Monday, February 10, 2020

Syarat dan tahapan mempelajari ilmu Qira'at Al Quran

Ilmu Qira'at adalah perbedaan tata cara membaca Al Qur'an yang diajarkan malaikat Jibril As kepada baginda nabi Muhammad Saw. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan pengucapan kata, dialeg, cara pengungkapan kosa kata bangsa arab di zaman beliau Saw sesuai suku dan kabilah masing-masing.

Mungkin teman-teman sebagaian ada yang sudah bisa mengikuti dan ada juga yang belum dengan paparan penulis dibawah ini. Tapi setidaknya penulis sudah berusaha memperkenalkan salah satu produk ajaran baginda Rasulullah SAW dalam Al Qur'an yang tidak ada satupun kelompok keagamaan yang menentangnya. Begitu juga, 'amaliyyah ibadah kita sehari-hari adalah salah satu produk yang dihasilkan para ulama dari ilmu Qira'at ini. Jadi, silahkan diikuti dan dibaca dengan baik.

Langsung saja, berikut ini adalah step-step yang harus kita kuasai secara matang sebelum terjun mempelajari ilmu Qira'at, baik Qira'at Sab'ah (tujuh) atau Qira'at 'Asyroh (sepuluh):

MENGUASAI BAHASA ARAB

Bahasa arab sangat diperlukan sebagai pengantar memahami kitab-kitab atau literatur ilmu Qira'at yang ada. Sampai saat ini, penulis belum menemukan buku berbahasa Indonesia yang mengajarkan ilmu Qira'at secara detail dan lengkap. Hanya beberapa saja, itupun cuma pengenalan pokok-pokok & dasar-dasarnya saja.

HAFAL AL QUR'AN 30 JUZ

Tidak mungkin bagi seseorang yang belum hafal 30 juz untuk mempelajari ilmu Qira'at, karena ia akan merasa kebingunan dengan potongan-potongan suku kata Al Qur'an yang dijelaskan dalam panduan bait-bait syair. Tidak harus lancar 100 %, namun setidaknya ia sudah hafal dan mengenal letak-letak potongan ayat 70 % keatas.

FASIH & BERTAJWID MEMBACA AL QUR'AN

Seseorang yang mengaji Al Qur'annya belum memenuhi kriteria standar baca bertajwid (diutamakan yang sudah mendapatkan sanad Hafs 'an 'Ashim) ia akan semakin kacau dan rusak mengajinya. Hal ini disebabkan perbedaan yang sangat super sensitif pada suara bacaan yang ada. Sebagai contoh: untuk membedakan bacaan Fathah & Taqlil atau Imalah & Kasroh, seseorang harus benar-benar telah memantapkan bacaannya supaya tidak tertukar. Belum lagi nanti ada istilah Ikhtilas, yaitu membeca sepertiga harakat.

HAFAL BAIT AS SYATIBIYYAH ATAU AT THOYYIBAH

Kedua rangkaian bait tersebut adalah tuntunan yang menjelaskan perbedaan tata cara membaca pada setiap kata dalam sebuah ayat. Diawali dengan kaedah ushul yang dapat dikiaskan pada setiap tempat. Kemudian ada juga kaedah farsy yang berisi perbedaan yang hanya dijumpai pada satu tempat atau beberapa saja dalam Al Qur'an.

Menghafal rangkaian bait ini bersifat wajib, tidak bisa tidak. Karena keduanya ibarat sebuah perahu & dayung yang digunakan berlayar oleh seseorang yang akan mengarungi samudra luas ilmu Qira'at.

As Syatibiyyah adalah kumpulan bait-bait Qira'at Sab'ah yang berjumlah 1173 baris. Sedangkan At Thoyyibah adalah kumpulan bait-bait Qira'at 'Asyroh yang berjumlah 1015 baris. Diharuskan menghafalkannya sampai benar-benar lancar 100 % sebagai dalil petunjuk penyebutan perbedaan baca, jika ingin meneruskan pada tahap setor ke seorang guru/syekh.

HAFAL RUMUS-RUMUS IMAM QIRA'AT DALAM BAIT

Pada kedua kitab diatas terdapat rumus-rumus imam-imam Qira'at beserta perawi-perawinya yang harus juga dihafal agar dapat memahami imam atau rawi mana yang sedang membaca demikian. Dengan demikian, akan mudah menuangkannya dalam bacaan setoran secara urut. Terdapat 2 macam rumusan:Rumusan tunggal untuk 1 Qori' atau 1 rawi, contoh:
Huruf ا (Alif) : Rumus dari imam Nafi' Al Madani
Huruf ب (Ba'): Rumus dari perawinya, yaitu Qolun
Huruf ج (Jim): Rumus dari perawinya, yaitu Warsy

Rumus kelompok

Rumus ini adalah rumus kalimat yang terdiri dari beberapa imam dan perawi, contoh:
Kata 'سما': Rumus dari Imam Nafi', Ibn Katsir & Abu Amr
Kata 'حصن': Rumus dari Imam Ashim, Hamzah, Al Kisa'i & Nafi'
Kata 'صحاب' : Rumus dari Imam Hamzah, Kisa'i & Hafs

Ini hanya sebagian kecil dari contoh rumus-rumus yang penulis sertakan. Untuk lebih lengkapnya, silahkan merujuk pada kitab-kitab ilmu Qira'at yang ada.

MENGAJI SYARAH B

No comments:

Post a Comment