Thursday, January 16, 2020


Siroh nabawiah -HSI


 Halaqah - 03

Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi diutus Bagian 2

by Rory Rachmad  |  in Silsilah Sirah Nabawiyah at  21 Februari

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah adalah tentang Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi ﷺ diutus Bagian yang Kedua

Orang-orang arab jahiliyyah beriman dengan para dukun (tukang ramal dan ahli Nujum)

Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa yang akan datang

Tukang ramal (mereka) adalah orang-orang yang mengaku mengetahui barang yang di curi atau barang yang hilang dengan melakukan amalan-amalan tertentu seperti melihat pada mangkok dan lain-lain

Ahli Nujum (mereka) adalah orang-orang yang melihat bintang untuk mengetahui apa yang terjadi di alam semesta di masa yang akan datang, apabila turun hujan mereka mengatakan ” hujan ini adalah dengan sebab dengan bintang ini dan itu

Diantara keyakinan orang-orang jahiliyyah adalah thiyarah (merasa sial karena sesuatu) apabila memiliki hajat mereka menerbangkan burung, bila burung tersebut terbang ke kanan mereka melanjutkan hajatnya dan apabila terbang ke kiri maka mereka tidak melanjutkan hajatnya

Demikian pula mereka merasa sial dengan adanya seekor hewan yang lewat di hadapan mereka, merasa sial dengan hari tertentu atau bulan tertentu dan lain-lain

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang
[10/1 08.09] Agent Resmi Umi Travel: *Halaqah - 05*

 Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi diutus Bagian 4
by Rory Rachmad  |  in Silsilah Sirah Nabawiyah at  21 Februari
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah adalah tentang Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi ﷺ di utus bagian yang keempat

Masih ada diantara ahli jahiliyyah sisa-sisa ajaran Nabi Ibrahim عَلَيهِ السَّلَامُ, seperti pengagungan terhadap rumah Allah, tawaf, haji, umrah, wukuf di 'arafah, bermalam di muzdalifah dan lain-lain

Namun mereka membuat bid'ah di dalamnya, seperti misalnya :

Orang-orang quraisy melakukan wukuf di muzdalifah dan bukan di 'arafah yang demikian dengan alasan mereka (orang-orang quraisy) adalah penduduk tanah haram sehingga menurut mereka, mereka harus wukuf di tanah haram, padahal ini menyelisihi ajaran Nabi Ibrahim عَلَيهِ السَّلَامُ

Namun perlu di ketahui bahwasanya ahli jahiliyyah selain memiliki kebiasaan-kebiasaan yang buruk dan keyakinan-keyakinan yang menyimpang sebagaimana sudah berlalu penjelasannya mereka juga memiliki sifat-sifat yang mulia di antaranya

1. Al-Karam

Yaitu kedermawanan Mereka saling berlomba di dalam memuliakan tamu terkadang datang tamu dan tuan rumah tidak memiliki harta kecuali satu untanya yang merupakan kehidupan dia dan keluarganya maka dia menyembelih unta tersebut untuk menghormati tamunya

2. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa menyempurnakan perjanjian dengan orang lain

3. Mereka adalah orang yang sangat menjaga kehormatan dirinya. Mereka dikenal sebagai orang yang sangat pemberani, memiliki kecemburuan yang besar dan mereka rela mengorbankan diri mereka untuk menjaga kehormatan mereka

4. Mereka adalah orang-orang yang sangat teguh apabila sudah memiliki tekad dan tidak mudah mundur

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang
[10/1 08.10] Agent Resmi Umi Travel: *Halaqah - 04*

Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi diutus Bagian 3
by Rory Rachmad  |  in Silsilah Sirah Nabawiyah at  21 Februari
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah adalah tentang Keadaan Kota Mekkah sebelum Nabi ﷺ diutus Bagian yang ketiga

Orang-orang jahiliyyah tidak menghargai wanita, menikahi wanita dengan jumlah tanpa batas, menikahi dua saudari sekaligus, menikah dengan istri bapaknya apabila dicerai oleh sang bapak atau ditinggal mati, itu semua biasa di zaman jahiliyyah

Ada di antara mereka yang mengubur hidup-hidup wanita yang tidak berdosa hanya takut di permalukan dengan sebab wanita tersebut

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman


وَإِذَا ٱلۡمَوۡءُ ۥدَةُ سُٮِٕلَتۡ (٨) بِأَىِّ ذَنۢبٍ۬ قُتِلَتۡ (٩

"Dan apabila anak wanita yang di kubur ditanya, dengan sebab dosa apa dia di bunuh" (Surat At-Takwir : 8-9)

Wanita menjadi harta warisan sebagaimana barang yang di wariskan tersebar perzinaan dan pelacuran pada seluruh tingkatan, tersebar minuman keras dan perjudian

Ada diantara mereka yang membunuh anak karena takut menjadi miskin atau karena kemiskinan yang sudah menimpa dia

Mereka fanatik kepada kabilahnya dan membela orang yang berasal dari satu kabilah baik dia salah atau benar

Orang-orang jahiliyyah sangat taqlid kepada nenek moyangnya di dalam urusan agama, memandang bahwa adat istiadat itulah yang paling baik

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ (١٠٤

"Dan apabila di katakan kepada mereka kesinilah kalian kepada apa yang di turunkan oleh Allah dan kepada Rasul, mereka mengatakan cukuplah bagi kami apa yang kami dapatkan di atasnya bapak-bapak kami meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu dan tidak mendapatkan petunjuk" (Surat Al-Maidah :104)

Mereka senang berperang dengan kabilah lain dan mudah sekali menumpahkan darah, berperang karena sebab yang sepele kemudian berperang selama puluhan tahun dan terbunuh ribuan manusia

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

No comments:

Post a Comment