Monday, February 10, 2020

"KEUTAMAAN TALAQQI AL QURAN & DARI MANA KITA MENGAMBIL BACAAN KITA"

فَعَلَى قَارِئَ اْلقُرآنِ اَنْ يَأْخُذَ قِرَائَتُهُ عَلَى طَرِيْقِ التَّلَقِّى وَ اْلإِسْنَادِ عَنِ الشُّيُوْخِ اْلآخِذِيْنَ عَنْ شُيُوْخِهِمْ كَى يَصِلَ اِلَى تَأْكِدٍ مِنْ أَنَّ تِلاَوَتَهُ تُطَابِقُ مَا جَاءَ عَنِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه و سلم......

Bagi para pembaca Al Quran  hendaknya dia mengambil bacaannya (mempelajari Al Quran) dengan  cara talaqqi dan (memperhatikan) runutan sanad  yaitu membaca dari (guru) yang guru tersebut mendapatkan (bacaan itu) dari gurunya, agar sampai kepastian (kebenaran)bahwa bacaan itu adalah bersumber  dan dipraktikan sesuai dengan bacaan rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam.......
(Haqqu al-Tilawaah, hal: 47)

METODE TALAQQI adalah suatu cara belajar dan mengajar Al-Qur'an dari Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam kepada para sahabat beliau, dan kemudian oleh mereka diteruskan ke generasi selanjutnya hingga kini. Metode ini terbukti paling lengkap dalam mengajarkan bacaan Al-Qur'an yang benar, dan paling mudah diterima oleh semua kalangan. Metode ini menjadi bukti historis keaslian Al-Qur'an yang bersumber dari Allah Ta'ala.

Talaqqi dari segi bahasa diambil daripada perkataan yaitu belajar secara berhadapan dengan guru. Sering pula disebut Musyafahah, yang bermakna dari mulut ke mulut (pelajar belajar Al-Qur'an dengan memperhatikan gerak bibir guru untuk mendapatkan pengucapan makhraj yang benar).

Allah berfirman:
"Dan Kami (Allah) telah membacakan (Al-Qur'an itu) kepada (Muhammad) secara tartil". (QS. Al-Furqan : 32)

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah berpesan supaya pembacaan Al-Qur'an itu diambil dan dipelajari dari 4 orang sahabat terkemuka dengan sabdanya:
"Ambillah bacaan al-Quran itu dari empat orang iaitu; Abdullah Ibnu Mas`ud, Salim, Mu'az bin Jabal dan Ubai bin Ka'ad".
(HR Bukhari, Kitab fadhail amal, Bab al-Qurra min ashab al-nabiy)

Fatimah Radhiyallahu Anha meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah menceritakan kepadanya suatu rahasia yang maksudnya:
"Jibril membaca dan memperdengarkan Al-Qur'an kepadaku setiap tahun sekali, kemudian dua kali setahun, hingga aku dapat merasakan kehadiran ajalku".
(HR Bukhari)

Al-Qur'an juga yang merupakan kalamullah, seharusnya dibaca dengan sebaik-baiknya agar dapat memelihara keaslian bacaan tersebut sesuai dengan hadits berikut ini:
"Sesungguhnya Allah menyukai Al-Qur'an itu dibaca menepati sebagaimana ia diturunkan". (HR Sahih Ibnu Khuzaimah).

Berdasarkan sumber-sumber dari Al-Qur'an dan Al-Sunnah di atas jelaslah menunjukkan metode talaqqi dan musyafahah telah diamalkan dalam pengajaran dan pembelajaran Al-Qur'an sejak dari awal penurunan wahyu kepada Rasulullah.

Wallaahu 'alam bishawab..

akhuukum fillaah

Ganjar Abu Muhammad

No comments:

Post a Comment