Monday, December 11, 2017

*PESANTREN KILAT II - IQAL CENTRE*
IBNUL QAYYIM AL JAUZIYYAH
tgl : 1 Rabiul Awal 1439 H / 19 Nov 2017
Ust Ali Ahmad
Tema : kuharap cintaku mempertemukan

بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Hadits :

- Dari anas bin malik , " wahai RASULULLAH ﷺ kapan hari kiamat, tanya arab badui? Lalu RASULULLAH ﷺ bertanya apa yang kau siap kan untuk menghadapi hari kiamat? Aku tdk menyiapakn apa pun jawab arab badui, aku hanya punya cinta kepada اللهﷻ , maka RASULULLAH ﷺ pun menjawab, kau akan bertemu dgn yang kau cintai dgn rahmat Nya.

Cinta kepada اللهﷻ dan RASULULLAH ﷺ harus di iringi dgn realita dan kenyataan.
اللهﷻ berfirman :
QS. At Taubah : 24
------------------
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Org yg mencari akhirat meninggalkan dunia, kesusahan hidupnya, tapi org yg mencari dunia , meninggalkan akhirat, celakalah.

QS. Hud : 15
------------------
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

QS. Hud :16
------------------
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

Penyakit hati (cinta dunia): hasad, dengki, iri.

Ibnu Qayyim berkata, "org yg punya penyakit di dlm hatinya, ibarat dia sprti memegang sepotong makanan anjing yg kelaparan".

Surga dunia adalah ketenangan dlm ketaatan kepada اللهﷻ.

RASULULLAH ﷺ bersabda, dari ayat AT TAUBAH diatas, "tdklah sempurna iman seseorang diantara kalian, sebelum aku lbh dia cintai daripada bapak nya, Keluarganya"

CINTA TERBAGI 3

Cinta yg wajib
- cinta اللهﷻ
- cinta RASULULLAH ﷺ
- cinta yg اللهﷻ dan RASULULLAH ﷺ cintai

Cinta yg mubah :
- dunia (anak2, wanita, lelaki).

Cinta yg syirik :
- ada segolongan manusia yg menyandingkan sesuatu utk dicintai melebihi cinta kepada اللهﷻ .

"Siapa yg mencintai karena اللهﷻ, membenci karena اللهﷻ, dan memberi karena اللهﷻ dan memberi tanpa karena اللهﷻ, itu sudah bentuk keimanan"

Sesungguhnya jika kita mendapati teman kita memiliki kesalahan, berikanlah udzur.
‘Abdullah bin Hisyam berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu. Lalu Umar berkata, ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata,

لاَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ

”Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian ’Umar berkata, ”Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, ”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).” HR. Bukhari no. 6632

Hadits :

مِن ورائِكم أيامَ الصَّبرِ ، لِلمُتَمَسِّكِ فيهنَّ يومئذٍ بما أنتم عليه أجرُ خمسين منكم

“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran, orang yang tetap mengamalkan ajaran agama ketika zaman itu akan mendapatkan pahala amalan 50 orang dari kalian (para sahabat Nabi)” (HR. Abu Daud 4341, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 494)


Sunnah Nabi Muhammad ﷺ dlm makna ahlul hadist, apa2 yg disandarkan dari Nabi Muhammad ﷺ, dari perkataan, perbuatan maupun takrir.

Ada hukumnya:
- WAJIB  : SHALAT
Hadits :
Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
صلوا كما رأيتموني أصلي

“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat” (HR. Bukhari 631, 5615, 6008)


- SUNNAH : Puasa senin dan kamis.
 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya).

SUNNAH-SUNNAH Nabi Muhammad ﷺ

✏✏Ada sunnah yg tdk dikerjakan Nabi Muhammad ﷺ, dan kita juga tdk mengerjakan.
Kalo yg ditingglkan, padahal yg menghalangi tdk ada. Maka kita WAJIB MENINGGALKAN.
Contoh :
*menguburkan mayat lalu adzan.

✏✏Ada yg Nabi Muhammad ﷺ tinggalkan , karena SEBAB,
contoh :
* shalat tarawih hanya 3 malam.
Sebabnya Nabi Muhammad ﷺ tdk mengerjakan 1 bulan, kuatir memberatkan umatnya.

* Nabi Muhammad ﷺ tdk makan dob (bentuk nya sprti biawak, tapi bukan), Nabi Muhammad ﷺ tdk makan, ada sebabnya, karena tdk biasa makan dob.

*Nabi Muhammad ﷺ tdk menjalankan tahiyatul masjid, karena sebab ditinggalkan, karena rumah Nabi Muhammad ﷺ adalah masjid.

- HARAM
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam penjelasan beliau terhadap kitab Bulughul Maram, menyebutkan salah satu faedah hadits Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, “Telah dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah”, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamtidak berkuasa dalam hal menghalalkan atau mengharamkan selain dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.

Oleh karena itu, tatkala beliau melarang seseorang yang makan bawang bombai atau bawang putih untuk hadir di masjid, orang-orang berkata, “Telah diharamkan, telah diharamkan.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata,

“Wahai manusia, tidak boleh bagiku untuk mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untukku. Akan tetapi, itu adalah sebuah tanaman yang aku tidak menyukai baunya.” (HR. Muslim)

Maknanya adalah, “Bukan dariku pengharaman itu, tetapi dari Allah subhanahu wa ta’ala.”

Oleh karena itu, kita semua memahami, apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghalalkan atau mengharamkan sesuatu berarti Allah subhanahu wa ta’ala telah mengizinkannya. Bukan pula maknanya bahwa ketika beliau menghalalkan atau mengharamkan sesuatu, lantas kita boleh menanyakan kepada beliau, mana dalil bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah mengharamkannya. Cukuplah sabda beliau sebagai dalil. Kita tahu bahwa apa pun yang dihalalkan atau diharamkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.

- MUBAH
Membeli barang-barang seperti mobil, pakaian, rumah, beraneka-ragam makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga dan semisalnya, asalnya adalah perkara yang mubah. Hal itu akan berubah menjadi ibadah jika diiringi dengan niat yang shalih. Misalnya, dengan niat untuk memperlancar kegiatannya dalam beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla , menguatkan badannya dalam mengerjakan ketaatan, menunaikan perintah Allâh Azza wa Jalla dalam menutup aurat dan menjaga kehormatannya, serta niat-niat shalih semisalnya. Maka, dengan niat tersebut ia akan memperoleh pahala atas belanja yang dilakukannya dan menjadi bagian timbangan amalan kebaikannya nanti di Hari Kiamat.
Memakai jam tangan hukum asalnya adalah mubah, akan tetapi jika seseorang memakainya dengan niat untuk menjaga waktu-waktu shalat, atau menjadikan sarana untuk menunaikan janji-janji yang telah dibuatnya, demikian pula sebagai wasilah untuk mengatur waktunya supaya senantiasa di dalam ketaatan, dan niat-niat lainnya, maka hal itu akan merubahnya dari kategori adat kebiasaan menjadi ibadah. Karena adat akan berubah menjadi ibadah dengan niat yang shalih. Dan perlu kita perhatikan bahwa niat tersebut hanyalah sekedar tekad yang ada di dalam hati, dan tidak perlu diucapkan, tidak pula diawali dengan berwudhu, atau semisalnya. Sesungguhnya niat adalah amalan hati yang sederhana dan mudah tanpa adanya kesulitan di sana.


BAGAIMANA KECINTAAN PARA SAHABAT KEPADA Nabi Muhammad ﷺ

Tdk ada yg bisa membandingkannya.

🔸Ali bin Abi Tholib pernah ditanya,”Bagaimanakah cinta kalian terhadap Rasulullah?”, beliau menjawab, كَانَ وَاللهِ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِنْ أَمْوَالِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَمِنَ الْبَارِد عَلَى الظَّمأ “Demi Allah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih kami (Ali dan para sahabat yang lain-pen) cintai daripada harta kami, anak-anak kami, bapak kami, ibu kami, dan lebih kami cintai daripada air dingin yang kami minum tatkala sangat dahaga”[Syu’abul Iman, karya Imam Al-Baihaqi 2/133]

🔸Berkata Abdullah bin Hisyam,”Kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang memegang tangan Umar bin Al-Khottob, Umarpun berkata kepadanya: لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَّيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي ”Sesungguhnya engkaulah yang paling aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata لاَ وَالَّّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ   ”Tidak (cukup demikian) wahai Umar, demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, hingga akulah yang lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri”. Umar lalu berkata, فَإِنَّهُ الآنَ وَاللهِ لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفِسِي  ”Sesungguhnya sekarang, demi Allah, engkaulah yang lebih aku cintai daripada diriku sendiri”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, الآنَ يَا عُمَرُ ”Sekarang (barulah sempurna) wahai Umar”[HR Al-Bukhari no 6632]

Ada hadits : "Para Sahabat telah menyerahkan jiwa mereka dan harta mereka kepada keputusan RASULULLAH ﷺ "

Keistimewaan kedudukan di hadapan اللهﷻ adalah menuntut ilmu. Ini bukti cinta kita. Cinta kepada اللهﷻ dan RASULULLAH ﷺ harus sebanding dgn pengorbanan itu sndri.
.
.
📝 Arlet

No comments:

Post a Comment