Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Tuesday, July 2, 2019
NEUROPARENTING
Oleh: Joko Intarto
Setiap orangtua "wajib" belajar Neuroparenting, model pengasuhan anak berbasis otak.
Kok "Wajib"?
Karena sangat mustahil bila pengasuhan tidak menggunakan otak anak.
Juga berbagai riset telah membuktikan bahwa perilaku manusia ( termasuk pengasuhan anak ) melibatkan aktivitas otak anak.
Dengan belajar otak anak ( yang saya beri nama : "9 Otak Asuh" ), orangtua dapat mengetahui piranti-piranti otak yang berhubungan dengan pengasuhan, yang kemudian piranti-piranti tersebut menjadi panduan untuk merancang kegiatan mengasuh anak.
Tentunya,...
Belajar otaknya pasti tidak sama atau tidak serumit pelajaran otak untuk para Dokter.
Apalagi ini belajar otak anak yang bisa diaplikasikan dalam pengasuhan anak.
Bayangkan otak adalah komputer. Perangkatnya sama. Komponennya sama. Prosesornya sama. Tapi kemampuannya tidak sama.
Kok bisa? Karena software yang diinstal pada setiap komputer berbeda. Itu kesimpulan saya. Untuk menyederhanakan. Setelah berulang kali mendengarkan pemaparan dr Amir Zuhdi tentang neuroscience: ilmu tentang otak berikut sistem kerjanya.
Sebagaimana komputer, seharusnya otak manusia bisa diinstal dengan berbagai software sehingga bisa memiliki kemampuan yang hebat. Rupanya, saat ini banyak orang tua yang salah menginstal program. Karena orang tua tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap perkembangan otak anak-anak. Akibatnya anaknya berkembang tidak sesuai dengan harapan.
‘’Itulah salah satu manfaat langsung neuroscience. Bisa menjadi ilmu yang memandu semua orang tua untuk membimbing anak-anaknya sejak usia dini secara ilmiah berdasarkan perkembangan otak anak-anak itu,’’ terangnya.
Mantan wartawan Manado Post itu mulai tertarik dengan neuroscience sejak masih kuliah di fakultas kedokteran. Ia mulai mendalami bidang ilmu ini pada dekade 2000-an. Bahkan mulai menyelenggarakan seminar dan workshop Neuroparenting sejak tahun 2008. ‘’Saat itu masih sangat sedikit orang yang paham neuroparenting,’’ katanya seusai meninjau studio baru Sekolah Wira di Tebet Timur.
Kesuksesan anak di masa depan adalah impian terbesar semua orang tua. Tapi, ingat, tidak ada sukses yang diperoleh secara instan. Semua harus dimulai dari awal. Sejak usia dini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment