Serial Manzhumah Baiquniyah : Pendahuluan
Oleh : Ustadz Abu Asma Andre
Pendahuluan
Al Manzhumah Al Baiquniyyah adalah sebuah matan ( nazham ) ringkas dalam ilmu hadits, yang disusun oleh Syaikh Thaha bin Muhammad bin Futuh Al Baiquniy dimana beliau hidup sebelum tahun 1080 H.
Manzhumah ini terdiri dari 34 bait dan disusun diatas bahr rajaz
Oleh : Ustadz Abu Asma Andre
Pendahuluan
Al Manzhumah Al Baiquniyyah adalah sebuah matan ( nazham ) ringkas dalam ilmu hadits, yang disusun oleh Syaikh Thaha bin Muhammad bin Futuh Al Baiquniy dimana beliau hidup sebelum tahun 1080 H.
Manzhumah ini terdiri dari 34 bait dan disusun diatas bahr rajaz
________________
Serial Manzhumah Baiquniyah #2 : Definisi Musthalah Hadits
Oleh : Ustadz Abu Asma Andre
Definisi ilmu musthalah hadits :
yaitu ilmu yang mempelajari kondisi perawi (sanad) serta apa yang diriwayatkannya (matan) dilihat dari sisi diterima (dijadikan hujjah) dan ditolak (tidak dapat dijadikan hujjah)
yaitu ilmu yang mempelajari kondisi perawi (sanad) serta apa yang diriwayatkannya (matan) dilihat dari sisi diterima (dijadikan hujjah) dan ditolak (tidak dapat dijadikan hujjah)
Manfaat mempelajari ilmu musthalah hadits :
dapat menyaring dalil-dalil dari suatu hadits, baik dari sisi validitasnya (apakah) sampai kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, maupun dari sisi ketepatan pengambilan konklusi hukumnya.
dapat menyaring dalil-dalil dari suatu hadits, baik dari sisi validitasnya (apakah) sampai kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, maupun dari sisi ketepatan pengambilan konklusi hukumnya.
Serial Manzhumah Baiquniyah #3 : Pelajaran 1
Pelajaran 1:
أبدأُ بالحمدِ مُصَلِّياً على
Saya memulai dengan pujian (kepada Allah) sambil bersholawat kepada…
مُحمَّدٍ خَيِر نبيْ أُرسِلا
Muhammad, sebaik-baik nabi yang diutus.
وذِي مِنَ أقسَامِ الحديث عدَّة
Ini adalah sejumlah dari bagian-bagian (ilmu) hadits.
وكُلُّ واحدٍ أتى وحدَّه
Setiap bagian (dari ilmu hadits ini) datang dengan definisinya.
Syaikh Al Baiquniy rahimahullah memulai dengan memuji Allah Ta’ala dan bershalawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan kemudian beliau menjelaskan isi dari kandungan manzumah ini yakni :
وذِي مِنَ أقسَامِ الحديث عدَّة
” ini adalah sejumlah dari bagian bagian ilmu hadits. “
lafadz ” min ” disana untuk menunjukkan ” sebagian ” yang artinya : apa yang dibahas didalam kitab ini bukan ” seluruh ” bagian bagian dari ilmu hadits.
Kemudian an nazhim berkata :
وكُلُّ واحدٍ أتى وحدَّه
Setiap bagian dari ilmu hadits ini akan didatangkan definisinya.
Syaikh Ali Hasan dalam At Ta’liqatnya menjelaskan bahwa hadits adalah : ” Apa yang diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam berupa :
- ucapan
- perbuatan
- persetujuan beliau
- dan shifat shifat beliau
Definisi yang diberikan oleh Syaikh Ali Hasan diatas pada hakikatnya adalah definisi yang diberikan oleh Imam Asy Suyuthi dalam At Tadribur Rawiy, dalam menjelaskan definisi ini berkata Syaikh Muhammad Mahfudz At Termasi rahimahullah berkata : ” Dari definisi diatas dapat dimengerti bahwa hadits meliputi biografi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sifat sifat yang melekat padanya, baik berupa fisik (misalnya masalah tubuh, rambut dan sebagainya) maupun hal yang berkaitan dengan masalah psikis dan akhlak serta kesehariannya, baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul.” (Manhaj Dzawi An Nazhar hal 8)
Pelajaran 1:
أبدأُ بالحمدِ مُصَلِّياً على
Saya memulai dengan pujian (kepada Allah) sambil bersholawat kepada…
مُحمَّدٍ خَيِر نبيْ أُرسِلا
Muhammad, sebaik-baik nabi yang diutus.
وذِي مِنَ أقسَامِ الحديث عدَّة
Ini adalah sejumlah dari bagian-bagian (ilmu) hadits.
وكُلُّ واحدٍ أتى وحدَّه
Setiap bagian (dari ilmu hadits ini) datang dengan definisinya.
Syaikh Al Baiquniy rahimahullah memulai dengan memuji Allah Ta’ala dan bershalawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan kemudian beliau menjelaskan isi dari kandungan manzumah ini yakni :
وذِي مِنَ أقسَامِ الحديث عدَّة
” ini adalah sejumlah dari bagian bagian ilmu hadits. “
lafadz ” min ” disana untuk menunjukkan ” sebagian ” yang artinya : apa yang dibahas didalam kitab ini bukan ” seluruh ” bagian bagian dari ilmu hadits.
Kemudian an nazhim berkata :
وكُلُّ واحدٍ أتى وحدَّه
Setiap bagian dari ilmu hadits ini akan didatangkan definisinya.
Syaikh Ali Hasan dalam At Ta’liqatnya menjelaskan bahwa hadits adalah : ” Apa yang diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam berupa :
- ucapan
- perbuatan
- persetujuan beliau
- dan shifat shifat beliau
Definisi yang diberikan oleh Syaikh Ali Hasan diatas pada hakikatnya adalah definisi yang diberikan oleh Imam Asy Suyuthi dalam At Tadribur Rawiy, dalam menjelaskan definisi ini berkata Syaikh Muhammad Mahfudz At Termasi rahimahullah berkata : ” Dari definisi diatas dapat dimengerti bahwa hadits meliputi biografi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sifat sifat yang melekat padanya, baik berupa fisik (misalnya masalah tubuh, rambut dan sebagainya) maupun hal yang berkaitan dengan masalah psikis dan akhlak serta kesehariannya, baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul.” (Manhaj Dzawi An Nazhar hal 8)
Manzhumah Baiquiniyah #4 : Pelajaran ke-2
Oleh : Ustadz Abu Asma Andre
Pelajaran 2 :
أوَّلُها (الصحيحُ) وهوَ ما اتَّصَلْ
” Yang awalnya adalah shahih, dimana shahih ( memiliki persyaratan ) : (1) ittishal
إسنادُهُ ولْم يُشَذّ أو يُعلّ
sanadnya (2) tidak syadz (3) tidak terdapat illal
يَرْويهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِهِ
(4) diriwayatkan dari adil dan (5) dhabt dari yang semisalnya
مُعْتَمَدٌ في ضَبْطِهِ ونَقْلِهِ
yang dijadikan sandaran dalam dhabt dan penukilannya
perkataan nazhim :
” yang awalnya, nya disini mengacu kepada ” sebagian cabang hadits yang akan dibahas dalam manzhumah ini.
maka beliau memulai dengan cabang yang pertama : Shahih, dimana hadits dikatakan shahih apabila memiliki 5 syarat :
- ittishal sanadnya : dimana Syaikh Ali Hasan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ittishal sanad adalah setiap perawi hadits mendengar hadits dari yang sebelumnya dan sesudahnya
- tidak terdapat syadz : dimana Syaikh Ali Hasan menjelaskan bahwa yang dimaksud syadz adalah riwayat dari seorang rawi yang maqbul ( riwayatnya diterima – apakah dalam derajat rawi shahih atau hasan ) menyelisihi rawi lain yang lebih utama darinya, baik dari segi jumlah ataupun ketsiqahan
- tidak terdapat illal : dimana Syaikh Ali Hasan menjelaskan bahwa yang dimaksud illal adalah sebab yang menjadikan hadits tersebut rusak keshahihannya walaupun secara dhahir nampaknya shahih
- adil ( ‘adalah ) adalah perawi yang memiliki sifat menjaga ketaqwaan dan menjauhkan diri dari perbuatan kemaksiatan dan meninggalkan hal hal yang dapat merusah harga dirinya dihadapan manusia
- dhabt : adalah kekuatan penjagaan, baik dalam masalah penjagaan hafalan ( dhabtus shadr ) ataupun penjagaan catatan ( dhabtul kitab )
Syaikh Mahmud Thahaan mendefinisikan hadits shahih sebagai berikut : “Hadits shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya dengan penukilan perawi yang adil dan dhabt (terpercaya), dari orang yang semisalnya, sampai akhir sanadnya, dengan tanpa adanya syadz atau ’illah”.(Taisiir Mushthalah Al Hadiits hal 44)
Sumber : Reza Ervani - Pengajar Al Quran dan Bahasa Arab - reza@rumahilmu.or.id
Sumber : Reza Ervani - Pengajar Al Quran dan Bahasa Arab - reza@rumahilmu.or.id
No comments:
Post a Comment