Parenting
Jangan Menjadi Orang Tua Pemadam Kebakaran
Beberapa hari yang lalu saya mendengar sebuah kajian di sbuah radio islam yang menjelaskan tentang bahayanya kita menjadi orangtua pemadam kebakaran. Senang sekali mendengar parenting sudah di bahas oleh para asatidz di pelbagai media. Penjelasannya menarik sekali, dan saya merasa penting untuk hal ini diketahui oleh kita, para orangtua.
Sebagaimana namanya tugas pemadam kebakaran adalah memadamkan bila ada kebakaran, anak TK juga tau. Ketika api sudah mulai muncul, baru mereka datang, dengan bunyi ‘berisik’, berlari-lari, terburu-buru, menyingkirkan orang lain, berkeringat, berjuang memadamkan api yang smakin lama semakin berkobar.
Ketika tidak ada panggilan darurat, maka mereka ‘ongkang-ongkang kaki’ menunggu, tidak melakukan apa-apa.
Menurut ustadz yang memberi wejangan di radio tersebut, begitulah umumnya yang di lakukan oleh orang tua. Ketika anak nakal, memukul, bertingkah laku negatif, berisik…orangtua datang, menasihati, terburu-buru, marah, mencoba menyelesaikan masalah yang ada dengan ‘semprotan’ yang berlebihan, asal ‘kebakaran’ padam. Sedangkan kalau anak sedang menyenangkan, adem, akur, tenang.. tidak ada pujian sama sekali. Kebiasaan ini membuat anak berpikir bahwa orangtuanya akan memberikan perhatian hanya bila anak bertingkah laku negatif. Ketika positif, tidak ada respon, karena sudah di anggap sewajarnya bertingkah laku begitu. Jadi kalau anak mau dirinya diperhatikan oleh orangtua mereka, mereka harus nakal dulu.. betingkah dulu, baru wajah ibu berpaling dari mesin cuci, panci kotor dan telpon yang benar-benar selalu di tangan itu.
Jadi anak harus di puji kalau akur? ya kalau nggak mau muji, minimal utarakan kesenangan hati anda atas perilakunya yang baik. Jangan cuma perilaku bandelnya aja yang diliat pake kaca pembesar.
Saya, salah satu orang yang pelit memuji. Menurut saya pujian itu hanya dikasih ketika layak diberikan.
Jadi daripada “wah.. anak mama hebat banget sudah mau ke dokter gigi”, saya menggunakan kata “Alhamdulillah.. sudah berani duduk sendiri pas tadi di tambal gigi nya.
Secara kalau ke dokter gigi aja hebat.. kalau dia bikin mobil yang bisa terbang nanti, saya mau bilang apa?
Saya nggak ”eh..anak mama pinter deh.. makanannya di habisin” tapi “Alhamdulillah, makanannya habis, Kaizan tidak mubadzir”
Secara kalau ngabisin makan aja pinter.. kalau dia menang olimpiade fisika international, namanya apa?
Jadi bukan “Gitu dong.. main ama kakak gak berantem-berantem. Keren deh anak mama” Tapi “Alhamdulillah, mama senang melihat anak mama main dengan akur, gitu terus ya nak “
Untuk saya, keren itu kalau dia bisa bertahan berjilbab diantara teman-temannya yang tidak. Bertahan untuk tidak merokok diantara teman-temannya yang mengajak dan merayunya, dan takut sama allah walau saya tidak ada di dekatnya.
Anyway, balik lagi ke orangtua pemadam kebakaran, satu hal yang mau saya tambahkan dari paparan ustad tersebut yang belum ia masukkan ke dalam ‘mutiara nasihat’nya.
Selama saya di Indonesia, saya tidak pernah mendapatkan edukasi dari orang pemadam kebakaran bagaimana untuk mencegah kebakaran. Bagaimana agar kompor tidak meledak, penjelasan akan dimana tempat aman untuk meletakkan lilin ketika lampu mati, bagaimana pertolongan pertama jika listrik korslet dan saklar mengeluarkan api. Sy tidak pernah mendapatkan penjelasan tentang apa yang saya harus lakukan jika api sudah muncul dan bagaimana memadamkannya sebelum pemadam kebakaran tiba, bagaimana membantu orang yang terbakar, dan kalau api sudah besar, apa yang harus saya lakukan.
Jaman saya sekolah di amerika, dari TK sampai SMA, secara reguler ada trip ke stasiun pemadam kebakaran, atau mereka yang ke sekolah kami dan menjelaskan tentang hal-hal ini. Jadi kita tahu bahwa ketika api sudah berkobar pas kita bangun malam, kita harus merangkak menuju pintu karena karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran adalah gas yang lebih ringan daripada oksigen, sehingga CO2 akan menguap keatas, dan menginhalasinya akan sangat berbahaya untuk tubuh. Dalam 1 semester, ada beberapa kali kita latihan fire drill, agar ketika kebakaran benar-benar terjadi, anak-anak dan guru tidak berhamburan berlari menyelamatkan diri masing-masing, yang justru bisa menimbulkan bahaya dalam bentuk yang berbeda karena kepanikan yang ada.
Bukan hanya edukasi, ada fasilitas ‘penanggulangan’ yang juga disediakan dalam bentuk alarm yang bisa dibunyikan kapan saja jika kebakaran terjadi. Dan tabung pemadam api disediakan di setiap sudut sekolah, walaupun sekolah negeri.
Sedangkan seperti dinas pemadam kebakaran di negeri ini, kita sebagai orangtua pemadam kebakaran, jarang sekali mengedukasi anak tentang cara bagaimana menyelesaikan masalah. Anak di harapkan tau bagaimana menyelesaikan masalah yang dia hadapi sendiri. Padahal ketrampilan itu tidak datang sepaket dengan kelahiran manusia., seperti kemampuan untuk mengedip dan menelan. Anak diharapkan otomatis tau cara untuk berbagi, bermain dengan akur dengan saudaranya, setiap saat, setiap hari! Padahal mah kan, kalau anak terlahir dengan ilmu untuk tau cara menyelesaikan masalahnya sendiri, untuk apa orangtuanya?
Jadi, kalau pun anda keukeuh menjadi orangtua pemadam kebakaran, please minimal edukasi dulu, baru bantu. Kan anda tidak akan selalu ada disitu utk memadamkan api. Ajarkan cara negosiasi, berbagi, kompromi, sebelum kebakaran tiba. Jangan sudah terbakar.. anak tidak tau bagaimana memadamkan, anda tidak mengajarkan, malah marah-marah.
Saya tidak suka kata terlanjur, jadi motto saya bukan ‘pantang pulang sebelum padam”, karena kalau sudah kadung kebakar, kadang padamnya tidak menyisakan apa-apa lagi. Tapi ‘sedia payung sebelum hujan’, karena akan jauh lebih mudah mencegah daripada mengobati.
#Ust Abdullah Zein
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Wednesday, May 25, 2016
Tuesday, May 17, 2016
HUKUMAN YANG TIDAK TERASA*
Seorang murid mengadu kepada gurunya:
_"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita"_.
Sang Guru menjawab dengan tenang:
_"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa"_.
_"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: *Sedikitnya taufiq* (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"_.
Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari *"kekerasan hatinya dan kematian hatinya"*.
Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah *mencabut darimu rasa bahagia dan senang* dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapanNya..?
Sadarkah engkau *tidak diberikan rasa khusyu'* dalam shalat..?
Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
_"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah"_.
Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya...
Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang...
Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..??
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..???
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..???
Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..???
Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..???
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..???
Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..???
Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..???
Semua *bentuk pembiaran* ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya...
Waspadalah wahai anakku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban.
Karena *hukuman yang paling ringan* dari Allah terhadap hambaNya ialah:
_*"Hukuman yang terasa"* pada harta, atau anak, atau kesehatan._
Sesungguhnya *hukuman terberat* ialah: _*"Hukuman yang tidak terasa"*_ pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa._
Karena itu wahai anakku, *Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...*
(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan @ Masjidil Haram,, pada 22 Rajab 1437)
๐๐ด๐ด๐ซ
Seorang murid mengadu kepada gurunya:
_"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita"_.
Sang Guru menjawab dengan tenang:
_"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa"_.
_"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: *Sedikitnya taufiq* (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"_.
Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari *"kekerasan hatinya dan kematian hatinya"*.
Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah *mencabut darimu rasa bahagia dan senang* dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapanNya..?
Sadarkah engkau *tidak diberikan rasa khusyu'* dalam shalat..?
Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
_"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah"_.
Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya...
Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang...
Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..??
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..???
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..???
Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..???
Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..???
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..???
Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..???
Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..???
Semua *bentuk pembiaran* ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya...
Waspadalah wahai anakku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban.
Karena *hukuman yang paling ringan* dari Allah terhadap hambaNya ialah:
_*"Hukuman yang terasa"* pada harta, atau anak, atau kesehatan._
Sesungguhnya *hukuman terberat* ialah: _*"Hukuman yang tidak terasa"*_ pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa._
Karena itu wahai anakku, *Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...*
(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan @ Masjidil Haram,, pada 22 Rajab 1437)
๐๐ด๐ด๐ซ
Ketika Allah mencintainsi fulan ...
Kemuliaan yg hakiki...
======
Bukan kemuliaan yg hakiki; saat kita mendapatkan julukan kebanggaan, atau harta melimpah, atau pangkat tinggi, atau pimpinan majlis.
Tapi...
Kemuliaan yg hakiki adalah ketika kita menjadi orang yg diumumkan oleh para malaikat langit kepada penduduk bumi, bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.
-----------
Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda:
Sesungguhnya ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan mengatakan: "sungguh Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia".
Maka Jibril pun mencintainya, kemudian dia mengumumkan di langit dan mengatakan: "sungguh Allah mencintai si fulan, maka cintailah oleh kalian si fulan itu".
Maka para penduduk langit pun mencintainya.
Kemudian diberikan kepadanya kecintaan penduduk bumi, sehingga mereka menerimanya. [HR. Muslim].
Maka, itulah tafsiran dari firman Allah ta'ala (yang artinya):
"Sungguh orang-orang yg beriman dan beramal saleh, Allah yg Maha Penyayang akan menjadikan kecintaan tertuju kepadanya". (QS. Maryam: 96) [HR. Attirmidzi]
----------
Semoga Allah menjadikan kita hamba yg demikian, amin.
Ustadz Ad Dariny
@kajianislamchannel
Kemuliaan yg hakiki...
======
Bukan kemuliaan yg hakiki; saat kita mendapatkan julukan kebanggaan, atau harta melimpah, atau pangkat tinggi, atau pimpinan majlis.
Tapi...
Kemuliaan yg hakiki adalah ketika kita menjadi orang yg diumumkan oleh para malaikat langit kepada penduduk bumi, bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.
-----------
Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda:
Sesungguhnya ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan mengatakan: "sungguh Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia".
Maka Jibril pun mencintainya, kemudian dia mengumumkan di langit dan mengatakan: "sungguh Allah mencintai si fulan, maka cintailah oleh kalian si fulan itu".
Maka para penduduk langit pun mencintainya.
Kemudian diberikan kepadanya kecintaan penduduk bumi, sehingga mereka menerimanya. [HR. Muslim].
Maka, itulah tafsiran dari firman Allah ta'ala (yang artinya):
"Sungguh orang-orang yg beriman dan beramal saleh, Allah yg Maha Penyayang akan menjadikan kecintaan tertuju kepadanya". (QS. Maryam: 96) [HR. Attirmidzi]
----------
Semoga Allah menjadikan kita hamba yg demikian, amin.
Ustadz Ad Dariny
@kajianislamchannel
Laki-Laki Wajib Shalat Berjamaah di Masjid, Benarkah?
By adminC -
Pertanyaan:
Adakah dalil yang menyatakan bahwa lelaki wajib melaksanakan shalat fardhu berjamaah di mesjid, sementara bila dikerjakan di rumah tanpa uzur maka shalat fardhunya itu tidak sah?
Jawaban:
Jawaban:
Perlu diketahui, para ulama sepakat bahwa menegakkan shalat lima waktu di mesjid termasuk ibadah teragung. Namun, mereka masih berselisih pendapat tentang hukumnya, apakah wajib atau tidak bagi lelaki.
Di antara pendapat tersebut ada pendapat yang mewajibkan lelaki melaksanakan shalat fardhu berjamaah di mesjid dan shalatnya tidak sah tanpa berjamaah di mesjid, kecuali ada uzur. Pendapat ini adalah pendapat sejumlah ulama, di antaranya adalah Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah -dalam salah satu pendapat beliau- dan Ibnul Qayyim. Ini juga pendapat yang dipilih mazhab zahiriyah dan dirajihkan oleh Ibnu Hazm.
Di antara dalil-dalil mereka adalah:
1. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ู
َْู ุณَู
ِุนَ ุงِّููุฏَุงุกَ ََููู
ْ َูุฃْุชِِู ََููุง ุตََูุงุฉَ َُูู ุฅَِّูุง ู
ِْู ุนُุฐْุฑٍ
“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551)
2. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam shahih al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َูุงَّูุฐِู َْููุณِู ุจَِูุฏِِู ََููุฏْ َูู
َู
ْุชُ ุฃَْู ุขู
ُุฑَ ุจِุญَุทَุจٍ َُููุญْุทَุจَ ุซُู
َّ ุขู
ُุฑَ ุจِุงูุตََّูุงุฉِ َُููุคَุฐََّู ََููุง ุซُู
َّ ุขู
ُุฑَ ุฑَุฌًُูุง ََููุคُู
َّ ุงَّููุงุณَ ุซُู
َّ ุฃُุฎَุงَِูู ุฅَِูู ุฑِุฌَุงٍู َูุฃُุญَุฑَِّู ุนََِْูููู
ْ ุจُُููุชَُูู
ْ
“Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Bukhari)
3. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim, yang berbunyi,
ุฃَุชَู ุงَّููุจَِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุฑَุฌٌُู ุฃَุนْู
َู ََููุงَู َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุฅَُِّูู َْููุณَ ِูู َูุงุฆِุฏٌ َُูููุฏُِูู ุฅَِูู ุงْูู
َุณْุฌِุฏِ َูุณَุฃََู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุฃَْู ُูุฑَุฎِّุตَ َُูู َُููุตََِّูู ِูู ุจَْูุชِِู َูุฑَุฎَّุตَ َُูู ََููู
َّุง ََّููู ุฏَุนَุงُู ََููุงَู َْูู ุชَุณْู
َุนُ ุงِّููุฏَุงุกَ ุจِุงูุตََّูุงุฉِ َูุงَู َูุนَู
ْ َูุงَู َูุฃَุฌِุจْ
“Seorang lelaki buta menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku berjalan ke mesjid.’ Kemudian ia memohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberikan keringanan sehingga dia boleh shalat di rumahnya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya dan berkata, ‘Apakah kamu mendengar azan shalat?’ Ia menjawab, ‘Iya.’ Beliau pun menyatakan, ‘Maka datangilah!’”
Akan tetapi, pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah yang menyatakan wajib, namun bukan sebagai syarat sah shalat tersebut.
Dijawab oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Artikel: KonsultasiSyariah.com
Info kesehatan ..
DARAH YG AJAIB...
Berikut fakta mengagumkan dari darah kita....
1). Apabila Gelas diisi air putih, ditetesi darah segar (manusia), maka air berubah menjadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk.
● Kesimpulan:
Air putih itu sangat baik untuk tubuh/darah kita.
2). Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk. Tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil-kecil dan kental.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras memompanya.
Bisa berakibat darah tinggi dan stroke.
3). Gelas diisi minyak, ditetesi darah. Tidak mau bercampur dan menggumpal besar.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan kematian karena bisa tiba-tiba anfal dan tidak tertolong.
4). Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama-lama darah berubah warna menjadi coklat, berarti darah menjadi rusak.
Klik "bagikan" maka anda akan mendapat saham kebaikan karena telah ikut menyampaikan informasi berharga ini untuk orang lain
Semoga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dengan menjaga pola makanan setiap hari...
Tetap jaga kesehatan.
DARAH YG AJAIB...
Berikut fakta mengagumkan dari darah kita....
1). Apabila Gelas diisi air putih, ditetesi darah segar (manusia), maka air berubah menjadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk.
● Kesimpulan:
Air putih itu sangat baik untuk tubuh/darah kita.
2). Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk. Tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil-kecil dan kental.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras memompanya.
Bisa berakibat darah tinggi dan stroke.
3). Gelas diisi minyak, ditetesi darah. Tidak mau bercampur dan menggumpal besar.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan kematian karena bisa tiba-tiba anfal dan tidak tertolong.
4). Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama-lama darah berubah warna menjadi coklat, berarti darah menjadi rusak.
Klik "bagikan" maka anda akan mendapat saham kebaikan karena telah ikut menyampaikan informasi berharga ini untuk orang lain
Semoga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dengan menjaga pola makanan setiap hari...
Tetap jaga kesehatan.
Utk penganten baru Di malam pertama
๐๐ Allahu Akbar! Beginilah Isteri Salaf ๐๐
✍๐ป Diriwayatkan bahawa Syureh al-Qhodli suatu hari bertemu Imam as-Syabi. Maka as-Syabi bertanya kepadanya tentang kondisi beliau dalam rumah,
jawab beliau,
๐"Selama dua puluh tahun aku tidak pernah mendapati dari isteriku sesuatu yang membuatku jengkel."
As-Syabi bertanya padanya,
๐"Bagaimana itu bisa terjadi?
Syureh menjawab,
๐" Dari semenjak malam pertama aku bertemu isteriku, aku melihat padanya kecantikan yang luar biasa, keelokan yang sangat, maka aku berkata pada diriku, aku akan wudhu lalu solat dua rakaat sebagai wujud syukur pada Allah, dan ketika aku salam ternyata aku dapati isteriku solat bersamaku dan salam bersamaku."
๐ Ketika rumah telah kosong dari keluarga dan para tamu aku pun mendekat padanya dan aku letakkan tanganku padanya, namun dia berkata,
๐น"Sabar dulu wahai Abu Umayyah, jangan tergesa-gesa, kemudian dia bawakan muqoddimah:
๐นุงูุญู ุฏ ููู ุฃุญู ุฏู ูุฃุณุชุนููู ูุฃุตูู ุนูู ู ุญู ุฏ ูุฃูู
ุฃู ุง ุจุนุฏ
๐ธ *"Aku adalah seorang gadis yang belum mengenal akhlak dan sifatmu, maka jelaskan padaku apa yang engkau senangi agar aku lakukan, apa pula yang engkau benci agar aku tinggalkan*".
Kemudian dia katakan pula,
๐ธ"Sebenarnya di kaummu ada banyak kaum wanita yang bisa engkau nikahi dan di kaumku juga banyak kaum lelaki yang sekufu denganku, tetapi inilah taqdir Allah jika Ia berkehendak, itu pasti terjadi dan sekarang aku adalah milikmu maka lakukan apa yang Allah perintah padamu dari memegang dengan baik atau melepas dengan baik pula.
๐ธุฃููู ูููู ูุฐุง ูุฃุณุชุบูุฑ ุงููู ูู ููู
Syureh berkata,
๐"Demi Allah wahai Syabi, dia memaksaku untuk berkhutbah menjawab khutbahnya, maka aku katakan:
๐ธุงูุญู ุฏ ููู ุฃุญู ุฏู ูุฃุณุชุนููู ูุฃุตูู ุนูู ู ุญู ุฏ ูุฃูู ูุณูู ูุจุนุฏ:
๐"Anti telah sampaikan pernyataan jika anti konsisten padanya maka itu kebahagian anti, namun jika anti hanya mengaku maka itu menjadi hujjah atas diri anti sendiri."
๐ *""Aku menyenangi ini dan ini dan aku benci ini dan ini, jika anti dapati kebaikan (dariku), maka sebarkanlah namun jika anti dapati kejelekan maka tutupilah*".
Kemudian isteriku bertanya,
๐ธ"Bagaimana menurutmu tentang ziarah keluargaku?"
Aku jawab,
๐"Aku berharap ipar-iparku tidak pernah bosan kepadaku."
Isteriku kembali bertanya padaku,
๐ธ *"Siapa yang engkau senangi dari tetanggamu sehingga aku izinkan masuk rumahmu, siapa pula yang engkau benci sehingga akupun membencinya?"*
Aku jawab,
๐"Adapun bani fulan adalah kaum yang soleh, adapun bani fulan adalah kaum yang jelek."
Syureh berkata,
๐"Maka malam itupun begitu indah aku lalui bersamanya, setahun aku hidup bersamanya dan hanya kebaikan yang aku dapati darinya."
๐ขAwal tahun berikutnya aku kembali ke mahkamah dan ternyata fulanah sudah berada di rumahku
maka aku tanya siapa dia? Mereka jawab dia adalah ibu mertuamu.
Beliau kemudian bertanya padaku,
๐ป"Bagaimana isterimu?"
Aku jawab,
๐"Dia adalah sebaik-baik isteri."
Kemudian beliau sampaikan,
๐ป *"Wahai Abu Umayyah, sungguh kondisi terburuk wanita adalah ketika dia melahirkan anak atau ketika dia mendapat posisi disamping suaminya, sungguh hal paling jelek yang dimiliki seorang suami di dalam rumahnya adalah isteri yang terlalu manja. Maka bimbinglah sekehendakmu, dan didiklah sekehendakmu."*
๐Demikianlah dua puluh tahun aku hidup bersamanya tidak ada yang aku kritik darinya, kecuali sekali itu pun aku yang zalim padanya."
๐[Ahkamun Nisaa Ibnul Jawzi 134]
Semoga bermanfaat
๐๐ Allahu Akbar! Beginilah Isteri Salaf ๐๐
✍๐ป Diriwayatkan bahawa Syureh al-Qhodli suatu hari bertemu Imam as-Syabi. Maka as-Syabi bertanya kepadanya tentang kondisi beliau dalam rumah,
jawab beliau,
๐"Selama dua puluh tahun aku tidak pernah mendapati dari isteriku sesuatu yang membuatku jengkel."
As-Syabi bertanya padanya,
๐"Bagaimana itu bisa terjadi?
Syureh menjawab,
๐" Dari semenjak malam pertama aku bertemu isteriku, aku melihat padanya kecantikan yang luar biasa, keelokan yang sangat, maka aku berkata pada diriku, aku akan wudhu lalu solat dua rakaat sebagai wujud syukur pada Allah, dan ketika aku salam ternyata aku dapati isteriku solat bersamaku dan salam bersamaku."
๐ Ketika rumah telah kosong dari keluarga dan para tamu aku pun mendekat padanya dan aku letakkan tanganku padanya, namun dia berkata,
๐น"Sabar dulu wahai Abu Umayyah, jangan tergesa-gesa, kemudian dia bawakan muqoddimah:
๐นุงูุญู ุฏ ููู ุฃุญู ุฏู ูุฃุณุชุนููู ูุฃุตูู ุนูู ู ุญู ุฏ ูุฃูู
ุฃู ุง ุจุนุฏ
๐ธ *"Aku adalah seorang gadis yang belum mengenal akhlak dan sifatmu, maka jelaskan padaku apa yang engkau senangi agar aku lakukan, apa pula yang engkau benci agar aku tinggalkan*".
Kemudian dia katakan pula,
๐ธ"Sebenarnya di kaummu ada banyak kaum wanita yang bisa engkau nikahi dan di kaumku juga banyak kaum lelaki yang sekufu denganku, tetapi inilah taqdir Allah jika Ia berkehendak, itu pasti terjadi dan sekarang aku adalah milikmu maka lakukan apa yang Allah perintah padamu dari memegang dengan baik atau melepas dengan baik pula.
๐ธุฃููู ูููู ูุฐุง ูุฃุณุชุบูุฑ ุงููู ูู ููู
Syureh berkata,
๐"Demi Allah wahai Syabi, dia memaksaku untuk berkhutbah menjawab khutbahnya, maka aku katakan:
๐ธุงูุญู ุฏ ููู ุฃุญู ุฏู ูุฃุณุชุนููู ูุฃุตูู ุนูู ู ุญู ุฏ ูุฃูู ูุณูู ูุจุนุฏ:
๐"Anti telah sampaikan pernyataan jika anti konsisten padanya maka itu kebahagian anti, namun jika anti hanya mengaku maka itu menjadi hujjah atas diri anti sendiri."
๐ *""Aku menyenangi ini dan ini dan aku benci ini dan ini, jika anti dapati kebaikan (dariku), maka sebarkanlah namun jika anti dapati kejelekan maka tutupilah*".
Kemudian isteriku bertanya,
๐ธ"Bagaimana menurutmu tentang ziarah keluargaku?"
Aku jawab,
๐"Aku berharap ipar-iparku tidak pernah bosan kepadaku."
Isteriku kembali bertanya padaku,
๐ธ *"Siapa yang engkau senangi dari tetanggamu sehingga aku izinkan masuk rumahmu, siapa pula yang engkau benci sehingga akupun membencinya?"*
Aku jawab,
๐"Adapun bani fulan adalah kaum yang soleh, adapun bani fulan adalah kaum yang jelek."
Syureh berkata,
๐"Maka malam itupun begitu indah aku lalui bersamanya, setahun aku hidup bersamanya dan hanya kebaikan yang aku dapati darinya."
๐ขAwal tahun berikutnya aku kembali ke mahkamah dan ternyata fulanah sudah berada di rumahku
maka aku tanya siapa dia? Mereka jawab dia adalah ibu mertuamu.
Beliau kemudian bertanya padaku,
๐ป"Bagaimana isterimu?"
Aku jawab,
๐"Dia adalah sebaik-baik isteri."
Kemudian beliau sampaikan,
๐ป *"Wahai Abu Umayyah, sungguh kondisi terburuk wanita adalah ketika dia melahirkan anak atau ketika dia mendapat posisi disamping suaminya, sungguh hal paling jelek yang dimiliki seorang suami di dalam rumahnya adalah isteri yang terlalu manja. Maka bimbinglah sekehendakmu, dan didiklah sekehendakmu."*
๐Demikianlah dua puluh tahun aku hidup bersamanya tidak ada yang aku kritik darinya, kecuali sekali itu pun aku yang zalim padanya."
๐[Ahkamun Nisaa Ibnul Jawzi 134]
Semoga bermanfaat
Monday, May 16, 2016
Mengapa Laki-laki Disiapkan Bidadari Sedangkan Wanita Tidak Disiapkan Bidadara?

Pertanyaan:
Jawaban:
Wanita umumnya mengikuti laki-laki. Jika laki-laki (dijanjikan) diberikan bidadari di surga, bersamaan dengan itu, Allah juga menjanjikan bagi wanita yang beriman kebaikan yang besar dan kedudukan yang tinggi di surga (yaitu mereka jauh lebih cantik dari bidadari, sehingga terkadang bidadari tidak ditoleh oleh suaminya sedikitpun, pent). Bagi mereka pahala yang menjadikan mereka istri bagi suami mereka yang baik di surga (wanita di dunia akan mendapatkan suaminya di surga, menjadi suami-istri abadi, pent).
Di surga tidak ada gangguan, perselisihan dan bahaya sebagaimana yang terjadi pada para madu (istri-istri) di dunia. Bahkan mereka bersatu (hatinya) bersama suami mereka. Walaupun bersama suaminya 1000 wanita, maka tidak membahayakan, tidak membuat menyesal dan bersedih. Semuanya berada dalam kebaikan, kenikmataan, kenyamanan dan ketenangan.[1]
Catatan:
-salah satu hikmahnya juga karena laki-laki bertugas mendidik wanita para istri mereka. Dan laki-laki akan diminta pertanggungjawaban terhadap istri mereka. Ketika si istri melakukan kemaksiatan, maka suami juga akan ditanya diakhirat, “mengapa engkau biarkan istrimu bermaksiat? Mengapa tidak kau didik?”. Dan umumnya wanita terkadang mengingkari kebaikan suami mereka (sebagaimana dalam hadits) dan bidadari adalah sebagai motivasi serta hiburan bagi para suami dan laki-laki (misalnya semangat berperang dalam jihad).
Oleh karena itu jika si istri membangkang dan sulit dididik, maka para suami memiliki hiburan berupa bidadari. Sebagaimana sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,
-wanita juga mendapatkan kenikmatan laki-laki yang ganteng, tubuhnya atletis dan penampilan yang sangat menarik. Yaitu suami mereka di dunia (jika suaminya masuk surga). Para suami mereka akan diubah penampilannya menjadi sangat sempurna. Penduduk surga akan menyerupai bentuk bapak mereka nabi Adam ‘alahissalam . Dan Nabi Adam adalah manusia yang paling sempurna, paling ganteng dan paling sempurna penampilannya karena langsung diciptakan oleh tangan AllahAzza wa Jalla.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dalam riwayat yang lain,
Sebagaimana laki-laki, wanita juga ingin mendapatkan pasangan yang paras dan penampilannya indah. Maka para wanita surga juga akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di surga. Sebagaimana firmanAllah,
-jika ada yang bertanya: “Nanti kalau berubah wajahnya, istrinya tidak kenal”?
Jawabannya: Allah Maha Mampu, logikanya jika kita punya kenalan anak kecil (misalnya adik sepupu), parasnya kurang bagus, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, kemudian kita bertemu sekarang dengan keadaan wajahnya yang ganteng. Tentu kita masih ingat si anak kecil tersebut sekarang sudah menjadi pemuda yang gagah.
-jika ada yang bertanya: “Bagaimana jika wanita yang tidak punya suami di dunia, atau tidak sempat menikah atau suaminya masuk neraka”?
Jawaban: mereka akan dipasangkan dengan laki-laki disurga (misalnya laki-laki yang belum sempat menikah di dunia, jika mereka ridha). Karena tidak ada yang membujang di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
-tidak ada rasa cemburu dan sakit hati serta perselisihan bagi para istri (laki-laki yang memiliki lebih dari satu istri, maka di surga ia juga dipasangkan dengan istri-istrinya).
Allah Ta’ala berfirman,
-semua wanita dunia yang masuk surga lebih tinggi kedudukannya daripada bidadari, mereka lebih cantik. Bahkan jika amal mereka baik, maka kecantikan mereka mengalahkan bidadari. Bisa jadi para bidadari yang sedemikian cantiknya dalam gambaran Al-Quran dan Sunnah, mereka hanya sebutir pasir di pantai, para bidadari tidak lagi ditoleh sedikitpun oleh suami wanita terebut disurga. Oleh karena itu para wanita bisa membuat cemburu bidadari disurga sesuai dengan amal dan kepatuhan mereka terhadap suami dalam perkara yang baik.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
@perpus FK UGM, 20 Jumadil Awwal 1434 H
Penyusun: Raehanul Bahraen
ูู
ุงุฐุง ูุนุฏ ุงููู ุงูุฑุฌุงู ูู ุงูุฌูุฉ ุจุงูุญูุฑ ุงูุนูู، ููู
ูุนุฏ ุงููุณุงุก ุจุดูุก ู
ู ุฐูู؟ ุฌุฒุงูู
ุงููู ุฎูุฑุง
Mengapa Allah menjanjikan bidadari kepada laki-laki di surga sedangkan wanita tidak disiapkan sebagaimana laki-laki (bidadara)Jawaban:
ุงูุญูู
ุฉ ูู ุฐูู -ูุงููู ุฃุนูู
- ุฃู ุงูุฑุฌุงู ูู
ุงูููุงู
ูู ุนูู ุงููุณุงุก، ูุฃููู
ุฅุฐุง ูุนุฏูุง ุจูุฐู ุงูุฃุดูุงุก ุตุงุฑ ูุฐุง ุฃูุฑุจ ุฅูู ูุดุงุทูู
ูู ุทูุจ ุงูุขุฎุฑุฉ، ูุญุฑุตูู
ุนูู ุทูุจ ุงูุขุฎุฑุฉ، ูุนุฏู
ุฑููููู
ุฅูู ุงูุฏููุง ุงูุฑููู ุงูุฐู ูุญูู ุจูููู
ูุจูู ุงูู
ุณุงุจูุฉ ุฅูู ุงูุฎูุฑุงุช ูุงููุณุงุก ุชุงุจุนุงุช ููุฑุฌุงู ูู ุงูุฃุบูุจ، ูุฅุฐุง ุฑุฒู ุงูุฑุฌู ุงูุญูุฑ ุงูุนูู ูู ุงูุฌูุฉ ู
ุน ู
ุง ูุนุฏ ุงููู ุจู ุงููุณุงุก ุงูู
ุคู
ูุงุช ู
ู ุงูุฎูุฑ ุงูุนุธูู
ูุงูุฏุฑุฌุงุช ุงูุนุงููุฉ ูู ุงูุฌูุฉ ูููู ู
ู ุงูุฃุฌุฑ ู
ุง ูุฌุนููู ุฒูุฌุงุช ููุฎูุฑูู ู
ู ุงูุฑุฌุงู ูู ุงูุฌูุฉ ูุงูุฑุฌู ูุนุทู ุฒูุงุฏุฉ ู
ู ุงูุญูุฑ ุงูุนูู ูููุณ ูู ุงูุฌูุฉ ุฃุฐู ููุง ู
ูุงูุณุฉ ููุง ุถุฑุฑ ูู
ุง ููุน ููุถุฑุงุช ูู ุงูุฏููุง ุจู ูู ูุงุญุฏุฉ ู
ุน ุฒูุฌูุง ููู ู
ุนู ุขูุงู ุงููุณุงุก ู
ุง ุชุชุถุฑุฑ ุจุฐูู ููุง ุชูุฏู
ู
ู ุฐูู ููุง ุชุญุฒู ู
ู ุฐูู ูุงููู ูู ุฎูุฑ ููู ูุนู
ุฉ ููู ุฑุงุญุฉ ูู ุฃูุณ ูุทู
ุฃูููุฉ ุงً.
Hikmah dari hal tersebut – wallahu a’lam– karena laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Jika laki-laki dijanjikan semisal ini maka mereka akan lebih semangat dan berupaya dalam mencari akhirat dan tidak adanya kecondongan terhadap dunia karena bisa menghalangi mereka dengan berlomba-lomba menuju kebaikan.Wanita umumnya mengikuti laki-laki. Jika laki-laki (dijanjikan) diberikan bidadari di surga, bersamaan dengan itu, Allah juga menjanjikan bagi wanita yang beriman kebaikan yang besar dan kedudukan yang tinggi di surga (yaitu mereka jauh lebih cantik dari bidadari, sehingga terkadang bidadari tidak ditoleh oleh suaminya sedikitpun, pent). Bagi mereka pahala yang menjadikan mereka istri bagi suami mereka yang baik di surga (wanita di dunia akan mendapatkan suaminya di surga, menjadi suami-istri abadi, pent).
Di surga tidak ada gangguan, perselisihan dan bahaya sebagaimana yang terjadi pada para madu (istri-istri) di dunia. Bahkan mereka bersatu (hatinya) bersama suami mereka. Walaupun bersama suaminya 1000 wanita, maka tidak membahayakan, tidak membuat menyesal dan bersedih. Semuanya berada dalam kebaikan, kenikmataan, kenyamanan dan ketenangan.[1]
Catatan:
-salah satu hikmahnya juga karena laki-laki bertugas mendidik wanita para istri mereka. Dan laki-laki akan diminta pertanggungjawaban terhadap istri mereka. Ketika si istri melakukan kemaksiatan, maka suami juga akan ditanya diakhirat, “mengapa engkau biarkan istrimu bermaksiat? Mengapa tidak kau didik?”. Dan umumnya wanita terkadang mengingkari kebaikan suami mereka (sebagaimana dalam hadits) dan bidadari adalah sebagai motivasi serta hiburan bagi para suami dan laki-laki (misalnya semangat berperang dalam jihad).
Oleh karena itu jika si istri membangkang dan sulit dididik, maka para suami memiliki hiburan berupa bidadari. Sebagaimana sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,
ูุงَ ุชُุคْุฐِู ุงู
ْุฑَุฃَุฉٌ ุฒَْูุฌََูุง ِูู ุงูุฏَُّْููุง ؛ ุฅِูุงَّ َูุงَูุชْ ุฒَْูุฌَุชُُู ู
َِู ุงْูุญُْูุฑِ ุงْูุนِِْูู : ูุงَ ุชُุคْุฐِِْูู َูุงุชََِูู ุงُููู ؛ َูุฅَِّูู
َุง َُูู ุนِْูุฏَِู ุฏَุฎٌِْูู ُْููุดُِู ุฃَْู َُููุงุฑَِِูู ุฅََِْูููุง
“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, “Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami” [2]-wanita juga mendapatkan kenikmatan laki-laki yang ganteng, tubuhnya atletis dan penampilan yang sangat menarik. Yaitu suami mereka di dunia (jika suaminya masuk surga). Para suami mereka akan diubah penampilannya menjadi sangat sempurna. Penduduk surga akan menyerupai bentuk bapak mereka nabi Adam ‘alahissalam . Dan Nabi Adam adalah manusia yang paling sempurna, paling ganteng dan paling sempurna penampilannya karena langsung diciptakan oleh tangan AllahAzza wa Jalla.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َُُّููู ู
َْู َูุฏْุฎُُู ุงْูุฌََّูุฉَ ุนََูู ุตُْูุฑَุฉِ ุขุฏَู
َ
“Semua yang masuk surga seperti bentuknya Nabi Adam“[3]Dalam riwayat yang lain,
ุฅَِّู ุฃَََّูู ุฒُู
ْุฑَุฉٍ َูุฏْุฎَُُْููู ุงْูุฌََّูุฉَ ุนََูู ุตُْูุฑَุฉِ ุงَْููู
َุฑِ ََْูููุฉَ ุงْูุจَุฏْุฑِ ุซُู
َّ ุงَّูุฐَِْูู ََُُْูููููู
ْ ุนََูู ุฃَุดَุฏِّ ََْูููุจٍ ุฏُุฑٍِّّู ِูู ุงูุณَّู
َุงุกِ ุฅِุถَุงุกَุฉً ูุงَ َูุจَُُْْูููู َููุงَ َูุชَุบََّูุทَُْูู َููุงَ َูุชَُُْْูููู َููุงَ َูู
ْุชَุฎِุทَُْูู … َูุฃَุฒَْูุงุฌُُูู
ْ ุงْูุญُْูุฑُ ุงْูุนُِْูู ุนََูู ุฎُُِูู ุฑَุฌٍُู َูุงุญِุฏٍ ุนََูู ุตُْูุฑَุฉِ ุฃَุจِِْููู
ْ ุขุฏَู
َ ุณِุชَُّْูู ุฐِุฑَุงุนًุง ِูู ุงูุณَّู
َุงุกِ
“Sesungguhnya rombangan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus….istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit“[4]Sebagaimana laki-laki, wanita juga ingin mendapatkan pasangan yang paras dan penampilannya indah. Maka para wanita surga juga akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di surga. Sebagaimana firmanAllah,
َُููู
ْ ู
َุง َูุดَุงุกَُูู ุนِْูุฏَ ุฑَุจِِّูู
ْ ุฐََِูู ุฌَุฒَุงุกُ ุงْูู
ُุญْุณَِِููู
“Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah Balasan orang-orang yang berbuat baik” (Az-Zumar : 34)
َُููู
ْ ู
َุง َูุดَุงุกَُูู َِูููุง ََููุฏََْููุง ู
َุฒِูุฏٌ
“Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya” (Qaaf : 35)-jika ada yang bertanya: “Nanti kalau berubah wajahnya, istrinya tidak kenal”?
Jawabannya: Allah Maha Mampu, logikanya jika kita punya kenalan anak kecil (misalnya adik sepupu), parasnya kurang bagus, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, kemudian kita bertemu sekarang dengan keadaan wajahnya yang ganteng. Tentu kita masih ingat si anak kecil tersebut sekarang sudah menjadi pemuda yang gagah.
-jika ada yang bertanya: “Bagaimana jika wanita yang tidak punya suami di dunia, atau tidak sempat menikah atau suaminya masuk neraka”?
Jawaban: mereka akan dipasangkan dengan laki-laki disurga (misalnya laki-laki yang belum sempat menikah di dunia, jika mereka ridha). Karena tidak ada yang membujang di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َูู
َุง ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ ุฃَุนْุฒَุจُ
“Tidak ada seorang yang membujang pun di surga”[5]-tidak ada rasa cemburu dan sakit hati serta perselisihan bagi para istri (laki-laki yang memiliki lebih dari satu istri, maka di surga ia juga dipasangkan dengan istri-istrinya).
Allah Ta’ala berfirman,
ََููุฒَุนَْูุง ู
َุง ِูู ุตُุฏُูุฑِِูู
ْ ู
ِْู ุบٍِّู ุฅِุฎَْูุงًูุง ุนََูู ุณُุฑُุฑٍ ู
ُุชََูุงุจَِِููู
“Dan Kami lenyapkan/hilangkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (Al-Hijr : 47)-semua wanita dunia yang masuk surga lebih tinggi kedudukannya daripada bidadari, mereka lebih cantik. Bahkan jika amal mereka baik, maka kecantikan mereka mengalahkan bidadari. Bisa jadi para bidadari yang sedemikian cantiknya dalam gambaran Al-Quran dan Sunnah, mereka hanya sebutir pasir di pantai, para bidadari tidak lagi ditoleh sedikitpun oleh suami wanita terebut disurga. Oleh karena itu para wanita bisa membuat cemburu bidadari disurga sesuai dengan amal dan kepatuhan mereka terhadap suami dalam perkara yang baik.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
@perpus FK UGM, 20 Jumadil Awwal 1434 H
Penyusun: Raehanul Bahraen
——————————————————
๐ TANDA-TANDA KEBAHAGIAAN.
——————————————————
๐ Berkata Al-Imฤm As-Syฤthibi rรฅhimahullรคh Ta'ฤla:
《 Diantara tanda-tanda kebahagiaan atas seorang hamba ialah:
▣ dimudahkan baginya ketaatan.
▣ mencocoki sunnah dalam perbuatan-perbuatannya.
▣ pertemanannya dengan orang-orang shaleh.
▣ baik akhlaknya bersama saudara-saudaranya.
▣ mencurahkan kebaikannya bagi semua makhluk.
▣ perhatiannya terhadap kaum muslimin.
▣ dan pandai menjaga waktunya. 》
•┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•
๐ Al-I'tishรคm (2/152).
——————————————————
๐ฎ ูุงู ุงูุฅู ุงู ุงูุดุงุทุจู ุฑุญู ู ุงููู ุชุนุงูู:
«ู ู ุนูุงู ุงุช ุงูุณุนุงุฏุฉ ุนูู ุงูุนุจุฏ
๐ - ุชูุณูุฑ ุงูุทุงุนุฉ ุนููู.
๐ - ูู ูุงููุฉ ุงูุณูุฉ ูู ุฃูุนุงูู.
๐ - ูุตุญุจุชู ูุฃูู ุงูุตูุงุญ.
๐ - ูุญุณู ุฃุฎูุงูู ู ุน ุงูุฅุฎูุงู.
๐ - ูุจุฐู ู ุนุฑููู ููุฎูู.
๐ - ูุงูุชู ุงู ู ููู ุณูู ูู.
๐ - ูู ุฑุงุนุงุชู ูุฃููุงุชู ».
๐ |[ุงูุงุนุชุตุงู (ูข/ ูกูฅูข]|
๐ููุงุฉ ู ุฌู ูุนุงุช ุดุจุงุจ ุงูุฎูุฑ ุงูุณููู๐
http://bit.ly/1OLxPPE
๐ Channel MutiaraASK
•═════เฎ✽✿۩❁۩✿✽เฎ═════•
๐ฎ Join Channel @MuliaDenganSunnah
di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
➡️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
๐ WA MULIA DENGAN SUNNAH
๐ฑ 081381173870 Admin
๐ข @TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐ Senin, 09 Sya'ban 1437 H / 16 Mei 2016 M
๐ Sadari Diri Anda!
Saudaraku sekalian yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Alloh Subhana wa Ta’alaa..
Apakah Anda pernah mendapat cobaan dihadapkan pada suatu keadaan sulit? Berat? Tak berdaya? Atau tidak mampu membeli sebagian kebutuhan Anda?
Maka biasanya disaat seperti itulah syetan membisikkan kepada kita sebuah pengandaian. Tidak jarang Andapun berkata dan berjanji pada diri sendiri, “Andai aku mendapat pekerjaan”, “Andai aku memiliki uang banyak”, “Aku akan berbuat demikian dan demikian….”
Coba Anda kembali mengingat-ingat pengalaman masa lalu Anda, rata-rata kita semua pernah melakukannya.
Oleh karena itu, marilah kita mengenali jati diri kita masing-masing melalui lamunan dan andaian tersebut. Bila Anda kuasa untuk membuktikan andaian dan lamunan Anda dalam dunia nyata, maka Anda adalah seorang yang benar-benar beriman, tapi jika sebaliknya, maka beristighfarlah...
Hadits dari Abu Hurairah : bahwa ia mendengar Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
”Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil; orang pertama menderita penyakit kusta, orang kedua berkepala botak, dan orang ketiga buta.
Allah hendak menguji mereka, maka Allahpun mengutus seorang malaikat. Malaikat utusan Allah itupun mendatangai orang pertama yang terkena kusta, dan bertanya: apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : warna kulit yang bagus, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku. Sepontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya sembuh, dan ia diberi warna kulit yang bagus.
Selanjutnya Malaikat itu kembali bertanya kepadanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab : Onta atau sapi, –Ishaq perawi hadits ini ragu- maka ia diberi seekor onta bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya : Semoga Allah meberkahi ontamu.
Selanjutnya malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak, dan bertanya kepadanya: apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : rambut yang indah, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku.
Sepontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya hilang, serta ia dikarunia rambut indah. Selanjutnya malaikat itu kembali bertanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Sapi atau onta, maka ia diberi sapi bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya: Semoga Allah memberkahi sapimu.
Selanjutnya malaikat itu mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya : apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa melihat orang lain. Lalu malaikat itu mengusapnya, dan Allah-pun mengembalikan penglihatannnya.
Selanjutnya Malaikat itu bertanya kepadanya : Harta apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: Kambing. Dan iapun segera diberi seekor kambing bunting.
Tidak selang berapa lama onta, sapi, dan kambing tersebut beranak pinak sehingga orang pertama memiliki satu lembah onta, orang kedua memiliki satu lembah sapi dan orang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Nabi melanjutkan ceritanya dengan bersabda : “Selang beberapa lama, malaikat itu dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, orang yang dahulu menderita kusta, dan berkata: Aku adalah orang miskin, sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal, sehingga saat ini aku tidak mungkin dapat sampai ke tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, lalu dengan pertolonganmu.
Demi Dzat yang telah memberimu warna yang elok, kulit halus, dan harta yang melimpah, aku minta kepadamu seekor onta, untuk menjadi bekalku melanjutkan perjalanan. Orang itu menjawab : Tanggunganku banyak sekali. Mendengar jawaban lelaki itu, malaikat tersebut berkata: Seakan aku pernah mengenalmu. Bukankah dahulu engkau menderita kusta, sehingga dijauhi oleh masyarakat, dan melarat.
Selanjutnya Allah Azza wa Jalla mengaruniaimu kekayaan? Lelaki itupun menjawab: Sesungguhnya harta ini aku warisi secara turun-temurun dari nenek moyangku. Mendengar jawaban yang demikian, malaikat itupun berkata: Jikalau engkau berbohong, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.
Nabi melanjutkan ceritanya dengan bersabda : Kemudian dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu berkepala botak. Iapun berkata seperti yang ia katakan kepada orang pertama, dan lelaki itupun menjawab permintaan malaikat seperti jawaban orang pertama, sehingga malaikat itupun berkata: bila engkau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.
Selanjutnya dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu buta, dan berkata : aku adalah orang miskin, yang sedang dalam perjalanan, dan kehabisan bekal, sehingga aku tidak bisa sampai pada tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolonganmu. Demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku meminta seekor kambing untuk menjadi bekal perjalananku.
Mendengar permintaan ini, lelaki itu menjawab : Dahulu aku buta, kemudian Allah kembalikan penglihatanku, maka ambillah dari kambingku sesuka hatimu, dan sisakan darinya sesuka hatimu. Sungguh demi Allah, aku tidak berkeberatan dengan kambing yang engkau ambil di jalan Allah.
Mendengar jawaban santun ini, malaikat itu berkata kepadanya : Jagalah hartamu, sesungguhnya kalian telah diuji, dan sesungguhnya Allah telah meridhoimu, dan murka kepada dua sahabatmu”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim).
Wahai Saudara-Saudariku...
Bagaimana nasib lamunan dan angan-angan kita semua?
Semoga Allah Ta’ala mengampuni kekhilafan kita dan membimbing jalan hidup kita, sehingga hati kita selaras dengan lahir kita.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
๐ฅ Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
๐ฃ Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐ Senin, 09 Sya'ban 1437 H / 16 Mei 2016 M
๐ Sadari Diri Anda!
Saudaraku sekalian yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Alloh Subhana wa Ta’alaa..
Apakah Anda pernah mendapat cobaan dihadapkan pada suatu keadaan sulit? Berat? Tak berdaya? Atau tidak mampu membeli sebagian kebutuhan Anda?
Maka biasanya disaat seperti itulah syetan membisikkan kepada kita sebuah pengandaian. Tidak jarang Andapun berkata dan berjanji pada diri sendiri, “Andai aku mendapat pekerjaan”, “Andai aku memiliki uang banyak”, “Aku akan berbuat demikian dan demikian….”
Coba Anda kembali mengingat-ingat pengalaman masa lalu Anda, rata-rata kita semua pernah melakukannya.
Oleh karena itu, marilah kita mengenali jati diri kita masing-masing melalui lamunan dan andaian tersebut. Bila Anda kuasa untuk membuktikan andaian dan lamunan Anda dalam dunia nyata, maka Anda adalah seorang yang benar-benar beriman, tapi jika sebaliknya, maka beristighfarlah...
Hadits dari Abu Hurairah : bahwa ia mendengar Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
”Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil; orang pertama menderita penyakit kusta, orang kedua berkepala botak, dan orang ketiga buta.
Allah hendak menguji mereka, maka Allahpun mengutus seorang malaikat. Malaikat utusan Allah itupun mendatangai orang pertama yang terkena kusta, dan bertanya: apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : warna kulit yang bagus, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku. Sepontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya sembuh, dan ia diberi warna kulit yang bagus.
Selanjutnya Malaikat itu kembali bertanya kepadanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab : Onta atau sapi, –Ishaq perawi hadits ini ragu- maka ia diberi seekor onta bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya : Semoga Allah meberkahi ontamu.
Selanjutnya malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak, dan bertanya kepadanya: apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : rambut yang indah, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku.
Sepontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya hilang, serta ia dikarunia rambut indah. Selanjutnya malaikat itu kembali bertanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Sapi atau onta, maka ia diberi sapi bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya: Semoga Allah memberkahi sapimu.
Selanjutnya malaikat itu mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya : apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab : Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa melihat orang lain. Lalu malaikat itu mengusapnya, dan Allah-pun mengembalikan penglihatannnya.
Selanjutnya Malaikat itu bertanya kepadanya : Harta apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: Kambing. Dan iapun segera diberi seekor kambing bunting.
Tidak selang berapa lama onta, sapi, dan kambing tersebut beranak pinak sehingga orang pertama memiliki satu lembah onta, orang kedua memiliki satu lembah sapi dan orang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Nabi melanjutkan ceritanya dengan bersabda : “Selang beberapa lama, malaikat itu dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, orang yang dahulu menderita kusta, dan berkata: Aku adalah orang miskin, sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal, sehingga saat ini aku tidak mungkin dapat sampai ke tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, lalu dengan pertolonganmu.
Demi Dzat yang telah memberimu warna yang elok, kulit halus, dan harta yang melimpah, aku minta kepadamu seekor onta, untuk menjadi bekalku melanjutkan perjalanan. Orang itu menjawab : Tanggunganku banyak sekali. Mendengar jawaban lelaki itu, malaikat tersebut berkata: Seakan aku pernah mengenalmu. Bukankah dahulu engkau menderita kusta, sehingga dijauhi oleh masyarakat, dan melarat.
Selanjutnya Allah Azza wa Jalla mengaruniaimu kekayaan? Lelaki itupun menjawab: Sesungguhnya harta ini aku warisi secara turun-temurun dari nenek moyangku. Mendengar jawaban yang demikian, malaikat itupun berkata: Jikalau engkau berbohong, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.
Nabi melanjutkan ceritanya dengan bersabda : Kemudian dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu berkepala botak. Iapun berkata seperti yang ia katakan kepada orang pertama, dan lelaki itupun menjawab permintaan malaikat seperti jawaban orang pertama, sehingga malaikat itupun berkata: bila engkau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.
Selanjutnya dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu buta, dan berkata : aku adalah orang miskin, yang sedang dalam perjalanan, dan kehabisan bekal, sehingga aku tidak bisa sampai pada tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolonganmu. Demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku meminta seekor kambing untuk menjadi bekal perjalananku.
Mendengar permintaan ini, lelaki itu menjawab : Dahulu aku buta, kemudian Allah kembalikan penglihatanku, maka ambillah dari kambingku sesuka hatimu, dan sisakan darinya sesuka hatimu. Sungguh demi Allah, aku tidak berkeberatan dengan kambing yang engkau ambil di jalan Allah.
Mendengar jawaban santun ini, malaikat itu berkata kepadanya : Jagalah hartamu, sesungguhnya kalian telah diuji, dan sesungguhnya Allah telah meridhoimu, dan murka kepada dua sahabatmu”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim).
Wahai Saudara-Saudariku...
Bagaimana nasib lamunan dan angan-angan kita semua?
Semoga Allah Ta’ala mengampuni kekhilafan kita dan membimbing jalan hidup kita, sehingga hati kita selaras dengan lahir kita.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
๐ฅ Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
๐ฃ Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam
๐ BimbinganIslam.com
Senin, 09 Sya'ban 1437 H / 16 Mei 2016 M
๐ค Ustadz Firanda Andirja, MA
๐ Kitฤbul Jฤmi' | Bulลซghul Marฤm
๐ Hadits ke-2 | Pandanglah Orang yang di Bawahmu dalam Masalah Dunia
~~~~~~~~~~~~~
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑุถู ุงّููู ุนูู َูุงَู:َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِّููู ุตّูู ุงّููู ุนููู ูุณّูู ุฃُْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ุฃَุณََْูู ู ُِْููู ْ ََููุง ุชَْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ََُْููููู ْ ََُููู ุฃَุฌْุฏَุฑُ ุฃู ูุงَ ุชَุฒْุฏَุฑُْูุง ِูุนْู َุฉَ ุงَِّููู ุนََُْูููู ْ
Dari Abลซ Hurairah radhiyallฤhu Ta'ฤlฤ 'anhu ia berkata: Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allฤh yang Allฤh berikan kepada kalian".
(HR Imฤm Bukhฤri dan Imฤm Muslim)
〰〰〰〰〰〰〰
ุจุณู ุงّููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
Para ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla, kita lanjutkan hadits berikutnya.
HADITS 2
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑุถู ุงّููู ุนูู َูุงَู:َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِّููู ุตّูู ุงّููู ุนููู ูุณّูู ุฃُْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ุฃَุณََْูู ู ُِْููู ْ ََููุง ุชَْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ََُْููููู ْ ََُููู ุฃَุฌْุฏَุฑُ ุฃู ูุงَ ุชَุฒْุฏَุฑُْูุง ِูุนْู َุฉَ ุงَِّููู ุนََُْูููู ْ
Dari Abลซ Hurairah radhiyallฤhu Ta'ฤlฤ 'anhu ia berkata: Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allฤh yang Allฤh berikan kepada kalian".
(HR Imฤm Bukhฤri dan Imฤm Muslim, lafadz ini milik Muslim nomor 5264, versi Syarh Shahih Muslim nomor 2963)
Ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,
Hadits ini mengajarkan kita dalam masalah dunia; hendaknya kita melihat ke bawah.
Bagaimanapun kekurangan yang ada pada diri kita dalam masalah dunia, pasti masih ada orang-orang yang lebih parah daripada kita.
Lihatlah kita sekarang dalam keadaan sehat alhamdulillฤh. Kalau kita melihat ke bawah, betapa banyak orang yang sakit, terkapar di tempat tidur tidak bisa bergerak karena sakit, juga orang yang cacat.
⇒Yang lebih parah dari kita lebih banyak. Dan seorangpun kalau diapun sakit masih ada yang lebih parah sakitnya. Senantiasa pasti ada yang lebih menderita daripada apa yang kita rasakan.
Kalau kita selalu melihat ke bawah dalam masalah kesehatan saja, maka kita akan senantiasa bersyukur kepada Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Dan ini memang berat, senantiasa bersyukur bukan perkara yang mudah.
Oleh karenanya Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla berfirman:
ٌََِููููู ู ِْู ุนِุจَุงุฏَِู ุงูุดَُّููุฑُ
"Hanya sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (QS Saba': 13)
Kita berdo'a semoga Allฤh menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba Allฤh yang sedikit tersebut.
Dan diantara hal yang membuat kita senantiasa bersyukur adalah melihat ke bawah dalam masalah dunia.
Demikian juga masalah harta, misalnya kita mungkin punya kendaraan yang mungkin kurang bagus, tetapi masih banyak orang di bawah kita yang kendaraannya lebih jelek daripada kendaraan milik kita.
Dan bisa jadi, masih banyak orang yang hanya memiliki motor atau memiliki sepeda. Bahkan masih banyak orang yang hanya bisa berjalan kaki, tidak memiliki kendaraan sama sekali.
Maka dalam hal dunia kita lihat ke bawah, jangan kita lihat ke atas. Karena dunia kalau lihat ke atas maka tidak akan ada habisnya.
Maka Rasลซlullฤh melarang untuk melihat ke atas masalah dunia. Dunia tidak akan pernah habisnya, orang yang mencari dunia akan senantiasa haus akan dunia.
Terkadang kita heran tatkala melihat ada seorang sudah tua, umur sudah 60 tahun atau 70 tahun atau bahkan 80 tahun, namun masih sibuk tenggelam dalam dunia, masih memikirkan ini memikirkan anu, kapan dia mau istirahat? Kapan dia mau menikmati dunianya?
Sementara dia terus mencari dunia dan demikian terus kehidupannya.
Mungkin kita heran, tapi dia sendiri tidak heran. Kenapa?
Karena memang tidak ada rasa batas terakhir masalah kepuasan dunia. Seorang kapan mendapatkan sesuatu, maka dia masih akan mencari yang lain lagi.
Kata Nabi shallallฤhu 'alayhi wa sallam:
َْูู َูุงَู ูุงِุจِْู ุขุฏَู َ َูุงุฏَِูุงِู ู ِْู ู َุงٍู ูุงَุจْุชَุบَู ุซَุงِูุซًุง ، َููุงَ َูู ْูุฃُ ุฌََْูู ุงุจِْู ุขุฏَู َ ุฅِูุงَّ ุงูุชُّุฑَุงุจُ
"Seandainya anak ฤdam memiliki 2 lembah emas maka dia akan mencari lembah yang ke-3. Dan dia tidak akan berhenti kecuali kalau pasir sudah dimasukkan dalam mulutnya."
(HR Bukhari no. 5956, versi Fathul Bari no 6436 dari shahฤbat Ibnu 'Abbas)
⇒Kalau sudah meninggal baru dia berhenti.
Dunia itu ibarat air laut yang asin; semakin ditelan maka akan semakin membuat haus seseorang.
Makanya dalam masalah dunia, kita lihat dibawah agar kita senantiasa bersyukur kepada Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Berbeda halnya dengan masalah akhirat, masalah akhirat kita lihat ke atas.
Allฤh mengajarkan kita untuk semangat dalam masalah akhirat.
Oleh karenanya tatkala kita shalat kita mengatakan :
ุงْูุฏَِูุง ุงูุตِّุฑَุงุทَ ุงْูู ُุณْุชَِููู َ () ุตِุฑَุงุทَ ุงَّูุฐَِูู ุฃَูุนَู ุชَ ุนََِูููู ْ ()
"Ya Allฤh, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka."
Siapa? Mereka yaitu nabiyyฤซn wa shiddiqฤซn wasy syuhadฤ wash shฤlihฤซn (jalan para Nabi, jalan para orang shidiq, para syuhada dan orang-orang shalih).
Kita disuruh untuk melihat ke atas masalah akhirat senantiasa minta petunjuk mereka, petunjuk jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang yang hebat-hebat seperti para Nabi, para syuhada, para shalihฤซn.
Demikian juga Allฤh mengatakan:
َِููู ุฐََِูู ََْูููุชََูุงَูุณِ ุงْูู ُุชََูุงِูุณَُูู
"Dan untuk yang demikian (masalah surga), maka hendaknya orang-orang yang berlomba, berlomba-lombalah." (QS Al Muthaffifฤซn: 26)
Dalam masalah surga maka berlomba-lombalah. Kata Allฤh :
َูุงุณْุชَุจُِููุง ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ
Berlomba-lombalah dalam kebaikan (QS Al Baqarah: 148)
َูุณَุงุฑِุนُูุง ุฅَِูู ู َุบِْูุฑَุฉٍ ู ِْู ุฑَุจُِّูู ْ َูุฌََّูุฉٍ ุนَุฑْุถَُูุง ุงูุณَّู َุงَูุงุชُ َูุงْูุฃَุฑْุถُ
"Berlomba-lombalah untuk meraih ampunan Allฤh. Dan berlomba-lombalah untuk segera meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi." (QS ฤli 'Imrฤn: 133)
Dalam masalah kebaikan (agama) maka seorang melihat ke atas sehingga dia tidak merasa puas dengan agama yang dia miliki, dia tidak merasa ujub (merasa bangga).
Bukan sebaliknya, sebaliknya orang masalah dunia lihat ke atas, masalah agama lihat ke bawah. Masalah dunia tidak pernah puas, melihat ke atas terus.
Sudah punya mobil masih melihat tertarik kepada mobil yang mewah, melihat tetangganya, melihat teman-temannya. Masalah agama malah justru lihat ke bawah.
Dia mengatakan: "Ah, alhamdulillฤh saya sudah shalat, masih banyak orang yang tidak shalat".
Ya benar, memang masih banyak orang yang tidak shalat, bersyukur kepada Allฤh.
Tapi lihat ke atas, agar kau merasa dirimu penuh kekurangan.
Masih banyak orang-orang yang lebih hebat dari engkau sehingga engkau terpacu untuk mencari yang lebih dalam masalah agama.
Karenanya Nabi shallallฤhu 'alayhi wa sallam mengatakan :
َูุฅِุฐَุง ุณَุฃَْูุชُู ُ ุงََّููู َูุงุณْุฃَُُููู ุงِْููุฑْุฏَْูุณَ، َูุฅَُِّูู ุฃَْูุณَุทُ ุงْูุฌََّูุฉِ، َูุฃَุนَْูู ุงْูุฌََّูุฉِ
"Jika engkau minta surga maka mintalah surga Firdaus, surga yang paling tinggi. Karena itulah surga yang paling tinggi." (HR Al Bukhฤri)
Rasลซlullฤh mengajarkan kepada kita untuk memiliki himmah 'ฤliyah (semangat yang tinggi) di dalam masalah agama dan kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki sekarang.
Semoga Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla menjadikan kita orang-orang yang memandang ke bawah tatkala masalah dunia dan menjadikan kita orang-orang yang memandang ke atas dalam masalah agama.
ูุจุงููู ุงูุชูููู
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
______________________________
๐ฆ Bimbingan Islam.com
Senin, 09 Sya'ban 1437 H / 16 Mei 2016 M
๐ค Ustadz Firanda Andirja, MA
๐ Kitฤbul Jฤmi' | Bulลซghul Marฤm
๐ Hadits ke-2 | Pandanglah Orang yang di Bawahmu dalam Masalah Dunia
~~~~~~~~~~~~~
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑุถู ุงّููู ุนูู َูุงَู:َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِّููู ุตّูู ุงّููู ุนููู ูุณّูู ุฃُْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ุฃَุณََْูู ู ُِْููู ْ ََููุง ุชَْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ََُْููููู ْ ََُููู ุฃَุฌْุฏَุฑُ ุฃู ูุงَ ุชَุฒْุฏَุฑُْูุง ِูุนْู َุฉَ ุงَِّููู ุนََُْูููู ْ
Dari Abลซ Hurairah radhiyallฤhu Ta'ฤlฤ 'anhu ia berkata: Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allฤh yang Allฤh berikan kepada kalian".
(HR Imฤm Bukhฤri dan Imฤm Muslim)
〰〰〰〰〰〰〰
ุจุณู ุงّููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
Para ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla, kita lanjutkan hadits berikutnya.
HADITS 2
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑุถู ุงّููู ุนูู َูุงَู:َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِّููู ุตّูู ุงّููู ุนููู ูุณّูู ุฃُْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ุฃَุณََْูู ู ُِْููู ْ ََููุง ุชَْูุธُุฑُْูุง ุฅَِูู ู َْู َُูู ََُْููููู ْ ََُููู ุฃَุฌْุฏَุฑُ ุฃู ูุงَ ุชَุฒْุฏَุฑُْูุง ِูุนْู َุฉَ ุงَِّููู ุนََُْูููู ْ
Dari Abลซ Hurairah radhiyallฤhu Ta'ฤlฤ 'anhu ia berkata: Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allฤh yang Allฤh berikan kepada kalian".
(HR Imฤm Bukhฤri dan Imฤm Muslim, lafadz ini milik Muslim nomor 5264, versi Syarh Shahih Muslim nomor 2963)
Ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,
Hadits ini mengajarkan kita dalam masalah dunia; hendaknya kita melihat ke bawah.
Bagaimanapun kekurangan yang ada pada diri kita dalam masalah dunia, pasti masih ada orang-orang yang lebih parah daripada kita.
Lihatlah kita sekarang dalam keadaan sehat alhamdulillฤh. Kalau kita melihat ke bawah, betapa banyak orang yang sakit, terkapar di tempat tidur tidak bisa bergerak karena sakit, juga orang yang cacat.
⇒Yang lebih parah dari kita lebih banyak. Dan seorangpun kalau diapun sakit masih ada yang lebih parah sakitnya. Senantiasa pasti ada yang lebih menderita daripada apa yang kita rasakan.
Kalau kita selalu melihat ke bawah dalam masalah kesehatan saja, maka kita akan senantiasa bersyukur kepada Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Dan ini memang berat, senantiasa bersyukur bukan perkara yang mudah.
Oleh karenanya Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla berfirman:
ٌََِููููู ู ِْู ุนِุจَุงุฏَِู ุงูุดَُّููุฑُ
"Hanya sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (QS Saba': 13)
Kita berdo'a semoga Allฤh menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba Allฤh yang sedikit tersebut.
Dan diantara hal yang membuat kita senantiasa bersyukur adalah melihat ke bawah dalam masalah dunia.
Demikian juga masalah harta, misalnya kita mungkin punya kendaraan yang mungkin kurang bagus, tetapi masih banyak orang di bawah kita yang kendaraannya lebih jelek daripada kendaraan milik kita.
Dan bisa jadi, masih banyak orang yang hanya memiliki motor atau memiliki sepeda. Bahkan masih banyak orang yang hanya bisa berjalan kaki, tidak memiliki kendaraan sama sekali.
Maka dalam hal dunia kita lihat ke bawah, jangan kita lihat ke atas. Karena dunia kalau lihat ke atas maka tidak akan ada habisnya.
Maka Rasลซlullฤh melarang untuk melihat ke atas masalah dunia. Dunia tidak akan pernah habisnya, orang yang mencari dunia akan senantiasa haus akan dunia.
Terkadang kita heran tatkala melihat ada seorang sudah tua, umur sudah 60 tahun atau 70 tahun atau bahkan 80 tahun, namun masih sibuk tenggelam dalam dunia, masih memikirkan ini memikirkan anu, kapan dia mau istirahat? Kapan dia mau menikmati dunianya?
Sementara dia terus mencari dunia dan demikian terus kehidupannya.
Mungkin kita heran, tapi dia sendiri tidak heran. Kenapa?
Karena memang tidak ada rasa batas terakhir masalah kepuasan dunia. Seorang kapan mendapatkan sesuatu, maka dia masih akan mencari yang lain lagi.
Kata Nabi shallallฤhu 'alayhi wa sallam:
َْูู َูุงَู ูุงِุจِْู ุขุฏَู َ َูุงุฏَِูุงِู ู ِْู ู َุงٍู ูุงَุจْุชَุบَู ุซَุงِูุซًุง ، َููุงَ َูู ْูุฃُ ุฌََْูู ุงุจِْู ุขุฏَู َ ุฅِูุงَّ ุงูุชُّุฑَุงุจُ
"Seandainya anak ฤdam memiliki 2 lembah emas maka dia akan mencari lembah yang ke-3. Dan dia tidak akan berhenti kecuali kalau pasir sudah dimasukkan dalam mulutnya."
(HR Bukhari no. 5956, versi Fathul Bari no 6436 dari shahฤbat Ibnu 'Abbas)
⇒Kalau sudah meninggal baru dia berhenti.
Dunia itu ibarat air laut yang asin; semakin ditelan maka akan semakin membuat haus seseorang.
Makanya dalam masalah dunia, kita lihat dibawah agar kita senantiasa bersyukur kepada Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Berbeda halnya dengan masalah akhirat, masalah akhirat kita lihat ke atas.
Allฤh mengajarkan kita untuk semangat dalam masalah akhirat.
Oleh karenanya tatkala kita shalat kita mengatakan :
ุงْูุฏَِูุง ุงูุตِّุฑَุงุทَ ุงْูู ُุณْุชَِููู َ () ุตِุฑَุงุทَ ุงَّูุฐَِูู ุฃَูุนَู ุชَ ุนََِูููู ْ ()
"Ya Allฤh, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka."
Siapa? Mereka yaitu nabiyyฤซn wa shiddiqฤซn wasy syuhadฤ wash shฤlihฤซn (jalan para Nabi, jalan para orang shidiq, para syuhada dan orang-orang shalih).
Kita disuruh untuk melihat ke atas masalah akhirat senantiasa minta petunjuk mereka, petunjuk jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang yang hebat-hebat seperti para Nabi, para syuhada, para shalihฤซn.
Demikian juga Allฤh mengatakan:
َِููู ุฐََِูู ََْูููุชََูุงَูุณِ ุงْูู ُุชََูุงِูุณَُูู
"Dan untuk yang demikian (masalah surga), maka hendaknya orang-orang yang berlomba, berlomba-lombalah." (QS Al Muthaffifฤซn: 26)
Dalam masalah surga maka berlomba-lombalah. Kata Allฤh :
َูุงุณْุชَุจُِููุง ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ
Berlomba-lombalah dalam kebaikan (QS Al Baqarah: 148)
َูุณَุงุฑِุนُูุง ุฅَِูู ู َุบِْูุฑَุฉٍ ู ِْู ุฑَุจُِّูู ْ َูุฌََّูุฉٍ ุนَุฑْุถَُูุง ุงูุณَّู َุงَูุงุชُ َูุงْูุฃَุฑْุถُ
"Berlomba-lombalah untuk meraih ampunan Allฤh. Dan berlomba-lombalah untuk segera meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi." (QS ฤli 'Imrฤn: 133)
Dalam masalah kebaikan (agama) maka seorang melihat ke atas sehingga dia tidak merasa puas dengan agama yang dia miliki, dia tidak merasa ujub (merasa bangga).
Bukan sebaliknya, sebaliknya orang masalah dunia lihat ke atas, masalah agama lihat ke bawah. Masalah dunia tidak pernah puas, melihat ke atas terus.
Sudah punya mobil masih melihat tertarik kepada mobil yang mewah, melihat tetangganya, melihat teman-temannya. Masalah agama malah justru lihat ke bawah.
Dia mengatakan: "Ah, alhamdulillฤh saya sudah shalat, masih banyak orang yang tidak shalat".
Ya benar, memang masih banyak orang yang tidak shalat, bersyukur kepada Allฤh.
Tapi lihat ke atas, agar kau merasa dirimu penuh kekurangan.
Masih banyak orang-orang yang lebih hebat dari engkau sehingga engkau terpacu untuk mencari yang lebih dalam masalah agama.
Karenanya Nabi shallallฤhu 'alayhi wa sallam mengatakan :
َูุฅِุฐَุง ุณَุฃَْูุชُู ُ ุงََّููู َูุงุณْุฃَُُููู ุงِْููุฑْุฏَْูุณَ، َูุฅَُِّูู ุฃَْูุณَุทُ ุงْูุฌََّูุฉِ، َูุฃَุนَْูู ุงْูุฌََّูุฉِ
"Jika engkau minta surga maka mintalah surga Firdaus, surga yang paling tinggi. Karena itulah surga yang paling tinggi." (HR Al Bukhฤri)
Rasลซlullฤh mengajarkan kepada kita untuk memiliki himmah 'ฤliyah (semangat yang tinggi) di dalam masalah agama dan kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki sekarang.
Semoga Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla menjadikan kita orang-orang yang memandang ke bawah tatkala masalah dunia dan menjadikan kita orang-orang yang memandang ke atas dalam masalah agama.
ูุจุงููู ุงูุชูููู
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
______________________________
๐ฆ Bimbingan Islam.com
ุจุณู
ุงููู ุงูุฑุญู
ู ุงูุฑุญูู
๐ Nasehat Indah Ustad Yazid bin Abdul Qodir Jawas
1). Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.
2). Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah. Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.
3). Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik² bekal adalah taqwa.
3). Infakkanlah hartamu. Karena penyimpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.
4). Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.
5). Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.
6). Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam kondisi sehat. Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit ... manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.
7). Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak waktu sehatmu. Coba ingat berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Bersyukurlah
8). Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam. Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan.
9). Apabila perbuatan maksiat sudah engkau lakukan, menyesal lah! Bertobatlah Bertaubat dengan sebaik-baik taubat. Janganlah engkau ulangi. Tegakkanlah sholat niscaya akan menghapusnya. Berbuat baiklah kepada orangtuamu niscaya akan menghapus dosa-dosamu.
10). Berdo'alah. Sesungguhnya do'a yang paling banyak diucapkan nabi shalalallahu 'alaihi wa sallam adalah - Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii' alaa diinik - Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu.
11). Jangan engkau tinggalkan setelah sholat shubuh sebuah do'a - Allohumma innii as aluka 'ilman naa fi'an wa Rizqon thoyyiban wa'amalan mutaqobbalaan - Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.
12). Bacalah dzikir pagi dan sore, dia hanya meminta waktumu 10 menit. Kau bisa melakukan disela² aktivitasmu.
13). Bacalah buku yang bermanfaat. Karena ia dapat menghantarkanmu kepada kebaikan. Bacalah buku 4 jam dalam sehari.
14). Manusia yang paling utama adalah yang baik akhlaknya. Dan manusia yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
15). Janganlah engkau panjang angan-angan untuk kehidupan duniamu. Ketika usahamu telah mencukupi kebutuhan hidupmu, tak usah engkau tambahkan beban hidupmu dengan berutang untuk memperluas usahamu. Karena bisa jadi engkau akan mati meninggalkan hutang dan sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tak bersedia menyolati jenazah orang yang mati meninggalkan hutang.
16). Dapat engkau melakukan hal-hal mubah seperti menjaga kesehatan badanmu, akan tetapi janganlah hal tersebut membuatmu lupa menjaga kesehatan hatimu
17). Berikan rasa cintamu untuk orang-orang shalih, bukan untuk orang-orang kafir.
18). Terakhir, maafkanlah orang yang telah menyakiti hatimu..
๐ Nasehat Indah Ustad Yazid bin Abdul Qodir Jawas
1). Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.
2). Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah. Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.
3). Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik² bekal adalah taqwa.
3). Infakkanlah hartamu. Karena penyimpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.
4). Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.
5). Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.
6). Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam kondisi sehat. Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit ... manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.
7). Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak waktu sehatmu. Coba ingat berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Bersyukurlah
8). Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam. Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan.
9). Apabila perbuatan maksiat sudah engkau lakukan, menyesal lah! Bertobatlah Bertaubat dengan sebaik-baik taubat. Janganlah engkau ulangi. Tegakkanlah sholat niscaya akan menghapusnya. Berbuat baiklah kepada orangtuamu niscaya akan menghapus dosa-dosamu.
10). Berdo'alah. Sesungguhnya do'a yang paling banyak diucapkan nabi shalalallahu 'alaihi wa sallam adalah - Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii' alaa diinik - Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu.
11). Jangan engkau tinggalkan setelah sholat shubuh sebuah do'a - Allohumma innii as aluka 'ilman naa fi'an wa Rizqon thoyyiban wa'amalan mutaqobbalaan - Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.
12). Bacalah dzikir pagi dan sore, dia hanya meminta waktumu 10 menit. Kau bisa melakukan disela² aktivitasmu.
13). Bacalah buku yang bermanfaat. Karena ia dapat menghantarkanmu kepada kebaikan. Bacalah buku 4 jam dalam sehari.
14). Manusia yang paling utama adalah yang baik akhlaknya. Dan manusia yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
15). Janganlah engkau panjang angan-angan untuk kehidupan duniamu. Ketika usahamu telah mencukupi kebutuhan hidupmu, tak usah engkau tambahkan beban hidupmu dengan berutang untuk memperluas usahamu. Karena bisa jadi engkau akan mati meninggalkan hutang dan sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tak bersedia menyolati jenazah orang yang mati meninggalkan hutang.
16). Dapat engkau melakukan hal-hal mubah seperti menjaga kesehatan badanmu, akan tetapi janganlah hal tersebut membuatmu lupa menjaga kesehatan hatimu
17). Berikan rasa cintamu untuk orang-orang shalih, bukan untuk orang-orang kafir.
18). Terakhir, maafkanlah orang yang telah menyakiti hatimu..
๐ MEMULAI DARI AL-QURAN ๐
๐ Sebuah pertanyaan menarik dilontarkan, "Mengapa para Ulama terdahulu sanggup menguasai banyak cabang ilmu dalam usia muda..?"
๐ Jawabannya ternyata sederhana: Mereka memulai ilmu dari Al-Quran
๐Al Khatib Al-Baghdadi berkata,
“Selayaknya bagi setiap penuntut ilmu memulai dari menghafalkan Al-Quran .
Karena Al-Quran adalah ilmu yang paling mulia dan yang paling pantas didahulukan.”
(Al-Jaami’ li Akhlaaqir Rawi wa Li Aadabis Saami’)
✅ Diceritakan bahwa Ibnu Jarir Ath-Thabari berkata, “Aku menghafal Al-Quran pada usia 7 tahun, aku mulai belajar shalat jama’ah pada usia 8 tahun dan aku mulai menulis hadits pada usia 9 tahun.”
✏️Ibnu Khaldun rahimahullaah berkata, “Ketahuilah bahwa mengajarkan Al-Quran kepada anak- anak merupakan bagian dari syi’ar agama Islam dan yang dipraktekkan umat ini. Praktek ini pun tersebar di setiap negeri. Pengaruhnya, hafalan Quran bisa lebih mengokohkan iman.
Setelah itu barulah kuasai akidah dari ayat-ayat Al-Quran, lalu kuasai sebagian matan hadits.”
⭐️ Al-Imam Asy-Syafii telah menghafalkan Al-Quran dengan hafalan yang sangat kuat pada usia 9 tahun. Setahun kemudian beliau telah menghafal kumpulan hadits dalam Kitab Al-Muwatha' Imam Malik, dan pada usia 15 tahun sudah memberikan fatwa.
๐ Al-Imam Ibnul Jazari pada usia 14 tahun telah menghafal Al-Quran dengan beragam riwayat dan pada usia yang ke-24 telah diberikan ijazah mufti oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir.
๐ Maka, mulailah ilmu dan pendidikan dari Al-Quran. Salah satu guru kami mengatakan, "Orang yang telah terbiasa menghafal Al-Quran akan terus merasa lapar untuk menghafal..."
๐ Semoga Allaah Ta'aala menjadikan kita termasuk Ahlil Quran, di dunia dan di akhirat kelak.
๐๐๐๐๐๐๐
๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ
#ilmu #quran #pendidikan #riwayat #atsar
〰〰〰〰〰〰〰
Tuesday, May 10, 2016
* Sudah Benarkah Taubat Yang Dilakukan ? *
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dan manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali...
Akan tetapi manusia yang terbaik adalah mereka yang ketika berbuat kesalahan, maka langsung bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat...
Allah Ta'ala berfirman :
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู َُููุง ุชُูุจُูุง ุฅَِูู ุงَِّููู ุชَْูุจَุฉً َูุตُูุญًุง...
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)..." (QS. At-Tahrim [66]: 8)
َูู َْู َูุนْู َْู ุณُูุกًุง ุฃَْู َูุธِْูู ْ َْููุณَُู ุซُู َّ َูุณْุชَุบِْูุฑِ ุงََّููู َูุฌِุฏِ ุงََّููู ุบَُููุฑًุง ุฑَุญِูู ًุง
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. An-Nisaa': 110)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Setiap anak adam pasti pernah berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang pernah berbuat kesalahan adalah yang bertaubat" (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim, hadits dari Anas, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 4515)
Hikmah Allah Ta'ala memberikan waktu kepada para pelaku maksiat untuk bertaubat adalah supaya hamba itu tahu bahwa ampunan dan berbuat baik itu lebih Allah cintai dari pada menyiksa atau membalas dendam, serta supaya hamba tahu betapa besarnya kasih sayang, kebaikan dan kemuliaan Allah 'Azza wa Jalla...
Allah Ta'ala berfirman :
"Jikalau Allah menghukum manusia karena kezhalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya" (QS. An-Nahl [16]: 61)
Jika ingin memperbaiki diri tetapi ternyata semua manusia sudah membenci karena mereka sakit hati, maka janganlah kecil hati dan putus asa. Terus saja menanamkan kebaikan kepada mereka dan berdoalah kepada Allah minta agar dikuatkan iman dan kesabaran.
Ingatlah, agar taubat seorang hamba itu diterima oleh Allah Ta'ala, maka dia harus memenuhi 8 syarat, yaitu :
(1). Menyesali dosa yang telah dilakukan, sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุงَّููุฏَู ُ ุชَْูุจَุฉٌ
"Penyesalan adalah taubat" (HR. Ahmad , Ibnu Majah dan al-Hakim, hadits dari Ibnu Mas'ud, Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 6803)
Syaqiq al-Balkhi rahimahullah berkata :
- ุนูุงู ุฉ ุงูุชูุจุฉ ุงูุจูุงุก ุนูู ู ุง ุณูู ู ุงูุฎูู ู ู ุงููููุน ูู ุงูุฐูุจ ู ุญุฌุฑุงู ุงุฎูุงู ุงูุณูุก ู ู ูุงุฒู ุฉ ุงูุงุฎูุงุฑ
"Tanda taubat seseorang adalah menangisi dosa-dosa yang telah ia lakukan di masa lalu, takut terjatuh ke dalam perbuatan dosa, menjauhi teman-teman yang buruk dan bergaul dengan orang-orang baik" (Siyar A'lamin Nubalaa' IX/315).
(2). Memohon ampunan kepada Allah Ta'ala atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Allah Ta'ala berfirman :
َูุงَّูุฐَِูู ุฅِุฐَุง َูุนَُููุง َูุงุญِุดَุฉً ุฃَْู ุธََูู ُูุง ุฃَُْููุณَُูู ْ ุฐََูุฑُูุง ุงََّููู َูุงุณْุชَุบَْูุฑُูุง ِูุฐُُููุจِِูู ْ َูู َْู َูุบِْูุฑُ ุงูุฐُُّููุจَ ุฅَِّูุง ุงَُّููู ََููู ْ ُูุตِุฑُّูุง ุนََٰูู ู َุง َูุนَُููุง َُููู ْ َูุนَْูู َُูู
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" (QS. Ali Imran [3]: 135)
(3). Berniat dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa.
Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata :
ุงุณุชุบูุงุฑ ุจูุง ุงููุงุก ุชูุจุฉ ุงูู ูุฐุจูู
"Istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah taubatnya para pendusta" (Fathul Bari 11/99)
(4). Meminta maaf kepada orang yang pernah dizhalimi atau disakiti, serta mengembalikan barang orang lain yang pernah diambil.
(5). Taubat dilakukan pada waktu masih terbukanya peluang untuk diterimanya taubat, yaitu sebelum ruh sampai di kerongkongan atau sebelum matahari terbit dari arah barat atau sebelum datangnya adzab sebagai balasan dari Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal (ruh sudah sampai di kerongkongan) kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya aku bertaubat sekarang"...(QS. An-Nisaa' [4]: 18)
ََููู ْ َُูู ََْูููุนُُูู ْ ุฅِูู َุงُُููู ْ َูู َّุง ุฑَุฃَْูุง ุจَุฃْุณََูุง ۖ ุณَُّูุชَ ุงَِّููู ุงَّูุชِู َูุฏْ ุฎََูุชْ ِูู ุนِุจَุงุฏِِู ۖ َูุฎَุณِุฑَ َُููุงَِูู ุงَْููุงِูุฑَُูู
"Maka iman (taubat) mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir" (QS. Al-Mukmin [40]: 85)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุฅَِّู ุงَููู َูุจْุณُุทُ َูุฏَُู ุจِุงَِّْูููู َِููุชُْูุจَ ู ُุณِูุฆُ ุงََّูููุงุฑِ ََููุจْุณُุทُ َูุฏَُู ุจِุงََّูููุงุฑِ َِููุชُْูุจَ ู ُุณِูุฆُ ุงَِّْูููู ุญَุชَّู ุชَุทُْูุนَ ุงูุดَّู ْุณُ ู ِْู ู َุบْุฑِุจَِูุง.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala selalu membuka tangan-Nya di waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari dan Allah membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari barat" (HR. Muslim no. 2759, hadits dari Abi Musa).
(6). Memperbanyak amal shalih setelah bertaubat.
Allah Ta'ala berfirman :
َูู َْู ุชَุงุจَ َูุนَู َِู ุตَุงِูุญًุง َูุฅَُِّูู َูุชُูุจُ ุฅَِูู ุงَِّููู ู َุชَุงุจًุง
"Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya" (QS. Al-Furqan [25]: 71)
(7). Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุฅٍَِّู ุงَููู ูุงَ َْููุจَُู ู َِู ุงْูุนَู َِู ุฅูุงَّ ู َุง َูุงَู ุฎَุงِูุตًุง َู ุงุจْุชَุบَู ุจِِู َูุฌَْู ุงِููู
"Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan, kecuali dengan ikhlas dan mengharap wajah Allah" (HR. An-Nasaa’i, hadits dari Abu Umamah, lihat Shahihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1856)
Hendaknya taubat hanya karena Allah, bukan untuk menjaga kesehatan karena badannya sudah lemah atau tidak berfungsi lagi, untuk mencari pujian, takut balasan seseorang atau jeratan hukum, untuk mencari harta, karena capek berbuat dosa atau karena tidak ada faktor yang mendorongnya melakukan maksiat. Tetapi seorang hamba meninggalkan dosa karena tidak ingin Allah Ta'ala menjadi murka...
(8). Seseorang yang bertindak sebagai pengajak atau penyeru kepada kesesatan, maka harus mengumumkan taubatnya dan menjelaskan kesalahannya.
Allah Ta'ala berfirman :
ุฅَِّูุง ุงَّูุฐَِูู ุชَุงุจُูุง َูุฃَุตَْูุญُูุง َูุจََُّูููุง َูุฃَُٰููุฆَِู ุฃَุชُูุจُ ุนََِْูููู ْ ۚ َูุฃََูุง ุงูุชََّّูุงุจُ ุงูุฑَّุญِูู ُ
"Kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah [2]: 160)
Dengan cara seperti inilah Allah akan menerima taubatnya. Dan jika hal ini tidak dilakukan, maka dia akan menanggung dosanya dan juga dosa dari orang-orang yang telah dia sesatkan.
Allah Ta'ala berfirman :
َِููุญْู ُِููุง ุฃَْูุฒَุงุฑَُูู ْ َูุงู َِูุฉً َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ َูู ِْู ุฃَْูุฒَุงุฑِ ุงَّูุฐَِูู ُูุถَُُِّููููู ْ ุจِุบَْูุฑِ ุนِْูู ٍ ุฃََูุง ุณَุงุกَ ู َุง َูุฒِุฑَُูู
"Agar mereka memikul dosa-dosa mereka seluruhnya pada hari kiamat dan sebahagian dari dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu" (QS. An-Nahl [16]: 25)
Wahai saudariku...
Laksanakanlah 8 syarat diterimanya taubat seperti di atas dan bergembiralah dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ุงูุชุงุกุจ ู ู ุงูุฐูุจ ูู ู ูุง ุฐูุจ ูู
"Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa" (HR. Ibnu Majah dan ath-Thabrani, hadits dari Ibnu Mas'ud, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3145)
Serta takutlah dengan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mana beliau pun telah bersabda :
ู ู ุงุญุณู ููู ุง ุจูู ุบูุฑ ูู ู ุง ู ุถู ، ู ู ู ุฃุณุงุก ููู ุง ุจูู ุฃุฎุฐ ุจู ุง ู ุถู ู ู ุง ุจูู
"Barangsiapa melakukan kebaikan pada sisa usianya, maka diampuni dosanya yang telah lewat. Dan barangsiapa melakukan keburukan (dosa) pada sisa usianya, maka dia akan disiksa dengan dosa yang dilakukan pada masa yang lalu dan yang akan datang" (HR. Ath-Thabrani, hadits dari Abu Dzar, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3156)
Wahai saudariku...
Jika seorang hamba bertaubat kepada Allah dan taubatnya diterima, maka ia akan menemukan bermacam-macam nikmat yang dia tidak ketahui rinciannya, tetapi dia selalu merasakan dalam keberkahan-Nya, selama dia tidak merusak dan membatalkan taubatnya...
Bersegeralah, apa lagi yang engkau tunggu...
๐ Ust Najmi Umar Bakkar
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dan manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali...
Akan tetapi manusia yang terbaik adalah mereka yang ketika berbuat kesalahan, maka langsung bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat...
Allah Ta'ala berfirman :
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขู َُููุง ุชُูุจُูุง ุฅَِูู ุงَِّููู ุชَْูุจَุฉً َูุตُูุญًุง...
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)..." (QS. At-Tahrim [66]: 8)
َูู َْู َูุนْู َْู ุณُูุกًุง ุฃَْู َูุธِْูู ْ َْููุณَُู ุซُู َّ َูุณْุชَุบِْูุฑِ ุงََّููู َูุฌِุฏِ ุงََّููู ุบَُููุฑًุง ุฑَุญِูู ًุง
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. An-Nisaa': 110)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Setiap anak adam pasti pernah berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang pernah berbuat kesalahan adalah yang bertaubat" (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim, hadits dari Anas, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 4515)
Hikmah Allah Ta'ala memberikan waktu kepada para pelaku maksiat untuk bertaubat adalah supaya hamba itu tahu bahwa ampunan dan berbuat baik itu lebih Allah cintai dari pada menyiksa atau membalas dendam, serta supaya hamba tahu betapa besarnya kasih sayang, kebaikan dan kemuliaan Allah 'Azza wa Jalla...
Allah Ta'ala berfirman :
"Jikalau Allah menghukum manusia karena kezhalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya" (QS. An-Nahl [16]: 61)
Jika ingin memperbaiki diri tetapi ternyata semua manusia sudah membenci karena mereka sakit hati, maka janganlah kecil hati dan putus asa. Terus saja menanamkan kebaikan kepada mereka dan berdoalah kepada Allah minta agar dikuatkan iman dan kesabaran.
Ingatlah, agar taubat seorang hamba itu diterima oleh Allah Ta'ala, maka dia harus memenuhi 8 syarat, yaitu :
(1). Menyesali dosa yang telah dilakukan, sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุงَّููุฏَู ُ ุชَْูุจَุฉٌ
"Penyesalan adalah taubat" (HR. Ahmad , Ibnu Majah dan al-Hakim, hadits dari Ibnu Mas'ud, Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 6803)
Syaqiq al-Balkhi rahimahullah berkata :
- ุนูุงู ุฉ ุงูุชูุจุฉ ุงูุจูุงุก ุนูู ู ุง ุณูู ู ุงูุฎูู ู ู ุงููููุน ูู ุงูุฐูุจ ู ุญุฌุฑุงู ุงุฎูุงู ุงูุณูุก ู ู ูุงุฒู ุฉ ุงูุงุฎูุงุฑ
"Tanda taubat seseorang adalah menangisi dosa-dosa yang telah ia lakukan di masa lalu, takut terjatuh ke dalam perbuatan dosa, menjauhi teman-teman yang buruk dan bergaul dengan orang-orang baik" (Siyar A'lamin Nubalaa' IX/315).
(2). Memohon ampunan kepada Allah Ta'ala atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Allah Ta'ala berfirman :
َูุงَّูุฐَِูู ุฅِุฐَุง َูุนَُููุง َูุงุญِุดَุฉً ุฃَْู ุธََูู ُูุง ุฃَُْููุณَُูู ْ ุฐََูุฑُูุง ุงََّููู َูุงุณْุชَุบَْูุฑُูุง ِูุฐُُููุจِِูู ْ َูู َْู َูุบِْูุฑُ ุงูุฐُُّููุจَ ุฅَِّูุง ุงَُّููู ََููู ْ ُูุตِุฑُّูุง ุนََٰูู ู َุง َูุนَُููุง َُููู ْ َูุนَْูู َُูู
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" (QS. Ali Imran [3]: 135)
(3). Berniat dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa.
Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata :
ุงุณุชุบูุงุฑ ุจูุง ุงููุงุก ุชูุจุฉ ุงูู ูุฐุจูู
"Istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah taubatnya para pendusta" (Fathul Bari 11/99)
(4). Meminta maaf kepada orang yang pernah dizhalimi atau disakiti, serta mengembalikan barang orang lain yang pernah diambil.
(5). Taubat dilakukan pada waktu masih terbukanya peluang untuk diterimanya taubat, yaitu sebelum ruh sampai di kerongkongan atau sebelum matahari terbit dari arah barat atau sebelum datangnya adzab sebagai balasan dari Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal (ruh sudah sampai di kerongkongan) kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya aku bertaubat sekarang"...(QS. An-Nisaa' [4]: 18)
ََููู ْ َُูู ََْูููุนُُูู ْ ุฅِูู َุงُُููู ْ َูู َّุง ุฑَุฃَْูุง ุจَุฃْุณََูุง ۖ ุณَُّูุชَ ุงَِّููู ุงَّูุชِู َูุฏْ ุฎََูุชْ ِูู ุนِุจَุงุฏِِู ۖ َูุฎَุณِุฑَ َُููุงَِูู ุงَْููุงِูุฑَُูู
"Maka iman (taubat) mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir" (QS. Al-Mukmin [40]: 85)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุฅَِّู ุงَููู َูุจْุณُุทُ َูุฏَُู ุจِุงَِّْูููู َِููุชُْูุจَ ู ُุณِูุฆُ ุงََّูููุงุฑِ ََููุจْุณُุทُ َูุฏَُู ุจِุงََّูููุงุฑِ َِููุชُْูุจَ ู ُุณِูุฆُ ุงَِّْูููู ุญَุชَّู ุชَุทُْูุนَ ุงูุดَّู ْุณُ ู ِْู ู َุบْุฑِุจَِูุง.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala selalu membuka tangan-Nya di waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari dan Allah membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari barat" (HR. Muslim no. 2759, hadits dari Abi Musa).
(6). Memperbanyak amal shalih setelah bertaubat.
Allah Ta'ala berfirman :
َูู َْู ุชَุงุจَ َูุนَู َِู ุตَุงِูุญًุง َูุฅَُِّูู َูุชُูุจُ ุฅَِูู ุงَِّููู ู َุชَุงุจًุง
"Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya" (QS. Al-Furqan [25]: 71)
(7). Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุฅٍَِّู ุงَููู ูุงَ َْููุจَُู ู َِู ุงْูุนَู َِู ุฅูุงَّ ู َุง َูุงَู ุฎَุงِูุตًุง َู ุงุจْุชَุบَู ุจِِู َูุฌَْู ุงِููู
"Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan, kecuali dengan ikhlas dan mengharap wajah Allah" (HR. An-Nasaa’i, hadits dari Abu Umamah, lihat Shahihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1856)
Hendaknya taubat hanya karena Allah, bukan untuk menjaga kesehatan karena badannya sudah lemah atau tidak berfungsi lagi, untuk mencari pujian, takut balasan seseorang atau jeratan hukum, untuk mencari harta, karena capek berbuat dosa atau karena tidak ada faktor yang mendorongnya melakukan maksiat. Tetapi seorang hamba meninggalkan dosa karena tidak ingin Allah Ta'ala menjadi murka...
(8). Seseorang yang bertindak sebagai pengajak atau penyeru kepada kesesatan, maka harus mengumumkan taubatnya dan menjelaskan kesalahannya.
Allah Ta'ala berfirman :
ุฅَِّูุง ุงَّูุฐَِูู ุชَุงุจُูุง َูุฃَุตَْูุญُูุง َูุจََُّูููุง َูุฃَُٰููุฆَِู ุฃَุชُูุจُ ุนََِْูููู ْ ۚ َูุฃََูุง ุงูุชََّّูุงุจُ ุงูุฑَّุญِูู ُ
"Kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah [2]: 160)
Dengan cara seperti inilah Allah akan menerima taubatnya. Dan jika hal ini tidak dilakukan, maka dia akan menanggung dosanya dan juga dosa dari orang-orang yang telah dia sesatkan.
Allah Ta'ala berfirman :
َِููุญْู ُِููุง ุฃَْูุฒَุงุฑَُูู ْ َูุงู َِูุฉً َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ َูู ِْู ุฃَْูุฒَุงุฑِ ุงَّูุฐَِูู ُูุถَُُِّููููู ْ ุจِุบَْูุฑِ ุนِْูู ٍ ุฃََูุง ุณَุงุกَ ู َุง َูุฒِุฑَُูู
"Agar mereka memikul dosa-dosa mereka seluruhnya pada hari kiamat dan sebahagian dari dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu" (QS. An-Nahl [16]: 25)
Wahai saudariku...
Laksanakanlah 8 syarat diterimanya taubat seperti di atas dan bergembiralah dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ุงูุชุงุกุจ ู ู ุงูุฐูุจ ูู ู ูุง ุฐูุจ ูู
"Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa" (HR. Ibnu Majah dan ath-Thabrani, hadits dari Ibnu Mas'ud, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3145)
Serta takutlah dengan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mana beliau pun telah bersabda :
ู ู ุงุญุณู ููู ุง ุจูู ุบูุฑ ูู ู ุง ู ุถู ، ู ู ู ุฃุณุงุก ููู ุง ุจูู ุฃุฎุฐ ุจู ุง ู ุถู ู ู ุง ุจูู
"Barangsiapa melakukan kebaikan pada sisa usianya, maka diampuni dosanya yang telah lewat. Dan barangsiapa melakukan keburukan (dosa) pada sisa usianya, maka dia akan disiksa dengan dosa yang dilakukan pada masa yang lalu dan yang akan datang" (HR. Ath-Thabrani, hadits dari Abu Dzar, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3156)
Wahai saudariku...
Jika seorang hamba bertaubat kepada Allah dan taubatnya diterima, maka ia akan menemukan bermacam-macam nikmat yang dia tidak ketahui rinciannya, tetapi dia selalu merasakan dalam keberkahan-Nya, selama dia tidak merusak dan membatalkan taubatnya...
Bersegeralah, apa lagi yang engkau tunggu...
๐ Ust Najmi Umar Bakkar
Sunday, May 8, 2016
Saturday, May 7, 2016
๐ *Suami Malas Kerja*
✒️ _Muhammad Abduh Tuasikal_
Ada suami yang terlihat malas kerja, namun malah istri yang rajin kerja di pasar. Suami tidak memberi nafkah sama sekali pada keluarganya, padahal ia mampu untuk bekerja.
▶️ *Suami Wajib Mencari Nafkah*
Perlu diketahui bahwa suami memberikan nafkah untuk istri dan anak. Nafkah pada istri ini wajib didahulukan dari nafkah pada kerabat lainnya. Nafkah pada orang tua dan kerabat barulah diwajibkan ketika mereka miskin dan tidak punya harta.
Adapun urutan mendahulukan nafkah pada istri daripada kerabat lainnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
*ููู ุตุญูุญ ู ุณูู (997) ุนَْู ุฌَุงุจِุฑٍ ุฃู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงَู : ุงุจْุฏَุฃْ ุจَِْููุณَِู َูุชَุตَุฏَّْู ุนَََْูููุง ، َูุฅِْู َูุถََู ุดَْูุกٌ َِููุฃََِْููู ، َูุฅِْู َูุถََู ุนَْู ุฃََِْููู ุดَْูุกٌ َِููุฐِู َูุฑَุงุจَุชَِู ، َูุฅِْู َูุถََู ุนَْู ุฐِู َูุฑَุงุจَุชَِู ุดَْูุกٌ َََูููุฐَุง َََูููุฐَุง ، ุจََْูู َูุฏََْูู ، َูุนَْู َูู َِِููู ، َูุนَْู ุดِู َุงَِูู*
_Dalam Shahih Muslim (997), dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu. Selebihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu.”_
Imam Nawawi menerangkan bahwa ada beberapa faedah dari hadits ini:
1⃣ Hendaklah memulai memberi nafkah dari urutan yang disebutkan di atas.
2⃣ Jika kebutuhan dan keperluan saling bertabrakan, maka dahulukan mana yang lebih penting dari yang lainnya.
3⃣ Yang afdhal untuk sedekah sunnah adalah disalurkan untuk jalan kebaikan dilihat dari maslahat.
(Syarh Shahih Muslim, 7: 83)
▶️ *Berdosa Jika Suami Enggan Mencari Nafkah*
Iya, jelas berdosa.
*ุนَْู ุนَุจْุฏِ ุงَِّููู ุจِْู ุนَู ْุฑٍู َูุงَู َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - « ََููู ุจِุงْูู َุฑْุกِ ุฅِุซْู ًุง ุฃَْู ُูุถَِّูุนَ ู َْู َُูููุช*ُ ».
_Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang cukup dikatakn berdosa jika ia melalaikan orang yang ia wajib beri nafkah.”_
(HR. Abu Daud no. 1692. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
▶️ *Keliru Jika Suami Malas Kerja dan Cuma Pasrah (Tawakkal)*
Allah memang yang memberi rizki sebagaimana firman-Nya,
_*َูู َุง ู ِْู ุฏَุงุจَّุฉٍ ِูู ุงْูุฃَุฑْุถِ ุฅَِّูุง ุนََูู ุงَِّููู ุฑِุฒَُْููุง*
_“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”(QS. Hud: 6). Ibnu Hajar Al ‘Asqalani mengatakan, “Namun hal ini bukan berarti seseorang boleh meninggalkan usaha dan bersandar pada apa yang diperoleh makhluk lainnya. Meninggalkan usaha sangat bertentangan dengan tawakkal itu sendiri.”_
(Fath Al-Bari, 11: 305)
Imam Ahmad pernah ditanyakan mengenai seorang yang kerjaannya hanya duduk di rumah atau di masjid. Orang yang duduk-duduk tersebut pernah berkata, ”Aku tidak mengerjakan apa-apa. Rizkiku pasti akan datang sendiri.” Imam Ahmad lantas mengatakan, ”Orang ini sungguh bodoh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda,
*ุฅَِّู ุงَّููู ุฌَุนََู ุฑِุฒِْูู ุชَุญْุช ุธِّู ุฑُู ْุญِู*
_“Allah menjadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku.”_
(HR. Ahmad, dari Ibnu ‘Umar. Sanad hadits ini shahih sebagaimana disebutkan Al ‘Iroqi dalam Takhrij Ahaditsil Ihya’, no. 1581. Dalam Shahih Al Jaami’ no. 2831, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang”.
Disebutkan dalam hadits ini bahwa burung tersebut pergi pada waktu pagi dan kembali pada waktu sore dalam rangka mencari rizki. Para sahabat pun berdagang. Mereka pun mengolah kurma. Yang patut dijadikan qudwah (teladan) adalah mereka (yaitu para sahabat).”
(Fath Al-Bari, 11: 305)
▶️ *Ingat, Mencari Nafkah itu Berpahala*
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
*ุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู َูุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ِูู ุฑََูุจَุฉٍ َูุฏَِููุงุฑٌ ุชَุตَุฏَّْูุชَ ุจِِู ุนََูู ู ِุณٍِْููู َูุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ุนََูู ุฃََِْููู ุฃَุนْุธَู َُูุง ุฃَุฌْุฑًุง ุงَّูุฐِู ุฃََْْูููุชَُู ุนََูู ุฃَِْููู*َ“
_Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen.)”_
(HR. Muslim no. 995).
Imam Nawawi membuat judul untuk hadits ini, “Keutamaan nafkah bagi keluarga dan hamba sahaya, serta dosa bagi orang yang melalaikan dan menahan nafkahnya untuk mereka”.
Dalam Syarh Muslim (7: 82), Imam Nawawi mengatakan, “Nafkah kepada keluarga itu lebih afdhol dari sedekah yang hukumnya sunnah”.
Semoga para suami semakin semangat mencari nafkah untuk keluarganya.
๐ *Rumaysho.Com*
๐๐ก Reposted by Group Kajian WA ISLAMADINA (08170071531 & 087782400868)
SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel: @kajianIslamadina ▶️ KLIK : https://goo.gl/qSyuEO
✒️ _Muhammad Abduh Tuasikal_
Ada suami yang terlihat malas kerja, namun malah istri yang rajin kerja di pasar. Suami tidak memberi nafkah sama sekali pada keluarganya, padahal ia mampu untuk bekerja.
▶️ *Suami Wajib Mencari Nafkah*
Perlu diketahui bahwa suami memberikan nafkah untuk istri dan anak. Nafkah pada istri ini wajib didahulukan dari nafkah pada kerabat lainnya. Nafkah pada orang tua dan kerabat barulah diwajibkan ketika mereka miskin dan tidak punya harta.
Adapun urutan mendahulukan nafkah pada istri daripada kerabat lainnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
*ููู ุตุญูุญ ู ุณูู (997) ุนَْู ุฌَุงุจِุฑٍ ุฃู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงَู : ุงุจْุฏَุฃْ ุจَِْููุณَِู َูุชَุตَุฏَّْู ุนَََْูููุง ، َูุฅِْู َูุถََู ุดَْูุกٌ َِููุฃََِْููู ، َูุฅِْู َูุถََู ุนَْู ุฃََِْููู ุดَْูุกٌ َِููุฐِู َูุฑَุงุจَุชَِู ، َูุฅِْู َูุถََู ุนَْู ุฐِู َูุฑَุงุจَุชَِู ุดَْูุกٌ َََูููุฐَุง َََูููุฐَุง ، ุจََْูู َูุฏََْูู ، َูุนَْู َูู َِِููู ، َูุนَْู ุดِู َุงَِูู*
_Dalam Shahih Muslim (997), dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu. Selebihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu.”_
Imam Nawawi menerangkan bahwa ada beberapa faedah dari hadits ini:
1⃣ Hendaklah memulai memberi nafkah dari urutan yang disebutkan di atas.
2⃣ Jika kebutuhan dan keperluan saling bertabrakan, maka dahulukan mana yang lebih penting dari yang lainnya.
3⃣ Yang afdhal untuk sedekah sunnah adalah disalurkan untuk jalan kebaikan dilihat dari maslahat.
(Syarh Shahih Muslim, 7: 83)
▶️ *Berdosa Jika Suami Enggan Mencari Nafkah*
Iya, jelas berdosa.
*ุนَْู ุนَุจْุฏِ ุงَِّููู ุจِْู ุนَู ْุฑٍู َูุงَู َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - « ََููู ุจِุงْูู َุฑْุกِ ุฅِุซْู ًุง ุฃَْู ُูุถَِّูุนَ ู َْู َُูููุช*ُ ».
_Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang cukup dikatakn berdosa jika ia melalaikan orang yang ia wajib beri nafkah.”_
(HR. Abu Daud no. 1692. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
▶️ *Keliru Jika Suami Malas Kerja dan Cuma Pasrah (Tawakkal)*
Allah memang yang memberi rizki sebagaimana firman-Nya,
_*َูู َุง ู ِْู ุฏَุงุจَّุฉٍ ِูู ุงْูุฃَุฑْุถِ ุฅَِّูุง ุนََูู ุงَِّููู ุฑِุฒَُْููุง*
_“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”(QS. Hud: 6). Ibnu Hajar Al ‘Asqalani mengatakan, “Namun hal ini bukan berarti seseorang boleh meninggalkan usaha dan bersandar pada apa yang diperoleh makhluk lainnya. Meninggalkan usaha sangat bertentangan dengan tawakkal itu sendiri.”_
(Fath Al-Bari, 11: 305)
Imam Ahmad pernah ditanyakan mengenai seorang yang kerjaannya hanya duduk di rumah atau di masjid. Orang yang duduk-duduk tersebut pernah berkata, ”Aku tidak mengerjakan apa-apa. Rizkiku pasti akan datang sendiri.” Imam Ahmad lantas mengatakan, ”Orang ini sungguh bodoh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda,
*ุฅَِّู ุงَّููู ุฌَุนََู ุฑِุฒِْูู ุชَุญْุช ุธِّู ุฑُู ْุญِู*
_“Allah menjadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku.”_
(HR. Ahmad, dari Ibnu ‘Umar. Sanad hadits ini shahih sebagaimana disebutkan Al ‘Iroqi dalam Takhrij Ahaditsil Ihya’, no. 1581. Dalam Shahih Al Jaami’ no. 2831, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang”.
Disebutkan dalam hadits ini bahwa burung tersebut pergi pada waktu pagi dan kembali pada waktu sore dalam rangka mencari rizki. Para sahabat pun berdagang. Mereka pun mengolah kurma. Yang patut dijadikan qudwah (teladan) adalah mereka (yaitu para sahabat).”
(Fath Al-Bari, 11: 305)
▶️ *Ingat, Mencari Nafkah itu Berpahala*
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
*ุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู َูุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ِูู ุฑََูุจَุฉٍ َูุฏَِููุงุฑٌ ุชَุตَุฏَّْูุชَ ุจِِู ุนََูู ู ِุณٍِْููู َูุฏَِููุงุฑٌ ุฃََْْูููุชَُู ุนََูู ุฃََِْููู ุฃَุนْุธَู َُูุง ุฃَุฌْุฑًุง ุงَّูุฐِู ุฃََْْูููุชَُู ุนََูู ุฃَِْููู*َ“
_Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen.)”_
(HR. Muslim no. 995).
Imam Nawawi membuat judul untuk hadits ini, “Keutamaan nafkah bagi keluarga dan hamba sahaya, serta dosa bagi orang yang melalaikan dan menahan nafkahnya untuk mereka”.
Dalam Syarh Muslim (7: 82), Imam Nawawi mengatakan, “Nafkah kepada keluarga itu lebih afdhol dari sedekah yang hukumnya sunnah”.
Semoga para suami semakin semangat mencari nafkah untuk keluarganya.
๐ *Rumaysho.Com*
๐๐ก Reposted by Group Kajian WA ISLAMADINA (08170071531 & 087782400868)
SILAKAN BERGABUNG di Telegram Channel: @kajianIslamadina ▶️ KLIK : https://goo.gl/qSyuEO
๐ SIAPKAN DIRI MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN INI
ุจุณู ุงููู ูุงูุญู ุฏ ููู ูุงูุตูุงุฉ ูุงูุณูุงู ุนูู ุฑุณูู ุงููู. ุงู ุง ูุนุฏ :
29 hari lagi insya Allah.....✍
Kita akan menyambut event terbesar tahun ini, yaitu bulan Ramadhan. Banyak keutamaan di dalamnya, tentunya sebagai seorang yang beriman kita patut bergembira akan datangnya bulan Ramdhan.
Kalau mau sadar diri, tentu kita masih kurang banget dalam beribadah, masih saja berbuat maksiat, sia-sia. Nah, sudah tentu senang ketika dikaruniai umur sampai di bulan Ramadhan tahun ini kan ?, kita bisa perbaiki amalan kita, dilipatgandakan pula, dijanjikan diampuni dosa, di bulan Ramadhan bisa jadi moment move on menjadi lebih baik, sahabat.
✴ PERSIAPKAN BEKAL RAMADHAN
Bekal apa yang perlu kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan ? Tentu harus disiapkan, jangan asal. Tentu juga bukan bekal seperti resep kue, belanja ke pasar dan lain sebagainya .
Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan, sehingga sudah seharusnya kita berjuang untuk mendapatkan keutamaan itu.
Semoga dengan persiapan bekal yang matang, kita bisa memaksimalkan diri kita untuk memperoleh keutamaan-keutamaan bulan suci Ramadhan. Berikut 3 bekal yang kita persiapkan,
➡1. Bekal Ilmu
Agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan kita perlu tahu ilmunya. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan." (Al Amru bil Ma'ruf, hal. 15).
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa.
Ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, alias ada landasan dalilnya.
➡2. Memperbanyak Taubat
Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar. Semoga di bulan Ramadhan kita bisa menjadi lebih baik. Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan.
Ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah, “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).
Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadhan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.
Di antara do'a untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do'a berikut ini:
ุงَُّูููู َّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฎَุทِูุฆَุชِู َูุฌَِْููู َูุฅِุณْุฑَุงِูู ِูู ุฃَู ْุฑِู َูู َุง ุฃَْูุชَ ุฃَุนَْูู ُ ุจِِู ู ِِّูู ุงَُّูููู َّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฌِุฏِّู ََููุฒِْูู َูุฎَุทَุฆِู َูุนَู ْุฏِู َُُّููู ุฐََِูู ุนِْูุฏِู
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku.
Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan)
(HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
๐ Catatan penting, mungkin selama ini ada kebiasaan sms maaf-maafkan di tengah-tengah kaum muslimin menjelang Ramadhan.
Ingat bahwa meminta maaf itu memang disyariatkan terhadap sesama apalagi ketika berbuat salah, betul memang bentuk taubatnya adalah minta dimaafkan.
Namun bukan jadi kelaziman setiap orang harus minta maaf, padahal tidak ada salah apa-apa. Apalagi kelirunya lagi jika hal ini dianggap kurang afdhol jika tidak dijalani menjelang Ramadhan.
➡3. Memohon Kemudahan dari Allah.
Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah.
Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.
Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon do'a pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur'an dan kebaikan lainnya.
Do'a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.
ุงَُّูููู َّ ูุงَ ุณََْูู ุฅِูุงَّ ู َุง ุฌَุนَْูุชَُู ุณَْููุงً َูุฃَْูุชَ ุชَุฌْุนَُู ุงูุญَุฒَْู ุฅِุฐَุง ุดِุฆْุชَ ุณَْููุงً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” (Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah). (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).
ุงَُّูููู َّ ุฅِِّูู ุฃَุณْุฃََُูู ِูุนَْู ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ َูุชَุฑَْู ุงْูู َُْููุฑَุงุชِ
"Allahumma inni as-aluka fi'lal khoiroot wa tarkal munkaroot." (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).
๐Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya. Marilah kita menyambut Ramadhan mubarok dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do'a kemudahan.
#Rindu_lagi_Ramadhan
•═════เฎ✽✿۩❁۩✿✽เฎ═════•
๐ RISALAH RAMADHAN ๐
๐ Join Channel @RisalahRamadhan di Telegram https://goo.gl/elalbc
ุจุณู ุงููู ูุงูุญู ุฏ ููู ูุงูุตูุงุฉ ูุงูุณูุงู ุนูู ุฑุณูู ุงููู. ุงู ุง ูุนุฏ :
29 hari lagi insya Allah.....✍
Kita akan menyambut event terbesar tahun ini, yaitu bulan Ramadhan. Banyak keutamaan di dalamnya, tentunya sebagai seorang yang beriman kita patut bergembira akan datangnya bulan Ramdhan.
Kalau mau sadar diri, tentu kita masih kurang banget dalam beribadah, masih saja berbuat maksiat, sia-sia. Nah, sudah tentu senang ketika dikaruniai umur sampai di bulan Ramadhan tahun ini kan ?, kita bisa perbaiki amalan kita, dilipatgandakan pula, dijanjikan diampuni dosa, di bulan Ramadhan bisa jadi moment move on menjadi lebih baik, sahabat.
✴ PERSIAPKAN BEKAL RAMADHAN
Bekal apa yang perlu kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan ? Tentu harus disiapkan, jangan asal. Tentu juga bukan bekal seperti resep kue, belanja ke pasar dan lain sebagainya .
Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan, sehingga sudah seharusnya kita berjuang untuk mendapatkan keutamaan itu.
Semoga dengan persiapan bekal yang matang, kita bisa memaksimalkan diri kita untuk memperoleh keutamaan-keutamaan bulan suci Ramadhan. Berikut 3 bekal yang kita persiapkan,
➡1. Bekal Ilmu
Agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan kita perlu tahu ilmunya. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan." (Al Amru bil Ma'ruf, hal. 15).
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa.
Ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, alias ada landasan dalilnya.
➡2. Memperbanyak Taubat
Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar. Semoga di bulan Ramadhan kita bisa menjadi lebih baik. Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan.
Ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah, “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).
Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadhan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.
Di antara do'a untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do'a berikut ini:
ุงَُّูููู َّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฎَุทِูุฆَุชِู َูุฌَِْููู َูุฅِุณْุฑَุงِูู ِูู ุฃَู ْุฑِู َูู َุง ุฃَْูุชَ ุฃَุนَْูู ُ ุจِِู ู ِِّูู ุงَُّูููู َّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฌِุฏِّู ََููุฒِْูู َูุฎَุทَุฆِู َูุนَู ْุฏِู َُُّููู ุฐََِูู ุนِْูุฏِู
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku.
Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan)
(HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
๐ Catatan penting, mungkin selama ini ada kebiasaan sms maaf-maafkan di tengah-tengah kaum muslimin menjelang Ramadhan.
Ingat bahwa meminta maaf itu memang disyariatkan terhadap sesama apalagi ketika berbuat salah, betul memang bentuk taubatnya adalah minta dimaafkan.
Namun bukan jadi kelaziman setiap orang harus minta maaf, padahal tidak ada salah apa-apa. Apalagi kelirunya lagi jika hal ini dianggap kurang afdhol jika tidak dijalani menjelang Ramadhan.
➡3. Memohon Kemudahan dari Allah.
Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah.
Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.
Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon do'a pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur'an dan kebaikan lainnya.
Do'a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.
ุงَُّูููู َّ ูุงَ ุณََْูู ุฅِูุงَّ ู َุง ุฌَุนَْูุชَُู ุณَْููุงً َูุฃَْูุชَ ุชَุฌْุนَُู ุงูุญَุฒَْู ุฅِุฐَุง ุดِุฆْุชَ ุณَْููุงً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” (Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah). (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).
ุงَُّูููู َّ ุฅِِّูู ุฃَุณْุฃََُูู ِูุนَْู ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ َูุชَุฑَْู ุงْูู َُْููุฑَุงุชِ
"Allahumma inni as-aluka fi'lal khoiroot wa tarkal munkaroot." (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).
๐Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya. Marilah kita menyambut Ramadhan mubarok dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do'a kemudahan.
#Rindu_lagi_Ramadhan
•═════เฎ✽✿۩❁۩✿✽เฎ═════•
๐ RISALAH RAMADHAN ๐
๐ Join Channel @RisalahRamadhan di Telegram https://goo.gl/elalbc
Subscribe to:
Comments (Atom)
