MPASI yang memenuhi syarat adalah:

1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat).

2. Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen bakteri penyebab penyakit atau organisme yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras atau yang membuat anak tersedak, atau tidak terlalu panas serta tak terlalu pedas atau asin.

3. Mudah dimakan oleh anak dan disukai anak.

4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah di mana keluarga tinggal dan harganya terjangkau.

5.  Mudah disiapkan.


Untuk lebih detailnya, zat gizi yang mereka perlukan adalah sebagai berikut.

Energi

Kebutuhan energi pada usia 6-24 bulan adalah 950 kkal per hari. Fungsi energi ialah untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Protein

Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram. Fungsi protein untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan, dan perkembangan otak anak.

Lemak

Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial (asam linoleat/omega 6, asam linolenat/omega 3) serta asam lemak non-esensial (asam oleat/omega 9, EPA, DHA,AA).

Vitamin A

Vitamin A berperan untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit, dan membuat pertumbuhan optimal bagi anak.

Vitamin C

Vitamin ini berfungsi untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat.

Yodium

Yodium bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tak mengalami hambatan seperti kerdil/kretinisme, berperan dalam proses metabolisme tubuh, mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A.

Kalsium

Kalsium penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot, membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan membantu membentuk sel darah merah).

Zinc/zat seng

Zinc tersebar di semua sel, jaringan, dan organ tubuh. Zinc diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi otak, yang memengaruhi respons tingkah laku dan emosi anak.

Zat besi

Zat ini diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan memengaruhi penggunaan energi yang diperlukan tubuh, pembentukan sel darah yang membantu proses penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.

Asam folat

Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah, dan mencegah anemia.

Bila asupan gizi tak seimbang

Bila anak usia 6-24 bulan kurang mendapat asupan zat gizi yang tak seimbang, dikhawatirkan pertumbuhan dan perkembangan fisik psikologis anak akan terhambat, di antaranya:

1. Menghambat dan memengaruhi pertumbuhan anak.
2. Mengganggu perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan mental.
7 Rahasia Mendidik Anak dari Ustdz Farid Ahmad!

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.

3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.

7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Resep Bahan Kupat Tahu :
5 buah tahu yang sedang besarnya, goreng hingga matang
2 buah ketupat atau lontong
100gr tauge, rebus hingga matang, tiriskan
2 batang seledri iris halus
bawang goreng secukupnya
kerupuk merah secukupnya
Resep Bumbu Kacang Kupat Tahu :
3 siung bawang putih
50 gr kacang tanah, goreng
cabai rawit sesuai selera
50 gr gula merah
1 sendok makan petis udang
5 sendok makan kecap manis
1 sendok teh cuka
air secukupnya
Cara Membuat :
Untuk bumbu kacang :
Haluskan bawang putih bersama kacang tanah goreng, cabai rawit dan gula merah. Tambahkan petis udang, aduk rata.
Tambahkan kecap, cuka dan air secukupnya, aduk rata.
Cara Menghidangkan :
Potong-potong tahu dan ketupat, susun dalam piring saji, tambahkan tauge rebus.
Siramkan bumbu kacang di atasnya, tambahkan seledri (jika suka) iris dan bawang goreng. Hidangkan bersama kerupuk merah.
Selamat mencoba
Rujak Cingur Surabaya
Resep Bahan Rujak Cingur :
100 gram taoge
100 gram kangkung
150 gram kacang panjang, potong 2 1/2 cm
200 gram tempe goreng, potong dadu 1 1/2 cm
1 buah tahu putih besar goreng, potong dadu 1 1/2 cm
250 gram cingur/hidung sapi, rebus lunak, buang kulitnya, goreng, potong 2 cm
1-2 buah ketimun muda, iris tipis
bengkuang/kedondong kupas, potong menurut selera
kerupuk udang
Resep Sambal Petis Rujak Cingur :
2 sendok makan kacang tanah goreng matang
1 buah pisang batu muda iris tipis
5 buah cabai rawit
1 sendok teh asam jawa
2-3 sendok makan petis udang
1/4 sendok teh terasi
100 ml air matang
garam dan gula menurut selera
Cara Membuat Rujak Cingur :
Rebus masing-masing bahan sayur sampai matang, tiriskan.
Campur rata sambal petis dengan semua bahan termasuk tahu, tempe, dan cingur.
Sajikan dengan kerupuk.
Selamat mencoba
Rica-Rica Bebek
Bahan:
1 ekor bebek (potong menjadi 8 bagian)
1 tangkai serai, dimemarkan
4 lembar daun jeruk
3 lembar daun kunyit
1 sdm air jeruk nipis
3 sdm minyak goreng
3 buah asam kandis
1.000 ml santan kental
Bumbu Halus:
20 butir bawang merah
5 siung bawang putih
2 cm kunyit
3 cm lengkuas
300 gr cabai hijau
1 sdt merica
3 cm jahe
4 buah kemiri
2 sdt garam
Cara membuat
Daging bebek yang sudah dibersihkan, dilumuri dengan air jeruk nipis.
Campur bebek bersama bumbu halus, serai dan daun jeruk purut. Aduk rata. Tumis bebek sampai harum.
Setelah bumbu meresap, tambahkan santan dan masak sampai mengental dan daging empuk
Masukkan asam kandis.
Aduk hingga menyatu lalu angkat.
Bebek rica-rica sangat nikmat jika disajikan dengan nasi panas dan teh panas.
Seminar yang diadakan komite SDIT Darul Quran Mulia Serpong itu bertajuk
"Mengenal dan memahami perbedaan otak pria dan wanita."

Dalam benak saya sudah terbayang cerebrum, otak kecil, amygdala atau istilah biologis lainnya. Dan wow…ternyata saya salah besar! dr. Aisyah Dahlan membungkus apik materi dan menyuguhkan fakta baru yang unik. Cerdas dan humoris, tak heran para peserta betah berlama-lama duduk hingga akhir acara. Karena saya datang agak terlambat mungkin banyak materi pembuka yang terlewat. Sambil momong si kecil, kurang lebih seperti ini beberapa point yang bisa saya sampaikan.

1. Anatomi cerdas
Di dalam cerdas ada banyak pintar yang saling terhubung. Maka tak bisa dikatakan cerdas jika seseorang bisa dengan mudah menyelesaikan soal trigonometri tetapi tak bisa membuat telor ceplok atau mie instan (Lhoh??). Tenang, cerdas ini bisa dilatih kok, misalnya dengan banyak belajar sering latihan, jalan-jalan dan silaturahim.

2. Otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan, bekerja untuk mengingat kata-kata, matematika, verbal, logis, fakta, analisa, syair, nyanyian, lineal, detail dan lebih teratur. Sedang otak kanan cenderung kepada kreatif, warna,artistik, visualisasi, intuisi, gagasan, khayalan, holistik, music, bentuk dan ruang.

3. Otak kiri pada perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki
Pada usia 0-6 tahun otak kanan dan kiri perempuan tumbuh dengan kecepatan yang berimbang. Sedangkan pada laki-laki otak kanan berkembang lebih cepat daripada perempuan. Meski demikian, otak kanan laki-laki berkembang lebih cepat daripada otak kiri perempuan.. Tak heran jika pada usia sekolah banyak perempuan mendapat ranking di kelasnya, lebih cepat kemampuan membaca dan menulisnya. Anak laki-laki yang mungkin merasa kurang dalam lisan, kesenian dan matematika merasa terintimidasi dan akhirnya lebih senang membuat kekacauan dan keributan. Semoga dengan mengetahui fakta ini bunda lebih bisa memahami anak laki-lakinya dan tidak membedakan dengan saudara perempuannya.

4. Pada usia 6-12 tahun otak kanan dan kiri laki-laki akan mulai berkembang dan baru berkembang beriringan menginjak usia 18 tahun. Pada usia itulah laki-laki akan menduduki posisi penting semisal ketua senat, ketua BEM, memimpin orasi dan lain sebagainya. Sedang perempuan akan kembali ke fitrah yakni menjadi seksi konsumsi, bendahara, sekretaris, dan sebagainya. Mungkin inilah yang menjadi alasan mengapa di beberapa negara di luar negeri anak laki-laki dan perempuan belajar di tempat terpisah. Anak laki-laki akan belajar dengan praktik secara langsung menggunakan komputer, robotic, dll sedang anak perempuan akan cukup meski belajar hanya dengan kertas dan buku.

5. Otak perempuan terhubung lebih baik dan otak pria dibuat untuk pekerjaan khusus.
DR. Rober Groski, ahli neurologi dari Universitas California, Los Angeles menemukan bahwa corpus collosum pada otak perempuan lebih tebal daripada laki-laki sehingga perempuan mampu mengerjakan berbagai pekerjaan yang tidak saling berhubungan dalam satu waktu. Kita sering menyebutnya multitasking. Maka wajar jika seorang ibu bisa saja menggoreng tempe sambil menyuapi si kecil dan menemani kakak belajar sembali sesekali melirik smart phonenya. Berbeda dengan laki-laki yang hanya bisa menekuni satu hal. Dan ketika ia sedang berkonsentrasi, tanpa disadari pendengaranya akan menurun. Menurun ya, bukan berkurang. Jika anak laki-laki atau suami bunda tak menyahut panggilan ketika ia sedang serius maka saatnya bunda bilang, “Wow…laki banget!” hehe. Stop memanggil berulang-ulang karena hanya akan menghabiskan energi. Datangi dan colek bahunya saja mungkin lebih efektif. Mungkin hal ini berkaitan pula dengan sudut pandang. Perempuan memliki sudut pandang yang lebar sedang laki-laki bersudut pandang lurus namun panjang.

6. Letak emosi
Pada laki-laki umumnya terletak di sebelah kanan yang berarti perasaan dapat bekerja secara terpisah dari fungsi-fungsi otak yang lain. Contoh laki-laki berdebat dengan kata-kata di otak kiri tanpa emosional. Pada perempuan, titik emosi tersebar pada kedua belahan otak. Perasaannya menjadi lebih aktif serempak bersama dengan fungsi otak lain. Contoh : perempuan bisa menangis ketika mengganti ban yang kempes

7. Otak kanan perempuan tersusun untuk bereaksi dengan orang dan wajah-wajah sedang otak laki-laki pada benda dan bentuknya. Jika suami lebih senang mengotak-atik laptopnya ketimbang melihat wajah anda, bukan berarti wajah anda tidak cantik bund! (menghibur diri dan curhat, hehe).

8. Cara menyimak laki-laki dan perempuan
Di sepuluh menit pertama, perempuan bisa berkali-kali berubah ekkspresi. Contoh ketika secara tak sengaja bertemu dengan teman sekolahnya di pusat perbelanjaan. Pasti sangat hebring dengan ucapan semisal “Ehh Apa kabar??” “Ah Masa sih??”” Iya gitu??” “Hihi bisa aja jeng” dan ucapan yang senada diikuti dengan mimik serta gestur yang berubah-ubah pula. Laki-laki cenderung datar dan kurang ekspresif. Maka lebih bijak bagi para bunda untuk menunggu selama 10 menit sebelum mengajak suami mengobrol sepulang kerja.

9. Perempuan menginginkan hubungan dan kerjasama laki-laki menginginkan kekuasaaan kedudukan dan bersaing.
Pernahkan anda melihat seorang laki-laki dalam suatu seminar berkata pada temannya, “Ke kamar mandi yuk..!” hoho pasti tidak. Laki-laki akan fokus, ke kamar mandi ya ke kamar mandi. Perempuan yang memang menyukai hubungan biasanya mengajak temannya pergi ke toilet. Belum kalau sedang mengantri, melihat teman sebaya yang juga sedang mengantri di sebelah pasti tak tahan untuk bilang, “dari mana mbak?”

10. Wanita menghargai hubungan dan laki-laki menghargai pekerjaan
Jika wanita tidak bahagia dalam hubungan keluarga maka ia tak dapat berkonsentrasi pada pekerjaannya, sebaliknya laki-laki tidak dapat memusatkan perhatiannya pada keluarganya jika ia tak bahagia dalam pekerjaannya

11. Beberapa perbedaan laki-laki dan perempuan
- Laki-laki lebih suka berterus terang sedang perempuan tidak. Contoh : “Bunda marah ya?” “Enggak!”
- Laki-laki bicara apa adanya, perempuan dengan perasaan
- Bila curhat, perempuan hanya ingin di dengar, laki-laki menawarkan solusi
- Perempuan mungkin kesulitan membaca peta atau petunjuk jalan, laki-laki tahu arah dengan pasti
- Berbelanja adalah kegembiraan bagi wanita namun sebuah teror bagi laki-laki
- Perempuan butuh bicara jika tertekan sedang laki-laki tidak

Itulah perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan. Allah jadikan berbeda untuk saling melengkapi agar tercipta sakinah mawaddah warahmah.


“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS 30:21)

Kutipan Seminar di SDIT Darul Qur'an mulia

Nara sumber: Dr aisyah dahlan
Inilah 4 Akibat Ayah Tidak Terlibat dalam Pendidikan Anak


 Mohammad Ferandy

Ada pembagian tugas yang lumrah terjadi di masyarakat. Tugas ayah mencari nafkah, tugas ibu mendidik anak. “Padahal kalau dilihat dari Al-Quran, figur pendidikan itu ayah,” kata Adriano Rusfi dalam pertemuan Forum Ayah, 24 Januari 2014, menyanggah anggapan umum di masyarakat ini. “Figur yang terkenal petuahnya dalam pendidikan anak itu Luqmanul Hakim, seorang lelaki. Saat saya cari lagi figur pendidik anak lainnya, muncul Ibrahim. Lelaki juga,” lanjutnya.

Ada kesalahpahaman yang cukup fatal dalam mendidik anak ini. Masyarakat menganggap tugas ayah mendidik anak dan mendidik anak tugas ibu. Bahkan ada juga anggapan kalau mendidik anak itu tugas sekolah. Banyak yang menganggap mendidik anak itu tugas sampingan ayah saja.

Pembagian tugas seperti  ini menimbulkan hal yang buruk bagi perkembangan anak. Dalam Forum Ayah, Adriano Rusfi menjelaskan 4 hal yang terjadi saat ayah tidak mengambil tanggung jawab sebagai tokoh utama mendidik anak. Apa sajakah itu?

Akibat Ayah Tidak Terlibat Mendidik Anak #1 Pendidikan anak jadi tak punya visi

“Pendidikan itu bukan semata-mata mekanisasi, namun sebuah visi. Ibu tidak bisa mendesain visi,” kata Adriano, “Ibu itu eksekutor, pihak yang terlibat dalam keseharian mendidik anak.” Sehebat apa pun seorang ibu menjadi eksekutor dalam mendidik anak, ia akan kesulitan untuk merancang visi pendidikan anak.

Adriano mengambil analogi konsultan perusahaan.  “Mengapa perusahaan selalu pakai konsultan? Apakah dalam perusahaan tidak ada orang-orang hebat? Pasti ada orang hebat, tapi mereka memang mengharapkan masukan dari orang yang tidak terlibat dalam rutinitas pekerjaan. Pihak ini bisa jernih melihat permasalahan,” paparnya.

Oleh karena itu, ketika ayah tak melibatkan diri, pendidikan anak hanya menjadi mekanisasi dan rutinitas saja. Tidak ada visi, misi, ataupun strategi. Memberikan visi, misi, dan strategi ini tugas ayah. Ayahlah yang berkewajiban memutuskan orientasi mau dibawa kemana, mau jadi apa, dan apa target mendidik anak.

Akibat Ayah Tidak Terlibat Mendidik Anak #2: Ibu tak punya tempat curhat

Jika ayah lepas tangan dari kewajiban mendidik anak, beban berat itu menjadi sepenuhnya ditanggung ibu. Lalu ketika ibu suntuk dengan berbagai permasalahan anak, dia bisa mengadu pada siapa?

“Kita sama-sama tahu mendidik anak itu melelahkan, bikin suntuk. Coba tanya pada istri, apa tidak lelah mendidik anak?” kata Adriano menjelaskan masalah kedua yang muncul saat ayah tidak mendidik anak.

Seorang ibu butuh teman pendamping dalam mendidik anak. Apalagi saat ibu suntuk dan masalah anak semakin banyak. Ayah dibutuhkan untuk membantu mencari solusi.

Salah satu anak Adriano yang lain hobi makan sambil baca buku. Seringkali piring pecah. Istrinya bilang bilang, “Sudahlah daripada piring pecah terus, lain kali kita beli piring melamin.” Adriano menimpali bilang, “Jangan, nanti dia tidak terlatih untuk tidak memecahkan piring. Tolong belikan piring kaca dan tulis nama setiap anak di belakang piring. Kalau pecah lagi, ga usah dimarahi. Konsekuensinya tidak bisa makan pakai piring lagi.”

Ternyata setelah dikasih nama piringnya pecah lagi. Adriano tidak marah. Ia menerapkan consequential learning di rumahnya. Anak belajar dari konsekuensi tindakan, bukan dari hukuman. Konsekuensi memecahkan piring adalah anaknya tidak bisa lagi makan pakai piring.

Rupanya sang anak tidak kehilangan akal. Di dekat rumah ada pohon pisang. Daunnya ia ambil dan jadikan piring. Istri Adriano bilang, “Rupanya strateginya gagal  Bang. Ia masih bisa punya piring dari  daun.” “Tenang, piringnya ceper. Mulai hari ini makanan harus berkuah,” jawab Adriano.

Sebagai orang tua kita harus adu cerdik dengan anak. Anak berhak untuk cerdik. Namun dengan membalas kecerdikan, anak jadi sengsara. Praktis anak tak bisa makan kuah tanpa piring. Akhirnya dia tabung uang jajannya untuk dibelikan piring. Sejak saat itu tidak pernah memecahkan piring lagi.

Istri butuh suami untuk hal-hal seperti ini. Jangan berharap istri mengeluarkan ide-ide semacam itu. Istri sudah jenuh dengan rutinitas. Di sinilah kehadiran figur ayah dibutuhkan. Sebagai teman curhat yang ikut turun memberi solusi.

Akibat Ayah Tidak Terlibat Mendidik Anak #3 Anak tak punya individualitas

“Penelitian Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak dekat dengan ayah 7 kali lipat lebih mudah mengonsumsi narkoba daripada anak-anak yang dekat dengan ayahnya,” tutur Adriano. Bukan hanya narkotika, anak-anak yang tumbuh tanpa ayah cenderung punya masalah kenakalan yang berat, seperti tawuran sampai hamil di luar nikah.

Mengapa anak yang tumbuh tanpa didikan ayah ini lebih banyak menghadapi masalah? Penyebabnya anak tidak punya individualitas. “Anak yang tidak punya individualitas tidak punya ego. Dia tidak punya keberanian untuk berbeda. Dia tidak punya keberanian untuk menunjukkan, ‘Ini saya. saya memang beda dengan kamu.’ Ayah yang bisa mengajarkan individualitas,” jelas Adriano.

Seorang ibu punya kecenderungan membangun sosiabilitas anak. Ibu akan mendidik anak agar mudah diterima masyarakat. Anak yang santun, ramah, anggun, tidak  pernah berantem, dan kompak adalah hasil didikan ibu. Namun jika ayah tidak ikut mendidik, anak mudah terbawa arus pergaulan yang buruk.

“Ketika ayah absen dari pendidikan anak, lahirlah anak-anak seperti sekarang. Anak-anak yang kompromistis. Teman-temannya merokok, dia ikut merokok. Temannya mengganja, dia ikut. Teman ikut geng, dia ikut. Teman seks bebas, dia ikut juga. Anak ini tidak berani bilang, ‘No, sorry! Teman sih teman. Tapi bukan berarti saya harus selalu nurutin kamu,’” lanjut Adriano.

Karena itulah, saat seorang anak terjebak dalam pergaulan negatif, yang salah pastilah ayahnya. “Mengapa ayah tak mengajarkan individualitas? Mengapa ayah tidak mengajarkan untuk berkata tidak?” kata Adriano retoris.

Akibat Ayah Tidak Terlibat Mendidik Anak #4: Anak terlambat dewasa

“Dulu Bung Karno pernah sebut, ‘Beri aku 10 pemuda, akan aku guncang dunia.’ Bukan seperti sekarang ini,’Berikan aku satu saja remaja, pusing aku dibuatnya,’” kata Adriano.

Dalam membesarkan anak, salah satu tugas orang tua adalah menjadikan mereka akil baligh. Akil adalah dewasa secara pemikiran. Parameter akil diantaranya mandiri, mampu membuat keputusan sendiri, mampu mengambil tanggung jawab, dan mampu mencari nafkah sendiri. Sedangkan parameter baligh adalah sehat jasmani. Sehat ini ditunjukkan dengan mampu bereproduksi, dengan tanda mimpi basah pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan.

Menjadikan anak baligh adalah tugas seorang ibu, sedangkan menjadikan akil adalah tugas ayah. Dulu, anak mencapai fase akil berbarengan dengan fase baligh, yakni usia 12-15 tahun. Namun kini anak baligh lebih cepat namun akilnya sangat lambat. Untuk menjadikan anak akil, dibutuhkan ketegaan untuk menjadikan anak dewasa secara akil.

Seorang ibu tak akan tega membuat anak dewasa secara pemikiran. Sulit  bagi ibu untuk tega melihat anaknya yang baru 12 tahun harus mencari uang sendiri, atau misalkan harus mencuci baju sendiri. Ayahlah yang bisa mengesampingkan emosinya dan melihat anaknya kesusahan. Dengan kesulitan inilah anak akan tumbuh dewasa.

Ketika ayah tidak turun tangan mendewasakan anak, lahirlah remaja. Generasi yang tidak bisa disebut anak-anak, tapi belum pantas dipanggil dewasa.

Inilah 4 hal yang terjadi ketika ayah berlepas tangan dalam mendidik anak. Keempat permasalahan ini seharusnya tidak terjadi jika ayah mengambil tanggung jawab sepenuhnya dalam mendidik anak. Lalu jika realitanya ayah sibuk mencari nafkah sampai-sampai kurang waktu bersama anak, apa yang harus ayah lakukan? Apakah ayah harus meninggalkan pekerjaannya? Tidak, karena yang anak butuhkan dari ayah bukanlah kuantitas waktu, namun visi dan perhatian. Seperti apakah visi dan perhatian yang anak butuhkan? Ikuti Forum Ayah berikutnya ya, rencananya diadakan 19 Februari 2015 ini

APEM SELONG KEJU

Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan (modifikasi ditambah keju oleh Pawon Magnolia)

Bahan:
Bahan Biang:
1/2 sdm ragi instan
1 sdm tepung terigu
1 sdm gula pasir
200 ml air kelapa
===> Diamkan kurang lebih 15 menit hingga berbuih (saya diamkan sampai hampir 1 jam lebih karena tidak mengembang-mengembang, mungkin kualitas ragi-nya)

Bahan Adonan Apem:

250 gr tepung beras (saya pake rosebrand)
175 gr gula pasir
350 ml santan kental (saya pakai santan kara besar ditambah air)
2 lembar daun pandan (saya gak pakai)
1 butir telur (agar apem lebih terasa lembut)
1/4 sdt garam

Tambahan  :
- Keju parut untuk taburan

Cara Membuat:

1. Rebus santan kental dengan daun pandan, didihkan dengan mengaduk2 jangan sampai santan pecah. Biarkan menjadi hangat.

2. Siapkan wadah atau mangkok besar, masukkan tepung terigu, gula pasir, garam halus, dan telur kocok, tuangkan santan kental yang sudah hangat sedikit demi sedikit sambil adonan diuleni hingga gula larut.

3. Masukkan adonan biang yang sudah berbuih, uleni lagi dengan tangan hingga adonan halus dan licin. Menguleninya harus agak lama kurang lebih 15 menit, sambil adonan dikeplok2 diangkat/ditarik dan diturunkan dengan tangan. Kemudian istirahatkan adonan selama kurang lebih 1 jam.

4. Siapkan wajan kecil dan cekung (sebaiknya yang anti lengket jika punya lhoo...) untuk memanggang, panaskan dulu sebelum dibuat memanggang dengan api yang kecil saja. Lalu tuangkan sesendok sayur adonan diatas wajan, tekan sendok sayurnya sambil sendok sayur diputar hingga membentuk pinggiran yang tipis dan bulat. Putar beberapa kali (bisa 3 kali memutar) agar terbentuk pinggiran kue ape yang rata dan agak tebal sehingga tidak mudah gosong. Tutup wajannya, tunggu sekitar 4 menit...buka tutupnya, tambahkan keju parut, tutup lagi, bila sudah matang segera angkat.

Note :
- karena gak punya wajan anti lengket, kemarin saya pakai wajan biasa yang kecil dan agak cekung. api kecill saja
- kalau mau lebih enak dan wangi, lebih baik pakai tepung beras yang baru digiling
- Tutup wajan sebaiknya pakai tutup dari kaca ya biar kelihatan matang atau belum


Theresia Yenny


APEM SELONG (Apem Ceylon)
 Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan

Bahan:
Bahan Biang:
1/2 sdm ragi instan
1 sdm tepung terigu
1 sdm gula pasir 200 ml air kelapa ===> Diamkan kurang lebih 15 menit hingga berbuih

 Bahan Adonan Apem:
250 gr tepung beras
175 gr gula pasir
350 ml santan kental
2 lembar daun pandan
1 butir telur (agar apem lebih terasa lembut)
1/4 sdt garam

Cara Membuat:
1. Rebus santan kental dengan daun pandan, didihkan dengan mengaduk2 jangan sampai santan pecah. Biarkan menjadi hangat. Gambar dibawah ini penampakan adonan biang yang sudah berbuih atau berbusa setelah diistirahatkan selama 15 menit.

2. Siapkan wadah atau mangkok besar, masukkan tepung beras (mohon maaf yaa...ini sudah saya edit, sebelumnya saya salah tulis dengan "tepung terigu"), gula pasir, garam halus, dan telur kocok, tuangkan santan kental yang sudah hangat sedikit demi sedikit sambil adonan diuleni hingga gula larut.

 3. Masukkan adonan biang yang sudah berbuih, uleni lagi dengan tangan hingga adonan halus dan licin. Menguleninya harus agak lama kurang lebih 15 menit, sambil adonan dikeplok2 diangkat/ditarik dan diturunkan dengan tangan. Kemudian istirahatkan adonan selama kurang lebih 1 jam. Gambar dibawah ini saat adonan biang dimasukkan kedalam adonan kue apem selong. Gambar dibawah ini cara menguleni dan mengadoni adonan apem selong, dengan cara dikeplok-keplok, adonan diambil kemudian diangkat dengan tangan dan diturunkan lagi...hingga berulang-ulang sampai adonan licin dan halus.

 4. Siapkan wajan kecil dan cekung (sebaiknya yang anti lengket jika punya lhoo...) untuk memanggang, panaskan dulu sebelum dibuat memanggang dengan api yang kecil saja. Lalu tuangkan sesendok sayur adonan diatas wajan, tekan sendok sayurnya sambil sendok sayur diputar hingga membentuk pinggiran yang tipis dan bulat. Putar beberapa kali (bisa 3 kali memutar) agar terbentuk pinggiran kue ape yang rata dan agak tebal sehingga tidak mudah gosong. Tutup wajannya, tunggu sekitar 4 menit...buka tutupnya, bila sudah matang segera angkat.

Gambar dibawah ini cara menuangkan adonan apem selong dan cara membuat pinggiran/renda yang tipis. Putar punggung sendok sayur kira2 hingga tiga kali agar bentuk renda/pinggiran kue apem bagus hasilnya. Gambar dibawah ini saat kue apem selong sedang menunggu matang, kemudian tutup wajannya agar kue apem selongnya matang kurang lebih 4-5 menit. Buka tutup wajan...angkat/cungkit kue apem selong dengan sotil kecil, letakkan diatas nampan beralas daun pisang. Dibawah ini wajan kecil anti lengket yang saya punya, lumayan banyak fungsinya.

Sering dipakai untuk membuat jajanan seperti kue serabi, kue cucur, kue ape dan sekarang ini untuk membuat kue apem selong. Sebenarnya kalau di kampung sekarang sudah ada cetakan khusus untuk membuat kue apem ini yang terbuat dari aluminium bulat dan berisi empat cekungan untuk mencetak kue apem, sekali masak bisa jadi 4 buah kue apem selong,

sayang saya gak beli waktu pulkam lebaran kemaren. Sementara cetakan yang dirumah ibu sudah jadi hak milik adik saya. Inilah tampilan yang ayu dari kue apem selong saya, rasanya bener enak...menul2 lembut dan harum aroma pandannya terasa sekali.

Sengaja saya tidak kasih topping...begini saja polos sudah yummy, tapi jika ingin ditaburi aneka topping seperti pisang, nangka atau messes boleh2 saja, tergantung selera.

Selamat Mencoba... :)


waktu memanggangnya...saat adonan apem dipanggang pakai api kecil dan ditutup wajannya, Kalo  gak ditutup akan berpori/berlubang2 

 Atau mungkin terlalu lama fermentasinya...shg adonan over fermentasi, banyak gelembung udara keluar, sebaiknya setiap akan menuang adonan apem ke wajan aduk adonan hinggga rata