Bahan :
- 1 liter beras ketan putih yang berkualitas baik
- 2 butir ragi tepe ( dihaluskan )
- gula pasir secukupnya
- daun pisang untuk membungkus secukupnya
- tusuk gigi untuk menyemat secukupnya
- cuci beras ketan dengan air sampai benar-benar bersih ( lakukan sampai tiga kali pencucian sampai air cucian terlihat bening )
- setelah dicuci bersih, beras ketan direndam dalam air selama 8 jam
- bilas lagi beras ketan yang sudah direndam dengan air sampai bersih, tiriskan
- kukus beras ketan sampai setengah matang lalu angkat dan masukkan kelan baskom
- tuang 400 ml air panas kedalam beras ketan, aduk sampai airnya meresap
- kukus lagi selama 30 menit atau sampai matang
- angkat dan tumpahkan diatas nampan plastik yang lebar, diamkan sampai dingin
- setelah dingin taburi dengan ragi yang sudah dihaluskan dan gula pasir hingga merata
- ambil setiap 3 sendok makan keten lalu bungkus dengan daun pisang dan semat dengan tusuk gigi ( lakukan sampai selesai )
- ketan yang sudah dibungkus masukkan kedalam baskom dan diamkan selama 3 hari untuk proses fermentasi
- tape ketan manis siap dinikmati
Letakkan selembar kain tipis di wadah saringan kawat atau plastik. Saya menggunakan kain tile. Tuangkan ketan ke kain hingga air cucian tiris, kemudian masukkan ke dandang kukusan dan kukus selama 15 menit hingga ketan menjadi setengah matang. Cirinya sentuh dengan ujung jari, kala ketan mulai terasa empuk dan padat, tidak terlalu buyar dan tampak mulai berubah warna menjadi transparan maka ketan sudah setengah matang.
Tuangkan ketan ke dalam baskom atau wadah yang besar lainnya, aduk-aduk hingga buyar. Kemudian tambahkan air panas bekas kukusan ketan sekitar 200 - 300 ml. Ketan hitam yang lebih keras memerlukan air lebih banyak tetapi jangan menggunakan banyak air. Air berfungsi untuk membasahi ketan sehingga matang ketika dikukus.
Note: Gunakan air mendidih bekas mengukus ketan dan bukan air lainnya, karena air ini sudah direbus dan steril.
Aduk ketan bersama air hingga rata dan air terserap. Letakkan kain tile kembali ke saringan kawat. Keluarkan ketan dari kukusan, tuangkan ke kain tile. Ikat ujungnya. Cek kukusan apakah airnya masih ada, jika kurang tambahkan air kukusan. Masukkan kembali ketan yang terbungkus kain ke kukusan. Kukus hingga matang. Ketan putih sekitar 3o menit sedangkan ketan hitam memerlukan waktu lebih lama dalam mengukus. Karena itu cek dan cicipi ketan dengan mengambil sedikit menggunakan sendok, untuk memastikan matangnya.
Note: Pada tahap ini, ketika ketan telah matang dikukus maka dilarang untuk menyentuh ketan menggunakan jemari tangan telanjang. Gunakan sendok nasi atau spatula bersih untuk menyentuhnya. Kontaminasi bakteri atau mikroorganisme dari tangan akan membuat fermentasi menjadi gagal.
Tuangkan ketan yang telah matang ke tampah atau wadah lebar lainnya, dengan menggunakan sendok nasi atau spatula sebarkan ketan sehingga tidak menggunung dan menggumpal serta mempercepat ketan menjadi dingin. Biarkan ketan hingga benar-benar dingin.
Sambil menunggu ketan dingin kita siapkan raginya. Ambil ragi sesuai takarannya, hancurnya dengan punggung sendok hingga menjadi bubuk seperti tepung.
Jika ketan telah benar-benar dingin, taburkan setengah ragi di permukaan ketan.
Note. Ketan kukus yang masih panas/hangat akan membuat ragi mati.
Aduk hingga rata dan taburkan sisa ragi lainnya, ratakan. Masukkan ketan yang telah diberi ragi ke dalam wadah yang telah disiapkan. Tutup rapat.
Masukkan ketan ke dalam ember, panci atau baskom yang besar, kemudian tutup dengan berlapis-lapis kain. Lakukan ini hingga wadah berisi tape tertutup rapat oleh kain tebal. Tujuannya untuk memastikan panas hasil fermentasi tidak menyebar kemana-mana sehingga suhunya terjaga dan ketan mampu matang dengan baik.
Diamkan di suhu ruang selama 3 hari dan tape siap disantap. Super yummy!
No comments:
Post a Comment