Saturday, July 6, 2019



M U R O J A ‘A H
———————-

Bagi sebagian penghafal Al-Qur’an muroja’ah itu dianggap beban yang berat,  ini persepsi yang jelas salah besar.

Murojaah itu adalah nafas dan nyawa bagi penghafal Al-Qur’an sejati. Tak ada gunanya bila seorang hafidz memiliki hafalan yang mutqin  (kuat dan lancar)-sekalipun. namun, ia enggan melakukan muroja’ah. Karena jika hafalan yg mutqin ini menjadi tujuan akhir dari murojaah, maka biasanya dia akan merasa cukup dan tak perlu banyak-banyak muroja’ah lagi. Dan jelas ini pendapat sesat dan menyesatkan

Sebab tujuan muroja’ah itu bukan sekedar memutqinkan hafalan tapi justru menjaga keterikatan dengan Al-Qur’an, sehingga mampu menghadirkan Al-Qur’an kapanpun dan dimanapun ia menginginkannya.

Muroja’ah itu artinya menghidupkan Al-Qur’an dalam jiwa menyebarkan energi Al-Qur’an ke seluruh tubuh, sehingga magnet seorang hafidz itu sangat kuat, bicaranya berbobot, visinya jelas dan hidupnya fokus

Bagi seorang Hafidz sejati, muroja’ah itu harga mati tak bisa ditawar-tawar lagi; berkendara, menunggu antrian panjang, berjualan, sedang berolah raga, menunggu proses kelahiran anak, bahkan sedang sakit dan tertimpa kesulitan sekalipun, tetap ia melakukan muroja’ah.

Baginya hidup tak akan pernah indah tanpa muroja’ah. Semua akan terasa nikmat jika sudah muroja’ah

Bagaimana tidak indah? Sedangkan Allah yang maha indah senantiasa membersamainya selagi ia membersamai Dia dalam muroja’ahnya.

Nah, jika Yang Maha Indah telah membersamainya, maka yang tak indahpun akan menjadi indah dan yang indah semakin terasa sempurna keindahannya..

Mengingatkan saya kepada bunda tercinta,  disela-sela sakitnya yang semakin parah, ketika mata beliau tak bisa melihat secara normal apalagi untuk sekedar membaca sebaris tulisan mushaf, maka yang terdengar dari mulut beliau adalah rintihan kecil menahan sakit dan suara muroja’ah wirid Qur’annya hari itu. Beliau tak pernah lepas dari Al-Qur’annya sampai Allah sendiri yang mengizinkan beliau untuk melepaskannya dengan kematian (rahimahallahu rahmatan wasi’atan) dan insya Allah Al-Qur’an akan menemani beliau di alam kuburnya..😭😭😭

Juga mengingatkan saya kepada presiden Muhammad Mursi rahimahullah.. Saat di penjara beliau pernah berkata, “Mereka melarangku membawa mushaf masuk dalam jeruji besi penjaraku, mereka lupa bahwa aku telah menghafalnya lebih dari 30 tahun yang lalu.. aku hanya ingin memegangnya saja, tidak lebih dari itu..” 😭😭😭

Ya Allah pilihlah kami dalam golongan penjaga kitab sucimu yang sejati, jadikan setiap huruf yang kami lafalkan menjadi keindahan dan kenikmatan serta keberkahan dalam hidup kami.. jadikan Al-Qur’an sebagai teman sejati kami dan anak-anak kami hingga akhir hayat bahkan setelah kematian kami ya Rabb...

Depok, 1 Dzul Qa’dah 1440 H/ 4 Juli 2019 M

Muhibbukum

Khadim Ma’had Madinatil Qur’an

Khoirul Muttaqin Abdullah







No comments:

Post a Comment