Monday, February 25, 2019

*Silsilah Fiqih Pendidikan Anak*

Oleh : _*Ustadz Abdullah Zaen Lc, M.A حفظه الله*_

*ANAK DAN ADAB TERHADAP GURU*

Guru yang kami maksud di atas adalah guru pelajaran umum maupun pelajaran agama (ustadz). Mereka adalah orang-orang yang amat berjasa kepada kita. Terlebih lagi yang mengajarkan ilmu agama. Sebab dia adalah ‘dokter rohani’ untuk kebaikan dunia dan akhirat. Karena itu seorang murid dituntut beradab dan bersikap baik dengan gurunya, meskipun guru itu sendiri tidak menuntut hal itu dari muridnya. Guru tidak berharap dihormati, tapi murid harus menghormati guru.

Ibnu Hazm berkata, “Para ulama bersepakat, wajibnya memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi. Demikian pula wajib memuliakan khalifah, orang yang punya keutamaan dan orang yang berilmu.”

Berikut beberapa adab murid terhadap guru:

1. Memuliakan guru

Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا

“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” HR. Al-Bazzar dan Ahmad dengan redaksi al-Bazzar. Al-Albany menilai hadits ini sahih.

Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid Piggyslots untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut”.

2. Mendo’akan kebaikan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً فَكَافِئُوه فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد كَافَئْتُمُوه

“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah diahingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrod dan dinyatakan sahih oleh al-Albany.

Ibnu Jama’ah rahimahullah menerangkan, “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa. Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah wafat”.

3. Rendah diri kepada guru

Ibnu Jama’ah rahimahullah menambahkan, “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.”

Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhuma dengan kemuliaan dan kedudukannya yang agung, beliau mengambil tali kekang unta Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuseraya berkata: “Demikianlah kita diperintah untuk berbuat baik kepada ulama.”

4. Duduk Manis dan Memperhatikan dengan baik

Murid yang baik harus bersikap sopan dihadapan gurunya serta mendengar penjelasan dengan baik. Setiap yang disampaikan oleh guru adalah pelajaran penting, maka murid harus mendengar dengan baik.

Dan masih ada etika lainnya seperti tidak malu bertanya, mencontoh akhlak mereka, mengingatkan mereka bila keliru dengan cara yang baik dan lain-lain.

Maka wajib bagi orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya agar beradab terhadab gurunya.
—————–
Dn iu D
iringkas oleh Abdullah Zaen, Lc., MA darihttp://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-terhadap-guru.html dan lain-lain.

📚💎📚💎📚💎📚💎📚💎📚
it.ly/2Dj1thG

Sunday, February 24, 2019

Pekerjaan Seumur Hidup Itu Bernama Muroja’ah


Ada kebahagiaan tersendiri dalam hati kita ketika kita berhasil menambah jumlah hafalan Al-Qur’an yang kita miliki. Perjuangan menghafal seakan berbuah indah ketika satu persatu surat kita hafal dan perlahan beranjak dari surat awal yang kita hafalkan. Kebahagiaan menambah hafalan ini (ziyadah) yang terkadang membuat kita lupa bahwa hafalan yang sudah kita hafal sebelumnya juga harus kita jaga agar tak terlupakan.
Menjaga al-Qur’an merupakan suatu keharusan, karena hal ini sangat membantu dalam melestarikan hafalan dan menjaganya agar tidak terlepas dari ingatan (lupa). Manusia sangat cepat melupakan hafalan al-Qur’annya jika ia tidak selalu mengulangnya dengan muraja’ah (mengulang-ulang bacaan) dan tilawah (membaca). Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam .
“Ulang-ulangilah (hafalan) al-Qur’an. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya al-Qur’an itu lebih cepat hilang dari hati manusia daripada unta yang terlepas dari ikatannya.” [Hadits shahih. Riwayat Bukhari (no. 5033) dan Muslim (no. 791) dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu]

Muroja’ah hafalan adalah kegiatan yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Selain itu diperlukan kekontinuean dan keistiqomahan dalam melaksanakan hal ini untuk mencapai hafalan yang mutqin.
“Jika menjadi Penghafal Al-Qur’an adalah cita-citamu, maka murojaah adalah pekerjaan seumur hidup (anonim)”
Di TAUD SAQU ZIDNA ILMA para pengajar Tahfizh harus bekerjasama dengan orangtua siswa dalam menjaga hafalan Ananda. Karena keterbatasan waktu dan jam belajar di sekolah, dan prosentase murojaah di sekolah lebih banyak untuk porsi ziyadah (menambah hafalan) dengan cara talaqqi langsung, tentu jatah waktu murojaah memiliki keterbatasan. Sehingga menjadi ladang bagi para orangtua siswa untuk berperan serta lebih besar dalam memurojaah hafalan Ananda. Pengajar Tahfizh akan membantu para orangtua memberikan daftar surat yang harus di murojaah per hari. Lalu para orangtua yang membantu Ananda untuk melakukan muroja’ah hafalan tersebut di rumah.
Berikut beberapa tips dalam membantu anak dalam memurojaah hafalan :
Berdoalah dan mintalah pertolongan kepada Allah. Karena sesungguhnya segala kemudahan adalah berkat pertolongan dan taufiq dari Allah subhanahu wata’ala. Salah satu doa yang bisa kita baca rutin adalah :
  • Memiliki jadwal khusus untuk murojaah hafalan . Waktu terbaik yang dirasa paling cocok untuk muroja’ah hafalan misalnya setiap ba’da magrib dan ba’da shubuh.
  • Memiliki target murojaah harian. Buatlah jadwal surat apa saja yang harus dimurojaah pada hari tersebut.
  • Terus mengulangi hafalan dengan memperdengarkan hafalan dari murotal box , earphone atau perangkat pendukung elektronik lainnya.
  • Murojaah bersama-sama dengan anak. Orangtua jangan hanya menyuruh dan mendengarkan anak membaca saja. Tapi bacalah surat yang sedang di murojaah tersebut bersama-sama ananda, niscaya akan terasa suasana yang indah di rumah kita.
  • Ketika semangat murojaah agak melemah maka variasikan kegiatan dengan bermain tebak ayat, sambung ayat dan terbak nama surat bersama Ananda .
  • Berikan pujian pada Ananda di hadapan tetangga atau kerabat, untuk menyemangati dan memotivasi para tentangga dan kerabat supaya ikut menghafal Al-Quran. Baca dua surat al-mu’aqqidzat (yaitu Al-Falaq dan An-Nas), agar terhindar dari ‘ain orang yang dengki.
  • Berikan hadiah pada Ananda jika berhasil menyelesaikan target murojaah pekanan.
  • Sampaikan kisah-kisah perjuangan anak-anak penghafal Qur’an yang telah menyelesaikan hafalannya dan rutin memurojaahnya. Misalnya kisah Ananda Musa dan adiknya. Atau bisa juga diceritakan perjuangan para ulama di masa kecilnya.
  • Orangtua harus menyadari  bahwa tugas membantu murojaah ini adalah pekerjaan mulia. Maka harus bersemangat berlomba-lomba meraih pahala jariyahnya. Jangan relakan semua pahala diambil oleh para pengajar di sekolahnya, orangtua harus ambil pahala yang lebih besar darinya.
  • Sampaikan terus menerus kepada Ananda akan besarnya pahala membaca Al-Qur’an. Satu huruf saja akan dicatat 10 kebaikan padanya. Maka jangan anggap setiap huruf yang kita lafalkan hanya membuat lelah semata karena pahala berlimpah menanti kita.
Penulis: Ummu Mirza _taud saqu Idna ILMA 
ShardaePenulis da

Friday, February 22, 2019

*Tanya Jawab Seputar Tahsin /Tajwid Al Qur'an*


*Tanya* : _Kapan seseorang dikatakan mahir dalam bacaan Alquran ?_

*Jawab* : Jika ia menguasai 5 ilmu berikut,

1. _Makharijul Huruf ( Tempat-tempat keluarnya Huruf Hijaiyyah )_

2. _Sifat-Sifat Huruf_

3. _Tajwid_

4. _Waqaf dan Ibtida' ( cara berhenti dan memulai membaca Al-Quran )_

5. _Memahami apa yang tertulis dalam Mushaf 'Utsmani_

*Tanya* : _Ada berapa jumlah Makharijul Huruf_ ?

*Jawab* : _Ada 17 Makhraj menurut pendapat yang terpilih_

*Tanya* : _Dimana saja
 keluarnya Huruf_


*Jawab* : _Ada 5 Tempat,_

1. _Al Jauf / Rongga Mulut ( ada 1 Makhraj )_

2. _Al Halq / Tenggorokan ( ada 3 Makhraj )_

3. _Al Lisan / Lidah ( ada 10 Makhraj )_

4. _As Syafatan / Dua Bibir ( ada 2 Makhraj )_

5. _Al Khaisyum / Rongga Hidung ( ada 1 Makhraj )_
🔑🇰​🇺​🇳​🇨​🇮​ 🇯​🇦​🇼​🇦​🇧​🇦​🇳​🔑

💦 *WAAJIBAAT PEKAN 9⃣  BINA REGULER 11* 💦


Penilaian bagian 1⃣ : koreksi kalimat

١. اَلمُسْلِمُوْنَ صَائِمٌ فِي شَهْرِ رَمَضَانِ إِيْمَانٌ بِاللّٰهِ ❌

🔖 Kata صَائِمٌ sebagai khobar tidak MALANG, karena mubtada'nya jamak seharusnya khobarnya juga jamak 👉 صَائِمُوْنَ

🔖 Kata رَمَضَانِ karena termasuk IGM  maka majrur dengan fathah 👉 رَمَضَانَ

🔖 Kata إِيْمَانٌ sebagai maf'ul liajlih seharusnya manshub 👉 إِيْمَانًا

🔖 Kalimat yang benar :
اَلمُسْلِمُوْنَ صَائِمُوْنَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ إِيْمَانًا  بِاللّٰهِ

🔖 Terjemahan :
  *_Orang - orang islam itu adalah orang - orang yang berpuasa di bulan romadhon karena iman kepada Allah_*

♻️ Nilai : 20
♻️ Nilai bonus : ( jumlah 🔖 yang benar x 4)


٢. يَقْرَأُ حُسَيْنُ وَصِيَاحُ الدِّيْكِ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ❌

✴ Kata حُسَيْنُ seharusnya  ditanwin karena termasuk  isim munshorif 👉 حُسَيْنٌ

✴ Kata صِيَاحُ seharusnya manshub karena sebagai maf'ul ma'ah 👉 صِيَاحَ

✴ Kata يَوْمُ seharusnya manshub karena sebagai zharaf zaman 👉 يَوْمَ

✴ Kalimat yang benar :
يَقْرَأُ حُسَيْنٌ وَصِيَاحَ الدِّيْكِ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

✴Terjemahan :
*_Husain sedang membaca surat Al Kahfi pada hari jum'at bersamaan dengan kokokan ayam jantan_*


♻️ Nilai : 20
♻️ Nilai bonus : (jumlah ✴ yang benar x 4)

٣. يَرْأَسُ الْقَائِدُ يُوْنُسُ الْجَيْشَ مَرِيْضًا ✅  (💧5 )

💧Terjemahan :
_*Panglima Yunus sedang memimpin pasukan itu dalam keadaan sakit*_

♻️ Nilai : 20
♻️ Nilai bonus = 20 - (jumlah  yang dianggap salah x 3.3 )


٤. تَشْتَرِيْ مَيْسَرَةٌ بُرْتُقَالٌ سَاعِدٌ غُدْوَةً ❌

🏷 Fi'ilnya tidak Manis, fai'lnya mufrod mudzakkar, seharusnya 👉 يَشْتَرِيْ

🏷 Failnya tdk bertanwin karena IGM, seharusnya 👉 مَيْسَرَةُ

🏷 Maf'ul biih harus manshub, seharusnya 👉بُرْتُقَالًا

🎁 Kata سَاعِدٌ Seharusnya menggunakan kata  سَعِيْدًا karena سَاعِدٌ bukanlah isim fa'il

🏷Kalimat yang benar :
يَشْتَرِيْ مَيْسَرَةُ بُرْتُقَالًا  سَعِيْدًا غُدْوَةً

🏷Tarjimnya :
_*Maesaroh sedang membeli jeruk (dalam keadaan) bahagia di pagi hari*_


♻️ Nilai : 20
♻️ Nilai bonus : (jumlah 🏷 yang benar x 4 )

٥. ضَرَبَ  عُثْمَانٌ عَلِيًّا أَخَاهُ صَغِيْرًا فِي الْمَسْجِدِ تَأْدِيْبٌ ❌

🔎Kata عُثْمَانٌ karena termasuk IGM (nama yang berakhiran alif dan nun) maka tidak ditanwin 👉 عُثْمَانُ

🔎 kata صَغِيْرًا sebagai na'at bagi  أَخَاهُ ,  harus mengikuti man'utnya dalam hal kema'rifahannya , seharusnya 👉 الصَّغِيْرَ

🔎 Maf'ul liajlih harus manshub, seharusnya 👉تَأْدِيْبًا

🔎Kalimat yang benar :
ضَرَبَ  عُثْمَانُ عَلِيًّا أَخَاهُ الصَّغِيْرَ فِي الْمَسْجِدِ تَأْدِيْبًا

🔎Tarjimnya :
_*Usman telah memukul Ali ,saudaranya yang kecil (adiknya)  di masjid (untuk) pelajaran*_

♻️ Nilai : 20
♻️ Nilai bonus : (jumlah 🔎 yang benar x 4 )

🥑🍇🥑🍇🥑🍇🥑🍇

Penilaian Bagian ❷ :
Membuat  kalimat

✒ Pedoman Penilaian ✒

A. fi'il mudhari + fa'il + athaf + ma'thuf + wawu ma'iyyah + maf'ul ma'ah
📚 3.5

B. Fi'il madhi + fa'il + maf'ul min ajlih + huruf jar + isim majrur
📚 4.2

C. Fi'il madhi + fa'il + maf'ul bih + tamyiz + (dzaraf makan + mudhaf ilaih)
📚 3.5

D. Fi'il madhi + ((fa'il + na'at) + a'thaf + ma'thuf) + maf'ul bih + haal
📚 3.1

🔰*Keterangan :*

💌
📚 = Nilai Minus Maksimum untuk masing-masing :
1 kata, dan 1 terjemahan

💡Pada Kondisi :  _*JIKA SALAHNYA TIDAK BISA DITOLERIR*_

📝 *TOTAL MAKSIMAL BAGIAN 2 = 100*

📮📩📮📩📮📩📮📩📮

 💫  *Nilai Total Tugas Tulis : Jumlah ( Nilai bag ❶ + Nilai bag ❷)/2* 💫


🥑🍇🥑🍇🥑🍇🥑🍇

Bagian ❸ I'rab "CERITA PENDEK" (pengganti tugas hafalan).

🌳 رَجَعَ أَبُوْ حَمْزَةَ وَغُرُوْبَ الشَّمْسِ مِنْ مَّزْرَعَتِهِ الْوَاسِعَةِ مَسَاءً

🥚 _Telah pulang ayahnya Hamzah bersama terbenamnya matahari dari sawahnya yang luas itu di sore hari_

🥚رَجَعَ = Fi'il madhi

🥚أَبُوْ = Fa'il, Mudhof

🥚حَمْزَةَ = Mudhof Ilaih

🥚وَ = Wau Ma'iyah

🥚غُرُوْبَ = Maf'ul ma'ah, Mudhof

🥚الشَّمْسِ = Mudhof Ilaih

🥚مِنْ = Huruf Jar

🥚مَّزْرَعَتِ = Isim Majrur, Mudhof

🥚ـهِ = Mudhof Ilaih

🥚الْوَاسِعَةِ = Na'at

🥚مَسَاءً = Dzorof zaman


🌳فَتَحَ حَمْزَةُ الصَّالِحُ الْبَيْتَ بَابًا

🥚 _Hamzah yang sholih/baik itu telah membuka rumah itu pintunya_

🥚فَتَحَ : fi'il madhy

🥚حَمْزَةُ =  fa'il

🥚الصَّالِحُ = Na'at

🥚الْبَيْتَ = Maf'ul Bih

🥚بَابًا = Tamyiz


🌳 دَخَلَ أَبُوْ حَمْزَةَ الْبَيْتَ فَارِحًا وَمُتَبَسِّمًا

🥚 _Telah masuk rumah, ayahnya Hamzah dengan keadaan gembira dan tersenyum_

🥚دَخَلَ = Fi'il Madhi

🥚أَبُوْ = Fa'il, Mudhof

🥚حَمْزَةَ = Mudhof Ilaih

🥚الْبَيْتَ = Maf'ul Bih

🥚فَارِحًا = haal

🥚وَ = Huruf Athof

🥚مُتَبَسِّمًا = ma'thuf

📍terdapat 26 🥚: (3 terjemah dan 23 irob kata)

💫 *Nilai irob : jumlah 🥚 yang benar x 3.9* 💫

🎁 Jika nilai lebih dari 100 maka dibulatkan menjadi 💯

🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓🆓

Tuesday, February 19, 2019

📚 *ADAB MENUNTUT ILMU* 📚

Bismillahirrahmaanirrahim

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan tentang Islam, termasuk di dalamnya masalah adab. Seorang penuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia. Dia harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain.

Berikut diantara adab-adab yang selayaknya diperhatikan ketika seseorang menuntut ilmu syar’i,

1⃣ *Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu*

Dalam menuntut ilmu kita harus ikhlas karena Allah Ta’ala dan seseorang tidak akan mendapat ilmu yang bermanfaat jika ia tidak ikhlas karena Allah. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah:5)

Orang yang menuntut ilmu bukan karena mengharap wajah Allah termasuk orang yang pertama kali dipanaskan api neraka untuknya. Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

2⃣ *Rajin berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang bermanfaat*

Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepadaNya.

Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan berlindung kepadaNya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti mempelajari ilmu filsafat, ilmu kalam ilmu hukum sekuler, dan lainnya.

3⃣ *Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu*

Dalam menuntut ilmu syar’i diperlukan kesungguhan. Tidak layak para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam barsabda, “ Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi)

4⃣ *Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala*

Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak kehidupan dan mendatangkan siksa Allah Ta’ala.

5⃣ *Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu*

Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan mendapatkan ilmu selama kedua sifat itu masih ada dalam dirinya.

Imam Mujahid mengatakan,

لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ

“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq)

6⃣ *Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru*

Allah Ta’ala berfirman, “… sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hambaKu, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Az-Zumar: 17-18)

7⃣ *Diam ketika pelajaran disampaikan*

Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i tidak boleh berbicara yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Allah Ta’ala berfirman, “dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raaf: 204)

8⃣ *Berusaha memahami ilmu syar’i yang disampaikan*

Kiat memahami pelajaran yang disampaikan: mencari tempat duduk yang tepat di hadaapan guru, memperhatikan penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalama. Bersungguh-sungguh untuk mengikat (mencatat) faedah-faedah pelajaran, tidak banyak bertanya saat pelajaran disampaikan, tidak membaca satu kitab kepada banyak guru pada waktu yang sama, mengulang pelajaran setelah kajian selesai dan bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.

9⃣ *Menghafalkan ilmu syar’i yang disampaikan*

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya…” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia memberikan cahaya pada wajah orang-orang yang mendengar, memahami, menghafal, dan mengamalkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita pun diperintahkan untuk menghafal pelajaran-pelajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

1⃣0⃣ *Mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan*

Ketika belajar, seorang penuntut ilmu harus mencatat pelajaran, poin-poin penting, fawaa-id (faedah dan manfaat) dari ayat, hadits dan perkataan para sahabat serta ulama, atau berbagai dalil bagi suatu permasalahan yang dibawa kan oleh syaikh atau gurunya. Agar ilmu yang disampaikannya tidak hilang dan terus tertancap dalam ingatannya setiap kali ia mengulangi pelajarannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ikatlah ilmu dengan tulisan” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr)

1⃣1⃣ *Mengamalkan ilmu syar’i yang telah dipelajari*

Menuntut ilmu syar’i bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai pengantar kepada tujuan yang agung, yaitu adanya rasa takut kepada Allah, merasa diawasi oleh-Nya, taqwa kepada-Nya, dan mengamalkan tuntutan dari ilmu tersebut. Dengan demikian, barang siapa saja yang menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, niscaya ia diharamkan dari keberkahan ilmu, kemuliaan, dan ganjaran pahalanya yang besar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah seperti lampu (lilin) yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR Ath-Thabrani)

1⃣2⃣ *Berusaha mendakwahkan ilmu*

Objek dakwah yang paling utama adalah keluarga dan kerabat kita, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).

Hal yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu, apabila dakwah mengajak manusia ke jalan Allah merupakan kedudukan yang mulia dan utama bagi seorang hamba, maka hal itu tidak akan terlaksana kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu, seorang dapat berdakwah dan kepada ilmu ia berdakwah. Bahkan demi sempurnannya dakwah, ilmu itu harus dicapai sampai batas usaha yang maksimal. Syarat dakwah:

Aqidah yang benar, seorang yang berdakwah harus meyakini kebenaran ‘aqidah Salaf tentang Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, Asma’ dan Shifat, serta semua yang berkaitan dengan masalah ‘aqidah dan iman.Manhajnya benar, memahami Al-quran dan As-sunnah sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih.Beramal dengan benar, semata-mata ikhlas karena Allah dan ittiba’ (mengikuti) contoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak mengadakan bid’ah, baik dalam i’tiqad (keyakinan), perbuatan, atau perkataan.

***


Referensi:
Adab & Akhlak Penuntut Ilmu karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas

——————————————————————————–
*Teladan Ulama: Terus Semangat dalam Belajar*


*Teladan Ulama: Terus Semangat dalam Belajar*

Ilmu Islam adalah ilmu yang punya keutamaan yang besar untuk dipelajari. Ketika seseorang mempelajarinya, maka ia mesti memupuk terus rasa semangat sehingga tidak kendor. Bagaimana teladan ulama dalam hal semangat belajar?



Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ



*“Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim no. 2664).*

Imam Nawawi mengatakan tentang hadits di atas, “Bersemangatlah dalam melakukan ketaatan pada Allah, selalu berharaplah pada Allah dan carilah dengan meminta tolong pada-Nya. Jangan patah semangat, yaitu jangan malas dalam melakukan ketaatan dan jangan lemah dari mencari pertolongan. ” (Syarh Shahih Muslim, 16: 194).

Guru kami, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi hafizhohullah menyebutkan ada tiga cara agar tidak kendor semangat dalam belajar yang beliau simpulkan dari hadits di atas:

1- Semangat untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Ketika seseorang mendapatkan hal yang bermanfaat tersebut, hendaklah ia terus semangat untuk meraihnya.

2- Meminta tolong pada Allah untuk meraih ilmu tersebut.

3- Tidak patah semangat untuk meraih tujuan.

Mari kita lihat beberapa perkataan ulama salaf yang menunjukkan semangat mereka dalam belajar.

Al Junaid rahimahullah,

ما طلب أحد شيئا بجد وصدق إلا ناله فإن لم ينله كله ناله بعضه

*“Tidaklah seseorang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran, melainkan ia akan meraihnya. Jika ia tidak seluruhnya, ia pasti meraih sebagiannya.”*

Lihat saja bagaimana semangat para ulama. Ketika Imam Ahmad bin Hambal masih usia beliau, terkadang ia sudah keluar menuju halaqoh para ulama sebelum Shubuh. Ibunya saat itu mengambil bajunya dan mengatakan -sebagai tanda sayang pada Imam Ahmad-, “Tunggu saja sampai suara adzan dikumandangkan atau tiba waktu Shubuh.”

Coba perhatikan, Imam Ahmad sebelum Shubuh saja sudah bersiap-siap untuk belajar, sedangkan mata kita saat itu masih sulit untuk bangkit dari tidur yang nyenyak!

Lihat pula bagaimana semangat Al Khotib Al Baghdadi ketika membaca kitab Shahih Al Bukhari hingga tuntas pada gurunya Isma’il Al Hiriy dalam tiga kali majelis. Bagaimana majelis tersebut? Majelis pertama dan kedua dibacakan kitab shahih tersebut mulai dari Maghrib hingga Shubuh. Majelis ketiga, shahih Bukhari dibacakan dari waktu Dhuha hingga Maghrib dan dilanjutkan terus hingga terbit fajar Shubuh.

Lihat pula semangatnya Abu Muhammad bin At Tabban dalam awal-awal belajar. Ia ketika itu belajar dalam seluruh malam. Karena begitu sayang, ibunya sampai melarang ia membaca di malam hari seperti itu. Caranya agar bisa terus belajar, Abu Muhammad mengambil lampu dan diletakkan di bawah baskom sehingga dikira dirinya sudah tidur. Jika ibunya telah tidur, ia mengambil kembali lampu tersebut dan ia melanjutkan belajarnya di malam hari.

Subhanallah! Luar biasa semangat Abu Muhammad rahimahullah dalam belajar. Bagaimana dengan kita yang terus malas-malasan bahkan mungkin tidak pernah mengenal begadang dalam menimba ilmu Islam?

Ibnu ‘Aqil ketika usianya mencapai 80 tahun, ia bersenandung:

Semangatku tidaklah luntur di masa tuaku,

Begitu pula semangatku dalam ibadah tidaklah usang.

Walau terdapat uban di rambut kepalaku, namun tidak melunturkan semangatku.

Hanya Allah yang memberi taufik untuk terus semangat dalam belajar.

Referensi:

Ta’zhimul ‘Ilmi karya guru kami Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi, hal. 14-16.



Akhukum fillah,

Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.Com)



Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/3725-teladan-ulama-terus-semangat-dalam-belajar.html

Sunday, February 17, 2019

Al Qur'an

makhrojul hurufnya bagus ....

https://youtu.be/fU6FWuZAeOc

Saturday, February 16, 2019

Bahasa Arab kalimat pasif

Fi'il majhul adalah kata kerja pasif.
Rumusnya
Dhommahkan huruf pertama, dan kasrahkn satu huruf sebelum huruf terakhir. (Fi'il madhi)
Fiilmudhari 👉🏻 dhommahkan huruf pertama, dan fathahkan satu huruf sebelum huruf terakhir
Kalo fi'il ma'lum adalah kata kerja yg dasar nya / aktif

Dia mengikuti wazn :

فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ 👈دَحْرَجَ - يُدَحْرِجُ

Afwan bantu jawab
UCAPAN OLEH LIDAH JUGA DIHISAB…

BBG AL ILMU


🌴🌴🌴
Apa yang diucapkan oleh lidah juga dihisab oleh Allah sebagaimana amalan, lantas kenapa kita begitu berhati-hati dalam beramal namun tidak berhati-hati dalam berucap ?

🌴🌴🌴
⚉  Bukankah lidah lebih cepat beraktifitas dibandingkan amalan ? dalam satu menit terlalu banyak kata yang bisa dilontarkan oleh lidah, sedangkan amalan terbatas ruang geraknya.

🌴🌴🌴
⚉  Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang sedang hidup maupun yang telah lama meninggal dunia bahkan para ulama (dengan menggibah mereka) ?, adapun amalan hanya bisa menyakiti orang yang masih hidup ?

🌴🌴🌴
⚉  Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang tidak dihadapannya bahkan berada di tempat yang jauh di ujung dunia, sementara amalan hanya bisa menyakiti orang yang dihadapannya ?

🌴🌴🌴
⚉  Bukankah lisan merupakan salah satu sebab terbesar yang menjerumuskan orang dalam api neraka ?

🌴🌴🌴
Lantas kenapa kita bisa berpikir dan berhati-hati tatkala bertindak sementara tidak berfikir dan berhati-hati dalam berucap ?

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى

========🌴🌴🌴🌴🌴========
*BEBERAPA PLAYLIST CHANNEL YOUTUBE KAMI*
_(Laili Al-Fadhli - Online Tajwid)_

*1. Tuhfatul Athfaal Depok (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=gc221q3HKaE&list=PLMXwHzaKnVg4SHCHi25LtLCh3LtQVK6Vy

*2. Makharijul Huruf Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=B1IY5t4dWrI&list=PLMXwHzaKnVg7EeJGcYNf_WJcpykcs0fVn

*3. Tajwidul Huruf Banda Aceh (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=YXV846jnaQ8&list=PLMXwHzaKnVg4DuaSoIfDK9rLvFJnu9-M4

*4. Edisi Makharijul Huruf (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=b9U2iZ0Y9Rw&list=PLMXwHzaKnVg6XuYA5FxU0mE8vnYJzLCLk

*5. Tajwidul Huruf Parung 1 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=ITMMhBdgMXI&list=PLMXwHzaKnVg52PARQdwopyRenKqvQTOx4

*6. Tafkhim Tarqiq Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=P2eB1-Ev0EQ&list=PLMXwHzaKnVg4RBeZ2xGXT9dnOhlkphow2

*7. Tuhfatul Athfaal Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=6c2emdGIVC0&list=PLMXwHzaKnVg6OiTVHvmPeKGmmaCCl7kHF

*8. Mazhumah Alfatihah 1 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=gB0X6w1ogR8&list=PLMXwHzaKnVg48ucb_VAAawGRye6uERIJ3

*9. Ngaji Kitab At-Tibyan (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=2yKfR8OWdDQ&list=PLMXwHzaKnVg4FRLy-dxMwkbmcI95nxxYe

*10. Daurah Jazariyyah Yasmin Bogor (2017-2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=KYot82cC-Ro&list=PLMXwHzaKnVg5tIhXq2rHaloBs6ksApZI6

*11. Daurah Jazariyyah FHQ An-Nashr (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=287zr-l2Kcc&list=PLMXwHzaKnVg4ABbM5HlIog9ivmg-bPF0C

*12. Daurah Jazariyyah Depok Ang. 4 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=AVCKOX82v1E&list=PLMXwHzaKnVg6illE4LY3eQ1NsoTL293ei

*13. Daurah Tuhfah 2018*
https://www.youtube.com/watch?v=0MqwZsasdDU&list=PLMXwHzaKnVg5Ma2cRq4zorfa_47WeJ_kE

*14. Tahsin Alfatihah 2 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=zH7xAFoYrXM&list=PLMXwHzaKnVg7fDkSZPEQUg4xfYJw3Eptg

*15. Persoalan Sanad dan Periwayatan*
https://www.youtube.com/watch?v=3JyNXh0Aa-M&list=PLMXwHzaKnVg5cJ90ugJhza-x69H8XZPhp

*16. Ngaji Safinah Fiqih Syafii (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=_UG-rqS_tes&list=PLMXwHzaKnVg6iFgzUrxzQHQT4Vd_Vczhr

*17. Fiqih Alquran*
https://www.youtube.com/watch?v=BGkBavO0uVE&list=PLMXwHzaKnVg7kXMPdRhXpJgqMeIY4lx8X

*18. Daurah Jazariyyah Al-Ghozy Bogor (2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=tDzcnMEjt30&list=PLMXwHzaKnVg5H6yDZ1XrmzNDcclKlsDPI

*19. Daurah Jazariyyah Depok Angk. 5 (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=jadXlpGKmq8&list=PLMXwHzaKnVg7gsDZypLn5wgpYHmO37VgJ

_Jangan lupa memberikan tanda bintang pada pesan ini bila dirasa bermanfaat. Silakan share, like, dan subscribe agar mendapatkan informasi dan update dari channel kami_

*جَزَاكُمُ ٱللَّهُ خَيْرًا وَبَارَكَ ٱللَّهُ فِيكُمْ*
*BEBERAPA PLAYLIST CHANNEL YOUTUBE KAMI*
_(Laili Al-Fadhli - Online Tajwid)_

*1. Tuhfatul Athfaal Depok (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=gc221q3HKaE&list=PLMXwHzaKnVg4SHCHi25LtLCh3LtQVK6Vy

*2. Makharijul Huruf Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=B1IY5t4dWrI&list=PLMXwHzaKnVg7EeJGcYNf_WJcpykcs0fVn

*3. Tajwidul Huruf Banda Aceh (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=YXV846jnaQ8&list=PLMXwHzaKnVg4DuaSoIfDK9rLvFJnu9-M4

*4. Edisi Makharijul Huruf (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=b9U2iZ0Y9Rw&list=PLMXwHzaKnVg6XuYA5FxU0mE8vnYJzLCLk

*5. Tajwidul Huruf Parung 1 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=ITMMhBdgMXI&list=PLMXwHzaKnVg52PARQdwopyRenKqvQTOx4

*6. Tafkhim Tarqiq Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=P2eB1-Ev0EQ&list=PLMXwHzaKnVg4RBeZ2xGXT9dnOhlkphow2

*7. Tuhfatul Athfaal Cilegon (2017)*
https://www.youtube.com/watch?v=6c2emdGIVC0&list=PLMXwHzaKnVg6OiTVHvmPeKGmmaCCl7kHF

*8. Mazhumah Alfatihah 1 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=gB0X6w1ogR8&list=PLMXwHzaKnVg48ucb_VAAawGRye6uERIJ3

*9. Ngaji Kitab At-Tibyan (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=2yKfR8OWdDQ&list=PLMXwHzaKnVg4FRLy-dxMwkbmcI95nxxYe

*10. Daurah Jazariyyah Yasmin Bogor (2017-2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=KYot82cC-Ro&list=PLMXwHzaKnVg5tIhXq2rHaloBs6ksApZI6

*11. Daurah Jazariyyah FHQ An-Nashr (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=287zr-l2Kcc&list=PLMXwHzaKnVg4ABbM5HlIog9ivmg-bPF0C

*12. Daurah Jazariyyah Depok Ang. 4 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=AVCKOX82v1E&list=PLMXwHzaKnVg6illE4LY3eQ1NsoTL293ei

*13. Daurah Tuhfah 2018*
https://www.youtube.com/watch?v=0MqwZsasdDU&list=PLMXwHzaKnVg5Ma2cRq4zorfa_47WeJ_kE

*14. Tahsin Alfatihah 2 (2018)*
https://www.youtube.com/watch?v=zH7xAFoYrXM&list=PLMXwHzaKnVg7fDkSZPEQUg4xfYJw3Eptg

*15. Persoalan Sanad dan Periwayatan*
https://www.youtube.com/watch?v=3JyNXh0Aa-M&list=PLMXwHzaKnVg5cJ90ugJhza-x69H8XZPhp

*16. Ngaji Safinah Fiqih Syafii (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=_UG-rqS_tes&list=PLMXwHzaKnVg6iFgzUrxzQHQT4Vd_Vczhr

*17. Fiqih Alquran*
https://www.youtube.com/watch?v=BGkBavO0uVE&list=PLMXwHzaKnVg7kXMPdRhXpJgqMeIY4lx8X

*18. Daurah Jazariyyah Al-Ghozy Bogor (2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=tDzcnMEjt30&list=PLMXwHzaKnVg5H6yDZ1XrmzNDcclKlsDPI

*19. Daurah Jazariyyah Depok Angk. 5 (2018-2019)*
https://www.youtube.com/watch?v=jadXlpGKmq8&list=PLMXwHzaKnVg7gsDZypLn5wgpYHmO37VgJ

_Jangan lupa memberikan tanda bintang pada pesan ini bila dirasa bermanfaat. Silakan share, like, dan subscribe agar mendapatkan informasi dan update dari channel kami_

*جَزَاكُمُ ٱللَّهُ خَيْرًا وَبَارَكَ ٱللَّهُ فِيكُمْ*

Friday, February 15, 2019

*Berilmu Sebelum Beramal*

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

“Maka ketahuilah, bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan” (Q.S Muhammad: 19).

Ayat tersebut memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam untuk berilmu terlebih dahulu dengan firman-Nya “Maka ketahuilah (berilmulah) …” sebelum berucap dan berbuat yaitu memohon ampunan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Al-Imam alBukhari rahimahullah menuliskan judul bab pada kitab Shahihnya dengan : “Bab Ilmu (didahulukan) Sebelum Ucapan dan Beramal“.

Umar bin al-Khottob radhiyallaahu ‘anhu berkata :

تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا

“Belajarlah ilmu sebelum menjadi pemimpin” (riwayat Ibnu Abi Syaibah)

Umar bin al-Khottob radhiyallahu ‘anhu juga berkata :

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ

“Janganlah berjualan di pasar kami orang yang belum paham tentang ilmu agama” (riwayat at Tirmidzi)

Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata:

الْعِلْمُ إمَامُ الْعَمَلِ وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ

“Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu” (Dari kitab al-Amru bil Ma’ruf wan nahyu anil munkar karya Ibnu Taimiyyah halaman 15).

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:

مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِح

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Dari kitab Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383).

Ilmu Menyebabkan Amal yang Sedikit Menjadi Barakah

Abud Darda’ radhiyallaahu ‘anhu berkata :

يا حبذا نوم الأكياس وإفطارهم كيف يعيبون سهر الحمقى وصيامهم ومثقال ذرة من بر صاحب تقوى ويقين أعظم وأفضل وأرجح من أمثال الجبال من عبادة المغترين

“Duhai seandainya (kita dapatkan) tidur dan makan minumnya orang berilmu. Bagaimana bisa orang terperdaya dengan terjaganya (dalam sholat) dan puasanya orang yang bodoh. Sungguh kebaikan sebesar biji dzarrah dari orang yang bertaqwa dan yakin (berilmu) lebih agung, lebih utama, dan lebih berat timbangannya dibandingkan amalan sebesar gunung dari orang yang tertipu (orang bodoh)” (Hilyatul Awliyaa’ juz 1 halaman 211).

Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Aalus Syaikh dalam Syarh Tsalaatsatil Ushul menjelaskan makna ucapan Sahabat Nabi Abud Darda’ ini bahwa tidur serta makan minumnya orang yang berilmu jauh lebih besar keutamaannya dibandingkan puasa dan qiyamul lailnya orang yang bodoh.

Jadi berilmu dulu ya sebelum beramal…


Penulis: Ust. Fuad Hamzah Baraba, Lc.



•┈┈➖•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•➖┈┈•

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.


Thursday, February 14, 2019

https://youtu.be/bISZEzkZ108

Yg ini berkaitan dgn kesempurnaan harakat
*TAFKHIM DAN TARQIQ DALAM MUQADDIMAH JAZARIYYAH*

_Bagian 1 Terjemah Bait 34-36_
https://youtu.be/6wZyaYC6zDU

_Bagian 2 Terjemah Bait 37-39_
https://youtu.be/QKKBVGHkDy8

_Bagian 3 Terjemah Bait 40_
https://youtu.be/xRgHO1ov9yo

_Bagian 4 Terjemah Bait 44-46_
https://youtu.be/4Z_W6Tm1RoQ

_Bagian 5 Terjemah Bait 47-49_
https://youtu.be/2BnlBmx8vGw

_Bagian 6 Makna Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/ucPHuQWPbLA

_Bagian 7 Tafkhim pada Huruf Isti'la_
https://youtu.be/Wazmt2ZwqTk

_Bagian 8 Tafkhim pada Huruf Ithbaq_
https://youtu.be/w8i4oBNOeQk

_Bagian 9 Tafkhim Nisbi_
https://youtu.be/AfO0301v0m0

_Bagian 10 Tanya Jawab Persoalan Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/qGSdLZmFuAU
*TAFKHIM DAN TARQIQ DALAM MUQADDIMAH JAZARIYYAH*

_Bagian 1 Terjemah Bait 34-36_
https://youtu.be/6wZyaYC6zDU

_Bagian 2 Terjemah Bait 37-39_
https://youtu.be/QKKBVGHkDy8

_Bagian 3 Terjemah Bait 40_
https://youtu.be/xRgHO1ov9yo

_Bagian 4 Terjemah Bait 44-46_
https://youtu.be/4Z_W6Tm1RoQ

_Bagian 5 Terjemah Bait 47-49_
https://youtu.be/2BnlBmx8vGw

_Bagian 6 Makna Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/ucPHuQWPbLA

_Bagian 7 Tafkhim pada Huruf Isti'la_
https://youtu.be/Wazmt2ZwqTk

_Bagian 8 Tafkhim pada Huruf Ithbaq_
https://youtu.be/w8i4oBNOeQk

_Bagian 9 Tafkhim Nisbi_
https://youtu.be/AfO0301v0m0

_Bagian 10 Tanya Jawab Persoalan Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/qGSdLZmFuAU
*TAFKHIM DAN TARQIQ DALAM MUQADDIMAH JAZARIYYAH*

_Bagian 1 Terjemah Bait 34-36_
https://youtu.be/6wZyaYC6zDU

_Bagian 2 Terjemah Bait 37-39_
https://youtu.be/QKKBVGHkDy8

_Bagian 3 Terjemah Bait 40_
https://youtu.be/xRgHO1ov9yo

_Bagian 4 Terjemah Bait 44-46_
https://youtu.be/4Z_W6Tm1RoQ

_Bagian 5 Terjemah Bait 47-49_
https://youtu.be/2BnlBmx8vGw

_Bagian 6 Makna Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/ucPHuQWPbLA

_Bagian 7 Tafkhim pada Huruf Isti'la_
https://youtu.be/Wazmt2ZwqTk

_Bagian 8 Tafkhim pada Huruf Ithbaq_
https://youtu.be/w8i4oBNOeQk

_Bagian 9 Tafkhim Nisbi_
https://youtu.be/AfO0301v0m0

_Bagian 10 Tanya Jawab Persoalan Tafkhim dan Tarqiq_
https://youtu.be/qGSdLZmFuAU

Wednesday, February 13, 2019

🍂☘🍂☘🍂☘🍂☘🍂

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillah TELAH DIBUKA‼
Pendaftaran Baru...

*Lembaga Dirosah Al-Qur'an dan Bahasa Arab AL-ANSHAR*

Pembina : *Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc.*

➖➖➖➖

✅Kelas *MULAZAMAH* (Bahasa Arab)

➡Jadwal Belajar : Jumat
➡Jam Belajar : 16.00-Isya
➡Pengajar : Ustadz Abu Ya'La Kurnaedi,Lc. (Pembina Al-Anshar)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAJWID* Ikhwan (bapak2)

➡Jadwal Belajar : Senin & Kamis
➡Jam Belajar : 19.30-21.00
➡Pengajar : Ustadz Nizar (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *BAHASA ARAB Ikhwan*

➡Jadwal Belajar :
Rabu dan Kamis
➡Jam Belajar : 20.15-21.30 wib.
➡Pengajar : Ustadz Aris Sutrisno (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *BAHASA ARAB INTENSIF WEEKEND*

➡Jadwal Belajar : Ahad
➡Jam Belajar : 20.00-21.30
➡Pengajar : Ustadz Nizar (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAHFIDZ Ikhwan*

➡Jadwal Belajar :
Selasa, Rabu dan Kamis
➡Jam Belajar : 20.15-21.30 wib.
➡Pengajar : Ustadz Alfiansyah (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *BAHASA ARAB Ummahat*

➡Jadwal Belajar :
Senin dan Rabu
➡Jam Belajar :
08.00-09.30 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Nizar (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *IQRO&TAJWID Ummahat*

➡Jadwal Belajar :
Rabu dan Jumat
➡Jam Belajar :
16.00-17.30 wib.
➡Pengajar :
Ummu Sumayyah

➖➖➖➖

✅Kelas *BABA (Bahasa Arab Buat Anak)*

➡Jadwal Belajar :
Selasa dan Jumat
➡Jam Belajar :
18.30-20.15 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Mundzir (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAHFIDZ Reguler Sore* Anak-Anak

➡Jadwal Belajar :
Senin-Jumat
➡Jam Belajar :
16.00-17.30 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Aris Sutrisno (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAHFIDZ Reguler Malam* Anak-Anak

➡Jadwal Belajar :
Senin-Jumat
➡Jam Belajar :
18.30-20.15 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Alfiansyah (LIPIA)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAJWID Sore* Anak

➡Jadwal Belajar :
Senin, Selasa dan Rabu
➡Jam Belajar :
16.00-17.30 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Nazri (Minhajussunnah)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAJWID Malam* Anak

➡Jadwal Belajar :
Senin, Rabu dan Kamis.
➡Jam Belajar :
18.30-20.15 wib.
➡Pengajar :
Ustadz Nazri (Minhajussunnah)

➖➖➖➖

✅Kelas *TAHFIDZ BALITA PLUS*

➡Jadwal Belajar :
Senin, Kamis dan Jumat.
➡Jam Belajar :
16.00-17.00 wib.
➡Pengajar :
🌹Halaqoh *ا (Alif)* 👉🏻Ummu SAHL
🌹Halaqoh *ب (Ba)* 👉🏻Bu Ashma

➖➖➖➖

✅Kelas *IQRO ANAK*

➡Jadwal Belajar :
Senin, Selasa, Jumat
➡Jam Belajar :
16.00-17.30
13.00-14.30 (jumat)
➡Pengajar :
Bu Ashma

➖➖➖➖

Jadilah *Orang Tua Asuh* dengan berdonasi/menginfakkan sebagian harta anda dijalan dakwah, dengan cara infaq rutin syahriyyah (SPP) perbulan bagi anak yang kurang mampu.

Transfer melalui norek *BNI Syariah 0618656097* atas nama *Ibu Fani Maulinasari*

➖➖➖➖➖➖

🍂🍃Info dan Pendaftaran :
*WA-0895 2792 7882*

📝Untuk pendaftaran tafadhdhal datang langsung ke kantor AL-ANSHAR :

🏫Pondok Sukatani Permai Jl.Jeruk Raya Blok GG4/No.14 Tapos,Cimanggis-Depok (Depan lapangan swiss SMA 4 Sukatani)

*TANBIH*⚠
✔Pendaftaran semua program pilihan Rp.100.000 (termasuk 1 muqorror).

✔Syahriyyah (SPP) Rp.200.000/bulan.

✔Syahriyyah (SPP) Tahfidz Balita Plus  Rp.150.000/bulan.

Jazaakumullahu Khairan

Baarakallahu Fiikum

🖊Management *Lembaga Dirosah Al-Qur'an dan Bahasa Arab AL-ANSHAR*

🍂☘🍂☘🍂☘🍂☘🍂

Tuesday, February 12, 2019

Belum Mendapat Pekerjaan? Mendirikan PAUD Yuk...


Mencari kerja yang sesuai dengan kompetensi memang susah-susah gampang. Kadang pada awalnya, pada saat memutuskan untuk menekuni disiplin ilmu tertentu yang spesifik yang sudah kita yakini prospeknya bagus, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan ketika  sudah lulus dan menapaki dunia kerja. Intinya masih tetap sulit menembus bursa kerja. Ada saja alasan  dan halangan untuk mendapatkan pekerjaan.
Beberapa hari lalu saya memposting tulisan ini yang intinya memotivasi pembaca agar tidak menggantungkan nasib  atau menunggu ada lowongan pekerjaan dari perusahaan maupun instansi pemerintah. Kali ini kembali saya menyarankan pada lulusan PG PAUD danPsikologi yang belum berhasil mendermakan ilmunya di TK/RA untuk berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal. Perijinanya sangat mudah dan prospek ke depan sangat bagus.
Berdasarkan data Depdiknas, hingga akhir 2008, angka partisipasi kasar{APK} Pendidikan Anak Usia Dini {PAUD} baru 50,53 persen dari 29,8 juta anak. Artinya separuh dari jumlah anak usia dini yang ada di negeri ini belum meraih layanan prndidikan.
Data tersebut menunjukkan lebih dari 20 juta balita Indonesia tidak memiliki kesempatan mengenyam paud. Padahal pendidikan pra sekolah adalah pondasi penting yang hsarus dienyam balita Indonesia untuk memastikan kesiapan dalam memasuki gekolah dasar dan tingkat lanjutannya.
Hal ini diperkuat oleh Unicef yang menunjukkan , bahwa hampir 70 persen anak yang putus sekolah dari Sekolah Dasar karena mereka tidak siap untuk berinteraksi dan mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar. Nah kan?
Persyaratan dan Mekanisme Pendirian Lembaga Paud
Meskipun ijin mendirikan lembaga pendidikan pra sekolah yang bernama PAUD  sangat mudah, hendaknya para pengelola maupun tutor memikirkan lagi apa motivasi mendirikan PAUD ini. Jangan sampai memandangnya dari sudut nilai ekonominya saja. Selain mekanisme pendirian yang bersifat umum, harus diperhatikan pula persyaratan yang bersifat prinsipil.
Berdasarkan pasal 62 ayat 2, persyaratan penyelenggaraan lembaga pendidikan secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.    Isi pendidikan (kurikulum) 
2.    Peserta didik 
3.    Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 
4.    Sarana prasarana. 
5.    Pembiayaan pendidikan. 
6.    Sistem evaluasi dan sertifikasi.
Mekanisme pendirian PAUD secara umum dan prinsip hampir sama antara satu dinas pendidikan kota /kabupaten satu dengan lainnya. 
Setelah memnuhi persyaratan pokok, penyelenggara bisa berkonsultasi dengan dinas pendidikan setempat untuk menanyakat persyaratan teknis yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan ijin operasional.
Beberapa persyaratan pokok yang dimaksud adalah:
1.    Surat domisili, termasuk lokasi PAUD didirikan. 
2.    Program kerja PAUD selama satu tahun pelajaran. 
3.    Surat persetujuan masyarakat setempat, melalui pengantar RT dan RW. 
4.    Surat rekomendasi lurah. 
5.    Rekomendasi dinas pendidikan kecamatan. 
6.    Rekomendasi camat dari kecamatan setempat. 
7.    Akte yayasan penyelenggara.
Ketujuh berkas tersebut dijadikan sebagai lampiran dari yayasan penyelenggara yang ditujukan kepada kepala dinas pendidikan nasional kota/kabupaten.
Nah, itulah pengalamanku mendirikan PAUD Non Formal beserta prosedur perijinannya. Cukup mudah kan?
 Dengan demikian, selain mendapatkan pekerjaan kita juga bisa aktif untuk ikut berpartisipasi memberikan kepedulian dan membantu program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa serta pemenuhan hak-hak anak yang terabaikan.
INFORMASI BIAYA PENDIDIKAN TAUD SAQU ZIDNA ILMA
TA 2019/2020

Rincian Biaya Pendidikan
Formulir Pendaftaran 150.000

    *Bulanan :*
SPP 325.000

*Tahunan:*
1. Sewa gedung dan sarana 1.500.000
2. Kegiatan 750.000
3. Ke-Tk-an 300.000
 
Sub total 2.550.000

*Peralatan Pendukung:*
a. murotal box 165.000
b. At-tibyan 125.000
c. Seragam 400.000
d. Bukom 35.000
e.Raport 50.000
f.Qur'an rasm utsmani 100.000

Subtotal 875.000
‌بسم الله الرحمن الرحيم

*PENERIMAAN SANTRI BARU*
*TAUD SAQU ZIDNA 'ILMA*
*TAHFIZH ANAK USIA DINI SAHABAT QUR'AN*
_Zidna 'Ilma Depok_
_Griya Depok Asri Blok C8 No 6 , JL Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok_

*TAHUN AJARAN 2019/2020*
*Gelombang II*

*Kami memberikan kesempatan bagi Yatim dan Dhuafa untuk mendapat beasiswa*

_Menghafal di waktu kecil laksana mengukir di atas batu_ (Hasan Al Basri)

Ingin anak Anda terbiasa menghafal Al-Qur'an sejak kecil dan Ingin anak Anda mengenal sunnah sejak dini?

Mari didik anak-anak Anda bersama kami  di.... *TAUD SAQU ZIDNA ILMA DEPOK*.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak yg merupakan cabang dari TAUD SAQU Islamic Centre Wadi Mubarak yang fokus pada pendidikan Al-Qur'an, pembentukan Akhlak Qur'ani dan pembiasaan Ibadah yang sesuai sunnah.

*Materi dan Program Kegiatan*

🔖Membaca dan menghafal Al-Qur'an
Ini merupakan menu utama berupa menghafal AL-Qur’an dengan metode yang khas, menekankan jumlah hafalan dan kekuatan muroja’ah.
🔖Menerapkan metode At-Tibyan
🔖Belajar membaca sekaligus penerapan tajwid dan tahsin
🔖Menghafal matan Kitab Tajwid Tuhfatul  Athfal
🔖Aqidah dan Akhlaq
🔖Hadits, dzikir dan do’a harian, shiroh.
 Materi-materi yang berkaitan dengan penanaman tauhid dan karakter Islami pada diri anak
🔖Praktik Ibadah
Materi penguasaan praktek ibadah sehai-hari bagi anak berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman salaf.
🔖Adab Qur’an
Pengenalan dan pembiasaan adab-adab hidup sehari-hari sesuai tuntunan Al-Quran.
🔖Outing Class
Kegiatan pembelajaran di luar kelas dapat berupa latihan ketangkasan, olahraga (panahan dan berenang) atau kunjungan edukatif.
🔖Pengenalan Konsep Calistung
Mengintegrasikan pengenalan materi baca tulis dan hitung dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan.

*Keunggulan* :
🎀Metode At-Tibyan , yang meliputi :  Tajwid metode Tahajji, Asmaul Husna, Shiroh, Aqidah.
🎀Hafalan Qur'an (Target 2 Juz per tahun)
🎀Tenaga Pengajar terlatih (merupakan lulusan dari PG TAUD Islamic Centre Wadi Mubarak atau yang sudah mendapatkankan ilmu setara dgnnya)
🎀Menggunakan kurikulum TAUD SAQU yang dikembangkan oleh Islamic Centre Wadi Mubarak dan sudah diterapkan oleh 100 lebih cabang  baik di Indonesia maupun luar negeri sejak tahun 2013.
🎀Bermanhaj Ahlussunah wal jama'ah.

*Waktu Belajar*
Senin-Kamis: Jam 07.30-13.00  dan Jum'at : Jam 07.30-11.30

« *PENDAFTARAN*»»
🗓 18 Februari 2018 -  31 Maret 2019

*Kategori Umum*
Syarat : - Umur 4-5 tahun
               - Bukan ABK
               - Siap mengikuti seleksi

*Kategori Yatim/Dhuafa*
(bebas biaya tahunan dan infak sukarela)
Syarat : - Umur 4-5 tahun
               - Bukan ABK
               - Siap mengikuti seleksi
               - Menyertakan SKTM (surat keterangan tidak mampu)

*Kuota Terbatas*

 *Info dan Pendaftaran*:
👤 Ummu Mirza
📱 085624370391
👤 Popon Erlina
📱 083147568282
🏫 *Alamat*
*TAUD SAQU*
_Zidna 'Ilma_
*Kompleks Griya Depok Asri Blok C8 No 6 , JL Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok*

_Fanspage_ : TAUD ZIDNA ILMA
IG : Taudsaqu.zidnailma

TAUD SAQU ZIDNA ILMA
_Mendidik Siswa Berjiwa Al-Qur'an_

Monday, February 11, 2019

Bismillah..

Forsil Korwil JABODETABEK - BANTEN (5 Jumadil Akhir 1440/10 Febuari 2019) di IQF Depok.
Pembicara : Ustadzah Dilla.

✍🏻 Isi Notulen :
✅ Visi & Misi TAUD :
- Mendidik anak pembiasaan menghafal Al-Qur'an.
- Menciptakan lingkungan yg dekat dg Al-Quran dan berorientasi Al-Qur'an.
- Membangun anak berjiwa Al-Qur'an.

✅ Dikarenakan kepadatan kegiatan di Pusat,  maka Upgrading Tibyan (khusus alumni PG-TAUD)  bisa dilakukan di korwil,  yg nantinya pihak pusat akan mendelegasikan utusannya untuk menghadiri acara upgrading korwil tsb.

✅ Pusat jg akan mengadakan TOT ttg pengajaran Tibyan di wilayah korwil dimana mentornya dari ICWM/pusat dan waktu pembelajaran kurang lebih sepekan.  (Dengan catatan,  korwil mengajukan permohonan terlebih dahulu ke pusat)

✅ Untuk menunjang KBM di kelas,  guru yg telah bersertikasi PG-TAUD boleh mengajarkan ke rekannya yg bukan alumni PG-TAUD,  namun sifatnya hanya sharing session/kalangan sendiri.

✅ Ketika KBM pengajaran Tibyan,  diharapkan guru memakai metode :
- mengajarkan langsung.
- menuliskannya ulang di papan tulis.
- dengan permainan menggunakan bantuan alat peraga seperti flash card,  tebak huruf dan semisalnya.

✅ In Syaa Allah korwil JABODETABEK - BANTEN mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kehadiran Syaikh Bakar Hafidzahullah pada tgl 3 Rajab 1440/10 Maret 2019 bertempat di TAUD SaQu An-Nahl Tangerang. (Waktu dan acara lbh detail akan ada pembahasan lebih lanjut) Dan akan ada sertifikasi Tibyan oleh Syaikh Bakar Hafidzahullah langsung.

✅ Khuttoh pembelajaran di TAUD selama 3 tahun
- usia 3 th ➡ 1 juz (juz 30)
- usia 4 th ➡ 2 juz (juz 28,29)
- usia 5 th ➡ 3 juz

✅ Untuk mencapai pengajaran tahfidz yang maksimal,  diharapkan minimal pembelanjaan 3 jam/hari yang mencakup :
- murojaah
- tasmih
- talaqi

✅ Materi Tarbiyah dapat digolongkan dalam kategori Muatan Lokal atau di pelajari ketika praktek langsung. Misal ketika hendak makan dapat langsung diterapkan materi adab makan.  Karena pelajaran tarbiyah merupakan pelajaran terapan.

✅ Ice Breaking dapat diisi dg materi Aqidah,  Shirah,  Hadits.

✅ Untuk di TAUD mohon ditekankan jg Qiroah Mubasyarah,  tibyan tahajji hanya untuk sekedar membiasakan lidah Ananda,  sehingga diharapkan setelah selesai di TAUD, Ananda :
- mampu dan bisa membaca al-quran
- mampu menyelesaikan hafalan 5 juz dalam kurun waktu 3 tahun.

✅ Adapun bila mempunyai peserta didik yg Autis (sifatnya kasuistik), maka pengajaran tibyan disesuaikan dg kondisi dan kemampuan peserta didik.

✅ Legalisasi diserahkan ke TAUD masing-masing.  Dan dipersilahkan hendak menginduk ke Depag maupun ke Diknas.  Namun dg tidak menghilangkan esensi kurikulum yg sdh dibuat oleh pusat yakni Tibyan,  Tahfidz dan Tarbiyah.

✅ Mengenai ijazah, jika Ananda ketika pelulusan dari TAUD sdh berhasil menyelesaikan hafalannya sebanyak 2 juz maka akan mendapat ijazah dari pusat dan dari TAUD yang bersangkutan (ijazah lokal diserahkan masing-masing TAUD membuat ijazah sendiri).
Namun jika ketika pelulusan Ananda blm menyelesaikan hafalan sebanyak 2 juz,  maka ijazahnya hanya dari TAUD yang bersangkutan.

*) perihal ijazah dari pusat,  diharapkan TAUD yg bersangkutan melaporkan data Peserta didiknya jauh hari sebelum diberikan ke peserta didik.


Demikian notulen ini saya buat,  mohon dikoreksi jika ada kesalahan dan mohon ditambah jika dirasa ada yang kurang.

Baarakallahu Fiikunna
Komunitas anak pintar
Apa sih Klub Anak Pintar?

Klub Anak Pintar adalah kelas keterampilan untuk anak,yg didesain dalam jangka waktu tertentu,sesuai dengan minatnya.

Salah satu kelas yang sedang dibuka adalah kelas art and craft. Si kecil senang berkreasi dengan barang bekas,lem,kertas,kain flanel? Senang membuat prakarya?

Nah ini salah satu kegiatan yang tepat utk dirinya. Di kelas ini,anak-anak akan belajar berkreasi dgn kain flanel,decoupage,kertas dll,secara lebih terarah.

Kegiatan akan berlangsung selama 3 bulan,dan produknya bisa dibawa pulang.

Apa kelebihannya?

Selain biaya terjangkau (300ribu utk 4 kali pertemuan,sudah termasuk perlengkapan), tim kami juga akan memberi masukan pada orang tua mengenai potensi bakatnya di kegiatan yang diikuti.

Kami juga menyediakan tes minat bakat sebagai pelengkap kegiatan (harga diluar paket kelas), utk anak usia tertentu.

Tertarik?
Lgs follow AnakPintar.ID ya, atau
kontak Anne 08176467587  (WA Only) utk registrasi.

Tempat terbatas,hanya utk maksimal 10 anak. Kegiatan ini untuk mensupport kegiatan non-profit Komunitas Anak Pintar.
#kegiatananak
#minatbakat
#stimulasianak
#pendidikananak
 MATERI SHIFATUL HURUF 🕋

📌 Pembahasan Makharijul Huruf dan Shifatul Huruf merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

📌 Seseorang tidak akan bisa mengucapkan huruf Hijaiyyah dengan bahasa yang paling fasih kecuali memahami persoalan Makhraj dan Shifatul Huruf.

📌 Teori-teori makhraj dan sifat dapat dipelajari dan dipahami dalam waktu yang singkat. Adapun mutqin dalam tathbiq butuh proses, latihan, dan koreksi dari seorang guru yang kompeten.

👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻

Pengantar Shifatul Huruf
https://youtu.be/S2hg0-ZbnQk

Sifat Hams-Jahr dan Syiddah-Rakhawah
https://youtu.be/V3QYNqBOd_M

https://youtu.be/yLAxOLadI-U

Sifat Isti'la-Istifal dan Ithbaq-Infitah
https://youtu.be/EjWYVhQxZB8

https://youtu.be/dnboLqQjhj0

Sifat Idzlaq-Ishmat
https://youtu.be/9NPGZrWEM2g

Sifat Shafir dan Qalqalah
https://youtu.be/Ala39x9P8TE

Sifat Liin, Inhiraf, Takrir, Tafasysyi, dan Istithalah
https://youtu.be/yzF8p3tUnW4

Takrir
https://youtu.be/agTYX-J5QCU

Tambahan Sifat (Khafa dan Ghunnah)
https://youtu.be/IK1BlEnr73Q

https://youtu.be/6pzxKxFda7I

Tambahan: An-Nabr
https://youtu.be/vP6j2SPFo6E

👆🏻👆🏻👆🏻👆🏻👆🏻

https://t.me/online_tajwid/1532

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸


https://youtu.be/oj-fUQz9B6A
Kesempurnaan sifatul huruf dan cara menyikapinya ustadz Abu Ezra

Sunday, February 10, 2019

🕋 *MURATTAL QARI PILIHAN* 🕋

🌸🍃 Beberapa Qari yang direkomendasikan oleh Admin Online Tajwid untuk berlatih dalam memperbaiki tajwid, baik dari sisi Makharijul Huruf, Shifatul Huruf, atau penerapan dari kaidah dan hukum tajwid:

📌 *Syaikh DR.Ayman Rusydi Suwaid*
https://archive.org/details/Moalem_Aymen-Sweed-mp3

📌 *Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushary*
http://www.mp3quran.net/husr.html

📌 *Syaikh Abullah Bashfar edisi Mujawwad*
http://en.islamway.net/collection/208/al-mushaf-al-mujawwad

📌 *Syaikh Abdullah Bashfar edisi Murattal*
http://en.islamway.net/collection/89/al-mushaf-al-murattal?ref=s-pop

📌 *Syaikh Abdul Basith Abdush Shamad*
http://www.mp3quran.net/mobile/basit.html

📌 *Syaikh Khalid Al-Muhanna*
http://www.mp3quran.net/mobile/mohna.html

📌 *Syaikh Ali Abdurrahman Al-Hudzayfi*
http://www.mp3quran.net/hthfi.html

📌 *Syaikh Ibrahim Al-Akhdhar*
http://www.mp3quran.net/eng/akdr_english.html

📌 *Syaikh Sahl Yasin*
http://www.mp3quran.net/mobile/shl.html

⚠️⚠️⚠️ Perhatian: Beberapa Qari membaca menggunakan jalur selain Syathibiyyah dengan Qashrul Munfashil (membaca mad jaiz munfashil dengan dua harakat). Bila kita ingin mempraktikan tilawah melalui jalur ini, maka hendaknya kita memahami terlebih dahulu kaidah-kaidah pada jalur tersebut agar tidak terjatuh pada pencampuradukan jalur dalam membaca Al-Quran.

⚠️⚠️ Adapun dalam jalur Syathibiyah (yang merupakan jalur yang banyak dipraktikan) membaca mad jaiz munfashil sama dengan mad wajib muttashil, yakni 4 atau 5 harakat (dipilih salah satu). Berdasarkan kaidah jalur inilah mushaf standar internasional (mushaf madinah) dicetak.

👤 🌸🍃 Qari yang _easy listening_ (berirama) tapi hukum-hukum tajwidnya masih tampak jelas:

📌 *Syaikh Khalifah Ath-Thunaiji*
http://www.mp3quran.net/eng/tnjy_english.html

📌 *Syaikh Mishary Rashed Al-Afasi*
http://www.mp3quran.net/eng/afs_english.html

📌 *Syaikh Aziz Alili*
http://www.al-eman.com/التلاوات+والقراء/عزيز%20عليلي/i1075&p23

📌 *Syaikh Ahmad Ath-Tharabulsi*
http://www.mp3quran.net/mobile/trabulsi.html

⚠️ Perhatian bagi ikhwan dan akhawat fillaah sekalian, bagi yang ingin mendengarkan bacaan Qari yang berirama indah, mohon jangan sampai terbawa langgam namun melupakan kaidah tajwid. Pahami dan praktikan tajwid dulu, sebelum membaca dengan banyak langgam.

‼️ Kami tidak berkata bahwa para Qari selain yang disebutkan di atas tidak baik, kami hanya melihat dari sisi penampakkan kaidah-kaidah tajwid sehingga mudah untuk dipelajari, khususnya bagi para pemula.

✅ Selain itu, kami juga belum berkesempatan untuk menyimak lebih banyak lagi para Qari yang lain, sehing sangat mungkin masih banyak para Qari lain yang bacaannya bisa digunakan untuk berlatih tajwid, namun kami belum mengetahuinya.

✅ Ingat bahwasanya membaca dengan tajwid adalah kewajiban, sedangkan membaca dengan langgam adalah keindahan (hukumnya maksimal sunnah).

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸

☎️Contact:
📱 WA / Telegram: +6289663119897
👉🏻Akun Telegram @OnlineTajwidAdmin
📧 Email: onlinetajwid.info@gmail.com
✅ Bergabung bersama Channel Telegram: t.me/online_tajwid
🚩Ikuti Fan Page kami di Facebook: Online Tajwid

🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 29 Jumādā Al-Ūlā 1440 H / 04 Februari 2019 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc
📗 Kitab AtTauhid
🔊 Halaqah 001: Muqaddimah (bagian 01)
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-001
〰〰〰〰〰〰〰

*MUQADDIMAH (BAGIAN 1)*


بسم اللّه الرحم الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله
رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً
رب زدني علما وارزقني فهما
قال الله تعالى في كتابه الكريم: ياأيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون
فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، فكل محدثة في الدين بدعة، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ، أما بعد


Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Syukur kita kepada Allāh atas nikmat dan karunia yang telah Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berikan, Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kepada kita suatu kesempatan terbaik, dimana kita diberi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla untuk memperoleh dua nikmat.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan di dalam hadītsnya:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ 

_"Dua nikmat yang sering dilalaikan banyak orang, nikmat sehat dan waktu luang."_

Bersyukur kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, tatkala Allāh Subhānahu wa Ta'āla  memberikan kepada nikmat kesehatan dan kita gunakan nikmat itu untuk melakukan ketaatan.

Di antara bentuk ketaatan adalah kita berthalabul ilmi. Kita memperoleh suatu kesempatan untuk belajar meskipun melalui media audio.

Bersyukur kita kepada Allāh, manakala kita diberi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla suatu karunia dimana kita memiliki nikmat berupa sehatnya telinga. Sesuai petunjuk Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika kita berdo'a maka kita pun berdo'a:

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي ، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي ، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ

_"Yā Allāh berikan kepada kami kesehatan pada badan kami, Yā Allāh berikanlah kepada kami kesehatan pada pendengaran kami, Yā Allāh berikanlah kami kesehatan pada penglihatan kami. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau."_

Di sini dua hal yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tekankan agar kita berdo'a terkait dengan panca indera.

⑴ Nikmatnya kita memiliki telinga.
⑵ Nikmatnya kita memiliki mata.

Karena sesungguhnya dengan dua nikmat ini seseorang bisa belajar.

Dia lah Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Dzat yang telah memberikan kepada kita suatu penjelasan dan Dia lah Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang telah memberikan kepada kalian pendengaran dan penglihatan.

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Untuk kesempatan kita kali ini, kita akan bahas kitāb Tauhīd. Dimana seorang muslim memiliki kewajiban untuk menjadi hamba Allāh yang bertauhīd.

Begitu kita berbicara masalah kitāb maka di sana akan kita jumpai adanya suatu pembahasan yang terkait dengan ilmu agama.

Berbeda tatkala kita bicara mengenai buku. Begitu seseorang menyebut buku maka seseorang bisa berkata buku biologi, buku bahasa Inggris, buku bahasa Indonesia.

Tetapi seseorang begitu berbicara biologi kemudian kita katakan kitāb biologi, kitāb matematika tentunya untuk orang Indonesia kurang cocok dan kurang pas.

Karena kitāb terkait dengan ilmu agama, seperti kitāb Bulughul Mahram, kitāb Tauhīd, kitāb Fathul Barī'. Tidak disebut buku Fathul Barī', bukan! Tetapi penisbatan yaitu dengan sebutan kitāb.

Dan begitu seseorang berbicara kitāb maka kita memiliki banyak arti termasuk di antaranya kumpulan ilmu pengetahuan.

Ataukah suatu tempat dimana disitu amal yang dilakukan oleh seseorang ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, sehingga semua kita menghadap Allāh dan masing-masing memiliki kitāb, yaitu catatan amal baik maupun amal buruk.

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Pembahasan kita adalah Kitāb  At Tauhīd. Tauhīd berasal dari kata: وحد (wahhada), يوحد (yuwahhidu).

Kalau kita berbicara bilangan maka bilangan yang pertama adalah wahid, 7dalam bahasa Arab ada sebutan sifr (sifrun) artinya kosong. Sesudah kosong maka akan datang angka berikutnya yaitu wahīd (wahìdun).

Bilāl radhiyallāhu ta'āla 'anhu tatkala beliau mendapatkan suatu perlakuan yang buruk dari Ummayah ibnu Khalaf, dimana Bilāl ditarik ke padang pasir, kemudian disiksa, kemudian tidak muncul dari mulut Bilāl kecuali ucapan ahad, ahad.

 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

_"Dialah Allāh, Dzay yang Maha Esa."_

Wahīd itu satu, seseorang menjadikan sesuatu hal yang banyak menjadi satu, sehingga dikatakan: wahhada - yuwahhidu.

Wahhada memiliki arti menyatukan, memperdamaikan, menjadikan sesuatu yang banyak menjadi satu pemikiran.

Seorang muslim hendaknya menjadi seorang yang muwahīd.

Tatkala kita berbicara materi dan materi kita adalah materi aqidah. Aqidah memiliki banyak nama diantara nama aqidah adalah tauhīd.

Aqidah adalah suatu keyakinan. Bila kita berbicara secara umum maka semua orang punya aqidah. Orang Yahūdi punya aqidah, orang Nashrāni punya aqidah, orang Majūsi punya aqidah, umat Islām punya aqidah.

Tetapi aqidah yang dimaksud oleh kaum muslimin adalah tauhīdullāh (meng-Esa-kan Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Nama lain tauhīd adalah as sunnah. Ada suatu kitāb yang memiliki : السنة لابن عاصم , As Sunnah li ibnu ‘Āshim.

Ada juga kitāb yang dikenal dengan materi as sunnah juga yaitu Fiqul Akbar miliknya Imām Abū Hanifah.

Ada juga penamaan tauhīd dengan penamaan lain yaitu Ushūluddīn atau Ushūluddianah yang membahas juga tauhīd.

Begitu kita berbicara At Tauhīd maka disana ada penamaan lain pula diantara namanya adalah Asy Syariah, maka itu juga tauhīd, maka seorang memiliki satu kesempatan untuk bisa belajar.

Bagi kita yang barangkali mennjumpai suatu kitāb yang ; كتاب الشريعة  للإمام الأجري , Kitābu Asy Syariah Lil Imām Al Ajury. Mungkin bayangan kitaz kitāb tersebut membahas masalah fiqih, akan tetapi kitāb tersebut membahas masalah tauhīd.

Demikian kajian kita pada kesempatan kali ini.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

〰〰〰〰〰〰〰

🏦 *Salurkan Donasi Dakwah Terbaik Anda* melalui :

| BNI Syariah
| Kode Bank (427)
| Nomor Rekening : 8145.9999.50
| a.n Yayasan Bimbingan Islam
| Konfirmasi klik https://bimbinganislam.com/konfirmasi-donasi/
__________________

Saturday, February 9, 2019

*Manusia vs Iblis BAG1⃣*

💠💠💠💠💠💠💠💠💠💠


Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillah wash shalatu wassalamu 'ala alihi wa ashabihi waman walah ; amma ba'du ...

⚠Tidak Ada Pertentangan di Antara Ayat Al-Qur’an

Setiap kenikmatan yang dirasakan oleh manusia, pasti ada yang berusaha merampas atau melenyapkannya. Demikian pula dalam perjalanannya di dunia yang tidak ringan ini, banyak musuh yang mengintai kelengahan seorang manusia, lebih-lebih seorang mukmin.

Ada musuh yang membisikkan di dalam dirinya dan mendorongnya ke jalan yang salah.

Ada musuh yang tegak berdiri di hadapannya, merintangi langkahnya, atau membelokkannya ke arah yang salah. Kadang mereka bersatu padu untuk menjauhkan manusia dari tujuannya.

Kadang mereka bekerja sendiri-sendiri dalam upaya untuk menggelincirkan manusia itu.

Kadang mereka menghiasi berbagai kejelekan agar terlihat indah lalu manusia tertarik untuk melakukannya.

Atau, sebaliknya, membuat yang baik seakan-akan sebuah keburukan yang harus dijauhi dan dimusuhi.

Banyak hal yang merintangi manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah ‘azza wa jalla. Ada dunia yang berhias secantik-cantiknya sehingga manusia terlena dan berjuang mengejarnya. Ada nafsu yang selalu mendorongnya dan tidak pernah merasa terpuaskan.

Ada pula setan yang menipunya dengan janji-janji palsu, sehingga dia mengikuti bujukannya.

Yahya bin Mu’adz ar-Razi rahimahullah menyebutkan, “Musuh manusia itu ada tiga; dunia, setan, dan nafsunya.

Bentengilah diri dari dunia dengan zuhud terhadap dunia, dari setan dengan menyelisihi perintahnya, dan dari nafsu dengan meninggalkan syahwatnya.”[1]★

Secara bahasa, musuh (‘aduw) adalah lawan dari teman, pelindung, penolong (waliy), dan bentuk jamak dari ‘aduw ialah a’da`.

Di antara musuh-musuh yang dihadapi oleh manusia, ada yang kita memang diperintahkan untuk memusuhinya, bahkan memeranginya, sebagaimana yang diisyaratkan dalam firman Allah ‘azza wa jalla,

فَإِن كَانَ مِن قَوۡمٍ عَدُوّٖ لَّكُمۡ
“Maka jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang menjadi musuh bagi kamu….”
📗 (an-Nisa: 92)

Ada pula golongan yang memusuhi mereka bukan sebagai tujuan utama (harus dimusuhi). Akan tetapi, kadang-kadang seseorang terpaksa harus menghadapi sikap permusuhan (gangguan –red.) dari golongan ini, sebagaimana dalam firman Allah ‘azza wa jalla,

إِنَّ مِنۡ أَزۡوَٰجِكُمۡ وَأَوۡلَٰدِكُمۡ عَدُوّٗا لَّكُمۡ
“Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.”
📗 (at-Taghabun: 14)[2]★

Mereka (istri dan anak-anak) pada dasarnya bukanlah musuh, tetapi digolongkan sebagai musuh, karena mendorong seorang suami atau ayah melakukan pelanggaran untuk menuruti kemauan istrinya; Atau menyebabkan seorang ayah bermaksiat demi menyenangkan anak-anaknya, hingga menjerumuskannya ke dalam kebinasaan abadi.

Hanya karena permintaan istri yang ingin memiliki rumah dan perabotan mewah, kendaraan yang bagus, atau perhiasan yang mahal, seorang suami tergerak melakukan penipuan, pencurian, penggelapan, pengkhianatan, bahkan pembunuhan. Hanya karena memenuhi keinginan anak kesayangannya yang ingin tampil di hadapan teman sebayanya, sang ayah rela merampok dan membunuh.

Akhirnya dia harus menjalani hukuman had, kisas, atau penjara. Itu baru di dunia, belum lagi di akhirat.

Lebih buruk lagi—dan ini terjadi—demi meraih impian duniawinya, seorang ayah atau suami ‘terpaksa’ menjual manhajnya, merendahkan dirinya, dan menghinakan ilmu yang dibawanya, hingga dia terlepas dari lingkup pergaulannya dengan Ahlus Sunnah.

Bahkan, ia ikut menyebarkan fitnah dan syubhat di kalangan Ahlus Sunnah serta orang-orang awam. Wal ‘iyadzu billahi....

Menurut istilah, al-‘aduw (musuh) adalah siapa saja yang berusaha mencelakakan orang lain dan melawannya hingga menjerumuskan lawannya ke dalam kerugian.[3]★

Bisa juga dikatakan bahwa musuh seseorang adalah siapa saja yang merasa senang melihat kesengsaraannya dan tidak senang dengan keberhasilannya. Sebagaimana salah satu sifat orang-orang munafik yang disebutkan oleh Allah ‘azza wa jalla dalam firman-Nya,

إِن تَمۡسَسۡكُمۡ حَسَنَةٞ تَسُؤۡهُمۡ وَإِن تُصِبۡكُمۡ سَيِّئَةٞ يَفۡرَحُواْ بِهَاۖ وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لَا يَضُرُّكُمۡ كَيۡدُهُمۡ شَيۡ‍ًٔاۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ مُحِيطٞ ١٢٠
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”
📗 (Ali ‘Imran: 120)

Setelah menerangkan sifat-sifat orang munafik, yaitu mereka yang menampakkan keimanan dan kasih sayang kepada orang-orang beriman, padahal hati mereka bertolak belakang dengan apa yang mereka tampakkan, Allah ‘azza wa jalla menjelaskan pula betapa besarnya permusuhan dan kebencian mereka terhadap orang-orang mukmin.

Apabila kaum mukminin mendapatkan kesuburan, dukungan, dan pertolongan, serta bertambah banyak jumlah mereka, hal itu sangat menyusahkan dan merisaukan hati orang-orang munafik ini. Sebaliknya, jika kaum mukminin ditimpa paceklik (kekeringan, kemarau), atau dikalahkan oleh musuh, orang-orang munafik itu bergembira dan merasa senang.

Allah ‘azza wa jalla berfirman mengingatkan bahwa orang-orang munafik adalah musuh yang sesungguhnya bagi kaum mukminin,

وَإِذَا رَأَيۡتَهُمۡ تُعۡجِبُكَ أَجۡسَامُهُمۡۖ وَإِن يَقُولُواْ تَسۡمَعۡ لِقَوۡلِهِمۡۖ كَأَنَّهُمۡ خُشُبٞ مُّسَنَّدَةٞۖ يَحۡسَبُونَ كُلَّ صَيۡحَةٍ عَلَيۡهِمۡۚ هُمُ ٱلۡعَدُوُّ فَٱحۡذَرۡهُمۡۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُۖ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ ٤
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
📗 (al-Munafiqun: 4)

Demikianlah kehidupan manusia, orang-orang beriman khususnya, dalam perjalanannya menuju Allah ‘azza wa jalla, senantiasa menghadapi musuh yang beragam. Permusuhan sampai kepada peperangan yang terjadi, akan senantiasa berlanjut hingga hari ketika Allah ‘azza wa jalla mewarisi alam semesta dan isinya.

Yang akan kita bahas pada kesempatan ini adalah permusuhan antara syaitan dan manusia. Apa sebabnya dan bagaimana bentuk permusuhan tersebut serta dari mana awalnya.

Semoga menjadi pelajaran berharga bagi orang-orang yang beriman sekaligus bekal agar selamat dari tipu daya musuh mereka, dengan izin Allah ‘azza wa jalla.

Wallahul Muwaffiq.

Wallohu ta'ala a'lamu bish showab

📝Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

_(Insya Allah edisi berikutnya: Apa dan Siapa Setan itu?)_

💠💠💠

[1] Ihya ‘Ulumiddin (3/71).

[2] al-Mufradat (226—227).

[3] adz-Dzari’ah (259).


*Siapakah Setan Itu⁉*

Syaitan (setan, Ind.) dalam bahasa Arab adalah pecahan daulah, orang-orang Arab menamakan semua yang jahat—baik manusia, jin, maupun binatang—adalah syaitan.

Iblis juga makhluk ciptaan Allah ‘azza wa jalla dan termasuk kalangan jin; bahkan dia adalah nenek moyang para jin.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِۦٓۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِي وَهُمۡ لَكُمۡ عَدُوُّۢۚ بِئۡسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلٗا ٥٠

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
📗 (al-Kahfi: 50)

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّٗا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٖ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورٗاۚ

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”
📗 (al–An’am: 112)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ، تَعَوَّذْ بِاللهِ مِن شَيَاطِيْنِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ، فَقُلْتُ: أَوَ لِلْإنْسِ شَيَاطِيْنُ؟ قَالَ: نَعَمْ.

“Hai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari syaitan manusia dan jin.”

Aku bertanya, “Apakah pada manusia ada syaitannya?”

“Ya,” kata beliau.

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَقْطَعُ الصَّلَاةَ الْمَرْأَةُ، وَالْحِمَارُ، وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ. فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْأَحْمَرِ وَالْأَصْفَرِ؟ فَقَالَ: الْكَلْبُالْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ.

“(Yang dapat) memutuskan shalat (ialah) wanita, keledai, dan anjing hitam.”

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, apa urusannya anjing hitam dibandingkan yang merah dan kuning?”

Kata beliau, “Anjing hitam itu setan.”
📗 (HR. Muslim no. 510)

Syaitan adalah musuh pertama, paling utama, dan paling hebat. Paling hebat di sini, bukan karena dia tidak terkalahkan dan selalu menang, melainkan paling hebat makar, kelicikannya, dan usahanya mencelakakan manusia. Dia dan tentaranya selalu mengintai dari arah yang tidak bisa dilihat oleh manusia.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ لَا يَفۡتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ كَمَآ أَخۡرَجَ أَبَوَيۡكُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ يَنزِعُ عَنۡهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءَٰتِهِمَآۚ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمۡ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ إِنَّا جَعَلۡنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ٢٧

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
📗 (al-A’raf: 27)

Syaitan selalu menyertai manusia, karena berjalan pada diri manusia, di jalan darah mereka. Ketika manusia lalai, syaitan akan menyerang hatinya dan mulai meniupkan was-was untuk menyesatkan manusia tersebut.

Demikianlah yang diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

إنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

“Sungguh, setan itu berjalan pada anak Adam (manusia) di jalan darahnya.”
📗 (HR. al-Bukhari [2035] dan Muslim [2175] [24] dari Ummul Mukminin Shafiyyah bintu Huyai radhiallahu ‘anha)

 🍒🌾🍒🌾🍒


Awal Permusuhan

Ketetapan Allah ‘azza wa jalla berlaku bahwasanya manusia (Adam) dipilih oleh Allah ‘azza wa jallasebagai khalifah di muka bumi. Setelah dia tercipta sempurna sebagai manusia, Allah ‘azza wa jallamemerintahkan para malaikat sujud kepada Adam.

Para malaikat itu semuanya sujud. Mereka tahu bahwa sujud kepada sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla adalah dosa dan pelanggaran besar. Akan tetapi, mereka pun menyadari bahwa sujud kepada Adam adalah bukti ketaatan mereka kepada Rabb yang menciptakan mereka, yaitu Allah ‘azza wa jalla.

Tidak ada yang tersisa kecuali satu makhluk. Dengan angkuhnya dia tetap tegak berdiri. Dia enggan merendahkan kepalanya sujud kepada Adam, yang sesungguhnya sujud itu adalah tanda atau bukti dia taat kepada Allah ‘azza wa jalla yang telah menciptakannya.

Allah ‘azza wa jalla berfirman menerangkan kejadian ini sekaligus mengingatkan manusia betapa besar perhatian Allah ‘azza wa jalla kepada mereka agar mereka menyadari bahwa Allah ‘azza wa jallasesungguhnya memuliakan mereka,

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٣٠ وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِ‍ُٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٣١ قَالُواْ سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٣٢ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآئِهِمۡۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآئِهِمۡ قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ ٣٣ وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ٣٤

Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”

Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”

Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.”

Setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
📗 (al-Baqarah: 30—34)

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قَالَ يَٰٓإِبۡلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ٣٢

Allah berfirman, “Hai Iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama mereka yang sujud itu?”
📗 (al-Hijr: 32)

Dalam ayat lain, Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قَالَ يَٰٓإِبۡلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِيَدَيَّۖ أَسۡتَكۡبَرۡتَ أَمۡ كُنتَ مِنَ ٱلۡعَالِينَ ٧٥

Allah berfirman, “Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”
📗 (Shad: 75)

Padahal, sujud kepada Adam ‘alaihissalam adalah perintah Allah ‘azza wa jalla,

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ ١٢

Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?”
📗 (al-A’raf: 12)

Demikianlah, dan dengarlah ketika dia dengan angkuh dan keras kepala memberi jawaban kepada Maharaja yang Telah Menciptakannya dari tidak ada menjadi ada; Yang Telah Memberinya Kehidupan dan Kekuatan; dia justru berkata,

قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ ١٢

Iblis menjawab, “Aku lebih baik daripadanya; Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
📗 (al-A’raf: 12)

Dalam ayat lain, Allah ‘azza wa jalla menyebutkan perkataan Iblis,

قَالَ لَمۡ أَكُن لِّأَسۡجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقۡتَهُۥ مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ ٣٣

Iblis berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah ciptakan dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
📗 (al-Hijr: 33)

Inilah awal kebenciannya kepada Adam ‘alaihissalam. Dia merasa telah melakukan pekerjaan besar, memimpin para Malaikat langit dunia untuk memerangi makhluk-makhluk yang berbuat kerusakan di muka bumi.

Ketika Adam ‘alaihissalam masih berupa tanah liat kering seperti tembikar dan terbujur di dekat pintu surga, Iblis mendekati dan menendangnya hingga sosok Adam berbunyi, “Makhluk apakah ini?”

“Kalau kamu diberi kekuasaan terhadap diriku, aku akan menentangmu. Kalau aku yang diberi kekuasaan terhadap kamu, pasti aku menindasmu,” itulah yang terbetik dalam hatinya. Demikianlah yang disebutkan dalam riwayat yang dinukil dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Setelah Adam ‘alaihissalam sempurna sebagai manusia, dia diajari oleh Allah ‘azza wa jalla nama-nama segala sesuatu. Kemudian Allah ‘azza wa jalla memerintah para malaikat untuk bersujud sebagai penghormatan kepada Adam. Namun, Iblis menolak dan enggan untuk sujud. Dia tidak rela menghinakan diri dengan menghormati manusia yang diciptakan sesudah dia dan mendapat kedudukan demikian mulia.

Akibat penolakannya, dia dikutuk dan diusir dari barisan malaikat dan dihinakan sebagaimana dalam ayat-ayat di atas. Allah ‘azza wajalla melaknatnya dan mengusirnya dari surga, mengubah tampilan lahiriahnya menjadi sosok yang paling buruk dan mengerikan. Begitu pula batinnya, menjadi simpanan semua kekejian, kejahatan, dan keingkaran.

🍒🌾🍒🌾🍒


Awal Mula Kias💦

Akhirnya, dendam dan permusuhan *Iblis terhadap manusia tidak pernah berhenti. Dia berusaha dengan semua yang ada padanya untuk menghancurkan manusia yang menjadi sebab dia terusir dan terlaknat. Padahal, semua itu adalah kesalahannya sendiri.

Dialah pangkal semua kejahatan yang ada di dunia ini. Dia sangat pandai memanfaatkan kelemahan manusia untuk menghancurkan dan menyeret mereka ke neraka.

Makhluk yang Allah ‘azza wa jalla ciptakan dengan kun ini merasa lebih baik dan lebih mulia dari manusia yang telah diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla dengan kedua Tangan-Nya yang Mahamulia lagi Mahasempurna.

Itulah kesombongan, kekibiran, tidak mau mengakui kebenaran yang sudah nyata. Dia mencoba membuat analogi tetapi salah. Di mana kesalahannya?

Para ulama muslimin menguraikan kekeliruan anggapan iblis bahwa dia lebih baik dari manusia, melalui kiasnya bahwa api lebih baik daripada tanah. Kias yang dilakukan iblis ini adalah sebuah kebodohan dan kezaliman. Kesalahan kias ini dapat dilihat dari beberapa sisi, di antaranya sebagai berikut.

Kias yang diutarakannya menyelisihi nash, yaitu perintah Allah ‘azza wa jalla. Sebab, Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ

“Sujudlah kamu kepada Adam,” dan semua kias yang menyalahi perintah Allah ‘azza wa jalla yang sudah jelas adalah kias yang batil.

Dia salah besar karena mengakuaku bahwa api lebih baik dari tanah.

Sebab, tanah itu memiliki ketenangan, keteguhan, sifat memperbaiki, menyatukan, dan sejenisnya. Engkau letakkan padanya sebutir biji gandum, maka dia akan memberimu satu bulir gandum. Engkau letakkan sebutir biji kurma, dia akan memberimu satu pokok kurma.

Adapun api, dia bersifat gegabah, ringan, memisahkan, dan merusak. Setiap Engkau letakkan padanya sesuatu, pasti dia memisahkan dan merusaknya. Dengan sifatnya yang ringan dan gegabah, beterbanganlah berbagai kejahatan dari api itu lalu membakar semua yang di dekatnya, lalu terbang ke tempat lain membakar semua yang ada di balik itu.

Dengan demikian, tanah jauh lebih baik daripada api. Sebab itu pula, tabiat yang ada dalam api ini ikut membentuk watak iblis sehingga durhaka dan membangkang perintah Rabbnya. Sebaliknya, tabiat yang ada pada tanah, membentuk pula watak Adam sehingga meskipun mudah terjatuh dalam kekeliruan, dia segera kembali dan memohon ampunan kepada Rabbnya.

Seandainya api itu lebih baik dari tanah, maka belum tentu unsur asal yang membentuk sesuatu lebih utama dari wujud yang dihasilkannya.

Kenyataannya, sangat banyak benda yang rendah nilainya berasal dari unsur asal yang lebih utama atau sebaliknya. Bukan suatu keharusan bahwa benda yang tercipta dari sesuatu yang lebih baik akan lebih baik juga. Sebab, turunannya bisa jadi memiliki kekhususan dengan sesuatu yang tidak ada pada unsur asalnya.

Meski manusia itu tercipta dari tanah, dia telah menerima tiupan ruh suci yang membuatnya menjadi mulia.Manusia diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla dengan kedua Tangan-Nya yang mulia, sebagaimana firman-Nya,

مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِيَدَيَّۖ

“Apakah yang menghalangimu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku.”

Kenyataan ini saja sudah menunjukkan kelebihan Adam dari seluruh makhluk yang ada sebelumnya.

Andaikata pernyataan Iblis itu diterima, maka dapat dikatakan, “Penghormatan dari pihak yang lebih utama kepada yang kurang utama bukanlah sesuatu yang harus diingkari.”[1]★

Akan tetapi, seperti disebutkan dalam sebuah ungkapan bahwa tidak ada yang mengetahui nilai sebuah keutamaan selain orang-orang yang memiliki keutamaan.

Penilaian Iblis terhadap dirinya sebagai sosok yang lebih baik dan mulia berganti menjadi kehinaan. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قَالَ فَٱخۡرُجۡ مِنۡهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٞ ٣٤ وَإِنَّ عَلَيۡكَ ٱللَّعۡنَةَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٣٥

Allah berfirman, “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.” (al-Hijr: 34-35)

Karena pembangkangan dan sikapnya yang pongah serta merasa besar, Allah ‘azza wa jalla melaknat dan mengusirnya. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ ١٣

Allah berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”
📗 (al-A’raf: 13)

Apakah Iblis menerima begitu saja? Tidak. Dengan menantang dia berkata sebagaimana firman Allah‘azza wa jalla,

قَالَ أَنظِرۡنِيٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ ١٤ قَالَ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ ١٥ قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ١٦ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧

Iblis menjawab, “Berikan tangguhan bagiku sampai waktu mereka dibangkitkan.”

Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguhan.”

Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukumku tersesat. Aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
📗 (al-A’raf: 14-17)

Mulanya, pernyataan iblis bahwa banyak di antara manusia yang tidak bersyukur hanya sebatas dugaan (meskipun diperkuatnya dengan sumpah, sebagai sikap optimisnya). Akan tetapi, setelah berlalu masa yang panjang, sumpah itu terbukti, sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla,

وَلَقَدۡ صَدَّقَ عَلَيۡهِمۡ إِبۡلِيسُ ظَنَّهُۥ فَٱتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقٗا مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٢٠

“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman.”
📗 (Saba’: 20)

 🍒🌾🍒🌾🍒


Beberapa Faedah

Di dalam kisah ini ada beberapa faedah, di antaranya sebagai berikut.

Pelajaran berharga tentang buruknya sifat sombong, merasa besar, dan hebat dari orang lain.

Bahkan, dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan,

لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّة مِنْ كِبْرٍ. فَقَالَ رَجُلٌ: إنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَناً، ونَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إنَّ اللهَجَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ، الكِبْرُ: بَطَرُ الحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya masih ada sifat kibir seberat biji sawi.”

Lalu seorang sahabat berkata, “Sesungguhnya orang itu senang pakaiannya dan sandalnya bagus?”

Kata beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah itu Mahaindah. Dia menyukai keindahan. Kibir ialah menolak kebenaran dan menghinakan manusia.”
📗 (HR. Muslim [no. 91 dan 147] dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu)

Ketika Iblis merasa besar dan sombong, dia menentang perintah Allah Yang telah Menciptakannya. Allah ‘azza wa jalla memberinya ganjaran berupa kehinaan, mengusirnya dari surga, dan menjauhkannya dari rahmat-Nya.



Melalui kisah ini, tampak jelas besarnya dendam dan permusuhan Iblis terhadap manusia.

Allah ‘azza wa jalla menerangkan pula bahwa Iblis tidak serta merta menjerumuskan manusia begitu saja, tetapi dengan cara halus seakan-akan datang sebagai sosok pemberi nasihat.

Permusuhan dan dendam Iblis tidak berhenti dengan keluarnya Adam ‘alaihissalam dan istrinya dari surga, bahkan diturunkan ke dunia, tetapi berlanjut sampai hari kiamat. Demikianlah pertarungan antara yang haq dan yang batil, tidak akan berhenti sampai kiamat.



Iblis dan para syaitan keturunannya adalah musuh manusia yang selalu berusaha mengokohkan dorongan buruk yang ada dalam diri manusia.

⚖ والله أعلم … وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

_(Insya Allah bersambung)_

📝Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

★[1] Secara ringkas dari Mudzakkirah asy-Syaikh asy-Syinqithi (hlm. 269—271) dan Majmu’ Fatawa Ibni Taimiyah (15/5).


Dua Tujuan Utama
Setan sangat pandai memanfaatkan kelemahan manusia.

Seperti telah diuraikan pada tulisan sebelumnya, manusia mempunyai banyak kelemahan yang hakikatnya adalah penyakit yang menimpa hatinya.
Akhirnya kelemahan-kelemahan itu menjadi sebagian pintu masuk setan....

🔥Setan mempunyai dua tujuan: jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjangnya ialah menarik manusia sebanyak-banyaknya menjadi temannya di neraka.

⚠Adapun jangka pendeknya ialah menjerumuskan manusia ke dalam kekafiran dan kesyirikan.

Dalam usahanya mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek ini, setan tidak akan menyuruh manusia, “Tinggalkanlah shalat, jauhilah tauhid, kafirlah kepada Allah!” seandainya dia berbuat demikian, tentu tidak akan diikuti oleh banyak manusia.
Sebab, manusia diciptakan di atas fitrahnya, mengakui keberadaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai Rabb (Yang Maha Menciptakan, Memberi rezeki dan Mengatur)nya. Tentang hal ini,

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ ١٧٢
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), “Bukankah aku ini Rabbmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan hal itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.”
📗( al-A’raf: 172)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan bahwa Dia mengeluarkan anak manusia dari tulang sulbi bapak-bapak mereka, menjadikan mereka saling berketurunan, generasi demi generasi. Ketika mengeluarkan mereka dari perut ibu mereka, Allah subhanahu wa ta’ala menekankan kepada mereka Rububiyah-Nya sebagaimana telah ditanamkan-Nya dalam fitrah mereka, bahwa Dia adalah Rabb mereka, Yang Menciptakan dan Menguasai serta Memiliki mereka, “Bukankah Aku adalah Rabb (Pencipta, Pengatur, Pemberi rezeki dan Pemelihara) kamu?”

Saat itu manusia mengatakan, “Betul, kami mengakui dan bersaksi.”

Siapa pun, telah diciptakan di atas fitrah tersebut. Akan tetapi, fitrah ini bisa berubah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam hadits qudsi,

إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِيَ حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ
“Sungguh, Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus semuanya, dan sesungguhnya setan mendatangi mereka lalu menarik mereka keluar dari agama mereka.”
📗 (HR. Muslim no. 2865 dari ‘Iyadh bin Himar radhiallahu ‘anhu)

Hadits ini menerangkan secara tegas bahwa manusia diciptakan dalam keadaan hanif (Islam dan bertauhid), tetapi setan menyeret mereka keluar dari agama mereka.

Upaya setan menyeret mereka keluar dari fitrah tersebut tidak serta-merta dengan seketika, tetapi bertahap dan berangsur-angsur, sebagaimana telah dijelaskan. Bahkan, dia akan datang dengan cara-cara yang licik, yang tidak pernah diperkirakan oleh manusia.

Di antara caranya yang keji untuk menjerumuskan manusia ke dalam kekafiran atau pelanggaran adalah dengan menampakkan seolah-olah dia sedang memberi nasihat. Dia mendatangi seorang manusia untuk mengajaknya kepada maksiat, sementara manusia itu mengira bahwa setan sedang menasihati dan mengajaknya kepada kebaikan.

Dia selalu berusaha menjegal dakwah para nabi dan rasul dengan seluruh kemampuannya.

Dialah yang menjadi sebab terbunuhnya Yahya dan Zakariya ‘alaihimassalam.

Dia pula yang berusaha mencelakai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melemparkan api ke wajah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia juga yang membantu orang-orang Yahudi menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

🔥💥✨💫


Pintu-Pintu Setan
Tidak ada jalan untuk menghindar dari kejahatannya selain dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Kita tidak mungkin membatasi jenis-jenis kejahatannya, apalagi menyebutnya satu per satu, karena semua kejahatan di alam ini, dialah sebabnya.

Akan tetapi, mungkin dapat diringkas, menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, secara umum ada enam pintu kejahatan yang dimasukinya Sebab, dia ingin meraih kemenangan dengan menjerumuskan manusia melalui pintu-pintu kejahatan yang sebagiannya lebih sulit daripada yang lainnya.

Setan tidak akan berpindah ke pintu yang lebih rendah, kecuali jika dia kesulitan untuk memasuki pintu yang di atasnya.


💠Pintu yang pertama adalah kekufuran dan kesyirikan serta memusuhi Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya.

Apabila dia berhasil menghancurkan manusia melalui kejahatan ini, tenanglah hatinya, redalah kesedihannya, dan dia dapat beristirahat dari kepayahannya melumpuhkan manusia. Inilah yang pertama kali diinginkannya terhadap diri manusia.

Setan tidak henti-hentinya membujuk dan merayu manusia sampai manusia itu jatuh dalam kekafiran, kesyirikan, dan permusuhan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya. Kalau berhasil, dia akan menjadikan manusia itu sebagai prajuritnya, bahkan menjadi pengganti setan untuk menghancurkan manusia lainnya.

Kaum musyrikin secara lahiriah terlihat menyembah patung dan berhala yang mereka buat dan mereka beri nama, tetapi sesungguhnya, mereka itu sedang beribadah kepada setan yang membuat mereka memandang indah dan baik kesyirikan tersebut.

Seandainya setan gagal dari arah ini, dia akan beralih kepada kejahatan berikutnya, yaitu…

💠Pintu yang kedua ialah bid’ah.[★1] Termasuk pula ide-ide sempalan yang menyelisihi pemahaman dan prinsip para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Mengapa setan menjadikannya sebagai jalan kedua untuk menghancurkan manusia?

Alasannya, karena bahaya bid’ah dan dosanya sangat besar jika menimpa agama seseorang. Bahkan, hampir dapat dipastikan pelakunya sangat sulit untuk bertobat dan berhenti dari suatu kebid’ahan atau pemikiran hizbiyah, karena pelakunya merasa yakin bahwa dia sedang melakukan sebuah kebaikan atau ketaatan yang mendekatkannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Wallahul Musta’an.

Dikisahkan, di masa tabi’in terkemuka, Sa’id bin al-Musayyab rahimahullah, ada yang mengerjakan shalat sunah subuh di Masjid Nabawi berulang kali. Sa’id bin al-Musayyab menegur dan menasihatinya. Akan tetapi, orang itu membantah, “Wahai Imam, apakah saya akan disiksa karena mengerjakan shalat?”

Sa’id bin al-Musayyab berkata, “Engkau tidak disiksa karena mengerjakan shalat, tetapi disiksa karena menyelisihi perintah/sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”
📗 (an-Nur: 63)

Seperti itu juga yang pernah dialami oleh al-Imam Malik rahimahullah ketika ada seseorang yang bertanya, “Wahai Abu ‘Abdillah, dari manakah saya ihram?”

Beliau berkata, “Dari Dzul Hulaifah, dari tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan ihram.”

Orang itu berkata lagi, “Saya ingin berihram dari masjid, dekat kubur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Kata beliau, “Jangan lakukan, karena saya khawatir kamu ditimpa fitnah.”

Orang itu bertanya pula, “Fitnah apa yang ada dalam masalah ini? Bukankah saya hanya menambah jarak beberapa mil?”

Kata beliau, “Fitnah apa lagi yang lebih besar daripada kamu menganggap bahwa kamu telah bersegera menuju sebuah keutamaan yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kurang mendapatkannya?! Sungguh, aku mendengar Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”[★2]

Secara bahasa, bid’ah adalah sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Akan tetapi, yang dimaksud dalam hadits dan perkataan para ulama Ahlus Sunnah adalah bid’ah dalam urusan agama, bukan dunia.

Oleh sebab itu, bid’ah yang dinyatakan sesat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah semua ajaran yang menyelisihi dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ajakan untuk menyimpang dari ajaran yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa.

Berdasarkan tinjauan inilah, sebagian ulama salaf mengatakan, “Bid’ah itu lebih dicintai oleh iblis daripada kemaksiatan. Sebab, pelaku kemaksiatan itu, mungkin saja bertobat, sedangkan pelaku bid’ah tidak mungkin (susah) bertobat (karena merasa dirinya benar).”

Sebab itu pula, semua gagasan pemikiran atau kaidah yang menyalahi sunnah dan manhaj salaf termasuk bid’ah, yang diancam dengan neraka.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنّ اللهَ احَتَجَرَ التَّوْبَةَ على كلِّ صاحِبِ بِدْعَةٍ
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menghalangi tobat setiap pelaku bid’ah.”[★3]

Wallahul Musta’an.

Kalau setan berhasil melalui jalan ini, dia akan menjadikan manusia itu sebagai wakilnya yang mengajak manusia lain kepada kebid’ahan. Andaikata dia gagal, misalnya karena manusia itu diberi anugerah kecintaan kepada sunnah dan memusuhi bid’ah dan para pengusungnya, setan akan menggunakan arah berikutnya, yaitu;

💠Pintu yang ketiga ialah dosa-dosa besar (al-kabair) dengan semua bentuk dan tingkat perbedaannya. Setan sangat berambisi menjerumuskan seorang manusia ke dalamnya. Terutama apabila manusia itu dikenal sebagai seseorang yang berilmu dan diikuti. Setan sangat antusias membuat manusia lari meninggalkan orang tersebut.

Jika dia berhasil menjerumuskan orang yang berilmu itu hingga melakukan dosa besar, dia akan menyebarkan dosa itu di tengah-tengah manusia, bahkan menunjuk wakil-wakilnya di antara mereka untuk menyebarkannya ke seluruh penjuru dengan dalih taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta’ala, namun tanpa disadarinya dia menjadi wakil iblis.

Padahal, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٞ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرّٗا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِي تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ مِنۡهُمۡ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٞ ١١
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
📗 (an-Nur: 11)

Inilah buahnya jika mereka senang menyebarkannya. Lalu, bagaimana jika mereka justru yang paling berperan menyebarkan aib itu tanpa memberinya nasihat, tetapi menuruti ajakan iblis agar membuat orang lari dari orang alim tersebut dan ilmunya? Adapun dosa yang dilakukan orang alim itu, meskipun sampai ke ujung langit, masih lebih ringan dalam pandangan Allah subhanahu wa ta’ala daripada perbuatan mereka.

Dosa itu adalah kezaliman terhadap dirinya sendiri, yang seandainya dia meminta ampunan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan bertobat kepada-Nya, Allah subhanahu wa ta’ala menerimanya dan mengganti kejelekannya dengan kebaikan. Adapun dosa mereka yang menyebarkan aib tersebut, adalah kezaliman terhadap orang-orang yang beriman dan mencari-cari aib mereka serta sengaja ingin mempermalukan mereka.

Wallahul Musta’an.

_(Insya Allah Bersambung bag4⃣)_

📝Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

[★1] Yaitu perkara baru yang dibuat-buat di dalam urusan agama, menyerupai ajaran agama, dengan tujuan berlebih-lebihan dalam mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jadi, bukan bid’ah dalam urusan dunia, sebagaimana anggapan sebagian kaum muslimin.

[★2] Lihat Dzammul Kalam karya al-Harawi dan al-I’tisham karya asy-Syathibi, sebagaimana dinukil oleh asy-Syaikh al-Albani dalam adh-Dha’ifah (1/377).

[★3] HR. ath-Thabarani dari Anas radhiallahu ‘anhu dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ (no. 1699). 



⚠Setan akan terus menggoda manusia dengan berbagai cara, dari berbagai pintu. 

Berikut ini adalah lanjutan pembahasan tentang beberapa pintu setan untuk menggoda anak keturunan Adam.

🔥Apabila setan masih belum mampu menjatuhkan seorang manusia, dia akan beralih kepada yang berikutnya :

💠Pintu yang keempat, yaitu dosa-dosa kecil (ash-shaghair) dan sering diremehkan.

💥Setan akan berusaha membuat seseorang mudah dan terbiasa melakukan dosa-dosa kecil, hingga manusia itu memandang ringan perbuatannya.

Andaikata setan gagal dari arah ini, dia akan beralih kepada kejahatan berikutnya, yaitu;

💠Pintu yang kelima, setan akan menyibukkan manusia itu dengan hal-hal yang bersifat mubah yang tidak ada pahala dan siksa padanya....

Padahal tidak juga demikian, karena di balik itu sebetulnya ada hukumannya, yaitu hilangnya pahala sesuatu yang disia-siakannya karena mengerjakan yang mubah tersebut.

Apabila manusia itu termasuk orang yang ketat memelihara waktunya, tidak membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa diisinya dengan kegiatan yang bernilai ibadah, walaupun itu adalah bergurau dengan anak dan istrinya dia juga memahami siapa dirinya, yang hanya seorang manusia, banyak salah dan lupa serta sarat dengan berbagai kelemahan dan kekurangan dia menyadari pula kenikmatan dan siksa yang ada di hadapannya sehingga menjaga dirinya dari urusan yang mubah tersebut setan berpindah kepada pintu yang berikutnya, yaitu…

💠Pintu yang keenam, setan berupaya menyibukkan manusia itu dengan amalan yang sifatnya kurang bernilai (mafdhul), hingga menyia-nyiakan amalan yang lebih utama (afdhal).

🔥Setan mendorongnya dan membuatnya memandang indah mengerjakan kebaikan yang kurang bernilai...

Tidak hanya itu, setan justru menyemangatinya agar berkutat dengan amalan tersebut, apabila dengan mengerjakan kebaikan tersebut ada amalan lain yang justru lebih bernilai menjadi telantar atau ditinggalkan.

💦Akan tetapi, kenyataan ini sangat sedikit yang menyadarinya. Sebab, kebanyakan orang mengira bahwa kebaikan yang dikerjakannya tidak mungkin atas perintah setan, karena setan tidak akan menyuruh kepada kebaikan.

Sudah tentu—menurut dia—kebaikan ini adalah taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Inilah salah satu bukti lain akan kelemahan manusia.

👆🏼Dan dia dimaafkan karena ilmunya belum sampai kepada tingkatan di mana dia mampu menimbang dan memilih mana amalan yang bernilai tinggi dan mana yang tidak, meskipun sama-sama sebagai ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

🔥Betapa banyak manusia yang tidak menyadari bahwa setan membuka tujuh puluh pintu kebaikan untuk dua tujuan yang pertama agar dengan melalui pintu kebaikan itu setan menjerumuskan seorang manusia ke dalam satu kejahatan. Atau yang kedua, manusia itu kehilangan pahala yang lebih besar dan lebih utama daripada tujuh puluh kebaikan tersebut.

Wallahul Musta’an.

🌾🍒☘🌾🍒☘

Apabila setan gagal menghancurkan manusia melalui enam kejahatan ini, dia akan mengerahkan pasukannya dari kalangan jin dan manusia untuk menyakiti dan mengganggu manusia tersebut.

Dia akan menghasung tentaranya menyebarkan isu bahwa orang itu kafir, sesat, membuat perpecahan, dan upaya lain agar nama orang itu terkubur, tidak lagi dilirik oleh siapa pun. Dengan cara ini pula setan berusaha menyibukkan hati orang tersebut agar menyiapkan diri untuk memerangi setan dan mencegah orang lain mengambil manfaat dari ilmunya.

Oleh sebab itu, selama hidupnya, seorang mukmin harus memanggul senjata menghadapi setan dan tentaranya, sampai dia berjumpa dengan Allah subhanahu wa ta’ala.★[1]

Akhirnya, dengan berbekal keyakinan, setiap saat dia harus berjihad melawan badai syubhat yang ditiupkan oleh setan.

♻Setiap saat pula dia harus bertahan menangkis gelombang syahwat yang dibisikkan setan dengan kesabaran.★[2]

☝Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa mengingatkan manusia agar waspada terhadap kejahatan dan tipu daya setan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَإِنَّهُۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدٗا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ ٢١

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
📗 (an-Nur: 21)

Dalam hadits qudsi, Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan pula,

وَإِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِى مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا

“Dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus, semuanya. Dan sungguh, mereka didatangi oleh para setan lalu menyeret mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang telah Aku halalkan untuk mereka dan memerintahkan mereka menyekutukan Aku, padahal Aku tidak menurunkan keterangan sedikit pun tentangnya.”
📗 (HR. Muslim no. 2865 dari ‘Iyadh bin Himar z)

👉🏼 Jadi, setanlah yang merusak fitrah manusia. Dan itulah pembuktian sumpah yang telah diucapkannya.

Apakah dengan kenyataan ini, manusia masih merelakan dirinya diperdaya oleh musuhnya⁉

Begitu hebat permusuhan setan terhadap manusia, sehingga membuat setiap mukmin harus senantiasa waspada melawan makar-makarnya. Selain itu, dia juga harus senantiasa membekali dirinya dengan senjata untuk menghalau musuhnya yang satu ini.

☝Sudah tentu, senjata yang paling utama1⃣ adalah berpegang teguh dengan Kitab Allah subhanahu wa ta’ala dan sunnah Rasul-Nya di atas manhaj salaf radhiallahu ‘anhum.

☝Yang kedua,2⃣ jangan lalai dari dzikrullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpamakan zikir ini seperti seseorang yang dikejar musuhnya, lalu dia masuk ke dalam sebuah benteng yang kokoh dan kuat.

Benteng itu adalah dzikrullah yang tingkatan pertamanya adalah;

🌿Zikir yang bersifat lahiriah, yaitu yang terucap oleh lisan dan sejalan dengan yang di dalam hati, bukan sekadar ucapan lisan. Sebagai contoh ialah ucapan-ucapan sanjungan atau pujian dan doa, serta pengawasan.

🌿Dalam bentuk sanjungan atau pujian misalnya, subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallahu, wallahu akbar. Yang dalam bentuk doa seperti,

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٢٣

Keduanya berkata, “Wahai Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orangorang yang merugi.”
📗 (al-A’raf: 23)

Contoh zikir dalam bentuk pengawasan, seperti ucapan orang yang berzikir, “Allah subhanahu wa ta’ala selalu menyertaiku, Dia melihat dan menyaksikanku,” dan sebagainya, yang digunakan untuk menghadirkan kebersamaan Allah subhanahu wa ta’ala. Di dalam tingkatan ini ada pengawasan terhadap kemaslahatan hati, mengatur adab terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, menjaga diri dari kelalaian, dan berlindung dari setan serta dorongan jiwa/nafsu.

🌿Dan zikir-zikir nabawi meliputi tiga hal tersebut, karena zikir-zikir yang beliau ajarkan mengandung sanjungan atau pujian dan doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, serta menunjukkan adab dan kebersamaan dengan Allah subhanahu wa ta’ala, perhatian terhadap kebaikan hati dan menjaga diri dari sifat lalai, serta berlindung dari waswas dan godaan setan.

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
📗 (ar-Ra’du: 28)

Setan seperti seekor anjing kelaparan yang selalu mendekati manusia.

Apabila di tangan seseorang tidak terdapat daging ataupun roti, seekor anjing akan pergi ketika dia mendengar hardikan atau bentakan orang tersebut. Akan tetapi, jika di tangan manusia itu ada makanan, roti, ataupun daging, niscaya dia tetap mendekat, bahkan berusaha keras sampai daging dan roti itu diperolehnya, tidak akan pergi hanya dengan bentakan atau hardikan.

Begitu pula halnya setan. Apabila hati seorang manusia tidak menyimpan makanan untuk setan, setan akan lari ketika manusia itu berzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

💥Akan tetapi, jika hati itu kosong dari zikir, bahkan terisi oleh syahwat, setan akan berdiam di sana.

Dan hakikat zikir itu tidak mungkin tertanam dalam hati kecuali jika hati itu dipenuhi oleh ketakwaan dan dibersihkan dari sifat-sifat yang tercela.

Jika tidak demikian, zikir hanya sekadar gerakan bibir yang tidak menyentuh hati, sehingga tidak mungkin mampu mengusir setan.

Yang ketiga3⃣ ialah tobat dan istighfar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ إِبْلِيْسُ: وَعِزَّتِكَ لَا أَبْرَحُ أُغْوِي عِبَادَكَ مَا دَامَتْ أَرْوَاحُهُم فِي أَجْسَادِهِمْ. فَقَالَ: وَعِزَّتِي وَجَلَالِي لَا أَزَالُ أَغْفِرُ لَهُم مَا اسْتَغْفِرُونِي

Iblis berkata, “Demi Kemuliaan-Mu, aku tidak akan berhenti menyesatkan para hamba-Mu selama nyawa masih di jasad mereka.”

Allah berfirman, “Demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, Aku akan selalu memberi ampunan kepada mereka selama mereka meminta ampunan kepada-Ku.”

⚠Sekali lagi, ingatlah bahwa setan telah mengumumkan permusuhannya terhadap umat manusia, maka perlakukanlah dia sebagai musuh; lawan yang setiap saat berusaha mengintai kelengahan kita untuk mencelakakan kita.

Orang yang berakal (sehat) tentu tidak akan membiarkan dirinya dikelabui apalagi dikalahkan oleh lawannya.

Lebih-lebih lagi apabila lawannya lebih rendah dari dirinya. Orang yang cerdas tentu akan berusaha melumpuhkan lawannya. Bukan menjadikannya teman dekat, lebih-lebih sebagai penasihat yang ditaati.

Wallahul Muwaffiq.

( _Insya Allah bersambung_ 5⃣)

📝 Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

★[1] Dari uraian Ibnul Qayyim dalam Badai’ul Fawaid dengan beberapa perubahan.

★[2] Zadul Ma’ad karya Ibnul Qayyim dengan ringkas.


📖 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك اللهم وأتوب إليك،

📬📠 Diposting Ulang WAG
🔰 *MenataMataHati* 🔰

🌾🍒☘🌾🍒☘🌾🍒☘🌾🍒☘🌾🍒☘