Monday, March 9, 2020

10 KAIDAH-KAIDAH KEIMANAN
DALAM MENYINGKAP ANUGERAH DIBALIK LIKU-LIKU KEHIDUPAN


1- Lazimilah pintu Tuhanmu, dan tinggalkan segala sesuatu selain-Nya.

Lazimilah atau tetaplah berada dihadapan pintu Tuhanmu. Dan pintu Tuhan adalah Ibadah. Yakni hendaklah engkau istiqomah dalam beribadah kepada Allah, karena ibadah adalah jalan menuju ridho dan rahmat-Nya, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Quran. Dan segala kebaikan didunia ini ada dalam ibadah. Dan tinggalkanlah segala sesuatu selain-Nya, jangan sekutukan Tuhanmu dalam Ibadahmu, dan jangan berharap kecuali kepada-Nya, serta jangan takut kecuali kepada-Nya, karena tiada daya dan upaya melainkan milik-Nya.

2- Mohonlah kepada-Nya keselamatan dari negeri fitnah (yakni dunia).

Fitnah dalam bahasa Arab memiliki banya makna, diantaranya: ujian, cobaan, godaan, musibah, kesesatan, harta benda, anak dan lain-lain. Dalam Al-Quran Allah SWT telah menyatakan bahawa dunia adalah kenikmatan bagi orang-orang yang tertipu. (QS. Ali Imran: 185).
Rasulullah SAW juga telah menyatakan bahawa dunia dan seisinya dikutuk oleh Allah, kecuali berzikir dan seumpamanya, yakni ibada, amal soleh dan lain sebagainya. Namun perlu diketahui bahwa dunia dikutuk jika dijadikan sebagai tujuan hidup. Maka tiada jalan bagi keselamatan dari fitnah dunia ini kecuali dengan berlindung kepada Allah.

3-Janganlah dadamu sempit, karena apa yang terjadi itu sungguh ringan.

Dunia adalah tempat segala kesusahan, kesulitan, musibah dan cobaan. Maka sekiranya engkau ditimpa oleh kesukaran dunia, musibah, dan ujian, ingatlah bahwa sesungguhnya apa yang terjadi itu benar-benar sedikit, ringan dan tidak kekal. Maka hadapilah dengan kesabaran, karena dibalik apa yang menimpamu ada kebaikan yang tak terhingga yang Allah ingin berikan kepadamu. Dan ketahuilah bahwa, dibalik kesukaran itu ada kemudahan, seperti yang telah dijelaskan dalam surat al-Insyirah. Semua yang berlaku dalam hidupmu, atas ketetapan Allah Yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

4- Allah-lah yang mentakdirkan, dan alam semesta adalah urusan-Nya.
Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu adalah takdir dan ketetapan Allah dan semua yang dating dari-Nya adalah kebaikan. Kenalilah Dia, maka engkau akan melihat bahwa dibalik setiap perbuatan dan kehendak-Nya tertulis nama-nama-Nya yang agung, dan sifat-sifat-Nya yang tinggi dan sempurna. Dan Alam semesta ini adalah penzahiran dari nama-nama dan sifat-sifat tersebut, sehingga jika orang melihat itu, maka akan bertambah makrifat-Nya kpd Sang Pencipta.

5- Jangan banyak hamm (gelisah), apa yang telah ditakdirkan pastilah terjadi.
Hamm dalam bahasa Arab adalah semua rasa yang dapat merusak ketenangan hati, seperti: gelisah, sedih, risau, bimbang, khawatir, takut, cemas dan stress. Itu semua disebabkan oleh pemikiran yang bersifat negative mengenai nasib masa depan, keinginan yang belum tercapai, atau hal-hal yang terjadi diluar dari kehendak diri. Semua rasa ini kembali kepada dua rasa pokok, yaitu takut dan sedih. Maka, supaya hati tetap tenang Rasulullah SAW mengajarkan doa yang harus dibaca setiap pagi dan sore, yaitu:
اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، وأعوذ بك من العجز والكسل، وأعوذ بك من الجبن والبخل، وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال.

 6- Jangan bergantung kepada fikiran, rencana dan upayamu.

Berfikir, berupaya dan berencana adalah asbab untuk mencapai tujuan yang diingin kan. Dan asbab tidak memberi efek dan hasil dengan sendirinya kecuali atas izin Allah SWT. Maka jangan bergantung sepenuhnya kepada asbab (fikiran, usaha dan rencanamu), karena itu hanya akan menjadikannya kecewa semata. Semuanya tanpa izin adalah adalah sia-sia semata. Tapi bertawakkallah kepada Allah dan serahkan segala urusanmu (asbabmu) kepada-Nya, niscaya engkau akan mencapai apa yang engkau inginkan. Allah SWT berfirman:
ومن يتوكل على الله فهو حسبه
“Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya”. [at-Thalaq: 3]

7- Serahkan segala urusanmu kepadan-Nya, dan berprasangka Baiklah !

Serahkan segala urusanmu kepada Tuhanmu. Jika orang tua yang hanya melahir-kanmu telah menjamin segala keperluanmu,  apalagi Allah yang telah menciptakanmu, maka Dia-lah yang akan menjamin segala sesuatu untukmu. Dan hendaklah kamu berprasangka baik kepada-Nya, karena Allah berada pada sangkaan hamba-Nya, seperti sabda Rasulullah yang artinya:
“Aku berada pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya dikala ia berzikir kepada-Ku”. [HR. Muslim]. Jika engkau meminta kepadaNya, mintalah dengan penuh keyakinan, dan jangan ragu akan pemberian-Nya, karena Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak terburu-buru dan berkata, “aku telah berdoa tapi doaku tidak dikabulkan”. [HR. Muslim]. Ada 2 Kunci keselamatan hidup: berserah diri dan berprasangka baik.

8- Allah telah menjamin rizekimu di dalam kitab yang diturunkan-Nya

Allah SWT berfirman:
وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها
“Dan tiadalah suatu makhukpun yang bergerak di bumi melainkan Allah jualah menanggung rizekinya”. [QS. Hud: 6]
Dan firman-Nya:
وفي السماء رزقكم وما توعدون
“Dan di langit pula terdapat (sebab-sebab) rizekimu dan terdapat apa yang telah  dijanjikan kepadamu”. [az-Zariyat: 22]

9- Apa yang telah ditetapkan menjadi milikmu tidak akan pergi kepada Selainmu.

Rezeki adalah ketetapan illahi, maka apa yang ditetapkan dikala azal menjadi milik seseorang, pasti akan sampai kepadanya, dan tidak akan pernah pergi kepada orang lain, demikian pula sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya ruh al-amin (Jibril) telah membisikkan dihatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati kecuali setelah mendapatkan rizekinya dengan sempurna. Maka bertaqwalah kepada Allah dan carilah rizeki dengan cara yang baik.  Dan jangan lah karena merasa rizekimu terlambat lalu engkau mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah tidak didapatkan kecuali dengan ketaatan”. [HR. al-Baihaqi]

10- Ridha adalah kebahagiaan dan tidak puas hati adalah kesengsaraan.

Imam al-Jurjani berkata: Redha adalah berbahagianya hati dengan pahitnya takdir yang berlaku. Imam al-Barkawi juga berkata: “Ridha adalah tenangnya jiwa dalam menghadapi musibah atau kehilangan sesuatu yang dicintai tanpa perubahan hati.” Maka ridho adalah maqom hati yang lebih tinggi dari maqom sabar, karena ridho adalah kedamaian ruhani yang menyebabkan seseorang menyukai apa saja yang datang dari Allah SWT, sehingga ia dapat melihat kepada takdir dan kesulitan hidup sebagai kebaikan, rahmat dan karunia. Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah orang yang paling ridha dengan ketentuan Allah, dan orang yang paling kaya adalah orang yang selalu bersyukur terhadap apa yang Allah berikan kepadanya walaupun sedikit.
Dan sebaliknya, selalu protes dan tidak puas hati adalah sumber segala kesengsaraan dan penderitaan dalam hidup ini. Dalam sebuah syair dikatakan:
القنوع راحة  والطمع جنون
 “Merasa cukup (qonaah) adalah sebuah kedamaian, dan tamak (merasa tidak cukup) adalah sebuah kegilaan”. Wallahu a’lam

No comments:

Post a Comment