Nabi Ibrahim Mencari Tuhan?
By Ammi Nur Baits -
Nabi Ibrahim Mencari Tuhan?
Benarkah Nabi Ibrahim pernah mencari Tuhan? katanya, itu ada di Quran, surat al-An’am ayat 75 – 80. Berarti dulu beliau orang kafir?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sebelum kita membahas tentang ayat itu, terlebih dahulu kita memahami kesyirikan yang terjadi pada umatnya Nabi Ibrahim.
Keyirikan yang dilakukan oleh umatnya Ibrahim bentuknya adalah penyembahan terhadap bintang-bintang dan benda-benda langit.
Syaikhul Islam mengatakan,
والمشركون الذين وصفهم الله ورسوله بالشرك أصلهم صنفان: قوم نوح وقوم إبراهيم. فقوم نوح كان أصل شركهم العكوف على قبور الصالحين، ثم صوروا تماثيلهم، ثم عبدوهم. وقوم إبراهيم كان أصل شركهم عبادة الكواكب والشمس والقمر
Orang-orang musyrik yang disebutkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, asalnya dari dua kelompok kaum; kaumnya Nabi Nuh dan kaum Nabi Ibrahim. Kaum Nuh, asal kesyirikan mereka adalah pemujaan terhaadap kuburan orang-orang shalih. Lalu mereka buat patung-patung berbentuk wajah orang soleh itu, kemudian mereka menyembahnya. Sementara kaum Ibrahim, asal kesyirikan mereka adalah peribadaatan kepada bintang-bintang, matahari, dan bulan. (at-Tawassul wa al-Wasilah, 2/22).
Sementara berhala yang diagungkan umatnya Ibrahim adalah simbol dari benda-benda langit yang mereka sembah. Mereka membuat berhala-berhala, melambangkan benda-benda langit itu.
Sebagaimana orang musyrikin yang mengagungkan orang soleh, mereka membuat patung yang melambangkan orang shaleh yang mereka sembah.
Kami tidak tahu, apakah ini ada hubungannya dengan lambang-lambang zodiak yang menjadi tradisi Babylonia dan Yunani kuno.
Ibrahim Mencari Tuhan?
Kita perhatikan firman Allah di surat al-An’am
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آَزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آَلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ( ) وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ ( ) فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآَفِلِينَ ( ) فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ ( ) فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya, Azar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan.”
Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (QS. al-An’am: 74 – 78)
Ayat ini dipahami sebagian umat islam bahwa Ibrahim mencari tuhan, sebelum di utus menjadi Nabi dan Rasul. Kita akan menimbang pemahaman ini, dengan beberapa pertimbangan,
Pertama, konteks ayat tidak menunjukkan Ibrahim mencari tuhan. Namun Ibrahim sedang berdebat dengan kaumnya. Karena itu, ketika membahas ayat ini, sebaiknya kita juga menyebutkan ayat 74, yang menceritakan permulaan debat antara Ibrahim dengan ayahnya.
Al-Hafidz Ibnu Katsir menerangkan,
والحق أن إبراهيم، عليه الصلاة والسلام، كان في هذا المقام مناظرا لقومه، مبينا لهم بطلان ما كانوا عليه من عبادة الهياكل والأصنام، فبين في المقام الأول مع أبيه خطأهم في عبادة الأصنام الأرضية
Yang benar, bahwa Ibrahim ‘alaihis shalatu was salam, pada posisi itu, beliau sedang berdebat dengan kaumnya. Beliau menjelaskan kebatilan aqidah mereka dan kesyirikan mereka, berupa penyembahan terhadap haikal dan patung. Allah menyebutkan di bagian pertama, Ibrahim berdebat dengan ayahnya untuk menjelaskan kesalahannya menyembah berhala. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/292)
Kedua, bukti lain bahwa Ibrahim sedang berdebat dengan kaumnya adalah firman Allah di akhir pembahasan,
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آَتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ
Itulah hujjah yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menjawab kesyirikan kaumnya. (QS. al-An’am: 83)
Karena kaumnya menyembah benda-benda langit, maka permisalan yang digunakan Ibrahim adalah benda langit yang paling nampak, matahari, bulan dan bintang.
Kita sangat memahami, Ibrahim tahu matahari pasti tenggelam, bulan pasti tenggelam, bintang pasti hilang. Sejak kecil, beliau tentu sudah tahu itu. Sehingga tidak mungkin, pengalaman harian semacam ini baru disadari untuk dijadikan momen mencari tuhan.
Ketiga, pencarian tuhan, tidak mungkin dilakukan hanya dengan melihat alam. Manusia tidak mampu mengenal siapa tuhannya, hanya dengan melihat, matahari, bulan, atau bintang. Justru semacam ini menjadi sumber kesyirikan.
Manusia mengenal tuhannya karena hidayah dari Allah. Dan ini ditunjukkan dalam salah satu ayat di atas. Ketika semuanya hilang dan tidak berbekas, Ibrahim berdoa,
قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
Dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.” (QS. al-An’am: 77).
Dari mana Ibrahim bisa berdoa kepada tuhannya, padahal proses pencarian tuhan itu belum usai. Ini menunjukkan bahwa Ibrahim ketika menyampaikan perumpamaan itu, beliau telah mengenal tuhannya.
Keempat, Allah menegaskan bahwa Ibrahim telah mendapatkan bimbingan dari-Nya untuk mentauhidkan Rabul Alamin. Ibrahim mengenal Allah karena hidayah dari Allah.
Allah menegaskan,
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ * إِذْ قَالَ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
“Sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya. ( ) (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” (QS. al-Anbiya: 51 – 52)
Ayat ini menjadi salah satu alasan al-Hafidz Ibnu Katsir untuk menyanggah keyakinan di atas,
وكيف يجوز أن يكون إبراهيم الخليل ناظرا في هذا المقام، وهو الذي قال الله في حقه: { وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ
Bagaimana mungkin Ibrahim Khalilullah mencari tuhannya ketika itu, sementara Allah menegaskan tentang beliau, (yang artinya): “Sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya…” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/292).
Kelima, bahwa semua manusia ketika dilahirkan, dia memiliki fitrah mengenal penciptanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
Semua anak dilahirkan di atas fitrah. (HR. Bukhari 1385 & Muslim 6926)
Tak terkecuali Ibarhim, beliau juga memiliki fitrah mengenal Allah.
Hadis ini juga dijadikan dalil al-Hafidz Ibnu Katsir untuk membantah anggapan di atas,
فإذا كان هذا في حق سائر الخليقة، فكيف يكون إبراهيم الخليل -الذي جعله الله { أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ } ناظرا في هذا المقام ؟! بل هو أولى الناس بالفطرة السليمة، والسجية المستقيمة بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم بلا شك ولا ريب
Jika semua makhluk memiliki fitrah, sehingga Ibrahim, yang Allah nyatakan dalam firman-Nya, (yang artinya) ‘Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dijadikan teladan, lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukan termasuk orang musyrik.’ Bagaimana mungkin Ibrahim yang seperti itu, mencari tuhan? Kita tidak ragu, beliau adalah manusia yang paling layak untuk mendapatkan fitrah yang lurus setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/293).
Pemahaman yang Benar
Ayat ini menceritakan debat antara Ibrahim dengan kaumnya yang mengagungkan benda-benda langit. Mereka yakini, benda-benda langit itu akan mengantarkan doanya kepada Allah. Karena mereka adalah para dewa dan malaikat yang dekat dengan Allah.
Kemudian Ibrahim memisalkan dirinya seperti mereka. Andai beliau berbuat syirik seperti yang dilakukan kaumnya. Ketika melihat bintang, bulan, atau matahari, dia disembah, setelah itu, dia menghilang. Apa ada tuhan yang kadang muncul kadang hilang?
Dengan cara ini, Ibrahim menang debat. Ketika umatnya bantah, beliau bisa menyanggah.
Allah berfirman menceritakan akhir debat mereka,
وَحَاجَّهُ قَوْمُهُ قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِ
“Kaumnya membantah Ibrahim. Lalu Ibrahim menyanggah, “Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku.” (Qs. al-An’am: 80)
Demikian,
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Read more https://konsultasisyariah.com/24424-nabi-ibrahim-mencari-tuhan.html
Rumah Tahfidz, Belajar Tahsin dan Tajwid Al Qur'an, Kajian Ilmu syar'i Hub: Diana Gasim (Ummu Achmad ) 085312837788)
Sunday, April 30, 2017
Thursday, April 20, 2017
📖 *JUM'AT DAN AL- KAHFI*📖
👉 Disunnahkan Membaca Surat ke 18, Al-Kahfi Setiap Hari Jum'at, Boleh Juga Malam Jum'at..
📖 Membaca Surat al-Kahfi di malam dan hari Jum’at, telah kita ketahui keutamaannya.
🌌 Malam Jum'at.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, ia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (Shahih, HR. Ad-Darimi; Shahihul Jami’: 6471 al-Albani)
🌅 Hari Jum'at.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, ia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at...” (Shahih, HR. An-Nasa’i, al-Baihaqi; Shahihul Jami’: 6470)
✏ Dalam dua hadist di atas, pada hadis pertama, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, ‘membaca surat al-Kahfi di malam jumat’. Sementara di hadis kedua, beliau menyatakan, ‘membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat.’
🔖 Al-Munawi menukil keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar,
قال الحافظ ابن حجر في ” أماليه ” : كذا وقع في روايات ” يوم الجمعة ” وفي روايات ” ليلة الجمعة ” ، ويجمع بأن المراد اليوم بليلته والليلة بيومها
Kata al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya al-Amali, “Anjuran membaca al-Kahfi ada di beberapa riwayat, ada yang menyatakan ‘Hari jum’at’ dalam riwayat lain ‘Malam jumat’. Bisa kita kompromikan bahwa waktu yang dimaksud adalah siang dan malam jumat.”
📗 (Faidhul Qadir, 6/258).
🔖 Al-Munawi juga mengatakan,
فيندب قراءتها يوم الجمعة وكذا ليلتها كما نص عليه الشافعي
Dianjurkan untuk membaca surat al-Kahfi di hari jumat atau malam harinya, sebagaimana ditegaskan as-Syafii.
📗 (Faidhul Qadir, 6/257).
🔖 Imam Asy Syafi’i dalam kitab Al Umm (1/208) mengatakan:
بلَغَنَا أَنَّ من قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ وُقِيَ فِتْنَةُ الدَّجَّالِ، وَأُحِبُّ كَثْرَةَ الصَّلَاةِ على النبي (صلى اللَّهُ عليه وسلم) في كل حَالٍ وأنا في يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا أَشَدُّ اسْتِحْبَابًا، وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جاء فيها
“telah sampai dalil kepadaku bahwa orang yang membaca surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dan aku menyukai seseorang itu memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di setiap waktu dan di hari Jum’at serta malam Jum’at lebih ditekankan lagi anjurannya. Dan aku juga menyukai seseorang itu membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at dan pada hari Jum’at karena terdapat dalil mengenai hal ini”.
📗 (Al Umm 1/208 )
➡ Dengan demikian disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada malam dan hari Jum'at, bukan membaca surat Yasin atau surat yang lainnya.
➡ Tidak ada dalil shohih dan tegas yang mengkhususkan disyariatkannya pembacaan surat yasin pada malam Jum'at.
➡ Dan malam Jum’at itu dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis dan hari Jum’at berakhir pada waktu matahari terbenam di hari itu.
👉 Jangan Lupa Mengambil Pelajaran Darinya..
Diantara Kandungan Surat 18 Al-Kahfi :
➡ Kisah Ash-habul Kahfi
➡ Kisah Si Kaya Dan Si Miskin
➡ Kisah Nabi Musa Dan Nabi Khidlir -Alaihimas Salam
➡ Kisah Dzul Qornain
➡ Penjelasan Hakikat Kehidupan Dunia
➡ Iman Kepada Hari Akhir
➡ Nasehat-Nasehat
➡ Dll
🌌 Malam Jum'at dan Hari Jum'at tidak dikhususkan shalat tertentu dan berpuasa namun sangat dianjurkan membaca surat al-Kahfi.
Semoga bermanfaat.
___
📝 *Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى*
✒ *Editor : Admin MDS*
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat. Jazakumullahu khoiron.
•┈•◎❅❀❦❖🌺🌻❤🌻🌺❖❦❀❅◎•┈•
📮 *
👉 Disunnahkan Membaca Surat ke 18, Al-Kahfi Setiap Hari Jum'at, Boleh Juga Malam Jum'at..
📖 Membaca Surat al-Kahfi di malam dan hari Jum’at, telah kita ketahui keutamaannya.
🌌 Malam Jum'at.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, ia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (Shahih, HR. Ad-Darimi; Shahihul Jami’: 6471 al-Albani)
🌅 Hari Jum'at.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, ia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at...” (Shahih, HR. An-Nasa’i, al-Baihaqi; Shahihul Jami’: 6470)
✏ Dalam dua hadist di atas, pada hadis pertama, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, ‘membaca surat al-Kahfi di malam jumat’. Sementara di hadis kedua, beliau menyatakan, ‘membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat.’
🔖 Al-Munawi menukil keterangan al-Hafidz Ibnu Hajar,
قال الحافظ ابن حجر في ” أماليه ” : كذا وقع في روايات ” يوم الجمعة ” وفي روايات ” ليلة الجمعة ” ، ويجمع بأن المراد اليوم بليلته والليلة بيومها
Kata al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya al-Amali, “Anjuran membaca al-Kahfi ada di beberapa riwayat, ada yang menyatakan ‘Hari jum’at’ dalam riwayat lain ‘Malam jumat’. Bisa kita kompromikan bahwa waktu yang dimaksud adalah siang dan malam jumat.”
📗 (Faidhul Qadir, 6/258).
🔖 Al-Munawi juga mengatakan,
فيندب قراءتها يوم الجمعة وكذا ليلتها كما نص عليه الشافعي
Dianjurkan untuk membaca surat al-Kahfi di hari jumat atau malam harinya, sebagaimana ditegaskan as-Syafii.
📗 (Faidhul Qadir, 6/257).
🔖 Imam Asy Syafi’i dalam kitab Al Umm (1/208) mengatakan:
بلَغَنَا أَنَّ من قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ وُقِيَ فِتْنَةُ الدَّجَّالِ، وَأُحِبُّ كَثْرَةَ الصَّلَاةِ على النبي (صلى اللَّهُ عليه وسلم) في كل حَالٍ وأنا في يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا أَشَدُّ اسْتِحْبَابًا، وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جاء فيها
“telah sampai dalil kepadaku bahwa orang yang membaca surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dan aku menyukai seseorang itu memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di setiap waktu dan di hari Jum’at serta malam Jum’at lebih ditekankan lagi anjurannya. Dan aku juga menyukai seseorang itu membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at dan pada hari Jum’at karena terdapat dalil mengenai hal ini”.
📗 (Al Umm 1/208 )
➡ Dengan demikian disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada malam dan hari Jum'at, bukan membaca surat Yasin atau surat yang lainnya.
➡ Tidak ada dalil shohih dan tegas yang mengkhususkan disyariatkannya pembacaan surat yasin pada malam Jum'at.
➡ Dan malam Jum’at itu dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis dan hari Jum’at berakhir pada waktu matahari terbenam di hari itu.
👉 Jangan Lupa Mengambil Pelajaran Darinya..
Diantara Kandungan Surat 18 Al-Kahfi :
➡ Kisah Ash-habul Kahfi
➡ Kisah Si Kaya Dan Si Miskin
➡ Kisah Nabi Musa Dan Nabi Khidlir -Alaihimas Salam
➡ Kisah Dzul Qornain
➡ Penjelasan Hakikat Kehidupan Dunia
➡ Iman Kepada Hari Akhir
➡ Nasehat-Nasehat
➡ Dll
🌌 Malam Jum'at dan Hari Jum'at tidak dikhususkan shalat tertentu dan berpuasa namun sangat dianjurkan membaca surat al-Kahfi.
Semoga bermanfaat.
___
📝 *Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى*
✒ *Editor : Admin MDS*
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat. Jazakumullahu khoiron.
•┈•◎❅❀❦❖🌺🌻❤🌻🌺❖❦❀❅◎•┈•
📮 *
Wednesday, April 19, 2017
🏠 *Rumah Milik Pribadi* ✨✨
Ada tawaran bagus nih, rumah yang enggak bakalan digusur. Enggak bakalan diusir. Enggak ngontrak, tapi selamanya. Kaya miskin bisa dapet. Enggak perlu ngutang dulu.
Yang penting nawaitu dan imannya bener. Caranya gampang. Ada 11 cara, bisa pilih salah satu, atau mau ngambil semua juga boleh. Gimana itu?
🏠 *1. Sholat Sunnah 12 Rakaat dalam Sehari Semalam*
"Tidak seorang muslim melaksanakan shalat sunnah untuk Allah pada setiap harinya sebanyak 12 raka'at selain sholat wajibnya, melainkan Allah akan mebangun baginya rumah di Surga." (Shahih Muslim juz 1 hal. 502).
"Barangsiapa yang sholat 12 rakaat di malam atau siang hari maka Allah akan membangun baginya rumah di Surga." (HR Nasai, dihasankan oleh Syaikh Al Albani no. 1799).
🏠 *2. Membangun Masjid*
"Barangsiapa yang membangun bagi Allah sebuah masjid, niscaya Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga." (HR Bukhari Muslim).
"Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Ibnu Majah, dishohihkan oleh Syaikh al Albani, Shohih Jami' no. 6128).
🏠 *3. Membaca Surat al Ikhlas Sebanyak 10 Kali*
"Barangsiapa yang membaca surat (Qul Huwallahu Ahad) sebanyak 10 kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani, shohih jami' no. 6472).
🏠 *4. Bersabar dan Memuji Allah Tatkala Mendapatkan Musibah Meninggalnya Si Buah Hati*
"Jika anak dari seorang hamba Allah meninggal dunia, Allah berfirman kepada MalaikatNya: 'Kalian telah mencabut nyawa anak hambaKu?', maka mereka berkata : 'iya,benar.' Kemudian Allah berkata: 'Kalian telah mengambil buah hatinya?' , maka para Malaikat berkata: 'Iya, benar.' Allah bertanya lagi: 'Apakah yang dikatakan oleh hambaKu?' 'Dia *memujiMu* dan berkata "inna lillahi wa innaa ilaihi raji'un.' jawab para Malaikat. Allah pun berfirman: 'Dirikanlah sebuah rumah untuk hambaKu di Surga, dan namakan rumah itu _baital hamdi_ (rumah pujian)'" (HR Tirmidzi, dihasankan oleh syaikh al Albani, Shohih Jami' no 795).
🏠 *Membaca Doa Tatkala Masuk Pasar*
"Barangsiapa yang masuk pasar dan berkata:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Maka Allah mencatat baginya 1000 kali 1000 kebaikan, dihapuskan darinya 1000 kali 1000 dosa, dan diangkat baginya 1000 kali 1000 derajat, dan Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga." (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani, Shahih Jami' no. 6231).
🏠 *6. Meninggalkan Kebiasaan Dusta, Walaupun Hanya Sedang Bergurau*
"Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah Surga, bagi yang meninggalkan dusta, walaupun hanya bergurau." (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shahihah no. 273).
Masalah inipun ada ancaman dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menunjukkan ini adalah perbuatan yang haram, beliau bersabda:
"Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang-orang tertawa, Celakalah dia, celakalah dia." (HR Abu Daud no. 4990, dihasankan oleh al Albani).
🏠 *7. Meninggalkan Segala Bentuk Perdebatan Walau Merasa Pendapatnya Adalah yang Benar*
"Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran Surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia dipihak yang benar." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh al Albani, Shohih Targhib 3/6).
🏠 *8. Menutup Celah di Antara Shaf Sholat*
"Barangsiapa yang menutup celah di Shaf niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat dan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Thabrani, shahih al Albani, Shahihah no. 1892).
🏠 *9. Berhijrah*
"Aku menjamin sebuah rumah di bagian pinggiran Surga, di tengah Surga, di yang tertinggi dari kamar-kamar surga bagi yang beriman kepadaku dan masuk Islam serta berhijrah." (HR Nasai, shohih jami' no. 1465).
🏠 *10. Berjihad di Jalan Allah*
"Aku menjamin bagi yang beriman kepadaku, aku menjamin bagi yang beriman kepadaku, dia memeluk Islam dan berjihad di jalan Allah, dengan sebuah rumah di pinggiran Surga, satu buah rumah di tengah Surga dan satu di Surga tertinggi." (HR Nasai, shohih jami' no. 1465).
🏠 *11. Khusnul Khuluq*
"Aku menjamin rumah di surga tertinggi bagi siapa yang akhlaknya baik." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan ole al Albani, shahih targhib 3/6).
Nah, ituloh. Ada 11 cara. Pilih aja salah satu, salah dua, atau borong aja semuanya. Itu makin ajiib.
Ya Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu. Aamiin.
🌟✨✨🏝
______________________
Diringkas dari buku 'Rumahku Masih Ngontrak', karya Ustadz Dr. Syafiq bin Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah, MA dengan sedikit penyesuaian dari Abu Khalid.
Ada tawaran bagus nih, rumah yang enggak bakalan digusur. Enggak bakalan diusir. Enggak ngontrak, tapi selamanya. Kaya miskin bisa dapet. Enggak perlu ngutang dulu.
Yang penting nawaitu dan imannya bener. Caranya gampang. Ada 11 cara, bisa pilih salah satu, atau mau ngambil semua juga boleh. Gimana itu?
🏠 *1. Sholat Sunnah 12 Rakaat dalam Sehari Semalam*
"Tidak seorang muslim melaksanakan shalat sunnah untuk Allah pada setiap harinya sebanyak 12 raka'at selain sholat wajibnya, melainkan Allah akan mebangun baginya rumah di Surga." (Shahih Muslim juz 1 hal. 502).
"Barangsiapa yang sholat 12 rakaat di malam atau siang hari maka Allah akan membangun baginya rumah di Surga." (HR Nasai, dihasankan oleh Syaikh Al Albani no. 1799).
🏠 *2. Membangun Masjid*
"Barangsiapa yang membangun bagi Allah sebuah masjid, niscaya Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga." (HR Bukhari Muslim).
"Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Ibnu Majah, dishohihkan oleh Syaikh al Albani, Shohih Jami' no. 6128).
🏠 *3. Membaca Surat al Ikhlas Sebanyak 10 Kali*
"Barangsiapa yang membaca surat (Qul Huwallahu Ahad) sebanyak 10 kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani, shohih jami' no. 6472).
🏠 *4. Bersabar dan Memuji Allah Tatkala Mendapatkan Musibah Meninggalnya Si Buah Hati*
"Jika anak dari seorang hamba Allah meninggal dunia, Allah berfirman kepada MalaikatNya: 'Kalian telah mencabut nyawa anak hambaKu?', maka mereka berkata : 'iya,benar.' Kemudian Allah berkata: 'Kalian telah mengambil buah hatinya?' , maka para Malaikat berkata: 'Iya, benar.' Allah bertanya lagi: 'Apakah yang dikatakan oleh hambaKu?' 'Dia *memujiMu* dan berkata "inna lillahi wa innaa ilaihi raji'un.' jawab para Malaikat. Allah pun berfirman: 'Dirikanlah sebuah rumah untuk hambaKu di Surga, dan namakan rumah itu _baital hamdi_ (rumah pujian)'" (HR Tirmidzi, dihasankan oleh syaikh al Albani, Shohih Jami' no 795).
🏠 *Membaca Doa Tatkala Masuk Pasar*
"Barangsiapa yang masuk pasar dan berkata:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Maka Allah mencatat baginya 1000 kali 1000 kebaikan, dihapuskan darinya 1000 kali 1000 dosa, dan diangkat baginya 1000 kali 1000 derajat, dan Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga." (HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani, Shahih Jami' no. 6231).
🏠 *6. Meninggalkan Kebiasaan Dusta, Walaupun Hanya Sedang Bergurau*
"Aku menjamin sebuah rumah di tengah-tengah Surga, bagi yang meninggalkan dusta, walaupun hanya bergurau." (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shahihah no. 273).
Masalah inipun ada ancaman dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menunjukkan ini adalah perbuatan yang haram, beliau bersabda:
"Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang-orang tertawa, Celakalah dia, celakalah dia." (HR Abu Daud no. 4990, dihasankan oleh al Albani).
🏠 *7. Meninggalkan Segala Bentuk Perdebatan Walau Merasa Pendapatnya Adalah yang Benar*
"Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran Surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia dipihak yang benar." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh al Albani, Shohih Targhib 3/6).
🏠 *8. Menutup Celah di Antara Shaf Sholat*
"Barangsiapa yang menutup celah di Shaf niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat dan membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR Thabrani, shahih al Albani, Shahihah no. 1892).
🏠 *9. Berhijrah*
"Aku menjamin sebuah rumah di bagian pinggiran Surga, di tengah Surga, di yang tertinggi dari kamar-kamar surga bagi yang beriman kepadaku dan masuk Islam serta berhijrah." (HR Nasai, shohih jami' no. 1465).
🏠 *10. Berjihad di Jalan Allah*
"Aku menjamin bagi yang beriman kepadaku, aku menjamin bagi yang beriman kepadaku, dia memeluk Islam dan berjihad di jalan Allah, dengan sebuah rumah di pinggiran Surga, satu buah rumah di tengah Surga dan satu di Surga tertinggi." (HR Nasai, shohih jami' no. 1465).
🏠 *11. Khusnul Khuluq*
"Aku menjamin rumah di surga tertinggi bagi siapa yang akhlaknya baik." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan ole al Albani, shahih targhib 3/6).
Nah, ituloh. Ada 11 cara. Pilih aja salah satu, salah dua, atau borong aja semuanya. Itu makin ajiib.
Ya Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu. Aamiin.
🌟✨✨🏝
______________________
Diringkas dari buku 'Rumahku Masih Ngontrak', karya Ustadz Dr. Syafiq bin Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah, MA dengan sedikit penyesuaian dari Abu Khalid.
Subscribe to:
Comments (Atom)