Monday, February 10, 2020


*TIDAK BOLEH MALU DALAM BELAJAR AGAMA*

🌾 Sifat malu pada dasarnya adalah sebuah sifat yang terpuji, ia menjadi sifat khusus manusia. Dengan sifat inilah manusia menjadi mulia. Rasulullah ﷺ bersabda:

الحَيَاء لا يأتي إلَّا بخير

_“Sifat malu tidak datang kecuali dengan kebaikan.”_ (HR. Bukhari: 6117, Muslim: 37)

💫 Imam Ibnul Qayyim رحمه الله mengatakan: _“Sifat malu diciptakan termasuk akhlak yang paling utama, paling mulia dan paling agung kedudukannya serta paling banyak manfaatnya. Bahkan ia adalah yang mengkhususkan sifat kemanusiaan. Barang siapa yang tidak memiliki sifat malu maka tidak ada sifat kemanusiaan bersamanya selain daging, darah dan rupa zahirnya saja, sebagaimana pula dia tidak memiliki kebaikan sedikitpun.”_ (Miftah Daris Sa’adah: 1/277)

✅ Bahkan malu merupakan bagian dari keimanan. (Lihat HR. Muslim: 35)

📚 Namun apabila malu tersebut menghalangi kita dari mempelajari agama maka itu adalah *malu yang tidak pada tempatnya dan malu yang tercela*. Karena belajar agama itu hukumnya wajib, Rasulullah ﷺ bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

_”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”_ (HR. Ibnu Majah: 224)

✒ Maka jangan sampai sifat malu menghalangi kita dari belajar agama sehingga menyebabkan kita meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim dan muslimah.

🔖 Oleh sebab itulah, salah satu kelebihan para wanita Anshar, mereka mampu menepis rasa malunya jika hal itu untuk kebaikan, yaitu dalam menuntut ilmu. Ummul Mukminin ‘Aisyah رضي الله عنها pernah menuturkan: _“Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk tafakkuh (mempelajari) agama.”_ (Shahih Bukhari hal. 34)

🌸 Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Ummu Sulaim رضي الله عنها, ia tidak malu bertanya kepada Rasulullah ﷺ mengenai hal yang dianggap tabu oleh sebagian besar kaum wanita. (Lihat HR. Bukhari: 130)

📉 Orang yang malu dalam belajar maka selamanya ia tidak akan mendapatkan ilmu. Imam Bukhari menyebutkan secara mu’allaq dalam Shahihnya Kitabul Ilmi Bab: Al-Haya’ fil Ilmi, sebuah atsar dari Mujahid رحمه الله, ia mengatakan:

لَا يَتَعَلَّمُ العِلْمَ مُسْتَحْي وَلَا مُسْتَكْبِر

_“Tidak akan mendapatkan ilmu seorang yang pemalu dan seorang yang sombong.”_ (Shahih Bukhari hal: 34, cet. Darus Salam, Riyadh)

📒🖋 Oleh sebab itu, dalam belajar agama jangan ada sifat malu, karena bukan pada tempatnya. Jangan malu belajar ketika sudah berumur, jangan malu jika sulit paham, jangan malu membahas tentang masalah haidh, mani, jima’, dst. Sebab itu bagian dari agama kita, ada hukum-hukum syari’at yang mesti kita pelajari. Sedangkan mempelajari agama hukumnya wajib. Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat.

🔍 *Baca juga Artikel:*
👉 https://maribaraja.com/nasehat-untukku-dan-kamu-para-penuntut-ilmu-art-salayok112/

*🔰Semoga bermanfaat.*
Ditulis oleh: _Zahir al-Minangkabawi_
Diterbitkan oleh: _Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja_



*════ 🗞Kaba Maribaraja ════*
*Bagi anda yang mampu bahasa Arab*, dapatkan Artikel faidah (berbahasa Arab) setiap hari melalui Grup *Majmuu' Al-Fawaa'id* - Maribaraja.com, daftar di *0896-0867-7802*

No comments:

Post a Comment