Friday, August 7, 2015

Bagaimana menyusun kurikulum HE yg sederhana utk 0-2 tahun?

Saat anak 0-7 fitrahnya masih bermain. Bagaimana mempersiapkan agar ia paham ttg kewajiban shalat setelah 7 tahun. Krn sy melihat banyak sekali contoh di sekitar saya, anak semakin besar menjadikan Shalat krn disuruh org tua. Meskipun ortu sudah mencontohkan.

 1⃣ bunda Dila yang baik,
Kurikulum biasanya dimaknakan sebagai bentuk rekayasa dan intervensi. Padahal fitrah adalah benih atau potensi yang telah Allah karuniakan pd setiap anak, baik fitrah keimanan, fitrah bakat maupun fitrah belajar.
Maka berperanlah seperti petani, yang tdk mendikte tanamannya, namun mengamati dan merawat sesuai fitrahnya sesuai potensi dan karakteristik benih itu. Buatlah portfolio pendidikan untuk tiap anak, rancanglah roadmap sesuai potensi anak dan pengamatan atas perkembangannya.

Usia 0-7 imajinasi anak sedang tumbuh pesat, psikomotoriknya juga berkembang pesat. Maka di usia ini imajikan keindahan ttg sholat dan semua perbuatan baik sehingga mereka cinta sholat dan cinta semua perbuatan baik. Bukan sekedar bermain, namun kebahagiaan menjalani perbuatan baik. Rasululah SAW membiarkan cucunya puas bermain di punggung beliau ketika sedang memimpin sholat berjamaah adalah semata2 agar cucunya punya imaji indah ttg sholat. Jadi target mengenalkan sholat di usia 0-7 bukanlah sholat dengan tertib dan teratur, tetapi membuat mereka seneng sholat. Itu modal penting. Tentu saja semakin mendekati usia 7 tahun kesenangan sholat ini meningkat perlahan menjadi teratur dan tertib.
Mengapa anak2 jadi susah sholat ketika usia 7 tahun ke atas bahkan sampai usia 11 tahun ke atas dstnya, barangkali ada cara mendidik shalat yang salah cara dan target ketika usia 0-7 tahun.
Yakinlah bahwa setiap anak lahir dalam keadaan memiliki fitrah keimanan, maka jangan tergesa dn juga jangan lalai. ✅

Maka menurut ustadz Adriano, usia 0-5 bukan golden age buat menjejalkan calistung dan kecerdasan kognitif, namun masa emas untuk mendidik aqidah, yaitu masa emas mendidik fitrah keimanan agar cinta pada Allah dan kebenaran semakin merekah, cinta pada Rasulullah SAW dan alQuran juga merekah. Namun semuanya tdk diukur dari aspek kognitif, tetapi sikap dan perbuatan yang shalih dalam keseharian. Maka imajikan kebenaran dan kebaikan sebagai suatu yang indah dan selaras ftrahnya. Setiap anak pada fitrahnya / dasarnya mencintai Allah dan kebenaran ✅

3⃣ ayah Ahadiyat yang baik,
Pendidikan fitrah sesungguhnya efektif di usia 0-15 tahun, ini adalah pendidikan masa anak anak (pedagogi). Sedangkan pendidikan di atas 15 tahun adalah pendidikan usia dewasa (andragogi). Metode dan caranya berbeda.
Tetapi sepanjang masih di bawah 15 tahun, masih banyak kesempatan. Istilahnya bukan mengejar ketertinggalan, namun mengembalikan fitrahnya (iedul fitrah) ke semula agar dapat tumbuh dan merekah sempurna. Penyimpangan fitrah biasanya mulai nampak di usia 10 tahun.
Fitrah keimanan menyimpang ditandai sulit mengerjakan perintah Allah yang paling basic misalnya Sholat. Bila masih suka dengan kebaikan yg lain bisa jadi dia hanya kekurangan teladan dan suasana keshalihan.
Fitrah belajar menyimpang ditandai dengan membenci belajar apapun. Jika masih ada sesuatu yang suka dipelajari dan giat berarti fitrah belajarnya sesuai minatnya masih baik.
Fitrah bakat menyimpang, jika sama sekali "tdk tahu apa yang kumau" di usia aqilbaligh.

Recovery nya adalah dengan membantu memberikan lingkungan dan keteladanan yang lebih baik dari yang sudah ada, yang bisa membangkitkan fitrah keimanan,fitrah belajar dan fitrah bakatnya. Tapi bukan diasingkan ya. Misinya adalah mengembalikan fitrah ✅

No comments:

Post a Comment