Monday, December 16, 2019


Tugas seorang IBu


Saat Emak Perlu Menepi

Mak, pernahkah merasa begitu lelah lahir batin?
Menjadi begitu mudah marah karena kesalahan kecil yang dilakukan bocah tak berdosa.
Merasa sudah melakukan semuanya tapi tak pernah cukup baik, tak ada yang menghargai. Semua serba salah.
Kalau pernah, itulah saat kita diserang burn out.

Burn out awalnya adalah istilah psikologi organisasi untuk pekerja yang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental karena tuntutan pekerjaan yang terlalu tinggi namun minim apresiasi.
Nyatanya, burn out tak hanya bisa dialami para pekerja. Namun juga para ibu baik yang berada di rumah maupun bekerja di luar rumah.
Banyak ibu yang kelelahan lahir batin karena pekerjaan sebagai ibu tidak mengenal jam istirahat, cuti, apalagi resignπŸ˜… Tidak pula mengenal gajian, bonus tahunan, apalagi THRπŸ˜‹

Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, ibu melakukan berbagai pekerjaan yang tak ada habisnya.
Ketika pekerjaan itu tak mendapatkan apresiasi, tak ada yang menghargai, berulang terus disertai tuntutan yang semakin tinggi, sang ibu pun mengalami burn out.
Sesekali merasa lelah, sedih, tertekan, adalah hal yang wajar.

Menjadi tidak wajar ketika perasaan itu terus menerus ada sehingga membuat kualitas hidup menurun. Emak terjebak dalam lelah berkepanjangan tanpa bisa bergerak untuk membuat perubahan.
Pribadi sehat mental tidak *tenggelam* dalam episode kelam. Ia bisa mengenali, mengendalikan, dan mengatasi pikiran maupun perasaan negatif sehingga tidak berlarut-larut atau sampai merusak diri sendiri dan orang lain karena kondisi jiwanya.

Ibu yang sehat mental, akan menjadi ibu bahagia dan berdaya. Menularkan energi positif pada siapapun juga.
Menjadi ibu memang tidak mudah, sebab balasannya adalah surga.
Saat lelah melanda, menepilah sejenak. Isi nutrisi jiwa agar semua perasaan negatif tak berlarut-larut menyedot semua energi positif. Berlarilah kepada Tuhan yang selalu ada untuk menjaga hambaNya.

Wallahua'lambishshawab.
Yunda Fitrian,
Sahabat Ibu Berdaya.

_________________________

Masya Allah.. Tulisannya sangat menyentuh karena mama pernah mengalaminya 😭😭😭

Bahaya jika dibiarkan rasa kecewa itu tapi harus segera hilangkan  πŸ’ͺ😍πŸ₯°πŸ˜Š

*Cara menghilangkan nya dengan banyak berhusnudhon dan terus gali potensi dan bakat yg sudah Allah belikan , dekati Allah terus dan jangan sampe berpaling dengan sering2 membaca Ayat2 cinta -Nya yaitu Allah Qur'an*

Alhamdulillah akhirnya bisa lepas dari keinginan utk diapresaisi .. Walaupun terkadang suka muncul kembali  ingin diapresiasi ..hehe
 # Manusiawi yak..

*Jadi butuh sekali dengan ilmu agama agar selalu bahagia dalam setiap kondisi, tidak berharap kpd manusia terutama ketika kita melakukan ketatatan dalam menjalankan peran dan tanggung jawab seorang ibu, seorang isteri, seorang hamba Allah, dan seorang yg hidup di masya sebagai makhluk sosial...*

*Berlarilah kepada Allah  dg memperbaiki wudhu, banyak melakukan sholat terutama sholat tahajud , terus berdoa dan sebisa mungkin utk bisa  sabar yaitu sabar yg indah seperti tidak mengeluh, tidak marah, tidak ingin di puji , melakukan  kegiatan2  yg positif dan mudah tersenyum dan mudah minta maaf serta memaafkan....*

*Datangi majlis ilmu agama yg membahas tentang Tauhid dan Aqidah shohihah karena kita akan belajar bahwa Allah mempunyai sifat Rububiyyah, Uluhiyyah  danAsmausifat dan Assunnah*

*Karena dengan bekal ilmu tsb akan memperkuat jiwa utk terus bisa ikhlas dan berharap kepada-Nya saja dalam segala situasi...*

*Bahagia yg hakiki adalah ketika kita mengenal diri sendiri dan mengenal Pencipta-Nya ... Apa tujuan kita diciptakan oleh - Nya ...aitu utk beribadah...*

Wallahua'lambishshawab.

No comments:

Post a Comment